Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 1

ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGI

Dosen Pengampu : Andung Jati Nugroho, S.T., M.SC

Acc
10/10/2023

KELOMPOK 1 :
1. Muhamad Noval / 5220611027
2. Aji Wicaksana / 5220611211

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2023
BAB I
FISIOLOGI
1.1 Landasan Teori

Dalam kegiatan sehari-hari manusia pasti membutuhkan energi. Energi


tersebut bisa didapat dari asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Selain makanan dan minuman, manusia juga memerlukan oksigen. Karena pada
saat beraktivitas inilah manusia juga mengkonsumsi oksigen. Oksigen tentunya
didapat manusia dengan carabernafas. Hal ini akan berkaitan erat dengan ilmu
ergonomi. Seperti yang telah diketahui bahwa ilmu ergonomi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia dan pekerjaannya. Salah satu
bahasan dalam ilmu ergonomi adalah pengukuran kinerja fisiologi atau fisiologi
kerja.
Dengan menggunakan metode fisiologi ini, dapat diketahui konsumsi
energi dan oksigen yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan. Oleh karena itu akan
dilakukan pengukuran konsumsi oksigen dan energi secara tidak langsung
pada pekerjaan statis,yaitu berlari dengan menggunakan running belt/ treadmill.
Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan pengukuran dan pengambilan data.
Pada praktikum ini ada satu orang OP yaitu pria yang akan berlari di atas running
belt/ treadmill. Analisis fisiologi dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya:
• Perhitungan Beban Cardiovisular (CVL), yaitu dengan mengukur denyut
nadi selama masa kerja dan denyut nadi maksimum
• Energi Expenditure, yaitu dengan menghitung jumlah dari laju
metabolisme basal(jumlah energi yang dikeluarkan saat istirahat total),
dan energi yang dikeluarkandalam aktivitas fisik
• Rest periode, metode mengatasi kelelahan dengan menggunakan waktu
istirahat dan memulihkan energi.
1.2 Pengumpulan Data
Data yang diperoleh
Denyut Jantung (d/m)
Aktivitas Sebelum Beraktivitas Setelah Beraktivitas
Dn0 Dn1 Dn2 Dn3 Dn4
5 menit 90 100
10 menit 98 108

1.3 Pengolahan Data


Rumus yang digunakan untuk mencari denyut nadi maksimum (Dnm) laki-laki
yaitu 220 - usia, sedangkan dnm perempuan yaitu 200 - usia.

denyut nadi kerja − denyut nadi istirahat


% CVL =
𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡

* Denyut nadi maksimum laki-laki

= 220-20 =200

1. Perhitungan Beban Cardiovascular (CVL)

a) Aktivitas 5 menit

100 – 90
% CVL = 200 – 90 𝑋 100%

10
= 110 𝑋 100%

1
= 11 / 0,09 / 11−1

b) Aktivitas 10 menit

108−98
%CVL = 200−98 𝑥 100 %

10
=102 𝑥 100 %

5
= 51 /0,980392156862795
2. Perhitungan Energy Expenditure

1) Aktivitas 5 menit
a. Saat istirahat
\ 60−90 2.5 − x
=
60−100 2.5 − 5.0

−30 2.5 − x
=
−40 − 2.5

75 = - 100 + 40 x

175 = 40 x

x = 4,375 Calori

b. Setelah beraktivitas
60−100 2.5 − x
=
60−100 2.5 − 5.0

−40 2.5 − x
=
−40 − 2.5

100 = - 100 + 40 x

200 = 40 x

x = 5 Calori

2) Aktivitas 10 menit
a. Saat istirahat
60−98 2.5 − x
=
60−100 2.5 − 5.0

−38 2.5 − x
=
−40 − 2.5
95 = - 100 + 40 x

195 = 40 x

x = 4,875 Calori

b. Setelah beraktivitas

60−108 2.5 − x
=
60−100 2.5 − 5.0

−48 2.5 − x
=
−40 − 2.5

112,5 = - 100 + 40 x

212,5 = 40 x

x = 5,3125 Calori

3. Rest Periode

(rumus ditulis ulang)


w = energy expenditure recovery (istirahat) terbesar t = 60
menit
S = rata-rata energi expenditure setelah aktivitas
w = 4,875 Calori
t = 60
5 + 5,3125
s= = 5,15625
2
t ( w − s)
RP = 𝑤−1,5

60 ( 4,875− 5,15625 )
= 4,875−1,5

− 16,875
= = −5
3,375
1.4 Analisis dan Kesimpulan
Denyut nadi dalam keadaan normal (90) sebelum melakukan aktivitas,
setelah melakukan aktivitas selama 5 menit denyut nadi meningkat (100) begitu
pula saat aktivitas selama 10 menit denyut nadi meningkat lebih tinggi dari
aktivitas sebelumnya (98). Denyut nadi setelah melakukan aktivitas (108).
CLVpada kedua aktivitas tersebut menyatakan tidak terjadi kelelahan.
Energi expenditure sebelum melakukan aktivitas selama 5 menit 4,375 kalori dan
sesudah melakukan aktivitas 5 kalori. Energi expenditure sebelum melakukan
aktivitas 10 menit 4,875 kalori dan sesudah melakukan aktivitas 5,3125 kalori.
Dari percobaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa denyut nadi pada
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah aktivitas fisik dan
suhu udara sekitar. Semakin tinggi aktivitas fisik seseorang maka denyut nadi per
menitnya juga semakin banyak. Begitu pula dengan suhu. Meningkatnya suhu
diiringi dengan meningkatnya jumlah denyut nadi tiap menit.
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Sebelum Aktivitas Gambar 1.2 Setelah Aktivitas 5 Menit

Gambar 1.3 Setelah Istirahat Gambar 1.4 Setelah Aktivitas 10 Menit


Gambar 1.5 Aktivitas Spinning Bike
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/77177635/LAP-PRAK-MODUL-1-
PENGUKURAN-DENYUT-NADI-PADA-KERJA-FISIK-1pdf/

https://id.scribd.com/document/562962608/LAPORAN-PRAKTIKUM-Denyut-
NADI

Anda mungkin juga menyukai