Anda di halaman 1dari 16

Reguler

Ganjil 2022/2023

LAPORAN
BIOLOGI: ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anggota Kelompok
Zulfikar Ghozi M.A (22522345) Sapura Januarti (22522356)
Faris M R (22522349) Najwa Aleyda S (22522367)

Kode Asisten : E-159 Hari Tutorial : Senin

Kode Kelompok : F6 Tgl. Tutorial : 11 Oktober 2022

Kelas Tutorial : F Tgl. Pengumpulan : 25 Oktober 2022

Yogyakarta, 25 Oktober 2022

(Tiara Febian)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
Reguler
Ganjil 2022/2023

BAB I
FISIOLOGI KERJA
1.1 Latar Belakang
Definisi sehat yang diberikan oleh World Health Organization (WHO, 2011) adalah “suatu
keadaan sejahtera fisik , mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit atau
cacat”(Kusmaedi, 2012). Kondisi Kesehatan yang setinggi mungkin adalah Kesehatan yang
sempurna, yang cukup menantang bagi kebanyakan orang untuk dicapai (Kusmaedi, 2012).
Bagi mahasiswa, kurangnya minat membaca anatomi dan fisiologi tentang struktur dan
fungsi tubuh manusia merupakan tantangan yang cukup berarti. Anatomi kata Yunani (Yunani)
secara harfiah diterjemahkan menjadi bagian "membuka sesuatu". Ilmu yang menganalisis
anatomi manusia struktur dalam (internal) dan luar (external) tubuh manusia dan hubungan
tubuhnya dengan bagian lain. Dalam bahasa latin juga memiliki terjemahan harfiah dari
anatomi, komponen atau berbeda dari istilah "Ana," dan sepotong disebut sebagai "Tomi." agar
anatomi dapat dipandang sebagai ilmu yang menyelidiki ukuran dan bentuk riasan tubuh, baik
secara keseluruhan maupun di bagian masing-masing serta bagaimana organ tubuh berhubungan
satu sama lain istilah fisiologi, yang mengacu pada studi yang mengkaji bagaimana suatu
organisme menjalankan fungsi utamanya, juga berasal dari bahasa Yunani. Dalam hal arti kata,
fisiologi kata "Fisis" (Physis) dalam bahasa latin berarti "alam" atau metode kerja. Ilmu adalah
“logos” (Logi) yaitu ilmu yang mempelajari faal, pekerjaan atau tujuan setiap bagian fisik atau
jaringan organ tubuh dan tugasnya (Miftahul Jannah Ayu Sari, 2021).
Anatomi Ilmu fisiologi mengajarkan kita tentang struktur dan fungsi organ
tubuh dan komponen tubuh. Kedua bidang studi ini Secara khusus, anatomi dan
fisiologi berfungsi sebagai landasan penting untuk memahami peran berbagai
komponen tubuh. karena arsitektur dan Ketika sulit untuk membedakan fungsi, kedua
ilmu ini akan diperiksa. bersama. Komposisi tubuh akan menyusul. misalnya, ketika
mempelajari struktur setelah mempelajari kerangka manusia, kita akan mengkaji cara
kerja kerangka tersebut (Miftahul Jannah Ayu Sari, 2021).
Memahami bagian-bagian tubuh dan fungsinya sangat bergantung pada dua
disiplin ilmu ini, anatomi dan fisiologi. Kedua ilmu tersebut akan dipelajari secara
bersamaan karena sulit membedakan antara struktur dan fungsi. Struktur tubuh
mengikuti fungsinya; misalnya, ketika kita memeriksa struktur kerangka manusia, kita
juga meneliti bagaimana kerangka itu bekerja (Miftahul Jannah Ayu Sari, 2021).
Reguler
Ganjil 2022/2023

1.2 Input
1.2.1 Deskripsi Subjek
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah satu orang dengan data
demografi operator sebagai berikut:
Nama Operator : Faris Muhammad Rasyid
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Riwayat Penyakit : -
Jenis Kegiatan : Stepper

1.2.2 Deskripsi Objek


Objek pada penelitian ini berupa perhitungan terhadap denyut nadi operator saat
melakukan suatu aktivitas yaitu stepper. Perhitungan ini menggunakan dua metode
yaitu metode cardiovascular load (%CVL) dan metode brouha. Berikut adalah tabel
data kegiatan stepper operator :
Tabel 1.1 Denyut Kerja Operator
Waktu Waktu 10 Denyut (detik) Denyut Nadi (denyut per-
Kerja menit)
(Menit)
Nadi Nadi Istirahat Kerja
Istirahat Kerja

0,36 5,97 4,66 100 128

0,45 6,28 6,23 95 96

0,54 5,51 4,81 108 124

Perhitungan dilakukan dengan jumlah aktivitas Stepper sebanyak 3 kali, setiap


0,36 menit,0,45 menit, dan 0,54 menit sekali. Denyut nadi istirahat dilakukan
sebelum operator melakukan aktivitas stepper, sedangkan perhitungan denyut
nadi kerja dilakukan setelah operator melakukan aktivitas Stepper. Untuk
memperoleh denyut nadi (detik per-menit) maka dilakukan perhitungan dari
rumus berikut ini:
Reguler
Ganjil 2022/2023

10 denyut
Denyut Nadi = x 60
Waktu Perhitungan
Berikut ini merupakan hasil perhitungan denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja
berdasarkan rumus yang telah diketahui.
a. Aktivitas 1 (Stepper disaat 0,36 menit)
10 denyut
Denyut Nadi Istirahat = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
5,97
= 100
10 denyut
Denyut Nadi Kerja = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
4,66
= 128
b. Aktivitas 2 (Stepper disaat 0,45 menit)
10 denyut
Denyut Nadi Istirahat = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
6,28
= 95
10 denyut
Denyut Nadi Kerja = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
6,23
= 96

c. Aktivitas 3 (Stepper disaat 0,54 menit)


10 denyut
Denyut Nadi Istirahat = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
5,51
= 108
10 denyut
Denyut Nadi Kerja = x 60
Waktu Perhitungan
10
= x 60
4,81
= 124
Reguler
Ganjil 2022/2023

Tabel 1.2 Denyut Pemulihan Operator


Waktu Waktu Perhitungan Brouha ke-1, ke-2 dan ke-3
istirahat Kerja (dpm)
(menit) (menit)
1 2 3

1 0,36 56 48 44

1 0,45 55 57 51

1 0,54 66 56 52

1.3 Output
1.3.1 Perhitungan Cardiovascular Load (%CVL)
%CVL (Cardiovascular Load) Teknik yang dapat digunakan untuk mengkategorikan beban
kerja berdasarkan perbedaan antara denyut nadi kerja dan denyut nadi maksimal (Aprilliadi et
al., 2021) . Perhitungan %CVL dan tabel klasifikasi ditunjukkan di bawah ini.
%CVL = 100 x ¿ ¿
Dengan :

● Pria, denyut nadi maksimumnya 220 – Umur

● Wanita, denyut nadi maksimumnya 200 – Umur

Tabel 1.2 Klasifikasi %CVL


%CVL Penanganan

X ≤ 30% Tidak terjadi kelelahan

30 < x ≤ 60% Diperlukan perbaikan

60 < x ≤ 80% Kerja dalam waktu singkat

80 < x ≤ 100% Diperlukan Tindakan segera

X > 100% Tidak diperbolehkan beraktivitas


Reguler
Ganjil 2022/2023

Berikut merupakan data yang diperoleh dari hasil kegiatan operator, denyut nadi
maksimun operator (laki-laki) = 220 – umur operator
= 220 – 19
= 201 kali/menit.
Beikut ini adalah perhitungan %CVL:
a. Aktivitas 1 (stepper menit ke 0,36)
Denyut nadi kerja: 128
Denyut nadi istirahat: 100
Denyut nadi maksimum: 220-19 = 201

%CVL = 100 x ¿ ¿
100 x (128−100)
=
201−100
= 27,72%
b. Aktivitas 2 (stepper menit ke 0,45)
Denyut nadi kerja: 96
Denyut nadi istirahat: 95
Denyut nadi maksimuun: 220-19 = 201
%CVL = 100 x ¿ ¿
100 x (96−95)
=
201−95
= 0,94%
c. Aktivitas 3 (stepper menit ke 0,54)
Denyut nadi kerja: 124
Denyut nadi istirahat: 108
Denyut nadi maksimum: 220-19 = 201
%CVL = 100 x ¿ ¿
100 x (124−108)
=
201−108
= 17,20%
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil cardiovascular load (%CVL)
Untuk waktu kerja 0,36 menit adalah 27,72%, waktu kerja 0,45 menit adalah
0,94%, dan waktu kerja 0,54 menit adalah 17,20%. Dapat dilihat waktu kerja
Reguler
Ganjil 2022/2023

0,36 menit, 0,45 menit, dan 0,54 menit menunjukkan hasil < 30% sehingga
termasuk dalam kategori tidak terjadi kelelahan.
1.3.2 Perhitungan Energy Expenditure
Energy expenditure (M) merupakan energi yang dikeluarkan oleh tubuh Ketika
seseorang beraktivitas. Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk
menghitung Energy Expenditure (M):

Batas Atas−Denyut Nadi Kerja Batas Atas−X


M denyut nadi kerja → =
Batas Bawah−Batas Atas Batas Bawah−Batas Atas
Perhitungan Energy Expenditure (M) dapat dihitung berdasarkan tabel
Klasifikasi Beba Kerja dan Reaksi Fisiologis. Berikut merupakan tabel klasifikasi
Energy Expenditure (M) :
Tabel 1.4 Klasifikasi Beban Kerja dan Reaksi Fisiologis
Tingkat Pekerjaan Energy Expenditure Denyut Nadi Konsumsi Oksigen

Kkl/menit Detik/menit Liter/menit

Light < 2,5 < 90 < 0.5

Moderate 2,5 – 5,0 90 – 110 0,5 – 1,0

Heavy 5,0 – 7,5 110 – 130 1,0 – 1,5

Very Heavy 7,5 – 10,00 130 – 150 1,5 – 2,0

Extremely Heavy > 10,00 150 – 170 > 2,0

Perhitungan Energy Expenditure (M) pada setiap aktivitas Stepper adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas 1 (Stepper Pertama):
130−128 7,5−x
M 128 → =
130−110 7,5−5,0
2 7,5−x
=
20 2,5
X = 7,25 Kkl/menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan bahwa klasifikasi tingkat
pekerjaannya adalah Heavy. Dimana konsumsi oksigennya 1,0 – 1,5 liter/menit,
Reguler
Ganjil 2022/2023

dengan denyut nadi kerjanya 128 denyut/menit dan Energy Expenditurenya 7,25
Kkl/menit.

b. Aktivitas 2 (Stepper Kedua):


100−96 5,0−x
M 96 → =
110−90 2,5
4 5,0−x
=
20 2,5
X = 4,5 Kkl/menit

Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan bahwa klasifikasi tingkat


pekerjaannya adalah Moderate. Dimana konsumsi oksigennya 0,5 – 1,0
liter/menit, dengan denyut nadi kerjanya 96 denyut/menit dan Energy
Expenditure 4,5 Kkl/menit.

c. Aktivitas 3 (Stepper Ketiga)


130−124 7,5−x
M 124 → =
130−110 7,5−5,0
14 5,0−x
=
20 2,5
X = 6,75 Kkl/menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan bahwa klasifikasi tingkat
pekerjaannya adalah Heavy. Dimana konsumsi oksigennya 1,0 – 1,5 liter/menit,
dengan denyut nadi kerjanya 124 denyut/menit dan Energy Expenditure 6,75
Kkl/menit

1.3.3 Perhitungan Waktu Istirahat


Waktu Istirahat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar etika
kerja, dan pemberi kerja berkewajiban untuk memberikan standar tersebut kepada
karyawannya setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya. Berikut merupakan rumus
yang akan digunakan untuk perhitungan waktu istirahat setelah operator melakukan
aktivitas Stepper.
M −S
Tr = Ts ( )
M −1,5
Reguler
Ganjil 2022/2023

Keterangan:
Tr = Waktu istirahat yang diperlukan (menit)
T = Rata energi yang diperlukan (kkal/menit)
K = Energi yang dikeluarkan untuk kerja (direkomendasikan 4 kcal/menit)
1,5 = Energi yang diperlukan saat istirahat (kcal/menit)

Perhitungan metode waktu istirahat yang di dapatkan oleh operator pada studi
kasus aktivitas kerja fisik meliputi aktivitas Stepper adalah sebagai berikut:
a. Stepper pertama selama 0,36 menit
K = 7,25 kkal/menit
Ts = 0,36 menit

Tr = Ts ( MM−1,5
−S
)=0,36 ( 7,25−1,5
7,25−4
) = 0,201 menit
b. Stepper kedua selama 0,45 menit
K = 4,5 kkal/menit
Ts = 0,45 menit

Tr = Ts ( MM−1,5
−S
)=0,45( 4,5−1,5
4,5−4
) = 0,072 menit
c. Stepper ketiga selama 0,54 menit
K = 6,75 kkal/menit
Ts = 0,54 menit

Tr = Ts ( MM−1,5
−S
)=0,36 ( 6,75−1,5
6,75−4
) = 0,280 menit
1.3.4 Perhitungan Brouha
Metode Brouha adalah Teknik yang digunakan untuk memperkirakan ketegangan
kardiovaskular. Karena manfaat metode ini sama setiap saat, tidak mengganggu atau
membahayakan pekerjaan karena koreksi dilakukan tepat waktu setelah subjek mulai
bekerja. Perhitungan denyut nadi pemulihan (P) dilakukan pada akhir 30 detik pada
menit pertama (P1), menit ke dua (P2), dan menit ke tiga (P3). Beberapa klasifikasi
beban kerja yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Perhitungan Brouha
Waktu Perhitungan Brouha (denyut Perhitungan Brouha
(menit) per menit) Setelah Dikalikan 2 P1 – P3
Reguler
Ganjil 2022/2023

(denyut per menit)

1 2 3 1 2 3

0,36 56 48 44 112 96 88 24

0,45 55 57 51 110 114 102 8

0,54 66 56 52 132 112 104 28

P1, P2, P3 = Jumlah denyut x 2 dengan keterangan:


P1 = Perhitungan denyut pada detik 31-60
P2 = Perhitungan denyut pada detik 91-120
P3 = Perhitungan denyut pada detik 151-180
P1-P3 = Untuk pengklasifikasian beban kerja fisik
Perhitungn dengan metode brouha untuk setiap waktu kerja adalah sebagai berikut:
a. Waktu kerja 0,36 menit
P1 = Jumlah denyut nadi x 2
= 56 x 2
= 112
P2 = Jumlah denyut nadi x 2
= 48 x 2
= 96
P3 = Jumlah denyut nadi x 2
= 44 x 2
= 88
Klasifikasi brouha pada waktu kerja 0,36 menit:
P1 – P3 = 112 – 88
= 24
Dari hasil perhitungan brouha pada waktu kerja 0,36 menit diperoleh nilai P1 adalah
112, P2 adalah 96, dan P3 adalah 88.
b. Waktu kerja 0,45 menit
P1 = Jumlah denyut nadi x 2
= 55 x 2
= 110
P2 = Jumlah denyut nadi x 2
= 57 x 2
Reguler
Ganjil 2022/2023

= 114
P3 = Jumlah denyut nadi x 2
= 51 x 2
= 102
Klasifikasi brouha pada waktu 0,45 menit:
P1 – P3 = 110 – 112
=8
Dari hasil perhitungan brouha pada waktu kerja 0,45 menit diperoleh nilai P1 adalah
110, P2 adalah 114, dan p3 adalah 102.
c. Waktu kerja 0,54 menit
P1 = Jumlah denyut nadi x 2
= 66 x 2
= 132
P2 = Jumlah denyut nadi x 2
= 56x 2
= 112
P3 = Jumlah denyut nadi x 2
= 52 x 2
= 104
Klasifikasi brouha pada waktu 0,54 menit:
P1 – P3 = 132– 104
= 28

1.4 Analisis
1.4.1 Analisis Cardiovascular Load (%CVL)
Setelah menghitung %CVL, hasilnya ada di aktivitas. Tindakan stepper dilakukan 15
kali untuk durasi kerja 0,36 menit, menghasilkan hasil 27,72%, diikuti 20 kali untuk
waktu kerja 0,45 menit, menghasilkan hasil 0,94%. Seperti yang terlihat, waktu kerja
0,36, 0,45, dan 0,54 termasuk dalam kategori tidak lelah karena memberikan hasil yang
kurang dari 30% CVL. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi perhitungan %CVL,
yaitu denyut nadi kerja dan beban aktivitas kerja.
1.4.2 Analisis Perhitungan Energy Expenditure dan Waktu Istirahat
Menghitung Pengeluaran Energi, Analisis, dan Waktu Istirahat dari hasil perhitungan
energi, ditentukan tingkat pekerjaan yang Berat setelah menyelesaikan stepper pertama
(0,36 menit) 1,0 hingga 1,5 liter oksigen dikonsumsi setiap menit, sedangkan denyut
Reguler
Ganjil 2022/2023

nadi kerja adalah 128 denyut per menit dan laju pengeluaran energi adalah 7,25
kilogram per menit. Tahap kedua membutuhkan waktu 0,45 menit untuk diselesaikan,
dan diketahui bahwa tingkat pekerjaan tergolong Sedang. Dengan denyut nadi kerja 96
denyut per menit dan pengeluaran energi 4,5 Kkl/menit, konsumsi oksigen berkisar 0,5-
1,0 liter per menit. Tahap ketiga membutuhkan waktu 0,54 menit untuk diselesaikan,
dan diketahui bahwa tingkat pekerjaannya adalah Berat. Dengan denyut nadi kerja 124
denyut per menit dan pengeluaran energi 6,75 Kkl per menit, konsumsi oksigen berkisar
antara 1,0 dan 1,5 liter per menit. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi
perhitungan Energy Expenditure dan Waktu istirahat, yaitu Faktor somatis (jenis
kelamin, ukuran tubuh, status gizi, kondisi Kesehatan) dan Faktor psikis (motivasi,
persepsi, kepercayaan, keinginan, dan kepuasan).
1.4.3 Analisis Brouha
Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja fisik dengan menggunakan metode brouha,
didapatkan hasil pada waktu kerja 0,36 menit nilai P1=112 dpm dan hasil P1-P3= 24
dpm sehingga operator tidak termasuk ke dalam tiga kategori kriteria klasifikasi beban
kerja dengan metode brouha. Pada waktu kerja 0,45 menit nilai P1-P3<10 dpm dan hasil
P3>90 dpm sehingga beban kerja termasuk dalam kategori berat (perlu perancangan
system kerja). Pada waktu kerja 0,54 menit nilai P1=132 dpm dan hasil P1-P3= 28 dpm
sehingga operator tidak termasuk ke dalam tiga kategori kriteria klasifikasi beban kerja
dengan metode brouha. Berdasarkan hasil perhitungan, aktivitas pekerjaan yang
dilakukan oleh operator termasuk dalam kategori pekerjaan yang berat. Sehingga
operator merasa kelelahan dan beban kerja fisik yang ditanggung masuk dalam kategori
perlu perancangan system kerja. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi
perhitungan beban kerja fisik, yaitu nutrisi, jam istirahat, dan kesehatan.
1.4.4 Analisis Keseluruhan
Menghitung Pengeluaran Energi, Analisis, dan Waktu Istirahat Dari hasil perhitungan energi,
ditentukan tingkat pekerjaan yang Berat setelah menyelesaikan stepper pertama (0,36 menit) 1,0
hingga 1,5 liter oksigen dikonsumsi setiap menit, sedangkan denyut nadi kerja adalah 128
denyut per menit dan laju pengeluaran energi adalah 7,25 kilogram per menit. Tahap kedua
membutuhkan waktu 0,45 menit untuk diselesaikan, dan diketahui bahwa tingkat pekerjaan
tergolong Sedang. Dengan denyut nadi kerja 96 denyut per menit dan pengeluaran energi 3,25
Kkl per menit, konsumsi oksigen berkisar 0,5-1,0 liter per menit. Tahap ketiga membutuhkan
waktu 0,54 menit untuk diselesaikan, dan diketahui bahwa tingkat pekerjaannya adalah Berat.
Reguler
Ganjil 2022/2023

Dengan denyut nadi kerja 124 denyut per menit dan pengeluaran energi 6,75 Kkl per menit,
konsumsi oksigen berkisar antara 1,0 dan 1,5 liter per menit.

1.5 Kesimpulan
Beban fisik yang dialami operator saat melakukan suatu aktivitas dapat ditentukan
dengan menggunakan metode perhitungan %CVL, pengeluaran energi, waktu istirahat
optimal, dan brouha. Dengan informasi ini, tindakan yang tepat bagi operator dapat
diputuskan untuk memastikan keselamatan pekerja fisik. Metode terkait yang digunakan
misalnya, denyut nadi meningkat dengan waktu kerja. Jumlah pekerjaan fisik yang
dibutuhkan juga akan meningkat jika beban kardiovaskular tumbuh secara proporsional.
Reguler
Ganjil 2022/2023

DAFTAR PUSTAKA

Aprilliadi, E., Djanggu, N. H., & Rahmahwati, R. (2021). Pengukuran Beban Kerja
Fisik Dan Mental Menggunakan Metode Cardiovascular Load (CVL) Dan Defence
Research Agency Workload Scale (DRAWS) Pada Operator Stasiun Kerja Rotary
Di PT. Sari Bumi Kusuma. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Tanjungpura, Cvl, 88–94.
Kusmaedi, N. (2012). PEMBELAJARAN GAYA HIDUP SEHAT MENUJU TINGKAT
SEHAT PRIMA TERPADU SEPANJANG HAYAT.
Miftahul Jannah Ayu Sari. (2021). TUBUH MANUSIA DAN RENCANA
PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS ) PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1442 H / 2021 M.
Reguler
Ganjil 2022/2023

LAMPIRAN 1
LEMBAR PENGAMATAN
Reguler
Ganjil 2022/2023

LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA

Anda mungkin juga menyukai