Setelah pembahasan materi pada bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: • Menganalisis beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi; • Menghitung tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turnover) pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi; • Menganalisis jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi. Pengertian Analisis Kebutuhan SDM Analisis kebutuhan SDM merupakan suatu analisis untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja, tingkat absensi, dan tingkat perputaran tenaga kerja pada masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan SDM akan dapat diketahui apakah diperlukan penambahan karyawan atau pengurangan karyawan pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN SDM 1) Melakukan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) Work load analysis adalah suatu analisis untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja dalam periode tertentu. Untuk menentukan beban kerja maka perlu diadakan penelitian waktu (time study) untuk menentukan waktu normal dalam menyelesaikan suatu pekerjaan (menyelesaikan satu unit produk, menyelesaikan suatu dokumen, melayani seorang pelanggan, dan sebagainya). Beban kerja adalah merupakan hasil perkalian dari waktu normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (produk) dengan volume pekerjaan (produksi). Langkah-langkah Analisis Beban Kerja a) Mengukur waktu siklus (cycle time) – WS Waktu siklus adalah waktu yang benar- benar digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilakuan secara berulang- ulang. Untuk menentukan waktu siklus ini, maka harus dilakukan pengukuran terhadap waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara berulang- ulang sesuai dengan frekuensi pengukuran yang ditetapkan. Langkah-langkah Analisis Beban Kerja a) Mengukur waktu siklus (cycle time – WS) Misalkan hasil pengukuran waktu secara berulang-ulang untuk memproduksi sepasang sepatu olah raga di suatu perusahaan sepatu adalah sbb: Nomor Waktu Nomor Waktu Nomor Waktu b) Menghitung waktu siklus rata- Siklus (Menit) Siklus (Menit) Siklus (Menit) rata (average cyclical time) - WSR 1 48 11 43 21 50 2 50 12 44 22 46 Waktu siklus rata-rata adalah 3 49 13 45 23 47 merupakan hasil pembagian dari jumlah waktu siklus dengan 4 44 14 47 24 43 frekuensi pengukuran yang 5 48 15 49 25 46 dilakukan atau dapat diformulasi- 6 47 16 45 26 43 kan sbb: 7 45 17 46 27 46 WS WSR = 8 48 18 45 28 45 n 9 46 19 40 29 44 1.374 10 42 20 46 30 47 = = 45,8 menit Jumlah 1.374 30 Langkah-langkah Analisis Beban Kerja c) Menentukan waktu cadangan (allowance time) Waktu cadangan adalah waktu yang diperlukan oleh karyawan untuk kegiatan- kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti misalnya waktu untuk keperluan pribadi (personal time), waktu untuk menghilangkan kelelahan dan penundaan-penundaan pekerjaan yang tidak dapat dihindari. Waktu cadangan biasanya ditentukan dalam proporsi dari waktu siklus rata-rata. Proporsi waktu cadangan (PWC) adalah merupakan hasil pembagian dari waktu cadangan (WC) dengan standar jam kerja (SJK) dalam satu hari (8 jam) dikurangi waktu cadangan (WC) Misalkan dari hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh bahwa rata-rata waktu cadangan karyawan perhari adalah selama 70 menit, maka proporsi waktu cadangan dari waktu siklus rata-rata adalah sbb: WC 70 PWC = = = 0,1707 dari waktu siklus rata-rata SJK−WC 8 x 60 −70 Langkah-langkah Analisis Beban Kerja d) Menghitung waktu normal (WN) Waktu normal adalah merupakan hasil penjumlahan dari waktu siklus rata-rata dengan hasil perkalian dari proporsi waktu cadangan dengan waktu siklus rata- rata, atau dapat diformulasikan sbb: WN = WSR + (PWC x WSR) WN = 45,8 + (0,1707 x 45,8) = 53,62 menit e) Menghitung beban kerja (work load – BK) Beban kerja adalah merupakan hasil perkalian dari waktu normal dengan valume pekerjaan/produksi (VP) dalam suatu periode. Misalkan jumlah produksi perbulan adalah adalah 12.000 pasang sepatu, maka beban kerja di bagian produksi pada perusahaan sepatu tersebut adalah sbb: BK = WN x VP = 53,62 x 12.000 = 643.440 menit = 10.724 jam Langkah-langkah Analisis Beban Kerja
f) Menghitung tenaga kerja yang seharusnya
dibutuhkan Tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan (TKH) adalah merupakan hasil pembagian dari beban kerja dalam suatu periode (BK) dengan jam kerja seorang tenaga kerja dalam periode tersebut (JKP). BK 10.724 TKH = = = 53,62 = 54 orang JKP 8 x 25 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KEBUTUHAN SDM 2) Melakukan Analisis Angkatan Kerja (Work Force Analysis) Work Force Analysis adalah suatu analisis untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi. Untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan maka harus diperhitungkan tingkat absensi (TA) dan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turnover - LTO) Langkah-langkah Work Force Analysis a) Menghitung tingkat absensi Tingkat absensi (TA) adalah merupakan perbandingan antara hari- hari kerja yang hilang (HKH) dengan keseluruhan hari kerja yang seharusnya ada (HKA), atau dapat diformulasikan sebagai berikut: 𝐇𝐊𝐇 TA = 𝐇𝐊𝐀 Hari kerja yang hilang merupakan jumlah hari kerja dimana karyawan tidak hadir dalam bekerja (absen) Hari kerja yang seharusnya ada adalah merupakan hasil perkalian dari jumlah hari kerja dalam suatu periode dikalikan dengan jumlah karyawan pada periode tersebut. Menghitung tingkat absensi Data hari kerja, jumlah karyawan, jumlah hari karyawan tidak bekerja (absen) dan jumlah hari kerja yang seharusnya ada dalam satu tahun terakhir adalah sebagai berikut: Hari Jumlah Jumlah hari Jumlah hari kerja yang Bulan Kerja Karyawan karyawan absen seharusnya ada 362 (1) 1 (2) 24 (3) 50 (4) 32 (2) x (3) 1.200 TA = = 0,0235 15.405 2 23 50 35 1.150 3 26 48 28 1.248 4 25 48 23 1.200 5 25 52 34 1.300 6 24 52 30 1.248 7 25 52 42 1.300 8 25 51 21 1.275 9 26 51 25 1.326 10 26 54 29 1.404 11 26 54 23 1.404 12 25 54 40 1.350 362 15.405 Langkah-langkah Work Force Analysis b) Menghitung tingkat perputaran tenaga kerja (labour turnover) Labour turnover (LTO) adalah merupakan perbandingan antara Jumlah penggantian (JP) dengan rata-rata jumlah tenaga kerja dalam suatu periode (RTK) atau dapat diformulasi sebagai berikut: JP LTO = RTK Jumlah penggantin (JP) adalah jumlah tenaga kerja yang dipakai mengisi jabatan dari karyawan yang memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan (jumlah yg lebih kecil antara karyawan yg masuk dengan yg keluar). Rata-rata jumlah tenaga kerja (RTK) adalah jumlah tenaga kerja yang ada pada awal periode ditambah dengan jumlah tenaga kerja pada akhir periode, lalu dibagi dua. Menghitung tingkat perputaran tenaga kerja (labour turnover) Data jumlah karyawan, karyawan yang masuk dan karyawan yang keluar dalam satu tahun terakhir adalah sebagai berikut: Bulan Jumlah Karyawan yang Karyawan yang karyawan masuk keluar 1 50 - - 3 2 50 - - LTO = = 0,0577 3 48 - 2 (50+54)/2 4 48 - - 5 51 3 - 6 50 - 1 7 50 - - 8 51 1 - 9 51 - - 10 54 3 - 11 54 - - 12 54 - - Jumlah - 7 3 Langkah-langkah Work Force Analysis c) Menghitung jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan Tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan (TKN) adalah merupakan hasil penjumlahan dari jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan (TKH) dengan hasil perkalian dari tingkat absensi (TA) dan labour turnover (LTO) dengan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan, atau dapat diformulasikan sebagai berikut: TKN = TKH + [(TA + LTO) x TKH] Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya maka dapat dihitung jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan pada perusahaan sepatu tersebut untuk memproduksi 12.000 pasang sepatu olah raga perbulan, yaitu sbb: TKN = 54 + [(0,0235 + 0,0577) x 54] = 58,38 = 58 orang (dibulatkan)