MODUL 10
Pada prinsipnya data waktu baku berisi komplikasi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan berbagai elemen pekerjaan dari pengukuran-pengukuran atas elemen-
elemen itu pada waktu yang lalu. Dengan demikian bila pekerjaan tersebut diulang,
waktu yang pantas untuk menyelesaikan sudah diketahui. Memang karena diperlukan
biaya yang tinggi dalam pembentukan data waktu baku, cara ini mendatangkan
keuntungan bila pekerjaan-pekerjaan di suatu pabrik atau tempat kerja lain mengandung
banyak elemen-elemen yang sama.
Pemakaian data waktu baku dalam penelitian waktu akan mendatangkan beberapa
keuntungan diantaranya :
Pertama, dengan adanya data waktu baku, waktu yang dihemat cukup besar.
Kedua, untuk keperluan pekerjaan yang cukup banyak, pengukuran yang diperlukan
tidak sebanyak jumlah pengukur dengan cara langsung.
Ketiga, Pengukur dengan mudah dapat menaksir berapa waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Keempat, penentuan berapa lamanya waktu penyelesaian untuk pekerjaan yang
bersangkutan dapat dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan sedang
berlangsung.
Cara penelitian data waktu baku sering disebut sebagai cara sintesa, karena pada
umumnya pekerjaan yang diteliti bila diuraikan terdiri dari beberapa elemen pekerjaan
yang lebih kecil atau terdiri dari beberapa kegiatan, contoh kegiatan mengambil bahan,
memasang bahan pada mesin dan mejalankan mesin. Waktu dari kegiatan inilah yang
dibakukan dan biasanya ditabelkan.
Dalam pembentukan data waktu baku untuk setiap elemen pekerhaan diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sebagai contoh waktu untuk elemen mengambil
bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jarak, berat dan bentuk bahan.
Beberapa aktivitas pengukuran kerja seringkali dilaksanakan hanya untuk satu jenis
operasi tertentu saja dan sama sekali tidak ada pemikiran bahwa data yang diperoleh
akan bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya. Bagaimana pun juga berbagai
macam pekerjaan/operasi akan memiliki elemen-elemen kerja yang sama. Sebagai
contoh, dalam pekerjaan permesinan dengan menggunakan berbagai jenis mesin
perkakas hampir semua elemen kerja yang ada akan sama (baik prosedur maupun
waktu) terkecuali waktu permesinan atau pemotongannya.
Misalnya perkakas jig yang dipakai untuk membuat lubang diameter ¼” bisa pula
dipergunakan untuk membuat lubang dengan diameter ataupun kedalaman pemotongan
yang berbeda. Waktu yang dipergunakan untuk memasang jig ataupun meletakkan
benda kerja pada jig (handling process) akan sama saja. Kalau ada perbedaan waktu
yang mungkin dalam proses perlubangan, maka hal ini dikarenakan adar-faktooonya
perbedaan dalam besar diameter dan dalamnya lubang yang harus dibuat.
Contoh :
Perhitungan untuk mencari persamaan waktu yang diperlukan untuk memasang paku
pada lubang papan pasak geser dalam hubungannya dengan jarak perpindahan. Data
berupa waktu pemasangan paku dengan tangan kanan memakai cara mundur pada
papan pasak, sebagai berikut :
= jumlah perkalian antara waktu dan nilai jarak dari setiap titik pengukurn
2
= jumlah kuadrat dari nilai-nilai jarak yang diukur
= jumlah dari nilai variabel bebas, dalam hal ini jarak.
Waktu Jarak X2 Yx
Y X
17,48 2 4 35,86
17,93 3 9 52,44
18,03 4 16 72,12
18,67 5 25 93,35
20,02 7,5 56,25 150,15
21,99 12,5 156,25 150,15
23,93 17,5 306,25 274,87
27,42 25 625 685,50
165,47 76,5 1197,75 1783,07
165,47 = 8 a + 76,5 b
1783,07 =76,5 a + 1197,76 b
a = 15,57 b = 0,43
Y = a + bx
Y = 15,57 + 0,43 x
Y = 15,57 + 0,43. (10) = 19,01 detik
Merupakan hasil yang diperoleh untuk menyatakan hubungan antara jarak dengan
waktu bila diinginkan aktu penyelesaian untuk jarak 8 inchi, maka :
Cara penelitian data waktu baku sering disebut sebagai cara sintesis, karena pada
umumnya pekerjaan yang diteliti bila diuraikan akan terdiri dari beberapa elemen
pekerjaan yang lebih kecil atau terdiri dari beberapa gerakan. Sebagai contoh lihatlah
kegiatan mengambil bahan, memasang bahan pada mesin dan menjalankan mesin.
Waktu dari kegiatan itu dibakukan dan biasanya ditabelkan. Waktu penyelesaian
pekerjaan yang bersangkutan diperoleh dengan cara menjumlahkan waktu dari
kegiatan-kegiatan yang membentuknya. Untuk dapat membuat waktu baku ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Penguraian pekerjaan dalam elemen-elemen pekerjaan
2. Pemilihan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pekerjaan
Kesamaan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya lebih banyak terletak pada
elemen-elemennya. Misalkan elemen kerja mengambil bahan dapat terjadi pada hampir
setiap pekerjaan pada setiap tempat kerja. Jika waktu kerja elemen ini dibakukan, maka
ini dengan mudah diketahui saat elemen ini muncul dipekerjaan manapun. Semakin
kecil elemen diuraikan makan akan semakin luas penggunaannya.
Pekerjaan yang telah dipilah-pilah menjadi elemen pekerjaan diukur waktu normal
pekerjaannya. Untuk pekerjaan yang bergantungan dengan kerja mesin dapat
digunakan rumus-rumus yang berlaku. Misalnya elemen pekerjaan mengambil benda
kerja dan menenmpatkannya di jig jika benda dipegang dengan Thumb Screw akan
membutuhkan waktu 0,12 menit. Contoh untuk pekerjaan yang bergantungan dengan
kerja mesin adalah melakukan pembubutan pengurangan diameter poros dari 60 cm
menjadi 59 cm. Jika pembubutan pada poros itu dilakukan sepanjang 250 mm (i=1) dan
diketahui
Kecepatan spindle 314 m/menit
Gerak makan (feed) 0,25 mm/putaran
Maka :
n = v .1000/ π . D = 314 . 1000 / 3,14 . 5 = 20.000 putaran/menit
Catatann : Dalam pemotongan (D) adalah 5 mm, yaitu (60-50)/2. Jadi pembubutan
cukup satu kali saja ( i=1)
A B
1. Mengambil komponen 3 3
2. Menempatkan komponen 0 2
3. Melepas komponen 0 1
A B
1. Merakit komponen 5 6
2. Menekuk kaki-kaki komponen 2 3
3. Menyolder komponen 7 10
4. Memotong sisa kaki komponen 4 5
Jika suatu pekerjaan perakitan komponen dilakukan dengan mengambil resistor (dua
kaki) kemudian menenmpatkan pada PCB yang terletak pada Jig dan menyoldernya,
maka waktu kerjanya dapat dihitung berdasarkan table diatas adalah :
t = F (e1 + e2 + e3 + …+en)
Tabel di bawah ini menunjukkan hbungan waktu dengan frekuensi kerja pada pekerjaan
perakitan komponen elektronik pada PCB
Eleme pekerjaannya :
1. Mengambil komponen
2. Merakit komponen
3. Menyolder