Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

STUDI KASUS
Kegiatan praktek keperawatan gerontik yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di RT/RW 038/008 Kelurahan Wolomarang KecamatanAlok Barat merupakan
salah satu proses pengaplikasian konsep ilmu dan teori mengenai asuhan keperawatan komunitas
dan keluarga yang telah diperoleh dalam proses akademik.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman dan keterampilan Mahasiswa dalam penerapan dan
pengaplikasikan konsep ilmu tersebut, maka pada tanggal 08 Desember 2021 adapun kegiatan
yang dapat dilaporkan, yaitu:
A. Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2021. Pada pengkajian ini
menggunakan metode auto anamnese yaitu moteode wawancara klien secara langsung. Dari
hasil pengkajian tersebut didapatkan hasil identitas pasien atas nama Ny. A, umur 60,
berjenis kelaim perempuan, alamat wuring tengah, pekerjaan ibu rumah tangga, agama
islam, suku Bajo, status perkawinan cerai mati dengan keluhan utama selama 1 tahun
terakhir adalah Ny.A mengatakan sakit kepala dan tengkuk. Gejala yang dirasakan, Ny.A
mengatakan merasa sakit kepala, pusing dan nyeri pada tengkuk bila tekanan darah
meningkat, nyeri hilang hilang timbul, nyeri seperti tertusuk-tusuk, serta kesemutan yang
dirasakan diarea kaki disaat melakukan aktifitas yang terlalu berat dari pagi samapi sore saat
berjualan.
Faktor pencetus masalah kesehatan yang diperoleh pada saat pengkajian pada Ny.A
adalah Ny. A mengatakan kacepehan karena aktiiftas yang terlalu berat dimana ia bekerja
dari pagi sampai sore. Ny.A mengatakan keluhan tersebut timbul secara mendandak. Upaya
untuk mengatasi keluhan tersebut adalah Ny. A mengatakan minum rebusan air halia dan
sere. Ny.A mengatakan pada saat sakit ia berobat ke puskesmas dan ia mendapatkan obat
tetapi tidak pernah dikonsumasi karena lebih memilih ramuan tradisional.
Pada pengkajian tersebut di peroleh data Ny. A mengatakan tidak ada riwayat penyakit
dimasa lalu, tidak ada riwayat alergi obat, tidak ada riwayat kecelakaan, tidak ada riwayat
pernah dirawat di rumah sakit, tidak ada riwayat pemakaian obat serta tidak ada masalah
kesehatan pada keluarga/ keturunan.
Pada pengakajian tersebut diperoleh Ny.A mengatakan sebelum sakit makannya seperti
kebanyakan orang misalnya nasi, sayur kadang ikan serta buah kalau ada dengan frekuensi
makan 3x sehari sedangkan Ny. A mengatakan saat sakit selera makan berkurang da nada
beberapa jenis makanan yang tidak bisa dimakan seperti makanan yang keras dan kadang 1
porsi makanan tidak bisa di habiskan. Ny.A mengatakan pola minum sebelum sakit adalah
minum air putih 7-8 gelas/ hari. Sedangkan pada saat sakit Ny.A mengatakan kurang minum
air putih berkisar antara 4-5 gelas/ hari. Ny. A mengatakan sebelum sakit pola tidur antara
22:00-04:00 dan kadang terjaga pada malam hari sehingga rata-rata pola tidur berkisar
antara 6-8 jam sedangkan pada saat sakit pola tidurnya terganggu kadang jam tidur 23:00
serta terjaga sehingga durasi berkurang antara 5-6 jam.
Pengkajian fisik yang diperoleh selama pengkajian tersebut adalah keadaan umu Ny. A
baik, kesadaran compomentis, suhu 36oC, tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR
20x/menit, berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm. data pemeriksaan fsik, warna rambut
hitam, keadaan kulit kepala bersih, distribusi rambut sedang, tidak terdapat rontok, bentuk
mata simetris, konjungtifa anemis, sclera icterus, bentuk hidung simetris, tidak terdapat
peradangan, penciumannya tidak terganggu, kebersihan rongga mulut baik, mukosa mulut
lembab, tidak terdapat peradangan atau stomatis, tidak terdapat caries pada gigi, tidak
terdapat peradangan pada gusi, kesulitan dalam mengunyah, dan tidak mengalami kesulitan
pada saat menelan. Bentuk telinga simetris, kebersihan telinga sedang, tidak terdapat
peradangan, pendengaran tidak terganggu serta tidak ada keluhan lain. Keadaan leher
simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, bentuk dada simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada, tidak terdapat wheezing, tidak ada nyeri tekan pada abdomen,
kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah baik (5555), rentang gerak maksimal, tidak
pincang, kebersihan kulit baik, dan tidak terdapat gangguan pada kulit. Jenis terapi yang
diberikan dari dokter adalah allopurinol 300mg (1x sehari) per oral, untuk menurunkan
kadar asam urat akibat penyakit asam urat.
Dari data-data yang diperoleh saat pengkajian tersebut, data subjektif yang di peroleh
adalah Ny. A mengatakan hanya diberikan obat tetapi tidak pernah diberi pendidikan
kesehatan mengenai tekanan darah, Ny. A mengatakan sedikit pusing dan nyeri pada bagian
tengkuk, nyeri pada bagian tengkuk, pusing, sakit kepala dan mual serta kesemutan yang
dirasakan pada area kaki disaat melakukan aktifitas yang terlalu berat dari pagi sampai sore
saat berjualan. Data objektif yang ditemukan pada saat pengkajian adalah saat ditanya
tentang penyakit hipertensi, Ny.A terlihat bingung, observasi TTV diperoleh suhu 36 oC,
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20x/menit.
B. Diagnose keperawatan
Masalah keperawatan yang ditemukan berdasarkan data hasil pengkajian pada Ny. A adalah
deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan gangguan rasa
nyaman berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.
C. Intervensi keperawatan
Rencana tindakan keperawatan untuk masalah keperawatan deficit pengetahuan
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi adalah kaji pengetahuan klien tentang
penyakit hipertensi, beri reinforment positif atas jawaban klien tentang penyakit hipertensi,
beri pengetahuan kepada klien tentang penyakit hipertensi, jelaskan tentang penyebab dan
tanda dan gejala dari hipertensi dan beri reward positif terhadap usaha dan hasil yang
dicapai Ny.A selama tindakan. Tujuan dari tindakan keperawatan ini diharapkan
pengetahuan klien meningkat dengan kriteria hasil klien antusias dalam mengikuti
pendidikan kesehatan dan dapat memahami tentang penyakit hipertensi.
Rencana tindakan keperawatan untuk masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan peningkatan tekanan darah adalah observai tanda-tanda vital, kaji skala
nyeri, kaji tindakan yang sudah pernah dilakukan klien untuk mengurangi nyeri, beri
informasi mengenai skala nyeri, ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk manajmen
neyri. Tujuan dari tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil
klien mengungkapkan skala nyeri berkurang dan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
D. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk masalah keperawatan deficit pengetahuan
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi adalah mengkaji pengetahuan klien
tentang penyakit hipertensi, memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi,
mulai dari defenisi, penyebab serta tanda dan gejala, menjelaskan tentang diet hipertensi dan
memberikan penjelasan ulang saat klien belum mengerti.
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk masalah keperawatan gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan darah adalah menobservasi tanda-
tanda vital, mengkaji skala nyeri, mengkaji tindakan yang sudah dilakukan klien untuk
mengurangi nyeri, mengajarkan teknik relaksasi untuk menghilangkan rasa nyeri.
E. Evaluasi
Evaluasi tindakan untuk diagonsa pertama yaitu klien mengatakan mengerti tentang
pendidikan kesehatan yang sudah diberikan, klien tampak rileks, masalah sudah diatasi,
intervensi dipertahankan.
Evaluasi tindakan untuk diagnose kedua yaitu klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
berkurang, klien tampak rileks, masalah sudah teratasi sebagian, intervensi dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai