Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolic dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena ganggua nsekresi insulin, kerja insulin, atau

kedua-duanya, menurut American Diabetes Association (PERKENI,2011)

Diabetes merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan

perawatan medis yang terus menerus dengan strategi pengurangan risiko

multifaktorial glikemik dan menimbulkan berbagai komplikasi mikrovaskuler,

antara lain retinopati, nefropati, danneuropati (ADA,2016).

Terdapat dua tipe utama Diabetes Melitus yaitu Diabetes Melitus tipe1 dan

Diabetes Melitus tipe 2 (WHO,2006). Klasifikasi etiologis Diabetes Melitustipe 1

adalah karena destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin mana

kala Diabetes Melitustipe 2 merupakan akibat hilangnya progresif sekresi insulin

(ADA,2011). Diabetes Melitustipe 2 atau sering disebut non-insulin dependent

diabetes (NIDDM) bertanggung jawab lebih dari 90% kasus diabetes di seluruh

dunia(Inzucchi,2005).Tingginya prevalensi Diabetes Melitustipe 2 disebabkan

oleh factor risiko yang tidak dapat berubah seperti jenis kelamin, umur, dan factor

genetic serta factor risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan merokok,

konsumsi alcohol dan aktivitas fisik (Fatimah,2015).

World Health Oragnization atau WHO (2016) menyebutkan bahwa

Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala khas yaitu poliphagia, polidipsia

dan poliuria serta sebagian mengalami kehilangan berat badan. DM merupakan

penyakit kronis yang sangat perlu diperhatikan dengan serius. DM yang tidak

1
2

terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kerusakan mata, ginjal

pembuluh darah, saraf dan jantung.

Secara epidemiologi, diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di

Indonesia akan mencapai 21,3juta orang padatahun 2030. Secara umum, hampir

80% prevalensi diabetes mellitus merupakan Diabetes Melitustipe 2

(Kemenkes,2013). Indonesia menduduki posisi peringkat ke-7 dengan

penderitadiabetes terbanyak berjumlah 10,0 juta penderita setelah China dengan

109,6 juta penderita, India dengan 69,2 juta penderita dan Amerika Serikat dengan

29,3 juta penderita(IDF,2015) Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013,

melaporkan bahwa prevalensi Diabetes Melitus mencapai sekitar 6.9%

(Kemenkes,2013)

Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015, satu dari

pada sebelas orang dewasa menghidap diabetes dan diperkirakan 415 juta orang

dewasa menghidap Diabetes Melitus dan sekitar 318 juta orang dewasa

mempunyai gangguan toleransi glukosa, yang sudah menempatkan mereka pada

risiko tinggi mengembangkan penyakitnya di masadepan. Diabetes Melitustipe 2

adalah yang paling umum dan sekitar 91% dari orang dewasa di Negara

berpenghasilan tinggi menghidapi penyakit diabetes tipe 2(IDF,2015)

Anda mungkin juga menyukai