TINJAUAN PUSTAKA
2. Diabetes Melitus
2.1 Definisi
ditandai oleh adanya hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi insulin,
jangka panjang, disfungsi dan kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata,
2.2 Epidemiologi
10,0 juta pasien setelah China, India dan Amerika Serikat. Prevalensi penderita
meningkat setiap tahun. Jumlah penderita DM di seluruh dunia mencapai 422 juta
3
4
akan mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030 dan diperkirakan 415 juta orang
menghidap Diabetes Melitus dengan sekitar 318 juta orang dewasa mempunyai
Estimasi terakhir IDF terdapat 382 juta orang hidup dengan diabetes
didunia pada tahun 2013. (Kemenkes, 2014) Berdasar data IDF 2014, saat ini
Dengan angka tersebut Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia, atau naik
dua peringkat dibandingkan data IDF tahun 2013 yang menempati peringkat ke-7
Diabetes Melitus tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan dan
kali lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa. Tanpa intervensi yang efektif,
meningkatnya faktor risiko yang disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah
sepeti kegemukan, kurang aktivitas dan pola makan yang tidak sehat
otak(Astiyandani et al,2010)
tetapi terdapat juga faktor pencetus yang lain seperti infeksi virus pada Diabetes
Melitus tipe 1, kegemukan, pola makan yang salah, obat-obatan yang menaikkan
lain:
risiko 15 % menderita DM tipe 2 jika kedua salah satu dari kedua orang
b) Berat lahir
Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram atau keadaan Berat
DM tipe 2 pada saat dewasa. Hal ini terjadi karena bayi dengan BBLR
insulin terganggu.
c) Stress
d) Umur
risiko menderita penyakit diabetes melitus karena jumlah sel beta pankreas
e) Jenis kelamin
pria karena adanya perbedaan anatomo dan fisiologi. Secara fisik wanita
f) Pendidikan
g) Pekerjaan
h) Penghasilan
i) Pola makan
diabetes melitus tipe 2. Pola makan yang jelek atau buruk merupakan
7
faktor risiko yang paling berperan dalam kejadian diabetes melitus tipe 2.
Pengaturan diet yang sehat dan teratur sangat perlu diperhatikan terutama
pada wanita. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kelebihan berat
tipe 2.
j) Aktivitas fisik
yang teratur. Manfaat dari aktivitas fisik sangat banyak dan yang paling
utama adalah mengatur berat badan dan memperkuat sistem dan kerja
semakin tinggi.
k) Merokok
melitus tipe 2.
lemak dan protein dan tidak melakukan aktivitas fisik merupakan faktor
angka obesitas maka akan semakin tinggi risiko untuk menderita diabetes
pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya. DM tipe 2 disebabkan oleh
perpaduan antara gangguan aksi insulin (resistensi insulin) dan defisiensi insulin
yang terjadi secara relatif sebagai kompensasi sekresi insulin yang tidak adekuat
(IDAI, 2015). Diabetes Melitus tipe 2 ditandai dengan kerusakan fungsi sel beta
pankreas dan resistensi insulin, atau oleh menurunnya pengambilan glukosa oleh
9
jaringan sebagai respons terhadap insulin. Kadar insulin dapat normal, turun atau
hiperglikemia (Baynes,2003).
Pada Diabetes Melitus tipe 2 jumlah insulin normal malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
terutamanya obesitas yang bersifat sentral, diet tinggi lemak dan rendah
mayor terjadinya resistensi insulin diinduksi oleh stres oksidatif. Stres oksidatif
merupakan keadaan tidak seimbang antara radikal bebas dan sistem antioksidan
lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada
peta yang disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan
hormoneinsulin yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. Insulin yang
dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk di dalam sel glukosa
dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel akibat kadar glukosa dalam darah
Pada keadaan Diabetes Melitus Tipe 2, jumlah insulin normal atau banyak,
tetapi jumlah reseptor insulin di permukaan sel berkurang. Pada keadaan Diabetes
Melitus tipe 2, jumlah reseptornya kurang meskipun insulin banyak, maka glukosa
yang masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel kekurangan glukosa dan kadar
glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan
keadaan Diabetes Melitus Tipe 1, untuk perbedaan pada Diabetes Melitus Tipe 2
disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau normal. (Gambar
2.1)
DM.
keluhan klasik.
dan latihan jasmani selama dua sampai empat minggu. Namun apabila kadar
insulin(PERKENI,2011).
Diabetes Melitus tipe 2 dan mempertahankan berat badan ideal dengan melakukan
Individu dengan Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2 dapat
ini bertujuan untuk menurunkan kadar gula darah apabila perubahan gaya hidup
dan diet gagal untuk mencapai atau mempertahankan kontrol glikemik normal.
(Soegondo,2004).
Sulfonilurea
Metformin
gastrointestinal(PB-PAPDI,2013).
Thiazolidinedione (TZD)
α-Glukosidase inhibitor
Meglitinid
Insulin
lipid(Permana,2006).
2.8. Komplikasi
2. Hipoglikemia
1. Komplikasi mikrovaskular
a. Retinopati diabetika
b. Nefropati diabetika
c. Neuropati diabetika
2. Komplikasi makrovaskular
c. Hipertensi
2.9. Pencegahan
2. Diet sehat
3. Latihan jasmani
4. Menghentikan merokok