ADE
DITINJAU DARI PERSPEKTIF HERMENEUTIK
SKRIPSI
Oleh :
Resta Sulastri
NIM 12208241023
menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain,
kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata
cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, 10 Oktober 2016
Penulis,
Resta Sulastri
iv
PERSEMBAHAN
v
MOTTO
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang
mengubah apa yang ada pada diri mereka.
-QS. Ar-Ra’d: 11-
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan pertolongan atas segala hal, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa tanpa uluran tangan dan doa dari
berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu,
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. A.M. Susilo Pradoko, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dan memotivasi saya, sampai akhirnya skripsi ini
terselesaikan;
2. Dr. Ayu Niza Machfuzia, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang penuh
kesabaran, kearifan, dan bijaksana dalam membimbing saya, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik;
3. Ebiet G. Ade, selaku narasumber utama yang telah bersedia untuk meluangkan
waktunya dalam membantu penelitian ini;
4. Group band Combination dan komunitas MemBers EGA Korwil Jabodetabek
selaku narasumber lainnya yang telah bersedia membantu penelitian ini;
5. Ganda Gempata, adik penulis yang telah memberikan semangat selama proses
pembuatan tugas akhir ini;
6. Restika, Ifath, Retno, kak Narnie, Ranti, Cita, Friska, dan Kiki yang selalu
memberikan dukungan, semangat, serta menemani dalam proses pembuatan tugas
akhir ini;
7. Teman-teman Pendidikan Seni Musik Angkatan 2012, khususnya kelas A yang
selalu mendukung dan memberikan motivasi selama empat tahun masa
perkuliahan;
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu
penyusunan tugas akhir ini.
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima saran, komentar
ataupun kritik yang membangun. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi banyak pihak.
Resta Sulastri
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………….. i
Persetujuan………………………………………………………………… ii
Pengesahan………………………………………………………………… iii
Pernyataan…………………………………………………………………. iv
Halaman Persembahan……………………………………………………. v
Motto………………………………………………………………………. vi
Kata Pengantar……………………………………………………………... vii
Daftar Isi…………………………………………………………………… ix
Daftar Gambar…………………………………………………………….. xi
Daftar Tabel……………………………………………………………… xii
Daftar Lampiran…………………………………………………………... xiii
Abstrak…………………………………………………………………… xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
B. Fokus Masalah………………………………………………….. 6
C. Rumusan Masalah……………………………………………… 6
D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 7
E. Manfaat Penelitian…………………………………………… . 7
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bentuk Lagu………………………………………. 9
B. Pengertian Struktur Lagu……………………………………… 10
C. Pengertian Struktur Puisi……………………………………… 15
D. Musikalisasi Puisi……………………………………………… 22
E. Makna Denotatif dan Konotatif……………………………….. 23
F. Hermeneutika…………………………………………………. 25
G. Penelitian yang Relevan……………………………………… 29
ix
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian…………………………………………. 31
B. Tahap-tahap Penelitian……………………………………….. 31
C. Data Penelitian……………………………………………….. 33
D. Instrumen Penelitian………………………………………….. 33
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………... 34
F. Teknik Analisis Data………………………………………… 37
G. Validitas Data……………………………………………….. 39
BAB IV. KAJIAN LAGU BERITA KEPADA KAWAN KARYA EBIET G. ADE
A. Struktur Bentuk Lagu dan Syair Berita kepada Kawan……. 40
1. Struktur Bentuk Lagu Berita kepada Kawan…………… 40
2. Struktur Syair Berita kepada Kawan…………………… 46
B. Pengaruh Ekspresi Atas Syair dan Melodi Lagu Berita kepada Kawan.. 53
C. Riwayat Pengarang Lagu………………………………………….. 60
D. Susana Penciptaan dan Analisis Makna Lagu Dari Berbagai Sumber.. 63
1. Suasana Penciptaan Lagu……………………………………… 63
2. Analisis Makna Lagu Dari Berbagai Sumber…………………. 64
E. Analisis Makna Denotatif Lagu Berita kepada Kawan…………… 66
F. Analisis Makna Konotatif Lagu Berita kepada Kawan…………… 72
G. Pembahasan………………………………………………………... 79
BAB V. Penutup
A. Simpulan…………………………………………………………… 84
B. Saran……………………………………………………………… 86
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 87
LAMPIRAN………………………………………………………………… 89
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
KAJIAN LAGU BERITA KEPADA KAWAN KARYA EBIET G. ADE
DITINJAU DARI PERSPEKTIF HERMENEUTIK
Oleh:
Resta Sulastri
12208241023
ABSTRAK
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seorang manusia dapat merasa gembira atau sedih. Sunarko (dalam Widhyatama,
2012: 2) mengatakan bahwa musik adalah penghayatan isi hati manusia yang
diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dalam melodi atau ritme serta
mempunyai unsur atau keselarasan yang indah. Prier (2013: 1) mengatakan bahwa
musik mirip dengan bahasa. Dalam musik terdapat kalimat-kalimat musik. Kalimat
musik sendiri diartikan sebagai sejumlah ruang birama (biasanya 8 atau 16 birama)
yang merupakan satu kesatuan yang tampak. Tidak jauh beda dari bahasa, dalam
kalimat musik juga terdapat kalimat tanya dan jawab. Fakta bahwa stuktur musik
tidak berbeda jauh dengan stuktur dalam bahasa, dikarenakan musik juga berfungsi
Musik bukan hanya dipandang sebagai sebuah seni, melainkan juga sebuah
ilmu. Musik erat kaitannya dengan ilmu matematika. Pythagoras adalah tokoh utama
matematika dalam musik yang dicetuskannya menjadi dasar lahirnya musik diatonis
Selain dipandang sebagai ilmu, musik juga dijadikan sebagai alat komunikasi.
Saat ini banyak musisi menjadikan lagu sebagai alat komunikasinya untuk
1
menyuarakan perasaan, bahkan kritik untuk lingkungan atau orang-orang sekitarnya.
Sunarto (1997: ix) menjelaskan bahwa Ludwig van Beethoven pernah menyampaikan
dirinya menjadi kaisar Perancis, lewat sebuah simfoni yang berjudul Sinfonia
simfoni yang awalnya mewakili perasaan kagum pada Bonaparte atas semangat
kepahlawanannya, beralih menjadi sebuah simfoni yang dinilai mencekam dan berisi
dalam sebuah lagu membantu musisi untuk memperjelas aspirasi yang disampaikan.
Syair dalam lagu dapat membantu musisinya untuk mempertegas maksud dan tujuan
dari lagu tersebut. Hanya saja syair yang digunakan biasanya menggunakan kalimat
kiasan untuk menambah nilai estetika pada sebuah karya. Selain itu sebagai sarana
kias) dan denotatif (makna sebenarnya) lewat syair lagu atau video klip yang
diciptakan. Syair lagu Bento dari Iwan Fals misalnya, yang secara tak langsung
adalah kritik terhadap pejabat di masa Orde Baru yang dianggap lebih sibuk
memperkaya diri sendiri. Contoh lain adalah lagu Kritis BBM dari grup band Slank,
harga BBM.
2
Unsur-unsur dalam musik modern, seperti syair, atau video klip, sering
menjadi sarana favorit para musisi untuk menyuarakan isi hatinya. Dalam musik, para
musisi berani mengangkat isu yang masih dianggap tabu di masyarakat. Lagu Polly
dari Nirvana misalnya, yang terinspirasi dari kisah nyata tentang penculikan dan
pemerkosaan pada seorang gadis (anonim) empat belas tahun (Adhityo, 2012: 2).
menjadikan musik sebagai media komunikasi untuk menyampaikan apa yang ada
dalam benaknya (Fajri, 2014: 3). Sebagai satu kesatuan dengan eksitensi manusia,
manusia. Dalam menulis syair lagu musisi kerap menggunakan metafora. Metafora
adalah sesuatu yang mengacu kepada gejala penggantian sebuah kata yang harfiah
Penggunaan metafora dalam syair lagu menyebabkan tidak semua orang dapat
memahami maksud yang sebenarnya dari pencipta lagu. Hal ini disebabkan setiap
orang memiliki pandangan yang berbeda dalam menafsirkan sebuah kata. Pandangan
yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan yang berbeda.
yang tepat dapat membentuk akar yang kuat pada penikmatnya, mengajak
Saat ini perkembangan tema lagu dalam industri musik Indonesia terkesan
monoton dengan musisi yang mengobral tema cinta yang sama dalam setiap syair
lagunya. Musik kemudian hanya dijadikan sebagai alat untuk mencari popularitas dan
3
kekayaan. Demi kepentingan pasar, para musisi rela menyampingkan ideologi
sebuah karya, asalkan dapat terkenal dengan cepat dan dapat menghasilkan banyak
uang, sehingga sekarang sering dijumpai musisi yang hanya muncul dengan satu lagu
Namun tidak semua musisi terperangkap dalam tema lagu cinta saja. Meski
tidak banyak, namun masih ada musisi yang menciptakan karya dengan tema lain,
misalnya tema tentang realita sosial. Dengan kemampuan kreatifnya, musisi mampu
menjadi media untuk menyajikan realita sosial yang terjadi sehari-hari di kehidupan
masyarakat. Salah satu musisi yang aktif menciptakan lagu berdasarkan realita sosial
Abdul Ghoffar Abdullah atau yang lebih dikenal dengan nama Ebiet G. Ade,
merupakan salah satu musisi Indonesia yang kerap mengangkat tema sosial dan
penyair ini sering menyisipkan ‘pesan’ dalam lagu-lagu secara tersirat, sehingga para
penikmatnya perlu melakukan interpretasi untuk dapat memahaminya. Hal ini dapat
diketahui bahwa saat ini Ebiet G. Ade sudah menghasilkan 22 album studio, terhitung
sejak awal karirnya di dunia musik pada tahun 1979 sampai 2015, dan sedikitnya 25
album kompilasi yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan rekam (Subarkah, 2014:
4
27). Ebiet G. Ade telah mendapatkan sejumlah penghargaan selama berkarir di
belantika musik tanah air, diantaranya 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson
sukses membawanya menjadi Duta Lingkungan Hidup pada tahun 2006 dan
Salah satu lagunya yang kerap menjadi backsound dalam warta berita di TV
jika ada liputan bencana alam di negeri ini adalah Berita kepada Kawan. Lagu yang
sebenarnya dirilis pada akhir tahun 1979 dan terdapat dalam album Camelia II yang
juga album kedua Ebiet ini, seolah tidak lekang dimakan masa. Berita kepada
Kawan bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari “150 Lagu Indonesia Terbaik
Sepanjang Masa” oleh Majalah Rolling Stone, sebuah majalah musik didirikan di San
Francisco pada 1967 oleh Jann Wenner dan Ralph J. Gleason, dan mulai terbit di
Lagu Berita kepada Kawan merupakan lagu inspiratif yang selalu dikaitkan
dengan bencana alam yang terjadi di tanah air. Namun makna sesungguhnya dari lagu
tersebut tidak dapat ditebak hanya dengan mendengar lagunya sekali atau dua kali.
Tentu masih banyak dugaan makna lain yang dapat disematkan pada lagu itu. Boleh
jadi lagu itu ditujukan untuk merefleksi diri agar lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Seperti teori yang diungkapkan oleh Ricouer (dalam Hardiman, 2015: 243), bahwa
makna sebuah teks tidak hanya tentang teksnya saja melainkan juga dapat dilihat dari
5
penelitian terhadap lagu Berita kepada Kawan, dan mengetahui serta mengungkapkan
B. Fokus Masalah
penelitian ini difokuskan pada stuktur dan bentuk lagu, struktur syair, serta makna
lagu Berita kepada Kawan. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutik simbol
dari Paul Ricouer untuk mengungkap makna lagu. Digunakannya teori hermeneutik
simbol dari Paul Ricouer sebagai landasan analisis dikarenakan dalam hermeneutik
simbol Paul Ricouer, terdapat bagan yang dapat mempermudah dalam mengkaji
C. Rumusan Masalah
3. Makna denotatif apakah yang terdapat pada lagu Berita kepada Kawan, jika dikaji
4. Makna konotatif apakah yang terdapat pada lagu Berita kepada Kawan, jika
6
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan
1. Mendekskripsikan bentuk dan struktur lagu Berita kepada Kawan sebagai dasar
2. Mendeskripsikan struktur syair lagu Berita kepada Kawan sebagai dasar untuk
E. Manfaat Penelitian
maupun praktis.
1. Secara Teoretis,
Hasil penelitian ini dapat menambah literatur penelitian tentang analisis karya
seni musik yang menggunakan hermeneutik sebagai metode analisis dan sebagai
sumber bagi yang membutuhkan uraian makna dalam lagu Berita kepada Kawan
7
2. Secara Praktis,
Secara praktis penelitian ini dapat menjadi dasar interpretasi bagi orang yang
akan membawakan lagu Berita kepada Kawan. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat membantu pihak lain, khususnya mahasiswa seni musik dalam
8
BAB II
KAJIAN TEORI
Musik terdiri atas beberapa bentuk yang memiliki ciri khas tersendiri. Prier
(2013: 5) menyatakan bahwa bentuk musik adalah suatu gagasan / ide yang tampak.
dibunyikan satu per satu sebagai kerangka. bentuk lagu memperlihatkan suatu
kesatuan utuh dari satu atau beberapa kalimat dengan penutup yang meyakinkan.
Bentuk lagu satu bagian merupakan lagu yang memiliki satu kalimat / periode
saja. Prier (2013: 6) menyatakan bahwa lagu dengan satu bagian sangat tebatas
pertama ialah A (a a’), artinya pertanyaan diulang dengan vaiasi dalam jawabannya.
Bentuk lagu dua bagian merupakan lagu yang memiliki dua kalimat / periode
yang berlainan. Bentuk ini adalah bentuk yang paling banyak digunakan dalam musik
sehari-hari. Ada banyak kemungkinan variasi dari lagu dua bagian. Bentuk lagu dua
bagian terdiri atas dua kalimat lagu yang dikombinasikan untuk membentuk pola-pola
yang lebih luas (Muttaqin, 2008: 134). Bila sebuah anak kalimat / frase diulang
9
10
dengan variasi, maka lagu tersebut tidak bisa digolongkan dalam bentuk lagu dua
bagian. Prier (2013: 8) menyatakan bahwa dalam lagu dua bagian, kalimat pertama
(A) dan kalimat kedua (B) tidak harus memiliki jumlah birama yang sama panjang.
sedangkan kalimat B ditutup dengan akor tonika. Namun meskipun berbeda, sering
Bentuk lagu tiga bagian merupakan lagu yang terdiri atas tiga pola bagian
yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Muttaqin (2008: 136) berpendapat bahwa
bentuk lagu tiga bagian, terdiri atas bagian pertama yang disebut bagian A, bagian
kedua disebut bagian B, dan bagian ketiga disebut bagian C. Prier (2013: 12)
mengatakan bahwa lagu yang berbentuk tiga bagian tentu saja memiliki birama yang
lebih banyak dan kontras yang nampak dalam irama, arah melodi, jenis tangga nada,
Menurut Prier (2013: 1), “lagu berarti sejumlah nada yang tersusun dalam
adalah wujud musik berupa suatu kerangka termasuk dari melodi dan berirama yang
tersusun dalam norma, tempo dan dinamika.. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
11
disimpulkan bahwa lagu adalah melodi pokok yang tersusun dalam ruang-ruang
birama.
untuk menganalisis lagu tersebut secara detil. Hal-hal yang perlu dianalisis dalam
sebuah lagu adalah bentuk dan struktur lagu. Struktur lagu bisa dipahami sebagai
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah lagu. Secara garis besar, unsur-unsur yang
1. Irama
durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang
(dalam Joseph, 2005: 52), irama secara populer adalah unsur-unsur dalam musik
musik, irama musik terasa mempunyai gerak. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa irama adalah susunan panjang pendeknya not-not yang
berurutan dalam tempo yang tetap dan pola tertentu yang berulang-ulang.
2. Melodi
Melodi merupakan salah satu unsur yang membentuk sebuah lagu. Rochani
dalam sebuah lagu. Di lain bagian, Tagg (2015: 9) menyatakan bahwa “Melodic is
part of music that have aspect like register; pitch range; rhythmic motifs; tonaity,
12
melodi memiiki unsur ritme dan nada yang tersusun dan bergerak secara keseluruhan
dalam sebuah lagu. Menurut Rochani (2012: 3) unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah melodi antara lain adalah motif dan frase. Berikut penjelasan lebih lanjut
a. Motif
Istilah motif dalam musik merupakan bagian terkecil dan kalimat musik yang
sudah memiliki arti (Joseph, 2005: 59). Menurut Prier (2013: 3), motif lagu adalah
unsur lagu yang terdiri atas sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu gagasan /
ide. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motif adalah bagian
terkecil dalam musik yang dipersatukan dalam satu gagasan / ide. Biasanya motif
lagu diulang-ulang dan divariasi. Secara normal, sebuah motif lagu memenuhi dua
ruang birama. Menurut Prier (2013: 27-33) terdapat tujuh cara untuk pengolahan
1. Ulangan harafiah
Ulangan harafiah merupakan ulangan motif yang tidak disertai perubahan apa
pun, dimana motif satu dengan motif yang diulang sama persis. Tujuan dari ulangan
harafiah adalah untuk menegaskan suatu kesan yang ingin disampaikan dalam lagu.
diulang pada tingkat nada yang lebih tinggi. Dalam pengembangan motif ini nada
harus disesuaikan dengan tangga nada dan harmoni lagu, sehingga beberapa interval
13
mengalami perubahan. Meskipun demikian, motif asli dengan mudah dapat dikenali.
Sekuens turun: Sebuah motif yang diulang pada tingkat nada yang rendah.
dalam lagu dapat diperbesar saat diulang. Tujuan dari pembesaran interval ini adalah
ini biasanya dijumpai di bagian pertanyaan kalimat atau juga pada ulangan kalimat A’
dalam lagu dapat diperkecil saat diulang. Namun pengolahan ini mengurangi
diperkecil sampai menjadi ‘nol’ (prim) hingga melodinya menghilang dan tinggal
interval tidak terjadi berulang-ulang. Hal ini pun biasanya tidak terjadi dalam satu
5. Pembalikan (inversion)
Dalam pembalikan, setiap interval naik dapat dijadikan interval turun dan
setiap interval dalam motif asli yang menuju ke bawah, dalam pembalikannya
dipertahankan, tetapi disesuaikan dengan harmoni lagu, asalkan arah melodi tetap
nilai nada digandakan. Pembesaran nilai nada dapat mempengaruhi tempo lagu,
sehingga tempo dapat menjadi lambat atau lebih cepat. Pengolahan seperti ini sering
Dalam pemerkecilan nilai nada, nilai nada dibagi menjadi dua dengan nada-
nada melodi tetap sama. Pemerkecilan nilai nada ini mempengaruhi irama sebuah
lagu.. Pengolahan motif ini juga sering dijumpai dalam musik instrumental.
Berdasarkan uraian tentang tujuh cara dalam pengolahan motif tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengolah nilai nada, tingkatan nada, interval,
dan pembalikan, dapat menghasilkan beragam musik yang berbeda. Berbagai macam
cara pengolahan motif ini juga berperan penting dalam mempertegas pesan atau kesan
suatu musik. Dengan adanya pengolahan motif maka musik akan menjadi lebih
menarik.
b. Frase
Frase dapat diartikan sebagai suatu seksi dalam suatu alur musikal yang
merupakan satu kesatuan (unit) terpendek yang diakhiri oleh kadens (Muttaqin, 2008:
125). Di lain pihak, Joseph (2005: 59) menyatakan bahwa istilah frase dalam musik
merupakan gabungan beberapa motif menjadi satu. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa frase adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa motif dan
15
diakhiri oleh sebuah kadens. Frase memiliki dua fungsi yaitu sebagai kalimat
3. Harmoni
Pendapat lain diutarakan oleh Prakosa (2015: 12) yang menyatakan bahwa harmoni
simultan, sebagaimana dibedakan oleh rangkaian nada-nada dan melodi. Dari kedua
Menurut Salad (2012: 32), puisi adalah susunan kata-kata indah yang tertuang
di kertas. Di lain pihak, Waluyo (dalam Wisang, 2014: 13) mengatakan puisi adalah
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Berdasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi adalah susunan bahasa yang dipadatkan
dengan kata-kata kias yang diberi irama dengan bunyi yang padu.
Untuk memahami sebuah puisi lebih dalam, maka perlu mengetahui unsur-
unsur yang terdapat pada puisi. Unsur puisi terdiri atas unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik
puisi.
16
1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun puisi dari dalam (Wiyanto,
2005: 102). Menurut Wisang (2014: 20), unsur intrinsik adalah hakikat puisi yang
meliputi struktur fisik dan struktur batin sebuah puisi. Berdasarkan pernyataan
tersebut maka dapa disimpulkan bahwa unsur intrinsik adalah unsur dalam sebuah
puisi yang meliputi struktur fisik dan batin. Unsur yang terdapat pada struktur fisik
puisi meliputi diksi, citraan atau imajinasi, kata-kata konkret, bahasa figuratif, rima,
baris, bait, dan tipografi, sedangkan unsur yang terdapat pada struktur batin meliputi
tema, rasa, nada, dan tujuan (Wisang, 2014: 20). Berikut penjelasan lebih lanjut
a. Diksi
kecakapan, kecermatan, ciri khas yang dapat dilihat pada puisi yang diciptakan
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin
adalah pilihan kata yang mampu membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari
b. Citraan (Imajinasi)
lewat kata-kata (Wicaksono, 2014: 49). Menurut Rokhmansyah (2014: 18), imajinasi
mana pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengarkan, dan merasakan seperti apa
yang dilihat, didengar, dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinatif
melalui pengalaman dan rasa kita. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
penyair kepada pembaca. Menurut Rokmansyah (2014: 19) imajinasi dibagi atas:
3) Imajinasi Olfaktory
Imajinasi penciuman atau pembawaan dengan membaca kata-kata tertentu dapat
menyebabkan pembaca atau pendengar merasa seolah mencium bau sesuatu.
Contoh: bau amis darah mengungkung udara.
4) Imajinasi gustatory
Imajinasi pencicipan. Dengan membaca kata-kata tertentu menyebabkan pembaca
atau pendengar seolah merasakan rasa-rasa tertentu. Contoh: kata-katamu pahit di
lidah.
5) Imajinasi faktual
Imajinasi rasa kulit, yang menyebabkan pembaca atau pendengar seolah
merasakan sesuatu menyentuh kulitnya. Contoh: kasarnya jemari tangan.
18
6) Imajinasi kinastetik
Imajinasi gerak, yang menyebabkan pembaca atau pendengar seolah merasakan
atau melihat gerakan-gerakan. Contoh: langkah lunglai menuju peraduan malam.
7) Imajinasi organik
Imajinasi badan, yang menyebabkan pembaca atau pendengar seolah melihat atau
merasakan sesuatu di badannya. Contoh: tubuhku terguncang.
kesimpulan bahwa setiap indera yang dimiliki manusia dapat dituangkan dalam puisi
menginterpretasi sebuah puisi. Dari kata citraan, makna yang abstrak dapat menjadi
c. Kata-kata konkret
Kata-kata konkret adalah kata-kata yang dapat menyarankan kepada arti yang
memahami arti puisi (Rokmansyah, 2014: 20). Di lain pihak, Wisang (2014: 25)
berpendapat bahwa kata-kata konkret adalah kata-kata yang dilihat secara denotatif
sama tapi secara konotatif tidak sama menurut kondisi dan situasi pemakainya.
adalah kata yang maknanya tergantung pada kondisi dan situasi pemakainya.
d. Bahasa figuratif
Menurut Wisang (2014: 27), bahasa figuratif merupakan gaya bahasa berupa
Waluyo (2014: 21) berpendapat bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan oleh
19
penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa figuratif adalah gaya bahasa
berupa kiasan yang digunakan oleh penyair untuk menyatakan sesuatu secara tidak
biasa. Menurut Rokmansyah (2014: 22), bahasa kias yang umumnya terdapat pada
1) Simile
Kata kias yang menyamakan satu hal dengan hal lainnya dengan menggunakan
kata-kata pembanding seperti bagai, bak, laksana, dan kata-kata pembanding
lainnya. Contoh: parasmu cantik bak dewi venus.
2) Metafora
Kata kias yang menyamakan satu hal dengan hal lain yang sebenarnya tidak sama.
Contoh: kembang desa yang kesepian
3) Personifikasi
Kiasan yang menyamakan benda dengan manusia. Contoh: siang ini awan
menangis.
4) Hiperbola
Kiasan yang melebih-lebihkan suatu hal. Contoh: gedung itu telah mencapai
langit biru.
digunakan dalam puisi memiliki banyak ragamnya tergantung dengan fungsi dari kata
tersebut. Penggunaan beragam kata kiasan tersebut disesuaikan dengan maksud dari
e. Rima
Rima adalah persamaan bunyi dalam suatu kata atau kalimat (Wisang, 2014:
28). Menurut Waluyo (2014: 23), rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk
rima dibedakan menjadi rima awal, tengah, dan akhir (Wisang, 2014: 28).
menjadi:
…(a) rima sempurna bila seluruh akhir suku kata sama bunyinya; (b) rima tak
sempurna bila sebagian akhir suku kata tidak sama bunyinya; (c) rima mutlak bila
seluruh bunyi kata itu sama; (d) asonansi yaitu perulangan bunyi vokal dalam satu
kata; (e) aliterasi yaitu perulangan bunyi konsonan di depan setiap kata secara
berurutan; (f) prisonansi yaitu bila konsonan yang membentuk kata itu sama
tetapi vokalnya berbeda…
Uraian tersebut menandakan bahwa perbedaan pada letak dan bunyi rima
memiliki pengaruh pada sebuah puisi. Adanya rima dalam puisi memberikan kesan
yang berbeda. Tiap rima yang berbeda mampu memberikan kesan yang berbeda pula.
f. Baris
Baris dalam puisi disebut larik. Menurut Soedjarwo dkk (2001: 27), larik
adalah satu kesatuan ritma yang terdiri atas beberapa periode, suku, dan kata.
Aminuddin (dalam Wisang, 2014: 31) mengatakan bahwa baris dalam puisi pada
dasarnya merupakan pewadah, penyatu, pengemban ide penyair yang diawali dengan
kata. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa baris adalah
g. Bait
Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris (Wisang, 2014: 32).
Menurut Soedjarwo dkk (2001: 27), bait adalah suatu kesatuan gagasan yang terdiri
dari beberapa baris atau larik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
21
bahwa bait adalah satuan yang lebih besar dari baris dan membentuk suatu gagasan
tertentu.
h. Tipografi
Menurut Siswanto (2014: 113), tipografi adalah pengaturan dan penulisan kata, larik,
dan bait dalam puisi. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa tipografi adalah susunan penulisan dalam puisi yang meliputi kata, larik, dan
bait.
i. Tema
Menurut Waluyo (dalam Wisang, 2014: 36), tema adalah gagasan pokok yang
dapat ditarik kesimpulan bahwa tema adalah gagasan pokok pada sebuah puisi.
j. Perasaan
35). Menurut Rokmansyah (2014: 29), perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok
persoalan yang ditampilkan dalam puisinya yang merupakan gambaran perasaan yang
k. Nada
Menurut Wisang (2014: 35), nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca
atau penikmat karya sastra. Menurut Tjahjono (dalam Rokmansyah, 2014: 29), nada
22
adalah sikap penyair terhadap pembaca berkenaan dengan pokok persoalan yang
kesimpulan bahwa nada adalah sikap penyair terhadap pembaca berkenaan dengan
puisinya.
l. Tujuan
(2014: 30), tujuan adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan pesan
tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. Tujuan sangat bergantung
dari pandangan hidup, cita-cita, dan keyakinan penyair (Wisang, 2014: 35).
2. Unsur Ekstrinsik
Wiyanto dkk (2005: 102), unsur ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar
puisi. Menurut Wisang (2014: 35), unsur ekstrinsik meliputi pengarang, proses
zaman yang melatari lahirnya puisi dari pengarang bersangkutan, termasuk nilai-nilai
disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur yang berkenaan dengan kehidupan
D. Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi adalah bentuk seni perpaduan antara puisi dan musik
(Salad, 2012: 92). Menurut Wisang (2014: 7), musikalisasi puisi adalah membacakan
23
puisi dengan cara dilagukan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa musikalisasi puisi adalah salah satu cara membacakan puisi
dengan cara dilagukan atau diiringi musik. Menurut beberapa catatan, istilah
musikalisasi puisi dimunculkan pertama kali oleh beberapa penyair dan musikus di
musikalisasi puisi diantara lain, Deded El Murad, Emha Ainun Nadjib, Ebiet G. Ade,
Denotatif dan konotatif termasuk dalam diksi atau gaya bahasa. Makna
denotatif dan konotatif dibedakan berdasarkan pada ada atau tidaknya nilai rasa.
Denotatif dan konotatif dapat berbentuk kata maupun kalimat (Widjono, 2007: 104).
1. Makna Denotatif
Makna denotatif dikenal sebagai bagian dari diksi atau gaya bahasa. Widjono
… Kata yang lebih menekankan tidak adanya nilai rasa. Makna denotatif
biasanya disebut makna konseptual, makna sebenarnya, dan makna lugas.
Makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi
(pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau
pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data). Makna sebenarnya
adalah makna sebenarnya kata, misal, kata kursi yaitu tempat duduk yang
berkaki empat. Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna
sebenarnya, bukan makna kias.
24
yang sebenarnya dari sebuah kata. Di lain pihak, Putrayasa (2007: 10) berpendapat
bahwa denotatif adalah sebuah kata yang hanya mengacu pada makna dasar.
sebuah kata yang mengacu pada makna sebenarnya. Contoh kalimat denotatif: setiap
hari ibu selalu merawat bunga di pekarangan depan rumah. Kata bunga dalam kalimat
2. Makna Konotatif
(2007: 10) berpendapat bahwa, “makna konotasi dibedakan atas dua bagian, yaitu
konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif berarti makna tambahan yang
bernilai rasa tinggi, sedangkan konotasi negatif adalah makna tambahan yang bernilai
rasa rendah.” Menurut Widjono (2007: 106), makna konotasi cenderung bersifat
subyektif dan lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa makna konotasi adalah makna kias
yang dapat bernilai positif maupun negatif tergantung dengan nilai cita rasanya.
Contoh kalimat konotatif: Bunga desa tersebut telah dipinang oleh pemuda dari pulau
seberang. Kata bunga pada kalimat tersebut merujuk pada gadis cantik.
25
F. Hermeneutika
Kata hermeneutika berasal dari istilah Yunani dari kata kerja hermeneunein,
yang berarti menafsirkan, dan kata benda hermeneia, yang berarti interpretasi
(Palmer, 2005: 14). Pendapat lain mengatakan bahwa hermeneutik diartikan sebagai
sebuah kegiatan atau kesibukan untuk menyingkap makna sebuah teks, sementara
teks dapat dimengerti sebagai jejaring makna atau struktur simbol-simbol, entah
1. Kajian Hermeneutik
kegiatan yang sangat khusus, yaitu menafsir teks-teks sakral. Schleiermacher (dalam
musik. Savage (2010: 4) menyatakan bahwa “music as the object of social and
cultural processes”. Hal tersebut dikarenakan musik digunakan oleh beberapa orang
untuk berkomunikasi dan beribadat. Sebagai satu kesatuan dengan eksitensi manusia,
manusia (Suhardjo. 1997: xv). Jika musik dipandang sebagai bagian dari sosial dan
karena Ricouer (2014: 193) berpendapat bahwa dalam hermeneutik pengertian teks
Ricouer (dalam Hardiman, 2015: 23) menyatakan bahwa teks dipahami dengan
budaya), dan dengan teks lain (intertekstualitas). Maka teks juga harus dipahami
dalam konteks dialog antara pembaca dan teks yang dibacanya itu.
pengertian bahwa teks itu pada dasarnya polisemis, sehingga tidak mungkin hanya
satu makna. Jadi maknanya tergantung pada berbagai faktor tersebut. Menurut
Ricouer (dalam Hardiman, 2015: 270) ada dua hal penting dalam aktivitas
memahami. Hal pertama adalah memahami terarah bukan pada intensi pengarang
teks, melainkan pada “persoalan” teks itu. Hal kedua adalah refleksi filosofis
pembaca. Memahami dalam pengertian Ricouer tidak terbatas pada hal yang tertulis
dalam teks, melainkan melibatkan sebuah diskursus filosofis yang ditimbulkan oleh
27
teks. Dalam arti ini memahami adalah merenungkan makna, yaitu menyingkap makna
menganalisis makna polisemis sebuah teks. Melalui bagan teks polisemis tersebut
diharapkan makna teks yang diurai akan lebih mendekati makna sebenarnya dari
penulis teks, lingkungan dari penulis teks, teks lain yang mempengaruhi teks tersebut,
dan dialog dengan pembaca teks. Berikut bagan teks polisemis Ricouer:
Penulis
dialog
Operta aperta
Teks lain
Gambar 1.
Bagan polisemis Ricouer
(Hoed, 2011 dalam Pradoko, 2015: 24)
Bagan teks tersebut kemudian diadaptasi oleh Pradoko (2015: 25), untuk
mengkaji fenomena sosial objek budaya material seni. Teks digantikan dengan gejala
fenomena objek material seni. Konteks yang diperhatikan selanjutnya adalah penulis,
28
yang dalam hal ini adalah seniman pembuat karya seni. Lingkungan di dalam hal ini
adalah masyarakat pendukung yang hidup dan menghidupi objek material tersebut,
Teks lain dalam hal ini adalah teori-teori yang ada berkaitan dengan fenomena sosial
objek kebudayaan seni yang sedang diteliti, serta sumber bacaan tentang objek
budaya seni tersebut. Pembaca dalam hal ini adalah peneliti itu sendiri dan komunitas
para seniman yang mengalami objek seni, serta seniman yang tinggal di daerah
setempat. Proses pemahaman hermeneutika teks dari Paul Ricouer diterapkan dalam
fenomena objek material seni, yang bila digambarkan dalam bagan menjadi sebagai
berikut:
Praktik Berkesenian
Seniman
Pembuat
Karya
dialog
Penonton,
Lingkungan Fenomena Masyarakat
Sosial, Budaya, Objek Material Pendukungnya
Alam Seni
Objek Kebudayaan
Material Sejenis
Keterbukaan Perspektif Budaya
Gambar 2.
Bagan polisemi fenomena objek material seni
(Pradoko. 2015: 25)
29
Bagan polisemi makna objek material seni ini, kemudian diadaptasi untuk
menganalisis makna lagu. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan lagi proses
analisis makna lagu. Dengan berbagai konteks permasalahan guna mengurai makna
lagu maka akan menghasilkan pemahaman dan hasil interpretasi yang lebih baik dan
yang mendalam.
Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Harnas Hijriyah (2010) yang
berjudul Kajian Lagu Indonesia Raya Ditinjau Dari Perspektif Hermeneutik yang
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: (1) Lagu Indonesia Raya merupakan refleksi
kebangsaan W.R Supratman karena hasil dari akumulasi pengalaman hidup yang
selama ini ia rasakan, (2) dengan berdasar pada struktur dan polanya, lagu ini adalah
lagu yang bercirikan seni musik Eropa Barat, dan (3) banyaknya perubahan yang
terjadi pada lagu Indonesia Raya, menjadikan lagu ini semakin jauh dari
keontetikannya.
Relevansi penelitian tersebut terhadap penelitian ini adalah dalam hal tujuan
bentuk dan struktur, serta makna lagu Indonesia raya. Dalam penelitian tersebut
Tujuan dan landasan analisis tersebut juga digunakan dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan struktur, serta makna
30
lagu Berita kepada Kawan. Landasan analisis dalam penelitian ini juga menggunakan
A. Pendekatan Penelitian
status atau gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan. Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2007: 18) menyatakan bahwa
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
B. Tahap-tahap Penelitian
mengarahkan penelitian menjadi lebih terarah dan sistematis. Moleong (2007: 127-
143) menyatakan bahwa ada empat tahapan dalam pelaksanaan peneltian yaitu
sebagai berikut:
31
32
sumber berupa partitur, audio, dan video lagu Berita kepada Kawan. Selain itu,
dilakukan wawancara secara informal dengan group band yang pernah memainkan
karya tersebut dan penggemar Ebiet G. Ade sebagai pelengkap analisis data melalui
pendekatan hermeneutik Ricouer. Tahap pra lapangan dilakukan pada bulan Januari
2016.
Pada tahap ini, dipelajari partitur lagu Berita kepada Kawan karya Ebiet G.
Ade. Selain itu, dilakukan wawancara dengan Ebiet G. Ade dan anggota dari
members ega sebagai komunitas penggemar Ebiet G. Ade, juga dilakukan upaya
Pada tahap ini, data yang diperlukan yang berupa teks partitur lagu Berita
kepada Kawan karya Ebiet G. Ade dianalisis untuk mengetahui bentuk dan struktur
dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan. Selain itu, dilakukan juga diskusi
dengan pihak yang lebih ahli dalam bidang kajian hermeneutik untuk mendapatkan
C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa partitur lagu Berita kepada Kawan karya
Ebiet G.Ade, ditambah dengan data-data pendukung berupa audio lagu Berita kepada
D. Instrumen Penelitian
Menurut Moleong (2007: 19) dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau
bantuan orang lain adalah alat pengumpul data utama. Peneliti sebagai instrumen
Inisiatif ini meliputi pencarian data, pembuatan pertanyaan untuk wawancara, dan
sebuah data. Baik itu pedoman wawancara maupun pedoman studi dokumen yang
membantu peneliti dalam mengumpukan data dilapangan. Oleh karena itu, kisi-kisi
34
instrumen disusun untuk menjadi landasan dalam pengumpulan data. Berikut ini kisi-
1 Pengetahuan √ √ √ √ √ √
tentang lagu Berita
kepada Kawan
2 Pengetahuan √ √ √ √ √ √
tentang latar
belakang lagu
Berita kepada
Kawan
3 Pendapat terkait √ √ √ √ √ √
makna lagu Berita
kepada Kawan
digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari partitur dan
mendengarkan lagu Berita kepada Kawan karya Ebiet G. Ade, mempelajari artikel
yang membahas tentang lagu yang sedang dikaji, serta melakukan wawancara
terhadap pelaku berkesenian, penggemar, dan Ebiet G. Ade sebagai pengarang lagu.
35
Oleh karena itu, dalam mengumpulkan data dilakukan wawancara, dokumentasi, dan
1. Wawancara
melakukan wawancara kepada Ebiet G. Ade selaku pengarang lagu, kemudian group
band Combination selaku pelaku berkesenian, dan penggemar Ebiet G. Ade selaku
Wawancara dilakukan kepada bapak Ebiet G. Ade pada bulan Mei 2016.
Dalam wawancara tersebut diperoleh informasi berupa latar belakang lagu Berita
kepada Kawan. Selain itu, Ebiet G. Ade juga mengutarakan pendapatnya terkait
menciptakan lagu ini adalah untuk menceritakan tentang bencana alam dari sudut
pandang korban.
Januari 2016. Combination merupakan band asal Malaysia yang menjadi penggemar
Ebiet G. Ade dan terkenal di sosial media karena video-video yang menampilkan
pertunjukan musik band tersebut. Salah satu lagu Ebiet yang pernah dibawakan oleh
pendapat para personil Combination Band tentang karya-karya Ebiet G. Ade dan
interpretasi mereka atas lagu Berita kepada Kawan. Hasil wawancara menunjukkan
36
bahwa mereka berpendapat bahwa lagu Berita kepada Kawan mrupakan lagu tentang
anggota aktif members ega, komunitas penggemar Ebiet G. Ade. Informasi yang
diperoleh berupa pendapat narasumber tentang makna lagu Berita kepada Kawan.
Hasil wawancara dengan Faisal Singarimbun menunjukkan bahwa makna lagu Berita
kepada Kawan merupakan lagu yang menceritakan tentang teguran Tuhan pada umat
2. Dokumentasi
merupakan bahan tertulis atau film lain dari rekaman yang disiapkan karena adanya
dalam penelitian ini berupa partitur, rekaman video group band Combination selaku
pelaku berkesenian, dan audio berupa mp3 lagu Berita kepada Kawan yang
3. Studi Kepustakaan
melalui penelusuran literatur mengenai analisis bentuk struktur musik dan teori
tentang hermeneutik, baik berupa buku, jurnal, maupun artikel dari internet untuk
pertanyaan analisis dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Selain itu,
analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka didasarkan pada pertanyaan-
pertanyaan umum, dan analisis informasi dari para partisipan. Keterkaitan hal-hal
oleh Creswell (2010: 274) bahwa peneliti perlu mempersiapkan data tersebut untuk
tersebut, menyajikan data, dan membuat interpretasi makna yang lebih luas terhadap
data tersebut.
Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode
hermeneutik. Dalam pendekatan ini, format bagan polisemi makna teks diaplikasikan
ke dalam objek penelitian yaitu lagu Berita kepada Kawan yang bila digambarkan
sebagai berikut:
38
Ebiet. G Ade
dialog
Lingkungan
saat diciptakan Berita kepada Penggemar
Kawan
Gambar 3.
Bagan polisemi makna lagu
Sumber: (Resta, 2016)
Dalam penelitian ini konteks yang harus diperhatikan guna ketajaman analisis
makna lagu tersebut adalah lagu Berita kepada Kawan dan lingkungan saat lagu
tercipta, Ebiet G. Ade sebagai seniman pembuata karya, analisis teks lagu Berita
kepada Kawan dari berbagai sumber, interaksi dialetik antara peneliti, pengarang
lagu, penggemar, serta orang yang pernah membawakan lagu tersebut. Jadi data yang
telah didapatkan kemudian dianalisis dan dideskripsikan dengan kenyataan yang ada,
yang ada di dalam teks lagu. Selanjutnya, teks lagu Berita kepada Kawan diamati
dari segi bentuk dan struktur musik dengan acuan buku-buku analisis musik. Peneliti
membagi berdasarkan pembagian terbesar dalam struktur musik yaitu bentuk sampai
39
kepada pembagian frase dan motif. Langkah ini dilakukan agar sebuah teks musik
menjadi jelas antara kalimat satu dengan kalimat yang lain. Kemudian peneliti
menganalisis kalimat dan bait dalam syair lagu Berita kepada Kawan untuk
Setelah melakukan analisis bentuk dan struktur dalam teks lagu Berita kepada
G. Validitas Data
dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu dengan menyesuaikan penelitian dengan
dengan cara menyesuaikan logis pernyataan satu dengan pernyataan lainnya, dan
Lagu Berita kepada Kawan merupakan lagu populer karya Ebiet G. Ade yang
terdapat dalam album Camelia II. Dalam proses mengungkap makna lagu diperlukan
analisis secara keseluruhan pada lagu, baik itu pada struktur bentuk lagu ataupun
struktur syair. Analisis pada struktur bentuk lagu bertujuan untuk memahami konteks
lagu secara keseluruhan yang meliputi, bentuk, frase tanya dan jawab, serta motif
lagu. Analisis pada struktur syair bertujuan untuk memahami tema, diksi, citraan,
kata-kata konkret, rima, bahasa figuratif, perasaan penyair, serta amanat dan tujuan
lagu. Kedua analisis tersebut dilakukan dalam rangka mengkaji lagu Berita kepada
Kawan lebih dalam lagi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai struktur bentuk
Lagu Berita kepada Kawan terdiri atas 115 ruang birama. Lagu ini terdiri atas
tiga bagian, dengan urutan kalimat A A’ B C C’ Coda. Pada lagu ini bagian pertama
diulang dengan variasi kemudian dilanjutkan dengan bagian kedua, lalu bagian
terakhir yang juga diulang dengan variasi, kemudian ditutup dengan coda. Keunikan
dari lagu ini terdapat pada kalimat lagu yang tidak simetris yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan berupa anak frase yang terlalu panjang. Hal tersebut dapat
40
41
a. Bagian A
Bagian A terdiri atas 23 ruang birama (birama 1-23). Birama 1-8 merupakan
frase tanya (a) dengan motif m. Motif m merupakan motif induk dari lagu ini. Birama
9-23 merupakan frase jawab (x) yang memiliki dua motif, m1 dan m2. Birama 9-15
dengan motif m1 merupakan pembesaran nilai nada (augmentation of the value) dari
dengan motif baru, m2 yang diulang sehingga mengakibatkan frase jawab menjadi
lebih panjang.
b. Bagian A’
merupakan frase tanya (a) dengan motif m3, yang merupakan pembesaran nilai nada
(augmentation of the value) dari motif m. Frase jawab (x’) pada birama 32-41 adalah
motif m4 yang merupakan pemerkecilan nilai nada (diminuation of the value) dari
c. Bagian B
Bagian B terdiri atas 15 ruang birama (birama 41-56). Birama 41-49 dengan
motif n merupakan frase tanya (b), yang merupakan motif baru. Frase jawab (b’) pada
birama 50-56 adalah motif n1 yang merupakan frase tanya yang divariasi dengan
bagian dalam lagu yang simetris, dimana jumlah birama pada frase tanya dan frase
d. Bagian C
merupakan frase tanya (c) dengan motif p yang merupakan motif baru. Frase jawab
(c’) pada birama 65-74 merupakan perkembangan dari frase tanya (c) dari nada dan
ritmisnya. Frase jawab (c) memiliki dua motif , p1 dan p2. Motif p1 adalah
pemerkecilan nada (diminuation of the value) dan sekuens turun sedangkan motif p2
e. Bagian C’
Bagian C’ terdiri atas 24 ruang birama (birama 75-98). Frase tanya (y) pada
birama 75-82 memiliki dua motif, q dan q1. Motif q1 merupakan motif baru
sedangkan motif q2 adalah sekuens turun dari motif q. Birama 83-98 merupakan frase
jawab (x) dengan motif q2. Motif q2 lebih panjang dari motif lainnya karena
f. Coda
Bagian coda terdiri atas 17 ruang birama (birama 99-115) yang memiliki dua
motif, m2 dan m5. Motif m2 yang sebelumnya ada di bagian A, diulang kembali pada
bagian coda. Motif m5 merupakan pengembangan dari motif m2. Kedua motif ini
Syair lagu Berita kepada Kawan berbentuk puisi yang terdiri atas lima bait.
Untuk mengkaji syair maka perlu memandang syair sebagai sebuah puisi sehingga
47
unsur-unsur yang terdapat dalam lagu dapat dianalisis dengan baik. Berikut syair lagu
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Untuk dapat memahami syair diperlukan analisis pada unsur pembangun syair
Berita kepada Kawan. Unsur pembangun syair terdiri atas unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur dalam yang membangun keutuhan syair
Berita kepada Kawan menjadi syair yang sarat makna dan kaya nilai. Kemudian
unsur ekstrinsik merupakan unsur luar, yakni latar belakang penyair dan suasana saat
48
terciptanya karya. Berikut pembahasan lebih lanjut terkait unsur pembangun syair
1. Unsur Intrinsik
Berita kepada Kawan menjadi syair yang sarat makna dan kaya nilai. Pada unsur
intrinsik terdapat dua sisi yang saling melengkapi yakni struktur fisik dan struktur
batin. Struktur fisik terdiri atas diksi, daya bayang atau citraan, bahasa figuratif, dan
rima. Kemudian struktur batin terdiri atas tema, perasaan penyair, dan amanat atau
tujuan. Berikut pembahasan lebih lanjut terkait unsur intrinsik syair Berita kepada
Kawan;
a. Diksi
Dalam syair lagu Berita kepada Kawan terdapat beberapa diksi. Hal ini
disebabkan oleh syair tersebut berupa puisi, dimana dalam puisi keberadaan diksi
sangat penting. Beberapa diksi yang ditemukan dalam syair Berita kepada Kawan
antara lain;
2) Diksi hati tergetar pada larik kedua bait kedua menggambarkan perasaan takut
3) Diksi bertanya pada rumput yang bergoyang pada larik terakhir bait kelima
khawatir dan takut akan sesuatu hal kemudian berpasrah diri dalam menerima
keadaan yang ada. Diksi tersebut juga dapat menggambarkan kehidupan manusia
yang dipenuhi rasa takut dan khawatir hingga akhirnya berpasrah diri dan berhasil
Dalam syair lagu Berita kepada Kawan terdapat beberapa citraan yaitu citraan
memahami makna lagu. Berikut penjelasan terkait citraan yang ada di dalam syair
1) Citraan penglihatan
Kata karang, matahari, dan langit pada bait keempat. Ketiga kata tersebut dapat
dilihat dengan mata bukan dengan indra yang lain. Kemudian kata menatap dan
2) Citraan pendengaran
Gembala kecil menangis sedih pada larik terakhir bait kedua. Kata menangis
disini dapat didengar. Kata dengar juga terdapat pada larik pertama bait ketiga.
Kemudian kata laut dan ombak pada larik pertama dan ketiga juga dapat didengar.
3) Citraan rabaan
Di tanah kering bebatuan pada larik terakhir bait pertama. Kemudian kata
menapak pada larik kedua bait kedua berarti memijakkan telapak kaki. Rasa
kering yang ada pada kata hanya bisa dirasakan oleh indra peraba.
50
4) Citraan badan
Tubuhku terguncang pada larik pertama bait kedua. Kata terguncang disini berarti
c. Bahasa figuratif
personifikasi tersebut terdapat pada bait ketiga dan terakhir. Kalimat-kalimat yang
mengandung majas personifikasi adalah rumput yang bergoyang, alam mulai enggan
d. Rima
Syair lagu Berita kepada Kawan memiliki pola rima bebas. Pada baris dan
bait pertama syair Berita kepada Kawan ada asonansi a dan i (Perjalanan ini terasa
sangat menyedihkan); baris kedua (Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan).
Pada bait kedua baris pertama terdapat asonansi u dan e (Tubuhku terguncang); baris
ketiga baris kedua terdapat asonansi a (ketika ia kutanya mengapa); baris keempat
terdapat aliterasi n (ditelan bencana tanah ini). Pada bait keempat baris ketiga terdapat
asonansi a (kepada karang kepada ombak kepada matahari); baris kelima terdapat
aliterasi t (terpaku menatap langit). Pada bait kelima baris ketiga terdapat aliterasi n
(mungkin-tuhan-bosan).
Pada bait pertama terdapat 51 bunyi vokal dan 75 bunyi konsonan. Terdapat
ringan). Diketahui bahwa pada bait pertama lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu
Pada bait kedua terdapat 52 bunyi vocal dan 76 bunyi konsonan. Terdapat
ringan). Diketahui bahwa pada bait kedua lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 41
Selanjutnya, pada bait ketiga terdapat 43 bunyi vocal dan 51 bunyi konsonan.
ringan). Diketahui bahwa pada bait ketiga lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 23
Pada bait keempat terdapat 64 bunyi vocal dan 75 bunyi konsonan. Terdapat
Diketahui bahwa pada bait keempat lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 41
disimpulkan bahwa bait keempat masih sama dengan bait-bait sebelumnya yakni
Pada bait kelima terdapat 88 bunyi vocal dan 123 bunyi konsonan. Terdapat
ringan). Diketahui bahwa pada bait kelima lebih banyak terdapat bunyi berat yaitu 46
disimpulkan bahwa bait kelima berbeda dari bait-bait sebelumnya yakni memiliki
f. Tema
Dalam syair Berita kepada Kawan, tema yang dikemukakan oleh penyair
adalah bencana alam yang terjadi di tanah air. Secara garis besar dapat dijelaskan
dengan terjadinya bencana alam, banyak korban yang kehilangan orang berharganya.
Perasaan terhadap bencana disebutkan dalam bait-bait syairnya. Adanya kata bencana
Feeling dari syair Berita kepada Kawan mengungkapkan rasa simpati dan
empati penyair terhadap korban bencana alam. Rasa simpati dan empati tersebut
bencana. Berikut kutipannya: /Mungkin tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang
selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa/ atau alam mulai enggan bersahabat
dengan kita// (bait kelima). Dari kutipan tersebut penyair menyinggung soal tingkah
Melalui syair Berita kepada Kawan, penyair memberikan emosi, pikiran, dan
untuk ikut merasakan kesedihan yang dialami korban bencana. Pesan yang
terkandung dalam syair Berita kepada Kawan yang ingin disampaikan penyair
kepada pembaca adalah; sebagai manusia harus terus mengingat Tuhan dan selalu
B. Pengaruh Ekspresi Atas Syair dan Melodi Lagu Berita kepada Kawan
Ekspresi yang diungkapkan melalui syair dapat terlihat melalui pilihan kata
yang digunakan, sedangkan ekspresi pada lagu dapat terlihat melalui pilihan melodi
yang digunakan. Untuk mengetahui ekspresi atas syair dan melodi lagu Berita kepada
Kawan maka perlu dikaitkan antara hasil analisis bentuk dan struktur lagu dengan
analisis struktur syair Berita kepada Kawan. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait
perbandingan hasil analisis bentuk dan struktur lagu dengan analisis struktur syair
Pada bagian A terdapat 23 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan jawab.
Frase tanya memiliki 8 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 15 ruang
birama. Bait pertama dalam syair mengisi bagian A dalam lagu. Bait pertama sendiri
memiliki 4 baris, yang menjadi awal pembuka ide pokok dalam syair. Berdasarkan
syair, frase tanya diisi oleh 2 baris awal bait pertama yakni / perjalanan ini terasa
54
sangat menyedihkan / sayang engkau tak duduk disampingku kawan //. Jika dilihat
dari analisis rima maka frase tanya pada bagian ini memiliki bunyi yang ringan. Hal
ini ditegaskan oleh kadens yang bersifat feminine pada beberapa birama yakni birama
2 dan 8. Kemudian interval yang digunakan frase tanya adalah interval prime (P1),
secondo (M2), terts (M3), kuart (P4), dan sekst (M6), dimana interval prime lebih
mendominasi. Interval yang terdapat pada frase tanya semakin mempertegas bunyi
Gambar 10: Bagian A dan syair bait pertama Lagu Berita kepada Kawan
Sumber: (Resta, 2016)
Pada frase jawab, kadens yang digunakan lebih tegas atau bersifat maskulin
diantaranya pada birama 16 dan 19. Kemudian interval yang digunakan tidak jauh
beda dengan frase tanya, namun pada frase jawab interval kuart (P4) dan sekst (M6)
55
tidak digunakan, dan interval yang mendominasi adalah interval secondo (M2). Jika
dilihat dari analisis rima maka frase tanya pada bagian ini memiliki bunyi yang
ringan. Frase jawab memiliki ruang birama yang lebih banyak dibandingkan dengan
frase tanya, dimana birama tambahan tersebut diisi dengan senandung kata oh untuk
mempermanis lagu.
Pada bagian A’ terdapat 18 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan
jawab. Frase tanya memiliki 8 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 10
ruang birama. Bait kedua dalam syair mengisi bagian A’ dalam lagu. Bait kedua
Gambar 11: Bagian A’ dan syair bait kedua Lagu Berita kepada Kawan
Sumber: (Resta, 2016)
Pada frase tanya dan jawab, interval yang digunakan adalah interval prime
(P1), secondo (M2), terts (M3), kuart (P4), dan sekst (M6). Interval secondo (M2)
mendominasi keseluruhan bagian ini. Hal ini tidak jauh berbeda dari bagian A, karena
56
bagian A’ merupakan pengulangan dari bagian A yang divariasi. Bunyi rima pada
bagian ini juga masih ringan yang didukung dengan interval dalam lagu.
Gambar 12: Bagian B dan bait ketiga Lagu Berita kepada Kawan
Sumber: (Resta, 2016)
Pada bagian B terdapat 15 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan jawab.
Frase tanya memiliki 9 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 8 ruang
birama. Bait ketiga dalam syair mengisi bagian B dalam lagu. Pada frase tanya dan
jawab, interval yang digunakan adalah interval prime (P1), secondo (M2), terts (M3),
kuint (P5), dan sekst (M6). Pada bagian ini interval prime (P1) lebih mendominasi.
57
Sama seperti bagian-bagian sebelumnya, bagian ini juga memiliki bunyi yang ringan
jika dilihat dari analisis rimanya. Hal ini dikarenakan ide pokok pikiran lagu belum
Gambar 13: Bagian C dan bait keempat Lagu Berita kepada Kawan
Sumber: (Resta, 2016)
Pada bagian C terdapat 18 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan jawab.
Frase tanya memiliki 9 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 9 ruang
birama. Bait keempat dalam syair mengisi bagian B dalam lagu. Pada frase tanya dan
58
jawab, interval yang digunakan adalah interval prime (P1), secondo (M2), terts (M3),
kuart (P4), dan kuint (P5). Pada bagian ini interval prime (P1) dan secondo (M2)
lebih mendominasi. Pada kata langit dari baris terakhir bait keempat, nada re tinggi
dinyanyikan dalam 9 ketuk yang menandakan adanya perubahan yang signifikan pada
emosi lagu. Hal ini sekaligus mengantarkan pada puncak ide pokok pikiran lagu.
Gambar 14: Bagian C’ dan bait kelima Lagu Berita kepada Kawan
Sumber: (Resta, 2016)
Pada bagian C’ terdapat 24 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan
jawab. Frase tanya memiliki 8 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 16
ruang birama. Bait terakhir dalam syair mengisi bagian C’ dalam lagu. Pada frase
59
tanya dan jawab, interval yang digunakan adalah interval prime (P1), secondo (M2),
terts (M3), kuart (P4), dan kuint (P5). Pada bagian ini interval secondo (M2) lebih
mendominasi. Bagian ini menjadi puncak lagu, dimana bunyi rimanya berat dan
6. Coda
Lagu diakhiri dengan coda ringan yang menjadi melodi senandung kata oh.
Interval yang digunakan pada coda adalah interval prime (P1) dan secondo (M2).
Seperti bagian A dan A’, senandung kata oh dalam syair digunakan penyair untuk
mempermanis lagu. Selain itu kata tersebut juga membuat akhir lagu terasa lebih enak
didengar.
60
Riwayat pengarang lagu termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi. Selain itu,
mengetahui riwayat pengarang lagu juga penting dalam musik agar bisa lebih
memahami karya. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait riwayat pengarang lagu;
1. Ebiet G. Ade
Ebiet G. Ade adalah seorang penyanyi dan penulis lagu yang lahir di
Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah 21 April 1954. Ebiet merupakan bungsu dari
enam bersaudara. Nama asli dari penyanyi ini adalah Abid Ghoffar. Ebiet lahir dalam
keluarga sederhana dimana ayahnya yang bernama Aboe Dja’far berprofesi sebagai
PNS, dan ibunya Saodah berprofesi sebagai pedagang kain (Subarkah, 2014: 27).
SMA. Gurunya orang asing, sering memanggilnya dengan nama Ebiet karena
hingga saat ini. Sementara itu, nama Ade, berawal dari adanya nama ayah yang
digunakan sebagai nama belakang yaitu AD, dan kemudian menjadi Ade. Asal mula
nama tersebut pada akhirnya menjadi Ebiet G. Ade, yang merupakan kepanjangan
sekolah Ebiet aktif dalam organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia). Namun, Ebiet
b. Karier Musik
karena ia merasa tidak bisa mendeklamasikan puisi dengan baik. Kemudian Ebiet
Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini (Subarkah, 2014: 28).
Ebiet yang akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta sering mengikuti
karyanya sendiri juga karya penyair lainnya seperti Sapardi Djoko Damono, Emha
Ainun Nadjib yang juga sahabatnya, atau penyair terkenal lainnya (Wisang, 2014: 8).
sebagai hobi. Namun dengan dukungan dari teman-teman dekatnya, Ebiet mulai
perusahaan rekaman, akhirnya Ebiet diterima di Jackson Record pada tahun 1979
(Subarkah, 2014: 27). Lagu-lagunya menjadi terkenal dan sempat merajai dunia
Sampai saat ini Ebiet G. Ade sudah menghasilkan 22 album studio, terhitung
sejak awal karirnya di dunia musik pada tahun 1979 sampai 2015, dan sedikitnya 25
album kompilasi yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan rekam. Selama berkarir
62
diantaranya 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya.
membawanya menjadi Duta Lingkungan Hidup pada tahun 2006 dan penghargaan
Lingkungan Hidup satu tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2005 (Subarkah, 2014:
27).
c. Karya-karyanya
Ebiet adalah salah satu penyanyi Indonesia yang banyak menciptakan karya
terinspirasi dari kejadian bencana alam. Beberapa lagunya yang terinspirasi dari
bencana alam adalah Berita kepada Kawan, Sebuah Tragedi 1981, Untuk Kita
Renungkan, dan Masih Ada Waktu. Lagu Berita kepada Kawan terinspirasi dari
kejadian bencana gas beracun di dataran tinggi Dieng pada tahun 1978. Lagu Sebuah
Tragedi 1981 ditulisnya pada tahun 1981 yang menceritakan tentang tenggelamnya
terinspirasi dari letusan gunung Galunggung pada tahun 1982. Kemudian lagu Masih
Ada Waktu ditulis setelah kejadian kecelakaan kereta api Bintaro (Triwikromo, 2006:
35). Kemampuan Ebiet dalam menulis lagu tentang bencana alam membuatnya
terpilih menjadi salah satu musisi yang mendukung album Kita Untuk Mereka, yang
merupakan album yang dikeluarkan berkaitan dengan kejadian tsunami pada tahun
D. Suasana Penciptaan Lagu dan Analisis Makna Lagu dari Berbagai Sumber
Untuk memperdalam kajian lagu Berita kepada Kawan, perlu diketahui faktor
meliputi suasana penciptaan lagu. Selain itu, pendapat dari berbagai pihak terkait
makna lagu akan sangat membantu dalam mengkaji makna lagu Berita kepada
Kawan.
Lagu Berita kepada Kawan dirilis pada tahun 1979 dan terdapat di dalam
album kedua Ebiet G. Ade yang berjudul Camelia II. Pada tahun yang sama Indonesia
sedang dilanda duka akibat letusan beracun dari kawah Sinila di pegunungan Dieng,
kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bencana alam itu terjadi pada tanggal 20
februari 1979 dan menewaskan ratusan korban jiwa (Rachman, dalam Republika edisi
11 juni 2011).
berbeda bagi Ebiet yang lahir dan besar di Banjarnegara. Meskipun pada saat
kejadian Ebiet sudah menetap di Jakarta akan tetapi rasa cintanya pada kampung
halaman membuat rasa simpati dan empatinya lebih besar. Dengan kemampuannya
dalam menulis syair dan bermusik maka Ebiet menuangkan rasa simpati dan
Dalam bagan polisemi teks Paul Ricouer yang diadaptasi untuk menganalisis
makna lagu, diketahui bahwa konteks yang harus diperhatikan guna ketajaman
64
analisis makna lagu adalah analisis teks lagu Berita kepada Kawan dari berbagai
sumber, interaksi dialetik antara peneliti, pengarang lagu, penggemar, serta orang
yang pernah membawakan lagu tersebut. Berikut analisis makna lagu dari berbagai
sumber tersebut:
a. Combination Band
Berita kepada Kawan dan mengunggah videonya ke media sosial. Combination band
beranggotakan 5 orang dan terbentuk sejak tahun 2009. Fakta bahwa band dari negara
Berita kepada Kawan benar-benar menarik perhatian dan populer. Ebiet G. Ade
fenomena rock di sana. Hamid, salah satu perwakilan Combination band, menyatakan
bahwa lagu Berita kepada Kawan sendiri terkenal di Malaysia semenjak Ebiet
melakukan kolaborasi dengan salah satu penyanyi asal negara tersebut, M. Nasir
Malaysia.
lagu yang menceritakan tentang bencana dan Ketuhanan. Setiap bait dalam syair lagu
Berita kepada Kawan memiliki pesan yang meminta siapa pun yang mendengarnya
mengingat Penciptanya. Hal ini dikarenakan kata bencana dan Tuhan disebutkan
dalam syair tersebut. Dalam syair didapati 2 kali kata bencana disebutkan dan
65
meskipun kata Tuhan hanya disebutkan sekali, mereka berkeyakinan bahwa pesan
b. MemBers EGA
MemBers EGA. MemBers EGA sendiri merupakan singkatan dari membumi bersama
Ebiet G. Ade. Komunitas penggemar yang sudah terbentuk sejak album pertama
Ebiet rilis ini bertujuan untuk menjalin komunikasi, persaudaraan, dan tempat untuk
mengapresiasi karya Ebiet. Komunitas ini juga dikenal dengan kegiatan sosial yang
sering mereka lakukan, bahkan Ebiet dan keluarganya sering ikut serta dalam
kegiatan sosial yang diselenggarakan komunitas ini. Salah satu MemBers EGA, Faisal
yang menurutnya bercerita tentang bencana alam yang merupakan teguran Tuhan
pada umat manusia yang tidak peduli akan lingkungan sekitarnya. Menurutnya, pesan
dalam lagu tersebut jelas sekali terlihat dan lagu tersebut dapat dijadikan pengingat
untuk instropeksi diri agar mejadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ricouer, maka diperlukan analisis teks lain sejenis yang bisa bersumber dari koran,
majalah, Jurnal Internasional, atau penelitian sejenis. Dalam hal ini teks lain sejenis
yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Artikel yang berjudul “Ebiet G. Ade:
Tak Bisa Dipaksa Bikin Lagu Bencana”. Artikel ini ditulis oleh Triyanto Wikromo
dan dimuat di harian Suara Merdeka edisi 11 Juni 2011. Dalam artikel ini dijabarkan
66
hasil wawancara penulis dengan Ebiet G. Ade mengenai lagu-lagu yang karya Ebiet,
Lagu Berita kepada Kawan terdiri atas lima bait, dimana setiap bait terdiri
atas 4-6 kalimat. Untuk mengetahui makna denotatif lagu Berita kepada Kawan maka
dilakukan analisis makna per kata dan kalimat dalam setiap bait lagu. Berikut analisis
Analisis makna denotatif syair lagu Berita kepada Kawan pada bait pertama
dibagi menjadi per kalimat untuk memperoleh hasil analisis yang lebih tajam. Setelah
makna denotatif tersebut akan ditarik kesimpulan makna denotatif secara keseluruhan
pada bait pertama. Berikut analisis makna denotatif per kalimat pada bait pertama.
yang dilakukan oleh seseorang. Kalimat pertama juga menjelaskan bahwa orang
tersebut melewati perjalanan dengan perasaan sedih. Pada kalimat kedua dapat
diketahui kalau orang tersebut melakukan perjalanan seorang diri dan berharap
melihat langsung hal-hal yang terjadi selama perjalanan. Selanjutnya pada kalimat
terjadi. Berdasarkan analisis makna bait pertama pada syair lagu Berita kepada
Analisis makna denotatif syair lagu Berita kepada Kawan pada bait kedua
dibagi menjadi per kalimat untuk memperoleh hasil analisis yang lebih tajam. Setelah
makna denotatif tersebut akan ditarik kesimpulan makna denotatif secara keseluruhan
pada bait kedua. Berikut analisis makna denotatif per kalimat pada bait kedua.
68
berlangsung. Kalimat pertama dan kedua pada bait ini menggambarkan bagaimana
kondisi mental dan fisik dari orang yang melakukan perjalanan. Tokoh gembala kecil
yang disebutkan pada akhir bait kedua merupakan tokoh yang ditemui ketika berada
dalam perjalanan. Berdasarkan analisis makna bait kedua pada syair lagu Berita
Analisis makna denotatif syair lagu Berita kepada Kawan pada bait ketiga
juga dibagi menjadi per kalimat untuk hasil analisis yang lebih tajam. Setelah kalimat
69
bait ketiga dianalisis makna denotatif, akan ditarik kesimpulan makna denotatif
secara keseluruhan pada bait ketiga berdasarkan hasil analisis makna denotatif per
kalimat tersebut. Berikut analisis makna denotatif per kalimat pada bait ketiga.
Pada bait ketiga, pengarang menceritakan tentang alasan tokoh gembala kecil
menangis. Pada kalimat pertama dan kedua pengarang memberikan pertanyaan retoris
memperjelas jawaban yang terdapat pada kalimat tiga. Berdasarkan analisis makna
bait ketiga pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat disimpulkan bahwa pengarang
lagu menjelaskan tentang tokoh gembala kecil yang ditemui ketika melakukan
perjalanan. Bait ketiga juga menjadi jawaban dari kondisi yang dijelaskan pada bait
sebelumnya.
Pada bait keempat, analisis makna denotatif dilakukan per kalimat dalam
syair. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis makna syair pada
70
bait secara keseluruhan. Berikut analisis makna denotatif per kalimat pada bait
keempat.
orang yang melakukan perjalanan setelah mengetahui alasan tokoh gembala kecil
menangis. Kalimat pertama menjelaskan tentang tempat yang dituju oleh orang
tersebut. Kalimat berikutnya menjelaskan apa yang dilakukan oleh orang tersebut
memberikan penjelasan lebih lanjut tentang apa yang terjadi setelah tindakan yang
dilakukan pada kalimat sebelumnya. Berdasarkan analisis makna bait keempat pada
syair lagu Berita kepada Kawan dapat disimpulkan bahwa rasa putus asa dan frustasi
Pada bait kelima, analisis makna denotatif dilakukan per kalimat dalam syair.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis makna syair pada bait
secara keseluruhan. Berikut analisis makna denotatif per kalimat pada bait kelima.
terdapat kalimat yang berdialog dengan rumput, seolah tidak menemukan orang lain
untuk diajak bicara. Berdasarkan analisis makna bait kelima pada syair lagu Berita
kepada Kawan dapat disimpulkan bahwa pengarang tetap tak bisa menemukan alasan
Secara keseluruhan jika dilihat dari analisis makna per bait maka dapat
dengan seorang gembala kecil yang sedang menangis dan ketika ditanya
melakukan perjalanan tersebut sendirian maka ia hanya bisa bertanya pada benda-
Dalam lagu Berita kepada Kawan diidentifikasi adanya makna denotatif dan
konotatif. Untuk mengetahui makna konotatif dari lagu Berita kepada Kawan, perlu
dilakukan analisis makna per kata dan kalimat untuk mengetahui makna konotatifnya
secara keseluruhan. Berikut analisis makna konotatif syair Berita kepada Kawan per
bait:
Analisis makna konotatif syair lagu Berita kepada Kawan pada bait pertama
dibagi menjadi per kalimat untuk memperoleh hasil analisis yang lebih tajam. Setelah
73
makna konotatif tersebut akan ditarik kesimpulan makna konotatif secara keseluruhan
pada bait pertama. Berikut analisis makna konotatif per kalimat pada bait pertama.
sendirian pada saat terjadinya sebuah bencana. Kata engkau dan kau pada kalimat
kedua dan ketiga merujuk pada seorang teman dekat yang dapat diajaknya berbagi
suka dan duka dengan nyaman. Kalimat terakhir pada bait ini menjelaskan salah satu
penyebab orang tersebut bersedih yakni karena di tempat tinggalnya terjadi bencana
alam. Bencana alam yang dimaksud pada syair merujuk pada bencana letusan
Tengah, yang terjadi pada 20 februari 1979 (Rachman, dalam Republika edisi 11 juni
74
2011). Tempat terjadinya bencana alam tersebut merupakan tempat kelahiran Ebiet
G. Ade. Oleh sebab itu, lagu ini sangat bersifat personal bagi pengarang. Berdasarkan
analisis makna bait pertama pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat disimpulkan
temannya tentang kesedihan yang dialami karena melihat tanah kelahirannya dilanda
bencana.
Pada bait kedua, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam syair.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis makna syair pada bait
secara keseluruhan. Berikut analisis makna konotatif per kalimat pada bait kedua.
Pada bait kedua, pengarang menjelaskan lebih lanjut tentang perasaan sedih
yang dialaminya. Kalimat pertama dan kedua menegaskan kembali perasaannya akan
terakhir, merujuk pada tangis sedih orang yang mengalami bencana tersebut secara
langsung. Berdasarkan analisis makna bait kedua pada syair lagu Berita kepada
Kawan dapat disimpulkan bahwa pengarang sangat berempati pada kejadian bencana
Pada bait ketiga, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam syair
untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih tajam. Selain itu, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam menganalisis makna syair pada bait secara keseluruhan. Berikut
dengan para korban bencana. Pada kalimat ketiga diceritakan bahwa banyak anak
76
yang menjadi yatim piatu akibat bencana tersebut. Kalimat terakhir menegaskan
adanya banyak korban jiwa yang meninggal akibat bencana tersebut. Bencana letusan
kawah Sinila yang dimaksud pada lagu memang menewaskan ratusan korban jiwa
(Rachman, dalam Republika edisi 11 juni 2011). Berdasarkan analisis tersebut, maka
makna bait ketiga pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat disimpulkan bahwa
kejadian bencana alam tersebut menyebabkan para korbannya menderita secara fisik
mau pun batin. Hal ini lah yang menarik rasa simpati pengarang sehingga
Pada bait keempat, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam
syair. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis makna syair pada
bait secara keseluruhan. Berikut analisis makna konotatif per kalimat pada bait
keempat.
77
3. Tetapi semua diam tetapi semua Tetapi tidak ada satupun yang
bisu. menanggapi ceritanya dan peduli akan
bencana tersebut.
membuatnya berpikir kalau hanya ia sendiri yang berempati pada korban tersebut.
Berdasarkan analisis makna bait keempat pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat
disimpulkan bahwa orang tersebut telah mencoba semampunya untuk membantu para
korban, akan tetapi ia tidak mendapat tanggapan dari orang sekitarnya sehingga ia
Pada bait kelima, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam syair
untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih tajam. Selain itu, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam menganalisis makna syair pada bait secara keseluruhan. Berikut
Pada bait terakhir dari syair lagu Berita kepada Kawan, dijelaskan bahwa
bencana alam tersebut memicu pengarang untuk instropeksi diri. Kalimat kedua dan
pada Tuhan atas bencana yang telah terjadi. Berdasarkan analisis makna bait kelima
Secara keseluruhan jika dilihat dari analisa makna per bait maka dapat
disimpulkan bahwa lagu ini menceritakan tentang seseorang yang bersimpati dan
empati pada sebuah bencana alam yang menimpa tanah kelahirannya. Orang tersebut
mencoba membantu para korban bencana tersebut dengan berbagai cara, namun
sayangnya tidak ada yang peduli sehingga orang tersebut merasa kesal. Pada akhirnya
orang tersebut melihat bencana tersebut sebagai tolak ukur instropeksi diri dan
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa lagu
Berita kepada Kawan memiliki keunikan pada kalimat lagu yang tidak simetris yang
disebabkan oleh musik yang menyesuaikan dengan syair. Setiap bagian dalam bentuk
lagu memiliki syair yang berbeda namun terkait satu sama lain. Bagian A
dinyanyikan dengan syair dari bait pertama dengan motif induk yang terdapat pada
frase tanyanya. Kemudian pada frase jawabnya motif induk tersebut divariasikan
dengan pembesaran nilai nada. Pada bagian A, frase tanya memiliki birama yang
lebih pendek dibandingkan dengan frase jawabnya. Perbedaan jumlah birama pada
lagu dipengaruhi oleh syair, dimana pada akhir bait pertama pengarang
80
menambahkan senandung ‘oh’ yang membuat frase jawab memiliki birama yang
lebih panjang.
Bagian A’ dinyanyikan dengan syair dari bait kedua. Pada bagian A’, frase
tanya dan jawab merupakan variasi dari motif induk. Hal ini menyebabkan irama lagu
pada bagian A dan A’ tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sementara itu frase
jawab mengalami pemerkecilan nilai nada dan sama seperti bagian A, senandung ‘oh’
Bagian B merupakan chorus lagu, dimana bait ketiga syair yang dinyanyikan
pada bagian ini. Bagian ini merupakan satu-satunya bagian dalam lagu yang simetris,
dimana jumlah birama pada frase tanya dan jawabnya sama. Pada bagian B, muncul
motif baru yang memberi warna berbeda pada suasana lagu. Frase jawab kembali
ini terjadi suasana tegang dalam lagu terasa berkurang pada frase tanyanya, sesuai
dengan syair yang menceritakan pengarang mulai merasa lelah dan frustasi atas
keadaan yang ada. Penurunan ketegangan dalam lagu ditandai oleh pemerkecilan nilai
nada dan sekuens turun pada motif. Kemudian ketegangan dalam lagu kembali terasa
pada akhir lagu seolah terjadi pemberontakan diri di sana karena itu motif yang
Suasana tegang sudah terasa dari awal lagu. Hal ini dipengaruhi oleh suasana lagu
penyebab keadaan tersebut terjadi suasana lagu pun berubah menjadi lebih lemah
yang ditandai dengan adanya sekuens turun. Frase jawab pada bagian ini memiliki
jumlah birama yang lebih panjang dibandingkan dengan frase tanya karena memiliki
fungsi mengantarkan pergerakan melodi ke akhir lagu. Coda dalam lagu ini diisi
sederhana. Pengulangan irama dan melodi yang sama dengan sedikit variasi
ditutupi oleh keseluruhan syair yang utuh seperti sebuah cerita. Latar belakang Ebiet
sebagai seorang penyair sangat mempengaruhi kesan yang tercipta lewat lagu ini,
karena Ebiet menciptakan syair dalam lagu ini sebagai sebuah puisi maka rangkaian
Syair dalam lagu Berita kepada Kawan memiliki emosi yang kuat tentang
cerita kehidupan manusia. Terdapat beberapa kesamaan pendapat dari berbagai pihak
mengenai makna dari lagu tersebut. Bagi beberapa orang lagu ini menceritakan
tentang bencana alam akan tetapi ada juga yang berpikir bahwa lagu tersebut
makna dari lagu tersebut. Tabel 12 menunjukkan transkrip data pendapat berbagai
pihak terkait dengan makna lagu Berita kepada Kawan sebagai hasil wawancara
dengan Ebiet G. Ade, penggemar, dan grup yang pernah membawakan lagu Berita
Tabel 12: Transkrip Data Pendapat Berbagai Pihak Terkait Dengan Makna
Ebiet G. Ade Saya pribadi ingin menyampaikan cerita pedih tentang sebuah
peristiwa lewat lagu tersebut. Dalam membuat lagu ini, saya
lebih memposisikan diri sebagai orang-orang yang menjadi
korban dari sebuah peristiwa bencana alam. Saya mengondisikan
hati dan pikiran untuk membantu para korban dengan simpati
dan empati, sehingga rasa sedih dan pedih korban bencana
tersebut mampu saya tuangkan dalam sebuah lagu berjudul
Berita kepada Kawan.
Penggemar Berita kepada Kawan ya mba? Wah, lagu itu bagus sekali,
tentang bencana alam, teguran Tuhan pada umat manusia yang
tidak peduli akan lingkungan sekitarnya.
Combination Bagi kami lagu ni memang terbaik kerana bersifat ketuhanan dan
Band benda benda yang berkaitan dengan bencana.
Menurut Ebiet, lagu ini memang menceritakan tentang bencana alam yang
dilihat dari sudut pandang korban. Tujuan lagu Berita kepada Kawan dibuat adalah
untuk mendeskripsikan perasaan dari korban bencana alam sehingga dapat menarik
simpati dan empati dari orang yang mendengarnya. Jika dilihat dari pernyataan Ebiet
dan pendapat dari beberapa pihak lainnya, maka lagu Berita kepada Kawan adalah
memposisikan dirinya sebagai orang luar yang melihat sebuah kejadian bencana dan
berinteraksi dengan korbannya sehingga menimbulkan rasa simpati dan empati yang
besar.
Lagu Berita kepada Kawan merupakan lagu yang terinspirasi dari kejadian
sebuah bencana alam. Oleh sebab itu, lagu tersebut sering menjadi soundtrack berita-
83
berita tentang kejadian bencana alam di televisi karena lagu tersebut dianggap dapat
mewakili rasa simpati dan empati bagi para korban bencana alam. Lagu tersebut juga
sekitarnya baik itu terhadap sesama manusia mau pun lingkungan sekitar. Dari
analisis makna konotatif dan denotatif lagu Berita kepada Kawan juga dapat
diketahui bahwa lagu tersebut memiliki makna tentang seseorang yang merasakan
A. Simpulan
berikut:
Lagu Berita kepada Kawan terdiri atas tiga bagian, dengan urutan kalimat A
A’ B C C’ Coda. Keunikan dari lagu tersebut terdapat pada kalimat lagu yang tidak
simetris yang menyebabkan terjadinya penyimpangan berupa anak frase yang terlalu
panjang. Pengolahan motif yang terdapat pada lagu didominasi oleh pembesaran nilai
nada dan pemerkecilan nada. Pengolahan motif lainnya yang muncul pada lagu
adalah sekuens naik dan turun. Dari keseluruhan bentuk lagu terdapat 3 motif yang
baru dan sisanya merupakan variasi dengan berbagai macam pengolahan motif.
Melodi lagu Berita kepada Kawan memiliki efek yang disonan atau keruh. Hal ini
disebabkan oleh pilihan interval yang digunakan tidak memiliki banyak variasi.
dengan melodi yang sederhana. Latar belakang Ebiet sebagai seorang penyair dan
bentuk musik lagu yang tidak simetris karena harus menyesuaikan dengan syair yang
sudah ditulis terlebih dahulu. Syair tersebut memiliki pola rima bebas, dimana dari
84
85
lima bait yang telah dianalisis hanya bait terakhir yang memiliki bunyi berat. Dalam
syair, terdapat majas personifikasi yang semakin mempertegas bahwa syair tersebut
berbentuk puisi. Tema dari syair tersebut adalah bencana alam. Dimana, penyair
bertujuan untuk menimbulkan rasa simpati dan empati dari pendengar atau pembaca
syairnya.
Secara denotatif dapat ditarik kesimpulan bahwa lagu Berita kepada Kawan
dilakukan seorang diri. Pada saat di perjalanan ia melihat kejadian bencana alam
kemudian berinteraksi dengan korban dan merasakan simpati dan empati terhadap
kejadian tersebut. Rasa simpati dan empati pengarang dideskripsikan pada tiap bait
Secara konotatif dapat ditarik kesimpulan bahwa lagu Berita kepada Kawan
memiliki makna tentang seseorang yang bersimpati dan empati pada sebuah bencana
alam yang menimpa tanah kelahirannya. Orang tersebut mencoba membantu para
korban bencana tersebut dengan berbagai cara, namun sayangnya tidak ada yang
peduli sehingga orang tersebut merasa kesal. Pada akhirnya orang tersebut melihat
bencana tersebut sebagai tolak ukur instropeksi diri dan membantunya untuk terus
B. Saran
kajian makna lagu dengan cara mengungkap makna tersirat dari sebuah lagu dengan
cara mengaitkan antara unsur melodi dan syair lagu melalui metode pendekatan
hermeneutik.
DAFTAR PUSTAKA
Hijriyah, Harnas. 2010. Kajian Lagu Indonesia Raya Perspektif Hermeneutik. Skripsi
S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Seni Musik, FBS Universitas
Negeri Yogyakarta.
Martaningrum, Mega. 2012. Bahasa Figuratif Dalam Syair Lagu Album Camellia II
Karya Ebiet G. Ade Kajian: Stiliska. Skripsi S1. Surakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, FIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Muttaqin. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Parto. 1996. Musik Seni Barat dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Prakosa, Mardian. 2015. Makna The Spirit of Kuda Lumping (in Trance) Karya Iwan
Tanzil, Telaah Semiotik. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Seni Musik, FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Prier, Edmund Karl. 2013. Ilmu Bentuk Analisis. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Putrayasa. 2007. Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika. Bandung: PT. Refika
Aditama.
87
Ricouer, Paul. 2014. Teori Interpretasi: Membelah Makna dalam Anatomi Teks.
Yogyakarta:IRCiSoD
Rokmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap
Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Salad, Hamdy. 2014. Panduan Wacana dan Apresiasi Seni Baca Puisi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Soedjarwo, dkk. 2001. Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas. Magelang: IKAPI.
Widhyatama, Sila. 2012. “Pola Imbal Gamelan Bali dalam Kelompok Musik Perkusi
Cooperland di Kota Semarang”. Jurnal Seni Musik Unnes No. 1, hlm. 2.
Wisang, Imelda Olivia. 2014. Memahami Puisi Dari Apresiasi Menuju Kajian.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Wiyanto, dkk. 2005. Mampu Berbahasa Indonesia Kelas IX. Jakarta: PT. Grasindo.
88
LAMPIRAN
89
90
Hasil Wawancara 1
Ebiet G. Ade
Management Ebiet G. Ade: Waalaikumsalam. Beliau sangat senang jika ada yang
saya:
Wassalamualaikum.
Management Ebiet G.Ade: Selamat malam adik Resta Sulastri. Maaf sebelumnya
Hasil Wawancara 2
Ebiet G. Ade
Management Ebiet G.Ade: Oh, yang tentang lagu Berita kepada Kawan itu ya?
Peneliti: Iya mas, jadi saya masih kekurangan data tentang latar
saya?
Management Ebiet G.Ade: Kalau itu coba mba lihat aja di wikipedia. Di sana kami
Management Ebiet G.Ade: Iya, kalau masih ada yang mau ditanyakan email saja
mba.
Wassalamualaikum.
Peneliti: Hi, im Indonesian and i really like your cover version of Berita
appreciate it.
language?
Peneliti: Oke, saya sangat suka cover lagu Berita kepada Kawan yang
Combination Band: Bagi kami lagu ni memang terbaik kerana bersifat ketuhanan
Peneliti: Saya juga sependapat dengan anda tentang lagu ini. Kalau
boleh tahu apakah anda adalah fans ebiet g ade atau hanya
cover? dan kalau boleh saya tahu sudah berapa lama band anda
99
Combination Band: Di Malaysia hanya lagu Berita kepada Kawan yang menjadi
berduet bersama dato M. Nasir dan sejak itu lagu ini menjadi
Peneliti: Oh jadi pemain tetap dari band ini memang 5 orang? Saya
Combination Band: Penyanyi utama / 3rd Gitar - Hamid 1st Gitar - Ejan 2nd Gitar -
Combination Band: Sama-sama, tambahan kami minat Ebiet g ade sebab lagu
Peneliti: Selamat sore pak, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk
bertemu saya.
Peneliti: Kalau begitu saya langsung saja ya pak, sudah berapa lama
Faisal Singarimbun: Saya jadi fans bapak Ebiet itu sudah lama. Kalau saya tidak
Peneliti: Kalau album Camelia 3 berarti sejak tahun 1980 ya pak. Wah,
sudah lama sekali. Apa yang bapak sukai dari lagu-lagu bapak
Ebiet?
Faisal Singarimbun: Saya suka dengan syair-syairnya. Lagu pak Ebiet itu selalu
Peneliti: Saya juga sependapat pak kalau soal syair lagunya pak Ebiet
bertanya tentang salah satu lagu pak Ebiet yang terkenal sekali,
lagu tersebut?
Faisal Singarimbun: Berita kepada Kawan ya mba? Wah, lagu itu bagus sekali,
Faisal Singarimbun: Alasannya karena syairnya bercerita seperti itu. Lagunya sering
Peneliti: Iya pak, terima kasih untuk alasannya. Kalau begitu saya mau
Peneliti: Apa pak Ebiet pernah ikut dalam salah satu agenda members
ega?
Peneliti: Wah, pasti senang sekali ya pak bisa melakukan kegiatan sosial
bersama idola.
Peneliti: Sudah hampir malam pak, saya pamit dulu. Terima kasih
selalu.
Faisal Singarimbun: Iya sama-sama mba. Semoga skripsinya mba lancar ya.