LATAR BELAKANG

Hukum adat menurut R.Supomo yaitu Hukum yang tidak tertulis yang sebagian besar bersumber dari
kebiasaan dan sebagian kecil dari Hukum Islam. Sejalan dengan mengatakan bahwa Hukum Adat
keseluruhan Hukum yang tidak tertulis dari kedua pendapat tersebut, maka dapat di tarik suatu
kesimpulan bahwa Hukum Adat pada dasarnya merupakan Hukum yang tidak tertulis. Dan hal ini
memang dapat dimaklumi bahwa sebagian besar dari masyarakat Indonesia pada waktu itu tidak dapat
menulis.
Salah satu lingkaran Hukum menurut Van Vallenhoven yaitu lingkaran hukum dipulau Kalimantan
Tengah (Tanah Dayak), dan diantara suku bangsa yang mendiami pulau Kalimantan ini, yaitu suku
Dayak Ngaju yang terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah. Suku ini merupakan bagian dari suku
dayak, dan sebagian besar mereka mendiami daerah kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kota Waringin
Timur. Tetapi terdapat juga di daerah Kabupaten- Kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah, namun
tidak sebegitu banyak seperti di dua Kabupaten tersebut.
Dari beberapa adat kebiasaan yang terdapat dalam suku Dayak Ngaju, suatu kebiasaaan mengangkat
anak (mengadopsi) kebiasaan ini terjadi, kadang-kadang atas keinginan dari orang tua angkatnya dan
kadang-kadang terjadi atas keinginan dari orang tua kandung dari anak itu sendiri.
Dengan terjadinya suatu kebiasaan yang demikian, sehingga menjadi permasalahan latar belakang
penyebab terjadinya pengangkatan anak beserta hubungan hukum yang timbul, baik antara anak
angkat dengan orang tua angkatnya maupun antara anak angkat dengan orang tuanya, dalam hal
penyangkatan yang terjadi atas keinginan orang tua angkat maupun atas keinginan orang tua
kandungnya.
Dari penjelasan ini contoh kasus pengangkatan anak nagkat di Desa Rantau Asem Kecamatan
Tumbang Samba Kabupaten Katingan. Dia adalah seorang Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Rantau
Asem yang mengadopsi anak dari seorang gadis yang anaknya tidak diakui oleh ayah biologisnya,
ketika hari pertama kelahiran anak tersebut Kepala Sekolah mengambil / mengadopsi anak tersebut
dengan alasan tidak mempunyai keturunan dan dari ibu kandung anak tersebut merelakan karena dia
juga tidak menginginkan atau tidak mau mengurus anak itu karena masalah ekonomi kemudian
diangkatlah anak tersebut