Anda di halaman 1dari 1

MISI

GARUDA

LATAR BELAKANG
Pembentukan Pasukan Garuda diawali dari kemunculan konflik di Timur
Tengah pada 26 Juli 1956. Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan
serangan gabungan terhadap Mesir, sehingga PBB membentuk pemelihara
perdamaian di Timur Tengah yaitu UNEF. Melihat momentum, Indonesia
ingin segera mengungkapkan rasa terima kasih kepada negara-negara
liga Arab, terutama Mesir. Alasannya adalah Mesir sebagai negara
pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara De Jure, dan
negara yang gigih mendukung Indonesia saat bersengketa dengan
Belanda. Indonesia pun menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam
UNEF dengan mengirimkan Misi Garuda I sampai Misi Garuda XXVI-C2.
Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif menyatakan, bahwa
bangsa Indonesia akan senantiasa aktif dalam upaya menciptakan
perdamaian dunia. Untuk mewujudkan misi ini, maka Indonesia
mengirimkan misi perdamaian dunia dengan nama Pasukan Garuda.

TUJUAN / PERAN INDONESIA

1. Menjalankan misi garuda dan pemeliharaan PBB, dimana


kedua misi tersebut sejalan untuk membawa perdamaian
dunia, dengan mengirim pasukan perdamaian ke daerah-
daerah berkonflik.
2. Membantu masyarakat yang berkonflik mencapai kedamaian,
dimana pasukan garuda dikirim untuk menjaga keamanan
dari pasukan-pasukan yang berkonflik yang menyerang.
3. Membantu membangun fasilitas masyarakat yang sedang
berkonflik, tujuan ini untuk membantu masyarkat yang
mengalami konflik mencapai kesejahteraan.
4. Membantu dalam mencapai kemerdekaan, disini membantu
untuk berunding, membantu mencapai kemerdekaan sebuah
negara yang berkonflik.

DAMPAK POSITIF
Indonesia menjadi kontributor terbesar Pasukan Kontingen Garuda mampu
ke-10 pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB menjalin hubungan harmonis
dari total 124 negara. Tidak hanya Mesir,
dengan warga lokal. Tidak hanya
Sejak terlibat pertama kali pada 1957
hingga sekarang, Indonesia telah
melaksanakan tugasnya, mereka
mengirimkan sebanyak 32 tim Konga yang juga kerap kali membantu
ikut dalam MPP PBB di berbagai negara dan kebutuhan warga lainnya seperti
wilayah, di antaranya Mesir, Kongo, kebutuhan infrastruktur,
Vietnam, Timur Tengah, Iran, Irak, perlengkapan ibadah, hingga
Kuwait, Namibia, Kamboja, Somalia,
memberdayakan tenaga kesehatan
Bosnia, Herzegovina, Mozambik, Georgia,
Filipina, Tajikistan, Sierra Leone, & obat-obatan yang mereka bawa
Liberia, Sudan, Nepal, dan Lebanon. dari Indonesia.

Sumber : Tribunnews & Buku Paket


Claudia Sunshine 12A4 / 5

Anda mungkin juga menyukai