Anda di halaman 1dari 62

PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA

MASA PANDEMI
(Studi Deskriptif Kuantitatif Siswa Madrasah Aliyah El-Syarief Kresek)

PAPER

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Pada


Madrasah Aliyah El-Syarief
Kresek-Tangerang

Disusun Oleh ;
Kelompok V (Lima)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


MADRASAH ALIYAH EL-SYARIEF
KRESEK - KAB.TANGERANG

1
PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA
MASA PANDEMI

PAPER

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Pada


Madrasah Aliyah El-Syarief
Kresek-Tangerang

Disusun Oleh ;
Kelompok V (Lima)

1.Muhamad Shaleh NISN;3035293224


2.Nurul Hidayat NISN;0028133541
3.Putri Melani NISN;0045816815
4.Rosa Amelia NISN;0051322875
5.Sahril Arizki NISN;3023448422
6.Sahriyah NISN;3021345006
7.Suhendi NISN;3035622899

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


MADRASAH ALIYAH EL-SYARIEF
KRESEK - KAB.TANGERANG
2021 M./1442 H.

2
PERSETUJUAN PEMBIMBING TEKNIS

Paper kelompok V dengan judul “PEREKONOMIAN DI INDONESIA


PADA MASA PANDEMI” telah disetujui oleh pembimbing teknis pada:

Hari :
Tanggal :
Tempat : Gedumg Terpadu Madrasah Aliyah El-Syarief - Kresek

Untuk selanjutnya Paper ini siap untuk disidangkan sesuai ketentuan yang
berlaku.

Mengetahui,
Kepala MA El-Syarief Pembimbing Teknis

H. HASYIM, S.Pd. PAHRUDIN, S.Pd.I

i
LEMBAR PENGESAHAN

Paper dengan Judul: “PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA MASA


PANDEMI” telah diuji dan dipertanggungjawabkan di depan sidang ujian
paper pada:

Hari :
Tanggal :
Tempat : Gedung Yayasan Pendidikan Islam El-Syarief-Kresek

Dan Telah Direvisi Oleh Kelompok V, Disahkan oleh Tim Penguji


Paper.

Dewan Penguji Jabatan Tanda Tangan Tanggal


1. ........................... Penguji I ................. .............
(Ketua Tim)
2. ........................... Penguji II ................. .............
(Anggota)
3. ........................... Penguji III ................. ..............
(Anggota)

Tanggal...................
Mengetahui, Pembimbing Teknis
Kepala Madrasah Aliyah El-Syarief

H. HASYIM, S.Pd.I PAHRUDIN, S.Pd.I

ii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan sepenuh hati yang dihiasi keikhlsan dan dengan rasa penuh kasih
sayang, tugas akir ini kami persembahkan untuk orang tua, keluarga, guru,
sahabat, teman.
Terimakasih untuk kami yang telah berjuang sejauh ini dengan melawan ego
serta mood yang tidak tentu selama penulisan paper ini.
Paper ini adalah persembahan kecil kami untuk kedua orang tua kami, Ayah
dan Ibu yang telah membuka lenganya untuk kami.
Dengan do’a dan harapan kami, semoga apa ayag kami cita-citakan akan
tergapai.Aamiin.....

iii
MOTTO

“Tanpa ekonomi yang merdeka, tak mungkin kita mencapai kemerdekaan,


tak mungkin kita tetap hidup”.

_Soekarno

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT


atas berkat rahmat dan karunia Nya yang di berikan kepada kita semua
sebagai umatnya. Sehingga kami bisa menyusun karya tulis ini dengan
judul “PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI”
untuk
memenuhi syarat kelulusan yang memiliki suatu muatan soft skill yang
membuat kita menjadi diri yang mandiri.
Paper ini pada hakikatnya dapat terselesaikan atas dorongan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, pada kesempatan yang
baik ini penyusun mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam
kepada:

1. Bapak H. Munabihat, Ketua Yayasan Pendidikan Islam El-Syarief.

2. Bapak H. Hasyim, S.Pd.I, Kepala Madrasah Aliyah El-Syarief yang


telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk begabung
dan belajar di YPI El-Syarief

3. Bapak Deni Suhedi, S.Ud, Wali Kelas XII (dua belas) Madrasah
Aliyah El-Syarief yang telah mendorong penyelesaian paper ini.

4. Bapak Pahrudin, S,Pd.I, Pembimbing Teknis Pembuatan Paper yang


senantiasa memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran guna
terselesaikanya dengan baik.

5. Segenap jajaran dewan guru/ustadz khususnya di tingkat Madrasah


Aliyah El-Syarief yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penyusun.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa berdoa, memotivasi,


berjuang dan berusaha lahir dan batin untuk kesuksesan putra-
putrinya.

v
7. Para sahabat dan rekan yang selalu menjadi teman keluh kesah,
curhat dan diskusi dalam berbagi ilmu dan pengalaman

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimaksih, semoga karya


tulis ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat
dalam hidup kita nantinya. Dari lubuk hati kami yang paling dalam,
sangat disadari bahwa karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu tidak ada salahnya kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya.

Kresek,
Tim Penyusun :
1. Muhamad shaleh (Anggota)
2. Nurul Hidayat (Anggota)
3. Putri Melani (Ket. Kelompok)
4. Rosa Amelia (Anggota)
5. Sahril Arizki (Anggota)
6. Sahriyah (Anggota)
7. Suhendi (Anggota)

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING TEKNIS..................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iv
PERSEMBAHAN........................................................................................v
MOTTO........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................vii
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. Penegasan Judul.............................................................................3
C. Rumusan Masalah...........................................................................4
D. Tujuan Penulisan.............................................................................4
E. Manfaat Penulisan...........................................................................4
F. Metode Penulisan............................................................................6
G. Sistematika Penulisan.....................................................................6

BAB II LANDASAN TEORETIS (KAJIAN PUSTAKA)


A. Pengertian Ekonomi........................................................................8
B. Pengertian Indonesia......................................................................9
C. Pengertian Pandemi.......................................................................9

vii
BAB III PEMBAHASAN
A. Perkembangan Perekonomian di Indonesia Pada Masa
Pandemi
................................................................................................. 10
B. Faktor – faktor Yang Mendukung Dan Menghambat
Perkembangan Ekonomi Di Indonesia.........................................11
C. Dampak COVID – 19 Pada Perekonomian Di
Indonesia.......................................................................................12

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................13
B. Saran – Saran..............................................................................14

viii
Lampiran-lampiran

1. Daftar pustaka...........................................................................................
2. Glosarium..................................................................................................
3. Biografi Penyusun.....................................................................................
4. Surat Persetujuan Judul Paper .................................................................
5. Lembar Bimbingan Paper..........................................................................

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman, tentu kebutuhan
terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-
menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang
secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara
seperti inflasi, pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi, dan
sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara
mengalami keadaan ekonomi yang stabil, dan mempengaruhi
kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada di negara tersebut.
Mengingat COVID-19 belum berlalu hingga sekarang, muncul
pertanyaan terhadap perekonomian Indonesia. Upaya untuk
menjawab petanyaan ini telah dilakukan oleh berbagai pihak baik
untuk memperkirakan dampak COVID-19 terhadap perekonomian.
Peta 1.1 menunjukan peta persebaran COVID-19 diseluruh
provinsi di Indonesia. Berdasarkan peta tersebut, COVID-19 telah
tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan kumulatif kasus
terbanyak terjadi di Provinsi Jawa Timur (12.136 kasus), DKI Jakarta
(11.424), dan Sulawesi Selatan (5.084), sedangkan paling sedikit di
Provinsi Aceh (80), NTT (113), dan Sulawesi Barat (115).

1
Dalam kesempatan ini penulis akan menjelaskan tentang
kondisi perokonomian Indonesia. Berdasarkan uraian di atas penulis
merumuskan penulisan makalah ini dengan judul Perekonomian di
Indonesia Pada Masa Pandemi.
Indonesia di hadapkan dengan banyak persoalan dalam
aspek ekonomi akibat dari pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi di
Indonesia nampak memprihatinkan, ekonomi secara global 2020
diperkirakan bisa jatuh seperti depresi 1930, bukan lagi seperti tahun
2008 atau 1998.
Kondisi ini juga memicu penurunan perdagangan bahkan
perdagangan internasional. Di Indonesia sendiri berbagai sektor
harus terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik yang
harus menghentikan proses operasi karena kondisi tidak
memungkinkan.
Kondisi perekonomian di Indonesia dan upaya pemulihannya
saat ini menjadi fokus baru dalam upaya penanganan. Tidak hanya
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara massal, dari bagian
pemilik usaha sendiri juga mendapati kerugian. “Selain PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja), permintaan, suplai, produksi,
tersendat. Kemudian usaha-usaha jadi gulung tikar, yaitu sudah pasti
seperti yang kita sering lihat,” Virus corona pertama kali ditemukan di
kota Wuhan, Cina. Corona adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan manusia, virus ini sangat mudah menyebar sehingga
menyebabkan angka kematian yg tinggi pada tahun ini. Saat ini virus
corona telah menyebar ke berbagai Negara salah satunya adalah
Indonesia. Virus corona ini memiliki dampak yang sangat
berpengaruh terhadap perekonomian. Penyebab rendahnya
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini adalah turunnya minat
konsumsi dan investasi masyarakat, baik lingkup rumah tangga
maupun lingkup pemerintah.

2
Pada era pandemi corona virus saat ini, masyarakat dituntut
untuk mengurangi aktivitas di luar rumah yang mempengaruhi
ekonomi para pedagang. Ekonomi merupakan faktor penting
dikehidupan manusia. Kehidupan keseharian manusia dapat
dipastikan selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi.
Para pedagang kecil mengalami kerugian pesat dengan
adanya wabah covid-19 ini. Pembatasan aktivitas akibat covid-19
telah menimbulkan kerugian ekonomi secara nasional. Dengan
adanya PSBB maka perkantoran dan sebagian besar industri dilarang
beroperasi, untuk kurun waktu yang relatif lama, dan menimbulkan
kerugian ekonomi. Jika PSBB diperpanjang atau diperluas kekota-
kota lain, maka otomatis dampak kerugian membesar, dan dapat
diproyeksikan berdasar perbandingan waktu dan luasan area.
Selanjutnya pembahasan kerugian dibagi dalam kelompok kerugian
nasional, sektoral, corpoorate, maupun individual.
Dalam menghadapi pelemahan terhadap ekonomi, diperlukan
langkah antisipasi ke depan. Pemerintah tidak bisa tinggal diam, atau
stagnan dalam mengambil langkah. “Pelemahan ini bisa diantisipasi
dengan beberapa kebijakan. Pertama pemulihan ekonomi nasional
(PEN). Kemudian pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) secara berhati-hati, mall, pasar, kantor sudah mulai dibuka di
masa transisi, selain itu pemerintah juga mencoba mempercepat
reformasi ekonomi (RUU Cipta Kerja),” terang Sarwani (salah satu
warga).
Selain melakukan pemulihan melalui jalur kebijakan, pihak
pemerintah juga bisa memberikan bantuan terhadap masyarakat.
“Kemudian bisa dengan stimulasi daya beli masyarakat, yang tidak
hanya bertumpu pada bansos. Lalu kembangkan aktivitas
masyarakat. Percepat realisasi stimulus fiskal. Serta memberikan
bantuan kepada UMKM,”

3
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka diperlukan adanya pembatasan masalah hal ini dimaksudkan
agar pengembalian data hanya tertuju pada masalah yang diteliti saja.
Oleh karena itu, dalam paper ini penyusun membatasinya pada ruang
lingkup peneliatan sebagai berikut:
1. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada masa pandemi.
2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan
ekonomi di Indonesia.
3. Dampak COVID-19 pada perekonomian di Indonesia.

C. Metode Penulisan
Dalam menyusun paper ini, penyusun menggunakan metode:
Metode Libary Reseach; yaitu mengambil data dari buku buku
maupun dari internet dengan membuka situs yang terkait dengan
materi dan sumber referensi lainnya yang relevan yang ada kaitanya
dengan masalah yang dibahas.

4
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas,
maka rumusan masalah yang di kaji dalam penulisan ini difokuskan
tentang perekonomian indonesia pada masa pandemi. Adapun
perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan perekonomian di Indonesia pada masa


pandemi sekarang ini?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat


perkembangan ekonomi di indonesia?

Apa saja dampak COVID-19 pada perekonomian indonesia?

E. Tujuan Penulisan
Penulis menyusun paper ini dengan maksud dan tujuan:
Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai
perekonomian indonesia pada masa pandemi seperti sekarang ini bagi
penulis dan pembaca, agar lebih memahami perkembangan
ekonomi di indonesia secara luas. Selain itu, karya ini dibuat sebagai
bahan syarat penyelesaian kelulusan.

5
F. Manfaat Penulisan
Penyusunan paper ini dengan harapan untuk mendapat
manfaat sebagai berikut:

1. Untuk Penyusun
Penyusun dapat menambah wawasan tentang perekonomian di
Indonesia pada masa pandemi sesuai yang terkait dengan judul
paper.

2. Untuk Pembaca
Dapat mengetahui kondisi perekonomian di Indonesia pada masa
pandemi

G. Sistematika Penulisan
Berikut ini adalah sistematika penulisan yang diterapkan
penyusun untuk menyajikan gambaran singkat mengenai
permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini, paper ini terdiri dari
4 Bab: Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, pembatasan masalah, metode penyusunan,
perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan
penulisan sistematika penulis. Bab II berisi tentang kajian teoretis yang
terdiri dari ekonomi, pandemi dan Indonesia. Bab III berisi tentang
pembahasan yaitu yang membahas tentang perkembangan
perekonomian di Indonesia, faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat perkembangan ekonomi di Indonesia dan dampak
COVID-19 pada perekonomian di Indonesia. Bab IV berisi tentang
penutup terdiri dari simpulan dan saran.

6
BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Ekonomi

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia


dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah
ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabakan
timbulnya kelangkaan.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, o?koc
(oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan vouoc (nomos),
atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”.
Semantara yang dimaksud dengan ahli ekomoni atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan
beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs
makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi
positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan
lainnya.
Ekonomi juga di fungsikan sebagai ilmu terapan dalam
menejemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga
dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter,
seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah,
kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainya. Hal
ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi - seperti yang

7
telah di sebutkan di atas - adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide
dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa
ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang
dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang
pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang dan
agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang
perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya, ia menerangkan bahwa,
ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya,
tetapi sebaliknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk
menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang
digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi
antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat
kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan
mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya;
walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa
yang seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi?”.
Adam smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai suatu
cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya
Weallth of Nations, smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di eropa. Sebagai seorang ekonom,
Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tetuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah
pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan
tokoh-tokoh seperti Alfred Marsahall, J.M. Keynes, Karl Marx,

8
hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund
Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam
ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik.
Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan
adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya,
dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi
karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisibel hand ini
kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melaui
harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi
Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar
tidak mampu bereaksi terhadap gejolak dipasar saham. Sebagai
penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya
General Theory of Employment, Insterest, and Money yang
menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, oleh karenanya, investasi pemerintah harus
dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi
dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new
classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain
sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang
ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan
Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama
dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh
peraih nobel Douglass C. North.
Sering disebut sebagai The quen of social sciences, ilmu
ekonomi telah mengembangkan serangkaian motedo kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa
setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu

9
ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan
teori ekonomi. Kubu lain dari metodekuantitatif dalam ilmu ekonomi
adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang
menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu
agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini
kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah
ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kuantitatif juga sama
berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode
kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu
pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu harus dilacak melalui
sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno
sampai era sekarang.
Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang
transaksi ekonomi dan membedakan antara yang bersifat “natural”
atau “unntural”. Transaksi natural terkait dengan pemuasan
kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya
oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan
pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas.
Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena
dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana
menuju akhir yang lain, yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dari
transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retial
yang dia ejek sebagai “unnatural” dan bahkan di bermoral.
Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis
Kristen di Abad Pertengahan.
Aristotle juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya
akan dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan
kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang

10
merupakan bagian dari “ jalan emas” dan kehidupan yang baik ala
Aristotles.
Chanaknya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia
sering mendapatkan julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia
adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari
India Kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan
mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis
karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi)
yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machihavellis’s The
Prince.
Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih
relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaimana
konsep manajemen yang efesien dan solid, dan juga masalah etika
di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu
kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan
etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir islam juga memberikan sumbangsih pada
pemahaman di bidang ekonomi. Ibnu khaldun dari Tunis (1332-
1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya
Prolegomena, menujukan bagaimana kepadatan populasi adalah
terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada
penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga
memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-
Lafter Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan
pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi tarkait dengan
debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang
penting adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik
dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang di
sebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik

11
Spanyol di abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain
adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung
filsafat Iaissez faire.
Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide
tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi
secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan
ekonomi di europe selama akhir Middle Ages dan awal
Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai
barang yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja.
Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti hak
untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi
pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah
penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk
mendorong perdagangan pada wilayah tertentu.
Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait
kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan
meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan
frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolo Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah
penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam
bentuk nasehat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa
para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya,
dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun olek
kaum kebanyakan. Dengan cara itu, maka negara akan dilihat
sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi
warganya. Selama masa Early Modern periode, mercantilists
hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersediri.
Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa dikawasan
Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari
perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode

12
antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant
capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan
geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama
dari England dan Low Countries; European colonization of the
Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar
negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan
menenggelamkan feudal system yang ada sebelumnya.
Meracantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk
profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist
production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism
belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.
Di bawah mercantilism, Europen merchants, diperkuat oleh sistem
kontrol dari negara yang memberikan subsidi dan memonopoli
banyak sumberdaya yang akan menghasilkan banyak keuntungan
dari jual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilisme, Guilds
menjadi dasar pengatur utama dari sistem ekonomi negara. Dalam
kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilisme adalah:
- pembukaan dan keseimbangan perdagangan;
- menghargai produsen;
- membuang kemalasan;
- penindasan limbah dan kelebihan oleh undang-undang tempat
berlindung;
- perbaikan dan pengupasan tanah;
- regulasi harga;
Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah
bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi
precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara
seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah
yang diimport sehinga luar negri akan membayar selisihnya dalam
bentuk precious metals. Mercantilistist juga berpendapat bahwa
bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negri , maka

13
harus diimport dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan
monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam
negri dari manufactured goods.
Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan
negara dan penaklukan luar negri sebagai kebijakan utama dari
economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari
bahan mentahanya, maka mereka harus mendapatkan koloni
darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang
dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan
mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi
suatu kompetisi, maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan
produksi dan berdagang dengan pihak asing lainya.
Selama the Enlightenment, physiocrats perancis adalah
yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu
tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram
ciptaanya yang terkenal adalah tableau economique, oleh kawan-
kawanya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar
setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan
awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern,
ekonometrik, multiplier keynes, analisis input-output, diagram aliran
silkular dan model keseimbangan umum walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantilion
Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac.
Richard Cantillion (1680-1734) oleh beberapa sejarawan
ekonomi diangap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya.
Bukunya “Essay on the Naturof Commerce ini General” (1755, terbit
setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam
pasar yakni penawaran dan permintaan , peran vital dari
kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra Austrian” yang
canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan
harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.

14
Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung Laissz faire,
pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI
dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua
larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran
berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya
dipecat pada tahun 1776. Karyanya “Reflection on the Formation
and Distribution of Wealth” menunjukkan pemahaman yang
mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats,
Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam
ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang
baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga,dan peran
enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang
membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia
menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri
keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung
perdagangan bebas. Karyanya “Commerce and Government“
(terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup
gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur
sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai
yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat
keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oleh nilai guna,
bukan nilai kerja.
Tokoh lainya, Anders Chydenius (1729-1803) menulis buku
“The National Gain” pada 1765 yang menerangkan ide tentang
kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki
hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar
liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang
sama namun lebih komprehensif dalam The Wealth of Nations.
Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan

15
pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan
dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada
pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists, dipimpin
oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines
yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia
ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan
kekayaannya dari pengeluaran negara lainya.
Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang
seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing
yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham
utama meskipun negara-negara lain sudah beralih kepaham yang
lebih baru.
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari
terbitnya Adam Smith’s The Wealth of Nations, pada 1776,
walaupun pemikir lainya yang lebih dulu juga memberikan
kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith
adalah kompetisi anatara berbagai penyedia barang dan pembeli
akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang
dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk
melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan
menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith’s
thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur
dirinya sendiri dengan menjalankan aktivitas masing-masing
bagianya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu.
Hal ini yang biasa disebut sebagai “invisible hand” dan masih
menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalis itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical
Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David
Ricardo. John Struart Mill, pada awal hingga pertengahan abad
19th, berfokus pada “wealth” yang didefinisikanya secara khusus

16
dalam kaitanya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang
disebut dengan price.
Pertengahan abad 18th menunjukan peningkatan pada
industrial capitalism yang memberi kemungkinan bagi akumulasi
modal yang luas dibawah fase perdagangan dan investasi pada
mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx
mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menanadai perkembangan
dari the factory systemof manufacturing, dengan ciri utama
complex division of labor dan routinization of work tasks; dan
akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of
production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution,
dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant
dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional
handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selama
masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British
landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash
crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feodal
manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan comercial
agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of
agriculture.
Peningkatan industrial capitalism juga terkait dengan
penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan
belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire
capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh
mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws
dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political
economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain
memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan
market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran
pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup

17
karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism,
dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang
diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan
Das Kapital. Ajaranya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik
ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th.
Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value
yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk
Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran
Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada
exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu
lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkanya, dan selisih itu
diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala
besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai
masa “finance capitalism” yang dicirikan dengan subordination
proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam
financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini
mencakup establishment of huge industrial cartels atau
monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh
financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari
complex system banking, sebuah equity market, dan corporate
memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat
juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh
financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul “marginal
revolution” yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi
mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity
cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang
kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan
yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir abad 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan
sebagai era “monopoly capitalism,” ditandai oleh pergerakan dari

18
laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of
capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic
holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan
corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders,
owners, dan managers.
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat
statistical, dan studi tentang econo metrics menjadi penting.
Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan
variabel lainya serta perbandingan antar variabel-variabel ini,
menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi
utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th,
kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S
untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara
berangsur-angsur, U.S federal government memainkan peranan
yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation
of industrial starndards untuk key industries of special public
concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom
and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan.
Long Depresion dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari
1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan
menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang
capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali
meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism,
dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari
akibat dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh
John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan
bersama pada 1930s oleh keynes dan lainya, terutama John Hicks.
Mereka mendapat ketenaran karena gagasanya dalam mengatasi
Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan
pentingnya keberadaan central banking dan campur tangan

19
pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya “ General Theory
of Employment, Interest and Money” menyampaikan kritik terhadap
ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management
of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada
1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic
system dihampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929,
sebagai contoh, total pengeluaran U.S government (federal, state,
and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada
1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang
sama tampak pada industrialized capitalist economies, seperti
France misalnya, telah mencapai ratios of government
expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United
States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan “mixed
economies”.
Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari
new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk
menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup
konsep post-industrial society dan walfare statism. Phase dari
capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu
yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh
Marxian thinkers”.
Banyak ecomomists menggunakan kombinasi dari
Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics.
Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis,
dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa
sesudah World War II hingga akhir 1970s. Pemikiran neoclassical
mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s
dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan
University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian
dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan

20
pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap
ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma
evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman
akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over
time yang ternyata lebih penting dibandingkan actual price. Hal ini
berlaku pada finansial economics dimana risk-return tradeoffs
menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan
adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis.
“stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic
commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy
diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari
abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton
Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative
dari keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire,
mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist
world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S.
dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah
studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti
yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidak-
seimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti
karena mempengaruhi modern economic dan menghasilkan
dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets,
dan Third-World debt relief.1

1
Blog spot, “SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI”
(http://basicekonomi.blogspot.com/2013/05/sejarah-perkembangan-ilmu- ekonomi.html?m=1, diakses pada
kamis, 31 Mei 2013)

21
2. Pengertian Ekonomi
Ekonomi atau Ekonomic dalam beberapa literatur ekonomi
disebutkan berasal dari bahasa yunani yaitu kata “Oikos“ atau
“Oiku“ dan “Nomos” yang berarti aturan rumah tangga, dan secara
umum mengandung pengertian “usaha manusia“. Dengan kata lain
pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang
berkaitan atau berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah
tangga, tentu saja yang dimaksud dalam perkembangannya kata
rumah tangga bukan saja sekedar merujuk pada satu keluarga,
melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga
Bangsa, Negara dan Dunia.
Para ahli ekonomi dalam mendefinisikan ilmu ekonomi
terdapat banyak perbedaan, tetapi pada prinsipnya adalah
mempunyai pengertian dan analisis yang sama.

1. Menurut Prof. PA. SAMOELSON.


‘‘Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana
orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau
tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumber daya
yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara
untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan
masa mendatang, kepada berbagai orang dan golongan
masyarakat.

22
2. Menurut SUHERMAN ROSYIDI
“Ilmu Ekonomi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang berdaya upaya yang memberikan dan
pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena
perbuatan manusia dalam usahanya untuk mencapai
kemakmuran “.

3. Menurut ARI SUDARMAN


“Ilmu Ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang
menaruh perhatian pada masalah bagaimana seharusnya
memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya yang
memuaskan kebutuhan manusia yang beraneka ragam”.

4. Menurut SUKARNO SUDIRNO


“Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan kebutuhan dan
memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya”
(Maksudnya sumber adalah sumber daya alam dan sumber
daya manusia).

Jelas ilmu ekonomi itu memusatkan perhatian pada


bagaimana perilaku manusia memenuhi kebutuhannya, yang untuk
mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan karena ketersediaannya
yang terbatas atau langka. Dengan demikian kajian utama ilmu
ekonomi hanya menitik beratkan perhatian dan analisisnya pada
barang dan jasa yang berguna dan langka bagi manusia. 2

2
Nur Laily dan Budiyono Pristyadi, TEORI EKONOMI, (Gresik: Graha Ilmu, 2013), hal. 1-2.

23
B. Pengertian Indonesia
Kata Indonesia berasal dari dua kata yaitu (Indus = India) dan
(Nesos = pulau), jadi Indonesia berarti wilayah India kepulauan atau
kepulauan yang berada di wilayah India. Indonesia terkenal dengan
sebutan Negara Maritim, karena memiliki wilayah lautan yang sangat
luas.
Indonesia terkenal dengan sebutan Nusantara yang berasal dari
dua kata yaitu (Nusa = pulau) dan (Antara = antara). Jadi Nusantara
berarti kepulauan yang terletak dianatar dua benua dan dua samudera.
Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya
walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu juga. Lagu kebanagsaan
Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan WR Soepratman,
dan dinyanyikan pertama kali pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat
Kongres Pemuda II di Batavia.
Lambang negara Indonesia adalah Burung Garuda dan Dasar
negara Indonesia adalah PANCASILA yang artinya 5 dasar.
Pada awal berdirinya, Negara Indonesia hanya terdiri dari 8
provinsi. Pada tahun 1999, Provinsi Timor Timur memisahkan diri
menjadi negara baru dengan nama Timor Leste. Sejak tahun 2004
hingga sekarang jumlah provinsi di Indonesia ada 33 provinsi. 3
Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini merupakan suatu
kawasan yang terdiri dari atas berbagai pulau yang terletak antara
Malaysia disebelah barat, Filipina disebelah utara, Papua New Guinea
disebelah timur, dan Australia disebelah tenggara. Negara ini juga
dibatasi oleh samudra India di selatan, Lutan China di utara, dan
Samudra Pasifik di timur. Indonesia diperkirakan terdiri dari sekitar
17.000 Pulau besar dan kecil, terbang sepanjang 81.000 km. Negeri
yang mendapat sebutan Zamrud khatulistiwa ini terbang antara 5054’

3
Agus Supriyono, “Deskripsi Tentang INDONESIA” (https://www.nulislagi.com/2013/08/deskripsi-tentang-
indonesia.html?m=1, diakses pada 22 Agustus 2013)

24
LU dan 110 LS dan antara 950 BT dan 141002’ BB, meluputi suatu
wilayah yang jaraknya mirip dari London ke Moskow di Eropa.
Negri kepulau ini terletak di daerah equatorial sehingga cukup
mendapatkan cahaya matahari dan panjang hari kurang lebih 12 jam
siang dan 12 jam malam. Setiap tahun terbagi menjadi 2 musim, yakni
musim kemarau dan musim penghujan. Beberapa daerah memiliki
hutan hujan tropis yang lebat di Indonesia bagian barat, Sumatra dan
Jawa Barat dan beberapa bagian memiliki hujan savana seperti Jawa
Timur dan beberapa pulau disebelah Timur. Beberapa pulau memiliki
hutan keranga (Bangka, Belitung, dan Kalimantan) dan beberapa
pulau lain memiliki rawa-rawa seperti Kalimantan Selatan dan
Sulawesi Tenggara. Dalam hutan ini hidup berbagai hewan dan
tumbuhan yang diminati masyarakat asing. Berbagai bangsa pernah
membeli gajah sebagai tunggangan raja atau tentara. Banyak
pedagang menginginkan cula badak, tulang atau daging harimau,
sarang walet, produk laut seperti teripang (haysom), bermacam sirit
ikan seperti hiesit, dan lain sebagainya.
Sejak zaman dahulu kearah barat juga banyak pendatang yang
menambahkan untuk membeli produk hutan seperti barus (resin), kayu
cenada, kayu gaharu, dan berbagai bahan obat-obatan yang banyak
terdapat dinegeri ini. Setiap pulau membentuk suatu ilosat bagi
kehidupan diatasnya sehingga beberapa jenis rempah-rempah seperti
merica dan cengkih pada masa lalu misalnya, masih terbatas
dibeberapa pulau maluku.
Lingkungan fisik dari berbagai pulau jauh sangat beragam, dari
lingkungan rawa-rawa atau wetland yang merupakan daerah endapan
aluvial sehingga kedaerah rawa-rawa hutan gambut yang asam dan
tidak subur; atau dari pegunungan yang hijau penuh hutan hingga
daerah pegunungan yang tandus dan kering. Beberapa pulau seperti
Jawa dan Bali khususnya sangat subur dan tanahnya dilapisi endapan
hasil erupsi gunung berapi yang andestik.

25
Demikian juga hal nya beberapa daerah seperti Sumatra Barat
dengan Gunung Kerinci dan daerah Sulawesi Selatan dikaki Gunung
Lompobatang dan Toraja di Sulawesi. Tidak heran bahwa kemudian
persebaran penduduk dinegeri ini pada masa masyarakat masih
menggantungkan diri kepada alam menjadi tidak merata. Daerah subur
dimana tanaman menutup hijau suatu kawasan paling tidak menarik
hewan untuk datang dan hidup didalamnya. Kedatangan hewan
tentunya diikuti oleh kedatangan manusia. Beberapa daerah agaknya
begitu lebih nyaman untuk dijadikan pemukiman dan daerah lainnya
yang tandus untuk dijadikan pemukiman. Dari masa purba beberapa
daerah meninggalkan fosil kehidupan atau sisa-sisa kehidupan yang
relatif padat dan gua-gua bekas hunian masyarakat masa lalu (baca
misalnya Agua,2000,chazine,1993).4

4 Ayu Sutarto dkk, SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2009), hal. 5.

26
C. Pengertian Pandemi
Istilah pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang
berjangkit serempak dimana-mana meliputi daerah geografi yang luas.
Dalam pengertian yang paling kelasik, ketika sebuah epidemi
menyebar ke beberapa negara atau wilayah dunia wabah penyakit
yang masuk dalam kategori adalah penyakit menular dan memiliki
garis infeksi berkelanjutan. Maka, jika ada kasus terjadi di beberapa
negara lainnya selain negara asal, akan tetap digolongkan sebagai
pandemi. Pandemi umumnya diklasifikasikan sebagai epidemi terlebih
dahulu yang penyebaran penyakitnya cepat dari suatu wilayah
tertentu. Sebagai contoh wabah virus jika yang dimulai dari brazil pada
2014 dan menyebar ke karibia dan Amerika Latin merupakan epidemi,
seperti juga wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014-2016.
Terbaru, COVID-19 dimulai sebagai epidemi diChina sebelum
menyebar keseluruh dunia dalam hitungan bulan dan menjadi pandemi
Meski demikian, epidemi tidak selalu menjadi pandemi dan tidak selalu
memiliki transisi yang cepat atau jelas.
Sebagai contoh, HIV dianggap sebagai epidemi di Afrika Barat selama
beberapa dkd sebelum menjadi pandemi pada akhir abad ke 20. Kini
berkat kemajuan dalam pengobatan modern, HIV dianggap sebagai
epidemi di Afrika Barat selama beberapa dekade sebelum menjadi
pandemi pada akhir abad ke-20. Kini, berkat kemajuan dalam
pengobatan modern, HIV dianggap endemikyang berarti tingkat
penyakitnya stabil dan dapat diprediksi di antara populasi tertentu,
menurut American Medical Association.
Maka, suatu penyakit dikategorikan sebagai pandemi apabila
penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampa
melalui penularan setempat. Status virus corona yang telah berubah
menjadi pandemi, bukan berarti virus ini semakin liar dan kuat,
melainkan penyebaran virus corona yang semakin meluas dan
menyebar diberbagai wilayah dunia. Dengan naiknya status corona

27
menjadi pandemi, WHO berharap negara-negara di Dunia bisa
melakukan penanganan ekstra.5

5
WE Online, “Apa Itu Pandemi” (https//www.wartaekonomi.co.id/read276620/apa-itu- pandemi, diakses
pada tanggal 16 Maret 2020 pukul 09:00)

28
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Perekonomian Indonesia pada Masa Pandemi


Pandemi Covid-19 sudah hampir 11 bulan lamanya
menderaIndonesia sejak pemerintah mengonfirmasi infeksi korona
pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Tak hanya
menciptakan krisis kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 secara
nyata jugamenggangu aktivitas ekonomi nasional. Keputusan
pemerintahmenerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sejak April 2020 berdampak luas dalam proses produksi, distribusi,
dan kegiatan oprasional lainya yang pada akhirnya menggangu kinerja
perekonomian.
Ekonomi Indonesia 2020 diperkirakan tumbuh negatif. Angka
pengangguran dan kemiskinan meningkat. Untuk membangkitkan
kembali ekonomi nasional ditengah pandemi, pemerintah telah
menerbitkan beragam regulasi dengan tujuan agar roda ekonomi
nasional kembali bergerak ke arah positif.
Secara umum, pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada
ekonomi nasional sepanjang tahun 2020 lalu kendati mulai triwulan
tiga 2020 mulai membaik. Kondisi ekonomi nasional itu tampak dari
sejumlah indikator perekonomian, seperti pertumbuhan ekonomi,
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Indeks Manufaktur (PMI), Retail
Sales Indexs, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), dan jasa keuangan.
Lanjut pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 diperkirakan
mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal I 2020, pertumbuhan
ekonomi masih tumbuh 2,97 persen (yoy), tetapi memasuki kuartal II
terkontraksi hingga 5,32 persen (yoy). Kuartal II merupakan puncak
dari semua kelesuan ekonomi karena hampir seluruh sektor usaha

29
ditutup untuk mencegah penyebaran virus SARSCoV-2 penyebab
Covid-19.
PSBB sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19 yang
diterapkan pada sejumlah daerah di Indonesia merupakan faktor yang
menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada masa triwulan II
2020. Memasuki kuartal III, saat PSBB mulai dilonggarkan, kegiatan
ekonomi mulai menggeliat. Kontraksi ekonomi mulai berkurang
menjadi 3,49 persen. Dengan catatan dua kuartal berturut-turut
kontraksi, maka ekonomi Indonesia secara teknis masuk dalam resesi.
Pada kuartal IV, Mentri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan ekonomi
masih akan minus di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 0,9
persen. Itu artinya, Indonesia diperkirakan menutup tahun 2020 pada
angka pertumbuhan ekonomi minus. Selama tahun 2020, pemerintah
tercatat 3 kali mangubah proyeksi pertumbuhan ekonimi. Pada Maret-
April, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi dikisaran
minus 0,4 persen hingga minus 1 persen. Setelah melihat berbagai
perkembangan, pada September-Oktober, proyeksi pertumbuhan
kembali direvisi menjadi kontraksi 1,7 persen hingga 0,6 persen. Suvei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat, Saldo Bersih Tertimbang
(SBT) kegiatan usaha pada triwulan III dan IV 2020 adalah sebesar
minus 5,97 dan 2,21 persen, meningkat dibandingkan kondisi pada
triwulan II yang mencapai minus35,7 persen. Berdasarkan hasil data
survei, perbaikan kegiatan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor
ekonomi terutama pada sektor industri pengolahan, perdagangan hotel
dan restoran, sektor pengangkutan, serta komunikasi.
Dari sisi aktivitas manufaktur, terjadi perbaikan hingga
Desember 2020. Indeks Manufaktur (PMI) pada bulan Desember 2020
mencapai 51,3, atau berada di level ekspansi. Angka PMI itu naik dari
50,6 pada bulan November 2020. Indeks manufaktur yang telah
kembali ketitik 50 poin pada November dan Desember 2020
merupakan satu indikator bahwa perusahaan manufaktur kembali

30
berekspansi karena mengalami peningkatan produksi. Selama
pandemi, PMI pernsh mencapai level terburuk dengan skor hanya 27,5
pada April 2020. Perbaikan sektor manufaktur akan menentukan
pemulihan ekonomi. Disisi permintaan konsumen terhdap barang jadi,
pola pengeluaran konsumsi masyarakat menunjukan penurunan. Pada
bulan November 2020, retail sales indeks sebesar 18,3, turun
dibandingkan bulan Oktober sebesar 194,11.
Hal ini menunjukan bahwa masayarakat masih cenderung
menahan untuk melakukan konsumsi. Indikator lain yang dapat dilihat
adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukan
optimisme dan pesimisme konsumen terhadap perekonomian. Pada
Desember 2020, IKK keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi
menguat, mendekati zona optimis. IKK meningkat dari 92 pada
November 2020 menjadi 96,5 pada Desember 2020. Sejak April 2020,
IKK berada dilevel pesimis. IKK terburuk terjadi pada Mei, pada angka
77,8, setelah itu merangkak naik hingga akhir tahun.
Sejalan dengan aktivitas perekonomian yang belum pulih,
penyaluran kredit juga merosot. Bank Indonesia (BI) mencatat,
penyaluran kredit industri per bank an hingga akhir Desember 2020
mencapai Rp.5.482,5 triliun, masih mengalami kontraksi 2,7 persen
secara tahunan (yoy). Kontraksi tersebut terjadi karena penurunan
kredit kepada debitur korporasi yang belum banyak melakukan
investasi. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbank an
mengalami kenaikan, yang mencerminkan sikap kehati-hatian didalam
konsumsi masyarakat. DPK perbankan dibulan November 2020
tumbuh 11,55 persen (yoy). Meski demikian, rasio kredit bermasalah
atau NPL perbankan pada November 2020 terjaga dengan NPL Gross
3,18 persen dan NPL Net 0,99 persen. Capital Adequency Ratio (CAR)
terjaga di 24,19 persen.6

6
Antonius Purwanto, “Ekonomi Indonesia pada Masa Pandemi Covid -19:Potret dan Strategi Pemulihan
2020-2021” (https://kompaspedia.kompas.id/baca/papara n-

31
B. Faktor-faktor Yang Mendukung dan Menghambat
Perkembangan Ekonomi Di Indonesia

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Suatu negara ada yang dari dalam atau internal dan ada juga
yang diluar atau eksternal. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
faktor-faktor ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara
efektif. Setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

a. Sumber daya alam


Pertumbuhan ekonomi bisa menunjukan sisi positifnya bila
suatunegara memiliki sumber daya alam yang memadai dan
dibutuhkan oleh banyak negara. Indonesia sendiri memiliki
banyak sumberdaya alam yang bermanfaat, seperti misalnya
mulai dari gas, minyak, timah, dan lain-lain.Total kekayaan
sumber daya alam di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai
lebih dari Rp 200 ribu triliun! Asalkan mampu menjaga
keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan sumber
daya alam, pertumbuhan ekonomi suatu negara akan begerak
positif.

b. Infrastruktur
Pemerintah jokowi di periode 2014-2019 kemarin sangat
mementingkan pembangunan infrastruktur. Jalan tol,
pelabuhan, sampai bandara baru dibangun guna menunjang
aktivitas kegiatan ekonomi. Semakin bagus infrastrukturnya,

topik/ekonomi-indonesia-pada-masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan- 2020-2021, diakses


pada tanggal 27 Januari 2021 pukul 14:14)

32
maka semakin rendah biaya produksi yang akan dikeluarkan
oleh sektor industri. Misalnya dengan adanya tol Jawa yang
membentang dari ujung Jawa Barat sampai Jawa Timur telah
membantu mempercepat sektor industri dalam proses
pendistribusian barang.

c. Sumber daya manusia


Bukan cuma sumber daya alam saja, sumber daya
manusia juga menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Negara bisa menggenjot peningkatan kualitas
sumber daya manusia agar lebih terampil dan terlatih. Kualitas
sumber daya manusia yang terampil dan terlatih akan berguna
untuk mendongkrak produktivitas bisnis. Jika banyak bisnis
berkembang, tentu pertumbuhan ekonmi juga akan terdongkrak.

d. Teknologi
Sekarang zaman sudah semakin canggih, teknologi pun
menjelma menjadi faktor yang menentukan bagi pertumbuhan
ekonomi. Dengan kehadiran teknologi, sektor industeri menjadi
lebih mudah untuk meningkatkan produktivitas mereka, bahkan
ketika tenaga kerjanya tak memadai.

e. Hukum dan kebijakan


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
selajutanya tentu saja hukum dan kebijakan suatu
negara.Contohnya.Pertumbuhan ekonomi bisa bergerak positif
bila didukung dengan kebijakan yang ramah industri.

33
2. Faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi

a. Rendahnya akses kesehatan dan pendidikan


Di Indonesia sendiri, masih banyak kelompok masyarakat
yang sulit mendapat ases kesehatan dan pendidikan yang
memadai. Pada hal kesehatan dan pendidikan salah satu faktor
yang bisa meningkatkan produktivita masyarakat. Oleh
sebabnya, kelompok ini sangat sulit untuk bekerja lebih
produktif, karena keterbatasan akses tersebut. Pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memberi fasilitas
kesehatan dan pendidikan yang adil bagi semua orang, salah
satunya lewat BPJS Kesehatan dan Batuan Oprasional
Sekolah.

b. kurangnya infrastruktur yang diperlukan


Inilah salah satu yang menyebabkan pertumbuhan
ekonomi di daerah di Indonesia mengalami ketimpangan. Sebut
saja, Jawa lebih maju ketimbang daerah Indonesia Timur,
karena Jawa merupkan pusat pemerintahan dan memiliki
infrastruktur yang memadai. Sementara di Timur sana,
infrastruktur baru mulai dikebut beberapa tahun belakang ini.
Pada hal sumber daya alam di sana sangatlah melimpah dan
bisa di manfaatkan dengan baik untuk menggejot pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
c. Tidak adanya kepastian investasi
Investasi bisa membantu pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Tapi sayangnya, investor ogah mengalokasikan
asetnya ke negara yang tidak bisa memberikan keuntungan
dimasa depan bagi mereka.

34
d. Kondisi politik yang tidak setabil
Kondisi politik yang tidak setabil juga menimbulkan
ketakutan bagi para invertor. Contohnya seperti pertarungan
politik antara oposisi dan koalisi yang terjadi secara terus-
menerus bisa menimbulkan ketidkapastian iklim investasi.
e. Korupsi
Korupsi apalagi yang melibatkan keuangan negara jelas
sangat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Maraknya kasus korupsi juga membuat iklim investasi menjadi
tidak Stabil7
.
C. Dampak Covid-19 Pada Perekonomian Di Indonesia
Sampai awal 2021 pandemi Covid-19 belum juga dapat
diatasi. Di dunia sudah sekitar 95 juta kasus kematian terjadi. Di
negara kita orang sudah membicarakan kemungkinan 1 juta kasus
dalam waktu tidak lama lagi, serta angka kematian mendekati 30.000
jiwa.Yang amat perlu diwaspadai adalah angka kepositifan kita yang
sudah berkisar 20% dan bahkan dalam beberapa hari sampai 30%,
padahal kita ketahui rekomendasi WHO (World Health Organization)
adalah hanya 5% saja. Angka kepositifan menunjukan bagaimana
besarnya penularan terjadi di masyarakat. Dan angka kita menunjukan
empat kali atau bahkan pernah enam kali dari angka WHO. Sambil
pemerintah dan kita semua harus terus menangani aspek kesehatan
pandemi terburuk sepanjang kita hidup ini, maka sudah kita ketahui
bersama pula bahwa korona memberi dampak amat besar pada sektor
ekonomi dan sosial di dunia. Dan ini tentunya harus ditanggulangi
dengan penuh perhatian.
WHO bersama International Labour Organization (ILO), Food
and Agriculture Development (IFAD) PADA Oktober 2020 menyatakan

7
Ari Welianto, “Faktor yang Mempengauhi Pertumbuhan Ekonomi” (https://lifepal.co.id/media/faktor-yang-

35
bahwa disrupsi sosial ekonomi akibat Covid-19 amat besar. Puluhan
juta orang dapat jatuh menjadi amat miskin. Jumlah orang kurang gizi
di dunia yang pada Oktober 2020 diperkirakan 690 juta orang akan
bertambah 132 juta lagi sampai akhir 2020. Dunia usaha mengalami
tantangan amat besar. Sekitar setengah dari 3,3 miliar pekerja di dunia
menghadapi risiko kekurangan uang dan atau kehilangan pekerjaan
dalam berbagai tingkatanya. Sektor ekonomi informal juga terpukul
hebat. Jutaan petani di dunia, begitu juga pekerja migran menghadapi
situasi ekonomi yang berat dengan berkurang atau bahkan hilangnya
penghasilan mereka.
Direktur jendral WHO pada September 2020 menyatakan
bahwa ekonomi global akan dapat kontraksi triliunan dolar Amerika
Serikat pada 2020. Banyak negara memberi paket stimulus ekonomi,
tetapi investasi besar ini tidak menghilangkan akar masalahnya. Yaitu
penyakit dan pandemi yang amat membani sistem kesehatan,
mendisrupsi ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas
serta ketidakpastian situasi. Sementara itu, pada November 2020
WHO meluncurkan konsil Ekonomi Kesehatan (Council On The
Economics Of Health For All). Konsil yang beranggotakan pakar
terkemuka dibidang ekonomi dan pakar kesehatan ini akan bekerja
akan konsep kesehatan untuk semua (health of all) dapat menjadi pola
pikir utama dalam membentuk sistem nilai sosial dan pertumbuhan
ekonomi.
Pada suatu webinar pertengahan Desember 2020 yang lalu ini
pihak Asian Development Bank (ADB) menyampaikan bahwa ekonomi
negar-negara berkemang di Asia diperkiran akan mengalami kontraksi
sampai 0,4% ditahun 2020. Sebuah penurunan yang nyata dari
perumbuhan 5,1% ditahun 2019. Ini adalah kontraksi besar dikawasan
ini dalam 6 dekade terakhir ini. Disebutkan juga bahwa penurunan
kemiskinan yang sudah terjadi dalam tiga empat tahun belakangan ini
akan terbalik trand-nya. Bila kita gunakan batas kemiskinan sebesar

36
US$ 1,90, maka di Asia diperkirakan akan ada 192 juta orang miskin
pada akhir 2020. kalau angka batas kemiskinanya ditingkatan lagi
maka tentu jumlah orang miskin akan bertambah pula.
Disebutkan juga bahwa penutupan bagian tempat kerja di Asia
pada kurun tiga kuartal tahun 2020 ini mengakibatkan kehilangan
pendapatan pekerja karena hilangnya jam kerja. Disisi lain, penurunan
permintaan dan relatif rendahnya harga minyak akan membuat inflasi
di Asia tahun 2020 jadi 2,8% dan di tahun 2021 akan 1,9%.
Disampaikan pula Malaisya diperkirakan akan mengalami penurunan
GDP 6% tahun ini tapi akan naik kembali 7,0% ditahun 2021. Filipina
mengalami kontraksi ekonomi sebesar 10,0% dalam periode Januari-
September 2020. Singapura juga mengalami kontarksi ekonomi 6,5%
pada periode yang sama, Januari-September 2020. Disisi lain,
Vietnam ternyata mengalami pertumbuhan ekonomi yang tadinya 0,4%
di kuartal ke dua 2020 menjadi 2,6% di kuartal ke tiga. Sehingga
pertumbuhan rata-rata periode Januari sampai September adalah
2,1%. Diperkirakan pertumbuhan sepanjang 2020 Vietnam menjadi
2,3%.

Ekonomi dan kesehatan


Setidaknya ada tiga aspek yang dapat dilakukan dari sudut
ekonomi dan juga kesehatan di masa pandemi sekarang ini. Pertama,
pandemi ini menjadi semacam alaram pengingat kita semua bahwa
program Universal Heatlh Coverage (UCH) memang harus di terapkan
secara luas disuatu negar, setidakny meliputi tiga area. Pertama
adalah menanggulangi ketidak meratanya pelayanan kesehatan,
fasilitas pelayanan kesehatan serta ketersediaan alat dan obat. Berikut
adalah menjamin ketersediaan dan kesinambungan anggaran untuk
pelayanan kesehatan, serta area menggalakkan keterlibatan sektor
swasta. Aspek kedua dalam hal ekonomi dan kesehatan
perkembangan teknologi digital. Di masa pandemi sekarang ini

37
nerkembang sekali pelayanan kesehatan secara digital, konsultasi
lewat email atau WA, telemedisin dan berbagai platform digital lainnya.
Sesudah pandemi berakhir nanti maka akan baik kalau teknologi digital
kesehatan ini terus berkembang, mumpung sekarang sudah diterima
luas oleh masyarakat. Tentu pemerintah, swasta dan masyarakat
madni perlu mempersiapkan diri sejak sekarang agar momentum ini
dapat jadi semacam hikmah dibalik tantangan kesehatan selama masa
pandemi.
Aspek ketiga ekonomi dan kesehatan adalah kembali
menunjukkan tuntunan perlu keamanan kesehatan (health security).
Dalam skala nasional ini dapat meliputi perlindungan dan perdayaan
seluruh warga negara terhadap masalah kesehatan, apalagi seperti
pandemi ini. Juga mencakup kegiatan proteksi sosial, ketahanan dan
keamanan pangan. Antara lain sesuai konsep dari kebun sampai ke
piring (from fram to plate). Serta kesetaraan gender dan pelatihan
pada kaum muda dalam pembangunan kesehatan. Tentu dalam ruang
lingkup internasional maka proses keamanan kesehatan meliputi
penerapan internasional Heatlh Regulation (IHR), diplomasi kesehatan
serta kerjasama global untuk perlindaungan semua negara. Ini amat
perlu dialakukan karena dunia sekarnag memang amat terhubung satu
sama dengan yang lainnya. Penybaran penyakit juga mudah terjadi
lintas negara sehingga tepatlah konsep penanggulangan pandemi
covid-19 yang menyebutkan bahwa one is safe until everyone is safe.8

8
Sri Sayekti, “Dampak Ekonomi Pandemi Covi19”(https://amp.kontan.co.id/news/dampak- ekonomi-pandemi-
covid-19, diakses pada 22 Januari 2021)

38
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga
sekarang membawa dampak yang signifikan bagi negara. Hampir
seluruh negara di dunia terdampak akibat pandemi Covid-19 ini. Salah
satu negara yang terkena dampaknya adalah Indonesia. Dampak
pandemi Covid-19 tidak hanya pada kesehatan masyarakat namun
juga berdampak pada ekonomi kerakyatan atau kesejahteraan
ekonomi negara hingga ekonomi masyarakat.
Adanya pandemi Covid-19 ini dapat menciptakan peluang
masyarakat mandiri, yang tidak berpangku tangan pada bantuan
pemerintah tapi mempunyai inisiatif mencari solusi untuk memperoleh
keuntungan ekonomi. Strategi yang terbaik dalam meliat ini semua
yakni masyarakat harus pintar membaca peluang ekonomi di tengah
kondisi pandemi Covid-19 ini. Pandemi mematikan sektor ekonomi,
tapi tidak mematikan ide untuk menghasilkan keuntungan ekonomi.
Pandemi Covid-19 berimbas kepada sektor ekonomi baik
negara, perusahaan hingga masyarakat tentu sangat membutuhkan
nilai-nilai ekonomi kerakyatan. Secara penerapan memiliki konsep
kolektivitas atau gotongroyong. Dengan informasi penurunan angka
pertumbuhan ekonomi, tentu kita akan bisa benahi ketika saling bahu-
membahu. Disaat seperti ini dibutuhkan komunikasi yang naik antara
pihak pemerintah dan juga para pelaku usaha dalam negeri keputusan
pemerintah dalam memberikan tunjangan atau insentif kepada
masyarakat yang terdampak sudah sangat tepat dan sesuai dengan
fungsi keberadaan negara itu sendiri. Di sisi lain pihak perusahaan
swasta juga mesti menunjukan peran kemanusiaan serta
kekeluargaannya terhadap masyarakat yang terdampak.

39
Manusia dianjurkan bekerja mencari nafkah dengan cara halal dan
dilarang bekerja mencari nafkah dengan cara yang batil dilarang,
demikian juga dalam hal mencari harta dengan jalan batil sangat
dilarang, hendaklah mencarinya dengan cara yang sah seperti
berdagang atas dasar sukarela tanpa paksaan (Qs. An Nisa’: 29)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis maka saran yang dapat diberikan
adalah:

c. Pemerintah dan masyarakat dapat saling bahu-membahu dalam


mengembangkan ekonomi di era pandemi Covid-19.
d. Pemerintah dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat tentang cara meningkatkan ekonomi di era pendemi
Covid-19.
e. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting untuk menjaga
stabilitas sosial dan ekonomi negara di era pendemi.

40
DAFTAR PUSTAKA

A. SUMBER BUKU
Laily, Nur dan Budiyono Pristiyadi. 2013. TEORI EKONOMI. Gresik:Graha
Ilmu.

Sutarto, Ayu dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta:PT Raja


Grafindo Persada

B. SUMBER LAIN
Blog Spot. 2013. “Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi”,
http://basicekonomi.blogspot.com/2013/05/sejarah-perkembangan-ilmu-
ekonomi.html?m=1, 31 Mei 2013

Purwanto, Antonius. 2021. “Ekonomi Indonesia Pada Masa Pandemi


Covid-19 Potret dan Strategi Pemulihan 2020-2021”,
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-
pada-masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021,
27 Januari 2021

Sayekti, Sri. 2021. “Dampak Ekonomi Pandemi Covid-19”,


https://amp.kontan.co.id/news/dampak-ekonomi-pandemi-covid-19, 22
Januari 2021

Supriyono, Agus. 2013. “Deskripsi Tentang Indonesia”,


https://www.nulislagi.com/2013/08/deskripsi-tentang-indonesia.html?m=1,
22 Agustus 2013

Welianto, Ari. 2020. “ Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi”,


https://lifepal.co.id/media/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
ekonomi, 26 Juli 2002

41
We Online. 2020. “Apa Itu Pandemi”,

https://www.wartaekonomi.co.id/read276620/apa-itu-pandemi, 16 Maret
2020

42
GLOSARIUM

●Inflasi = di artikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara


umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
●Kumulatif = jenis data yang tidak dinyatakan dengan angka angka
biasanya data ini berbentuk kata-kata atau penyataan.
●Sektoral = terbagi dalam sektor,bersektor – sektor
●Corpoorate = perusahaan yang berhubungan dengan badan hukum
bersama.
●Stimulasi fiskal = setiap negara tidak bisa bener – bener berjalan sendiri.
●Identifikasi = kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti,mendaftarkan,mencatat data dan informasi dari kebutuhan
lapangan.
●Heterodox = di anggap di luar ekonomi arus utama, disebut sebagai
ekonomi ortodoks, sering direpresentasikan oleh ekspositor sebagai
kontras dengan atau mlampaui ekonomi neoklasik
●Opportunity = peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta
menciptakan inovasi – inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa
produk – produk yang berkualitas di pasaran

43
BIOGRAFI PENYUSUN

(1) MUHAMAD SHALEH, dilahirkan di Tangerang pada


tanggal 12 Juni 2002. Beralamat di Kp. Tegal Desa.
Kresek RT 003/001 Kec. Kresek Kab. Tangerang-
Banten. Putra ke-9 dari Ayahanda (Alm) Didi dan Ibunda
Akmaliyah. Penyusun memiliki hobi bermain bola.
Bercita-cita menjadi pengusaha sukses.
Pendidikan formal yang ditempuh adalah: MI El-Syarief lulus tahun 2015.
SMP Al-Aziziyah lulus tahun 2018 dan sekarang tengah menempuh
pendidikan tingkat atas Di MA El-Syarief Kresek Tangerang-Banten.
Selama bersekolah penyusun mempunyai pengalaman dalam organisasi
antara lain sebagai staf organisasi sekolah 2019-2020.

44
BIOGRAFI PENYUSUN

(2) NURUL HIDAYAT, dilahirkan di Tangerang pada


tanggal 17 Agustus 2002. Beralamat di Kp. Cip. Gebang Ds.
Cibetok Rt. 001 Rw. 001 Kec. Gunung Kaler Kab. Tangerang-
Banten. Putra Ke-2 dari Ayahanda Jurki dan Ibunda Fatmah.
Penyusun memiliki hobi bermain bola, bercita-cita menjadi
pengusaha sukses.

Pendidikan formal yang ditempuh adalah : SDN Cibetok Iulus tahun


2015. MTs. El-Syarief lulus tahun 2018 dan sekarang tengah menempuh
pendidikan tingkat atas DI MA El-Syarief Kresek Tangerang-Banten. Selama
bersekolah penyusun mempunyai pengalaan dalam organisasi antara lain
sebagai staf organisasi sekolah 2019-2020

45
BIOGRAFI PENYUSUN

(3) PUTRI MELANI, salah satu penyusun ini dilahirkan


di Tangerang pada tanggal 29 Maret 2004. Ia anak ke-1
dari 2 bersaudara. Beralamat di Jalan Syekh Nawawi
Tanara Al-Bantani Kp. Pasir Al-Amin RT. 05 /02 Desa
Kresek Kec. Kresek Kab. Tangerang-Banten.

Putri pertama dari Ayahanda Kusni dan Ibunda Suwarni. Ia memiliki hobi

membaca, menggambar dan bermain bulu tangkis. Dan ia memilki cita-cita

menjadi seorang pramugari. Pendidkan formal yang pernah ditempuh

adalah sebagai berikut:

46
BIOGRAFI PENYUSUN

(4) SAHRIL ARIZKY,dilahirkan di tangerang pada


tanggal 09 april 2003. beralamat kp.Talok Desa Talok
RT.002/001 kec.kresek kab.tangerang-banten putra ke-1
dari ayahanda (Alm.) Edi dan ibunda Saodah.
Penyusun memiliki hobi bermain bola Dan
sholawatan.Bercita-Cita ingin menjadi pesepak bola.
Pendidikan formal yang di tempuh adalah: MI Ar-rahim talok lulus tahun
2015, SMP Perjuangan bangsa talok lulus tahun 2018, dan sekarang
tengah menempuh pendidikan tingkat atas di MA El-Syarief kresek
Tangerang-Banten.

47
BIOGRAFI PENYUSUN

5. Sahriyah dilahirkan di tangerang pada tanggal 16


mei 2002, beralamat kp.jenggati RT/RW 001/001
DS.kedaung kec.mekarbaru kab.tangerang prov.banten.
Putri kedua dari BPK.sahroni dan IBU.kadiyah .
Ia memiliki hobi menggambar dan menonton film. Bercita-
cita menjadi Apoteker .
Pendidikan SDN jengganti lulus tahun 2015 Mts terpadu yanisba lulus
2018 dan sekarang tengah menempuh pendidikan tingkat atas di ma El-
syarief di kresek Tangerang banten.selama bersekolah penyusun
mempunyai pengalaman organisasi dalam paskibra korwil kec.kresek
2019

48
BIOGRAFI PENYUSUN

6. Rosa amelia dilahirkan di ntangerang pada tanggal


17 september 2005 beralamat kp.talok ds.talok RT
002/RW 001 kec.kresek kab. Tangerang –banten.
Putri ke 3 dari ayahanda (Alm) Rasinan dan ibunda
marpu’ah.

Ia memiliki hobi membaca wattpad dan menonton film, bercita-cita ingin


menjadi wirausahawana yang sukses dan perawat.
Pendidikan formal yang di tempuh MI Ar-rahim talok lulus tahun 2015,Mts
Alkhaeriyah talok lulus tahun 2018, dam sekarang tengah menempuh
pendidikan tingkat atas di MA El-syarief kresek Tangerang banten .
Selama bersekolah,penyusun mempunyai pengalaman dalam organisasi
antara lain staf Opelsya Di bidang kesenian(2019/2020)

49
BIOGRAFI PENYUSUN

7. SUHENDI,dilahirkan di Tangerang pada tanggal 20


Agustus 2003.Beralamat Kp.Bendung Desa Kedung RT
017/004 Kec.Gunung Kaler Kab.Tangerang-Banten putra
ke-2 dari Ayahnda Ade Dan Ibunda Narti.
Penyusun memiliki hobi sholawatan. Bercita – cita
menjadi kyai atau ulama
Pendidikan formal yang di tempuh adalah: SDN Kedung III lulus
tahun 2015, SMP Islam Al- Millah lulus tahun 2018. dan sekarang
tengah menempuh pendidikan tingkat atas di MA El-Syarief Kresek
Tangerang-Banten.
Selama bersekolah, penyusun mempunyai pengalaman dalam
berorganisasi antra lain:
1. pengibar bendera di paskibra kec.kresek (2018/2019)
2. Humas di paskibra kec.kresek (2019/2020)
3. Staf paskibra di El-Syarief (2019/2020)

50
KELOMPOK V
PEMBUATAN KARYA TULIS SISWA (PAPER)
MADRASAH ALIYAH
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
════════════════════════════════════════
Nomor Kresek,
Lampiran
Perihal

Yang terhormat,
Bpk. Pahrudin, S.Pd.i
(Guru Pembimbing Kelompok V)
di-Tempat

Dengan hormat kami sampaikan, berdasarkan hasil diskusi dan


pertimbangan yang mendalam bahwa kami kelompok V yang terdii dari:

4. Muhamad Shaleh 5. Sahril Arizki


5. Nurul Hidayat 6. Sahriyah
6. Putri Melani 7. Suhendi
7. Rosa Amelia

Dengan ini kami mohon kiranya Bapak pembimbing menyetujui salah satu
judul paper yang kami ajukan dibawah ini:

51

Anda mungkin juga menyukai