APENDICITIS
Wilda Al Aluf
14401.18.19023
PROBOLINGGO
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
APENDICITIS
A. ANATOMI FISIOLOGI
Appendicitis
Nyeri akut
Hipertermia
Operasi
Luka insisi
Anastesi
Defisit
Kerusakan jaringan Pintu masuk kuman
Peristatic usus
ansieta
Ujung saraf terputus Resiko infeksi
Distensi abdomen
Pelepasan prostagladin
Mual muntah
Resiko hipovolemia
J. KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pasca operasi menurut Mansjoer (2012) :
a. Perforasi Apendisitis
b. Peritonitis
c. Abses
Terry, chyintia lee & Aurora weaver, 2013. Keperawatan kritis, yogyakarta :
rapha publishing.
Suwitra K. 20013 . Penyakit ginjal kronik in: sudoyo AW, setiyohadi B, alwi L,et
al, 3rd. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:
internalpublishing.
ASUHAN KEPERAWATAN
APENDICITIS
SECARA TEORI
1. Pengkajian
1. Identitas klien
Biasanya indetitas klien terdiri Nama, umur, jenis kelamin, status,
agama, perkerjaan, pendidikan, alamat ,penanggung jawaban juga
terdiri dari nama,umur penanggung jawab ,hub.keluarga, dan
perkerjaan.
2. Alasan masuk
Biasanya klien waktu mau dirawat kerumah sakit denga keluhan
sakit perut di kuadran kanan bawah, biasanya disertai muntah dan
BAB yang sedikit atau tidak sama sekali, kadang –kadang mengalami
diare dan juga konstipasi.
3. Riwayat kehehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya keluhan yang terasa pada klien yaitu pada saat post
op operasi, merasakan nyeri pada insisi pembedahan, juga bisanya
tersa letih dan tidak bisa beraktivitas atau imobilisasisendiri.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien memiliki kebiasaan memakan makanan rendah
serat, juga bisa memakan yang pedas-pedas.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya tidak ada pengaruh ke penyakit keturunan seperti hipertensi,
hepatitis , DM, TBC, dan asma.
4. Pemeriksaan Fisik Biasanya kesadaran klien normal yaitu
composmetis, E :4 V:5 M:6. Tanda-tanda vital klien biasanya tidak
normal karena tubuh klien merasakan nyeri dimulai dari tekanan darah
biasanya tinggi, nadi takikardi dan pernafasan biasanya sesak ketika
klien merasakan nyeri.
a. Kepala
Pada bagian kepala klien bisanya tidak ada masalah kalau
penyakitnya itu apenditis mungkin pada bagian mata ada yang
mendapatkan mata klien seperti mata panda karena klien tidak bisa
tidur menahan sakit..
b. Leher
Pada bagian leher biasanya juga tidak ada terdapat masalah pada
klien yang menderita apedisitis.
c. Thorak Pada bagian paru-paru biasanya klien tidak ada masalah
atau gangguan bunyi normal paru ketika di perkusi bunyinya
biasanya sonor kedua lapang paru dan apabila di auskultrasi
bunyinya vesikuler. Pada bagian jantung klien juga tidak ada
masalah bunyi jantung klien regular ketika di auskultrasi, Bunyi
jantung klien regular (lup dup), suara jantung ketiga disebabkan
osilasi darah antara orta dan vestikular. Suara jantung terakir (S4)
tubelensi injeksi darah. Suara jantung ketiga dan ke empat disebab
kan oleh pengisian vestrikuler, setelah fase isovolumetrik dan
kontraksi atrial tidak ada kalau ada suara tambahan seperti
murmur (suara gemuruh, berdesir)
d. Abdomen Pada bagian abdomen biasanya nyeri dibagian region
kanan bawah atau pada titik Mc Bruney. Saat di lakukan inspeksi.
Biasanya perut tidak ditemui gambaran spesifik. Kembung sering
terlihat pada klien dengan komlikasi perforasi. Benjolan perut
kanan bawah dapat dilihat pada massa atau abses periapedikular.
Pada saat di palpasi biasnya abdomen kanan bawah akan
didapatkan peninggkatan respons nyeri. Nyeri pada palpasi terbatas
pada region iliaka kanan, dapat disertai nyeri lepas. Kontraksi otot
menunjukan adanya rangsangan periotenium parietale. Pada
penekanan perut kiri bawah akan dirasaka nyeri diperut kanan
bawah yang disebut tanda rofsing. Pada apendisitis restroksekal
atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menemukan adanya
rasa nyeri.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen pencederaan fisik
2. defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan
3. perlambatan pemulihan pascabedah b/d gangguan mobilitas
INTERVENSI KEPERAWATAN