Anda di halaman 1dari 143

EFEKTIFITAS FOOT MESSAGE DAN RENDAM AIR

HANGAT TERHADAP EDEMA IBU HAMIL DI DESA


SUMBERAN KECAMATAN BESUK KABUPATEN
PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh:
Ely Dewi Agustin
NIM: 14201.09. 17015

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL

EFEKTIFITAS FOOT MESSAGE DAN RENDAM AIR


HANGAT TERHADAP EDEMA IBU HAMIL DI DESA
SUMBERAN KECAMATAN BESUK KABUPATEN
PROBOLINGGO

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan

Oleh:
Ely Dewi Agustin
NIM: 14201.09.17015

Telah diuji pada


Hari/ Tanggal : 19 Juli 2021

Dan dinyatakan lulus oleh :

Ketua penguji : Iin Aini Isnawati S.Kep.,Ns,M.Kes (………………….)


NIDN : 0726097802

Penguji I : Alwin WidhiyantoS.Kep.,Ns,M.Kes (………………….)


NIDN : 0710068208

Penguji II : Rizka YunitaS.Kep.,Ns,M.Kep (………………….)


NIDN : 0710069004

Mengetahui
Ketua STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Dr.H.Nur Hamim,S.KM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIDN.0706037103
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ely Dewi Agustin

Nim : 14201.09.17015

Jurusan : Sarjana Keperawatan

Prodi : S1 Keperawatan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul


Hasan Probolinggo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini


benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan
tulisan atau pikiran orang lain. Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan
bahwa hasilskripsiini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.

Probolinggo, 21 agustus 2021

Yang membuat pernyataan

(Ely Dewi Agustin)


14201.09.17015

4
5

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat taufik
serta hidayah-Nya atas terselesaikannya Skripsiyang berjudul “efektifitas foot
message dan rendam kaki hangat terhadap edema ibu hami di Desa Sumberan
Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo” Skripsiini disusun guna memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan program S-1 Keperawatan di STIKes
Hafshawaty pesantren Zainul Hasan Probolinggo.

Pada penyusunan Skripsipenelitian initidak lepas dari kesulitan dan


hambatan namun berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga skripsiini dapat terselesaikan, untuk itu dengan segala hormat
penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Ketua Yayasan
PondokPesantren Zainul Hasan GenggongProbolinggo.
2. Dr. H. Nur Hamim, S.KM., S.Kep., Ns., M.Kesselaku ketua STIKes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
3. Shinta Wahyu Sari. S,kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat. selaku Ketua Prodi
S1 Keperawatan STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
Probolinggo.
4. Alwin WidhiyantoS.Kep.,Ns,M.Kes selaku pembimbing l yang banyak
meluangkan waktu, pikiran serta petunjuk demi perbaikan dalam
pembuatan Proposal ini.
5. RizkaYunitaS.Kep.,Ns,M.Kep selaku pembimbing II yang banyak
meluangkan waktu, pikiran serta petunjuk demi perbaikan dalam
pembuatan Proposal ini.
6. Hasyim Said Mansur Selaku Kepala Desa Sumberan yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan studi pendahuluan dan penelitian
dalam rangka penyusunan Proposal ini.
7. Orang tua (ayah dan almh ibu) dan keluarga yang telah memberikan
dukungan baik secara materi atau dukungan lain yang selalu mensuport
demi terselesaikannya Skripsi ini.
8. Semua rekan-rekan seperjuangan S1 Keperawatan angkatan
2017(Purpose Class) STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Genggong yang telah menemani dalam suka maupun duka serta telah
banyak membantu demi terselesaikannya Proposal ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan dan semoga Proposal ini berguna baik peneliti maupun pihak lain
yang memanfaatkan.

Probolinggo,21 Agustus 2021


Peneliti

(Ely DewiAgustin)
14201.09.17015
6

ABSTRAK
Agustin, Dewi Ely. 2020. Efektivitas Foot Message dan Rendam Air hangat
di Desa Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten probolinggo. Skripsi,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan.
Pembimbing (1) Ns. Alwin widhiyanto, S. Kep., M. Kep., (2) Ns. Rizka
Yunita, S. Kep., M. Kep.

Edema adalah suatu pembengkakan tungkai bawah yang diakumulasi oleh


cairan yang berlebihan dan terjadi akibat penekanan uterus yang menghambat
aliran vena. Penanganan yang dapat diterapkan untuk mengurangi derajat
edema yaituFoot Message dan Rendam Air Hangat.Tujuan penelitian ini adalah
menganalisa efektivitas antara Foot Message dan Rendam Air Hangat terhadap
edema ibu hamil di desa Sumberan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain quasy-
experimental. Populasi sebanyak 49 orang dengan responden 36 orang yang
memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi nilai derajat edemakemudian
data dikumpulkan melalui proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating. Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan uji hipotesis Wilcoxondan Mann Whitney
pada kelompok Foot Message dan Rendam Air Hangat
Hasil penelitian didapatkan ρV 0,000 pada kelompok Foot Message dan
nilai ρV0,001Rendam Air hangat. Setelah dilakukan uji Mann Whitney didapatkan
nilai ρV0,000, Tingkat signifikan ρV< 0,05 maka dinyatakan bahwa kedua terapi
efektif menurunkan derajat edema. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Foot
Message lebih efektif menurunkan derajat edema karena memiliki nilai ρV lebih
kecil daripada Rendam Air Hangat.
Foot Message bekerja dengan memperlebar pembuluh darah, agar
sirkulasi cairan bisa mengalir ke seluruh tubuh. Diharapkan Foot message dapat
menjadi terapi prioritas dalam mengurangi derajat edema.

Kata kunci : Edema, Ibu Hamil, Foot Message, Rendam Air Hangat.
7

ABSRTACT

Agustin, Dewi Ely. 2020. The Effectiveness of Foot Massage and soak in
warm water in the village Sumberan Village, Besuk
Probolinggo.Nursing Program Thesis, Hafshawaty institute of Health
Sciences ZainulHasanIslamicBoardingSchool
Probolinggo.Advisor(1)Ns.Alwinwidhiyanto,S. Kep.,M.Kep.,
(2)Ns.RizkaYunita,S.Kep.,M.Kep.

Edemaisaswellingofthelowerlimbsthatisaccumulatedbyexcessivefluidandoccurs
duetouterinecompressionthatblocksvenousoutflow.Treatmentsthatcanbeappliedto
reducethedegreeofedemaare:FootMassageandWarmWaterSoak.Thepurposeofthi
s studywastoanalyzetheeffectivenessofFootMessageandWarmWaterSoakonedemaof
pregnantwomeninSumberanvillage.
This type of research is experimental research with a design qusy-
experimental.

Thepopulationis49peoplewith36respondentswhomeettheresearchinclusionrequireme
nts,
selectedthroughtechnicalpurposivesampling.Theinstrumentusedisanobservationshe
etfor
thevalueofthedegreeofedemaandthenthedataiscollectedthroughaprocessofEditi
ng,

Coding,Scoringandtabulating.Thedataobtainedwereanalyzedusinghypothesistesting
Wilcoxon

and Mann Whitney in group Foot Massage and soak in warm water

TheresultsofthestudyobtainedV0.000inthegroupFootMassageandthevalueofV0.0
01Soak
inwarmwater.AftertheMannWhitneytestwasperformed,thevalueofV0.000wasobtain
ed.

SignificantlevelofV<0.05,itwasstatedthatboththerapieswereeffectiveinreducingthedegr
eeof
edema.TheconclusionofthisresearchisFootMassagemoreeffectiveinreducingthedegree
ofedema becauseithasasmallerVvaluethanawarmwaterbath.

FootMassageworksbywideningbloodvessels,sothatfluidcirculationcanflow
throughoutthebody.Expected Footmassagecanbeaprioritytherapyinreducingthedegree
ofedema.

Keywords: Edema, Pregnant Women, Foot Massages, Warm Water Soak.


8

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................I
Halaman Lembar Persetujuan...................................................................II
Halaman Pengesahan ..............................................................................III
Pernyataan Keaslian Tulisan...................................................................IV
Kata Pengantar..........................................................................................V
Abstrak.....................................................................................................VII
Daftar Isi....................................................................................................IX
Daftar Tabel..............................................................................................XII
Daftar Bagan............................................................................................XII
Daftar Simbol..........................................................................................XIV
Daftar Lampiran......................................................................................XV

BAB I PENDAHULUAN................................................................................xi
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................5
1.4.1 Bagi Keperawatan.................................................................................5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan.......................................................................5
1.4.3 Bagi responden.....................................................................................5
1.4.4 Bagi lahanya Penelitian........................................................................5
1.4.5 Bagi peneliti..........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6
2.1 Teori Ibuhamil..........................................................................................7
2.1.1 Pengertian Ibuhamil.............................................................................7
2.1.2 Tanda-tandakehamilan........................................................................8
2.1.3 Klasifikasi libuhamil..............................................................................8
9

2.1.4 Fisiologiskehamilan..............................................................................12
2.1.5Prubahanfisiologiskehamilnan...............................................................12
2.1.6 Perubahanpsikologiskehamilan............................................................17
2.1.7 KomplikasiIbuhamil..............................................................................18
2.1.8 Kebutuhanibuhamil..............................................................................19
2.1.9 Pemeriksaan pada ibuhamil.................................................................21
2.2 Konsep edema.........................................................................................21
2.2.1 Definisi..............................................................................................21
2.2.2 Etiologi .............................................................................................22
2.2.3Patofisiologis......................................................................................22
2.2.4Faktor resiko......................................................................................23
2.2.5Klasifikasi edema...............................................................................23
2.2.6Gambaranklinis..................................................................................24
2.2.7Faktorresiko.......................................................................................25
2.2.8penilaianderajat edema......................................................................25
2.2.9Penatalaksanaan...............................................................................25
2.2.10 Komplikasi........................................................................................27
2.3 Konsep foot message..........................................................................27
2.3.1 Definisi .............................................................................................27
2.3.2 Manfaat.............................................................................................27
2.3.3 Indikasi dan kontraindikasi................................................................28
2.3.4 Cara melakukan foot message..........................................................28
2.3.5 Waktu, durasi dan frekuensi pelaksanaan.........................................29
2.3.6 Hal-hal yang harus dievaluasi waktu pelaksanaan............................31
2.4 konsep rendam air hangat....................................................................31
2.4.1 Definisi .............................................................................................32
2.4.2 Manfaat ............................................................................................31
2.4.3 Indikasi dan kontraindikasi................................................................33
2.4.4 Cara melakukan rendam air hangat..................................................33
2.4.5 Waktu, durasi dan frekuensi pelaksanaan.........................................34
2.4.6 Hal-hal yang harus diperhatikan waktu pelaksanaan........................34
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN................46
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................36
3.2 Hipotesis..............................................................................................37
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................................................38
10

4.1 Desain Penelitian...............................................................................38


4.2 Kerangka Kerja Penelitian.................................................................40
4.3 Populasi Dan Sample/Subjek Penelitian..........................................41
4.3.1 Populasi............................................................................................41
4.3.2 Sampel..............................................................................................41
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel.............................................................42
4.4 Variabel Penelitian.............................................................................43
4.4.1 Variabel Idependen...........................................................................43
4.4.2 Variabel Dependen...........................................................................43
4.5 Lokasi dan waktu Penelitian.............................................................43
4.5.1 Lokasi...............................................................................................43
4.5.2 Waktu...............................................................................................43
4.6 Definisi operasional..........................................................................44
4.8 Pengumpulan Data............................................................................48
4.8.1 Instrumen Penelitian.........................................................................48
4.8.2Tehnikpengumpulan data..................................................................48
4.8.3 Alatpengumpulan data......................................................................52
4.9 Pengolahan Data...............................................................................52
4.8.1 Editing..............................................................................................52
4.9.2 Coding..............................................................................................52
4.9.3 Entry.................................................................................................43
4.9.4 Cleaning...........................................................................................43
4.10 Analisa Data.....................................................................................54
4.10.1 Analisa Deskriptif............................................................................54
4.10.2 Analisa Inferensial..........................................................................54
4.11 Etika Penelitian................................................................................55
4.11.1 Nilai sosial/klinis.............................................................................55
4.1.1.2 Nilai Ilmiah.....................................................................................56
4.11.3 Pemerataan Beban dan Manfaat...................................................56
4.11.4 Potensi Risiko dan Manfaat...........................................................56
4.11.5 Kerahasiaan (Confidentiality) atau Privasi.....................................57
4.11. 6 Persetujuan Setelah Penjelasan atau Informed Consent...............57
4.11.7 Bujukan (Inducements)..................................................................58
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Hasil Penelitian..................................................................................
5.1.1 Data Umum......................................................................................
5.1.2 Data Khusus.....................................................................................
5.2 Analisa Data.......................................................................................
11

5.2.1 Uji Normalitas...................................................................................


5.2.2 Uji Transformasi Data.......................................................................
5.2.3 Uji Hipotesis.....................................................................................

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Interpretasi dan Dskusi Hasil...........................................................
6.1.1 Nilai Pretest-Posttest terapi foot message........................................
6.1.2 Nilai Pretest-PostestterapiRendam Air Hangat.................................
6.1.3 AnalisisFoot Message......................................................................
6.1.4 Analisis Rendam Air hangat.............................................................
6.1.5 AnalisisefektifitasFoot Message dan Rendam Air Hangat................
6.2 Keterbatasan Penelitian....................................................................

BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan........................................................................................
7.2 Saran..................................................................................................
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan...................................................................
7.2.2 Bagi Profesi Keperawatan................................................................
7.2.3 Bagi Lahan Penelitian.......................................................................
7.2.4 Bagi Responden...............................................................................
7.2.5 Bagi Peneliti.....................................................................................
7.2.6 Bagi Peneliti Selanjutnya..................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................
12

DAFTAR TABEL
Table 4.1 : Definisi Operasional efektifitas foot message dan rendam kaki hangat
terhadap edema ibu hami di Desa Sumberan Kecamatan Besuk
KabupatenProbolinggo
13

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian efektifitas foot message dan rendam
kaki hangat terhadap edema ibu hami di Desa Sumberan Kecamatan
Besuk KabupatenProbolinggo.....................................................36

Bagan 4.1: Kerangka Kerja Penelitian efektifitas foot message dan rendam kaki
hangat terhadap edema ibu hami di Desa Sumberan Kecamatan
Besuk KabupatenProbolinggo.....................................................40
14

DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN, DAN ISTILAH

α : Alpha

ρ : Value

n : perkiraan jumlah sampel

WHO : Word Health Organization

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

Bangkesbangpol : Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

Dinkes :Dinas Kesehatan

BPS : Badan Pusat Statistik

Kemenkes : Kementrian Kesehatan


15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Melakukan Survey atau Research

Lampiran 3 : Surat Balasan Melakukan Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Riwayat Hidup

Lampiran 5 : Surat Pernyataan Telah Melakukan Informed Consent

Lampiran 6 : Surat Komite Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran 7 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 8 : Standart Operasional Prosedur ROM Aktif Kaki

Lampiran 9 : Standart Operasional Prosedur Senam Kaki Diabetik

Lampiran 10 : Kisi-kisi Pengisian Lembar Observasi

Lampiran 11 : Lembar Observasi

Lampiran 12 : Hasil Observasi

Lampiran 13 : Master Tabel

Lampiran 14 : Hasil Uji SPSS

Lampiran 15 : Dokumentasi

Lampiran 16 : Lembar Kegiatan Konsultasi Proof Reader

Lampiran 17 : Lembar Konsultasi


16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses pembuahan untuk

melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh seorang wanita hamil terdapat janin

yang tumbuh didalam rahim, sebagai ibu hamil, ibu harus mempersiapkan

diri dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan permasalahan pada

kesehatan ibu dan janin (Waryana,2015). Biasanya terdapat beberapa

masalah dan beberapa perubahan fisiologis pada masa kehamilan,

sehingga ibu hamil sering merasakan ketidaknyaman fisik, salah satunya

seperti edema pada tungkai bawah (Yuhendri,2019)

Edema tungkai bawah ini merupakan pembengkakan pada

tungkai bawah yang di akumulasi oleh cairan yang berlebihan didalam

tubuh. Sekitar 80% pada ibu hamil trimester III, terjadi akibat dari

penekanan uterus yang menghambat aliran vena dan tarikan gravitasi yang

menyebabkan retensi cairan semakin besar (Siregar, 2019). Edema

menurut Irianti (2014) merupakan perubahan fisiologis pada saat kehamilan

trimester III, pada kehamilan normal juga dapat menyebabkan perubahan

fisiologis dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil, salah

satunya seperti edema pada tungkai bawah, nyeri pada bagian punggung,

badan terasa berat, mobilitas fisik terganggu dengan terjadinya edema

pada tungkai bawah.

Berdasarkan data Word Health Organization (WHO, 2018),

didapatkan angka kejadian bengkak terjadi sekitar 75% pada ibu hamil,
17

pembengkakan yang umum terjadi pada trimester II dan trimester III. Dari

data di atas, keluhan bengkak menduduki urutan kedua sebanyak 75%,

karena edema pada ibu hamil bisa berbahaya dan juga tidak berbahaya

(Fuada, 2018). Menurut Data Departemen Kesehatan RI, sebanyak 80%

wanita hamil di Indonesia mengalami keluhan bengkak pada kaki, 45%

bengkak pada kaki karena penyerta hiptertensi, 35% karena faktor fisiologis

pada kehamilan. Pada wilayah provinsi Jawa Timur (2016) sebagian besar

terjadi edema pada ibu hamil trimester III sebanyak (54,2%).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Desa Sumberan,

Kecamatan Besuk terdapat 8 dari 12 ibu hamil yang mengalami edema

tungkai bawah pada trimester III, dan 4 orang ibu hamil mengalami nyeri

pada bagian punggung. Dari hasil wawancara pada tanggal 10 januari

2021, ibu hamil mengatakan bahwa dampak dari terjadinya edema pada

tungkai bawah ini menyebabkan ibu hamil tidak bisa berjalan dengan jarak

yang cukup jauh, tidak bisa berdiri dengan waktu yang lama dan tidak bisa

menaiki anak tangga.

Menurut Yunita (2015) Penyebab edema yang paling umum ialah

penumpukan cairan pada kaki sehingga menimbulkan edema tungkai

bawah ketika hamil. menurut Hazel (2014) yaitu selama masa kehamilan

tubuh memproduksi dan menahan air lebih banyak dari biasanya, Rahim

yang terus membesar tentunya akan menekan pembuluh darah dari

jantung dan menyebabkan lebih banyak cairan yang tertahan di tungkai

kaki, sehingga menyebabkan sendi dan telapak kaki tidak bisa berjalan

dengan jarak yg cukup jauh dan tidak bisa berdiri terlalu lama akibat

penumpukan cairan ditelapak kaki atau tungkai bawah tersebut. Bisa juga

terjadi karena kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah dan

menyebabkan fungsi pompa jantung menurun. Menurut American


18

Pregnancy Association, (2010) menyatakan bahwa, darah dan cairan

ekstraseluler diproduksi lebih banyak selama kehamilan yaitu sebesar 50%.

Akibat dari peningkatan volume darah dan cairan tubuh tersebut

menyebabkan munculnya edema yang umumnya terjadi pada tangan,

wajah, pergelangan kaki serta pada kaki ibu hamil.

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka dari ibu hamil yang

mengalami edema harus segera diberikan penanganan, salah satunya

ialah diberikan terapi foot message. Berdasarkan penelitian Fadmiyanor

(2018) menyatakan bahwa edema pada kehamilan dapat diobati melalui

terapi foot message. Prinsip kerja foot message ini sendiri ada untuk

memberikan tekanan langsung dan berfokus pada bagian tubuh yang

mengalami edema, tentunya pada bagian tungkai bawa atau kaki. Foot

message ini merupakan terapi non farmakologis yang telah terbukti mampu

mengurangi edema pada kehamilan dan memperbaiki sirkulasi peredaran

darah. Foot message ini juga dapat dapat menurunkan tingkat stress, dapat

merileksasikan otot dan sendi.

Selain dilakukan terapi foot message, edema juga dapat diobati

dengan rendam air hangat. Menurut (Siregar, 2019) terapi rendam air

hangat dapat digunakan sebagai alternative non farmakologis dengan

menggunakan metode merendam kaki ke dalam air hangat. Rendam air

hangat ini dapat memberikan dampak pada pada fisiologis tubuh, salah

satunya terhadap pembulu darah, dimana suhu atau hangatnya yang

diberikan oleh air hangat tersebut membuat sirkulasi darah menjadi lancar,

sehinggga sirkulasi darah dapat meninggkat dengan terjadinya pelebaran

pembuluh darah serta lebih banyak oksigen yang dipasok ke jaringan

tubuh. Rendam air hangat ini juga dapat menurunkan hipertensi pada
19

kehamilan, gangguan kualitas tidur pada ibu hamil dan dapat menurunkan

stress serta dapat merilekskan semua otot dan sendi tubuh.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Efektifitas foot message dan rendam air hangat terhadap edema

ibu hamil di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan dari penelitian ini

“manakah yang lebih efektif, apaka terapi foot message atau terapi rendam

air hangat yang efektif dalam mengatasi edema ibu hamil di Desa

Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi foot

message dan rendam air hangat terhadap edema ibu hamil di Desa

Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi edema ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi

foot message di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk, kabupaten

Probolinggo

2. Mengidentifikasi edema ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi

rendam air hangat di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten

Probolinggo.

3. Analisis edema ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi foot

message

4. Analisis edema ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi rendam

air hangat.
20

5. Menganalisis efektifitas edema ibu hamil sesudah diberikan foot

message dan rendam air hangat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Keperawatan

Manfaat bagi perawat dengan adanya penelitian terapi foot message dan

rendam air hangat terhadap edema ibu hamil bisa mengetahui bahwa,

terdapat penatalaksaan non farmakologis pada penanganan edema ibu

hamil. dan berharap terapi ini bisa dijadikan tambahan pengetahun dalam

penanganan terapi non farmakologi.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat dari penelitian terapi foot message dan rendam air hangat ini bagi institusi

dapat berguna sebagai data baru untuk pemecahan yang berkaitan dengan

edema ibu hamil, dan sebegai tambahan pengetahuan bagi peneliti

selanjutnya.

1.4.3 Bagi Lahan Penelitian

Dengan dilakukan penelitian terapi foot message dan rendam air hangat ini

dapat dijadikan informasi baru bagi lahan penelitian tentang penatalaksaan

terapi terhadap edema ibu hamill.

1.4.4 Bagi PenelitiDapat

Dapat menambahkan pemahaman baru dan ilmu pengetahuan baru tentang

penatalaksanaan terapi edema ibu hamil.

1.4.5 Bagi Responden

Dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan responden tentang

terapi foor message dan rendam air hangat untuk mengatasi edema pada

masa kehamilan.
21
22

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Ibu Hamil

2.1.1 Definisi

Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses pembuahan untuk

melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh seorang wanita hamil terdapat

janin yang tumbuh didalam rahim. Kehamilan tersebut didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sprematozoa dan ovum menurut

federasi obstetri ginekologi Internasional, dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau kurang

lebih 9 bulan menurut kalender internasional (Sukartiningsih, 2017).

dijelaskan oleh Putra Yuhendri (2019) kehamilan terbagi menjadi 3

triwulan, dimana triwulan pertama berlangsung dalam 12 minggu, triwulan

kedua 15 minggu (minggu ke 13-27), dan triwulan ketiga yaitu 13 minggu (

minggu ke 28- ke 40).

Kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi, spermatotozoa, dan ovum, konsepsi dan

plasenta, yang akhirnya tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 2010). Pada masa kehamilan yang sering terjadi ialah

perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan fisiologis diantaranya

yaitu perubahan organ repsroduksi, system kardiovaskuler, pernafasan,

integument, musculoskeletal, neuorologi, percernaan dan endokrin.Begitu

juga dengan perubahan psikologis pada masa kehamilan salah satunya

ialah respon emosional yang terjadi akibat perubahan organ tubuh, dan
23

peningkatan tanggung jawab untuk menghadapi masa kehamilan dan

masa perawatan anak. Prawirohardjo (2010)

2.1.2 Tanda - tanda Kehamilan

Seorang ibu dapat didiagnosa hamil menurut Manuaba (2010) apabila

didapatkan tanda-tanda pasti seperti;

1. Ibu berhenti haid

Gejalainisangatpentingkarenaumumnyawanitahamil tidak

dapathaidlagi.Dengan diketahuinyatanggalharipertamahaid

terakhirsupayadapatditaksirumur kehamilandan taksiran

tanggalpersalinanakan terjadi,denganmemakai rumusNeagie: HT–

3(bulan+7)

2. Payudara mulai membesar dan mengeras

Keadaaninidisebabkanpengaruhhormon estrogendan

progesteronyangmerangsangduktusdanalveolipayudara.

3. Ibu sering mengalam morning sickness (mual muntah).

Biasanya morning sicknessterjadipadabulan-bulanpertama

kehamilanhinggaakhir triwulanpertama.Sering terjadi padapagi hari

disebut“morning sickness”

4. Anoreksia(tidakadaseleramakan)

Hanyaberlangsungpadatriwulanpertama kehamilan,tetapi

setelahitunafsumakan timbul lagi.

5. Miksisering (Sering uang air besar)

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh

uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilangpada

triwulankeduakehamilan.Padaakhir kehamilan, gejalainikembali

karenakandungkemihditekanolehkepala janin.
24

6. Konstipasiatauobstipasi

Initerjadi karena tonusototusus menurunyangdisebabkanoleh

pengaruhhormonsteroidyangdapatmenyebabkan kesulitan

untukbuangair besar.

7. Varises(pemekaranvena-vena)

Varises ini terjadi karena pengaruh dari hormon estrogen dan

progesteron terjadi penampakanpembuluh darahvena.Penampakan

pembuluh darahitu terjadi disekitar genetaliaeksterna, kaki

danbetis,dan payudara

8. Pigmentasi(perubahan warnakulit)

Padaareola mamae, genital,cloasma,lineaalbayangberwarna

lebihtegas,melebardanbertambah gelap terdapatpadaperut

bagianbawah.

Setelah ibu dinyatakan hamil barulah pemeriksaan kehamilan

dilakukan seperti; denyut jantung janin (DJJ) dapat didengar dengan

stetoskop laenec pada minggu ke 17-18, dapat dipalpasi (yang harus

ditemukan adalah bagian- bagian janin dengan jelas pada minggu ke-

22, dan gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu

ke 24), dan juga dapat di Ultrasonoggrafi (USG) pada minggu ke 6

(Waryana, 2015).

2.1.3 Klasifikasi Ibu Hamil

Klasifikasi ibu hamil menurut Gita (2018) terdapat beberapa tahapan yaitu;

a. Trimester I (1-12 minggu)


25

1. Minggu ke-1

Disebut masa germinal. Karakteristik utama masa germinal adalaj sperma

membuahi ovum yang kemudian terjadi pembelahan sel

2. Minggu ke 2

Terjadinya diferensiasi atau yang disebut massa seluler embrio menjadi

dua lapis (stadium bilaminer), yang disebut dengan lempeng epiblast

(akan menjadi ectoderm) dan hipoblast (yang akan menjadi endoderm).

3. Minggu ke 3

Pada minggu ke 3 terjadi pembentukan lempeng ectoderm, endoderm

yang diawali dari daerah primitive streak.

4. Minggu ke 4

Mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik

pertumbuhan pada minggu ke 3 atau awal minggu ke 4. Salah satunta

mulai terbentuk jantung, sirkulasi darah, dan saluran pencernaan.

5. Minggu ke 8

Pada minggu ke 8 terjadi pembentukan 30-35 somit atau yang disebut

pembentukan ruas-ruas badan yang disertai dengan perkembangan

berbagai macam fisik lainnya seperti jantungnya mulai memompa darah,

dan anggota badannya terbantuk dengan baik.

6. Minggu ke 12

Pada akhir minggu ke 12 (Trimester I) terdapat embrio sudah menjadi

janin, jenis kelamin sudah dapat diketahui atau tampak, dan ginjal sudah

dapat memproduksi urine.

b. Trimester II (13-27 minggu)

1. Sistem Sirkulasi
26

Pada fase ini janin sudah menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung

dan aliran darah. denyut jantung tersbut sudah muncul pada trimester I

dalam minggu ke 12. Dengan menggunakan alat ekokardiografi.

2. Sistem Respirasi

Pada minggu ke 18 janin sudah mulai menunjukkan gerak pernafasan,

namun perkembangan alveoli paru sendiri dapat berkembang sempurna

pada minggu ke 24-26. Dan Pada minggu ke 20 janin memproduksi

surfaktan, tetapi dengan jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan

baru adekuat untuk pertahanan hidup ekstrauterin pada akhir trimester III.

3. Sistem Gastrointestinal

Pada minngu ke 14 janin sudah mulai menunjukkan gerakan menelan,

dan gerakan menghisap aktif tampak pada minggu ke 26-28 minggu.

Secara normal janin meminum air ketuban sebanyak 450 cc/ hari.

4. Sistem saraf dan Neuromuskular.

Sejak minngu ke 8-12 sudah manunjukkan aktivitas system saraf dan

neuromuskularnya, karena system ini merupakan system yang paling

awal untuk janin menunjukkan aktivitasnya yang berupa, kontraksi otot

yang timbul jika terjadi stimulasi lokal.Janin juga mamou meelakukan

aktivitas fleksi alat-alat gerak dengan reflex-reflkes dasar yang sangat

sederhana pada minggu ke 9.

5. Sistem urinarius

Sejak minggu ke 8 glomerolus ginjal sudah mulai terbentuk dan mulai

berfungsi sejak awal trimester II, dapat ditemukan urine janin yang keluar

melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion.

6. Sistem Endokrin
27

Sejak minggu ke 10 janin sudah mulai memproduksi kortikotropin dan

tirotropin yang diproduksi di hipofisis janin. Dan berfungsi untuk

merangsang perkembangan kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid.

Setelah kelenjar tersebut berkembang maka produksi dan seksresi

hormone-hormon yang lain juga mulai berkembang.

c. Trimester III (28-40 minggu)

1. Minggu ke 28

Pada akhir minggu ke 28, panjang ubun-ubun bokong adalah sekitar 25

cm dan berat janin sekitar 1.100 g . Masuk trimester ke III dimana

perkembangan otak yang cepat, system sarah mengendalikan gerakan

dan fungsi tubuh, mata mulai membuka, sufraktan mulai dihasilkan di

paru-paru pada usia 26 minggu, rambut kepala semakin panjang dan

kuku-kuku jari mulai terlihat.

2. Minggu ke 32

Pada minggu ke 32 bayi sudah tumbuh 38-43 cm dan panjang ubun-

ubun bokong sekitar 28 cm dan berat badan bayi sekitar 1.800 gr serta

mulai menyimpan zat besi, kalum dan fosfor. Simpanan lemak juga

berkembang dibawah kulit yang berfungsi untuk persiapan pemisahan

bayi setelah lahir, dan bila bayi dilahirkan ada kemungkinan bayo hidup

50-70%.

3. Minggu ke 36

Pada minggu ke 36 lanugo mulai berkurang, saat 35 minggu paru telah

matur, dan janin akan dapat hidup tanpa kesulitan. Begitu juga dengan

berat janin yang sudah bertambah yaitu kisaran 1.500-2.500 gr. Seluruh

uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bias bergerak dan berputar

dengan banyak.

4. Minggu ke 38
28

Pada minggu ke 38 kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi

seluruh uterus, air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas

normal

2.1.4 Fisiologis Kehamilan

Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung

telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke

salam sel telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam

vagina dan berjuta-juta sel mania tau sperma bergerak memasuki rongga

rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sl telur oleh sprema berkembang

menjadi suatu janin (Vivian, 2011)

Pertumbuhan dan perkembangan janin ini akan terjadi secara perlahan

hingga usia kehamilan 40 minggu. Kehamilan tersebut dibagi menajdi 3

trimester yakni trimester I, II, dan III.

2.1.5 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil

a. Uterus

Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20

gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28

minggu fundus uterus terletak 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat

ke prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak

½ pusat dengan prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 36 minggu fundus

uterus berada pada 1 jari dibawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan

janin normal, maka tinggi fundus uterus pada kehamilan 28 minggu adalah

25 cm, pada minggu ke 32 adalah 27 cm, dan pada minggu ke 36 adalah

30cm.

b. Vagina dan Vulva

Hormon ekstrogen mempengaruhi system reproduksi sehingga terjadi

peningkatan vaskularisasi dalam hyperemia pada vagina dan vulva.


29

Peningkatan vaskularisasi menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang

disebut dengan tanda Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi

peningkatan ketebalan mukosa, pelunakan jaringan penyambung, dan

hipetrofi otot polos. Akibat peregangan otot polos menyebabkan vagina

menjadi lebih lunak. Perubahan yang lain adalah peningkatan secret vagina

dan mukosa vagina metabolism glikogen. Metabolism ini terjadi akibat

pengaruh hormone estrogen. Peningkatan laktobasilus menyebabkan

metabolism meningkat. Hasil metabolism (glikogen) menyebabkan pH

menjadi lebih asam (5,2-6). Keasaman vagina berguna untuk mengontrol

pertumbuhan bakteri pathogen.

c. Payudara

Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat.

Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi alveoli, bayangan vena-vena

lebih membiru. Hiperpegmentasi pada putting susu dan areola payudara.

Pada trimester III pertumbuhan kelenjar mamame membuat ukuran

payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 32 minggu warna cairan

agak putih seperti air susu sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu

sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, brwarna kuning, dan

banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum (Vivian, 2011).

d. Sirkulasi Darah

Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan

peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang

lain, vena tungkai juga mengalami distensi, vena tungkai berpengaruh

pada kehamilan lanjut karena terjadinya obstruksi aliran balik vena, akibat

tingginya tekanan darah yang kembali dari uterus, keadaan ini

menyababkan varises pada tungkai.

e. Sistem Respirasi
30

Wanita hamil sering mengalami sesak nafas pendek. Hal ini disebabkan

oleh usus yang tertekan kea rah diafragma akibat pembesaran

rahim.Seorang wanita hamil selalu menggunakan nafas dada (Vivian,

2011)

Peningkatan kadar estrogen mnyebabkan ligament pada kerangka

iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meingkat. Karena rahiim

membesar, panjang paru-paru berkurang. Tinggi diafragma bergeser

sebesar 4 cm selama masa kehamilan. Dengan semakin tuanya

kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdomen,

pernafasan dada menggantikan pernafasan perut (sus, 2014)

f. Sistem Pencernaan

Karena pengaruh ekstrogen, pengeluaran asam lambung juga

meningkat, hal ini yang menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan

(hipersaliva), daerah lambung terasa panas dan mual muntah. Pengaruh

peningkatan hormone esterogen dapat menimbulkan gerakan usus

semakin berkurang yang dapat menyebabkan sembelit.

g. Sistem Perkemihan

Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena

kapala janin turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan

kandung kemih terus terasa penuh. Akibat terjadinya hemodiaksi dapat

menyebabkan metabolism e air semakin lancatr sehingga pembentukan

urin pun bertambah.

h. Sistem Muskuloskeletal

Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan,

penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban brat bdan pada akhir

kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura spinalis.


31

Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan

karena janin membsar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi

penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih

melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan

nyeri punggung saat pada beberapa wanita. Lordosis progresif

merupakan gambaran yang khas pada akehamilan normal.Untuk

mengompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis

menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Selama

trimester akhir, rasa pegal, mati rasa, dan llemah dialami oleh anggota

badan (Vivian, 2011).

i. Sistem Kardiovaskuler

Pada kehamilan volume darah semakin meningkatt dimana jumlah

srum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi

semacam pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada

umur kehamilan 32 minggu, serum darah dan volume darah juga

bertambah sebesar 25-30% selama kehamilan, dengan adanya

peningkatan volume darah curah jantung atau jumlah darah yang

dikeluarkan dari jantung per menit meningkat 30-50% oleh karena itu,

dapat terlihat pertambahan beban pada jantung selama kehamilan

(Vivian. 2011).

j. Sistem Integuman

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang-kadang akan mengnai daerah

payudara dan pada perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.

Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali ditemukan

garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae

seblumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan


32

perut akan berubah menajdi hitam kecoklatann yang disebut dengan

linia nigra. Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang bervariasi pada

wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau malasma

gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan

terlihat pigmentasi yang berlebihan akan hilang setelah persalinan

(Mandang, 2016).

k. Sistem Berat Badan

Sebagian besar pertambahan berat badan selama kehamilan

dihubungkan dengan uterus dan isinya, payudara dan bertambahnya

volume darah serta cairan ekstraseluler. Peningkatan total berat badan

ibu pada masa hamil rata-rata 11 kg. Pada trimester 1 rata-rata

pertambahan berat badan adalah 1 kg dan pada trimester II dan III

masing-masing 5 kg (Sulistyawati, 2014)

2.1.6 Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

a. Trimester I

Pada trimester I ini sering disebut sebagai masa penentuan.

Penetuan dalam masa menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil.

Kadar hormone progesterone dan estrogen akan miningkat dan

menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lelah, lemah

dan membesarnya payudara setelah masa konsepsi.

b. Triemster II

Pada trimester ke II sering disebut sebagai periode pancaran

kehamilannya. Karena pada trimester ke II ini ibu merasa badannya

lebih sehat dan sudah mulai menerima kehamilannya serta mulai dapat

menggunakan energy serta pikirannya secara konstruktif.

c.Trimester III
33

Pada trimester III ini ibu sudah sudah merasa tidak sabar

menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan tibul

timbul kembali pada trimester ke III dan banyak ibu merasa dirinya jelek.

Ibu juga mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinta dan

kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada masa

trimester III ini ibu sangat membutuhkan dukugan suami dan

kelauarganya.

2.1.7 Komplikasi Pada Ibu Hamil

Menurut Bobak dalam buku keperawatan maternitas (Edisi, 4

EGC)komplikasi kehamilan terjadi akibat kondisi yang dialami oleh ibu

sebelum hamil, ataupun kondisi yang berkembang pada saat kehamilan.

komplikasi yang paling umum pada ibu hamil yaitu;

a. Hipertensi

Menurut junaidi dalam penelitian Nur (2018). Hipertensi merupakan

salah satu komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, dimana keadaan

tekanan darah meningkat. Hipertensi pada kehamilan biasanya

berlangsung pada bulan terakhir atau lebih setelah 20 minggu usia

kehamilan. Tekanan darah sistolik pada kehamilan mencapai 140/90

mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik meningkat sebesar 15

mmHg, diatas batas normal.

b. Pre-eklamsia

Preeklamsia menurut penelitian mardiana (2016) ialah hipertensi

pada kehamilan yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah >140/90

disertai dengan proteinuria >300 mg/24 jam. Gambaran klinis preeklamsia

mulai dengan kenaikan berat badan serta munculnya edema pada kaki
34

dan tangan, kenaikan tekanan darah serta diikuti dngan kejadian

proteinuria.

c. Abortus (Keguguran)

Abortus menurut Arulita (2017) merupakan kejadian berlangsung

tanpa tindakan atau tanpa disengaja, sebagian abortus terjadi setelah

kematian janin yang kemudian diikuti dengan perdarahan desidua

basalis, lalu terjadi perubahan-perubahan nekrotik pada daerah

implantasi, infiltrasi sel-sel peradangan akut yang akhirnya

menyebabkan perdarahan per vagina. Terdapat beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya abortus seperti usia menikah, beban kerja,

paparan asap rokok dan riwayat pemeriksaan K1 dan lain sebagainya

d. Anemia

Menurut penelitian Astriana (2017). Anemia adalah suatu

keadaan dimana tubuh mengalami penurunan sel darah merah

(eritrosit) >11 gr%, yang mana fungsi dari pada sel darah merah ini

untuk menghantarkan oksigen kedalam darah, pada saat kehamilan itu

juga tubuh ibu hamil memerlukan darah 30% lebih banyak dari

sebelumnya, karena untuk berbagi dengan janinnya. Faktor resiko

yang menyebabkan terjadinya anemia adalah gravida, umur, paritas,

status ekonomi, tingkat pendidikan, dan kepatuhan konsumsi tablet FE.

2.1.8 Kebutuhan Ibu Hamil

a. Nutrisi

Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Selama

masa kehamilan, terjadi peningkatan kalori sekitar 80.000 kkl sehingga

dibutuhkan penambahan kalori sebanyal 300 kkl/hari

b. Metabolisme Basal
35

Metabolisme basal meningkat 15-20% karena pertumbuhan janin,

plasenta, jaringan pada tubuh, pengingkatan aktivitas kelenjar endokrin,

keaktifan jaringan protoplasma janin sehingga meningkatkan kebutuhan

kalori.

c. Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat

kecenderungan peningkatan eksresi dextrose dalam urin, normalnya

wanita hamil tidak terdapat glukosuria. Kebutuhan karbohidrat lebih

kurang 65% dari total kalori normal sehingga perlu penambahan

metabolisme karbohidrat.

d. Protein

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,

penamabahan cairan darah ibu dan perisiapan laktasi. Kebutuhan

protein adalah 9 gram/hari, kebutuhan untuk fetus adalah 952 gram

selama 9 bulan. Efesiensi protein adalah 70%, terdapat Protein loss di

urine +30%.

e. Lemak

Selama hamil terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi

mulai bulan ke-3 kehamilan.

f. Mineral

1. Natrium (Na)

1). Natrium bersfiat mengikat cairan sehingga akan mempengaruhi

keseimbangan cairan tubuh.

2) Ibu hamil normal natriumnya bertambah sekitar 1,6-88

gram/minggu sehingga cenderung akan timbul edema.


36

g. Vitamin

Kebutuhan vitamin untuk ibu hamil seperti vitamin A, vitamin B, vitamin

E, vitamin K, vitamin C, asam folat

h. Air

Bertambah 7 L untuk volume dan sirkulasi darah bertambah +25%,

sehingga dengan demikian fungsi jantung dan alat-alat lain akan

meningkat. Jika terdapat edema kaki, sedangkan kenaikan berat badan

sesuai dengan demikian, anjurkan tidak memakan makanan yang

mengandung garam atau makanan yang kaya akan ion natrium dan

klorida.

i. Mobilisasi

Ibu hamil dianjurkan untuk menghindari berdiri dalam waktu yang lama,

saat duduk dianjurkan untuk srta menaikkan kaki, dan berbaring dalam

posisi miring ke kiri.

j. Istirahat dan tidur

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil trimester III adalah posisi tidur

melingkar atau lurus pada sisi tubuh lebih miring ke kiri dengan satu

tungkai berada diatas tungkai lainnya, dengan sebuah bantal

diantaranya. Posisi ini baik untuk memaksimalkan aliran darah dan gizi

plasenta tetapi juga meningkatkan fungsi ginjal dari produksi cairan

sehingga pembengkakan (edema) dapat berkurang.

2.1.9 Pemeriksaan Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan pada ibu hamil ialah pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan

antenatal ini merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter,

bidan maupun perawat yang dilakukan sejak awal kehamilan sampai akhir

kehamilan dengan menerapkan standart pelayanan kebidanan (SPK) yang

meliputi ;
37

a. Anamnesis

b. Pemeriksaan dari ujung kepala sampai ujung kaki (Pemeriksaan

Fisik)

c. Pemeriksaan Darah

d. Pemeriksaan Urin

e. Pemeriksaan Laboratorium (Depkes RI, 2011)

2.2 Konsep Edema Ibu Hamil

2.2.1 Definisi

Edema menurut Siregar (2019) merupakan pembengkakan

tungkai bawah yang terjadi akibat penumpukan cairan pada ibu hamil, dan

merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan pada masa kehamilan

trimester III. Sekitar 80% ibu hamil mengalami edema tungkai bawah yang

terjadi akibat penekanan uterus yang menghambat aliran vena dan tarikan

gravitasi yang menyebabkan retensi cairan semakin meningkat, sehingga

menyebabkan adanya edema pada tungkai bawah (Siregar, 2019).

Menurut penelitian Engkartini (2018) edema kaki di definisikan sebagai

akumulasi cairan dikaki dan tungkai yang diakibatkan oleh ekspansi

volume interstisial atau peningkatan volume ekstraseluler. edema kaki ini

akan menyebabkan penurunan fungsi kesehatan dan kualitas hidup, serta

ketidaknyamanan fisiologis, perubahan postur tubuh, menurunkan

mobilitas tubuh dan meningkatkan resiko jatuh serta gangguan sensasi

pada kaki.

2.2.2 Etiologi

Etilologi dari terjadinya edema menurut Yunita (2015) ialah pada

saat masa kehamilan tubuh memproduksi lebih dari 50% cairan atau darah

didalam tubuh, serta menahan air atau cairan lebih banyak dari sebelum
38

terjadinya masa kehamilan, sehingga membuat rahim terus membesar dan

tentunya akan menekan aliran pembuluh darah dari jantung, sehingga

jantung tidak bisa berfungsi dengan normal. setelah terjadinya penekanan

tersebut mengakibatkan cairan atau darah tertahan pada beberapa

bagian, salah satunya di tungkai bawah sehingga menyebabkan

penumpukan cairan pada telapak kaki atau tungkai bawah, lalu dengan

kejadian tersebut ibu hamil tidak bisa berdiri terlalu lama dan tidak bisa

berjalan dengan jarak yg cukup jauh.

2.2.3 Pathofisiologis

Menurut Hazel (2014) yaitu selama masa kehamilan tubuh

memproduksi dan menahan air lebih banyak dari biasanya, Rahim yang

terus membesar tentunya akan menekan pembuluh darah dari jantung dan

menyebabkan lebih banyak cairan yang tertahan di tungkai kaki, sehingga

menyebabkan sendi dan telapak kaki tidak bisa berjalan dengan jarak yg

cukup jauh dan tidak bisa berdiri terlalu lama akibat penumpukan cairan

ditelapak kaki atau tungkai bawah tersebut. Bisa juga terjadi karena kadar

protein (albumin) dalam darah yang rendah dan menyebabkan fungsi

pompa jantung menurun. Menurut American Pregnancy Association (2010)

menyatakan bahwa, darah dan cairan ekstraseluler diproduksi lebih

banyak selama kehamilan yaitu sebesar 50%. Akibat dari peningkatan

volume darah dan cairan tubuh tersebut menyebabkan munculnya edema

yang umumnya terjadi pada tangan, wajah, pergelangan kaki serta pada

kaki ibu hamil.

Pada umumnya edema juga terjadi pada kompartemen cairan

ekstraseluler yang dapat melibatkan intrraseluler. Terjadinya edema

dikarenakan terhambatnya pertukaran cairan ekstraseluler dalam tubuh

yang kemudian menghambat kecepatan difusi sehingga pasokan darah


39

pada sel-sel dalam jaringan berkurang, sehingga terjadi pembendungan

darah divena yang mendorong munculnya edma

2.2.4 Klasifikasi Edema

Klasifikasi edema menurut Yanagisawa (2017) terdapat beberapa tahapan yaitu

meliputi;

a. Tahap 1/ Derajat 1

Edema derajat 1 kedalamannya sekitar 1-3 mm dengan waktu kembali 3

detik

b. Tahapan II / Derajat 2

Edema derajat 2 kedalamannya sekitar 3-5 mm dengan waktu kembali 5

detik

c. Tahapan III / Derajat 3

Edema derajat 3 kedalamannya sekitar 5-7 mm dengan waktu kembali 7

detik

d. Tahapan IV / Derajat 4

Edeme derajat 4 kedalamannya sekitar 7 mm atau lebih dengan waktu

kembali 7 detik

2.2.5 Gambaran Klinis

Gambaran klinis menurut Primasari (2020). Edema terjadi akibat

penumpukan cairan atau darah yang berlebihan didalam tubuh, serta

terjadinya pembesaran pada rahim dan tentunya terjadi penekanan pada

pembuluh darah dari jantung. Sehingga jantung tidak dapat berfungsi

dengan normal. Pada umumnya edema juga terjadi pada kompartemen

cairan ekstraseluler yang dapat melibatkan intrraseluler. Terjadinya edema

dikarenakan terhambatnya pertukaran cairan ekstraseluler dalam tubuh

yang kemudian menghambat kecepatan difusi sehingga pasokan darah

pada sel-sel dalam jaringan berkurang, sehingga terjadi pembendungan


40

darah divena yang mendorong munculnya edma.edema juga dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Ibu hamil yang terlalu lama berdiri

atau duduk dapat menyebabkan edema, kurangnya mengonsumsi asupan

potassium (pottasium ini merupakan mineral yang sangat bermanfaat

untuk melindungi pembuluh darah dan mencegah terjadinya penebalan).

Biasanya ibu hamil yang mengalami edema sering merasakan penurunan

fungsi anggota tubuh, gangguan mobilitas serta merasakan tidak nyaman

atau terasa berat pada bagian anggoran tubuh yang mengalami edema.

2.2.6 faktor Resiko

Faktor yang dapat menyebabkan edema pada kehamilan menurut (2017)

yaitu:

a. Ibu hamil yang terlalu lama berdiri atau duduk dapat menyebabkan kaki

bengkak

b. Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dan makanan yang

sangat asin juga dapat menyebabkan kondisi edema pada kehamilan.

d. Kurang mengonsumsi asupan pottasium. Pottasium ini merupakan zat

mineral yang sangat bermanfaat untuk melindungi pembulu darah dan

mencegah terjadinya penebalan.

2.2.7 Penilaian Derajat Edema (Observasi)

a. Derajat edema kaki ibu hamil

NO NILAI EDEMA

Nilai 1 :kedalaman 2 mm

Nilai 2 :kedalaman 4 mm

Nilai 3 :Kedalaman 4-6 mm

Nilai 4 :kedalaman 6-8 mm


41

2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada edema ibu hamil menurut

Burns dalam buku Oxford American Handbook of clinical examination

(2011) ialah;

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada edema ibu hamil untuk

mengetahui apakah terdapat edema atau tidak. Jika terdapat ptting

edema maka akan timbul indentasi pada kulit yang ditekan, dan akan

kembali secara perlahan. Pada non pitting edema tidak akan terjadi

indentasi.

2. Test urine

Tujuan dari pemeriksaan test urin atau urinalisis ialah merupakan

pemeriksaan untuk menganalisis kondisi fisik, kimiawi dan

mikroskopik urine. Hasil test urine dapat digunakan untuk

mendukung diagnosis berbagai penyakit dan kondisi

2.2.9 Penatalaksanaan

1. Farmakologi

Menurut Judith dalam buku pedoman obat (Edisi 4) terdapat

beberapa intervensi yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami

edema seperti; pemberian obat diuretik. Salah satu obat diueretik ialah

furosemide. Furosime ini merupakan obat golongan diuretik yang

bermanfaat untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh melalui urine.

furosemide ini sering digunakan untuk pendirita edema atau penumpukan

caiean yang berlebihan didalam tubuh. penggunaan dosisnya sendiri

untuk ibu hamil yang mengalami edema ialah 20-50 mg melalui IM/IV.

Menurut Judith dalam buku pedoman obat (Edisi 4) penggunaan

obat diuretik hemat kalium atau yang disebut amirolid. Obat amirolid ini
42

dapat digunakan dalam penangan edema, hipertensi dan juga gagal

jantung, serta membantu mengatasi dan mencegah hipokalemia akibat

penggunaan obat diuretik lainnya. Dosis untuk mengatasi edema yaitu

antar 5-10mg perhari.

2. Non Farmakologi

Edema ibu hamil juga dapat diberikan intervensi non farmakologi

seperti pemberian terapi foot message. Foot message ini merupakan

salah satu intervensi yang diberikan pada edema untuk mengurangi

edema fisiologis pada ibu hamil, cara bekerja terap ini dengan

memberikan tekanan pada daerah yang mengalami edema fisiologis,

yang berfungsi untuk memindahkan cairan ekstravaskular tanpa

menggangu cairan intravaskular (Selli, 2018). Selain diberikan terapi

foot message, edema ibu hamil juga dapat disembuhkan dengan

intervensi rendam air hangat. Terapi rendam air hangat ini dapat

memberikan dampak pada pada fisiologis tubuh, salah satunya terhadap

pembulu darah, dimana suhu atau hangatnya yang diberikan oleh air

hangat tersebut membuat sirkulasi darah menjadi lancar, sehinggga

sirkulasi darah dapat meninggkat dengan terjadinya pelebaran

pembuluh darah serta lebih banyak oksigen yang dipasok ke jaringan

tubuh (Siregar, 2019).

2.2.10 Komplikasi

Menurut Bobak dalam buku keperawatan maternitas (Edisi 4) komplikasi

yang disebabkan oleh edema pada ibu hamil yaitu

1. Sulit berjalan

2. Timbulnya rasa nyeri

3. Elastisitas pembuluh darah, sendi dan otot semakin menurun.

4. Gangguan mobilitas.
43

5. Preeklamsia (Jika edema tidak segera ditangani)

2.3 Konsep foot Message

2.3.1 Definisi

a. Foot Message

Menurut Adiguna (2016) dalam penelinitian Selli (2018)

mendifinisikan foot message merupakan salah satu intervensi untuk

mengurangi edema fisiologis dalam kehamilan yang berkerja dengan cara

memberikan tekanan pada daerah yang mengalami edema. Dengan

memnerikan foot message pada ekstermitas bawah ibu hamil, diharapkan

terjadi pergerakan cairan pada daerah yang mengalami edema. Foot

mesaage ini mampu memperbaiki kerja darah dalam proses pengangkutan

nutrisi dan okseigen ke seluruh tubuh. Dalam penelitian Sanjaya (2015)

terapi foot message ini tidak hanyak mengurangi derajat edema, tetapi juga

mampu memperbaiki rasa rileks ibu hamil selama pemberian foot message.

Terapi foot message tidak hanya dapat mengurangi derajat edema, akan

tetapi juga memberikan rasa rileks kepada ibu hamil. Pada saat pemberian

terapi foot message rasa rileks yang dirasakan oleh ibu hamil disebabkan

oleh adanya tekanan-teknanan yang diberikan selamam pemijatan pada

darah yang mengalami edema serta didukung oleh lingkungan yang

nyaman (Sanjaya, 2015)

2.3.2 Manfaat

a. Foot Message

Manfaat dari terapi foot message Menurut Hendro (20015) dalam penelitian

selli (2018) ialah;

1. Mampu mengurangi derajat edema ibu hamil

2. Mampu memberikan rasa rileks pada ibu hamil


44

3. Mampu memperlancar sirkulsi darah dan saluran getah bening

4. Membantu mencegah terjadinya varises.

5. Dapat memulihkan sistem keseimbangan.

6. Dapat memnerikan kenyamanan dan ketenangan, karena terapi ini dapat

mengeluarkan endoprin.

7. Merelaksai otot-otot dan sendi.

2.3.3 Indikasi

Indikasi dari terapi foot message dapat diberikan dalam jangka pendek

pada ibu hamil yang mengalami edema. terapi ini dilakukan dengan

memberikan tekanan langsung kepada bagian tubuh yang mengalami

edema teruma pada ekstermitas bawah atau tungkai bawah selama 20

menit selama 5 hari,dengan dilukan tekanan langsung, maka bisa

memindahkan cairan ekstraseluler tanpa menggangu cairan intravaskuler

(Adiguna, 2016).

2.3.4 Kontraindikasi

Kontraindikasi dalam pemberian terapi foot message tidak terlalu tinggi,

karena terapi ini sama sekali tidak menggunakan kandungan diuretikum.

sehingga kontraindikasi atau komplikasinya tidak terlalu tinggi.

2.3.5 Prosedur

Hal yang perlu disiapkan dalam melakukan foot message ialah midline dan

olive oil. Inform konsen kepada ibu hamil yang akan diberikan terapi foot

message.Inform konsen ini perlu dilakukan seperti kontrak topic, waktu,

tempat dan tujuan dilakukannya terapi foot message tersebut. Perhatikan

lingkungan dan kenyaman ibu hamil yang akan diberikan terapi foot

message.
45

a. Foot Message

Tabel 2.1 Foot message

Tahan kaki
dengantegasmenggunakantanganpeneliti,
kemudianmembelaisecarakeseluruhandar
ijari kaki sampaimata kaki dibagianatas
kaki menggunakanseluruhtangan,
dankembalidibawah kaki kejari kaki
menggunakantekananringan.

Membelaipermukaankulitantaramasing-
masing tendon dibagianatas kaki
satusama lain
denganmenggunakantekananringan

Kemudiangenggam kaki
denganmenggunakankeduatangan dan
denganlembutdimanipulasidarisisikesisi

Keduajempoltanganmeremas kaki darijari


kaki kepergelangan kaki, sementarajari
yang lain mendukung,

Kemudianlakukanpenekananringandari
tendon
kebagianjempoldepandenganmenggunak
anibujaripeneliti.

(Sumber : Endah, 2018)


46

2.3.5 Waktu Melakukan Tindakan

Menurut Selli (2018) terapi foot message dilakukan selama 5 hari

berturut-turut dengan jangka waktu setiap hari, dan dalam waktu 10-15

menit.

2.3.6 Hal yang di evaluasi setelah tindakan

Hal yang perlu di perhatikan setelah dilakukan terapi foot message

yaitu evaluasi apakah ibu hamil bisa melakukan gerakan atau tekanan yang

sudah dilakukan oleh peneliti. Apabila ibu hamil yang mengalami edema

sudah mengerti kepada tekanan atau terapi yang sudah diblakukan, maka

diharapkan ibu hamil bisa melakukan terapi tersebut dengan mandiri

dirumah. Evaluasi apakah ibu hamil sudah faham tujuan dari dilakukannya

terapi foot message dan rendam air hangat.

2.4 Konsep Rendam Air Hangat

2.4.1 Definisi

a. Rendam Air Hangat

Rendam air hangat menurut Siregar (2016) salah satu terapi untuk

mengatasi edema ibu hamil, terapi ini dilakukan dengan merendam kaki

kedalam air hangat, karena air hangat ini mampu mengurangi edema

dengan cara memperlebar pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan

sirkulasi darah kembali ke jantung. Terapi rendam air hangat ini dapat

menurunkan frekuensi nadi dan juga dapat mengurangi tinggkat stress

denga cara merangsang endorphin yang memiliki sifat analgesic.

2.4.2 Manfaat

Manfaat dari terapi rendam air hangat ini menurut Siregar (2019) ialah;

1. Dapat menurunkan tingkat stress dengan cara amerangsang produksi

endoprin.
47

2. Mampu menurunkan frekuensi nadi dan tekanan darah dengan cara

peelebaran pembulu darah

3. Meningkatkan srikulasi darah ke jantung, sehingga dapat mengurangi

edema.

4. Mampu mengingkatkan sirkulasi oksigen untuk dipasok lebih banyak

kedalam jaringan, sehingga mampu menguatkan otot-otot ligemen.

2.4.3 Indikasi

Indikasi rendam air hangat, terapi ini juga bisa diberikan kepada ibu

hamil yang mengalami edema, dengan suhu air 40-43 C dengan waktu

selama 20-30 menit. Terapi ini bertujuan untuk membuat pelebaran

pembuluh darah. Ketika pembuluh darah sudah mengalami pelebaran,

sehingga aliran darah tersebut membawa sirkulasi okesigen yang lebih

banyak kedalam jaringan tubuh (Siregar, 2019)

2.4.4 Kontraindikasi

Kontraindikasi dalam pemberian terapi rendam air hangat ini tidak terlalu

tinggi, karena terapi ini sama sekali tidak menggunakan kandungan

diuretikum. sehingga kontraindikasi atau komplikasinya tidak terlalu tinggi.

2.4.4 Prosedur

Rendam Air Hangat

Tabel 2.2 Rendam Air Hangat

Lakukanmengukuranlingkar
diameter edema
sebelummelakukanterapirendam
air hangat
48

Menggunakan air
hangatdengansuhu 40-45 C

Setelah menyiapkan air


hangatdengansuhu 40-45 C,
rendamkan kaki
kedalambaskom yang
sudahterisi air hangat

Setelah dilakukanterapirendam
air hangat, ukurkembalilingkar
diameter edema pada ibuhamil

(Sumber : Zaenatushofi, 2019)

2.4.5 Waktu, durasi dan Frekuensi Pelaksanaan

Menurut Siregar (2019) terapi rendam air hangat 5 hari berturut-turut dengan jangka

waktu setiap hari, dan dalam waktu 20-30 menit.

2.4.6 Hal Yang Perlu di Evaluasi Setelah Tindakan

Hal yang perlu di perhatikan setelah dilakukan terapi rendam air

hangat yaitu evaluasi apakah ibu hamil bisa melakukan gerakan atau

tekanan yang sudah dilakukan oleh peneliti. Apabila ibu hamil yang

mengalami edema sudah mengerti kepada tekanan atau terapi yang

sudah dilakukan, maka diharapkan ibu hamil bisa melakukan terapi

tersebut dengan mandiri dirumah. Evaluasi apakah ibu hamil sudah faham

tujuan dari dilakukannya terapi rendam air hangat.


49

2.5 Konsep Efektifitas Foot Message dan Rendam Air Hangat Terhadap

Edema Ibu Hamil

Menurut Waryana (2015) Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam

proses pembuahan untuk melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh seorang

wanita hamil terdapat janin yang tumbuh didalam rahim. sebagai ibu hamil,

ibu harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar tidak

menimbulkan permasalahan pada kesehatan ibu dan janin. Karena, jika ibu

hamil tidak menjaga kesehatan pada masa kehamilan, kemungkinan akan

muncul beberapa masalah.

Menurut Irianti (2014) edema tungkai bawah ini merupakan

pembengkakan pada tungkai bawah yang di akumulasi oleh cairan yang

berlebihan didalam tubuh. Didapatkan angka kejadian bengkak terjadi

sekitar 75% pada ibu hamil, menurut World Organation Healt (W)HO

keluhan edema ibu hamil menduduki urutan kedua dengan julam 75%,

karena edema ini termasuk keluhan berbahaya jika tidak segera ditangani.

Menurut Selli (2018) foot message merupakan intervensi non

farmakologi yang bisa mengurangi kejadian edema ibu hamil. Dengan

diberikan tekanan langsung pada bagian tubuh yang mengalami edema.

Terapi foot messsage ini dilakukan dengan jangka waktu 15-20 menit setiap

hari selama 5 hari berturut-turut, agar terlihat perbedaan lingkar diameter

edema setelah dilakukan tindakan terapi foot message.

Menurut Siregar (2019) dengan dilakukannya rendam air hangat juga

bisa mengurangi kejadian edema ibu hamil. Denga menggunakan air

hangat, lalu merendam kaki atau tungkaia bawah ke dalam air hangat

dengan suhu 40-43 C dengan jangka waktu 20-30 menit selama 3-5 hari

berturut-turut.
50
51

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTHESIS PENELITIAN

3.1 KerangkaKonsep Foot Mesaage

Terapi foot Nilai 1 :


message ini kedalaman 2
diberkan untuk mm
Ibu Hamil Edema membantu
menangani Nilai 2 :
kejadian edema kedalaman 4
Faktor Resiko ibu hamil pada ibu hamil, mm
yang mengalami Dengan diberikan
tekanan langsung Nilai 3 :
edema. pada bagian tubuh Kedalaman 4-
yang mengalami 6 mm
1. Ibu hamil yang edema. Dilakukan
sering berdiri. setiap hari Nilai 4 :
2. Terlalu sering selama 5 hari
minum yang berturut-turut
mengandung dengan jangka
kafein dan waktu 15-20 menit.
makanan asin. Terapi rendam air
3. Kurang hangat ini untuk
mengonsumsi membantu
zatpotassium. mengatasi kejadian
4. Kurangnya edema pada ibu
mobilitas fisik hamil, dengan
dilakukannya
rendam air hangat
juga bisa
mengurangi
kejadian edema
ibu hamil.Rendam
Air Hangat
Dilakukan setiap
hari selama 5 hari
berturut-turut,
dengan jangka
waktu 20-30 menit.

Keterangan
Variable yang diteliti :
Variable yang tidak di telitit :
Hubungan/ Pengaruh :
Bagan 3.1 : Kerangka Konsep Efektivitas Foot Message dan Rendam Air Hangat
Terhadap Edema Ibu Hamil di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten
Probolinggo
52

Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dijelaskan ibu hamil dapat mengalami

edema yang dipengaruhi oleh factor resiko, salah satu factor resikonya

ialah ibu hamil yang terlalu sering berdiri atau duduk, ibu hamil yang terlalu

sering mengkonsumsi minuman berkafein dan makanan yang asin, kurang

mengkonsumsi zat potassium, dan ibu hamil yang tidak melakukan

mobilitas fisik. Keluhan edema bias diatasi dengan menggunakan terapi

non farmakologi yaitu diberikan penatalaksanaan foot message yang

dilakukan secara langsung kepada bagian tubuh yang mengalami edema

dengan jangka waktu 15-20 menit setiap hari selama 5 hari berturut-turut,

selain diberikan terapi foot message, edema ibu hamil juga diberikan terapi

rendam air hangat diberikan dengan jangka waktu 20-30 menit dilakukan

setiap hari selama 5 hari berturut-turut.

2.3.2 Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata (hypo yang berarti bawah, dan thesis

berarti dalil, kaidah atau hokum) jadi hipotesis dapat diartikan sebagai

jawaban yang sementara terhadap masalah yang diajukan, dan jawaban

itu akan didapat dengan melakukan penelitian. Hipotesis ini berperan

sebagai penjelas fenomena problematika atau persoalan penelitian yang

dihadapi (Arif, 2011).

H1 : Terdapat efektifitas Foot message dan rendam air hangat terhadap

edema ibu hamil di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk, Kabupaten

Probolinggo.
53

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan

dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2018). Berdasarkan macam-

macam jenis penelitian, desain penelitian yang digunakan adalah desain

penelitian pre experimental design dengan pre post test design merupakan

bentuk penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok

perbandingan. Berdasarkan klasifikasi metode penelitian pre experimental

design, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre

post test design yaitu pemilihan kelompok eksperimen yang tidak dilakukan

secara random (Hidayat, 2018).

Responden pada penelitian ini dibagi menjadi 1 kelompok, dimana

setiap orang akan diberikan perlakuan terapi foot message dan kelompok

terapi rendam air hangat. Kelompok perlakuan di observasi pada awal

penelitian (pre-test) dan diakhir penelitian (post-test) kemudian dilakukan

perbandingan antara hasil observasi post-test kelompok perlakuan foot

message dengan hasil observasi post-test kelompok perlakuan rendam air

hangat untuk menilai kelompok perlakuan foot message atau rendam air

hangat yang lebih efektif dalam menurunkan edema pada ibu hamil.

Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Foot

message dan rendam air hangat terhadap penurunan edema ibu hamil di

Desa Sumberan, Kecamatan Besuk.

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :


54

Tabel 4.1 Rancangan penelitian efektivitas Foot Message dan Rendam air
hangat terhadap penurunan edema ibu hamil di Desa
Sumberan, Kecamatan Besuk.
Subyek Pre-test Perlakuan Post-test

K1 O1 X1 O3

K2 O2 X2 O4

Keterangan :

K1 = subyek (Ibu hamil yang mengalami edema)

K2 = subyek (Ibu hamil yang mengalami edema)

X1= perlakuan (Terapi foot message)

X2 = perlakuan (Terapi rendam air hangat)

O1 = pre-test (pengukuran edema awal kelompok perlakukan foot message)

O2 =pre-test (pengukuran edema awal kelompok perlakukan rendam air hangat)

O3 = post-test (pengukuran edema akhir pada kelompok perlakukan foot

message)

O4 = post-test (pengukuran edema akhir pada kelompok perlakukan rendam air

hangat)
55

4.2 KerangkaKerja

Populasi Target
Seluruh Ibu hamil yangmengalami edema di Desa Sumberan Kecamatan
Besuk Kabupaten probolinggo sejumlah 49 responden.
Kecamatan Wonomerto
Tehnik Sampling
Purposive Sampling

Sampel
Sebagian ibu hamil yang mengalami edema di Desa Sumberan sejumlah 36
orang

Kelompok foot message Kelompok Rendam Air Hangat

Pretest Pretest
Mengukur edema Mengukur edema

Kelompok diberikan Kelompok diberikan


intervensi foot message intervensi rendam
air hangat

Posttest Posttest
Mengukur edema Mengukur edema

Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan


Mann Whitney

Kesimpulan hasil penelitian

Bagan 4.1 Kerangka KerjaPenelitian Efektivitas Foot Message dan


Rendam Air hangat terhafap edema ibu hamil di Desa
Sumberan, Kecamatan Besuk.
56

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian merupakan seluruh subjek atau objek

dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Sugiyono, 2009 dalam

Hidayat 2018). Terdapat dua macam populasi yaitu populasi finite

(populasi terbatas) apabila elemen dapat di hitung, sedangkan populasi

infinite (populasi tidak terbatas) jika elemen tidak dapat di hitung (Muti,

2010 dalam Hidayat, 2018). Jumlah populasi dalam penelitian ini

sebanyak 43 orang ibu hamil di Desa Sumberan Kecamatan Besuk.

4.3.2 Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yang akan

diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Pada penelitian ini, jumlah populasi yang ada adalah sebanyak 43 orang.

Penentuan besar sampel untuk penelitian eksperimen sederhana dapat

dirumuskan sebagai berikut (Suparto,2000).

(t-1) (r-1) > 15

Keterangan :

t : banyaknya kelompok perlakuan

r : jumlah replikasi

Penelitian ini menggunakan 2 klompok yaitu kelompok foot

message dan rendam air hangat, sehingga dari rumus diatas diperoleh

jumlah sampel sebagai berikut :

(t-1) (r-1) > 15

(2-1) (r-1) >15

1 (r-1) > 15

1r = 15+1

1r = 16
57

r = 16 : 1

r = 16

Pada penelitian eksperimen, untuk mengantisipasi hilangya unit

eksperimen dilakukan perhitungan besar sampel dilanjut untuk

menghindari drop out atau unit eksperimen yang hilang atau

mengundurkan diri, maka dirumuskan sebagai berikut :

N = n/(1-f)

Keteranga :

N = Besar sampel koreksi

n = Besar sampel awal

f = Perkiraan proporsi drop out sebesar 10%

N = 16/(1-10%)

N = 16/(1-0,1)

N = 16/(0,9)

N = 17,7

N = 18

Berdasarkan perhitungan sampel diatas, jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 18 orang pada masing-masing kelompok.

Responden dalam penelitian ini hingga akhir penelitian ada yang drop out

sehingga jumlah responden sebanyak 36 orang, dimana 18 orang akan

masuk dalam kelompok perlakuan foot message dan 18 orang akan

masuk dalam kelompok perlakuan rendam air hangat.

Dalam penelitian keperawatan terdapat istilah kriteria sampel yang

meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang digunakan untuk

membatasi beberapa hal yang akan diteliti. Kriteria inklusi merupakan

subjek penelitian yang dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi

syarat sebagai sampel, sedangkan kriteria eksklusi merupakan subjek


58

penelitian yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi

syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2018).

Kriteria inklusi dan eksklusi sampel dalam penelitian ini yang berada di

Desa Sumberan Kecamatan Besuk adalah sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek-subjek penelitian dan

suatu populasi target yang terjangkau untuk di teliti (Nursalam, 2016).

Sampel pada penelitian ini adalah Ibu hamil yang mengalami edema di

Desa Sumberan Kecamatan Besuk dengan kriteria sebagai berikut :

a. Ibu hamil yanga mengalami edema fisiologis

b. Ibu hamil yang mengalami edema dengan kedalaman 2 mm

c. Tidak disertai penyakit penyerta seperti preeklamsia, ekslmasia.

d. Ibu hamil yang tinggal di Desa Sumberan.

e. Ibu hamil yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit penyerta

seperti hipertensi, eklamsia.

2. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena menjadi sebab dari standard

error (Nursalam, 2016). Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang

mengalami edema di Desa Sumberan Kecamatan Besuk dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Ibu hamil yang memiliki komplikasi penyakit ginjal.

b. Ibu hamil mengalami kekurangan protein albumin.

c. Ibu hamil akan mengalami gagal jantung.

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi sampel

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian dari populasi yang

tersedia. Berdasarkan jenis pengambilan sampel terdapat dua jenis

pengambilan sampel yakni probability sampling yang bertujuan untuk


59

generalisasi atau memberikan peluang yang sama dalam pengambilan

sampel dan non-probability sampling yang bertujuan tidak untuk

generalisasi atau tidak memberikan peluang yang sama dalam

pengambilan sampel (Sugiyono, 2009 dalam Hidayat, 2018).

Berdasarkan jenis pengambilan data, penelitian ini dilakukan dengan

tehnik non-probability sampling karena tidak memberikan peluang yang

sama dari setiap anggota populasi dalam pengambilan sampel untuk

digeneralisasikan, serta metode sampling yang digunakan berdasarkan

kalsifikasi tehnik non-probability sampling adalah purposive sampling

yaitu pengambilan sampel untuk tujuan tertentu (Hidayat, Aziz, 2018).

4.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu

subjek ke subjek lainnya (Sastrosmoro dkk, 2008 dalam Hidayat, 2018),

yang dibedakan menjadi dua macam yaitu :

4.4.1 Variabel independen

Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Hidayat,

2018). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Foot Message

dan Rendam Air Hangat.

4.4.2 Variabel dependen

Variabel dependen atau variabel terikat yatiu variabel yang di pengaruhi

atau menjadi akibat dari variabel bebas (Hidayat, 2018).Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang mengalami edema.

4.5 Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah di Desa Sumberan Kecamatan

Besuk.
60

4.6 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada 01 Juli-20 Juli 2021. Waktu penelitian

ini terhitung mulai dari pengambilan data sampai laporan hasil.

4.7 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan variabel secara operasional berdasarkan

karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2018).


61

Tabel 4.2 Definisi Operasional penelitian Efektivitas Foot Message dan Rendam Air hangat Terhadap Edema Ibu hamil
di Dasa Sumberan Kecamatan Besuk.
Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Hasil Ukur
(Skor)
Variabel Terapipijatdengandiberikantekananlangsun Melakukanterapi foot message sesuai Standar - -
Independe g pada tubuh yang mengalami edema pada dengan standar opersiol prosedur yaitu ibu Operasiona
n: ibuhamil hamil mampu memijat dengan sentuhan l Prosedur
1. Foot lembut pada tungkai bagian atas dari jari (SOP)
Message kaki sampai ke mata kaki, ibu hamil mampu & Modul
memijat dengan sentuhan lembut pada
tendon tungkai bawah bagian atas, ibu
hamil mampu memijat dengan lembut pada
bagian tendon ke bagian jempol kaki

Melakukan terapirendam air hangat sesuai


dengan standar opersinal prosedur yaitu
ibu hamil mampu menggunakan air hangat,
2. Rendam Terapirendam air ibu hamil mampu merendamkan kaki ke Standar
62

Air hangat hangatiniuntukmembantumengatasikejadian dalam air hangat. Operasiona - -


edema pada ibuhamil, dengan . l Prosedur
dilakukannya rendam air hangat juga bisa (SOP)
mengurangi kejadian edema ibu hamil. & Modul

Variabel Edema tungkai bawah ini merupakan Lembar Ordina


1. Untukmengukurkedalaman Nilai 1 :
Dependen : pembengkakan pada tungkai bawah yang observasi l kedalaman
Edema di akumulasi oleh cairan yang berlebihan edema pada ibuhamil Derajat 2 mm
IbuHamil didalam tubuh. terjadi akibat dari 2. Untukmengukur edema Edema
penekanan uterus yang menghambat aliran ibuhamilsebelumdilakukantera
Nilai 2 :
vena dan tarikan gravitasi yang pi kedalaman 4
menyebabkan retensi cairan semakin besar. mm
3. Untukmengukur edema
ibuhamilsesudahdilakukantera Nilai 3 :
Kedalaman
pi 4-6 mm

Nilai 4 :
kedalaman
6-8 mm
63
64

4.7Prosedur penelitian

4.7.1 Prosedur Administrasi

Mendapatkan surta izin penelitian daro ketua stikes hafshawaty zainul

hasan pesantren zainul hasan genggong program Study S1 Keperawatan

probolinggo, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian

kepada kepala Desa Sumberan Kecamatan Besuk untuk memperoleh izin

melakukan penelitian.

4.7.2 Prosedur Teknis

1. Peneliti mengurus perizinan penelitian kepada Stikes hafshawaty Zainul

Hasan untuk melakukan penelitian di Desa Sumberan.

2. Peneliti melakukan pengajuan izin ke Desa Sumberan Kecamatan Besuk

untuk melakukan studi pendahuluan.

3. Peneliti meminta izin dan mendapatkan izin dari Desa Sumberan

Kecamatan Besuk.

4. Peneliti mendata ibu hamil yang masuk dalam kriteria edema kepada

Kepala Puskesmas Besuk.

5. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yangakan dilakukan.

6. Peneliti memberikan inform consent pada ibu hamil yang bersedia untuk

menjadi responde.

7. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara dan observasi

terhadap edema yang dialami ibu hamil.

8. Peneliti mengajak responden untuk melakukan terapi foot message yang

dilakukan 1 kali pertemuan dalam sehari selama 5 hariberturut-turut,

pada tanggal 1-5 juli 2021 dilakukan terapi pada 9 orang terlebih

dahulu, 9 orang lagi diberikan terapi pada tanggal 6-10 juli 2021 dengan

didampingi oleh enumerator pada terapi foot Massage. Peneliti

melakukan tehnik door to door untuk melakukan terapi foot message.


65

9. Peneliti mengajak responden untuk melakukan terapi rendam

air hangat yang akan dilakukan 1 kali pertemuan dalam sehari selama 5

hari berturut-turut, pada tanggal 11-15 juli 2021 dilakukan terapi rendam

air hangat pada 9 orang terlebih dahulu, dan pada tanggal 16-20 juli

2021 dilakukan pada 9 orang kelompok rendam air hangat dengan

didampingi oleh keluarga. Peneliti melakukan tehnik door to door untuk

melakukan terapi rendam air hangat

10.Setelah memberikan intervensi foot message dan rendam air hangat

sebanyak 5 kali untuk terapi foot message dan rendam air hangat

selama 5 hari berturut-turut, diakhir pemberian intervensi peneliti

mengobservasi kembali edema pada ibu hamil.

4.8 Pengumpulan Data

4.8.1 Instrumen penelitian

Instrument penelitian adalah lembar observasi yang di gunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan

hasilnya lebih bak, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah (Nursalam, 2016). Instrumen yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian Derajat edema oleh

Sukmana (2016) yang terdiri dari 4 kriteria derajat edema.

4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan derajat dimana instrumen mengukur apa

yang seharusnya diukur, yang dapat dikategorikan menjadi logika (face

validity), content Validity, criterion dan costruct validity (Swarjana, 2015).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan

suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas

suatu instrumen dilakukan dengan cara melakukan kolerasi antar skor


66

masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (perintah)

dinyatakan valid bila skor variabeltersebut berkolerasi secara signifikan

dengan skor totalnya dengan cara membandingkan nilai r tabel dengan

nilai r hitung. Bila r hasil (hitung) > r tabel, maka pernyataan tersebut

valid. Pada penelitian ini tidak melakukan uji validitas karena skala derajat

edema merupakan instrumen baku sehingga tidak diperlukan uji validitas.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan hasil

pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran secara berulang

(Swarjana, 2015). Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji

reabilitas terhadap penilaian skala derajat edema dikarenakan instrumen

yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen baku sehingga tidak

diperlukan uji reliabilitas.

4.8.3 Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi penilaian derajat edema.

4.9 Pengolahan Data

Berikut proses pengolahan dalam penelitian ini :

4.9.1 Editing

Editing merupakan kegiatan untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan yang dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2018). Proses

editing dalam penelitian ini dilakukan dengan memeriksa kelengkapan tiap

item penilaian pada lembar observasi dan memeriksa skor yang ada sesuai

hasil observasi pasien.


67

4.10 Coding

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2018). Pemberian kode

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Trimester

1) Trimester I :1

2) Trimester II :2

3) Trimester III :3

b. Pendidikan

1) Tidak Tamat SD :1

2) SD/Sederajat :2

3) SMP/Sederajat :3

4) SMA/Sederajat :4

c. Pekerjaan

1) Petani :1

2) Wiraswasta :2

3) Tidak Bekerja/IRT :3

d. Status Perkawinan

1) Menikah :1

2) Belum Menikah :2

e. Usia

1) 19-25 :1

2) 26-30 :2

3) 31-40 :3

4) 41-46 :4
68

4.11 Data Entry

Data entry merupakan kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam software atau master data (database) komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat

tabel kontingensi (Hidayat, 2018). Entry data dilakukan dengan program

Microsoft Word 2010, Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20 dengan

mengukur karakteristik responden, hasil observasi pretest dan

posttestserta perbedaan hasil observasi posttest pada kelompok perlakuan

foot message dan rendam air hangat.

4.12 Cleaning

Cleaning adalah pengecekan kembali semua data dari setiap sumber

data atau responden setelah dimasukkan untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya

yang kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Notoatmodjo,

2012).Cleaning dalam penelitian ini dilakukan dengan memeriksa data yang

benar-benar dibutuhkan oleh peneliti (karakteristik responden, hasil

observasi pretest dan posttest) serta menghapus data-data yang tidak

dibutuhkan pada setiap variabel.Semua data yang diperoleh peneliti

merupakan data yang digunakan dan diolah untuk dianalisisdengan

program Microsoft Word 2010, Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20.

4.10 Analisa Data

Analisa data adalah proses mengolah data dari hasil penelitian untuk

mendapatkan makna atau arti dari data tersebut agar dapat disimpulkan atau

diinterpretasikan menjadi informasi sehingga hasil analisa data dapat

dijadikan bahan sebagai pengambilan keputusan (Notoatmodjo, 2012;

Hidayat, 2018). Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
69

4.10.1 Analisa deskriptif

Analisa deskriptif dilakukan untuk mendiskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Tujuan dari analisa deskriptif adalah

untuk meringkas, mengklarifikasi, dan menyajikan data dalam bentuk mean,

median, modus, simpangan baku dan varians (Hidayat, 2018). Data-data

yang bersifat numerik seperti Trimester kehamilan, dan nilai derajat edema

disajikan dalam bentuk mean dan median. Sedangkan data yang bersifat

kategorik seperti Pendidikan responden, riwayat penyakit preeklamsia dan

eklamsia.

4.10.2 Analisa inferensial

Analisa inferensial adalah analisa yang digunakan untuk

menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel) dengan

proses generalisasi (Hidayat, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan analisis statistik uji parametrik uji Paired T-Test. Sebelum

dilakukan uji statistik dilakukan uji normalitas dan transformasi data dengan

rumus Lg10. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data

normal atau tidak normal dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk karena

sampel kurang dari 50 dengan nilai kemaknaan p > 0,05. Uji transformasi

dilakukan apabila nilai uji nromalitas data berdistribusi tidak nomal. Jika

nilai transformasi data> 0,05 maka data tersebut yang telah diuji adalah

normal. Namun apabila p signifikan> 0,05 maka distribusi data tidak normal

maka analisis statistik alternatif yang digunakan adalah uji statistik non-

parametrik Wilcoxon.

4.11 Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan yang menjadikan manusia sebagai objek yang

diteliti harus memperhatikan hubungan antara peneliti dan yang diteliti dan

yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama harus di
70

akui dan dihargai oleh masing-masing pihak (Notoatmodjo, 2012). Untuk

menentukan standart atau kriteria pengambilan keputusan persetujuan

kelayakan etik atas usulan protokol penelitian yang melibatkan manusia

sebagai subjek penelitian maka Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Nasional (KEPPKN) menetapkan 7 standart universal yang

harus terpenuhi dalam sebuah protokol penelitian, berikut hal-hal yang

harus diperhatikan dalam melakukan penelitian (KEPPKN, 2017)

4.11.1 Nilai Sosial atau Nilai Klinis

Parameter nilai sosial adalah adanya kebaruan fenomena (novelty)

dan upaya mendiseminasikan hasil (KEPPKN, 2017). Penelitian memiliki

nilai keterbaruan karena informasi yang didapatkan valid dari jurnal dan

buku terbaru, relevansi dengan masalah yang sedang menjadi fenomena

kesehatan, serta berguna dalam mempromosikan terapi foot message dan

rendam air hangat guna untuk mengatasi edema terhadap ibu hamil.

4.11.2 Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasar pada

metode ilmiah yang valid (KEPPKN, 2017).Penelitian ini dilengkapi dengan

desain penelitian yang jelas, memberikan informasi yang valid dan dapat

berkontribusi dalam penciptaan atau evaluasi intervensi karena di dasarkan

pada penelitian-penelitian terbaru sebelumnya.

4.11.3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik apabila telah meminimalisir

dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lebih

besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan (KEPPKN, 2017).Dalam

penentuan subjek penenlitian harus di dasarkan oleh pertimbangan

ilmiah, kekhususan subjek dengan menggunakan kriteria inklusi dan

eksklusi.
71

Prinsip keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan

gender, agama, etnis, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Peneliti tidak

membeda-bedakan antara responden satu dengan yang lainnya, dimana

kelompok perlakuan latihan foot message mendapatkan intervensi terapi

foot message selama penelitian dan mendapat intervensi rendam air

hangat di akhir penelitian, serta kelompok perlakuan latihan rendam air

hangat mendapatkan intervensi rendam air hangat selama penelitian dan

mendapat intervensi foot message di akhir penelitian.

4.11.4 Potensi Risiko dan Manfaat

Hampir semua penelitian mengikut sertakan subjek manusia yang

akan memberikan beberapa konsekuensi misalnya risiko

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya maka diperlukan

beberapa manfaat untuk keseimbangan penelitian (KEPPKN, 2017).

Sebuah penelitian harus memberikan manfaat yang maksimal bagi

masyarakat terutama bagi responden penelitian, maka peneliti hendaknya

mengurangi risiko atau dampak negatif yang merugikan responden

seperti cedera, stres dan lain sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini memiliki manfaat untuk responden dengan tujuan

mengetahui efektivitas foot message dan rendam air hangat terhadap

edema ibu hamil, maka peneliti berusaha meminimalkan dampak negatif

yang dapat terjadi dengan melakukan penelitian sesuai dengan aturan

dan standar operasional prosedur yang berlaku.

4.11.5 Kerahasiaan (Confidentiality) atau Privasi

Kerahasiaan adalah hak responden untuk tetap terjaga privasi terkait

informasi dirinya yang didapat selama penelitian berlangsung


72

(Notoatmodjo, 2012).Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan

dalam laporan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan

informasi kepada pihak lain diluar kepentingan pencapaian tujuan

penelitian. Peneliti juga menggunakan anonym (tanpa nama) untuk

merahasiakan identitas responden dan diganti dengan memberikan tanda

atau kode pada lembar pengumpulan data.

4.11.6 Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) atau Informed Consent (IC)

Informed concent merupakan lembar keputusan responden untuk

mengikuti atau menolak rangkain prosedur atau tindakan yang akan

dilakukan pada dirinya. Keputusan responden terhadap tindakan yang

akan dilakukan didasari dengan informasi yang telah diberikan terlebih

dahulu mengenai risiko potensial, keuntungna dan alternatif lain yang

dapat terjadi selama tindakan berlangsung (Notoatmodjo, 2012). Ibu hamil

yang mengalami edema memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

mendapatkan lembar informed yang berisi tentang tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh foot message dan rendam air hangat terhadap

edema ibu hamil. Selain itu, peneliti juga menjelaskan kontrak waktu

dengan responden lalu pasien dipersilahkan untuk menandatangani

concentdan peneliti tidak memaksakan pasien untuk bersedia menjadi

responden dalam penelitian.

4.11.7 Bujukan (Inducements)

Penelitian harus dihindari dari kecurigaan atas klaim adanya

“eksploitatif” terhadap subjek yang berkaitan dengan aspek manfaat dan

bahaya (benefit and harm) kerentanan (vulnerability) dan persetujuan

(consent).Secara etis penelitian dapat diterima apabila peneliti mengganti


73

biaya apapun untuk individu yang berhubungan dengan keikutsertaan

dalam penelitian, termasuk biaya transport, pengasuhan anak (child care)

dan kehilangan penghasilan saat mengikuti penelitian (KEPPKN, 2017).

Bujukan dalam penelitian ini berupa memberikan sembako

kepada responden serta memberikan pemeriksaan TTV lengkap

beserta pengukuran lingkar edema.


74

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Bab ini menyajikan hasil penelitian yang berjudul “Efektivitas foot

message dan rendam air hangat terhadap edema ibu hamil di Desa Sumberan

Kecamatan Kesuk kabupaten Probolinggo”. Penelitian ini dilakukan pada tanggal

2 mei 2021 sampai 12 mei 2021 dengan menggunakan tekhnik Purposive

Sampling dengan jumlah responden 36 pasien. Untuk mendapatkan data peneliti

menggunakan instrument lembar observasi derajat edema.

Setelah data terkumpul, data dikumpulkan menjadi dua bagian yaitu data

umum dan data khusus. Data umum menyajikan data-data berupa karakteristik

responden yang meliputi usia, pekerjaan, pendidikan, trimester, dan status

pernikahan. Sedangkan, data khusus menyajikan nilai data derajat edema.


75

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Data Umum

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tempat penelitian yakni di Desa Sumberan yang terletak di

sepanjang Jalan Raya Besuk. Menurut data dari Puskesmas Besuk,

desa Sumberan merupakan salah satu desa dengan jumlah penderita

edema pada ibu hamil terbanyak kedua se kecamatan Besuk.

2. Karakteristik Responden secara Umum

Data umum dari penelitian ini meliputi karakteristik responden

yaitu sebagai berikut :

a. Karakteristik responden ibu hamil mengalami edema berdasarkan

kelompok usia.

Tabel 5.1 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Usia pada Responden Ibu hamil yang
mengalami edema di desa Sumeberan pada bulan
Juni-Juli 2021

Kategori Foot Message Rendam Air Hangat


Usia Frekuensi Persen Frekuensi Persen
19-25 tahun 5 27,8 1 5,6
26-30 tahun 7 38,9 4 22,2
31-40 tahun 4 22,2 10 55,6
41-46 tahun 2 11,1 3 16,7
Total 18 100.0 18 100.0

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa

pada kelompok 1 foot message, responden yang mengalami


76

edema paling banyak terjadi pada rentang usia 26-30 tahun

sebanyak 7 orang (38,9%) dan paling sedikit terjadi pada rentang

usia 31-40 tahun dan 41-46 tahun sebanyak 2 orang (11%).

Sedangkan, pada kelompok rendam air hangat, responden yang

mengalami edema paling banyak terjadi pada rentang usia 31-40

tahun sebanyak 10 orang (55,6%) dan paling sedikit terjadi pada

rentang usia 19-25 tahun dimana terdapat 1 responden yang

mengalami edema (5,6%).

b. Karakteristik responden ibu hamil yang mengalami edema

berdasarkan kelompok trimester

Tabel 5.2 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan trimester pada ibu hamil yang
mengalami edema di Desa Sumberan pada bulan
Juni-Juli 2021

Kategori Foot Message Rendam Air Hangat


Trimester Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Trimester I 0 0% 0 0%
Trimester 2 11,1% 1 5,6
II
Trimester 16 88,9% 17 94,4%
III

Total 18 100.0 18 100.0

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Bedasarakan tabel 5.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa

pada kelompok foot message, responden yang mengalami edema

paling banyak terjadi pada trimester ke III yaitu sebanyak 16 orang

(88,9%) dan paling sedikit terjadi pada kehamilan trimester ke II

yaitu sebanyak 2 orang (11,1%). Sedangkan, pada kelompok

rendam air hangat,responden yang mengalami edema paling

banyak terjadi pada kehamilan trimester ke III yaitu sebanyak 17


77

orang (94,4%). Dan paling sedikit terjadi pada kehamilan trimester

ke II, yaitu sebanyak 1 orang (5,6%)

c. Karakteristik respondenibu hamil yang mengalami edema

berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.3 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Pekerjaan pada ibu hamil yang
mengalami edema di Desa Sumberan pada bulan
Juni-Juli 2021
Pekerjaan Foot Message Rendam Air Hangat
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Petani 2 11.1 1 5.6
Wiraswasta 4 22,2 2 11,1
Tidak 12 66,7 15 83,3
Bekerja/IRT
Total 18 100.0 18 100.0

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Bedasarakan tabel 5.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa

pada kelompok foot message, responden yang mengalami edema

paling banyak terjadi pada Ibu rumah tangga sebanyak 12 orang

(66,7%) dan paling sedikit terjadi pada petani sebanyak 2 orang

(11,1%). Sedangkan, pada kelompok rendam air hangat,

responden yang mengalami edema paling banyak terjadi pada ibu

rumah tangga sebanyak 15 orang (83,3%) dan paling sedikit

terjadi pada petani sebanyak 1 (5,6%).


78

d. Karakteristik responden ibu hamil yang mengalami edema

berdasarkan kelompok pendidikan terakhir

Tabel 5.4 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Pendidikan ibu hamil yang mengalami
edema di Desa Sumberan pada bulan Juni-Juli 2021
Pendidikan Foot Message Rendam Air Hangat
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Tidak tamat SD 0 0 0 0
SD 8 44,4 7 38,9
SMP 8 44,4 10 55,6
SMA 2 11,1 1 5,6
Total 18 100.0 18 100.0
Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa

pada kelompok foot message, responden yang mengalami edema

paling banyak terjadi pada tingkat pendidikan SD dan SMP

sebanyak 8 orang (44,4) dan paling sedikit terjadi pada tingkat

pendidikan SMA sebanyak 2 orang (11,1%). Sedangkan, pada

kelompok rendam air hangat, responden yang mengalami edema

paling banyak terjadi pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 10

orang (55,6%) dan paling sedikit terjadi pada tingkat pendidikan

SMA sebanyak 1 orang (5,6%).


79

e. Karakteristik responden ibu hamil yang mengalami edema

berdasarkan kelompok status pernikahan

Tabel 5.5 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Status perninakan pada ibu hamil yang
mengalami edema pada bulan Juni-Juli 2021
Status Foot Message Rendam Air Hangat
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Pernikahan
Menikah 18 100.0 18 100,0
Belum 0 0 0 0

menikah
Total 18 100.0 18 100.0

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Bedasarakan tabel 5.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa

pada kelompok foot message, responden yang edema paling

banyak terjadi pada responden dengan status menikah sebanyak

18 orang (100%) dan paling sedikit terjadi pada responden dengan

status belum menikah dimana tidak ada responden yang

mengalami edema (0%). Sedangkan, pada kelompok rendam air

hangat, responden yang mengalami edema paling banyak terjadi

pada responden dengan status menikah sebanyak 18 orang

(100%) dan responden yang mengalami edema paling sedikit

terjadi pada responden dengan status belum menikah dimana

tidak ada responden yang mengalami edema (0%).

5.1.2 Data Khusus


80

Data umum dari penelitian ini meliputi karakteristik hasil penilaian

edema sebelum dan sesudah di berikan terapi foot message dan rendam

air hangat yaitu sebagai berikut :

1. Nilai derajat edema sebelum diberikan terapi foot message

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Nilai derajat edema sebelum diberikan terapi foot
message

Statistic N Mean Median Mode


PRE1 18 2,44 2,00 2
Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata derajat edema sebelum diberikan terapi foot message adalah

2,44, sedangkan nilai tengah derajat edema sebelum diberikan terapi

foot message adalah 2,00 dan nilai yang sering muncul di nilai derajat

edema sebelum diberikan terapi foot message adalah 2.


81

2. Nilai risiko ulkus derajat edema sesudah diberikan terapi foot message

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Nilai derajat edema sesusah diberikan terapi foot
message

Statistic N Mean Median Mode


POST1 18 1,50 1,00 1
Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata derajat edema sesudah diberikan terapi foot message adalah

1,50, sedangkan nilai tengah derajat edema sesudah diberikan terapi

foot message adalah 1,00 dan nilai yang sering muncul di nilai derajat

edema sesudah diberikan terapi foot message adalah 1.

3. Nilai derajat edema sebelum diberikan terapi rendam air hangat

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Nilai Derajat Edema Sebelum diberikan Terapi
Rendam Air hangat

Statistic N Mean Median Mode


PRE2 18 2,44 2,00 2
Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.8 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata derajat edema sebelum diberikan terapi rendam air hangat adalah

2,44, sedangkan nilai tengah derajat edema sebelum diberikan terapi

rendam air hangat adalah 2,00 dan nilai yang sering muncul di nilai

derajat edema sebelum diberikan terapi rendam air hangat adalah 2.


82

4. Nilai derajat edema sesudah diberikan terapi rendam air hangat

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Nilai Derajat Edema Sesudah diberikan Terapi
rendam Air hangat

Statistic N Mean Median Mode


POST2 18 1,48 1,00 1
Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.9 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata derajat edema sesudah diberikan terapi rendam air hangat adalah

1,48, sedangkan nilai tengah derajat edema sesudah diberikan terapi

rendam air hangat adalah 1,00 dan nilai yang sering muncul di nilai

derajat edema sesudah diberikan terapi rendam air hangat adalah 1.

5.2 Analisa Data

Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisa data adalah untuk

menyusun dan menginterpretasikan data kuantitatif yang sudah

diperoleh.Berikut ini tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini :

5.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus

Shapiro-Wilk dalam perhitungan menggunakan program SPSS 20.0. Untuk

mengetahui normal tidaknya adalah jika nilai sig > 0,05 maka normal dan

jika nilai sig < 0,05 dapat dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan yang

diperoleh sebagai berikut :


83

Tabel 5.10 Hasil uji normalitas data penelitian Efektivitas Foot


Message dan Rendam Air Hangat Terhadap Ibu hamil di
desa Sumberan pada bulan Juni-Juli 2021
Normaliditas
Shapiro-Wilk
Terapi Statistik Df Sig.

Nilai Pre Foot Message .504 7 .000

Derajat Post Foot Message .453 7 .000

Pre Rendam Air .499 12 .000


Edema
Hangat

Post Rendam Air .465 12 .001


Hangat

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan hasil uji normalitas data sebelum

dilakukan terapi foot message yaitu ρ = 0,000 < α = 0,05maka dinyatakan

distribusi data tidak normal dan hasil uji normalitas data sesudah dilakukan

terapi foot message yaitu ρ = 0,000 < α = 0,05 maka dinyatakan distribusi

data tidak normal. Sedangkan, hasil uji normalitas data sebelum dilakukan

terapi rendam air hangat yaitu ρ = 0,000 <α = 0,05 maka dinyatakan

distribusi data tidak normal dan hasil uji normalitas data sesudah dilakukan

terapi rendam air hangat yaitu ρ = 0,000< α = 0,05maka dinyatakan

distribusi data kedua post-test tersebut tidak normal.

Dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas untuk variabel post-test

terapi foot message dan Senamrendam air hangat adalah distribusi data

tidak normal karena nilai α post-test pada kedua terapi tersebut bernilai <

0,05.
84

5.2.2 Uji Transformasi Data

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan hasil uji normalitas terapi foot

message dan hasil uji normalitas rendam air hangat adalah berdistribusi

tidak normal karena nilai α post-test pada kedua terapi tersebut bernilai <

0,05, sehingga untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan maka

perlu dilakukan uji Transformasi data dengan menggunakan rumus Lg10

dengan menggunakan SPSS versi 20 untuk menilai apakah data

terdistribusi normal atau tidak normal setelah dilakukan transformasi.

Berikut hasil uji transformasi data :

Tabel 5.11 Hasil uji transformasi data penelitian Efektivitas Foot


Message dan Rendam Air Hangat Terhadap edema ibu
hamil di Desa Sumberan
Normaliditas
Nilai Terapi Shapiro-Wilk
Statistik Df Sig.
Derajat
Post Foot message .453 7 .000
Edema
PostRendam Air .465 12 .001
hangat

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan hasil uji transformasi data

sesudah dilakukan terapi foot message yaitu ρ = 0,000 < α = 0,05, maka

dinyatakan distribusi data tidak normal, dan hasil uji transformasi data

sesudah dilakukan terapi rendam air hangat yaitu ρ = 0,000< α = 0,05maka

dinyatakan distribusi data normal.

5.2.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan uji-t dengan statistik parametris

dengan rumus atau formula yang dipakai yaitu Paired Sample T-test.

Namun, berdasarkan hasil uji normalitas data dari variabel post-testfoot

message di dapatkan bahwa distribusi data tidak normal sehingga uji


85

hipotesis di transform pada statistik non-parametrik dengan rumus atau

formula yang dipakai yaitu Lg10 dan didapatkan hasil uji transformasi data

tidak terdistribusi normal karena mempunyai nilai α < 0,05. Sehingga, dapat

disimpulkan analisis uji hipotesis yang digunakan turun menjadi analisis uji

Wilcoxon.

Pada variabel Rendam air hangat pengujian hipotesis digunakan uji-t

dengan statistik parametris dengan rumus atau formula yang dipakai yaitu

Paired Sample T-test. Karena, berdasarkan hasil uji normalitas data data

dari variabel Rendam air hangat di dapatkan bahwa distribusi data tidak

normal karena mempunyai nilai α >0,05 sehingga uji hipotesis yang

digunakan turun menjadi analisis uji wilcoxon.

Analisis uji Wilcoxon terhadap post-test responden yang diberikan

terapi Foot message dan analisis terapi rendam air hangat bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efektivitas yang signifikan antara

nilai post-test kedua kelompok tersebut. Untuk mengetahui tingkat

efektivitas dari kedua terapi tersebut maka peneliti akan membandingkan

nilai signifikan atau ρ signifikan dari masing-masing kelompok yaitu

dikatakan lebih efektif apabila nilai ρ signifikan paling kecil dari < 0,05

diantara kedua kelompok tersebut. Adapun ringkasan uji Wilcoxon

responden yang diberikan terapi Foot message dan rendam air hangat

ditunjukkan oleh tabel berikut :

Tabel 5.12Analisis Efektivitas Sebelum dan Sesudah dilakukan Terapi


Foot Message Terhadap edema ibu hamil di Desa
Sumberan Pada Bulan Juni-Juli 2021
Median Mean Nilai ρV
(Minimum-
Maksimum

Pretest Foot Message 2,00 (2-4) 2,44


86

Posttest Foot Message 1,00 (1-3) 1,50 0,000

Pretest Rendam Air Hangat 3,00 (2-4) 2,67


Posttest Rendam Air Hangat 2,00 (1-3) 1,78 0,001

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan table 5.12 diketahui table uji statistic dengan

menggunakan SPSS 20 dengan menggunakan uji Wilcoxondidapatkan nilai ρ

value sebesar 0,000 dengan taraf signifikan jika nilai sign <0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima dan sebaliknya jika nilai sign >0,05, maka H0 diterima

dan H1 ditolak. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat

efektifitas foot messageterhadap penurunan edema pada ibu hamil di Desa

Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo.

Tabel 5.13 Hasil uji analisa data post test penelitian Efektivitas Foot
Message dan Rendam Air Hangat pada ibu hamil yang
mengalami edema pada bulan Juni-Juli 2020
Median Mean Nilai ρV
(Minimum-
Maksimum

Kelompok Foot Message (n=18) 3,00 (2-3) 2,83

Kelompok Rendam Air Hangat 3,00 (2-3) 2,93 0,000


(n=18)

Sumber : Data Primer Penelitian Bulan Juni-Juli 2021

Berdasarkan tabel 5.14 dapat disimpulkan bahwa ringkasan uji Man

Whitney post-test diketahui rata-rata kelompok responden yang diberikan

terapi Foot message sebesar 2,83 dan nilai minimum 2 serta nilai

maksimum 3. Sedangkan, ringkasan rata-rata uji Man Whitney rata-rata

kelompok responden yang diberikan terapi Rendam air hangat sebesar

2,93 dan nilai minimum 2 serta nilai maksimum 3, dengan nilai ρ signifikan

0,000 Sehingga berdasarkan nilai ρ signifikan dapat disimpulkan bahwa


87

terdapat perbedaan efektifias Foot Message dan Rendam Air Hangat

terhadap penurunan derajat edema. Karena nilai signifikan <0,05.


88

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Nilai derajat edema sebelum dan sesudah diberikan terapi foot message

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 01 Juli sampai 20 Juli

2021 didapatkan data yang bersedia menjadi responden adalah sebanyak

36 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, dimana 18 orang kelompok

foot message.yang dipilih secara perdusun untuk masuk dalam masing-

masing kelompok.

Berdasarakan table 5.6 pada bab 5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

pretest foot message adalah sebesar 2,44 dimana bila diinterpretasikan

terhadap kategori derajat edema maka termasuk dalam kategori sedang

untuk derajat edema pada ibu hamil.

Berdasarkan table 5.7 pada bab 5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

post foot message adalah sebesar 1,50 dimana bila diinterpretasikan

terhadap kategori derajat edema termasuk dalam kategori sedang untuk

mengalami edema dengan nilai ρ signifikan 0,000 <0,05 yang artinya bahwa

terapi foot message efektif menurunkan edema pada ibu hamil.

Foot message adalah salah satu metode yang dapat diterapkan dalam

mengurangi edema pada ibu hamil (Coban, A, Sirin, A, 2010). Pada saat

dilakukan pemijatan maka saluran pembulu darah akan memperbaiki sistim

aliran dan limfa ke seluruh tubuh. Hal ini dapat mencegah kejadian edema

pada masa kehamilan dan juag dapat mengurangi stress, membantu

kelancaran dalam proses persalinan (Wang, M, Y, 2008).


89

Sehingga setelah dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah diberikan

terapi foot massage ialah terdapat perubahan lingkar edema setelah

dilakukan terapi tersebut. Karena terapi foot massage dapat digunakan

untuk menurunkan lingkar edema. karena pada saat pemijatan ini dapat

memperlebar pembuluh yang akhirnya terjadilah perpindahan cairan bagian

tubuh yang mengakami edema.

6.2 Nilai derajat edema sebelum dan sesudah diberikan terapi rendam air

hangat.

Berdasarakan table 5.8 pada bab 5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

pretest rendam air hangatadalah sebesar 2,44 dimana bila diinterpretasikan

terhadap kategori derajat edema maka termasuk dalam kategori sedang

untuk derajat edema pada ibu hamil.

Berdasarkan table 5.9 pada bab 5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

post rendam air hangat adalah sebesar 1,78 dimana bila diinterpretasikan

terhadap kategori derajat edema termasuk dalam kategori sedang untuk

mengalami edema dengan nilai ρ signifikan 0,001 <0,05 yang artinya bahwa

terapi rendam air hangat efektif menurunkan edema pada ibu hamil.

Rendam air hangat ini mampu untuk mengurangi edema tungkai bawah

pada masa kehamilan Menurut (Yuhendri, P, Ega, S, 2019) kaki yang

direndam air hangat akan terjadi perpindahan panas dari air hangat ke tubuh

sehingga dapat menyebabkan pembulu darah menjadi lebar dan

ketegangan otot menurun, maka peredaran darah lancar.

Sehingga setelah dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah diberikan

terapi rendam air hangat ialah terdapat perubahan lingkar edema setelah

dilakukan terapi tersebut. Karena terapi rendam air hangat dapat digunakan
90

untuk menurunkan lingkar edema. karena pada saat merendam kaki

kedalam air hangat tersebut akan terjadi perpindahan hangat dari air

terhadap tubuh kita, yang akhirnya menjadi ketegangan otot menurun.

6.3 Analisisfoot messageterhadap edema ibu hamil

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.14 Bab 5 di atas,

menunjukkan bahwa rata-rata kelompok responden yang diberikan terapi

Foot Message sebesar 2,83 dengan nilai ρ signifikan 0,000 dan rata-rata

kelompok responden yang diberikan terapi Rendam Air hangat sebesar 2,93

dengan nilai ρ signifikan 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata

nilai derajat edema dan nilai ρ signifikan kelompok responden yang

diberikan terapi foot messagelebih kecil yang berarti bahwa untuk

mengurangi derajat edema pada ibu hamil lebih efektif menggunakan terapi

foot message dengan terapi Rendam air hangat.

Foot message digunakan untuk memperlanacar sirkulasi darah dan

memperlancar aliran darah ke jantung, karena terdapat perpindahan cairan

pada daerah yang mengalami edema. Foot message juga mampu dalam

mengangkut nutrisi dan dan oksigen ke seluruh tubuh. Perlakukan ini

dibutuhkan waktu 10-15 menit dengan dilakukan selama 5 hari berturut-turut

(Sanjaya, A. 2015)

Setelah diberikan terapi tersebut bahwa terapi foot massage

berpengaruh dalam menurunkan derajat edema, dan setelah dilakukan

terapi tersebut peneliti juga ingin melatih keluarga/suami responden agar

bias melakukan terapi ini jika sewaktu waktu respondem mengalami edema

lagi.
91

6.4 Analisisrendam air hangat terhadap edema ibu hamil

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.14 Bab 5 di atas,

menunjukkan bahwa rata-rata kelompok responden yang diberikan terapi

Foot Message sebesar 2,93 dengan nilai ρ signifikan 0,000 dan rata-rata

kelompok responden yang diberikan terapi Rendam Air hangat sebesar 2,93

dengan nilai ρ signifikan 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata

nilai derajat edema dan nilai ρ signifikan kelompok responden yang

diberikan terapi foot messagelebih kecil yang berarti bahwa untuk

mengurangi derajat edema pada ibu hamil lebih efektif menggunakan terapi

foot message dengan terapi Rendam air hangat.

Rendam air hangat ini digunakan untuk mengurangi edema pada ibu

hamil, karena kaki yang direndam air hangat akan terjadi perpindahan panas

dari air hangat ke tubuh sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi

lebar dan ketegangan otot menurun maka peredaran darah lancar. Dengan

adanya pelebaran pembuluh darah maka aliran darah akan lancar sehingga

mudah mendorong darah masuk ke jantung. Keadaan ini menyebabkan

aliran darah semakin lancar maka hasil akhirnya sirkulasi darah kembali ke

jantung sehingga lebih mudah untuk menarik kemabli cairan yang tertimbun

di ekstravaskuler. Perlakukan ini dibutuhkan waktu 20-30 menit dengan

jangka waktu 5 hari berturut-turut (Zaenatus, B. 2019).

Setelah diberikan terapi tersebut bahwa terapi rendam air hangat

berpengaruh dalam menurunkan derajat edema, dan setelah dilakukan

terapi tersebut peneliti juga ingin melatih keluarga/suami responden agar

bias melakukan terapi ini jika sewaktu waktu respondem mengalami edema

lagi.
92

6.5 Analisis Efektifitas Foot Message dan Rendam Air Hangat

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.13 Bab 5 di atas,

menunjukkan bahwa rata-rata kelompok responden yang diberikan terapi

Foot Messagesebesar 2,83 dengan nilai ρ signifikan 0,000. dan rata-rata

kelompok responden yang diberikan terapi Rendam Air Hangat sebesar 2,93

dengan dengan nilai ρ signifikan 0,001. Setelah dilakukan uji Mann Whitney

denganhasil ρV signifikan 0,000. Maka dinyatakan hasil data normal karena

nilai ρV <0,005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai derajat

edema dan nilai ρ signifikan kelompok responden yang diberikan terapi Foot

Message lebih kecil yang berarti bahwa untuk mengurangi derajat edema

terhadap ibu hamil lebih efektif menggunakan terapi Foot Message

dibandingkan dengan terapi Rendam Air Hangat.

Foot message digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah dan

memperlancar aliran darah ke jantung, karena terdapat perpindahan cairan

pada daerah yang mengalami edema (Sanjaya, A. 2015).

Terdapat pengaruh terhadap terapi foot message, sehingga terapi ini

bisa diterapkan terhadap ibu hamil atau melatih keluarga dan suami

responden. Karena terapi yang paling efektif menurunkan edema ialah terapi

foot massage, dari itu peneliti bias memberikan pelatihan terhadap keluarga

dan suami responden melalui enumerator.

6.6 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian merupakan bagian riset keperawatan yang

menjelaskan keterbatasan dalam penulisan riset, dalam setiap penulisan

pasti mempunyai kelemahan-kelemahan yang ada, kelemahan tersebut

ditulis dalam keterbatasan (Hidayat, 2018).


93

Berikut beberapa kelemahan atau keterbatasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Terrdapat perbedaan kegiatan mobilitas, dimana pada responden

kelompok foot message lebih sering melakukan mobilitas seperti jalan

kaki, mencuci atau melakukan pekerjaan rumah lainnya. Sedangkan pada

responden kelompok rendam air hangat jarang melakukan kegiatan

mobilitas seperti jalan kaki, mencuci atau melakukan pekerjaan rumah

lainnya
94

BAB 7

PENUTUP

7. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “ Efektivitas Foot

Message dan Rendam Air Hangat Terhadap Edema Ibu Hamil di Desa

Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo”, didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat nilai rata-rataedema yang diberikan terapi foot message

sebesar 2,83 dengan nilai minimal 2, nilai maksimal 3.

2. Terdapat nilai rata-rataedema yang diberikan terapi Rendam Air

hangat sebesar 2,93 dengan nilai minimal 2, nilai maksimal 3.

3. Terdapat pengaruh penurunan edema terhadap ibu hamil yang

diberikan terapi Foot Message dengan nilai sebesar 0,000

4. Terdapat pengaruh penurunan edema terhadap ibu hamil yang

diberikan terapi Rendam Air Hangat sebesar 0,001.

5. Terdapat perbedaan keefektifan antara pemberian terapi Foot

Message dan Rendam Air hangat terhadap penurunan edema pada

ibu hamil, yaitu lebih efektif terapi foot massagedengan nilai ρ = 0,000

< α = 0,05
95

7. 2 Saran

7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan disarankan hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai tambahan referensi dalam proses belajar mengajar baik

untuk kalangan mahasiswa, pendidikan sarjana maupun profesi mengenai

intervensi untuk mengurangi edema pada ibu hamill melalui latihanFoot

message dan Rendam Air hangat pada ibu hamil yang mengalami

edema.

7.2.2 Bagi Profesi Perawat

Bagi profesi keperawatan disarankan hasil penelitian ini dapat di

implimentasikan dalam intervensi dan implementasi keperawatan sebagai

salah satu pilihan intervensi untuk mengurangi edema pada ibu hamil

melalui latihan Foot Message dan Rendam Air hangat pada ibu hamil

yang mengalami edema.

7.2.3 Bagi Lahan Penelitian

Bagi lahan penelitian disarankan hasil penelitian ini dapat

diterapkan di lingkungan sekitar dengan dibentuknya pelatihan terapi foot

massage terhadap anggota kade, sehingga anggota kader dapat

membentuk sebuah penerapan terapi seperti dibentuknya Posyandu ibu

hamil di Desa Sumberan.


96

7.2.4 Bagi Responden

Bagi reponden penelitian disarankan hasil penelitian ini dapat

melakukan latihan secara rutin dan dilaksanakan untuk jangka panjang

tidak hanya di lakukan pada saat penelitian sebagai terapi untuk

mengurangi edema pada ibu hamil melalui terapiFoot Message dan

Rendam air Hangat sehingga responden dapat merasakan manfaat dari

intervensi ini .

7.2.5 Bagi Peneliti

Bagi peneliti disarankan hasil penelitian ini dapat menambah

wawasan dan mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku

perkuliahan serta mampu mengidentifikasi dan menganalisis efektivitas

Foot message dan Rendam Air Hangat terhadap edema ibu hamil.

7.2.6 Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengkaji factor lain

seperti “Faktor Mobilitas”. Karena factor mobiltas fisik juga dapat

menyebabkan terjadinya edema pada ibu hamil.


97

DAFTAR PUSTAKA

Arulita Ika F, Elisa D. (2017). Faktor Risiko Kejadian Abortus Spontan.Journal Of


Public Healt Research And Development Indonesia, 84-98.

Astriana Willy. (2017). Kejadian Anemia Paada Ibu Hamil Ditinjau Dari Paritas dan
Usia. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 123--130.

Bobak. (2013). Buku keperawatan maternitas edisi 4. Indonesia; EGC

Coban, A, Sirin A. (2010) Effect of foot message to decrease physiological lower


leg oedema in late pregnancy: a randomemized controlled trial in turkey.
Internasional Journal of Nursing Practice, 16 (5).

Endah,Tri,dkk. (2018). Penerapan Pijat Kaki Dan Rendam Air Hangat Campur
Kenxur Terhadap Edema Kaki Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wangon Banyumas. Jurnal Kesehatan.
Fadmiyanor Isye, Junita Selli. (2018) Hubungan Foot Message Dengan Derajat
Edema Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas rawat Inap Sidomulyo
Kota Pekan Baru. Jurnal ibu dan Anak Indonesia. 55-60

Gita A, Rinata Evi. (2018). Karakteristik Ibu (Usia, Paritas, Pendidikan) Dan
Dukungan Keluarga Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan Indonesia, 14-20.

Hidayat, AA & Uliyah, M, (2018).Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.


Jakarta, Salemba Medika.

Irianti, B, D. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : Sagang Seto.

Judith, (2011). Buku pedoman obat untuk perawat. Indonesia; EGC


98

Junita,Selli. (2018). Hubungan Foot Massage Dengan Derajat Edema Pada Ibu
Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota
Pekanbaru. http://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JPK/article/view/76.
Komisi Etik Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Nasional.2017. Pedoman
Dan Standar EtikPenelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Nasional.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Manuaba. (2010). Pengantar Kuliah Obsetri. Jakarta : EGC

Mardiana, Nuning S. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian


Preeklamsia Pada Ibu Hamil. Journal Of Public Healt Indonesia, 90-112.

Notoatmodjo, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.

Nur Mala S,Megawati S. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi


Pada Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu. Jurnal
Keperawatan & Fisioterapi Indonesia, 12-22.

Nursalam. (2016). Metodologi penelitian ilmu keperawatan edisi 4. Jakarta,


Salemba Medika.

Perkumpulan Endokronologi Indonesia (PERKENI).2015. Konsensus Pengelolaan


dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Jakarta, PB
PERKENI.

Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

Putra Yuhendri, Siregar Ega S. (2019). Pengaruh Terapi Air Hangat Terhadap
Edema Tungkai Bawah Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Indonesia, 117-120.

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Provinsi Jawa Timur Riskesdas.


Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(LPB). Jakarta

Sanjaya, A. (2015) Persiapan pemijatan terdiri dari menyediakan tempat yang


nyaman, menyeimbangkan diri, effleurage atau asupan ringan. Jurnal
Keperawatan.

Selli, Junita. (2018). Hubungan Foot Massage Dengan Derajat Edema Pada Ibu
Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo
KotaPekanbaru.http://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JPK/article/view/76. Jurnal
ibu dan anak Indonesia, 55-60.

Siregar, Putra Yuhendri. (2019). Pengaruh Terapi Air Hangat Terhadap Edema
Tungkai Bawah Ibu Hamil. Jurnal kesehatan Indonesia, 117-120.

Sukartiningsih E, Christina M. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang


Bahaya Kehamilan. Jurnal Kebidanan Indonesia, 14-22.

Sukmana, M, (2016) Mekanisme edema pada ibu hamil. Jurnal nasional edema 4
(1).

Sulistyawati, (2014). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :


salemba Medika
99

Varney,Helen. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2. Jakarta :


EGC

Wang, M, Y et al. (2008). The efficacy of reflexology: Systematic Review, Jurnal


Compilation, 512-520.

Yanagisawa N, Watanabe Y. (2017). Pengobatan Kaki Pada Kaki edema wanita.


Jurnal Kesehatan Perempuan Internasional. 69-73.

Yunita Azizatu, Dinasty Aris. (2015). Perbedaan Antara Rendam Air Hangat Dan
Pengaturan Posisi Terhadap Edema Tungkai Fisiologis Pada Ibu Hamil di
Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri. Jurnal Kesehatan Indonesia. 60-66.

Zaenatus, B. (2019) Penerapan Renda Air Hangat Campuran Kencur Untuk


Mengurangi Edma Kaki Pada Ibu hamil. Jurnal Kesehatan Indonesia 34-
43
100

Lampiran 1
101

Lampiran 2
102

Lampiran 3
103

Lampiran 4

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama Mahasiswa : Ely Dewi Agustin

Tempat, Tanggal Lahir : Probolinggo, 22 Agustus 1999

Pendidikan : Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Hafshawaty

Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Sumberan Dusun Kolor 02 RT 013 RW 002

Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo

Riwayat Pendidikan :-

1. MI Miftahul Khair : 2005 – 2011

2. SMP Darullughah Walkaromah : 2011 – 2014

3. SMA Unggulan Hafshawaty : 2014 – 2017


104

Lampiran 5

PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ely Dewi Agustin
NIM : 14201.09.17015
Jurusan : Ilmu Keperawatan

Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data


penelitian sesuai dengan yang di setujui pembimbing dan telah memperoleh
penyataan kesediaan dan persetujuan sebagai sumber data.

Probolinggo, 20 Maret 2021

Mengetahui

Tim etika penelitian Yang membuat


pernyataan

Ely Dewi Agustin


105

Lampiran 6
106
107

Lampiran 7 :Surat Komite Etik Penelitian Kesehatan


108
109

Lampiran 8
SOP PIJAT KAKI UNTUK MENGATASI EDEMA KAKI FISIOLOGIS
IBU HAMIL

PIJAT KAKI UNTUK MENGATASI EDEMA KAKI


FISIOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN Gerakan - gerakan tangan yang mekanis terhadap
kaki guna mengatasi edema kaki fisiologis ibu hamil trimester
III.

TUJUAN 1. Mengatasi edema kaki fisiologis ibu hamil trimester III.


2. Melihat keefektifitasan intervensi non farmakologis
pijat kaki untuk mengatasi edema kaki fisiologis ibu
hamil trimester III.

INDIKASI Dilakukan pada ibu hamil trimeseter III dengan edema


kaki fisiologis.

PERSIAPAN 1. Mengucapkan salam


PASIEN 2. Menjelaskan maksud dan tujuan kapada pasien.
3. Memposisikan pasien dengan senyaman mungkin

PERSIAPAN 1. Olive Oil


ALAT

PROSEDUR Tahap Pra Interaksi


PELAKSANAAN 1. Menyiapkan Alat.
2. Menyiapkan Lingkungan pasien dengan menjaga
privasi pasien.
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien.
2. Memperkenalkan diri pada pasien.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
4. Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien.
5. Menjaga privasi klien.
110

Tahap Kerja
1. Memposisikan ibu dengan posisi duduk, mengukur
diameter pergelangan kaki, diameter punggung kaki,
dan diameter ujung distal dari kaki, (pertemuan antara
jari dan kaki) dengan menggunakan midline.
2. Memijat kaki ibu hamil dengan durasi pijat 10 menit
untuk masing - masing kaki sehingga total pijat
menjadi 20 menit. Setiap gerakan diulang sebanyak
10 kali dan berlangsung selama 5 hari.
3. Memposisikan ibu dengan posisi semi - fowler.
4. Menggunakan olive oil usapkan secara merata dari
jari kaki sampai mata kaki
 Tahan kaki dengan tegas menggunakan tangan
peneliti, kemudian membelai secara keseluruhan dari
jari kaki sampai mata kaki dibagian atas kaki
menggunakan seluruh tangan, dankembali dibawah
kaki ke jari kaki menggunakan tekanan ringan.

 Membelai permukaan kulit antara masing-masing


tendon dibagian atas kaki satu sama lain dengan
menggunakan tekanan ringan

 Kemudian genggam kaki dengan menggunakan


kedua tangan dan dengan lembut dimanipulasi dari
sisi ke sisi
111

 Kedua jempol tangan meremas kaki dari jari kaki ke


pergelangan kaki, sementara jari yang lain
mendukung,

 Kemudian lakukan penekanan ringan dari tendon ke


bagian jempol depan dengan menggunakan ibu jari
peneliti.

Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien
3. Merapikan alat dan lingkungan pasien
112

Lampiran 9
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR

RENDAM AIR HANGAT

RENDAM AIR HANGAT UNTUK MENGATASI


EDEMA IBU HAMIL

PROSEDUR TETAP

Rendam air hangat adalah salah satu terapi untuk mengatasi


edema ibu hamil, terapi ini dilakukan dengan merendam kaki
PENGERTIAN
kedalam air hangat, karena air hangat ini mampu
mengurangi edema dengan cara memperlebar pembuluh
darah

untuk memberikan pengetahuan baru tentang pentingnya


TUJUAN
melakukan terapi non farmakologis pada edema ibu hamil
113

1. Seluruh ibu hamil yang mengalami edema


INDIKASI 2. Ibu hamil yang tidak mempunyai riwayat preeklamsia

1. Air hangat dengan suhu 40-45 C


2. Bak untuk wadah air hangat
PERSIAPAN ALAT
3. Handuk untuk mengeringkan kaki
4. Midline
1. Memposisikan duduk ibu hamil dengan senyaman
mungkin
PERSIAPAN
PASIEN 2. Jelaskan tujuan dan maksud dari terapi rendam air
hangat
3. Jaga privasi pasien dari lingkungan sekitar
Tahap Pra Interaksi
PROSDUR 3. Menyiapkan Alat.
PELAKSANAAN
4. Menyiapkan Lingkungan pasien dengan menjaga
privasi pasien.
Tahap Orientasi
6. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien.
7. Memperkenalkan diri pada pasien.
8. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
9. Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien.
10. Menjaga privasi klien.

Tahap Kerja
5. Memposisikan ibu dengan posisi duduk,
mengukur diameter pergelangan kaki, diameter
punggung kaki, dan diameter ujung distal dari
kaki, (pertemuan antara jari dan kaki) dengan
menggunakan midline.

6. Siapkan air hangat dengan suhu 40-45 C


114

7.Setelah menuangkan air hangat kedalam Bak


dengan suhu 40-45 C, lalu rendamkan kaki
kedalam air hangat sampai batas mata kaki,
dengan jangka waktu 20-30 menit.

8. Setelah selesai melakukan terapi rendam air


hangat, lakukan pengukuran ulang diameter
edema pada ibu hamil.

Tahap Terminasi
4. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
5. Berpamitan dengan klien.
6. Merapikan alat
7. Merapikan pasien dan lingkungan pasien.
115

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI

Nama (inisial) :

Trimester kehamilan : trimester I trimester II trimester III


116

Pekerjaan : Tidak bekerja Petani Wiraswasta

PNS

Pendidikan terakhir : SD SMP SMA Sarjana

Tidak sekolah

Terapi : Foot Message

NO DERAJAT EDEMA PRETEST POSTTEST


1. Nilai 0 : tidak terdapat edema

Nilai 1 : terdapat sedikit edema

(kedalaman 2 cm) tanpa adanya

distori

Nilai 2 : terdapat pitting dengan kedalaman

4 cm

Nilai 3 : pitting edema terasa lebih dalam

(4-6 cm) dengan ekstremitas

penuh dan bengkak

Nilai 4 : pitting edema sangat dalam


dengan kedalaman (6-8 cm)
Jumlah
117

LEMBAR OBSERVASI

Nama (inisial) :

Trimester kehamilan : trimester I trimester II trimester III

Pekerjaan : Tidak bekerja Petani Wiraswasta

PNS

Pendidikan terakhir : SD SMP SMA Sarjana

Tidak sekolah

Terapi : Rendam Air Hangat

NO DERAJAT EDEMA PRETEST POSTTEST


1. Nilai 0 : tidak terdapat edema

Nilai 1 : terdapat sedikit edema

(kedalaman 2 cm) tanpa adanya

distori

Nilai 2 : terdapat pitting dengan kedalaman

4 cm

Nilai 3 : pitting edema terasa lebih dalam

(4-6 cm) dengan ekstremitas

penuh dan bengkak

Nilai 4 : pitting edema sangat dalam


dengan kedalaman (6-8 cm)
Jumlah
118

Lampiran 11 : Hasil Observasi

Trimeste pendidika
Nama Usia r pekerjaan n Status pernikahan Pretest Posttest
Ny. S 22 II petani SD Menikah 2 1
Ny. F 24 II petani SD Menikah 2 1
Ny. T 21 II wiraswasta SD Menikah 2 1
Ny. W 25 III petani SD Menikah 2 1
Ny. I 22 III wiraswasta SD Menikah 2 1
Ny. R 27 III wiraswasta SD Menikah 2 2
Ny. M 28 III wiraswasta SD Menikah 2 1
Ny. F 26 III wiraswasta SD Menikah 2 1
Ny. D 28 III wiraswasta SD Menikah 2 1
Ny. L 29 III IRT SD Menikah 2 1
Ny. C 27 III IRT SD Menikah 3 2
Ny. H 30 III IRT SD Menikah 3 2
Ny. E 29 III IRT SD Menikah 3 2
Ny. D 29 III IRT SD Menikah 3 2
Ny. Y 26 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. A 27 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. I 32 III IRT SMP Menikah 4 3
Ny. P 33 III IRT SMP Menikah 2 1
Ny. M 32 III IRT SMP Menikah 2 1
Ny. W 31 III IRT SMP Menikah 2 1
Ny. A 34 III IRT SMP Menikah 2 1
Ny. Z 37 III IRT SMP Menikah 2 1
Ny. U 34 III IRT SMP Menikah 2 2
Ny. N 36 III IRT SMP Menikah 2 2
Ny. J 37 III IRT SMP Menikah 3 2
NY. Y 38 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. E 35 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. T 34 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. V 38 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. S 35 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. I 40 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny. Y 40 III IRT SMP Menikah 3 2
Ny.S 41 III IRT SMA Menikah 3 2
Ny. W 40 III IRT SMA Menikah 3 2
Ny. S 40 III IRT SMA Menikah 4 3
119

Lampiran 12

Trimeste pendidika
Nama Usia kode r kode pekerjaan kode n kode Status
Ny. S 22 1 II 2 petani 1 SD 2 Menika
Ny. F 24 1 II 2 petani 1 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. T 21 1 II 2 a 2 SD 2 Menika
Ny. W 25 1 III 3 petani 1 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. I 22 1 III 3 a 2 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. R 27 2 III 3 a 2 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. M 28 2 III 3 a 2 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. F 26 2 III 3 a 2 SD 2 Menika
wiraswast
Ny. D 28 2 III 3 a 2 SD 2 Menika
Ny. L 29 2 III 3 IRT 3 SD 2 Menika
Ny. C 27 2 III 3 IRT 3 SD 2 Menika
Ny. H 30 2 III 3 IRT 3 SD 2 Menika
Ny. E 29 2 III 3 IRT 3 SD 2 Menika
Ny. D 29 2 III 3 IRT 3 SD 2 Menika
Ny. Y 26 2 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. A 27 2 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. I 32 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. P 33 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. M 32 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. W 31 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. A 34 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. Z 37 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. U 34 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. N 36 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. J 37 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
NY. Y 38 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. E 35 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. T 34 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
120

Ny. V 38 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika


Ny. S 35 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. I 40 3 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny. Y 40 4 III 3 IRT 3 SMP 3 Menika
Ny.S 41 4 III 3 IRT 3 SMA 4 Menika
Ny. W 40 4 III 3 IRT 3 SMA 4 Menika
Ny. S 40 4 III 3 IRT 3 SMA 4 Menika

Keterangan

b. Trimester
1) Trimester I :1
2) Trimester II :2
3) Trimester III :3
b. Pendidikan
1) Tidak Tamat SD :1
2) SD/Sederajat :2
3) SMP/Sederajat :3
4) SMA/Sederajat :4
c. Pekerjaan
1) Petani :1
2) Wiraswasta :2
3) Tidak Bekerja/IRT :3
d. Status Perkawinan
1) Menikah :1
2) Belum Menikah :2
e. Usia
5) 19-25 :1
6) 26-30 :2
7) 31-40 :3
8) 41-46 :4
121

Lampiran 14

Hasil Uji Statistic

data Umum
TrimesterKel1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid trimester II 2 11.1 11.1 11.1

trimester III 16 88.9 88.9 100.0

Total 18 100.0 100.0

TrimesterKel2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid trimester II 1 5.6 5.6 5.6

Trimester III 17 94.4 94.4 100.0

Total 18 100.0 100.0


122

PendidikanKel1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 8 44.4 44.4 44.4

SMP 8 44.4 44.4 88.9

SMA 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

PendidikanKel2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 7 38.9 38.9 38.9

SMP 10 55.6 55.6 94.4

SMA 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

PerkerjaanKel1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid petani 2 11.1 11.1 11.1

wiraswasta 4 22.2 22.2 33.3

ibu rumah tangga 12 66.7 66.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

PekerjaanKel2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid petani 1 5.6 5.6 5.6

wiraswasta 2 11.1 11.1 16.7

ibu rumah tangga 15 83.3 83.3 100.0

Total 18 100.0 100.0


123

UsiaKel1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 19-25 5 27.8 27.8 27.8

26-30 7 38.9 38.9 66.7

31-40 4 22.2 22.2 88.9

41-46 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

UsiaKel2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 19-25 1 5.6 5.6 5.6

26-30 4 22.2 22.2 27.8

31-40 10 55.6 55.6 83.3

41-46 3 16.7 16.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

statuspernikahanKel1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid menikah 18 100.0 100.0 100.0

statuspernikahanKel2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid menikah 18 100.0 100.0 100.0


Data Khusus
124

pretestKel1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid nilai 2 11 61.1 61.1 61.1

nilai 3 6 33.3 33.3 94.4

nilai 4 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

postestKel1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid nilai 1 10 55.6 55.6 55.6

nilai 2 7 38.9 38.9 94.4

nilai 3 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

pretestKel2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid nilai 2 7 38.9 38.9 38.9

nilai 3 10 55.6 55.6 94.4

nilai 4 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0


125

postestKel2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid nilai 1 5 27.8 27.8 27.8

nilai 2 12 66.7 66.7 94.4

nilai 3 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

Uji Mann Whitney


Test Statisticsb

Footmessage

Mann-Whitney U 12.500

Wilcoxon W 27.500

Z -2.160

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Rendamairhangat

Test Statisticsb

Posttestfootmessag
e-
Pretestfootmessage

Z -4.000a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.


126

Test Statisticsb

Posttestrendama
irhangat –
Pretestrendamai
rhangat

Z -4.000a

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test


127
128
129

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Ely Dewi Agustin

NIM :14201.09.17015

Judul Skripsi : Efektifitas foot massage dan rendam air hangat di desa sumberan
kecamatan besuk Kabupaten Probolinggo.
Nama Pembimbing II : Rizka Yunita,S.Kep.,Ns.,M.Kep

NO TANGGAL BAB KONSUL SARAN TTD

1. 05 desember Judul Acc judul


2020
- Penulisan latar belakang
2. 11 januari Bab 1
sesuaikan dengan IJKS
2021
- Bab 1 antar paragraph tidak
sesuai
- Perbaiki penulisan bab1

- Introduction
3. 18 januari Bab 1
-
2021
- Jelaskandatalansiabarukasus
cidera karnajatuh
- Perbaiki kronologi
- Solution
- Perbaiki daftar pustaka

4. 02 februari Bab I - Perbaiki penulisan IJKS


2021 - Perdalam jurnal fm dan rendam
air hangat
130

- Lanjut bab 2

5. 20 februari Bab I dan II - Perdalam konsep teori


2021
- Tambahkan durasi, waktu dan
6. 01 maret Bab I dan Bab
frekuensi foot massage dan
2021 II
rendam air hangat
- Patofisiologi
- Lanjut bab3

7. 08 maret bab I-III - Perbaiki bab 3


2021 - Lanjut bab4
- Lengkapi SOP pada Modul
- Revisi bab 4 kerangka kerja
8. 14 maret Bab I-IV
penelitian
2021
- Rumus penentuansampel
- Prosedurpenelitian

9. 21 maret bab IV - Acc


2021 - Sidang proposal
- Perbaiki penulisan analisa data
10. 30 juni 2021 Bab V
- Perbaiki dan lengkapi master
tabel
- Lanjut bab 6
- Perbaiki seluruh tabel spasi 1
11. 03 agustus Bab V dan VI
- Cek lagi nilai signifikansinya
2021
- Tambahkan analisis foot
massage dan rendam air hangat
di bab 6
- Tambahkan implikasi
- Lengkapi bab 7 dan buat abstrak
- Perbaiki interpretasi uji t tidak
12. 08 agustus Bab V dan VI
berpasangan
2021
- Sesuaikan interpretasi dan
diskusi hasil dengan tujuan
penelitian
- Lanjut bab 6 dan buat artikel
penelitian
- Tambah teori jurnal di bab 6
13. 11 agustus Bab VI dan VII
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 130
131

Tambahkan implikasi terhadap


2021
pelayanan
- Perbaiki kesimpulan dan saran
bagi peneliti selanjutnya
- Perbaiki spasi 1 di abstrak

- Acc abstrak dan sidang skripsi


14. 14 agustus Bab VII dan
Abstrak
2021

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 131


132

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 132


133

Efektifitas Foot Massage dan Rendam Air Hangat Terhadap Edema Ibu Hamil di Desa
Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo
Ely Dewi Agustin, Alwin Widhiyanto, Rizka Yunita
1. Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong,
ProbolinggoEmail : elyadewiagustin@gmail.com

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 133


134

2. Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo
3. Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo

Edema is a swelling of the lower limbs that is accumulated by excessive fluid and occurs due to
uterine compression that blocks venous outflow. Treatments that can be applied to reduce the degree of
edema are:Foot Massage and Warm Water Soak. The purpose of this study was to analyze the
effectiveness of Foot Message and Warm Water Soak on edema of pregnant women in Sumberan
village.This type of research is experimental research with a design qusy-experimental.The
population is 49 people with 36 respondents who meet the research inclusion requirements, selected
through technical purposive sampling. The instrument used is an observation sheet for the value of the
degree of edema and then the data is collected through a process of Editing,Coding, Scoring and
tabulating. The data obtained were analyzed using hypothesis testing Wilcoxonand Mann Whitney
in group Foot Massage and soak in warm waterThe results of the study obtained V 0.000 in the
group Foot Massage and the value of V0.001 Soak in warm water. After the Mann Whitney test was
performed, the value of V0.000 was obtained.Significant level of V<0.05, it was stated that both
therapies were effective in reducing the degree of edema. The conclusion of this research isFoot Massage
more effective in reducing the degree of edema because it has a smaller V value than a warm water
bath.Foot Massage works by widening blood vessels, so that fluid circulation can flow throughout the
body. Expected Foot massage can be a priority therapy in reducing the degree of edema.

Keywords: Edema, Pregnant Women, Foot Massages, Warm Water Soak

1.
2. Pendahuluan (2016) sebagian besar terjadi edema
Ibu hamil adalah orang yang sedang pada ibu hamil trimester III sebanyak
dalam proses pembuahan untuk (54,2%).
melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh Berdasarkan hasil studi pendahuluan
seorang wanita hamil terdapat janin yang di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk
tumbuh didalam rahim, biasanya muncul terdapat 8 dari 12 ibu hamil yang
bebarapa masalah pada ibu hamil dimasa mengalami edema tungkai bawah pada
kehamilannnya. Salah satunya ialah trimester III, dan 4 orang ibu hamil
pembengkakan pada tungkai bawah mengalami nyeri pada bagian punggung.
(Yuhendri,2019).Edema tungkai bawah Dari hasil wawancara pada tanggal 10
ini merupakan pembengkakan pada januari 2021, ibu hamil mengatakan
tungkai bawah yang di akumulasi oleh bahwa dampak dari terjadinya edema
cairan yang berlebihan didalam tubuh. pada tungkai bawah ini menyebabkan
Sekitar 80% pada ibu hamil trimester III, ibu hamil tidak bisa berjalan dengan
terjadi akibat dari penekanan uterus yang jarak yang cukup jauh, tidak bisa berdiri
menghambat aliran vena dan tarikan dengan waktu yang lama dan tidak bisa
gravitasi yang menyebabkan retensi menaiki anak tangga..
cairan semakin besar (Siregar, 2019). Menurut Yunita (2015)
Menurut Word Health Penyebab edema yang paling umum
Organization (WHO, 2018), didapatkan ialah penumpukan cairan pada kaki
angka kejadian bengkak terjadi sekitar sehingga menimbulkan edema tungkai
75% pada ibu hamil, pembengkakan bawah ketika hamil. karena selama masa
yang umum terjadi pada trimester II dan kehamilan tubuh memproduksi dan
trimester III. Dari data di atas, keluhan menahan air lebih banyak dari biasanya,
bengkak menduduki urutan kedua Rahim yang terus membesar tentunya
sebanyak 75%, karena edema pada ibu akan menekan pembuluh darah dari
hamil bisa berbahaya dan juga tidak jantung dan menyebabkan lebih banyak
berbahaya (Fuada, 2018). Menurut Data cairan yang tertahan di tungkai kaki,
Departemen Kesehatan RI, sebanyak sehingga menyebabkan sendi dan
80% wanita hamil di Indonesia telapak kaki tidak bisa berjalan dengan
mengalami keluhan bengkak pada kaki. jarak yg cukup jauh dan tidak bisa
Pada wilayah provinsi Jawa Timur berdiri terlalu lama akibat penumpukan

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 134


135

cairan ditelapak kaki atau tungkai bawah 26-30 7 38,9 4 22,2


tersebut 31-40 4 22,2 10 55,6
Sesuai dengan permasalahan diatas, 41-46 2 11,1 3 16,7
maka dari ibu hamil yang mengalami Total 18 100. 18 100.0
edema harus segera diberikan 0
penanganan, salah satunya ialah
diberikan terapi foot message. Berdasarkan tabel 3.1 diatas, , dapat
Berdasarkan penelitian Fadmiyanor disimpulkan bahwa pada kelompok 1
(2018) menyatakan bahwa edema pada foot message, responden yang
kehamilan dapat diobati melalui terapi mengalami edema paling banyak terjadi
foot message. Prinsip kerja foot message pada rentang usia 26-30 tahun sebanyak
ini sendiri ada untuk memberikan 7 orang (38,9%) dan paling sedikit
tekanan langsung dan berfokus pada terjadi pada rentang usia 31-40 tahun
bagian tubuh yang mengalami edema dan 41-46 tahun sebanyak 2 orang
Selain dilakukan terapi foot message, (11%). Sedangkan, pada kelompok
edema juga dapat diobati dengan rendam rendam air hangat, responden yang
air hangat. Menurut (Siregar, 2019) mengalami edema paling banyak terjadi
terapi rendam air hangat dapat pada rentang usia 31-40 tahun sebanyak
digunakan sebagai alternative non 10 orang (55,6%) dan paling sedikit
farmakologis dengan menggunakan terjadi pada rentang usia 19-25 tahun
metode merendam kaki ke dalam air dimana terdapat 1 responden yang
hangat. Rendam air hangat ini dapat mengalami edema (5,6%).
memberikan dampak pada pada 3.2.2 Gambaran Karakteristik Responden
fisiologis tubuh, Berdasarkan Trimester
3. Metode Penelitian Tabel 3.2: Distribusi Frekuensi
Penelitian ini menggunakan jenis Karakteristik Responden
penelitian eksperimental dengan Berdasarkan Trimester
rancangan penelitian quasy-
experimental Populasi pada penelitian
ini adalah 49 orang dan sampel
penelitian sebanyak 36 orang, dengan Kategori Foot Rendam
tekhnik sampling purposive sampling. Trimester Message Air Hangat
Pengumpulan data menggunakanlembar Ʃ % Ʃ %
observasi derajat edema uji statistik Trimeste 0 0% 0 0%
menggunakan uji hipotesis wilcoxon rI
pada kedua kelompok dan uji hipotesis Trimeste 2 11,1 1 5,6
Mann Whitney pada kelompok 1 dan r II %
kelompok IIdengan tingkat signifikan Trimeste 1 88,9 1 94,4
<0,05. r III 6 % 7 %
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Total 1 100.0 1 100.0
Tempat penelitian di Desa 8 8
Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten
Probolinggo. Menurut data dari Berdasarakan tabel 3.2 diatas, , dapat
Puskesmas besuk, Desa Sumberan disimpulkan bahwa pada kelompok foot
merupakan salah satu desa dengan message, responden yang mengalami
jumlahibu hamil terbanyak di edema paling banyak terjadi pada
Kecamatan Besuk. trimester ke III yaitu sebanyak 16 orang
4.2 Gambaran Karakteristik Responden (88,9%) dan paling sedikit terjadi pada
3.2.1 Gambaran Karakteristik Responden kehamilan trimester ke II yaitu sebanyak
Berdasarkan usia 2 orang (11,1%). Sedangkan, pada
us kelompok rendam air hangat,responden
Foot Message Rendam Air yang mengalami edema paling banyak
Usia Hangat terjadi pada kehamilan trimester ke III
Ʃ % Ʃ % yaitu sebanyak 17 orang (94,4%). Dan
19-25 5 27,8 1 5,6 paling sedikit terjadi pada kehamilan

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 135


136

trimester ke II, yaitu sebanyak 1 orang Ʃ % Ʃ %


(5,6%) Menikah 18 100.0 18 100.0
3.2.3 Gambaran Karakteristik Belum 0 0 0 0
Responden Berdasarkan Pekerjaan menikah
Tabel 3.3: Distribusi Frekuensi Total 18 100.0 18 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 3.5 dapat
Berdasarkan Pekerjaan. disimpulkan bahwa pada kelompok foot
Foot Rendam message, responden yang edema paling
Pekerjaan Message Air Hangat banyak terjadi pada responden dengan
Ʃ % Ʃ % status menikah sebanyak 18 orang
Petani 2 11.1 1 5.6 (100%) dan paling sedikit terjadi pada
Wiraswasta 4 22,2 2 11,1 responden dengan status belum menikah
Tidak dimana tidak ada responden yang
Bekerja/IRT 12 66,7 15 83,3 mengalami edema (0%). Sedangkan,
Total 18 100.0 18 100.0 pada kelompok rendam air hangat,
responden yang mengalami edema
Berdasarkan tabel 3.3 diatas, , dapat paling banyak terjadi pada responden
disimpulkan bahwa pada kelompok foot dengan status menikah sebanyak 18
message, responden yang mengalami orang (100%) dan responden yang
edema paling banyak terjadi pada Ibu mengalami edema paling sedikit terjadi
rumah tangga sebanyak 12 orang pada responden dengan status belum
(66,7%) dan paling sedikit terjadi pada menikah dimana tidak ada responden
petani sebanyak 2 orang (11,1%). yang mengalami edema (0%).
Sedangkan, pada kelompok rendam air 3.4 Data Khusus
hangat, responden yang mengalami 3.4.1 Skor Distribusi Frekuensi Nilai
edema paling banyak terjadi pada ibu derajat edema sebelum diberikan
rumah tangga sebanyak 15 orang terapi foot message
(83,3%) dan paling sedikit terjadi pada Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi skor Nilai
petani sebanyak 1 (5,6%) Derajar edema sebelum diberikan
3.2.4 Gambaran Karakteristik Responden terapi Foot Massage
Berdasarkan Pendidikan Statistic N Mean Median Mode
Tabel 3.4: Distribusi Frekuensi PRE1 18 2,44 2,00 2
Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 3.6 diatas, dapat
Berdasarkan Pendidikan.
disimpulkan bahwa nilai rata-rata derajat

Pendidika Foot Rendam


Berdasarkan tabel 3.4 diatas, dapat n Message Air Hangat
disimpulkan bahwa pada kelompok foot & %
message, responden yang mengalami edema Tidak 0 0 0 0
paling banyak terjadi pada tingkat pendidikan tamat SD
SD dan SMP sebanyak 8 orang (44,4) dan SD 8 44,4 7 38,9
paling sedikit terjadi pada tingkat pendidikan SMP 8 44,4 1 55,6
SMA sebanyak 2 orang (11,1%). Sedangkan, 0
pada kelompok rendam air hangat, responden SMA 2 11,1 1 5,6
yang mengalami edema paling banyak terjadi Total 1 100. 1 100.
pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 10 8 0 8 0
orang (55,6%) dan paling sedikit terjadi pada edema sebelum diberikan terapi foot
tingkat pendidikan SMA sebanyak 1 orang message adalah 2,44, sedangkan nilai
(5,6%). tengah derajat edema sebelum diberikan
3.2.5 Gambaran Karakteristik Responden terapi foot message adalah 2,00 dan nilai
Berdasarkan Status Pernikahan yang sering muncul di nilai derajat
Tabel 3.5: Distribusi Frekuensi edema sebelum diberikan terapi foot
Karakteristik Responden message adalah 2.
Berdasarkan Status Pernikahan 3.4.2 Skor Distribusi Frekuensi Nilai
Status Foot Rendam derajat edema sebelum diberikan
Perkawinan Massage Air hangat terapi foot message

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 136


137

Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi skor Nilai Tabel 3.14 Hasil uji analisa data
Derajar edema sebelum diberikan sebelum dan sesudah penelitian
terapi Foot Massage Efektivitas foot massage dan
Statistic N Mea Median Mode rendam air hangat terhadap
n edema ibu hamil.
Median Mea Nilai
POST1 18 1,50 1,00 1 (Minimum- n ρV
Maksimum

Berdasarkan tabel 3.8 diatas, dapat Pretest 2,00 (2-4) 2,44


disimpulkan bahwa nilai rata-rata derajat Foot 0,000
edema sesudah diberikan terapi foot Messag
message adalah 1,50, sedangkan nilai e
tengah derajat edema sesudah diberikan Posttest 1,00 (1-3) 1,50
terapi foot message adalah 1,00 dan nilai Foot
yang sering muncul di nilai derajat Messag
edema sesudah diberikan terapi foot Pretest 3,00 (2-4) 2,67
message adalah 1. Renda
3.2.3 Skor Derajat edema sebelum m Air
diberikan terapi Rendam Air Hangat Hangat 0,001
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi nilai
derajat edema sebelum diberikan Posttest 2,00 (1-3) 1,78
terapi rendam air hangat. Renda
Statistic N Mea Median Mode m Air
n Hangat
PRE2 18 2,44 2,00 2
Berdasarkan tabel 3.9 diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata derajat Berdasarkan tabel 3.14 tabel hasil uji
edema sebelum diberikan terapi rendam statistik dengan menggunakan SPSS 20
air hangat adalah 2,44, sedangkan nilai dengan menggunakan uji Wilcoxon
tengah derajat edema sebelum diberikan didapatkan nilai ρ value sebesar 0,000
terapi rendam air hangat adalah 2,00 dan dengan taraf signifikan jika nilai sign
nilai yang sering muncul di nilai derajat <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
edema sebelum diberikan terapi rendam dan sebaliknya jika nilai sign >0,05, maka
air hangat adalah 2. H0 diterima dan H1 ditolak. Dari hasil
3.4.4 Skor nilai derajat edema sesudah analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat
diberikan terapi rendam air hangat efektifitas foot message terhadap
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi derajat penurunan edema pada ibu hamil di Desa
edema sesudah diberikan terapi rendam Sumberan Kecamatan Besuk Kabupaten
air hangat. Probolinggo..
Statistic N Mean Median Mode Table 3.15 Hasil uji analisa data post
POST2 18 1,48 1,00 1 test penelitian Efektivitas Foot
Message dan Rendam Air Hangat
Berdasarkan tabel 3.10 diatas, dapat pada ibu hamil yang mengalami
disimpulkan bahwa nilai rata-rata derajat edema pada bulan Juni-Juli 2020.
edema sesudah diberikan terapi rendam Median Mean Nilai
air hangat adalah 1,48, sedangkan nilai (Minimum- ρV
tengah derajat edema sesudah diberikan Maksimum
terapi rendam air hangat adalah 1,00 dan
nilai yang sering muncul di nilai derajat Kelompo 3,00 (2-3) 2,83
edema sesudah diberikan terapi rendam k Foot
air hangat adalah 1 Message
3.5 Hasil Analisa Data (n=18)
3.5.1 Uji Hipotesis
Kelompo 3,00 (2-3) 2,93 0,000
k Rendam

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 137


138

Air juag dapat mengurangi stress, membantu


Hangat kelancaran dalam proses persalinan
(n=18) (Wang, M, Y, 2008).

Sehingga setelah dilakukan evaluasi


Berdasarkan tabel 5.15 dapat sebelum dan sesudah diberikan terapi foot
disimpulkan bahwa ringkasan uji Man massage ialah terdapat perubahan lingkar
Whitney post-test diketahui rata-rata edema setelah dilakukan terapi tersebut.
kelompok responden yang diberikan terapi Karena terapi foot massage dapat
Foot message sebesar 2,83 dan nilai digunakan untuk menurunkan lingkar
minimum 2 serta nilai maksimum 3. edema. karena pada saat pemijatan ini
Sedangkan, ringkasan rata-rata uji Man dapat memperlebar pembuluh yang
Whitney rata-rata kelompok responden akhirnya terjadilah perpindahan cairan
yang diberikan terapi Rendam air hangat bagian tubuh yang mengakami edema.
sebesar 2,93 dan nilai minimum 2 serta
nilai maksimum 3, dengan nilai ρ 3.6.2Nilai derajat edema sebelum dan
signifikan 0,000 Sehingga berdasarkan sesudah diberikan terapi rendam air
nilai ρ signifikan dapat disimpulkan bahwa hangat.
terdapat perbedaan efektifias Foot Berdasarkan tabel 3.8 pada bab 5
Message dan Rendam Air Hangat terhadap menunjukkan bahwa nilai rata-rata
penurunan derajat edema. Karena nilai pretest rendam air hangat adalah sebesar
signifikan <0,05. 2,44 dimana bila diinterpretasikan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terhadap kategori derajat edema maka
terapi yang berpengaruh terhadap termasuk dalam kategori sedang untuk
penurunan derajat edema pada ibu hamil derajat edema pada ibu hamil.
ialah lebih efektif terapi foot massage
Berdasarkan table 5.9 pada bab 5
dengan nilai sig 0,000 >0,05.
menunjukkan bahwa nilai rata-rata post
3.6 Pembahasan
rendam air hangat adalah sebesar 1,78
3.6.1 Nilai derajat edema sebelum dan
dimana bila diinterpretasikan terhadap
sesudah diberikan terapi foot
kategori derajat edema termasuk dalam
massage.
kategori sedang untuk mengalami edema
Berdasarkan tabel 3.6 bab 5
dengan nilai ρ signifikan 0,001 <0,05
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
yang artinya bahwa terapi rendam air
pretest foot message adalah sebesar 2,44
hangat efektif menurunkan edema pada
dimana bila diinterpretasikan terhadap
ibu hamil.
kategori derajat edema maka termasuk
dalam kategori sedang untuk derajat Rendam air hangat ini mampu untuk
edema pada ibu hamil. mengurangi edema tungkai bawah pada
masa kehamilan Menurut (Yuhendri, P,
Berdasarkan table 5.7 pada bab 5
Ega, S, 2019) kaki yang direndam air
menunjukkan bahwa nilai rata-rata post
hangat akan terjadi perpindahan panas
foot message adalah sebesar 1,50 dimana
dari air hangat ke tubuh sehingga dapat
bila diinterpretasikan terhadap kategori
menyebabkan pembulu darah menjadi
derajat edema termasuk dalam kategori
lebar dan ketegangan otot menurun, maka
sedang untuk mengalami edema dengan
peredaran darah lancar.
nilai ρ signifikan 0,000 <0,05 yang
artinya bahwa terapi foot message efektif Sehingga setelah dilakukan evaluasi
menurunkan edema pada ibu hamil. sebelum dan sesudah diberikan terapi
rendam air hangat ialah terdapat
Foot message adalah salah satu metode
perubahan lingkar edema setelah
yang dapat diterapkan dalam mengurangi
dilakukan terapi tersebut. Karena terapi
edema pada ibu hamil (Coban, A, Sirin,
rendam air hangat dapat digunakan untuk
A, 2010). Pada saat dilakukan pemijatan
menurunkan lingkar edema. karena pada
maka saluran pembulu darah akan
saat merendam kaki kedalam air hangat
memperbaiki sistim aliran dan limfa ke
tersebut akan terjadi perpindahan hangat
seluruh tubuh. Hal ini dapat mencegah
dari air terhadap tubuh kita, yang
kejadian edema pada masa kehamilan dan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 138
139

akhirnya menjadi ketegangan otot Rendam air hangat ini digunakan


menurun. untuk mengurangi edema pada ibu hamil,
karena kaki yang direndam air hangat
3.6.3 Analisis foot massage terhadap akan terjadi perpindahan panas dari air
edema ibu hamil hangat ke tubuh sehingga menyebabkan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel pembuluh darah menjadi lebar dan
5.14 Bab 5 di atas, menunjukkan bahwa ketegangan otot menurun maka peredaran
rata-rata kelompok responden yang darah lancar. Dengan adanya pelebaran
diberikan terapi Foot Message sebesar pembuluh darah maka aliran darah akan
2,83 dengan nilai ρ signifikan 0,000 dan lancar sehingga mudah mendorong darah
rata-rata kelompok responden yang masuk ke jantung. Keadaan ini
diberikan terapi Rendam Air hangat menyebabkan aliran darah semakin lancar
sebesar 2,93 dengan nilai ρ signifikan maka hasil akhirnya sirkulasi darah
0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kembali ke jantung sehingga lebih mudah
rata-rata nilai derajat edema dan nilai ρ untuk menarik kemabli cairan yang
signifikan kelompok responden yang tertimbun di ekstravaskuler. Perlakukan
diberikan terapi foot message lebih kecil ini dibutuhkan waktu 20-30 menit dengan
yang berarti bahwa untuk mengurangi jangka waktu 5 hari berturut-turut
derajat edema pada ibu hamil lebih efektif (Zaenatus, B. 2019).
menggunakan terapi foot message dengan Setelah diberikan terapi tersebut
terapi Rendam air hangat. bahwa terapi rendam air hangat
Foot message digunakan untuk berpengaruh dalam menurunkan derajat
memperlanacar sirkulasi darah dan edema, dan setelah dilakukan terapi
memperlancar aliran darah ke jantung, tersebut peneliti juga ingin melatih
karena terdapat perpindahan cairan pada keluarga/suami responden agar bias
daerah yang mengalami edema. Foot melakukan terapi ini jika sewaktu waktu
message juga mampu dalam mengangkut respondem mengalami edema lagi.
nutrisi dan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Perlakukan ini dibutuhkan waktu 10-15 3.6.4Analisis efektifitas Foot massage
menit dengan dilakukan selama 5 hari terhadap edema ibu hamil.
berturut-turut (Sanjaya, A. 2015) Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
Setelah diberikan terapi tersebut bahwa 5.13 Bab 5 di atas, menunjukkan bahwa
terapi foot massage berpengaruh dalam rata-rata kelompok responden yang
menurunkan derajat edema, dan setelah diberikan terapi Foot Message sebesar
dilakukan terapi tersebut peneliti juga 2,83 dengan nilai ρ signifikan 0,000. dan
ingin melatih keluarga/suami responden rata-rata kelompok responden yang
agar bias melakukan terapi ini jika sewaktu diberikan terapi Rendam Air Hangat
waktu respondem mengalami edema lagi. sebesar 2,93 dengan dengan nilai ρ
3.6.4 Analisis Rendam Air hangat terhadap signifikan 0,001. Setelah dilakukan uji
edema ibu hamil Mann Whitney denganhasil ρV signifikan
Berdasarkan hasil penelitian pada 0,000. Maka dinyatakan hasil data normal
tabel 5.14 Bab 5 di atas, menunjukkan karena nilai ρV <0,005. Sehingga dapat
bahwa rata-rata kelompok responden disimpulkan bahwa rata-rata nilai derajat
yang diberikan terapi Foot Message edema dan nilai ρ signifikan kelompok
sebesar 2,93 dengan nilai ρ signifikan responden yang diberikan terapi Foot
0,000 dan rata-rata kelompok responden Message lebih kecil yang berarti bahwa
yang diberikan terapi Rendam Air hangat untuk mengurangi derajat edema terhadap
sebesar 2,93 dengan nilai ρ signifikan ibu hamil lebih efektif menggunakan terapi
0,001. Sehingga dapat disimpulkan Foot Message dibandingkan dengan terapi
bahwa rata-rata nilai derajat edema dan Rendam Air Hangat.
nilai ρ signifikan kelompok responden Foot message digunakan untuk
yang diberikan terapi foot message lebih memperlancar sirkulasi darah dan
kecil yang berarti bahwa untuk memperlancar aliran darah ke jantung,
mengurangi derajat edema pada ibu hamil karena terdapat perpindahan cairan pada
lebih efektif menggunakan terapi foot daerah yang mengalami edema (Sanjaya,
message dengan terapi Rendam air A. 2015).
hangat.
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 139
140

Terdapat pengaruh terhadap terapi foot 3.7 Kesimpulan dan Saran


message, sehingga terapi ini bisa 3.7.1 Kesimpulan
diterapkan terhadap ibu hamil atau melatih Berdasarkan hasil penelitian yang
keluarga dan suami responden. Karena berjudul “ Efektivitas Foot Message dan
terapi yang paling efektif menurunkan Rendam Air Hangat Terhadap Edema
edema ialah terapi foot massage, dari itu Ibu Hamil di Desa Sumberan
peneliti bias memberikan pelatihan Kecamatan Besuk Kabupaten
terhadap keluarga dan suami responden Probolinggo”, didapatkan kesimpulan
melalui enumerator. sebagai berikut :
3.6.5Analisis efektifitas square stepping 6. Terdapat nilai rata-rata edema yang
exercise terhadap penurunan resiko diberikan terapi foot message
jatuh periode 1 (sebelum cross over) sebesar 2,83 dengan nilai minimal
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2, nilai maksimal 3.
3.16 di atas, menunjukkan bahwa rata- 7. Terdapat nilai rata-rata edema yang
rata kelompok II yang diberikan square diberikan terapi Rendam Air hangat
stepping exercise nilai rata rata pretest sebesar 2,93 dengan nilai minimal
sebesar 30,67 dan post test sebesar 33,94 2, nilai maksimal 3.
dengan nilai ρ signifikan 0,000. 8. Terdapat pengaruh penurunan
Sehingga dapat disimpulkanberdasarkan edema terhadap ibu hamil yang
nilai ρ signifikan 0,000<0,05 bahwa ada diberikan terapi Foot Message
pengaruh pemberian square stepping dengan nilai sebesar 0,000
exercise terhadap penurunan resiko jatuh 9. Terdapat pengaruh penurunan
pada lansia. edema terhadap ibu hamil yang
Pelatihan SSE memvisualisasikan dan diberikan terapi Rendam Air
menghafal urutan dan kemudian Hangat sebesar 0,001.
mengikuti urutan di atas tikar, yang 10. Terdapat perbedaan keefektifan
membutuhkan perhatian, ingatan, dan antara pemberian terapi Foot
perencanaan untuk dilakukan dengan Message dan Rendam Air hangat
benar. Selain itu, peserta perlu terhadap penurunan edema pada ibu
mengenali kesalahan dan hamil, yaitu lebih efektif terapi foot
memperbaikinya jika perlu. Selama sesi massage dengan nilai ρ = 0,000 < α
square stepping exercise, peserta = 0,05
didorong untuk memperhatikan urutan, 3.7.2 Saran
yang berpotensi menambah kesulitan, Bagi Institusi Pendidikan
karena program melibatkan sesi Bagi institusi pendidikan
kelompok. Namun, kebutuhan untuk disarankan hasil penelitian ini dapat
fokus ini mungkin telah membantu dijadikan sebagai tambahan referensi
meningkatkan perhatian terkonsentrasi, dalam proses belajar mengajar baik
yang diamati pada kelompok square untuk kalangan mahasiswa, pendidikan
stepping exercise. Ini penting karena, sarjana maupun profesi mengenai
seperti kebanyakan fungsi kognitif, intervensi untuk mengurangi edema
perhatian menurun seiring bertambahnya pada ibu hamill melalui latihan Foot
usia. message dan Rendam Air hangat pada
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ibu hamil yang mengalami edema.
(Shimada et al, 2017 ) tentang efek Bagi Profesi Perawat
khusus dari latihan langkah persegi, Bagi profesi keperawatan
Badan literatur saat ini memberikan disarankan hasil penelitian ini dapat di
bukti tentang manfaat umum dari latihan implimentasikan dalam intervensi dan
olah raga untuk lansia. Aktivitas fisik implementasi keperawatan sebagai
berdampak positif pada peningkatan salah satu pilihan intervensi untuk
keseimbangan karena pentingnya mengurangi edema pada ibu hamil
melakukan aktivitas fisik dalam melalui latihan Foot Message dan
meningkatkan kemampuan bekerja dan Rendam Air hangat pada ibu hamil
dengan demikian meningkatkan atau yang mengalami edema.
mempertahankan kemampuan individu
untuk menopang aktivitas.

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 140


141

Bagi Lahan Penelitian Internasional Journal of Nursing Practice,


Bagi lahan penelitian disarankan 16 (5).
hasil penelitian ini dapat diterapkan di
lingkungan sekitar dengan dibentuknya Endah,Tri,dkk. (2018). Penerapan Pijat Kaki
pelatihan terapi foot massage terhadap Dan Rendam Air Hangat Campur Kenxur
anggota kade, sehingga anggota kader Terhadap Edema Kaki Ibu Hamil
dapat membentuk sebuah penerapan Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas
terapi seperti dibentuknya Posyandu Wangon Banyumas. Jurnal Kesehatan.
ibu hamil di Desa Sumberan. Fadmiyanor Isye, Junita Selli. (2018)
Bagi Responden Hubungan Foot Message Dengan Derajat
Bagi reponden penelitian Edema Pada Ibu Hamil Trimester III di
disarankan hasil penelitian ini dapat Puskesmas rawat Inap Sidomulyo Kota
melakukan latihan secara rutin dan Pekan Baru. Jurnal ibu dan Anak
dilaksanakan untuk jangka panjang Indonesia. 55-60
tidak hanya di lakukan pada saat
penelitian sebagai terapi untuk Gita A, Rinata Evi. (2018). Karakteristik Ibu
mengurangi edema pada ibu hamil (Usia, Paritas, Pendidikan) Dan
melalui terapi Foot Message dan Dukungan Keluarga Ibu Hamil
Rendam air Hangat sehingga Trimester III. Jurnal Ilmiah Ilmu
responden dapat merasakan manfaat Kesehatan Indonesia, 14-20.
dari intervensi ini . Hidayat, AA & Uliyah, M, (2018).Metode
Bagi Peneliti
Bagi peneliti disarankan hasil Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.
penelitian ini dapat menambah Jakarta, Salemba Medika.
wawasan dan mengimplementasikan
ilmu yang telah didapat di bangku Irianti, B, D. (2014). Asuhan Kehamilan
perkuliahan serta mampu Berbasis Bukti. Jakarta : Sagang Seto.
mengidentifikasi dan menganalisis
efektivitas Foot message dan Rendam Judith, (2011). Buku pedoman obat untuk
Air Hangat terhadap edema ibu hamil. perawat. Indonesia; EGC
Bagi peneliti selanjutnya
Junita,Selli. (2018). Hubungan Foot
Bagi peneliti selanjutnya
Massage Dengan Derajat Edema Pada
disarankan untuk mengkaji factor lain
Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas
seperti “Faktor Mobilitas”. Karena
Rawat Inap Sidomulyo Kota
factor mobiltas fisik juga dapat
Pekanbaru.
menyebabkan terjadinya edema pada
http://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JPK/art
ibu hamil.
icle/view/76.
Komisi Etik Penelitian Dan Pengembangan
3.8 Daftar Pustaka
Kesehatan Nasional.2017. Pedoman
Dan Standar EtikPenelitian Dan
Arulita Ika F, Elisa D. (2017). Faktor Risiko
Pengembangan Kesehatan
Kejadian Abortus Spontan. Journal Of
Nasional.Kementerian Kesehatan
Public Healt Research And Development
Republik Indonesia.
Indonesia, 84-98.
Manuaba. (2010). Pengantar Kuliah
Astriana Willy. (2017). Kejadian Anemia Obsetri. Jakarta : EGC
Paada Ibu Hamil Ditinjau Dari Paritas
Mardiana, Nuning S. (2016). Faktor-Faktor
dan Usia. Jurnal Ilmu Kesehatan
yang Berhubungan Dengan Kejadian
Indonesia, 123--130.
Preeklamsia Pada Ibu Hamil. Journal
Bobak. (2013). Buku keperawatan maternitas Of Public Healt Indonesia, 90-112.
edisi 4. Indonesia; EGC
Notoatmodjo, (2012). Metodologi Penelitian
Coban, A, Sirin A. (2010) Effect of foot Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.
message to decrease physiological lower
Nur Mala S,Megawati S. (2018). Faktor-
leg oedema in late pregnancy: a
Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
randomemized controlled trial in turkey.

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 141


142

Pada Kehamilan Di Wilayah Kerja Varney,Helen. (2011). Buku Ajar Asuhan


Puskesmas Pancur Batu. Jurnal Kebidanan. Edisi 4 Volume 2. Jakarta :
Keperawatan & Fisioterapi Indonesia, EGC
12-22.
Wang, M, Y et al. (2008). The efficacy of
Nursalam. (2016). Metodologi penelitian reflexology: Systematic Review, Jurnal
ilmu keperawatan edisi 4. Jakarta, Compilation, 512-520.
Salemba Medika.
Yanagisawa N, Watanabe Y. (2017).
Perkumpulan Endokronologi Indonesia Pengobatan Kaki Pada Kaki edema
(PERKENI).2015. Konsensus wanita. Jurnal Kesehatan Perempuan
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Internasional. 69-73.
Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015.
Jakarta, PB PERKENI. Yunita Azizatu, Dinasty Aris. (2015).
Perbedaan Antara Rendam Air
Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan. Hangat Dan Pengaturan Posisi
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono. Terhadap Edema Tungkai Fisiologis
Pada Ibu Hamil di Kelurahan Bandar
Putra Yuhendri, Siregar Ega S. (2019). Lor Kota Kediri. Jurnal Kesehatan
Pengaruh Terapi Air Hangat Terhadap Indonesia. 60-66.
Edema Tungkai Bawah Ibu Hamil. Jurnal
Kesehatan Indonesia, 117-120.
Zaenatus, B. (2019) Penerapan Renda Air
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Hangat Campuran Kencur Untuk
Provinsi Jawa Timur Riskesdas. Mengurangi Edma Kaki Pada Ibu
Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan hamil. Jurnal Kesehatan Indonesia
Pengembangan Kesehatan (LPB). 34-43.
Jakarta

Sanjaya, A. (2015) Persiapan pemijatan


terdiri dari menyediakan tempat yang
nyaman, menyeimbangkan diri,
effleurage atau asupan ringan. Jurnal
Keperawatan.

Selli, Junita. (2018). Hubungan Foot Massage


Dengan Derajat Edema Pada Ibu Hamil
Trimester Iii Di Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo KotaPekanbaru.
http://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JPK/artic
le/view/76. Jurnal ibu dan anak
Indonesia, 55-60.

Siregar, Putra Yuhendri. (2019). Pengaruh


Terapi Air Hangat Terhadap Edema
Tungkai Bawah Ibu Hamil. Jurnal
kesehatan Indonesia, 117-120.

Sukartiningsih E, Christina M. (2017).


Hubungan Pengetahuan Ibu tentang
Bahaya Kehamilan. Jurnal Kebidanan
Indonesia, 14-22.

Sukmana, M, (2016) Mekanisme edema pada


ibu hamil. Jurnal nasional edema 4 (1).

Sulistyawati, (2014). Asuhan Kebidanan Pada


Masa Kehamilan. Jakarta : salemba
Medika
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 142
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) cxliii

Anda mungkin juga menyukai