Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1, Mei 2013, 15-26 DOI: 10.9744/jak.15.1.

15-26
ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137 online

Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas


Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Yulius Ardy Wiranata


Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Yeterina Widi Nugrahanti


Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
Email: yeterina.nugrahanti@staff.uksw.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap


profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Variabel stuktur kepemilikan terdiri dari kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah,
kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi dan kepemilikan keluarga. Variabel
profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Variabel kontrol yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan leverage. Penelitian ini
menggunakan sampel 224 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-
2011. Teknik analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah regresi berganda
dengan SPSS 16. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan asing dan leverage
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan kepemilikan keluarga
memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Namun, variabel lainnya
yaitu kepemilikan pemerintah, kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi dan ukuran
perusahaan tidak terbukti berpengaruh terhadap profitabilitas.

Kata kunci: Kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah, kepemilikan manajemen, ke-


pemilikan institusi, kepemilikan keluarga, profitabilitas.

ABSTRACT

The purpose of this study is to investigate the effect of ownership structure on profitability
in the manufacturing sector. Independent variables used for this study are consisted of foreign
ownership, government ownership, managerial ownership, institusional ownership, family
ownership. Profitability is measured by ROA (Return On Assets), while firm size and leverage
are used as the control variables. This study is used 224 samples of manufacturing companies
listed in Indonesian Stock Exchange for the period 2010-2011. The results show that foreign
ownership and leverage have a positive and significant effect to profitability. Family
ownership has a negative and significant effect to profitability. However, government
ownership, managerial ownership, institutional ownership and firm size have no influence to
profitability.

Keywords: Foreign ownership, government ownership, manajerial ownership, institusional


ownership, family ownership, profitabilitas.

PENDAHULUAN juga disebabkan oleh terjadinya pemisahan antara


kepemilikan dengan pengendalian perusahaan.
Kelemahan dalam sistem tata kelola per- Salah satu isu yang paling penting dan kontro-
usahaan di Asia telah banyak dikaitkan dengan versial mengenai corporate governance adalah
penyebab utama dari krisis yang melanda tahun mengenai struktur kepemilikan saham yang ter-
1997 (Dickinson dan Mullineux, 2001; Capulong et kait dengan peningkatan kinerja perusahaan.
al., 2000; Johnson et al, 2000). Munculnya isu Kemungkinan suatu perusahaan berada pada
mengenai lemahnya corporate governance ini juga posisi tekanan keuangan juga banyak dipengaruhi

15
16 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

oleh struktur kepemilikan perusahaan tersebut. negatif kepemilikan keluarga terhadap kinerja
Struktur kepemilikan tersebut menjelaskan komit- perusahaan di Asia, termasuk Indonesia. Sedang-
men dari pemiliknya untuk menyelamatkan per- kan penelitian yang dilakukan oleh Anderson and
usahaan (Wardhani, 2005). Menurut Wahyudi dan Reeb (2004) di Amerika Serikat menunjukkan
Pawesti (2006) struktur kepemilikan oleh beber- hasil yang berbeda yakni kepemilikan keluarga
apa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan,
jalannya perusahaan yang pada akhirnya ber- yang diukur dengan ROA dan Tobins’Q. Penelitian
pengaruh pada kinerja perusahaan dalam men- mengenai kepemilikan pemerintah yang dilaku-
capai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kan oleh La Porta et al (1999), Kusumawati (2007)
nilai perusahaan. dan Fauziah (2011) menemukan bahwa kepemili-
Struktur kepemilikan di Indonesia memiliki kan pemerintah memiliki pengaruh negatif
karakteristik yang berbeda dari perusahaan-per- terhadap kinerja perusahaan.
usahaan di Negara lain. Sebagian besar per- Dengan fenomena dan beberapa penelitian
usahaan di Indonesia memiliki kecenderungan terdahulu yang telah dijelaskan mengenai struk-
terkonsentrasi sehingga pendiri juga dapat duduk tur kepemilikan, maka penelitian ini ingin
sebagai dewan direksi atau komisaris, dan selain meneliti lebih lanjut tentang pengaruh struktur
itu konflik keagenan dapat terjadi antara manajer kepemilikan terhadap profitabilitas perusahaan.
dan pemilik dan juga antara pemegang saham Hal tersebut dikarenakan hasil-hasil penelitian
mayoritas dan minoritas. Seperti yang di ungkap- sebelumnya mengenai pengaruh struktur ke-
kan oleh Jensen & Meckling (1976) bahwa Agency pemilikan terhadap profitabilitas perusahaan
conflict muncul akibat adanya pemisahan antara menunjukkan ketidakkonsistenan, baik penelitian
kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Dimana di Indonersia maupun di luar negeri. Perbedaan
dalam teori keagenan dijelaskan bagaimana penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ada-
pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan yakni lah penelitian ini menggabungkan semua variabel
manajer, pemilik perusahaan dan kreditor akan struktur kepemilikan yang pernah diteliti oleh
berperilaku, karena pada dasarnya mereka me- peneliti sebelumnya, yaitu kepemilikan asing,
miliki kepentingan yang berbeda. pemerintah, manajerial, institusional dan
Penelitian sebelumnya tentang struktur ke- keluarga.
pemilikan terhadap kinerja perusahaan pernah Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi
dilakukan. Mc Connell dan Servaes (1990) dan pengaruh struktur kepemilikan (kepemilikan asing,
Kartikawati (2007) menemukan bahwa struktur pemerintah, manajerial, institusi, keluarga) ter-
kepemilikan institusional berpengaruh positif ter- hadap kinerja perusahaan. Fokus pemilihan
hadap kinerja keuangan. Sebaliknya, Pound (1988), sampel pada penelitian ini adalah perusahaan
Sudarma (2004) menemukan bahwa kepemilikan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indo-
institusional justru berdampak negatif terhadap nesia (BEI) tahun 2010-2011. Berdasarkan data
struktur modal dan nilai perusahaan. dari Indonesian capital market directory (ICMD)
Penelitian Hermalin dan Weisbach (1991) 2010 dan 2011, sektor perusahaan manufaktur
meneliti pengaruh kepemilikan manajerial. Hasil merupakan jumlah emiten terbesar dibandingkan
penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan dengan jumlah emiten dengan sektor yang lain
manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja yang listing di BEI. Hal tesebut menunjukkan
keuangan perusahaan. Sedangkan Hapsoro (2008), bahwa perusahaan manufaktur memiliki peng-
Darwis (2012), Larasati (2011), Djabid (2009), dan aruh signifikan dalam dinamika perdagangan di
Christiawan dan Tarigan (2007), Bayrakdaroglu et BEI. Manfaat dari penelitian ini adalah bagi
al. (2012) menemukan tidak terdapat pengaruh investor sebagai bahan masukan untuk ber-
kepemilikan manajerial terhadap kinerja per- investasi pada perusahaan yang struktur kepe-
usahaan manufaktur. milikannya dapat meningkatkan kinerja per-
Chibber & Majumdar (1999), Patibandla usahaan, dan bagi emiten sebagai bahan masukan
(2002), dan Douma et al.,(2003) meneliti pengaruh untuk mengambil keputusan dalam rangka me-
kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan ningkatkan kinerja.
dan menemukan bahwa kepemilikan asing ber-
pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Teori Keagenan
Berbeda dengan Setiawan (2006) yang menyata-
kan bahwa kepemilikan asing berpengaruh negatif Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau
terhadap kinerja perusahaan. lebih individu yang disebut sebagai prinsipal
Silva dan Majluf (2008), Giovannini (2010), menyewa individu atau organisasi lain, yang
Prabowo dan Simpson (2011), Claessens et al disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah
(2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk
Wiranata: Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia 17

membuat keputusan pada agen tersebut (Brigham status luar negeri. Atau perorangan, badan
dan Houston, 2006:26). Pemisahan antara kepe- hukum, pemerintah yang bukan berasal dari
milikan dan pengendalian perusahaan mendorong Indonesia. Kepemilikan asing dalam perusahaan
manajer untuk tidak memaksimalkan usahanya merupakan pihak yang dianggap concern terhadap
(Jensen dan Meckling, 1976). Dalam konteks peningkatan good corporate governance (Simerly
perusahaan, masalah keagenan yang dihadapi &Li, 2000; Fauzi, 2006). Chibber & Majumdar
investor mengacu pada kesulitan investor untuk (1999) menemukan kepemilikan asing berpe-
memastikan bahwa dananya tidak disalahguna- ngaruh positif terhadap kinerja perusahaan di
kan oleh manajemen perusahaan untuk mendanai India. Dengan semakin banyaknya pihak asing
kegiatan yang tidak menguntungkan (Wulandari, yang menanamkan sahamnya diperusahaan maka
2011). Menurut Jensen dan Meckling (1976), akan meningkatkan kinerja dari perusahaan yang
penyebab konflik antara manajer dan pemegang di investasikan sahamnya, hal ini terjadi karena
saham diantaranya adalah pembuatan keputusan pihak asing yang menanamkan modal sahamnya
yang berkaitan dengan aktivitas pencarian dana memiliki sistem manajemen,teknologi dan inovasi,
dan bagaimana dana yang diperoleh tersebut keahlian dan pemasaran yang cukup baik yang
diinvestasikan.
bisa membawa pengaruh positif bagi perusahaan.
Dengan teori keagenan maka dapat men-
Sesuai dengan teori keagenan bahwa masalah
jelaskan fenomena masalah keagenan di Indonesia
yang terjadi yang menyebabkan kinerja perusaha-
khususnya di dalam struktur kepemilikan. Shleifer
an menjadi turun adalah hubungan yang tidak
dan Vishny (1997) menjelaskan bahwa manajer
baik antara pemegang saham dengan manajer
mengendalikan perusahaan dan masalah ke-
tetapi ketika hubungan antara pemegang saham
agenan yang terjadi antara pemegang saham dan
dengan manajer bisa dikendalikan maka kinerja
manajer. Masalah ini disebut sebagai Agency
perusahaan dapat menjadi lebih baik. Semakin
Problem I (Villalonga dan Amit, 2006) atau Type I
tinggi kepemilikan asing, maka pihak asing
Agency Costs (Bozec dan Laurin, 2008). Berikut-
sebagai pemegang saham mayoritas akan me-
nya, pemegang saham mengelompokkan diri
nunjuk orang asing untuk menjabat sebagai
menjadi pemegang saham pengendali untuk
dewan komisaris atau dewan direksi, dengan
mengawasi manajer agar manajer menjalankan
demikian keselarasan antara tujuan ingin
perusahaan demi kepentingan terbaik para pe-
memaksimalkan kinerja perusahaan akan ter-
megang saham. Akan tetapi, pemegang saham
capai karena persamaan prinsip antara
pengendali meminta manajer untuk membuat
pemegang saham asing dengan manajemen
keputusan yang menguntungkan diri sendiri
yang juga ditempati pihak asing sebagai bagian
seperti pembagian dividen khusus. Hal ini merugi-
dari manajemen perusahaan.
kan pemegang saham nonpengendali. Dalam hal
H1: Kepemilikan Asing (Foreign Ownership) ber-
demikian, masalah keagenan yang terjadi antara
pemegang saham pengendali dan pemegang pengaruh positif terhadap kinerja perusaha-
saham nonpengendali. Konflik seperti ini disebut an.
Agency Problem II (Villalonga dan Amit, 2006)
atau Type II Agency Costs (Bozec dan Laurin, Kepemilikan Pemerintah dan Kinerja Perusahaan
2008).
Berdasarkan teori keagenan, perbedaan ke-
Pengembangan Hipotesis pentingan antara manajer dan pemegang saham
mengakibatkan timbulnya konfik yang biasa
Kepemilikan Asing dan Kinerja Perusahaan disebut agency conflict. Konflik kepentingan yang
sangat potensial ini menyebabkan pentingnya
Berdasarkan teori keagenan, perbedaan ke- suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna
pentingan antara manajer dan pemegang saham untuk melindungi kepentingan pemegang saham
mengakibatkan timbulnya konfik yang biasa (Jensen and Meckling, 1976). Kartikawati (2007)
disebut agency conflict. Konflik kepentingan yang dan Fauziah (2011) menyatakan bahwa konsen-
sangat potensial ini menyebabkan pentingnya trasi kepemilikan pemerintah berpengaruh negatif
suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna terhadap kinerja perusahaan. Pemerintah dapat
untuk melindungi kepentingan pemegang saham memperlambat kinerja dari perusaahan tersebut
(Jensen and Meckling, 1976). Kepemilikan asing dikarenakan pemerintah belum mampu untuk
merupakan proporsi saham biasa perusahaan mengelola perusahaan dengan baik. Bahkan pe-
yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, merintah dapat mengintervensi kinerja perusaha-
pemerintah serta bagian-bagiannya yang ber- an demi kepentingan pemerintah semata.
18 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

Marciano (2008) menyatakan bahwa per- Kepemilikan Institusional dan Kinerja Per-
usahaan pemerintah yang dikendalikan oleh para usahaan
birokrat memiliki tujuan yang didasarkan pada
kepentingan politis dan bukan untuk menyejah- Jensen and Meckling (1976) menyatakan
terakan masyarakat dan perusahaan itu sendiri. bahwa kepemilikan institusional memiliki peran-
Dalam teori keagenan dijelaskan hubungan antara an yang penting dalam meminimalisasi konflik
pemegang saham dengan pihak manajer, pemerin- keagenan yang terjadi diantara pemegang saham
tah sebagai pemegang saham pengendali seharus- dengan manajer. Keberadaaan investor institusio-
nal dianggap mampu mengoptimalkan peng-
nya bisa mengawasi atau mengkontrol kinerja dari
awasan kinerja manajemen dengan memonitoring
manajer, tetapi seringkali pemerintah justru mem-
setiap keputusan yang diambil oleh pihak mana-
punyai tujuan lain selain meningkatkan kinerja.
jemen selaku pengelola perusahaan. Hasil peneliti-
Shen dan Lin (2009) menemukan pemerintah atau an Kartikawati (2007) menunjukkan bahwa
birokrat mempunyai kepentingan sosial dan politis kepemilikan institusional berpengaruh positif ter-
daripada memikirkan untuk meningkatkan kinerja hadap kinerja keuangan perusahaan.
perusahaan. Hal ini akan berdampak pada Kepemilikan institusional ditunjukkan dengan
berkurangnya kontrol dari pihak pemerintah tingginya persentase saham perusahaan yang
terhadap pihak manajer sebagai pengelola dimiliki oleh pihak institusi. Yang dimaksud
perusahaan. dengan pihak institusi dalam hal ini berupa LSM,
H2: Kepemilikan Pemerintah (Government Owner- perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi
ship) berpengaruh negatif terhadap kinerja maupun perusahaan swasta. Kepemilikan insti-
perusahaan. tusional pada umumnya memiliki proporsi kepe-
milikan dalam jumlah yang besar sehingga proses
Kepemilikan Manajerial dan Kinerja Perusahaan monitoring terhadap manajer menjadi lebih baik.
Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi
Berdasarkan teori keagenan, perbedaan ke- akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih
pentingan antara manajer dan pemegang saham besar oleh pihak investor institusional sehingga
mengakibatkan timbulnya konfik yang biasa dapat menghalangi perilaku opportunistic mana-
disebut agency conflict. Konflik kepentingan yang jer. Shleifer and Vishny (1999) mengemukakan
bahwa institutional shareholders memiliki insentif
sangat potensial ini menyebabkan pentingnya
untuk memantau pengambilan keputusan per-
suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna
usahaan. Hal ini akan berpengaruh positif bagi
untuk melindungi kepentingan pemegang saham
perusahaan tersebut, baik dari segi peningkatan
(Jensen and Meckling, 1976). Salah satu cara guna nilai perusahaan maupun peningkatan kinerja
untuk mengurangi konflik antara prinsipal dan usaha.
agen dapat dilakukan dengan meningkatkan ke- H4: Kepemilikan Institusional (Institutional Owner-
pemilikan manajerial suatu perusahaan. Cruthley ship) berpengaruh positif terhadap kinerja
& Hansen (1989) serta Bathala et al (1994) perusahaan.
menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh
manajer akan mendorong penyatuan kepentingan Kepemilikan Keluarga dan Kinerja Perusahaan
antara prinsipal dan agen sehingga manajer
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang Menurut teori keagenan, struktur kepemili-
saham dan dapat meningkatkan kinerja perusaha- kan perusahaan dapat mempengaruhi masalah
an. Kepemilikan saham manajerial akan men- keagenan dalam suatu perusahaan. Cucculelli and
dorong manajer untuk berhati-hati dalam meng- Micucci (2008) menemukan kepemilikan saham
ambil keputusan karena mereka ikut merasakan keluarga yang besar mempunyai pengaruh negatif
secara langsung manfaat dari keputusan yang bagi kinerja perusahaan. Hal ini terjadi karena
diambil dan ikut menanggung kerugian sebagai keluarga cenderung mengambil manfaat pribadi
konsekuensi dari pengambilan keputusan yang dari perusahaan dengan semakin banyak nilai
salah (Listyani, 2003). Menurut Wahidahwati saham yang di investasikan maka semakin mudah
(2002) kepemilikan manajerial adalah pemegang untuk mengendalikan perusahaan. Ketika timbul
saham dari pihak manajemen (dewan direksi dan suatu resiko yang sangat tinggi yang dialami oleh
dewan komisaris) yang secara aktif ikut dalam perusahaan, maka pemilik akan cenderung lebih
pengambilan keputusan. menyelamatkan uang yang mereka investasikan
H3: Kepemilikan Manajerial (Managerial Owner- daripada memperbaiki kinerja perusahaan. Ander-
ship) berpengaruh positif terhadap kinerja son dan Reeb (2004) yang melakukan penelitian di
perusahaan. Indonesia menemukan bahwa kepemilikan keluar-
Wiranata: Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia 19

ga berpengaruh negatif terhadap kinerja keuang- saham perusahaan yang beredar secara
an perusahaan hal ini disebabkan karena keseluruhan (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).
perlindungan hukum terhadap investor dalam Kepemiliki an institusio nal 
Jumlah saham pihak institusio nal
x 100%
Total saham beredar
struktur kepemilikan sangatlah lemah sehingga
timbul masalah agensi yang dapat mengganggu 4. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial diukur dengan meng-
kinerja perusahaan (La Porta et al., 2000;
gunakan rasio antara jumlah saham yang
Claessens et al., 2000).
dimiliki manajer atau direksi dan dewan
H5: Kepemilikan keluarga (family ownership) ber-
komisaris terhadap total saham yang beredar
pengaruh negatif terhadap kinerja perusaha-
(Rustendi dan Jimmi, 2008).
an. Jumlah saham pihak manajerial
Kepemiliki an manajerial  x 100%
Total saham beredar
METODE PENELITIAN 5. Kepemilikan keluarga
Perusahaan dikatakan memiliki kepemilikan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga apabila pimpinan atau keluarga
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam memiliki lebih dari 20% hak suara (Anderson
Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2011. and Reeb, 2003; Claessens, 2000; La Porta,
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara 1999). Menurut Harijono (2013), penelusuran
purposive sampling dengan kriteria sebagai ber- kepemilikan keluarga dilakukan dengan me-
ikut: (1) Perusahaan yang mengungkapkan infor- lihat nama dewan direksi dan dewan komi-
masi mengenai struktur kepemilikan di Indone- saris. Jika nama dewan direksi dan dewan
sian Capital Market Directory (ICMD) 2010-2011, komisaris cenderung sama dalam beberapa
dan rasio keuangan dalam laporan tahunannya, tahun dan mempunyai saham dalam kepe-
(2) Perusahaan yang tidak mengalami kerugian milikan perusahaan maka bisa saja perusaha-
selama periode 2010-2011. an tersebut termasuk dalam kepemilikan oleh
keluarga.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Jika perusahaan dimiliki institusi lain, maka
penelusuran kepemilikan dilakukan dengan
Variabel Independen analisis kepemilikan piramida dan struktur
lintas kepemilikan. Setelah ditelusuri maka
1. Kepemilikan Asing dapat diketahui jika saham pengendali per-
Kepemilikan asing merupakan porsi outstand- usahaan tersebut adalah individu, maka bisa
ing share yang dimiliki oleh investor atau dikategorikan sebagai kepemilikan keluarga.
pemodal asing (foreign investors) yakni per- Kepemiliki an keluarga 
Jumlah saham pihak keluarga
x 100%
usahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan Total saham beredar

hukum, pemerintah serta bagian-bagiannya


yang berstatus luar negeri terhadap jumlah Variabel Dependen
seluruh modal saham yang beredar(Farooque
et al., 2007). Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan
Jumlah saham pihak asing manufaktur diproksikan dengan ROA. Return on
Kepemiliki an asing  x 100%
Total saham beredar Asset (ROA) adalah rasio pendapatan setelah
2. Kepemilikan Pemerintah bunga dan pajak (EAT) atau net pendapatan
Kepemilikan pemerintah adalah jumlah kepe- dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun fiskal
milikan saham oleh pihak pemerintah (govern- (Brigham & Ehrhadrt, 2005). Berikut ini adalah
perhitungan rasio ROA:
ment) dari seluruh modal saham yang dikelola
(Farooque et al., 2007). Laba setelah pajak
ROA 
Kepemiliki an pemer int ah 
Jumlah saham pihak pemer int ah
x 100%
Total aset
Total saham beredar

3. Kepemilikan Institusional Variabel Kontrol


Kepemilikan institusional merupakan proporsi
kepemilikan saham oleh institusi seperti LSM,  Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan
Perusahaan swasta, perusahaan efek, dana diproksi oleh total assets, yang diukur dengan
pensiun, perusahaan asuransi, bank dan per- menggunakan logaritma natural dari total
usahaan-perusahaan investasi. Kepemilikan asset. Sari (2010) menyatakan bahwa suatu
institusional diukur dengan menggunakan perusahaan besar dapat memperoleh ke-
rasio antara jumlah lembar saham yang mudahan dalam mengakses pasar modal, hal
dimiliki oleh institusi terhadap jumlah lembar ini berarti bahwa perusahaan memiliki fleksi-
20 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

bilitas dan kemampuan untuk mendapatkan Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel


dana. Dengan dana yang lebih banyak, per- Keterangan Jumlah
usahaan dapat menciptakan peluang pertum- Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
buhan sehingga kinerja perusahaan menjadi BEI pada tahun 2010 dan 2011 148
lebih baik. Total jumlah sampel laporan keuangan
SIZE = Log Total Asset (jumlah perusahaan dikali 2) 296
 Leverage menunjukkan seberapa besar aset Laporan keuangan perusahaan yang
perusahaan diperoleh atau didanai oleh utang. mengalami kerugian selama periode
pengamatan (40)
Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan
bahwa leverage dapat mengurangi konflik Data laporan keuangan outlier
(32)
menggunakan Boxplot
kepentingan antara manajer dengan pemberi
Total sampel penelitian 224
pinjaman (bondholders).
Total Ulang Analisis Statistik Deskriptif
Leverage 
Total Aset
Statistik deskriptif variabel penelitian diring-
kas pada Tabel 2.
Model Penelitian
Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif
Untuk menjawab hipotesis penelitian, maka
N Minimum Maximum Mean
digunakan persamaan regresi dengan alat analisis
SPSS sebagai berikut: Kepemilikan
asing (FOR) 224 0 0.9914 0.2151
ROAit = α + β1 FORi + β2 GOVi +3 INSTi + 4 Kepemilikan
MANi+ β5 FAMi+ β6 SIZEi+ β7 LEVi+ E pemerintah
Keterangan: (GOV) 224 0 0.9003 0.0229
ROAi = Return On Asset Kepemilikan
FORi = Kepemilikan asing manajerial
(MAN) 224 0 0.6900 0.0234
GOVi = Kepemilikan pemerintah
INSTi = Kepemilikan institusional Kepemilikan
institusional
MANi = Kepemilikan manajerial
(INST) 224 0 0.9818 0.0384
FAMi = Kepemilikan Keluarga
Kepemilikan
SIZEi = Ukuran dari perusahaan yang diukur dari
keluarga (FAM) 224 0 0.9780 0.4522
total aset
ROA 224 0.0100 0.4925 0.0909
LEVi = Leverage
Size (SIZE) 224 21.8423 32.6648 27.8733
E = Random error
βi = Koefisien regresi Leverage (LEV) 224 0.0600 3.0807 0.5153
α = Konstanta Valid N (listwise) 224

Sebelum melakukan analisis linier berganda Variabel kepemilikan asing memiliki rata-
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik, yaitu rata sebesar 21.51%. Variabel kepemilikan peme-
uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan rintah memiliki rata-rata sebesar 2.29%, kepe-
milikan manajerial sebesar 2.34% dan kepemilik-
heterokedastisitas (Ghozali, 2005). Pengujian
an institusi sebesar 3.84%. Hal ini berarti
asumsi klasik dan hipotesis dilakukan pada
kepemilikan pemerintah, kepemilikan manajerial
tingkat signifikansi 5%.
dan kepemilikan institusi pada perusahaan manu-
faktur di Indonesia dapat dikatakan rendah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel kepemilikan keluarga memiliki rata-rata
sebesar 45.22%. Variabel ROA memiliki rata-rata
Deskripsi Objek Penelitian sebesar 9.09%. Hal ini berarti setiap Rp 1 yang
diinvestasikan dalam bentuk aset perusahaan
Berdasarkan data dari BEI pada tahun 2010- mampu menghasilkan pengembalian sebesar Rp
2011 total populasi perusahaan manufaktur 0.09.
sebanyak 148 perusahaan. Berdasarkan kriteria
dengan menggunakan purposive sampling maka Uji Asumsi Klasik
dalam penelitian ini hanya digunakan sampel
sebanyak 224 sampel laporan keuangan. Proses Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 1. dengan melihat nilai variance inflation factor
Wiranata: Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia 21

(VIF). Suatu regresi mengandung multi kolineari- menemukan kepemilikan asing berpengaruh
tas jika nilai VIF-nya lebih dari 10. Nilai VIF positif terhadap kinerja perusahaan di India.
semua variabel penelitian berkisar antara 1.020 Kepemilikan Asing diduga menjadi salah satu cara
sampai 1.873 sehingga dapat disimpulkan tidak untuk meng-upgrade perusahaan-perusahaan
terdapat multikolinearitas. Uji heterokedastitas secara teknologi di negara-negara berkembang,
dilakukan dengan Uji Glejser dengan meregresi- melalui impor langsung modal dan teknologi yang
kan nilai absolute residual terhadap variabel baru (Benfratello dan Sembenelli, 2002). Dengan
Independent (Gujarati, 2003). Hasil uji Glejser semakin banyaknya pihak asing yang menanam-
semua variabel penelitian menunjukkan tingkat kan sahamnya diperusahaan maka akan mening-
signifikansi 0.143 sampai 0.891 (diatas 0.05) katkan kinerja dari perusahaan yang di inves-
sehingga data terbebas dari masalah hetero- tasikan sahamnya, hal ini terjadi karena pihak
kedastisitas. Pengujian autokorelasi menghasikan asing yang menanamkan modal sahamnya me-
nilai Durbin Waston sebesar 1.961 terletak antara miliki sistem manajemen, teknologi dan inovasi,
1,724 dan 2,276, sehingga dapat disimpulkan tidak keahlian dan pemasaran yang cukup baik yang
terjadi autokorelasi (Gujarati, 2003 : 90). Penguji- bisa membawa pengaruh positif bagi kinerja
an normalitas menghasilkan nilai signifikansi perusahaan.
Kolmogorov Smirnov menjadi 0,211 lebih besar Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan
dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti variabel asing berpengaruh positif terhadap kinerja
terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). perusahaan. Sebagian besar perusahaan sampel
pada penelitian ini dimiliki oleh investor asing.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Dari 224 perusahaan manufaktur yang dijadikan
sampel, sebanyak 129 perusahaan dimiliki oleh
Hasil pengujian hipotesis dengan mengguna- asing. Selain itu, proporsi kepemilikan asing
kan teknik analisis regresi berganda dapat dilihat meningkat dari tahun ke tahun yakni 9.5% - 99%
pada Tabel 3. di tahun 2010 dan 7.61% - 99.14 % di tahun 2011.
Sebagai contoh dari sampel penelitian PT Astra
Tabel 3. Output Persamaan Regresi Otoparts Tbk dengan kepemilikan asing yang
Unstandardized cukup tinggi sebesar 95.65% maka ROA juga
Coefficients t Sign tinggi sebesar 15.06% (diatas rata-rata ROA
Beta 9.09%). Semakin tinggi kepemilikan asing disuatu
(Constant) -0.005 -0.022 0.983 perusahaan maka semakin baik kinerja per-
Kepemilikan Asing usahaan.
(FOR) 0.008 2.217 0.029
Kepemilikan Kepemilikan Pemerintah dan Kinerja Per-
Pemerintah (GOV) 0.145 1.68 0.096 usahaan
Kepemilikan
Manajerial (MAN) -0.015 -0.716 0.476
Variabel independen kepemilikan pemerintah
Kepemilikan
Institusional (INST) -0.01 -1.502 0.136 memiliki nilai koefisien 0.145 dengan signifikansi
Kepemilikan sebesar 0.096. Dengan nilai signifikansi sebesar
Keluarga (FAM) -0.078 -2.103 0.038 0.096 maka hipotesis ditolak karena taraf signi-
Size (SIZE) -0.001 -0.204 0.839 fikansi lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan
Leverage (LEV) 0.637 24.763 0.000 bahwa kepemilikan pemerintah tidak ber-
Dependent Variabel: ROA, R-Square = 6.9%, pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Nilai F = 2.287, sign F =0.029 Kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan kemungkinan di-
Kepemilikan Asing dan Kinerja Perusahaan sebabkan perusahaan milik pemerintah memiliki
tujuan lain seperti sosial dan politik daripada
Tabel 3 menunjukkan bahwa variabel kepe- memaksimalkan profit. Tidak seperti perusahaan
milikan asing memiliki koefisien sebesar 0.08 swasta, yang mana menghasilkan profit sebesar-
dengan signifikansi sebesar 0.029. Pada taraf besarnya merupakan tujuan utama yang ingin
signifikansi level 5 persen, nilai signifikansi dicapai oleh perusahaan (Shen dan Lin, 2009). Hal
sebesar 0.029 lebih kecil dari taraf signifikansi ini juga didukung oleh (Shleifer dan Vishny 1997)
yang ditentukan, yang berarti hipotesis 1 diterima. yang mengungkapkan bahwa para birokrat
Hal ini berarti kepemilikan asing berpengaruh khususnya pada perusahaan pemerintah, me-
positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil miliki fokus utama yaitu mencapai tujuan politik
penelitian ini sejalan dengan penelitian Chibber & mereka seringkali berbeda dengan tujuan me-
Majumdar (1999) dalam Kumar (2004) yang maksimalkan profit.
22 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

Jika dilihat dari data sampel, tidak ber- fikansi sebesar 0.136. Pada taraf signifikansi level
pengaruhnya kepemilikan pemerintah terhadap 5 persen, nilai signifikansi sebesar 0.136 lebih
kinerja keuangan dimungkinkan karena tidak besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, yang
semua perusahaan manufaktur memiliki proporsi berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan
kepemilikan pemerintah. Dari 224 perusahaan bahwa kepemilikan institusional tidak berpenga-
manufaktur yang dijadikan sampel, hanya 12 ruh terhadap kinerja perusahaan.
perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah. Selain Wulandari (2006) dan Hapsoro (2008) me-
itu proporsi kepemilikan pemerintah juga me- nyatakan kepemilikan institusional tidak ber-
nunjukkan rata-rata prosentase yang cukup kecil pengaruh terhadap kinerja perusahaan disebab-
yakni 2.29%. Hasil penelitian ini sejalan dengan kan karena pemilik mayoritas institusi ikut dalam
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2010) dan pengendalian perusahaan sehingga cenderung ber-
Nugrahanti (2012) yang juga menunjukkan bahwa tindak untuk kepentingan mereka sendiri meski-
tidak terdapat pengaruh kepemilikan pemerintah pun dengan mengorbankan kepentingan pemilik
terhadap kinerja perusahaan. minoritas. Menurut Modigliani adanya asimetri
informasi antara pihak pemegang saham dengan
Kepemilikan Manajerial dan Kinerja Per- manajer menyebabkan manajer selaku pengelola
usahaan perusahaan akan bisa mengendalikan perusahaan
karena memiliki informasi lebih mengenai per-
Variabel independen kepemilikan manajerial usahaan dibandingkan pemegang saham. Sehing-
memiliki nilai koefisien -0.015 dengan signifikansi ga adanya kepemilikan institusi tidak menjamin
0.476 lebih besar dari taraf signifikansi level 5 monitoring kinerja manajer dapat berjalan efektif.
persen yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini Jika dilihat dari data penelitian, tidak semua
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial perusahaan dimiliki oleh institusi. Dari 224
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. perusahaan manufaktur, hanya 42 perusahaan
Hasil penelitian ini sesuai dengan Rustendi yang dimiliki oleh institusi dengan rata-rata
dan Jimmy (2008) dan Permanasari (2010) yang kepemilikan yang rendah yaitu 3.84%. Rendahnya
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak
kepemilikan institusi menyebabkan proses moni-
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penolak-
toring terhadap manajer tidak efektif sehingga
an hipotesis ini kemungkinan terjadi dikarenakan
tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Hasil
kepemilikan manajerial terlalu rendah sehingga
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah
kinerja manajer dalam mengelola perusahaan
dilakukan oleh Sabrinna (2010) yang menemukan
kurang optimal dan manajer sebagai pemegang
bahwa kepemilikan institusional tidak berpe-
saham minoritas belum dapat berpartisipasi aktif
ngaruh terhadap kinerja perusahaan.
dalam membuat suatu keputusan diperusahaan,
sehingga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Kepemilikan Keluarga dan Kinerja Per-
Rasa memiliki manajer atas perusahaan sebagai
pemegang saham tidak cukup mampu membuat usahaan
perbedaan dalam pencapaian kinerja dibanding-
kan dengan manajer murni sebagai tenaga Variabel independen kepemilikan keluarga
professional yang digaji perusahaan (Christiawan memiliki nilai koefisien sebesar -0.078 dengan
dan Tarigan, 2007). signifikansi sebesar 0.038. Pada taraf signifikansi
Rata-rata kepemilikan manajerial dalam level 5 persen, nilai signifikansi sebesar 0.038 lebih
sampel penelitian ini sangat rendah yaitu 2.3%, kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yang
sehingga kinerja manajer sebagai pihak minoritas berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan
belum optimal. Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh negatif
penelitian yang dilakukan oleh Hapsoro (2008), terhadap kinerja perusahaan.
Darwis (2012), Larasati (2011), Djabid (2009), Kepemilikan keluarga berpengaruh negatif
Sabrina (2010), Christiawan dan Tarigan (2007), terhadap kinerja perusahaan karena perusahaan
Bayrakdaroglu et al. (2012) yang juga menunjuk- yang dikendalikan oleh keluarga mempunyai
kan tidak terdapat pengaruh kepemilikan mana- kepentingan pribadi yang bertentangan dengan
jerial terhadap kinerja perusahaan. pihak manajemen yang tidak berasal dari ke-
luarga. Pemilik keluarga akan berusaha men-
Kepemilikan Institusional dan Kinerja Per- sejahterakakan keluarganya sendiri dan lebih
usahaan mengutamakan dana yang mereka investasikan
kedalam perusahaan dibandingkan dengan me-
Variabel independen kepemilikan institusio- mikirkan kinerja dari perusahaan yang di inves-
nal memiliki nilai koefisien -0.01 dengan signi- tasikan (Villalonga dan Amit, 2006).
Wiranata: Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia 23

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian pinjaman dari luar perusahaan. Dengan dana
yang dilakukan oleh Claessens et al (2010), yang cukup, maka manajer termotivasi untuk bisa
Anderson dan Reeb (2004) menunjukkan bahwa memanfaatkan dana tersebut untuk meningkat-
keterlibatan keluarga dalam manajemen dan kan kinerja perusahaan melalui laba yang nanti
dalam dewan menghasilkan pengaruh negatif bisa didapatkan. Untuk menutupi pinjaman yang
pada kinerja perusahaan di Indonesia. berasal dari luar maka manajer akan memak-
Jika dilihat pada data penelitian, dari 224 simalkan laba sehingga laba yang didapat
perusahaan sampel, sebanyak 138 perusahaan sebagian akan digunakan untuk melunasi hutang
dimiliki oleh keluarga dengan rata-rata kepemilik- dan sebagian untuk perusahaan.
an yang tinggi yaitu 45.22%. Sebagai contoh, PT
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan KESIMPULAN DAN SARAN
keluarga yang tinggi sebesar 59.84% memiliki
ROA yang rendah yaitu 4.13% (dibawah rata-rata Kesimpulan
ROA 9.09%).
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahas-
Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Kinerja an peneliti dapat meringkas hasil pada penelitian
Perusahaan ini sebagai berikut:
1. Kepemilikan asing berpengaruh positif signifi-
Variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) kan terhadap kinerja perusahaan. Hasil pene-
memiliki nilai koefisien sebesar -0.001 dengan litian ini sejalan dengan penelitian yang
signifikansi sebesar 0.839. Pada taraf signifikansi dilakukan oleh Chibber & Majumdar (1999)
level 5 persen, nilai signifikansi sebesar 0.839 lebih dalam Kumar (2004).
besar dari taraf signifikansi yang ditentukan. Hal 2. Kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh
ini menunjukkan ukuran perusahaan tidak terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Arfan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(2006) menyatakan bahwa ukuran perusahaan oleh Sari (2010).
(SIZE) tidak berpengaruh terhadap kinerja per- 3. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh
usahaan manufaktur karena perusahaan kurang terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian
memaksimalkan dana yang lebih banyak untuk ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
menciptakan peluang pertumbuhan sehingga oleh Sabrina (2010).
kinerja keuangan perusahaan menjadi tidak baik. 4. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Ulfani (2007), Huang & ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Song (2002) dan Talebria et al. (2010) yang oleh Christiawan dan Tarigan (2007).
berpendapat bahwa ukuran perusahaan bukan 5. Kepemilikan keluarga berpengaruh negatif
jaminan bahwa akan memiliki kinerja yang baik terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian
karena dengan dana yang lebih dari perusahaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
bukan berarti perusahaan akan bisa memanfaat- oleh Claessens et al (2010), Anderson and Reeb
kan dananya dengan baik. (2004), Andres (2008).
6. Hasil pengujian variabel kontrol ukuran
Leverage dan Kinerja Perusahaan perusahaan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Variabel kontrol Leverage memiliki nilai kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai
koefisien sebesar 0.637 dengan signifikansi sebesar dengan hasil penelitian Huang & Song (2002)
0.000. Pada taraf signifikansi level 5 persen, nilai dan Talebria et al. (2010), Ulfani (2007). Hasil
signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf pengujian variabel kontrol leverage menunjuk-
signifikansi yang ditentukan, hal ini menunjukkan kan bahwa leverage berpengaruh positif ter-
bahwa variabel kontrol leverage berpengaruh hadap kinerja perusahaan manufaktur. Hasil
positif terhadap kinerja perusahaan. Giovannini ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(2009) sumber dana internal tidak akan cukup oleh Cao & Lerner (2006).
untuk membiayai aktivitas keseluruhan perusaha-
an daripada mengambil modal dari perusahaan, Implikasi
biasanya perusahaan akan meminjam sumber
dana yang berasal dari luar perusahaan yang Untuk investor dan calon investor sebaiknya
dinamakan sumber dana eksternal. berinvestasi pada perusahaan dengan kepemilikan
Ketika perusahaan mengalami kekurangan asing karena mempunyai kinerja perusahaan yang
dana untuk pembiayaan kegiatan operasional cukup baik yang didukung dengan sumber daya
perusahaan maka perusahaaan akan mencari yang baik, baik itu dari segi sumber daya manusia
24 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

atau dari segi sumber pendanaan dan juga sumber Andres, C. (2008). Family Ownership, Financing
daya pendukung lainnya seperti teknologi yang Constraints and Investment Decisions.
cukup canggih untuk mendukung kegiatan per- Working Paper University of Bonn Depart-
usahaan. ment of Economics, Germany.
Untuk Emiten Berdasarkan hasil penelitian
Bathala, C.T., Moon, K.P., and Rao. R.P. (1994).
yang telah dilakukan, dengan kepemilikan mana-
jerial yang rendah maka tidak akan mempe- “Managerial ownership, debt policy, and the
ngaruhi kinerja perusahaan sebaiknya perusaha- impact of institutional holdings: An agency
an menambah jumlah proporsi saham manajerial perspective”. Financial Management, 23, 38–50.
yang bisa mengurangi masalah keagenan diantara Benfratello, L. and Sembenelli, A. (2002). Foreign
pemilik dan manajer yang bisa mempengaruhi ownership and productivity; is the direction of
kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan semakin causality so obvious?. di unduh dari www.
besarnya proporsi saham manajerial diharapkan ssrn.com. 28 April 2013.
konflik yang terjadi bisa di minimalkan sehingga
kinerja dari perusahaan menjadi lebih baik. Bozec, Y. and Laurin, C. (2008). Large Shareholder
Entrenchment and Performance: Empirical
Keterbatasan Penelitian dan Saran Evidence from Canada. Journal of Business
Finance and Accounting, 35(1), 25-49.
1. Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya Brigham, E.F. and Erhardt, M.C. (2005). Financial
untuk memperbaiki model penelitian dengan
Management Theory and Practice, 11th Edition,
menambah variabel struktur kepemilikan/
Ohio: South Western.
mekanisme corporate governance yang lain
yang berpengaruh terhadap kinerja perusaha- Cao, J. and Lerner, J. (2006). The Performance of
an, karena nilai adjusted R2 mengindikasikan Reverse Leveraged Buyouts. www. ssrn.com.
variabel kinerja perusahaan yang diproksikan
Capulong, M., Edward, D., Webb, D., and Zhuang,
oleh ROA hanya dapat dijelaskan oleh variabel
independen kepemilikan asing, kepemilikan J. (eds). (2000). Corporate governance and
pemerintah, kepemilikan institusional, dan finance in East Asia: A study of Indonesia,
kepemilikan manajerial, dan kepemilikan ke- Republic of Korea, Malaysia, Philippines and
luarga hanya sebesar 3,9% sedangkan selebih- Thailand. Asian Development Bank: Manila.
nya yaitu 96,1% dijelaskan oleh faktor-faktor di Chhibber, P. K. and Majumdar, S. K. (1999). Foreign
luar model penelitian ini. ownership and profitability: property rights,
2. Pemilihan periode waktu yang relatif pendek control and the performance of firms in Indian
mengakibatkan daya uji rendah sehingga Industry. Journal of Law and Economics,
tingkat keakurasian informasi masih relatif 46(3), 209–238. ISSN: 00222186.
kecil. Oleh karena itu, peneliti menyarankan
bagi penelitian selanjutnya supaya mengguna- Christiawan, Y. J. dan Tarigan, J. (Mei 2007).
kan data annual report dengan periode yang Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang,
lebih panjang agar jumlah sampel bertambah Kinerja dan Nilai Perusahaan, Jurnal
banyak. Akuntansi dan Keuangan, 9(1), 1-8.
3. Pemilihan perusahaan mana yang termasuk
keluarga atau bukan sangat sulit karena untuk Claessens, S., Djankov, S., Fan, J.P.H., and Lang,
mengidentifikasi kepemilikan keluarga hanya L.H.P. (2000). The separation of ownership
dengan menelusuri dan melihat nama dewan and control in East Asian Corporations.
direksi dan komisaris, sehingga terdapat sub- Journal of Financial Economics, 58, 81-112.
yektifitas dalam penentuan kepemilikan Claessens, S., Djankov, S., Fan, J.P.H., and Lang,
keluarga. L.H.P. (2002). Disentangling the incentive and
4. Peneliti menyarankan agar menggunakan entrenchment effects of large shareholdings,
ROE dan PER untuk mewakili proksi dari Journal of Finance, 57(6), 2741-2771.
kinerja perusahaan agar lebih tepat dan akurat
dalam mengukur kinerja, karena menyangkut Cruthley, Claire, E., and Robert, S. (1989). A Test of
struktur kepemilikan perusahaan. Agency Theory of Managerial Ownership,
Corporate Leverage, and Corporate Divi-
DAFTAR PUSTAKA dends”. Financial Management, 18, 36-46.
Cucculelli, M. and Micucci, G. (2008). Family Succes-
Anderson, R. C., Mansi, S. A., and Reeb, D. M.
sion and Firm Performance. Evidence from
(2002). Founding Family Ownership and the
Agency Cost of Debt. Journal of Financial Italian Companies», Journal of Corporate
Economics, 68, 263-285. Finance, 14(1).
Wiranata: Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia 25

Darwis, H. (2012). Manajemen Laba Terhadap Kumar, K., Subramaian, R., and Strandholm, K.
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Gover- (2004). Competitive Strategy, environmental
nance Sebagai Pemoderasi. Jurnal Keuang- scanningand performance: a context specific
an dan Perbankan, 16(1), 45-55. analysis of their relationship. International
Djabid, W. A. (2009). “Kebijakan Dividen, dan Journal of Commerce and Management, 11(1),
Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan 1-33.
hutang: Sebuah Perspektif Agency Theory”. Kusumawati, D.N. (2007). Profitability and corpo-
Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(2), 249- rate governance disclosure: An Indonesian
259.
study, Indonesian Journal of Accounting
Dickinson, D.G. and Mullineux, A.W. (2001). Research, 10(2), 131-146.
Lessons from the East Asian financial crisis: a
financial sector perspective. Georforum, 32(1), La Porta, R., Lopez-De-Silanes, F., and Shleifer, A.
133-142. (1999). Corporate Ownership Around the
World. The Journal of Finance, LIV(2), 471-
Douma S., George, R. and Kabir, R. (2006). 516. Literature, 25(1), 121-132.
Foreign and domestic ownership, business
groups, and firm performance: evidence from Larasati, E. (2011). Pengaruh Kepemilikan
a large emerging market, Strategic Mana- Manajerial, Kepemilikan Institusional dan
gement Journal, 27(7), 637-657. Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan
Fauzi, A. (2006). Struktur kepemilikan saham Hutang Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis,
asing di Indonesia. Gramedia Pustaka 16(2), 103-107.
Utama. Jakarta Listyani, T. T. (2003). Kepemilikan Manajerial dan
Fauziah. (2011). Pengaruh Kepemilikan Peme- Pengaruhnya Terhadap Kepemilikan Saham
rintah Terhadap Kinerja Keuangan BUMN Institusional. Jurnal Politeknik Negeri
yang Diprivatisasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Semarang, 3.
UIN Malang, tidak dipublikasikan.
Marciano, D. (2008). Pengaruh Asimetri Informasi,
Farooque, Omar Al, Tony van Zijl, Keitha D., and Moral Hazard, dan Struktur Pendanaan
AKM Waresul K. (2007). Corporate Gover- dalam Penentuan Harga Pinjaman Kor-
nance in Bangladesh: Link between Owner- porasi dalam Bentuk US Dollar: Studi
shipand Financial Performance, Blackwell Empiris di Indonesia Periode 1990-1997.
Publishing Ltd, Journal Compilation, 15(6), Disertasi Program Doktoral UGM, tidak
1453-1468. dipublikasikan.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program SPSS. Badan Penerbit. McConnell, J., and Servaes, H. (1990). Additional
evidence on equity ownership and corporate
Giovannini, R. (2010). Corporate governance, value. Journal of Financial Economics, 27,
family ownership and performance”. Jour- 595–612.
nal of Management and Governance, 14(2),
145-166. Nugrahanti, Y. dan Shella, N. (2012). Pengaruh
Struktur Kepemilikan Sebagai Mekanisme
Hermalin, B. and Weisbach, M. S. (1991). The
Effects of Board Composition and Direct Corporate Governance Terhadap Kinerja
Incentives on Firm Performance. Financial Perbankan. Jurnal Manajemen Universitas
Management, 20(4), 101-112. Maranatha, 11(2).
Huang, S. and Song, F. (2002). The Determinants of Patibandla, M. (2002). Equity Pattern, Corporate
Capital Structure: Evidence from China, Governance and Performance: A Study of
Working paper, The University of Hong Kong, Indian corporate Sector, Copenhagen
2-7. Business School, Working Paper.
Jensen, M. C. and William H. M. (1976). Theory of Permanasari, W.I. (2010). Pengaruh Kepemilikan
The Firm: Managerial Behavior, Agency Manajemen, Kepemilikan Perusahaan. Skripsi
Costs and Ownership Structure. Journal of Universitas Diponegoro.
Financial Economics, 3, 305-360. Journal
Management Governance, 14, 145–166. Jour- Pound, J. (1988). Proxy Contests and the Efficiency
nal of Business Research, 61, 609–614. of Shareholder Oversight. Journal of Finan-
cial Economics, 20, 237-65.
Wening, K. (2009). Pengaruh Kepemilikan Insti-
tusional terhadap KinerjaKeuangan Per- Prabowo, M. and Simpson, J. (2011). Independent
usahaan. http://hana.wordpres/2009/05/17/ directors and firm performance in family
pengaruhkepemilikan-institusional-ter- controlled firms: evidence from Indonesia.
hadap-kinerja-keuangan-perusahaan/ diakses Asian Pacific Economic Literature, 25(1), 121-
tanggal 22 April 2013. 132.
26 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 15, NO. 1, MEI 2013: 15-26

Rustendi, T. dan Farid J. (2008). Pengaruh Hutang Perusahaan. Ringkasan Disertasi. Program
dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Pascasarjana. Universitas Brawijaya: Malang.
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
(Survey Pada Perusahaan Manufaktur yang Talebria, G., Mahdi, S., Hashem V., and Shahram
Tercatat di Bursa Efek Jakarta). Jurnal S. (2010). Empirical Study of the Relation-
Akuntansi FE Universitas Siliwangi, 3(1), ship between Ownership Structure and Firm
2008. Performance: Some Evidence of Listed Com-
panies in Tehran Stock Exchange, Journal of
Sabrina, A.I. (2010). Pengaruh Corporate Gover-
Sustainable Development, 3(2), 264-270.
nance dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Kinerja Perusahaan. Skripsi Fakultas Eko- Ujiyantho, Arief, M., dan Pramuka, B. A. (2007).
nomi Universitas Diponegoro, Semarang. Mekanisme Corporate Governance, Mana-
Sari, I. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate jemen Laba dan Kinerja Keuangan. Sim-
Governance Terhadap Kinerja Perbankan posium Nasional Akuntansi X. AKPM-01: 1-
Nasional, Skripsi Fakultas Ekonomi Univer- 26. Universitas Diponegoro. Semarang.
sitas Diponegoro Semarang. Ulfani, R. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan
Setiawan, M. (2006). Pengaruh Struktur Kepe- Dari Segi Total Saham, Jumlah Pemegang
milikan, Karakteristik Perusahaan, dan Saham Dan Ukuran Perusahaan Dari Segi
Karakteristik Tata Kelola Korporasi Terhadap Total Aktiva Terhadap Luas Ungkapan Wajib
Kinerja Perusahaan Studi Kasus Pada (Mandatory Disclosure) Laporan Tahunan
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Perusahaan Real Estate Go Publik Di Bei
Jakarta. Laporan Penelitian Sumber Dana Periode 2007. Skripsi Fakultas Ekonomi
DIPA Fakultas Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Gunadarma, tidak dipublikasi-
Universitas Padjadjaran, tidak dipublikasi- kan.
kan
Villalonga, B. and Amit. R. (2006). How Do Family
Shleifer, A. and Vishny, R. W. (1997). A Survey of
Corporate Governance. The Journal of Fi- Ownership, Control and Management Affect
nance, LII(2), 737-783. Firm Value? Journal of Financial Economics,
80, 385-417.
Shen, W. and Lin, C. (2009). Firm profitability,
state ownership, and top management Wahidahwati. (2002). Pengaruh Kepemilikan Mana-
turnover at the listed firms in China: A jerial dan Kepemilikan Institusional pada
behavioral perspective. Corporate Governance: Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Per-
An International Review, 17(4), 443–456. spektif Theory Agency. Jurnal Riset Akun-
Siallagan, Hamonangan, dan Machfoedz, M. (2006). tansi Indonesia, 5(1), 1-16.
Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Wahyudi, U. dan Prawesti, H. P. (Agustus 2006).
Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Implikasi Kepemilikan Terhadap Nilai Per-
Nasonal Akuntansi IX, Padang. usahaan Dengan Keputusan Keuangan
Simerly, R. and Li, M. (2000). Environmental Sebagai Variabel Intervening. SNA Padang.
Dynamism, Capital Structure and Perfor- 23-26. Universitas Widyagama. Malang.
mance: A Theoretical Integration and An
Wardhani, R. (Agustus 2006). Mekanisme Cor-
Empirical Test, Strategic Management Jour-
nal, 21, 31-49. porate Governance dalam perusahaan yang
Mengalami Masalah Keuangan (Financially
Silva, F. and Majluf, N. (Agustus 2008). Does family Distressed firms). Simposium Nasional Akun-
ownership shape performance outcomes?. tansi IX. Padang. hal. 23-26.
Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.
23-26 Wulandari, E.R. (2011). Good Corporate Gover-
Sudarma, M. (2004). Pengaruh Struktur Kepemilikan nance: Konsep, Prinsip, dan Praktik. Diterbit-
Saham, Faktor Intern dan Faktor Ekstern kan oleh Lembaga Komisaris dan Direksi
terhadap Struktur Modal dan Nilai Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai