Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Family Control, Firm Risk, Size, dan Age Terhadap

Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor Perdagangan,


Jasa, dan Investasi

Liany Gunawan dan Juniarti


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: yunie@peter.petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh


family control terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki annual report dan data
penelitian lengkap pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi periode 2008-2011.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan nilai perusahaan,
sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah family control,
selain itu, variabel control yang digunakan dalam penelitian ini adalah firm risk,
size, dan age. Hasil dari penelitian ini terhadap variabel dependen profitabilititas
menunjukkan menunjukkan bahwa family control, firm risk, age tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan size berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas perusahaan. Sedangkan, hasil penelitian terhadap variabel
dependen nilai perusahaan menunjukkan bahwa family control dan firm risk tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan size berpengaruh signifikan
positif terhadap nilai perusahaan, dan age berpengaruh signifikan negatif terhadap
nilai perusahaan.

Kata kunci: Family Control¸ Firm Risk, Size, Age, ROA, Tobins Q.

ABSTRACT

This study conducted to know the influence of family control on the


profitability and firm’s value. The sample used in this study were firms that have
annual reports and complete research data on trade, service, and investment sectors
of the period 2008-2011. The dependent variables in this study were the profitability
and firm’s value, while the independent variable in this study was family control, in
addition, the control variables used in this study were the firm risk, size, and age.
The results of this study indicated profitability as the dependent variable showed
that family control, firm risk, age had no influence on the profitability of the firm,
while the size had significantly positive influence on the profitability of the firm.
Meanwhile, the results of the research on the dependent variable of the firm’s value
showed that family control and firm risk did not influence the firm value, while the
size had significantly positive influence on firm value, and age had significantly
negative influence on firm’s value.

Keywords: Family Control¸ Firm Risk, Size, Age, ROA, Tobins Q.

PENDAHULUAN negara Indonesia. Lebih dari 50% perusahaan


di Indonesia dikontrol oleh keluarga (Arifin,
Pada masa sekarang ini, perusahaan 2003). Hal ini didukung pula oleh penelitian
banyak dimiliki dan dijalankan oleh pihak yang menghasilkan data bahwa perusahaan
keluarga, hal ini tidak terkecuali dengan go publik di Indonesia pada tahun 2000, 67,1%

41
42 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO.1, 2014

dikuasai keluarga, sedangkan pada tahun saham minoritas dengan pemegang saham
2001, 69% saham dikuasai keluarga mayoritas (Arifin, 2003; Vilalonga dan Amit,
(Claessens et al., 2000). 2006). Hal ini dikarenakan keluarga memiliki
Struktur kepemilikan yang kepemilikan yang signifikan atas saham, serta
terkonsentrasi menimbulkan potensi pada adanya kontrol akan dewan direksi pada
pemegang saham pengendali untuk terlibat perusahaan, hak suara mereka yang melebihi
jauh dalam pengelolaan perusahaan, serta hak arus kas mereka, sehingga hal ini akan
memperoleh kekuasaan dan insentif untuk menimbulkan dewan direksi tersebut kurang
dapat bernegosiasi dan mendorong kontrak independen dan di dominasi oleh anggota
perusahaan dengan para stakeholders keluarga (Anderson dan Reeb, 2003; Anderson
(Dyanty, et al,, 2012). Hal ini dapat dan Reeb, 2004). Kontrol ini memberikan
mengurangi agency problem tipe I, yaitu kesempatan bagi keluarga untuk mencari
konflik antara manajemen dengan pemegang keuntungan pribadi dengan mengorbankan
saham (Vilalonga dan Amit, 2006). pemegang saham lainnya. Hal ini dilakukan
Struktur kepemilikan yang dengan mengekspropriasi pemegang saham
terkonsentrasi pada keluarga memiliki minoritas (Claessens et al., 2000). Ketika
insentif yang lebih besar dalam melakukan terjadi ekspropriasi oleh pemegang saham
pengawasan, pemonitoran, dan pengontrolan mayoritas, hal ini akan menyebabkan adanya
terhadap aktifitas manajerial perusahaan transfer nilai dari pemegang saham minoritas
(Anderson et al., 2002; Shleifer dan Vishny, kepada pemegang saham mayoritas (Shleifer
1986), dimana salah satu cara yang dilakukan dan Vishny, 1997), dimana hal ini menjadi
adalah memilih anggota keluarganya sendiri konflik langsung dan juga menjadi beban bagi
untuk mengelola perusahaan tersebut pemegang saham minoritas (Claessens et al.,
(Giovannini, 2010). Hal ini akan memicu 2000; Mitton, 2002). Selain melakukan
anggota keluarga yang berada dalam ekspropriasi, hal lain yang dilakukan adalah
manajemen perusahaan tersebut untuk melalui managerial entrenchment (Shleifer
menyampaikan informasi mengenai dan Vishny, 1997) yang terjadi akibat adanya
perusahaan secara lengkap kepada pemilik perlindungan hak kontrol bagi pemegang
perusahaan, sehingga hal ini akan saham mayoritas untuk melakukan
mengurangi konflik information asymmetry ekspropriasi (Fan dan Wong, 2002). Selain itu,
dan conflict of interest dalam perusahaan pemegang saham mayoritas juga dapat
(Arifin, 2003; Giovannini, 2010). melaksanakan transaksi pihak berelasi
Berkurangkan konflik ini akan memicu (Anderson dan Reeb, 2003), yang dapat terjadi
terjadinya keselarasan (sejalannya tujuan apabila perlindungan terhadap investor publik
antara pihak agent dengan pihak principal) lemah, dan juga karena lingkungan bisnis
kepentingan dan meningkatkan kepercayaan dan budaya yang rentan akan terjadinya
antara agent dan principal (Dyer, 2006). Hal korupsi (Dyanty, et al., 2012). Kualitas
ini akan memudahkan principal untuk perlindungan terhadap investor adalah
memonitor agent secara langsung (Demsetz indikator utama yang memicu terjadinya
dan Lehn, 1985) serta, memiliki pengetahuan agency problem II (La Porta, Lopez-de-Silanes,
yang lebih baik mengenai kegiatan bisnis yang Shleifer dan Vishny, 2002). Dengan adanya
ada, sehingga dapat mendeteksi adanya agency problem II hal ini akan menurunkan
manipulasi laporan dan memeriksa kegiatan profitabilitas perusahaan dan nilai
yang terjadi (Anderson dan Reeb, 2003) serta, perusahaan (La Porta, Lopez-de-Silanes,
mengurangi agency cost (monitoring cost, Shleifer dan Vishny, 2002; Morck et al., 2000;
bonding cost, residual loss) (Dyer, 2006). Hal Classens et al., 2002).
ini menyebabkan tercapainya tujuan Mayoritas perusahaan di Indonesia
perusahaan, sehingga hal ini dapat memiliki struktur kepemilikan yang
meningkatkan profitabilitas perusahaan dan terkonsentrasi pada keluarga. Struktur
nilai perusahaan (Arifin, 2003; Barontini dan kepemilikan yang terkonsentrasi pada
Caprio, 2006; Demsetz dan Lehn, 1985; keluarga itu sendiri dapat mengurangi agency
Villalonga dan Amit, 2006; Anderson dan problem tipe I, tetapi hal ini juga dapat
Reeb, 2003). memicu timbulnya agency problem tipe II.
Berkurangnya agency problem tipe I Berdasarkan hal tersebut, penelitian terhadap
karena adanya struktur kepemilikan perusahaan keluarga yang merupakan
keluarga, ternyata memicu timbulnya agency perusahaan mayoritas di Indonesia ini dirasa
problem tipe II, yaitu konflik antara pemegang sangatlah perlu. Oleh karena itu, penelitian
Gunawan : Pengaruh Fanily Control, Firm Risk, Size dan Age Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor 43
Perdagangan, Jasa, dan Investasi 4

ini meneliti mengenai pengaruh family Dimana persamaan untuk Tobin’s Q ini
control, firm risk, size, dan age terhadap adalah sebagai berikut (Barontini dan Caprio,
profitabilitas dan nilai perusahaan pada 2006):
sektor perdagangan, jasa, dan investasi.

Pengertian Agency Theory


Agency Theory adalah hubungan antara Pengaruh Family Control terhadap
principal dan agent, di mana principal Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
mendelegasikan wewenang pengambilan Struktur kepemilikan yang
keputusan dalam perusahaan kepada agent terkonsentrasi pada keluarga cenderung
(Jensen dan Meckling, 1976). Masalah memiliki insentif yang lebih besar untuk
keagenan dapat terjadi dalam dua bentuk melakukan monitoring secara langsung
hubungan yaitu: antara pemegang saham dan terhadap perusahaannya (Demsetz dan Lehn,
manajer (agency problem I), serta antara 1985; Shleifer dan Vishny, 1986; Anderson et
pemegang saham minoritas dan pemegang al, 2002). Salah satu cara yang dilakukan
saham mayoritas (agency problem II) (Jensen perusahaan keluarga dalam melakukan
dan Meckling, 1976). monitoring tersebut adalah dengan memilih
anggota keluarganya sendiri untuk mengelola
Pengertian Family Control perusahaan (Giovannini, 2010).
Perusahaan keluarga adalah perusahaan Hal ini menyebabkan adanya keselarasan
yang struktur kepemilikannya secara kepentingan antara principal dan agent (Dyer,
kontinyu terpusat pada keluarga, dimana 2006), yang akan mengurangi conflict of
perusahaan tersebut dijalankan dan interest dan information asymmetry yang biasa
dikendalikan oleh pihak keluarga (Anderson terjadi antara principal dan agent, dimana hal
dan Reeb, 2003; Morck et al., 2003). Family ini dipicu oleh penyampaian informasi
control adalah ada atau tidaknya kontrol perusahaan secara lebih lengkap (Hartini,
keluarga dalam perusahaan dengan 2011). Selain itu, hal ini juga berdampak
kepemilikan minimal 10% (Claessens et al., dalam mengurangi agency cost.
2002). Metode yang digunakan dalam Dengan adanya keselarasan kepentingan
penelitian ini adalah dummy variabel, dimana antara principal dan agent dalam struktur
perusahaan yang termasuk dalam kategori (1) kepemilikan yang terkonsentrasi pada
adalah perusahaan dengan proporsi keluarga, hal ini akan mengarahkan
kepemilikan minimal 10% dan kategori (0) jika perusahaan tersebut untuk lebih fokus, serta
sebaliknya. lebih berkomitmen untuk bertindak sesuai
dengan tujuan atau kepentingan perusahaan,
Pengertian Profitabilitas Perusahaan sehingga perusahaan akan memiliki
Profitabilitas perusahaan adalah profitabilitas yang lebih baik atau tinggi
kemampuan perusahaan memperoleh laba (Arifin, 2003; Demsetz dan Lehn, 1985;
dengan memanfaatkan sumber daya (total Villalonga dan Amit, 2006; Anderson dan
asset) yang ada (Harahap, 2004). Dalam Reeb, 2003; Liu, Yang, dan Zhang, 2010).
penelitian ini, profitabilitas perusahaan akan Selain berpengaruh terhadap
diukur dengan menggunakan Return on Asset profitabilitas perusahaan, family control juga
(ROA), dimana ROA merupakan salah satu berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
cara menghitung profitabilitas perusahaan dimana family control dianggap dapat
dengan cara (Barontini dan Caprio, 2006): menurunkan nilai perusahaan. Struktur
kepemilikan yang terkonsentrasi pada
keluarga (pemegang saham mayoritas),
menyebabkan keluarga tersebut memiliki
Pengertian Nilai Perusahaan kontrol akan aktivitas perusahaan, dimana
Nilai perusahaan merupakan persepsi hal ini akan menyebabkan dewan direksi yang
investor secara keseluruhan terhadap tingkat kurang independen dan didominasi oleh pihak
keberhasilan perusahaan yang sering keluarga (Anderson dan Reeb, 2003; Anderson
dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan dan Reeb, 2004). Dengan adanya dominasi
Soebiantoro, 2007; Fama, 1978). Harga saham atau kontrol dari keluarga, hal ini akan
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga memberikan kesempatan bagi keluarga
tinggi. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan (pemegang saham mayoritas) untuk
diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s Q. menggunakan haknya tersebut untuk
44 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO.1, 2014

kepentingan pribadinya, dimana pemegang H4: Firm Risk berpengaruh negatif terhadap
saham mayoritas tersebut akan nilai perusahaan.
mengekspropriasi pemegang saham minoritas,
baik melalui managerial entrenchment Pengaruh Size terhadap Profitabilitas
maupun melalui transaksi pihak berelasi (La dan Nilai Perusahaan
Porta et al., 1999; Shleifer dan Vishny, 1997; Ukuran perusahaan (size) merupakan
Anderson dan Reeb, 2003). Dimana kegiatan cerminan besar kecilnya perusahaan yang
ekspropriasi ini juga didukung oleh tingkat nampak dalam nilai total aset perusahaan
perlindungan investor yang lemah, serta pada neraca akhir tahun (Sujoko dan
lingkungan bisnis dan budaya yang rentan Soebiantoro, 2007). Ukuran perusahaan
akan korupsi (Dyanty, et al., 2012). Dimana, diukur dengan log of total assets, yang dapat
hal ini akan direspon negatif oleh investor, dirumuskan sebagai berikut (Brigham and
dimana perusahaan dianggap sudah tidak Houston, 2001) :
transparan dan adil, sehingga hal ini akan
menyebabkan family control berpengaruh Semakin besar suatu perusahaan hal ini
negatif terhadap nilai perusahaan (Villalonga berarti semakin besarnya total asset yang
dan Amit, 2006; Morck et al., 2000). dimiliki oleh suatu perusahaan, dimana hal
Berdasarkan penjelasan diatas, maka ini menyebabkan kemudahan bagi perusahaan
hipotesis dalam penelitian ini adalah: untuk memproduksi barang dalam jumlah
H1: Family control berpengaruh positif massal (Sujoko dan Soebiantoro, 2007;
terhadap profitabilitas perusahaan. Sudarmadji dan Sularto, 2007), yang
H2: Family control berpengaruh negatif menyebabkan meningkatnya jumlah produk
terhadap nilai perusahaan. perusahaan, dimana hal ini akan menurunkan
Pengaruh Firm Risk terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan, sehingga
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan hal ini akan meningkatkan profit dari
Resiko perusahaan (beta) adalah perusahaan (Sudarmadji dan Sularto, 2007;
ketidakpastian di masa yang akan datang Lin, 2006; Elsas, Hacketh, dan Holzhauser,
dalam pengoperasian perusahaan seperti 2006; Harto, 2007; Calisir et al., 2010).
adanya resiko fluktuasi harga saham (Wasis, Perusahaan yang berukuran besar
1999). Dalam penelitian ini, resiko perusahaan memiliki kondisi yang lebih stabil (Sulistiono,
(firm risk) diukur dengan melakukan regresi 2010), hal ini akan meningkatkan return
antara return saham harian terhadap return perusahaan, sehingga hal ini akan menarik
pasar (IHSG) selama 128 hari (Godfrey et al., investor, yang berdampak pada peningkatan
2009). harga saham, dan berakibat pada
Semakin tinggi resiko suatu perusahaan meningkatnya nilai perusahaan tersebut
yang meliputi tingginya resiko ketidakpastian (Analisa, 2011).
permintaan, hal ini menyebabkan resiko Berdasarkan penjelasan diatas, maka
pendapatan perusahaan pun tidak menentu hipotesis dalam penelitian ini adalah:
(Brigham dan Houston, 2001). Dimana dengan H5: Size berpengaruh positif terhadap
adanya ketidakpastian pendapatan profitabilitas perusahaan.
perusahaan, hal ini menyebabkan H6: Size berpengaruh positif terhadap nilai
profitabilitas perusahaan pun mengalami perusahaan.
penurunan (Wahyono, 2005).
Resiko volatilitas perusahaan yang tinggi, Pengaruh Age terhadap Profitabilitas
dapat menyebabkan kondisi ketidakpastian dan Nilai Perusahaan
yang tinggi (Yuniarta, 2013). Hal ini Umur perusahaan (age) adalah umur
menyebabkan investor akan berhati-hati sejak berdirinya perusahaan dan telah mampu
dalam mengambil keputusan untuk menjalankan aktivitas operasionalnya hingga
berinvestasi pada perusahaan dengan resiko dapat mempertahankan going concern atau
tinggi, dimana hal ini akan menyebabkan eksistensi perusahaan tersebut atau dalam
menurunnya kegiatan investasi perusahaan, dunia bisnis (Nugroho, 2012). Dalam
sehingga hal ini akan menurunkan nilai penelitian ini, umur perusahaan diukur dari
perusahaan (Sulistiono, 2010). awal perusahaan tersebut didirikan, hingga
Berdasarkan penjelasan diatas, maka laporan tahunan yang digunakan dalam
hipotesis dalam penelitian ini adalah: penelitian ini (2009, 2010, 2011).
H3: Firm Risk berpengaruh negatif terhadap Semakin lama berdirinya suatu
profitabilitas perusahaan. perusahaan, hal ini akan berdampak pada
Gunawan : Pengaruh Fanily Control, Firm Risk, Size dan Age Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor 45
Perdagangan, Jasa, dan Investasi 4

semakin tingginya learning process suatu perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat
perusahaan, sehingga hal ini akan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 –
menyebabkan semakin mapannya suatu 2011, yang memiliki laporan tahunan yang
organisasi dalam kegiatan operasional. lengkap dan berakhir pada 31 Desember, serta
(Rahutami, 2009). Oleh karena itu, telah IPO sebelum tahun 2008 dan aktif
perusahaan yang lebih lama berdiri akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
memiliki profitabilitas yang lebih baik Dari 106 perusahaan yang ada, terdapat 84
daripada perusahaan yang baru berdiri perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan
(Soejono, 2010). investasi di tahun 2009 – 2011 yang memenuhi
Semakin lama berdirinya suatu kriteria. Sehingga, sampel yang dipergunakan
perusahaan hal ini akan menyebabkan adalah sebanyak 252.
semakin berpengalamannya perusahaan Penelitian ini menggunakan data sekunder
dalam meningkatkan kepercayaan penanam berupa laporan tahunan yang diperoleh dari
modal (investor), dimana dengan adanya website BEI, dunia investasi, yahoo finance,
peningkatan kepercayaan dari investor hal ini sahamok dan website dari masing-masing
akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.
perusahaan (Zen dan Herman, 2007). Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan menggunakan regresi berganda. Model
hipotesis dalam penelitian ini adalah: analisis yang digunakan dalam penelitian ini
H7: Age berpengaruh positif terhadap adalah:
profitabilitas perusahaan.
H8: Age berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis
liniear berganda, dimana penelitian ini akan
menguji pengaruh family control, firm risk, size,
dan age terhadap profitabilitas dan nilai Gambar 1. Model Analisis 1
perusahaan.
Definisi dari masing-masing variabel yang ROA = 0 + 1 FC + 2 FR + 3 SZ + 4 AG +
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
− Dependent Variabel (Profitabilitas dan Nilai
Perusahaan)
Profitabilitas perusahaan diukur dengan ROA.
Sedangkan, nilai perusahaan diukur dengan
Tobins q.
− Independent Variabel (Family Control)
Family control adalah ada tidaknya kontrol
Gambar 2. Model Analisis 2
keluarga di perusahaan yang dapat dilihat dari
kepemilikan 10%.
TQ = 0 + 1 FC + 2 FR + 3 SZ + 4 AG +
− Variabel Control (Firm Risk, Size, Age)
Firm risk adalah ketidakpastian di masa yang
Keterangan:
akan datang dalam pengoperasian perusahaan
− ROA : Profitabilitas
seperti adanya resiko fluktuasi harga saham.
− TQ : Nilai perusahaan
Size adalah ukuran besar kecilnya suatu
− 0, 0 : Konstanta (Intercept)
perusahaan. Age adalah lamanya perusahaan
− n, n : Slope
berdiri.
− FC : Family control
Populasi dalam penelitian ini ialah
− FR : Firm risk
perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan
− SZ : Size
investasi yang terdaftar di BEI. Metode yang
− AG : Age
digunakan untuk menentukan sampel dalam
− : Error term
penelitian ini adalah metode purposive
sampling, dimana kriteria yang dimaksud
adalah sampel merupakan perusahaan sektor HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO.1, 2014

Berikut adalah data deskriptif statistik dari non keluarga memiliki rata-rata yang lebih
variabel–variabel yang digunakan dalam tinggi.
penelitian ini, dimana deskriptif statistik ini Untuk model analisis 2, sebanyak 87,3%
diklasifikasikan untuk seluruh sampel, family (110 sampel) merupakan perusahaan
control, dan non family control. keluarga. Dimana perusahaan keluarga
memiliki FR, SZ, dan TQ yang lebih tinggi
Tabel 1. Deskripsi Variabel untuk FR, SZ, AG, ROA
Descriptive Statistics (Family dan Non Family) dibandingkan perusahaan non keluarga serta
N Minimum Maximum Mean Std. memiliki tingkat AG yang lebih rendah
Deviation
dibanding perusahaan non keluarga
FR 216 -1,0338 2,0964 ,126705 ,4089362
SZ 216 10,0561 13,9136 11,765671 ,7526999
AG 216 5,0000 59,0000 24,972222 11,1137529
ROA 216 -,1769 ,2392 ,044908 ,0600868 Pengujian Asumsi Klasik Model 1 (ROA)
Valid N
(listwise)
216 1. Uji Normalitas
Statistik uji Kolmogorov-Smirnov
Descriptive Statistics (Family Control)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar
N Minimum Maximum Mean Std.
0.146 (>0.05), yang menunjukkan bahwa
Deviation residual regresi terhadap ROA
FR
SZ
185
185
-1,0251
10,0561
2,0964
13,9136
,130364
11,730431
,4060001
,7499351 berdistribusi normal.
AG
ROA
185
185
5,0000
-,1769
59,0000
,2019
24,237838
,041458
11,2832926
,0552323
2. Uji Autokorelasi
Valid N
185 Hasil uji Durbin Watson menunjukkan
(listwise)
nilai 1.606, dimana nilai DW ini berada
diantara -2 dan 2, yang menunjukkan
Descriptive Statistics (Non Family Control)
bahwa tidak terdapat masalah
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation autokorelasi.
FR 31 -1,0338 ,9315 ,104868 ,4323175 3. Uji Multikolinearitas
SZ 31 10,9125 13,4728 11,975945 ,7467184
AG 31 12,0000 41,0000 29,354839 9,0094335 Nilai Tolerance masing-masing variable
ROA 31 -,1704 ,2392 ,065510 ,0815597
Valid N berada disekitar 1 dan Nilai VIF <5. Hal
31
(listwise) ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
masalah multikolinieritas.
Tabel 2. Deskripsi Variabel FR, SZ, AG, TQ 4. Uji Heterokedastisitas
Descriptive Statistics (Family dan Non Family)
N Minimum Maximum Mean Std.
Dengan menggunakan Spearman’s Rank
Deviation Correlation Test, hasil menunjukkan
FR
SZ
126
126
-1,8302
10,6210
2,0964
13,5020
,115142
11,923211
,4596524
,6729128
bahwa nilai signifikansi seluruh variabel >
AG 126 5,0000 59,0000 25,714286 12,9916017 0.05, berarti data terbebas dari masalah
TQ 126 ,4358 1,5393 ,932533 ,2194780
Valid N
126
heteroskedastisitas.
(listwise)

Descriptive Statistics (Family Control) Penilaian Goodness of Fit Model (ROA)


N Minimum Maximum Mean Std. 1. Koefisien determinasi bernilai 0.053 yang
Deviation
berarti bahwa kemampuan model dalam
FR 110 -1,8302 2,0964 ,122807 ,4607135
SZ 110 10,6210 13,5020 11,945966 ,6817444 menerangkan variasi variabel ROA sebesar
AG 110 5,0000 59,0000 25,245455 13,1422607
TQ 110 ,4358 1,5393 ,937143 ,2274650 5.30%, sedangkan sisanya sebesar 94.7%
Valid N
diterangkan oleh variabel bebas lain yang
110
(listwise) tidak diteliti.
2. Nilai signifikansi uji F sebesar 0.004 <0,10.
Hal ini berartimodel regresi yang ada layak
Descriptive Statistics (Non Family Control)
N Minimum Maximum Mean Std. atau sesuai dengan data penelitian.
Deviation 3. Family control, firm risk, age tidak
FR
SZ
16
16
-1,0338
11,1290
,9315
12,7393
,062406
11,766712
,4635085
,6051373 berpengaruh terhadap profitabilitas
AG
TQ
16
16
12,0000
,5718
41,0000
1,2422
28,937500
,900831
11,7783346
,1555827
perusahaan, sedangkan size berpengaruh
Valid N
16 signifikan positif terhadap profitabilitas
(listwise)
perusahaan. Dimana nilai signifikansi uji T
sebesar 0,10.
Untuk model analisis 1, sebanyak 85,6%
(185 sampel) merupakan perusahaan Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Model 1
keluarga. Dari tabel dapat terlihat bahwa
untuk rata-rata FR perusahan keluarga lebih
tinggi dibandingkan perusahaan non keluarga.
Namun untuk SZ, AG, dan ROA, perusahaan
Gunawan : Pengaruh Fanily Control, Firm Risk, Size dan Age Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor 47
Perdagangan, Jasa, dan Investasi 4

Persamaan matematika model 1: Persamaan matematika model 2:


ROA = -0,148 - 0,018 FC - 0,003 FR + 0,017 TQ = 0,339 + 0,010 FC - 0,023 FR + 0,059 SZ
SZ + 0,000 AG – 0,005 AG

Pengujian Asumsi Klasik Model 2 (TQ) Hasil pengujian hipotesis yang ada
1. Uji Normalitas menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif
Statistik uji Kolmogorov-Smirnov yang tidak signifikan antara keduanya,
menunjukkan nilai signifikansi sebesar dimana hasil ini berlawanan dengan hipotesis
0.399 (>0.05), yang menunjukkan bahwa yang digunakan. Hasil ini dapat terjadi
residual regresi terhadap TQ berdistribusi dikarenakan, pada tahun 2008 hingga tahun
normal. 2010 merupakan tahun adanya krisis ekonomi
2. Uji Autokorelasi dunia yang cukup membuat lemahnya tingkat
Hasil uji Durbin Watson menunjukkan pertukaran Rupiah Indonesia terhadap Dollar
nilai 1.557, dimana nilai DW ini berada Amerika pada tahun 2008, yang menyebabkan
diantara -2 dan 2, yang menunjukkan perusahaan lebih mementingkan bagaimana
bahwa tidak terdapat masalah cara untuk bertahan daripada
autokorelasi. profitabilitasnya. Selain itu, berdasarkan data
3. Uji Multikolinearitas yang ada menunjukkan bahwa, baik untuk
Nilai Tolerance masing-masing variable perusahaan keluarga maupun non keluarga
berada disekitar 1 dan Nilai VIF <5. Hal menunjukan ROA yang tidak signifikan..
ini menunjukkan bahwa tidak terjadi Hasil penelitian pengaruh Family Control (FC)
masalah multikolinieritas. terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA)
4. Uji Heterokedastisitas yang menunjukkan hasil negatif tidak
Dengan menggunakan Spearman’s Rank signifikan ini, sejalan dengan hasil penelitian
Correlation Test, hasil menunjukkan Alba, Claessens, dan Djankov (1998).
bahwa nilai signifikansi seluruh variabel > Sedangkan, hasil pada hipotesis pengaruh
0.05, berarti data terbebas dari masalah Family Control (FC) terhadap Nilai
heteroskedastisitas. Perusahaan (TQ), menunjukkan adanya
pengaruh positif yang tidak signifikan antara
Penilaian Goodness of Fit Model (TQ) keduanya, dimana hasil ini berlawanan
1. Koefisien determinasi bernilai 0.053 yang dengan hipotesis yang digunakan. Hal ini
berarti bahwa kemampuan model dalam dapat terjadi dikarenakan perbedaan
menerangkan variasi variabel TQ sebesar pandangan tentang apa arti perusahaan
5.30%, sedangkan sisanya sebesar 94.7% keluarga bagi keluarga di setiap negara yang
diterangkan oleh variabel bebas lain yang berbeda, seperti kompleksitas yang dirasakan
tidak diteliti. dari suksesi bisnis dan proses transfer
2. Nilai signifikansi uji F sebesar 0.031 <0,10. kepemilikan (Markin, 2004). Kondisi
Hal ini berartimodel regresi yang ada layak perusahaan di Indonesia pada tahun 2008-
atau sesuai dengan data penelitian. 2010 yang mengalami krisis ekonomi dunia,
3. Family control dan firm risk tidak membuat harga saham menurun, sehingga
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, investor lebuh berhati-hati dalam
sedangkan size berpengaruh signifikan positif berinvestasi. Sehingga hal ini menyebabkan
terhadap nilai perusahaan, dan age tak adanya pengaruh dari perusahaan
berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai keluarga terhadap nilai perusahaan. Selain
perusahaan. Dimana nilai signifikansi uji T itu, baik untuk perusahaan keluarga maupun
sebesar 0,10. non keluarga menunjukan TQ yang tidak
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Model 2 signifikan. Hasil penelitian pengaruh Family
Control (FC) terhadap Nilai Perusahaan (TQ)
48 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO.1, 2014

yang menunjukkan hasil positif tidak semakin besarnya size suatu perusahaan,
signifikan ini, sejalan dengan hasil penelitian yang ditandai dengan semakin besarnya total
Siregar (2006). asset, dimana hal ini membuat perusahaan
Hasil pada hipotesis pengaruh Firm Risk memiliki kemampuan untuk memproduksi
(FR) terhadap Profitabilitas Perusahaan barang dalam jumlah massal, sehingga dapat
(ROA), dimana hasil dari hipotesis ini mengurangi biaya yang harus dikeluarkan
menunjukkan adanya pengaruh negatif yang oleh perusahaan, maka hal ini akan
tidak signifikan antara keduanya. Dimana hal menyebabkan profitabilitas perusahaan
ini dapat dilihat bahwa, sektor perdagangan, meningkat.
jasa, dan investasi memiliki resiko yang kecil Sedangkan, hasil pada hipotesis pengaruh
(97,62%, beta < 1). Hal ini menyebabkan Size (SZ) terhadap Nilai Perusahaan (TQ),
resiko tersebut tidak berpengaruh terhadap dimana hasil dari hipotesis ini menunjukkan
profitabilitas perusahaan, dimana hasil yang sejalan dengan penelitian
berdasarkan data ROA yang ada, mayoritas sebelumnya (Analisa, 2011), dimana size
ROA yang ada menunjukkan nilai positif, baik berpengaruh secara positif terhadap nilai
dalam kondisi nilai beta dibawah 1, maupun perusahaan, hal ini berarti semakin besarnya
nilai beta diatas 1. Sehingga, hasil ini tidak size suatu perusahaan, menyebabkan kondisi
sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan. perusahaan yang lebih stabil, dimana hal ini
Selain itu, pada sektor perdagangan, jasa, dan akan menyebabkan return perusahaan yang
investasi ini, variabel firm risk ini bukan lebih tinggi, sehingga akan menarik investor,
merupakan variabel yang berpengaruh dimana hal ini akan berdampak pada
signifikan dibandingkan dengan variabel size. meningkatnya harga saham perusahaan, dan
Hasil penelitian pengaruh Firm Risk (FR) akan meningkatkan nilai perusahaan.
terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Hasil pada hipotesis pengaruh Age (AG)
yang menunjukkan hasil negatif tidak terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA),
signifikan ini, sejalan dengan hasil penelitian dimana hasil dari hipotesis ini menunjukkan
Anderson dan Reeb (2003). adanya pengaruh positif yang tidak signifikan
Sedangkan, hasil pada hipotesis pengaruh antara keduanya. Hasil ini tidak sesuai
Firm Risk (FR) terhadap Profitabilitas dengan hipotesis yang telah ditetapkan. Hal
Perusahaan (TQ) dimana hasil dari hipotesis ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
ini menunjukkan adanya pengaruh negatif telah lama berdiri tidak dapat dikatakan akan
yang tidak signifikan antara keduanya. memiliki profit yang lebih baik daripada
Dimana hal ini dapat dilihat bahwa, sektor perusahaan yang baru berdiri, hal ini
perdagangan, jasa, dan investasi memiliki dikarenakan pada saat tertentu hasil produksi
resiko yang kecil (97,62%, beta < 1). Hal ini perusahaan yang telah lama berdiri akan
menyebabkan resiko tersebut tidak mengalami penurunan, yang disebabkan oleh
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. timbulnya kompetitor baru dan adanya tren
Selain itu, pada sektor perdagangan, jasa, dan dimana pelaku kompetitor baru ini adalah
investasi ini, variabel firm risk ini bukan perusahaan yang baru berdiri, dimana
merupakan variabel yang berpengaruh terkadang perusahaan yang baru berdiri lebih
signifikan dibandingkan dengan variabel size. unggul dalam hal inovasi produk yang
Sehingga, hasil ini tidak sesuai dengan dihasilkan, serta tren (Ramadhan, 2010).
hipotesis yang telah ditetapkan. Hasil Selain itu, hal ini juga didukung dari data
penelitian pengaruh Firm Risk (FR) terhadap yang ada, dimana ROA mix tidak selalu
Nilai Perusahaan (TQ) yang menunjukkan berada pada perusahaan yang paling lama
hasil negatif tidak signifikan ini, sejalan berdiri, dan ROA min tidak selalu berada pada
dengan hasil penelitian Anderson dan Reeb perusahaan yang baru berdiri, dan data yang
(2003). ada juga menunjukkan bahwa, tidak terdapat
Hasil pada hipotesis pengaruh hipotesis perbedaan yang signifikan pada ROA, pada
pengaruh Size (SZ) terhadap Profitabilitas tingkat age berapa pun. Hasil dimana age
Perusahaan (ROA), dimana hasil dari berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
hipotesis ini menunjukkan hasil yang sejalan profitabilitas perusahaan ini, sesuai dengan
dengan penelitian sebelumnya (Lin, 2006; hasil penelitian Kamaliah, Akbar, Kinanti
Elsas, Hacketh, dan Holzhauser, 2006; Harto, (2009).
2007; Calisir et al., 2010), dimana size Sedangkan, hasil pada hipotesis pengaruh
berpengaruh secara positif terhadap Age (AG) terhadap Nilai Perusahaan (TQ),
profitabilitas perusahaan, hal ini berarti dimana hasil dari hipotesis ini menunjukkan
Gunawan : Pengaruh Fanily Control, Firm Risk, Size dan Age Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor 49
Perdagangan, Jasa, dan Investasi 4

bahwa umur perusahaan secara signifikan negatif tidak signifikan terhadap nilai
negatif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan age berpengaruh
perusahaan, dimana hal ini menjelaskan negatif signifikan terhadap nilai perusahaan
bahwa semakin lamanya suatu perusahaan (hipotesis ditolak). Sedangkan, size
berdiri, hal ini akan menyebabkan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
menurunnya nilai perusahaan. Hasil ini tidak perusahaan (hipotesis diterima).
sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan. Keterbatasan penelitian yang ada dalam
Menurunnya nilai perusahaan ini diakibatkan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
karena semakin lamanya suatu perusahaan Pengukuran variabel family control yang
berdiri, ia akan cenderung untuk kaku dan menggunakan metode dummy (1 dan 0). (2)
usang, sehingga hal ini menyebabkan Penelitian yang menggunakan periode tiga
perusahaan tersebut kurang dapat mengikuti tahun. (3) Penelitian yang hanya
perkembangan yang ada, sehingga menggunakan satu sektor tertentu.
perusahaan tersebut kurang diminati oleh Saran yang dapat diberikan adalah: (1)
investor, yang menyebabkan nilai perusahaan Pengukuran variabel family control dengan
menurun. Serta, berdasarkan data yang ada, menggunakan proporsi atau persentase
perusahaan yang telah lama berdiri kepemilikan saham. (2) Periode penelitian
menunjukkan TQ yang undervalued, dimana yang diperluas, lebih dari tiga tahun. (3)
ini berarti bahwa, market value dari aset Penelitian dengan menggunakan atau
perusahaan lebih rendah dari nilai buku aset menggabungkan beberapa sektor perusahaan.
perusahaan maka dapat dikatakan saham
dalam kondisi undervalued. Hasil ini DAFTAR PUSTAKA
berlawanan dengan perusahaan yang baru
berdiri, yang menunjukkan TQ yang Alba, P., Claessens, S., dan Djankov, S. (1998).
overvalued, dimana ini berari bahwa, market Thailand’s corporate financing and
value dari aset perusahaan lebih tinggi dari governance structures: impact on
nilai buku aset perusahaan maka dapat firms’competitiveness.
dikatakan saham perusahaan dalam kondisi Analisa, Y. (2011). Pengaruh ukuran
overvalued. Hal ini menunjukkan bahwa, perusahaan, leverage, profitabilitas
semakin lama suatu perusahaan berdiri, maka dan kebijakan deviden terhadap nilai
akan menyebabkan nilai perusahaan yang perusahaan: Studi pada perusahaan
semakin menurun, sebaliknya, pada manufaktur yang terdaftar di Bursa
perusahaan yang baru berdiri akan Efek Indonesia tahun 2006-2008.
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil dimana Anderson, R., & Reeb, D. (2003a). Founding-
age berpengaruh signifikan negatif terhadap family ownership, corporate
nilai perusahaan ini, sesuai dengan hasil diversification, and firm leverage.
penelitian Purwidianti (2008). Journal of Law and Economics, 46:
653–684.
KESIMPULAN, KETERBATASAN Anderson, R., & Reeb, D. (2004). Board
PENELITIAN, DAN SARAN composition: Balancing family
influence in S&P 500 firms.
Berdasarkan hasil pengujian analisis Administrative Science Quarterly,
regresi liniear berganda, hasil dari model 49(2): 209–237.
persamaan regresi 1 dalam penelitian ini Arifin, Z. (2003). Efektifitas mekanisme
menunjukkan bahwa family control, firm risk bonding dividen dan hutang untuk
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap mengurangi masalah agensi pada
profitabilitas perusahaan, sedangkan age perusahaan di Bursa Efek Jakarta.
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Journal Siasat Bisnis, 1(8): 19-31.
profitabilitas perusahaan (hipotesis ditolak). Barontini, R., & Caprio, L. (2006). The effect of
Sedangkan, size berpengaruh positif signifikan family control on firm value and
terhadap profitabilitas perusahaan (hipotesis performance: Evidence from
diterima). Selain itu, hasil dari model Continental Europe. European
persamaan regresi 2 dalam penelitian ini Financial Management, 12(5): 689–
menunjukkan bahwa family control 723.
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Brigham & Houston. (2001). Manajemen
nilai perusahaan, firm risk berpengaruh Keuangan Buku II. Jakarta: Erlangga.
50 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO.1, 2014

Calisir F., Gumussoy C.A., Bayraktaroglu A.E. East Asian financial crisis. Journal of
& Deniz, E. (2010). Intellectual capital Financial Economics, 64: 215–41.
in the quoted Turkish ITC sector. Morck, R., & Yeung, B. (2003). Agency
Journal of Intellectual Capital, 11(4): problems in large family business
537-553. groups. Entrepreneurship Theory and
Claessens, S., Djankov, S., Fan, P. H., & Lang, Practice, 27(4): 367–382.
H. P. (2002). Disentangling the Shleifer, A., & Vishny, R., (1986). Large
incentive and entrenchment effects of shareholders and corporate control.
large shareholdings. Journal of Journal of Political Economy, 94: 461–
Finance, 62(6): 2741–2771. 489.
Claessens, S., Djankov, S., & Lang, H. P. Sujoko & Subiantoro. (2007). Pengaruh
(2000). The separation of ownership struktur kepemilikan saham, leverage,
and control in East Asian corporations. faktor intern dan faktor ekstern
Journal of Financial Economics, 58: terhadap nilai perusahaan: Studi
81–112. empirik pada perusahaan manufaktur
Demsetz, H., & Lehn, K., (1985). The structure dan non-manufaktur di Bursa Efek
of corporate ownership: Causes and Jakarta. Jurnal Manajemen dan
consequences. Journal of Political Kewirausahaan, 9(1): 41-48.
Economy, 93 :1155-1177. Villalonga, B., & Amit, R. (2006). How do
Dyanty, V., Utama, S., Rossieta, H., & family ownership, management, and
Veronica, S. (2012). Pengaruh control affect firm value. Journal of
kepemilikan pengendali akhir Financial Economics, 80(2): 385–417.
terhadap transaksi pihak berelasi. Wasis. (1999). Pengantar ekonomi perusahaan.
Dyer, W. G. (2006). Examining the Bandung: PT Alumni.
family effect on firm performance. Zen, S.D., & Herman, M. (2007). Pengaruh
Family Business Review, 19(4): 253– harga saham, umur saham, dan rasio
273. profitabilitas perusahaan terhadap
Giovannini, R. (2010). Corporate governance, tindakan perataan laba yang
family ownership and performance. dilakukan oleh perusahaan perbankan
Journal of management and yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
governance, 14. Jurnal Akuntansi dan Manajemen,
Godfrey, P.C., Merrill, C.B., & Hansen, J.M. 2(2): 57-71.
(2009). The relationship between
corporate social responsibility and
shareholder value: An empirical test of
the risk management hypotesis.
Strategic Management Journal, 30:
425-445.
Hartini, J.S. (2011). Pengaruh penurunan
konsentrasi kepemilikan saham
keluarga terhadap kinerja perusahaan:
Studi empiris pada perusahaan
keluarga yang melaksanakan IPO
pada 2000-2009.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
Theory of the firm: Managerial
behavior, agency costs, and ownership
structure. Journal of Financial
Economics, 3: 305–360.
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A.,
& Vishny, R. W. (2002). Investor
protection and corporate valuation.
Journal of Finance, 57: 1147–1170.
Markin, A. (2004). Family ownership and firm
performance in Canada.
Mitton, T. (2002). A cross-firm analysis of the
impact of corporate governance on the

Anda mungkin juga menyukai