Manajemen
Asuahan
KONSEPPada
Kehamilan
KEBIDANAN
Dosen Pengampu :
KELOMPOK 8 :
Risma Hara
Lubis,SST,M.Kes Nurjannah Batubara (P075244190
Toipah Hapsiah : (P075244190420)
Kelas : DIV / 3A
OLEH:
Tim Pengajar POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
Konsep PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN MEDAN
kebidanan
PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini dengan lancar
sebagai pemenuh tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Modul ini berisi
tentang “Manajemen Pada Kehamilan”.
Dengan mempelajari materi tersebut, pembaca bisa lebih memahami lebih merinci
mengenai hal yang menyangkut dengan kebidanan.
Modul ini disusun untuk kebutuhan mahasiswa dan sebagai salah satu pemenuh tugas
mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.Penyusun juga menyampaikan terimakasih
kepada Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah tersebut serta semua pihak yang mendukung
proses pembuatan modul ini.
Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca karena penyusun
menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan.Semoga modul ini dapat
digunakan dengan baik dan dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar.............................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang…............................................................................................................. 4
Rumusan Masalah......................................................................................................... 4
Tujuan /Manfaat....................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan
g. Pemeriksaan antenatal........................................................................................ .. 16
Kesimpulan............................................................................................................... 22
TesFormatif ………………………………………………………………………. 23
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
I. LatarBelakang
Dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan kematian bayi maka sebagai
seorang bibdan harus memiliki manajemen yang baik dan tersistematis dalam
mengelola, memberikan asuhan kebidanan kehamilan untuk ibu hamil, manajemen
kebidanan asuhan kehamilan yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil yang dikelola degan sistematis sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
klien,baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan sehingga ibu hamil
mendapatkan pelayanan komprehensif, bermutu, terjangkau untuk tercapainya
tujuan yang diharapkan yaitu kesejahteraan ibu dan janin.
Pelayanankesehatanmasyarakat pada
prinsipnya
mengutamakanpelayanankesehatanpro
motif dan preventif.
Pelayananpromotifadalahupayamenin
gkatkankesehatan
masyarakatkearah yang lebihbaiklagi
dan yang preventif
mencegah agar
masyarakattidakjatuhsakit agar
terhindar
daripenyakit.
Sebabitupelayanankesehatanmasyarak
atitu
tidakhanyatertuju pada
pengobatanindividu yang sedang
sakitsaja, tetapi yang
lebihpentingadalahupaya-upaya
pencegahan (preventif) dan
peningkatankesehatan
(promotif). Sehingga,
bentukpelayanankesehatanbukan
hanyapuskesmasataubalkesmassaja,
tetapi juga bentuk-
bentukkegiatanlain, baik yang
langsungkepadapeningkatan
kesehatan dan pencegahanpenyakit,
maupun yang secara
tidaklangsungberpengaruhkepadapeni
ngkatankesehatan.
(Juanita, 2002).
Pelayanankesehatandibedakandalamd
uagolongan,
yaitu :
1. Pelayanankesehatan primer
(primary health care), atau
pelayanankesehatanmasyarakatadalah
pelayanan
kesehatan yang paling depan, yang
pertama kali
diperlukanmasyarakat pada
saatmerekamengalami
ganggunankesehatanataukecelakaan.
2. Pelayanankesehatansekunder dan
tersier (secondary and
tertiary health care),
adalahrumahsakit, tempat
masyarakatmemerlukanperawatanlebi
hlanjutatau
rujukan. Di Indonesia
terdapatberbagaitingkatrumah
sakit, mulaidarirumahsakittipe D
sampaidengan
Rumahsakitkelas A. (Juanita, 2002).
Untukmemenuhikebutuhan dan
tuntutanmasyarakat
terhadapkesehatanbanyakhal yang
harusdilakukan, salah
satunyaadalahpenyelenggaraanpelayan
ankesehatan. Secara
umumdapatdibedakan 9 (sembilan)
syaratpenyelenggaraan
pelayanankesehatan yang baik,
yaknitersedia (available),
menyeluruh (comprehensive),
berkesinambungan (countinues),
terpadu (integrated), wajar
(appropiate), dapatditerima (accept-
able), bermutu (quality), tercapai
(accessible) sertaterjangkau
(affordable). (AzwarAzrul ,1999).
Dampakkrisisekonomi di Indonesia
sampaisaatini
meluaskeseluruhbidangkehidupan,
termasukbidang
pelayanankesehatan. Dilema yang
dihadapipelayanan
kesehatan,
disatupihakpelayanankesehatanharu
s
menjalankanmisisosial, yaknimerawat
dan menolong yang
sedangmenderitatanpamemandangsosia
l, ekonomi, agama
dan sebagainya. Namundipihak lain
pelayanankesehatan
harusbertahansecaraekonomidalamme
nghadapibadai
krisistersebut. Oleh
sebabitupelayanankesehatanharus
melakukanreformasi, reorientasi dan
revitalisasi. (Juanita,
2002).
Reformasikebijakanpembangunankese
hatantelah
selesaidilakukansebagaimanatelahtertu
angdalamVisi,
Misi, Strategi dan
Paradigmabarupembangunankesehata
n
yang populerdengansebutan Indonesia
Sehat. Reformasi
SistemKesehatan Nasional (SKN)
telahmemberiarahbaru
pembangunankesehatan di Indonesia.
Jikadiperhatikan
kebijakan dan
sistembaruhasilreformasitersebuttamp
ak
banyakperubahan yang akandilakukan,
duadiantaranya
yang terpentingadalahperubahan pada
subsistemupaya
kesehatan dan perubahan pada
subsistempembiayaan
kesehatan. (Gotama I, Pardede D,
2010).
Penggalian, pengalokasian dan
pembelanjaansumber
dayakeuangandalamsubsistempembiay
aankesehatan
dilakukanuntukmembiayai UKM dan
UKP penduduk
miskin denganmobilisasi dan
darimasyarakat, pemerintah
dan public-private mix.
Sedangkanuntukpendudukmampu,
pembiayaankesehatanmasyarakatteruta
madarimasyarakat
itusendiridenganmekanismejaminanke
sehatanbaikwajib
maupunsukarela. (Gotama I, Pardede
D, 2010
II.RumusanMasalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah
1. Bagaimanakah model asuhan kebidanan pada kehamilan
2. Apakah yang dimaksud dengan women centered care dalam pengambilan kepuusan
3. Apa sajakah persiapan kehamilan baik fisik dan lainnya
4. Bagaimanakah persiapan menjadi orang tua
5. Bagaimanakah yang dimaksud dengan kehamilan yang sehat
6. Bagaimanakah yang dimaksud dengan manajemen pada ketidaknyamanan yang
sering terjadi pada kehamilan
7. Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan antenatal
III. TujuanMasalah
7
C. Kesiapan Persalianan Baik Fisik Maupun Lainnya
Menurut Huramawati (2012), menyatakan bahwa dalam persalinan ada empat hal yang
perlu dipersiapkan, yaitu :
1. Persiapan fisik
Persiapan fisik persiapan persalinan meliputi kesiapan kondisi kesehatn ibu,
meliputi kesiapan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan fisiologis selama
kehamilan sampai menjelang persalnan. Pengaturan kebutuhan nutrisi saat
kehamilan, serta upaya perencanaan persipan persalinan dan pencegahan komplikasi
yang mencakup tanda-tanda bahaya dan tanda-tanda persalinan (Depkes, 2010).
Dalam menyiapkan kondisi fisik, ibu perlu menyiapkan makan makanan
bergizi dan minum yang cukup banyak.. tetap melakukan aktivitas seperti berjalan
pagi, atau kegiatan rumah lainnya, dan tetap istirahat yang cukup juga merupakan
persiapan fisiologis yang dibutuhkan oleh itu. Dengan mengetahui teknik mengedan
dan bernafas yang baik juga dapat memperlancar dan memberikan ketenangan dalam
proses persalinan (Isnandi dalam Huramawati, 2012).
Penting untuk ibu menjaga kebersiahn badan dan kesesuaian pakaian.
Kebersihan badan menjelang persalinan bermanfaat karena dapat mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan dan dapat mengurangi
terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani
proses persalinan (Iskandar dalam Haruwati, 2012).
2. Persiapan psikologis
Salah satu harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaiu hindari kepanikan
dan kekuatan dan bersikap tenang,dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat
persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan dari orang-orang
terdekat. Perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat
untuk ibu yang akan melahirkan dan merupakan motivasi tersendiri sehingga lebih
tabah dan lebih siap dalam menghadapi persalinan (Sjafriani dalam Haruwati,2012).
Perasaan takut dalam persalinan dapat diatasi dengan meminta keluarga atau
suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu bahwa persalinan
dapat berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga untuk memberikan dorongan moril,
cepat tanggap terhadap keluhan ibu atau keluarga (Sjafriani dalam
Harumawati,2012).
3. Persiapan financial
Persipan financial bagi ibu yang akan melairkan merupakan suatu kebutuhan
yang mutlak harus disiapkan, dimana berkaitan dengan penghasilan atau keuangan
yang dimiliki untuk mencukipi kebutuhan selama kehamilan berangsung sampai
persalinan seperti menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan popok bayi dan
perlengkapan lainnya (Sjafriani dalam Harumawati,2012). Menyiapkan pendonor
7
darah ketika dibutuhkan transfuse darah setelah persalinan merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan dan disiapkan (Gtitanurani,2017).
4. Persiapan cultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, dan tradisi yang kurang baik
terahadap kehamilan agar persiapan yang berhubungan dengan kebiasaan tidak baik
selama kehamilan dapat dihindari. Kepercayaan dan budaya akan perilaku yang
pantas selama masa kehamilan akan mempengaruhi respon suami maupun petugas
kesehatan terhadap kebutuhan ibu (Bobak, 2004).
Menurut kemenkes RI dalam buku saku pelayanan kesehatan ibu (2013)
menyebutkan bahwa yang termasuk persiapan persalinan, yaitu pernyataan-
pernyataan mengenai siapa yang akan menolong persalinan, dimana akan
melahirkan, siapa yang akan membantu dan menemani dalam persalinan,
kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, metode transportasi
bila diperlukan rujukan, dan dukungan biaya.
7
dianjurkan.usahakanlah dalam kondisi berat badan yang ideal agar pembuahan
berlangsung sempurna.
c. Lakukanlah tes kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon ibu. Jika
dalam pemeriksaaan calon ibu dinyatakan mengalami gangguan kesehatan
tertentu, biasanya dokter akan menyarankan agar pasangan menunda dulu
kehamilan sampai calon ibu dinyatakan sehat.
d. Melakukan vaksinasi yang perlu dilakukan leh ibu untuk melindungi janinnya
selama kehamilan dan menjalin proses persalinan
2. Persiapan psikologis
Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan menjadi
pengalaman istimewa. Namun, pengalaman yang luar biasa akan dirasakan ketika
pasangan suami-istri menjadi orangtua.jadi sebelum memiliki anak sebaiknya
diskusikan perubahan dan tentang hidup yang akan dialami sehinga calon orantua
telah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
3. Persipan financial
Selain dua hal di atas, persiapan financial memang bukan segalanya. Namun faktor
ini bisa dikatakan paling penting. Persiapan yang dimaksud adalah perencanaan
keuangan untuk mencukupi keperluan anak sejak masih berada dalam kandungan
hingga lahir. Kehadiran seorang bayi berarti pertambahan biaya tetap bagi sebuah
keluarga, yang secara tetap akan meningkatkan seiring kebutuhan anak. Orangtua
adalah penentu kehidupan anak selanjutnya dan orang itulah yang memiliki
tanggung jawab untuk mendidik anak agar baik dalam hal kepribadian, sosialisasi,
penyesuaian dan pengendalian diri, kemampuan berpikir dan lain hal yang kelak
akan menentukan keberhasilan dan kemandirian anak yang juga menentukan
keberhasilan anak saat menjadi orangtua. Untuk menjadi orangtua yang sukses
akan sangat sulit, namun apabila untuk menjadi rangtua yang efektif sehingga
dapat mengerti keadaan anak, dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
1. Mengenali anak
Orangtua harus memperlakukan anak sesuai karakternya, pemalu, periang, dan
lain sebagainya. Jangan paksa anak untuk menjalani karakter lain. Kenali pula
perasaan anak saat ia sedang mengalami masalah. Hal ini bisa dilakukan
dengag berempati pada anak. Yang tak kalah penting. Orangtua mesti
mengenali perkembangan anak sesuai usia.
2. Hargai perilaku baik anak
Oraangtua perlu merupakan positive parenting, yaitu menghargai perilaku baik
sebanyak-banyaknya dan menghukum sesedikit mungkin. Sebaiknya, orangtua
memberikan pujian terhadap semua hal baik yang dilakukan anak. Hendaknya
pujian diberikan langsung, tanpa ditunda. “jangan menunggu hingga anak
7
melakukan hal yang special”,misalnya member sesuatu yang disenangi anak
bila ia melakukan tugasnya dengan baik atau menambah jangka waktu untuk
mengembangkan perilaku baik.
3. Melibatkan anak
Anak termasuk dalam keluarga. itu sebabnya selalu libatkan anak dalam
kegiatan dan keputusan keluarga. conthnya, saatmerencanakan liburan
bersama. Anak juga perlu dilibatkan dalam tuga rumah sehari-hari yang tentu
saja mesti disesuaikan dengan usia.
4. Selalu mendekatkan diri dengan anak
Gunakan setiap kesempatan untuk mendekatkan diri pada anak.pada saat
seperti ini orangtua dapat menanamkan nilai-nilai moral pada anak.sehinggga
anak dapat membedakan antara baik dan buruk maupun benar salah.
7
lan
Yan
g
Seh
at
1) Kebutuhan nutrisi
Pada saat ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu
tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus
ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu
seimbang)
a. Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 Kkal.
Kalori diperguankan untuk produksi energy. Bila kurang energy akan diambil
dari pembekaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan
makanan ibu hamil pada triwulan I sering mengalami keadaan tersebut tetapi
asupan makanan harustetap diberikan seperti biaa. Pada triwulan ke II nafsu
makan biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenaga banyak
dibandingkan kebutuhan saat hamilmuda. Demikian juga zat pembangunan dan
zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. Pada
trimester ke III, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan janin yang
pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan. Umumnya nafsumakan ibu
sangat baik dan ibu sangat merasa lapar (Seminem, 2008).
b. Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk
pertumbuhan peyudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma,
hemoglobin,dan lain-lain). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal
adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan
protein hingga 30 gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani
seperti daging,susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung komposisi
asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber
protein adalah juga kaya kalsium (Seminem,2008).
c. Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-
hari yaiyu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak
terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan
13
kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari.untuk memenuhi kebuthan ini dibutuhkan
suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, feroofumarat atau feruglukonat perhari
pada kehamilan kembar atau wanita yang sedikir anemia dibutuhkan 60-100
gr/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satuliter
susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalisum. Bila ibu hamil tidak dapat
minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram/hari. Pada
umumnya dokter selalu member suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk
mencegah kemungkinan terjadinya defesiensi (Saminem,2008).
d. Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buah, tetapi
dapat pula diberikan ekstra vitamin, pemberian asam folat terbukti mencegah
kecacatan pada bayi (Saminem,2008).
2) Istirahat/ tidur
Kebutuhan istirahat /tidur pada malam hari kurang lebih 8 jam dan istirahat
dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya berat pada perut
hingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami
kelelahan,oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada
trimester akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin,
sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan
nyaman untuk tidur, posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke
kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan
untuk mengurusi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah
sebelah kiri (Seminem,2008).
3) Aktivitas
Seorang wanita boleh mengerjakan aktivitas sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja ia boleh tetap masuk
kantor sampai menjelang partus (Seminem,2008).
4) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti :
a) Sering abortus dan kelahiran premature.
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan
d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intrauteri. (Seminem,2008).
13
5) Olahraga
Senam hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan di pagi hari,
renang, olah raga ringan dan senam hamil. Senam hamil dimulai pada umur
kehamilan setelah 22 minggu yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-
otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta
mengimbangkan perubahan titik berat tubuh. Senam hamil dianjurkan untuk ibu
hamil tanpa komplikasi/kelainan.
6) Sosial support
Sosial support (dukungan sosial) menurut Rokk (1985, dalam Smet, 1994)
adalah salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas
umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi
stress. Dukungan sosial yang diterima F. dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial
Ketidak
akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok.
Nyama
Hal senada juga diungkapkan oleh diamtteo
nan (1991) yang mendefinisikan dukungan
sosial sebagai dukungan atau bantuan Padayang berasal dari orang lain seperti teman,
tetangga, teman kerja dan orang-orang lainnya.
Masa
Menurut Rook (1985, dalam Smet,
Kehami1994) dukungan sosial merupakan salah
satu fungsi dari pertalian sosial yang
lan dapat menjadi gambaran dari tingkat dan
kualitas umum suatu hubungan interpersonal yang menjadi pelindung individu dari
konsekuensi stress. Dukungan sosial yang diterima oleh individu dapat menimbulkan
rasa tenang, diperhatikan, rasa percaya diri dan kompeten. Adanya dukungan sosial
membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok.
Menurut varney (2007), keluhan ringan yang dijumpai pada kehamilan seperti edema
dependen, nokturia, konstipasi, sesak napas, nyeri ulu hati, kram tungkai serta nyeri
punggung bawah.
a) Edema dependen
Edema dependen fisiologis yang dialami ibu hamil trimester 3, edema terjadi karena
penumpang mineral natrium yang bersifat menarik air, sehingga terjadi
penummpukan cairan di jaringan. Hal ini ditambah dengan penekanan pembuluh
darah besar di pusat sebelah kanan (vena kava) oleh rahim yang membesar, sehingga
darah yang kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai bawah,
penekanan ini terjadi saat ibu berbaring terlentanng atau miring ke kanan. Oleh
karena itu, ibu hamil trimester 3 disarankan untuk berbarign kea rah kiri (Varney
al,2007).
13
b) Nokturia
Nokturia atau sering kencing yaitu suatu kondisi pada ibu hamil yang mengaami
peningkatan frekuensi untuk berkemih dimalam hari yang dapat mengganggu
kenyamanan pasien sendiri karena akan terbangun beberapakali unutuk buang air
kecil. Hal ini terjadi karena adanya aliran baik vena dari eksremitas difasilitasi saat
wanita sedang berbaring pada posisi lateral rekumben karena uterus tidak lagi
menekan pembuluh darah panggul dan vena inferior (Varney et al,2007).
c) Konsipasi
Konsipasi/sembelit pada ibu hamil terjadi akibat penurunan gerakan peristaltic yang
disebabkan relaksasi oto polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesterone. Selain itu, pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat
pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat menyebabkan konstipasi
(varney et al,2007).
d) Sesak napas
Seiring bertambahnya usia kehamilan, uterus mengalami pembesaran hingga terjadi
penekanan diagfragma.selain itu diagfragma ini akan mengalami elevasi kurang lebih
4 cm selama kehamilan (Varney et al, 2007)
e) Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati sangat umum ditemukan selama kehamilan terutama pada trimester 3.
Gejalanya berupa rasa terbakar atau nyeri pada area retrosternum dada, terutama saat
sedang berbaring. Jika berkepanjangan, nyeri ini mungkin merupakan gejala refluks
esofagitis akibat regurgitasi isi lambung yang asam. Pada ibu hamil nyeri ulu hati
disebabkan oleh pengaruh berat uterus selama kehamilan yang menganggu
pengosongan lambug, juga karena pengaruh progesterone yang merelaksasi spingter
esophagus bawah (kardiak).salah satu penangannya yaitu menganjurkan ibu untuk
menggunakan bantalan saat tidur, caranya menompang uterus dengan bantal
dibawahnyadan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring (Varney et
al,2007).
e) Kram tungkai
Pembesaran uterus menyebabkan penekanan pada pembuluh darah pangggul,
sehingga dapat mengganggu sisitem sikulasi atau sistemsaraf,semnetara sistem saraf
ini melewati foramen obsturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah
(Varneyet al, 2007)
f) Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah adalah nyeri punggung yang terjadi pada daerah
lumbosakral/lumbar (daerah tulang belakang punggung bawah).nyeri ini disebabkan
oleh berat uterus yang semakin membesar yang mengakibatkan pergeseran pusat
garvitasi mengarah kearah depan, seiring dengan ukuran perut yang semakin
membuncit.hal ini menyebabkan postur tubuh ibu berubah, dan memberikan
penekakanan pada panggul (Varney, at, al 2007).
13
G.PemeriksaanANC
12
c) Dapat meningkatkan kesehatan ibu pasca persainan dan untuk dapat
memeberikan ASI,
d) Dapat melakukan proses persalinan secara aman
2) Bagi janin
Sedangkan manfaat untuk janin adalah dapat memelihara kesehatan ibu
sehingga mengurangi kejadian prematuritas, kelahiran mati dan berat bayi lahir
rendah.
c. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan/ANC
Pemeriksaan kehamilan/ANC (Antenatal Care) sangatlah dibutuhkan guna
memantau kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Sehingga diperlukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin, menurut Saifudin (2007, dalam Ai Yeyeh & Yulianti,2014)
pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Minimal 1 kali pada trimester ke 1 (kehamilan < 14 minggu)
2) Minimal 1 kali pada trimester ke 2 (kehamilan 14-28 minggu)
3) Minimal 2 kali pada trimester ke 3 (> 28 minggu sampai kelahiran)
12
Pada kunjungan pertama juga merupakan kesempatan untuk memberikan
informasi bagi ibu hamil supaya dapat mengenali factor resiko ibu dan janin.
Informasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal
b) Kebersihan pribadi khususnya daerah genetalia,karena selama
kehamilan akan terjadi peningkatan secret di vagina
c) Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi
d) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga kesehatan
e) Wanita perokok atau peminum harus menghentikan kebiasaannya
12
Jadwal tersebut di atas merupakan jadwal pemeriksaan dalam kondisi
kehamilan yang normal, karena biasanya penyulit kehamilan baru akan pada
trimester ketiga hingga menjelang akhir kehamilan. Jika kehamilan tidak
normal, maka jadwal pemeriksaan kehamilanakan disesuaikan dengan kondisi
ibu hamil (Purwaningsih & Fatmawati,2010).
12
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
Biasanya dokter atau bidan akan memberikan informasi mengenai rujukn
apabila diketahui adanya masalah dalam kehamilan termasuk rencana
persalinan
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti –malaria untuk daerah edemis malaria (T14)
e. Tempat Pelayanan /ANC
Menurut Prasetyawati (2011), pelayanan ANC bisa diperoleh di :
1) Klinik bersalin
2) Rumah sakit bersalin
3) Dokter umum dan puskesmas
4) Organisasi sukarela
5) Bidan
6) Perawatan mandiri
f. Tenaga Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan /ANC
Dalam pelayanan juga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatn yang kompeten
seperti dokter, bidan, dan perawat terlatih,sesuai dengan ketentuan pelaynan
antenatal yang berlaku (Kemenkes RI,2010).
12
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Support sistem yang mendukung ibu hamil tidak hanya dari keluarga, tetapi
juga tenaga kesehatan, yang berperan dalam member pelayanan kesehatan
khususnya tentang kehamilan. Penatalaksanaan dalam pemberian pelayanan asuhan
kebidanan ibu hamil oleh tenaga kesehatan di mulai dari ibu hamil trimester I
sampai dengan ibu hamil trimester 3. Hal ini adalah upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu, menghindari ibu dari risiko tinggi
kehamilan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masa nifas dan menyusui.
IV. TEST FORMATIF
Ny. Etik umur 25 tahun GI P0 A0 hamil 32 minggu. Mengeluh nafas pendek, tangan
oedema, nyeri di punggung, susah buang air besar. Ia cemas menghadapi
persalinannya. Hasil investigasi tinggi fundus uteri 30 cm pertengahan px sentra
preskep, letak memanjang, Djj 140 x/menit, TD 140/90 mmHg.
1. Pemeriksaan penunjang yang sempurna dilakukan menurut keluhan pada tangan Ny.
Etik adalah……
a. Protein urine
b. Urine reduksi
c. Kadar plasma darah
d. Kadar Haemoglobin
2. Untuk mengurangi keluhan nafas pendek Ny. Etik dianjurkan…………
a. Latihan kegel
b. Latihan jongkok
c. Latihan mengedan
d. Latihan pernafasan
3. Untuk mengatasi kecemasan yang dialami Ny. Etik adalah…………
a. Ceritakan perihal pengalaman merawat anak
b. Beritahu kepada ibu perihal proses persalinan
c. Ajarkan mendapatkan perubahan bentuk ibu untuk tubuh
d. Anjurkan ibu untuk banyak membaca buku perihal kehamilan
4. Keluhan pada punggung Ny. Etik disebabkan oleh……………..
a. Pembesaran uterus yang menekan diafragma
b. Dilatasi pada otot-otot tempat lumbosakral
c. Ajarkan mendapatkan perubahan bentuk ibu untuk tubuh
d. Anjurkan ibu untuk banyak membaca buku perihal kehamilan
5. Seorang perempuan datang periksa menanyakan “ bagaimana posisi tidur yang aman
untuk ibu hamil ? bagaimanakah jawaban anda sebagai seorang bidan ?
a. Posisi miring ke kanan
b. Posisi miring ke kiri
c. Posisi kepala lebih tinggi
d. Posisi kaki lebih tinggi
6. Olah raga yang tidak dianjurkan pada ibu hamil adalah
a. Berenang dilaut
b. Jalan-jalan
c. Yoga
d. Senam aerobic ringan
7. Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi tanda bahaya pada ibu hamil adalah kecuali?
a. Golongan darah
b. Hb
c. Proteinurinaria
d. Urine glukosa
Prodi D-IV Kebidanan Medan Page 41
8. Seorang perempuan datang periksa ke Puskesmas untuk periksa hamil, mengeluh takut
menghadapi persalinan. Dukungan apakah yang perlu diberikan dari suami ?
a. Suami membelikan perhiasan sebagai rasa sayang yang sangat besar
b. Suami berjanji akan mendampingi ketika istri melahirkan
c. Suami mengatakan bangga mendapat keturunan
d. Suami memuji istrinya adalah orang yang sangat disayangi
9. Bentuk dukungan suami menerima kehadiran bayinya adalah :
a. Suami mengatakan senang kalau anaknya laki – laki
b. Suami mengatakan senang kalau anaknya perempuan
c. Suami mau menerima bayinya baik laki maupun perempuan
d. Suami mengantar istri ketika periksa hamil
10. Untuk mendapatkan rasa nyaman pada ibu hamil, apakah yang harus dilakukan ?
a. Makan bergizi untuk kecukupan kebutuhan ibu dan janinnya
b. Orangtua sering menjenguk untuk memperhatikan kehamilannya
c. Perasaan pasrah terhadap kehamilan.
d. Latihan relaksasi untuk mengurangi nyeri pinggang akibat pembesaran
uterus.
e. Berpikir positif dan melakukan pekerjaan rumah tangga setiap hari