(NYERI KRONIS)
PPN 27
Npm : 1490121111
2021
A. Latar belakang
dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru, 2009). Lansia
merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih
aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah
sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Tamher,
2009). Masalah yang sering terjadi pada lansia salah satunya nyeri karena radang pada
atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan
hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut (Sakti&
Muhlisin, 2019; Masruroh &Muhlisin, 2020). Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap
remeh Rheumatoid Arthritis. , karena sifatnya yang seolah-olah tidak menimbulkan kematian
padahal rasa nyeri yang ditimbulkan sangat menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas
Angka kejadian rheumatoid arthritis pada tahun 2016 yang disampaikan oleh WHO
adalah mencapai 20% dari penduduk dunia, 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan
20% adalah mereka yang berusia 55 tahun (Majdah & Ramli, 2016; Putri & Priyanto, 2019).
7,30%.Menurut Riskesdas (2018) di jawa barat jumlah penderita rheumatoid arthritis mencapai
9,35%.
Disamping itu, dengan mengalami nyeri, sudah cukup membuat pasien frustasi dalam menjalani
hidupnya sehari-hari sehingga dapat menganggu kenyamanan pasien. Karenanya terapi utama
yang diarahkan adalah untuk menangani nyeri ini (Lahemma, 2019). Dampak dari keadaan ini
dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan dan
masalah yang disebabkan oleh penyakit rheumatoid arthritis tidak hanya berupa keterbatasan
yang tampak jelas pada mobilitas hingga terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan
kecacatan seperti kelumpuhan dan gangguan aktivitas hidup sehari-hari (Silaban, 2016).
air hangat biasanya mempunyai resiko yang sedikit rendah,meskipun tindakan tersebut
bukan merupakan obat.salah satu tindakan yang bisa meredahkan nyeri saat di raskan
pasein dan keuarga pasein lebih cepat dan mudah menatasi rasa nyeri saat pasein rasakan
untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melaui konduksi
(botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran
darah.
Dari wawancara yang saya temukan pasain mengatakan bahwa lutunya sakit
hanya sebagai sakit lansia,dan pasain tidak tahu cara atasinnya seperti apa,biasanya saat
sudah terasa nyeri pasein hanya duduk sambil melonjorkan kaki yang tersa nyeri sambil
B. Tujuan masalah
Untuk mengentahau cara meredahkan Nyeri kronis b.d agen pencedera fisiologis?
A. Tinjauan umum tentang rheumatoid arthritis
sistematika,progresif,cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara
kaki,bahu,midfoot,panggul,siku,acromioclavikular,verterbra
servikal,temporomandibular,sternoclavikular.
2. Antomi fisiologi
Rangka (skeletal) merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi dan
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang – tulang (sekitar 206 tulang )
yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama
persendian.
1. Kolumna vertebra
2. Tengkorak
panca indera.
pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan
marrow).
3. Tulang ceper yang terdapat pada tulang tengkorak yang terdiri dari 2
Struktur Tulang
panjang, tulang berbentuk rata (flat) dan tulang dengan bentuk tidak beraturan.
Terdapat juga tulang yang berkembang didalam tendon misalnya tulang patella
(tulang sessamoid). Semua tulang memiliki sponge tetapi akan bervariasi dari
kuantitasnya.Bagian tulang tumbuh secara longitudinal, bagian tengah disebut
Vaskularisasi. Tulang merupakan bagian yang kaya akan vaskuler dengan total
dilatasi kapiler dan di control oleh saraf simpatis sementara serabut syaraf
Kalsium dan Fosfor. Tulang mengandung 99% kalsium dan 90% fosfor.
kalsium dan kadar fosfor berubah, calsitonin dan PTH bekerja untuk
memelihara keseimbangan.
bila di perlukan.
meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfor dari usus halus, juga memberi
Persendian
Persendian dapat diklasifikasikan menurut struktur (berdasarkan ada
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial.
Amfiartrosis
Diartrosis
kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang
karpal.
3.Etiologi
Penyembab utama kelainan ini tidak di ketahuai .ada beberapa teori yang dikemukakan
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolic
Pada saat ini , reumatoid arhritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.autoimun
ini bereaksi terhadap kolagen tipe; faktor injeksi mungkin disebabkan oleh virus dan organisme
mikroplasma atau group difterioid yang menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan
sendi penderita kelainan yang dapat terjadi pada suatu reumatoid arhritis.
a. stadium sinovitis
b. stadium destruksi
c. stadium demorfitas
-nodul subkutan
-pe,buluh darah perifer : terjadi proliferansi tunika intima,lesi pada pembuluh darah arteriol dan
venosa.
-kelenjar limfe : terjadi pembesaran limfe yang berasal dari aloiran limfe sendi,himperplasi
splenomegali.
-visera
3. Patofisiologi
sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada
persendian ini granulasi membentuk panus, atau penutup yang menutupi kartilago.
Panus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi,
karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan
tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan
subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa
Lamanya artritis reumatoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa
adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembu
dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang
mempunyai faktor reumatoid (seropositif gangguan reumatoid) gangguan akan
menjadi kronis yang progresif.
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan
sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-
enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
membran sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus akan meghancurkan
tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya menghilangkan
permukaan sendi yang akan mengalami perubahan generative dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
Ptwy
Faktor Pencetus: Bakteri,
mikroplasma, atau viru
Menginfeksi sendi
Penyakit autoimun secara antigenik
Deformitas Sendi
Membrane sinovium Atrofi otot
menebal & hipertropi
Ndx: Kerusakan
Panus Ndx: Gangguan
Mobilitas Fisik
Citra Tubuh
Nekrosis sel
Menghilangnya
permukaan sendi Ndx: Nyeri kronis
Penurunan
elastisitas dan
kontraksi oto
penyebab AR.
Sinar x dari sendi yang sakit: Menunjukkan pembengkakkan pada jaringan lunak,
erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan awal)
Aspirasi cairan sinovial: Mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
panas.
1.4 PENATALAKSANAAN MEDIK DAN TERAPI
c) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini
d) Termoterapi
g) Pemberian Obat-obatan :
Inflamatory)
1. Pengertian Nyeri
jaringan (Aru W. Sudoyo dkk, 2010). Nyeri merupakan tanda peringatan pada klien
bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi utama perawat saat melakukan
mengkaji nyeri.
dengan kerusakan jaringan aktual maupun fungsional dengan waktu yang mendadak
atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat dan konstan yang berlangsung
selama lebih dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
2. Anatomi fisiologi
1.Anatomi Fisiologi
a. Fisiologi
nosiseptif
b. Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju
kornu dorsalis.
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap
yang bermiyelin dan ada juga yang tidak bermiyelin dari syaraf
3.Etiologi Nyeri
1) Nyeri kronis
sendiri
d) Kelelahan
f) Takut cedera
a. Factor predisposisi
1) Trauma
2) Peradangan
3) Trauma psikologis
b. Factor presipitasi
1) Lingkungan
2) Suhu ekstrim
3) Kegiatan
4) Emosi
biasanya berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termaksud dalam
kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri
psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori, diantaranya nyeri tertusuk dan nyeri terbakar.Satu situasi, stus eksistens
tidak diketahui atau pengobatan yang terlalu lama bisa mendadak, berkembang, dan
5.Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat
kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan
6.Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
7.Penatalaksanaan Nyeri
Terapi kompres air hangat agar bertujuan untuk menguragi rasa nyeri dengan
terapi kompres air hangat biasanya mempunyai resiko yang sedikit rendah,meskipun
tindakan tersebut bukan merupakan obat.salah satu tindakan yang bisa meredahkan
nyeri saat di raskan pasein dan keuarga pasein lebih cepat dan mudah menatasi rasa
efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan
Alat
- Handscoen
- Baskom kecil
- Handuk kecil
Bahan
1) Siapkan wadah dan isi dengan air hangat suhu 40-50 secukupnya
nyeri klien
kompres hangat hangat dilakukan dua kali sehari pagi dan sore agar
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep & Praktik. Jakarta:
Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan, Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
http://ianpakpahanaskep.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan_17.html..
http://nurse87.wordpress.com/2009/12/12/asuhan-keperawatan-rheumatoid-artritis/.
http://www.tfarison.co.cc/2010/10/reumatoid-artritis.html.
Sakti, N. P. R., & Muhlisin, A. (2019). Pengaruh Terapi Komplementer Meditasi terhadap
Putri, I. R. R., & Priyanto, S. (2019). Penerapan Terapi Back Massage terhadap
Muhammadiyah Magelang.