Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI DALAM

KARANGAN “NARASI SUGESTI TANGISAN IBU” KARYA


FORMITA MURID KELAS 5 SDN NOMOR 070 KAMPUNG BARU
KECAMATAN PANYABUNGAN UTARA

Oleh:
Deslina Mutiara
NPM :19070009

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENGETAHUAN SOSIAL DAN
BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
PADANG SIDEMPUAN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-

NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul “ Analisis

Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang Fonologi Dalam Karangan “Narasi Sugesti

Tangisan Ibu” karya Formita siswa kelas 5 SDN Nomor 070 Kampung Baru

Kecamatan Panyabungan Utara. ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas tugas kuliah

“Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia”.Saya mengucapkan terimakasih kepada

Ibu Mina Syanti Lubis,S.Pd.,M.Pd.yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepda semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian tugas ini.saya menyadari, masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini,untuk itu saya mengharapkan saran dan masukan untuk

perbaikan, semoga makalah inidapat bermanfaat bagi para pembaca.

Padangsidimpuan, 26 Desember 2021

Deslina Mutiara

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah..................................................................................1

B. Rumusan masalah...........................................................................................2

C. Tujuan penelitian............................................................................................2

BAB II Kajian Teori

A. Analisis kesalahan berbahasa.........................................................................3

1. Pengertian analisis Kesalahan Berbahasa................................................3

2. Jenis – jenis Kesalahan Berbahasa...........................................................4

3. Langkah – Langkah Kerja Dalam Analisis Kesalahan Berbahasa...........5

4. Analisis Kesalahan Fonologi....................................................................5

B. Karangan

1. Pengertian Karangan...............................................................................6

2. Jenis – jenis karangan..............................................................................7

C. Kajian Relevan................................................................................................... 7

BAB III Metodologi Penelitian

A. Tempat Dan Waktu Penelitian.......................................................................9

B. Metode Penelitian...........................................................................................10

ii
C. Teknik Penelitian...........................................................................................10

D. Teknik Analisis Data......................................................................................10

BAB IV Pembahasan

A. Hasil Penelitian..............................................................................................11

B. Pembahasan Penelitian...................................................................................12

BAB V Penutup

A. Kesimpulan....................................................................................................15

B. Saran...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Karangan pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk

tulisan.. Tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi – bunyi bahasa dalam

bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu.Banyak aspek bahasa lisan seperti

nada ,tekanan suara,perintah serta beberapa aspek lainnya yang dapat di

presentasikan dalam tulisan.

Karangan merupakan yang ditulis berdasarkan hasil rekaan,imajinasi atau

khayalan dari seorang penulis untuk memberikan suatu maksud tertentu kepada para

pembaca merupakan karangan narasi sugesti, Tetapi kadang kala dalam mengarang

perlu memperhatikan bunyi bahasa dalam penulisan karna jika tidak, kita tidak

akan dapat mengerti maksud dan alur dalam karangan tersebut.

Pada tanggal 26 Desember 2021 peneliti melakukan wawancara dengan

anak bernama Formita merupakan murid kelas 5 di SDN no 070 Kampung Baru

mengenai tulisan karangan berjudul Tangisan Ibu. Anak tersebut mengatakan bahwa

karangan yang di buat merupakan karangan berdasarkan khyalan yang di buat oleh

dirinya sendiri dan kata yang di buat dalam karangan mengunakan kata- kata

seadanya saja bahkan menggunakan bahasa yang di gunakan sehari- hari

menggunakan bahasa yang gaul,atau tidak formal.

1
Dari data fakta yang sudah di dapatkan peneliti tertarik menganalisis

karangan “narasi sugesti Tangisan Ibu” karya Formita anak kelas 5 SDN no 070

Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan Utara, karena dalam menuliskan

karangan dia kurang teliti menggunakan bahasa yang yang baik dan benar, sehingga

banyak kesalahan – kesalahan yang terdapat dalam karangannya, khususnya dalam

bidang fonologi, dan memfokuskan dalam perubahan fonem.

B.Rumusan Masalah

Bagaimanakah kesalahan berbahasa dalam bidang Fonologi dalam karangan “narasi

sugesti Tangisan Ibu” karya Formita murid kelas 5 SDN no 070 kampung baru

Kecamatan Panyabungan Utara?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesalahan dalam

bidang fonologi dalam karangan “narasi sugesti Tangisan Ibu” karya Formita murid

kelas 5 SDN no 070 Kampung Baru Kecamatan Panyabungan Utara.

2
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Analisis Kesalahan Berbahasa

1. Pengertian analisis Kesalahan Berbahasa

Menurut (Setyawati, 2010: 13). Kesalahan berbahasa adalah penggunaan

bahasa baik secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari faktor-faktor

penentu berkomunikasi dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia.

Menurut Indihadi (Tarigan, 1987: 5) “ada dua istilah yang saling bersinonim

(memiliki makna yang kurang lebih sama). Kesalahan berbahasa adalah penggunaan

bahasa menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu.

Jadi, kesalahan berbahasa yang terjadi atau yang dilakukan dalam suatu

proses belajar-mengajar mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa belum tercapai

secara maksimal. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa, semakin sedikit

tujuan pengajaran bahasa yang tercapai.

2. Jenis – jenis Kesalahan Berbahasa

1. Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi Kridalaksana (2010: 28),

menyatakan bahwa afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi

kata kompleks. Keraf (1991: 121) berpendapat bahwa afiks adalah semacam

morfem nondasar yang secara struktural dilekatkan pada kata dasar atau

bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru. Seperti yang dikatakan

Ramlan (2001: 54), bahwa proses pembubuhan afiks ialah pembubuhan

3
afiks pada suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun

bentuk kompleks untuk membentuk kata. Rohmadi, dkk (2013: 49),

menyatakan bahwa afiksasi adalah proses pembubuhan afiks sehingga

terbentuk kata jadian/kompleks.

2. Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Sintaksis Ramlan (2005: 18),

menyatakan bahwa istilah sintaksis secara langsung terambil dari bahasa

belanda syntaxis dalam bahasa inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis

ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk

wacana, kalimat, klausa, dan frase, berbeda dengan morfologi yang

membicarakan seluk beluk kata dan morfem.

3. Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Ejaan Suatu ejaan bahasa turut

menentukan kebakuan dan ketidakbakuan kalimat. Karena ejaan yang

benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan karena ejaannya salah,

sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku. Nasucha, dkk (2009: 92)

menyatakan bahwa kenyataan pemakaian bahasa masih banyak kesalahan

bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan, terutama tanda

baca.

4. Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Fonologi Alwi, dkk (2010: 56)

menyatakan bahwa dari sekian banyak kemungkinan bunyi yang dapat

dibuat oleh manusia, bahasa memanfaatkan sebagian kecil yang selaras

dengan perkembangan sejarah bahasa itu. Demikian pula pengaturan bunyi

menjadi kata atau suku kata dan penggunaan aspek suprasegmental

ditentukan oleh masyarakat secara konvensi.

4
5. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Semantik Makna dapat

dianalisis menggunakan beberapa prosedur, Nida (dalam Pateda, 2001: 275-

288) menyebutkan 4 untuk menganalisis komponen makna. Prosedur

tersebut ialah penamaan, prosedur memarafrasa, mendefinisikan,

mengklasifikasi. Empat prosedur tersebut dapat dijelaskan. Prosedur yang

pertama, penamaan. Proses penamaan berhubungan dengan acuan yang

terdapat pada suatu benda.

3. Langkah – Langkah Kerja Dalam Analisis Kesalahan Berbahasa

Menurut Tarigan (1989,p.9)

1. .Pengumpulan Sampel Kesalahan

2. Pengindentifikasian Kesalahan

3. Penjelasan Kesalahan

4. Pengklasifikasian kesalahan; dan

5. Pengevaluasian kesalahan

4. Analisis Kesalahan Fonologi

a. Pengertian fonologi

Fonologi merupakan suatu ilmu yang menelaah dengan teliti mengenai

fonem-fonem yang ada pada bahasa (Mulyaningsih, 2014). Fonologi juga dapat

dikatakan sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari, menelaah, serta

membicarakan runtutan bunyi-bunyi pada suatu bahasa (Chaer, 2014).

5
b. Jenis kesalahan Fonologi
Kesalahan fonologi terjadi ketika pegucapan suatu fonem tidak sesuai

dengan kaidah kebahasaan seperti huruf /b/ menjadi /p/, /f/ menjadi /p/, dan /i/

menjadi /e/. Kesalahan dalam bidang fonologi terjadi akibat produksi kata dalam

alat ucap tidak sesuai dengan artikulasi sehingga mempengaruhi ragam bahasa lisan

dan tulis (Ghufron, 2013). (Setyowati, 2010) juga memiliki opini bahwa kesalahan

berbahasa dalam bidang fonologi meliputi penghilangan, perubahan, dan

penambahan fonem. Kesalahan berbahasa sering terjadi oleh pengaruh bahasa

pertama, kebiasaan memakai kosa kata salah, dan tidak ada kemauan untuk

mempelajari bahasa (Richards, 1987). Kesalahan dalam berbahasa juga perlu

ditinjau dari artikulasi penutur sehingga dapat diketahui perbedaan dan fungsi

pemakaian kata yang digunakan (Sasangka, 2011).

B. Karangan

1. Pengertian Karangan

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan

komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan

(Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan

Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau

kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian karangan

adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca

dan dimengerti oleh pembaca.

6
2.Jenis – jenis karangan

Nurjamal dalam Sumirat, Darwis (2011: 70)  mengemukakan bahwa berdasarkan isi

dan sifatnya, karangan terdiri atas:

1. Narasi,

2. Deskripsi,

3. Ekspositori,

4. Persuasif,

5. Argumentasi.

C.Kajian Relevan

Jurnal yang relevan dengan penelitian saya yaitu jurnal oleh Feny

Oktaviani, Muhammad Rohmadi ,Purwadi dengan judul “ Analisis Kesalahan

berbahasa Pada karangan Eksposisi siswa kelas x MIPA (STUDI KASUS DI SMA

NEGERI 4 SURAKARTA)” april 2018. Metode yang di gunakan dalam analisis

menggunakan metode kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik penelitian Melalui

observasi, wawancara, dan tes. Observasi dilaksanakan pada proses pembelajaran

menulis teks eksposisi di kelas X MIPA 1, 2, dan 3 SMA N 4 Surakarta.

Peneliti melalukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia dan beberapa

siswa dari kelas X MIPA 1, 2, dan 3 SMA N 4 Surakarta. Uji validitas data yang

digunakan adalah triangulasi metode, review informan, dan intrarater,teknik analisis

data yang digunakan adalah model analisis interaktif,bentuk kesalahan berbahasa

7
pada bidang fonologi yang ditemukan dalam karangan eksposisi siswa kelas X

MIPA SMA N 4 Surakarta meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital sebanyak

11 atau 8,4% kesalahan penggunaan tanda titik sebanyak 16 atau

12,4%,penggunaan tanda koma sebanyak 7 atau 5,3%, kesalahan penggunaan

partikel sebanyak 2 atau 1,5%, kesalahan penulisan kata ulang sebanyak 11 atau 8,4

%, kesalahan akibat tipografi sebanyak 9 atau 6,8%, dan kesalahan penulisan kata

baku sebanyak 8 atau 6,1%. Ada banyak cara untuk menanggulangi kesalahan

berbahasa yang terjadi, salah satunya adalah melalui analisis kesalahan berbahasa

yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui jenis kesalahan dan faktor penyebab

kesalahan yang dilakukan oleh siswa

Jurnal kedua oleh Ariana Mana Sikana,Antoni Agus Nugroho, Pasiyah Tahe

berjudul Analisis kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi Pada Pidato Juru Bicara

Penanganan Virus Covid -19 Achmad Yurianto metode yang di gunakan adalah

metede deskriptif kualiatatif.Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu simak

dan catat.Kesalahan berbahasa pada tataran fonologi yang ditemukan pada pidato

juru bicara penanganan virus covid-19 Achmad Yurianto meliputi kesalahan

Propinsi yang seharusnya fonem /v/ menjadi /p/. kata yang benar adalah [Provinsi].

Persamaan dari kedua jurnal itu dengan penelitian saya adalah sama – sama

melakukan penelitian dalam tataran fonologi sedangkan perbedaannya adalah pada

jurnal yang pertama objek nya pada karangan eksposisi dan pada jurnal yang kedua

objek nya pada pidato.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dilakukan di desa kampung baru pada tanggal 25

Desember 2021.

Nama desa: Kampung Baru

Kecamatan : Panyabungn Utara

Kabupaten: Mandailing Natal

Provinsi: Sumatera Utara

C. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif bertujuan

untuk memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori dengan

metode deskriftif .Data dalam penelitian ini berupa kata- kata yang terindikasi

terdapat kesalahan .Dalam penelitian Kualitatif pengumpulan data lazim nya

menggunakan metode dokumentasi

D. Teknik Penelitian

1. Wawancara Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara bebas terpimpin. Arikunto (2013: 199) menjelaskan bahwa

wawancara bebas terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan secara bebas namun masih tetap berada pada

pedoman wawancara yang sudah dibuat. Pertanyaan akan berkembang pada

saat melakukan wawancara.

9
2. Dokumentasi Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara

yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian.

D. Teknik Analisis Data

1. kegiatan reduksi data, pengumpulan data dan reduksi data saling berinteraksi

dengan melalui konklusi dan penyajian data, ia tidak bersifat sekali jadi,

tetapi secara bolak balik, perkembangannya bersifat sekuensial dan

interaktif, bahkan, melingkar,

2. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks

naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

3. Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus menerus selama

berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif

mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam

catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,

alur sebab akibat, dan proposisi

4. Kesimpulan-kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka, dan

skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun

kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

10
BAB IV

PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian

Dari penelitian mengenai kesalahan berbahasa bidang fonologi dalam karangan


narasi sugesti “Tangisan Ibu” karya formita murid kelas 5 SDN Nomor 070 di Desa

Kampung Baru di dapatkan hasil sebagai berikut:

No Jenis Kesalahan Kata yang salah Kata yang benar

1 Kesalahan pelafalan Tapian Tepian

karena perubahan

fonem (fonem /e/

dilafalkan /a/

2 Kesalahan pelafalan Teges Tegas

karena Perubahan

fonem (fonem /a/

dilafalkan /e/

3 Kesalahan pelafalan Adah Ada

karena penambahan

fonem konsonan

4 Kesalahan pelafalan Mendoahkan Mendoakan

karena penambahan

fonem konsonan

5 Kesalahan pelafalan Sangad Sangat

11
karena perubahan

fonem fonem

/t/dilafalkan /d/

6. Kesalahan pelafalan Klian Kalian

karena penghilangan

fonem vocal

B.Pembahasan Penelitian

1.Perubahan fonem (fonem /e/ dilafalkan /a/)

a. Di pagi-pagi yang sunyi aku berjalan-jalan di sebuah tapian sungai yang indah

sekali, aku melihat sebuah bunga yang warna nya aneh tapi warna yang sangat

bermakna.

Perbaikan: Di pagi-pagi yang sunyi aku berjalan-jalan di sebuah tepian sungai yang

indah sekali, aku melihat sebuah bunga yang warna nya aneh tapi warna yang

sangat bermakna.

b. Perubahan fonem /a/ dilafalkan /e/

Ayah orang yang sangat teges dan juga dia tidak mau membuat anak nya putus asa

Perbaikan: Ayah orang yang sangat tegas dan juga dia tidak mau anak nya putus

asa

c.Perubahan fonem /t/ di lafalkan /d/

12
Dia mengeluarkan air mata yang berlinang indah dan hati yang sangad tulus.

Perbaikan : Dia mengeluarkan air mata yang berlinang indah dan hati yang sangat

tulus.

2.Kesalahan pelafalan karena penambahan fonem konsonan

a. adah apa dengan ibu? aku bertanya dalam hatiku

Perbaikan: ada apa dengan ibu? Aku bertanya dalam hatiku

b. Ibuku berdoa, untuk mendoahkan kami kepada Tuhan

Perbaikan: Ibuku berdoa,untuk mendoakan kami kepada Tuhan.

3.Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem vokal

tangisan Ibu akan mengubah hidup klian jadi bahagia

Perbaikan : tangisan Ibu akan mengubah hidup kalian jadi bahagia

13
BAB V

PENUTUP
A.Kesimpulan

Kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi yang ditemukan pada sebuah

karangan yang berjudul tangisan Ibu terdiri atas Kesalahan pelafalan karena

perubahan fonem, Kesalahan pelafalan karena penambahan fonem, Kesalahan

pelafalan karena penghilangan fonem. Kesalahan pelafalan karena perubahan

fonem meliputi: fonem /a/ dilafakan /e/,fonem /e/ dilafalkan /a/,fonem /t/

dilafalkan /d/,kesalahan pelafalan karena penambahan fonem meliputi:kesalahan

penambahan bunyi konsonan /h/,kesalahan pelafalan karena penghilangan bunyi

vokal /a/.

B.Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadaap kesalahan berbahasa pada karangan yang

berjudul tangisan Ibu peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Pengarang seharusnya, tidak membawa kebiasaan nya sehari – hari yaitu

membawakan bahasa bahasa yang tidak formal dan gaul dalam mengarang

sesuatu

2. Pengarang harus lebih teliti dalam menggunakan bahasa yang baik dan

benar, sehingga tidak akan membuat si pembaca merasa kesulitan dalam

memahami sebuah karangan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi (1988)Panduan Pengajaran Buku Keterampilan Menulis. Jakarta : PPLPTK

Alwi ,Hasan ,Dkk.2010.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Chaer ,Abdul.2014 Linguistik Umum Jakarta Rineka Cipta.

Henry Guntur Tarigan .1989.Metodologi Pengajaran Bahasa.Jakarta Depdikbud.

Inderasari Elen,Agustina Tiya.2017.Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada

Mahasiswa Asing Dalam Program BIPA IAIN Surakarta.Institut Agama

Islam Negeri Surakarta.

Keraf,Gorys 1992, Tata bahasa Rujukan Bahasa Indonesia .Jakarta Gramedia.

Kridalaksana, Hari murti 2010.Pembentukan kata dalam B.indonesia Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Mansoer Pateda .2001.Semantik Leksikel.Jakarta Rineka Cipta.

M.Ramlan.2005.Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis,Yogyakarta CV Karyon.

Nasucha, Yakub .,Rohmadi ,Muhammmad ,dan Wahyudi ,Agus Budi,2009 Bahasa

Indonesia untuk penulisan karya Tulis Ilmiah .Yogyakarta Media perkasa.

Oktaviani Feny,dkk.2018.Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karangan

Eksposisi Siswa kelas

Rohmadi dkk.2013.Morfologi:Telaah Morfem Dan kata Surakarta Yuma pustaka.

15
Setyawati,Nanik.2010.Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori Praktik

Surakarta Yurm Pustaka

Sikana Mana Arina,dkk.2019.Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi pada

Pidato Juru bicara Penanganan virus covid-19 Achmad Yurianto.Institut

Agama Negeri Islam Negeri Surakarta.

Tarigan, Henry Guntur (1989) Pengajaran Analisis Berbahasa bandung: Angkasa

16

Anda mungkin juga menyukai