Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Anti-jamur ?

Antijamur adalah kelompok obat yang berfungsi untuk menyembuhkan

infeksi pada tubuh akibat jamur atau fungi. Umumnya infeksi jamur

terjadi pada kulit, rambut, dan kuku. Namun pada beberapa kasus, infeksi

ini juga dapat terjadi pada organ bagian dalam sehingga cukup berbahaya

dan memerlukan perawatan intensif. Seringkali infeksi jamur yang

bersifat serius terjadi akibat penderita memiliki daya tahan tubuh yang

lemah, misalnya akibat mengonsumsi obat imunosupresan atau menderita

HIV.

Obat antijamur juga merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan

organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan

dan ragi, atau obat yangdigunakan untuk menghilangkanjamur

(Batubara,2010).

Penggolongan obat :

Secara klinis, infeksi jamur dapat digolongkan menurut lokasi infeksinya.


1. Mikosis sistemik (infeksi jamur sistemik) terdiri dari deep mycosis

misalnya:

aspregilosis,blastomikosis,koksidioidomikosis,kriptokokosis,histopla

smosis,mukormikosis,parakoksidio-idomikosis dan kandidasis.

Sub cutan mycosis misalnya: kromomikosis,misetoma dan

sporottrikosis.

2. Dermatofit, yaitu infeksi jamur yang menyerang kulit, rambut,dan

kuku. Biasanya disebabkanoleh epidemofiton dan mikrosporum.

3. Mikosis mukokutan, yaitu infeksi jamur yang pda mukosa dan

lipatan kulit yang lemba, biasanya disebabkan oleh kandida.

Menurut indikasi klinis obat-obat Antijamur dibagi 2 golonganyaitu:

a. Antijamur untuk infeksi sistemik termasuk anfoterisin

B,flusitosis,imidazol ( ketokonazol,flukonazol,mikonazol) dan

hidroksistilbamidin.

b. Antijamur untuk infeksi dermatofit dan mukokutan, termasuk

griseofulfin, golongan imidazol ( mikonazol, klotriazol, ekonazol,


isokonazol, tiokonazol, dan bifonazol) nistatin, tolnaftat, dan

antijamur lainnya ( kandisidin, asam undesilenat, dan natamisin)

- Golongan Azol ( pada umumnya golongan azol berkerja

menghambat biosintesis ergosterol yang merupakan sterol

utama untuk mempertahankan integritas membran sel jamur.

Berkerja dengan cara menginhinbisi enzim sitrokom P 450, C-14-

a-demethylase yang bertanggung jawab merubahlanosterol

menjadi orgesterol hal ini mengakibatkan dinding sel jamur

menjadi permeabel dan terjadi penghancuran jamur. Nama

obatnya seperti Ketonazol, Itrakonazol, Flukonazol, Varikonazol,

Posakonazol.

- Golongan Alilamin ( Terbinafin merupakan obat antijamur yang

berpektrum luas, efektif terhadap dematofit yang bersifat

fungisidial dan fungistatik terhadap candida parapsilosis. Dosis

oral terbinafin untuk dewasa yaitu 250mg/hari, tetapi untuk

pasien dengangangguan hepar dan gunjal harus diberikan

setengan dari dosis tersebut. Pengobatan tinea pedis selama 2

minggu, tinea korporis dan krokis selama 1-2 minggu. Sedangkan

pada infeksi kuku bisa sampai 3-6 bulan untuk kuku kaki.)

- Golongan Polien ( Amfoterisin B , kebanyakan pasien dengan

infeksi mikois dalam diberikan dosis 1-2gr amfoterisin B

deksikolat selama 6-10 minggu. Orang dewasa dengan gangguan

fungsi ginjal akan diberikan dosis 0,6-1,0gr/kg BB. Nistatin,

merupakan antibiotik yang digunakn untuk antijamur,untuk


pengobatan kandidiasis oral diberikan tablet nistatis 500.000

unitsetial 6 jam. Suspensi nistatin oral terdiri dari 100.000

unit/ml diberikan 4x sehari.)

- Golongan ekinokadin (kaspofungin,mikafungin,anindulafungin)

- Golongan antijamur lain ( flusitosin,griseofulvin)

Obat antijamur topikal:

- GolonganAzol-Imidazol

(klitrimazol,ekonazol,mikonazol,ketokonazol,sulkonazol,terkonaz

ol, tiokonazol,sertakonazol)

- Golongan alilamin/benzilamin (naftifin, terbinafin,butenafin)

- Golongna lain (asam udesilenat, salep whitefield,

amorolfin,siklopiroks olamin,haloprogrin,timol,castellami’spaint,

alumunium cholride, gentian violet,pottasium

permanganant,selenimju sulphide,zinc pyrithione,sodium

thisulphate dan salicliyc acid,prophylen glycol)

Anda mungkin juga menyukai