Motivasi
mungkin dapat dilihat dari pengguna adalah dorongan untuk sembuh. Dorongan-
dorongan tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri individu itu sendiri atau berasal dari luar diri individu.
Pendapat yang juga dikemukakan oleh Davidoff (1991), bahwa motif atau
motivasi menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari
dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak
melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk
dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dalam diri individu untuk melakukan
sesuatu. Motif itu memberikan tujuan dan arah terhadap tingkah laku individu.
diartikan suatu motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang dicari oleh individu
istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada seluruh proses penggerak,
pada pelaksanaan perilaku, tetapi juga berkenaan dengan keadaan organisme yang
menerangkan mengapa tingkah laku terarah kepada suatu tujuan tertentu. Jadi,
kegiatan tertentu.
langsung, dan menimbulkan tingkah laku yang terdiri dari kebutuhan (needs),
(punishment).
kebutuhan, dan daya sejenis yang mengarah pada perilaku. Motivasi juga
arousal and anticipatory goal reaction”, yang diartikan, bahwa motivasi adalah
suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a
certain class.” menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi (energi) yang
adanya motif atau alasan atau sebab yang muncul dalam diri seseorang yang
tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif untuk terus berusaha mencapai tujuan
b. Desire for help (keinginan untuk dibantu), yaitu mendapatkan bantuan dari
napza sudah mengakui masalah yang di hadapinya dan keinginan untuk dibantu
2.1.2. Kesembuhan
Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990), dikatakan bahwa sembuh berarti
orang yang sakit atau menderita suatu penyakit menjadi pulih atau sehat kembali.
laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu
sesuai dengan yang didasarinya. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses
untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan suatu tindakan yang sesuai
Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah motivasi untuk sembuh
dalam kaitannya dengan dukungan sosial pada pengguna napza. Motivasi untuk
sembuh adalah sesuatu yang mendorong dan memperkuat perilaku serta
memberikan arahan pada individu dengan tujuan agar dapat mencapai taraf
yang optimal juga selalu menjaga kesehatannya dengan tidak memakai napza
kembali.
kesenangan.
terhadap sesuatu.
Tiga fungsi tersebut sangat penting peranannya bagi individu untuk mencapai apa
Individu dapat dikatakan mempunyai motivasi yang tinggi dapat dilihat dari
kemampuannya serta usahanya guna mencapai suatu tujuan. Dalam kaitannya hal
1. Motivasi intrinsik
motivasi intrinsik sebagai suatu hal yang terjadi selama seseorang menikmati
intrinsik sebagai sesuatu dorongan yang ada di dalam diri individu yang mana
tahu (curiosity).
2. Motivasi ekstrinsik
a. Faktor internal
Faktor internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia, biasanya
timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga menjadi puas.
1) Faktor fisik
kesembuhannya.
3) Faktor herediter
sungguh penting.
5) Kematangan usia
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri seseorang
yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Faktor eksternal ini
meliputi :
1) Faktor lingkungan
Lingkungan adalah suatu yang berada disekitar pengguna napza baik fisik,
2) Dukungan sosial
dari informasi atau nasehat verbal dan non verbal, bantuan nyata, atau
4) Media
(Sugiono, 1999). Adanya media ini pengguna napza menjadi lebih tahu
sembuh.
Motivasi memang bidang yang lebih sering dipelajari oleh para psikolog. Sebab
motivasi ini akan mewujudkan motif-motif tertentu yang akan menimbulkan suatu
perilaku atau tindakan tertentu. Dan determinan perilaku atau tindakan ini akan
banyak membantu meramalkan dan mengendalikan dampak-dampak dari suatu
keadaan. Determinan perilaku ataupun tindakan tersebut dapat berasal dari dalam
diri individu baik yang bersifat biologis maupun psikologis, ataupun dari
a. Teori Hedonisme
bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan
yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa
b. Teori Naluri
anggota tubuh untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat.
Sehingga semua pemikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri
yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal. Menurut teori
naluri, seseorang tidak memiliki tujuan dan perbuatan, akan tetapi dikuasai
akan dilakukan.
Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang
dipelajari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Oleh karena itu, teori ini
disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang
pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak
Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi yang
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu
daya pendorong pada lawan jenis. Namun, cara-cara yang digunakan berlain-
lainan bagi tiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing-
masing.
e. Teori kebutuhan
yaitu kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan
sandang, dan papan, kesehatan, kebutuhan seks. Kebutuhan rasa aman dan
sebagai pribadi, diakui sebagai kelompok, rasa setia kawan, dan kerja sama.