Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tuti Alwiyyah

NPM : 201701500319

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

1. Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12), definisi Psikologi pendidikan adalah sebuah
subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna
dalam hal-hal sebagai berikut :
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah
kognitif
Penyenggaraan pendidikan keguruan

2. Barlow (Syah, 1997 / hal. 12), definisi Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan
berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu
anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

3. Tardif (Syah, 1997 / hal. 13), definisi Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang
berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha
kependidikan.

4. Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13), Psikologi pendidikan adalah studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.

5. (Borich & Tombari, 1997), pengertian Psikologi pendidikan ialah satu disiplin yang
memfokuskan kajiannya kepada pengetahuan teoretikal dan pengetahuan empirikal mengenai
pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah

6. (Whiterington, 1982:10), pengertian Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis


terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan
adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.

1
7. (Banks & Thompson, 1995), pengertian Psikologi pendidikan adalah Kajian tentang perlakuan
atau tingkah laku manusia dalam proses pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah.

8. Psikologi pendidikan Menurut Pandangan Democritus, Democritus, filsuf pertama yang


menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan
kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin
agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan anak.

9. Psikologi pendidikan Menurut Pandangan Plato dan Aristoteles, Plato dan Aristoteles
mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi. Mereka
menulis tentang model-model pendidikan yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang
berbeda-beda.

10. Psikologi pendidikan Menurut pandangan John Locke, menurut Locke, seluruh
pengetahuan pada hakikatnya berasal dari pengalaman. Apa yang kita ketahui melalui
pengalamanitu bukanlah objek atau benda yang hendak kita ketahui itu sendiri, melainkan
hanya kesan-kesan pada pancaindra kita. Jadi, Pengertian psikologi pendidikan secara singkat
adalah ilmu-ilmu psikologi yang diterapkan dalam dunia pendidikan.

11. Psikologi pendidikan Menurut Pandangan Rousseau, Rousseau (seorang penganut


Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip perkembangan manusia.
Oleh karena itu, memahami prinsip-prinsip perkembangan adalah penting untuk perlakuan
dalam pendidikan.

B. PENGERTIAN MOTOFASI MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Uno “2007”, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internak dan eksternal dalam
diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya, hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan,
harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan. Motivasi ialah sesuatu apa yang
membuat seseorang bertindak “Sargent, dikutip oleh Howard, 199” menyatakan bahwa
motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya
“Siagian, 2004”.

2. Menurut Makmun “2004”, motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya atau suatu
keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

2
3. Menurut Mc. Donald “Dalam Sardiman 2007:73”, motivasi perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan.

4. Menurut Sardiman “2007:73”, menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

5. Menurut Azwar “2000:15”, motivasi merupakan rangsangan, dorongan ataupun pembangkit


tenaga yang dimiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau berbuat dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6. Menurut Malayu “2005:143”, motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.

7. Menurut American Enylopedia “Dalam Malayu 2005:143”, menyebutkan bahwa motivasi


sebagai kecenderungan “suatu difat yang merupakan pokok pertentang” dalam diri seseorang
yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.

8. Menurut G.R. Terry “Dalam Malayu, 2005:145”, mengemukakan bahwa motivasi ialah
keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan
tindakan-tindakan.

9. Menurut Hamalik “1992:173”, motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

10. Menurut Mulyasa “2003:112”, motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-
sungguh karena motivasi yang tinggi.

11. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih
atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah
pada hasil yang diinginkannya.

12. Menurut Robbins Dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.

13. Menurut Edwin B. Flippo, motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang
pegawai dan sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan
tujuan dari organisasi tersebut tercapai.

3
14. Menurut Morgan et al. “Dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002:151”, motivasi
merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan
tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu.

15. Menurut Barton Dan Martin “Dalam Marwansyah Dan Mukaram, 2000:151”, motivasi
merupakan kekuatan yang menggerakan perilaku yang memberi arah pada perilaku dan
mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan perilaku tersebut.

16. Menurut Djamarah “2002:34”, mendifinisikan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa
kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dak aktivitasnya maka seseorang
mempunyai motivasi yang kuat mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan untuk
mencapainya.

17. Menurut Winardi “2007”, motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
“menggerakkan”, motivasi hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi
seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

18. Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi
yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yangberhubungan
dengan lingkungan kerja.

19. Menurut H. Hadari Nawawi, mendefinisikan motivasi seseorang melakukan sesuatu


perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

20. Menurut Henry Simamora, motivasi menurutnya ialah sebuah fungsi dari perharapan
individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan
membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.

21. Menurut Soemanto, mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapian tujuan. Karena kelakukan manusia itu selalu
bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi
tingkahlaku mencapai tujuan, telah terjadi di dalam diri seseorang.

22. Menurut Wiener “1990”, yang dikutip Elliot et al “2000” motivasi didefinisikan sebagai
kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai