Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 8

1. M Ulil Albab
2. Adia Iksanu R
3. Apryda Hanum

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK

Nutrisi adalah kandungan zat dalam makanan sehat yang berfungsi untuk membantu


pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh secara optimal.

Jenis nutrisi

1. Mikronutrisi, merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan hanya
berfungsi untuk mendukung metabolisme tubuh. Terdapat tiga senyawa yang dapat
dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin, mineral dan air.
2. Makronutrisi, merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar karena
sebagai sumber energi. Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi tiga senyawa, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak.

Manfaat Nutrisi dalam Tumbuh Kembang Anak :

1. Sumber energi dan tenaga

2. Menyokong pertumbuhan badan

3. Memelihara jaringan tubuh

4. Mengatur metabolisme dan keseimbangan dalam cairan tubuh

5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai anti
oksidan dan antibodi lainnya

Berdasarkan fungsinya dan jumlahnya, zat gizi dibagi menjadi sebagai berikut:

1) Sumber zat tenaga, yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta

tepung-tepungan, seperti beras, jagung, ubi-ubian, kentang,

sagu, roti, dan makanan yang mengandung sumber zat tenaga

menunjang aktivitas sehari-hari.


2) Sumber zat pengatur, yaitu sayuran dan buah-buahan. Zat

pengatur mengandung berbagai vitamin dan mineral yang

berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh.

3) Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan

hewani, dan hasil olahannya. Makanan sumber zat pembangun

yang berasal dari nabati adalah kacang-kacangan, tempe, dan

tahu. Sedangkan makanan sumber zat pembangun yang berasal

dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil

olahannya. Zat pembangun berperan sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Kebutuhan Zat Gizi pada Bayi

1. Komposisi ASI menurut Coutsoudis and Bentley (2014):

a. ASI terdiri dari 88% air

b. ASI bersih dan bebas bakteri, sehingga tidak membuat sakit

c. ASI menyerap sekitar 85-90% lemak

2. Keuntungan Pemberian ASI menurut Pudjiadi (2014):

a. Mengurangi resiko kanker payudara pada wanita pre-menopausal

b. Pengurangan berat badan pada ibu

c. Meningkatkan kepercayaan diri ibu

d. Memfasilitasi ikatan antara ibu dan anak

e. Penyusutan rahim

Cara Menyusui yang Benar menurut IDAI 2012 :

1. Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman

2. Mendekatkan bayi ke payudara


3. Perlekatan yang benar

4. Membetulkan posisi bayi

5. Waktu menyusu, bayi menyusu sekitar 5 hingga 40 menit, tergantung kebutuhannya

Antropometri

Antropometri memiliki arti sebagai ukuran tubuh manusia. Pengukuran


menggunakan metode ini dilakukan karena manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Metode antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
nutrisi (asupan karbohidrat dan protein). Metode ini memiliki keunggulan dimana alat
mudah, dapat digunakan berulang-ulang & objektif (Mardalena, 2017).
Antropometri sebagai indikator status nutrisi dapat dilakukan dengan mengukur
beberapa parameter. Parameter ini disebut dengan Indeks Antropometri yang terdiri
dari : a) Berat badan menurut umur (BB/U)
b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
d) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)
e) Indeks masa tubuh (IMT)

biochemical data
Pengkajian menggunakan pemeriksaan laboratorium:hb,ht,albumin,zat besi
kreatinin,kolesterol

clinical signs
pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya malnutrisi,tanda tanda
abnormal tersebut bukan saja pada organ fisik tetapi fungsi fisiologi

Dietry history
Mengkaji riwayat diet meliputi:
a. Fead recall 24jam: pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi dalam 24
jam
b. Alergi, kemerahan, intoleransi terhadap makanan
c. Faktor yang mempengaruhi pola makan
Anak kurang gizi bisa disebabkan oleh kekurangan makronutrisi, yaitu karbohidrat,
lemak, dan protein; atau mikronutrisi, yaitu vitamin dan mineral. Kurang gizi dapat
membuat anak mengalami gangguan pertumbuhan, seperti berat badan kurang,
perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal tumbuh.

Beragam Penyebab Anak Kurang Gizi


Secara umum, kurang gizi pada anak disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan
zat gizi harian. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Ketidaktahuan orang tua tentang gizi


Kurangnya pengetahuan orang tua
terhadap pola makan sehat dan gizi yang seimbang merupakan penyebab paling umum
kurang gizi pada anak. Bila orang tua tidak mengetahui jenis dan jumlah nutrisi yang
dibutuhkan anak, asupan nutrisi yang diberikan bisa tidak mencukupi kebutuhan anak
sehingga ia menjadi kurang gizi.

2. Tingkat sosial ekonomi yang rendah


Kondisi sosial ekonomi keluarga yang kurang baik juga bisa menjadi penyebab anak
mengalami kekurangan gizi. Hal ini karena jika porsi dan jenis makanannya tidak
memenuhi kebutuhan gizi dalam waktu yang lama, anak akan mengalami gizi kurang.
Namun, hal ini bisa diakali dengan mengetahui sumber-sumber makanan yang bergizi
lengkap yang mudah ditemui. Sumber makanan ini tidak perlu mahal, tetapi tetap
terjaga kebersihannya.

3. Kebersihan lingkungan yang buruk


Lingkungan yang tidak bersih juga dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan
gizi, sebab lingkungan yang kotor bisa membuat anak terserang beragam penyakit.
Hal ini dapat menyebabkan penyerapan gizi terhambat, meskipun asupan makanannya
sudah baik.

4. Menderita penyakit tertentu


Selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga disebabkan oleh suatu penyakit
atau kondisi medis, terutama penyakit saluran pencernaan yang membuat tubuh anak
sulit mencerna atau menyerap makanan. Contohnya adalah penyakit celiac, penyakit
Crohn, dan radang usus. Selain itu, penyakit jantung bawaan dan penyakit infeksi,
seperti TB paru, juga bisa menyebabkan anak mengalami kurang gizi.

Gejala Awal Anak Kurang Gizi


Beberapa gejala berikut bisa dialami oleh anak yang mengalami kurang gizi:
1. Berat badan dan tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan
2. Kurang nafsu makan
3. Pertumbuhannya terlambat
4. Mudah merasa lelah dan terlihat lesu
5. Lebih rewel
6. Kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar
7. Kulit dan rambut tampak kering
8. Rambut mudah rontok
9. Pipi dan mata terlihat cekung
10. Jaringan lemak dan otot berkurang
11. Mulut dan gusi mudah terluka
12. Rentan terkena infeksi karena menurunnya sistem kekebalan tubuh
13. Proses penyembuhan luka lambat
14. Selain itu, perkembangan anak yang kurang gizi juga akan terganggu. Anak
bahkan bisa mengalami kesulitan belajar ketika kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.

Segeralah periksakan ke dokter apabila anak Anda mengalami tanda-tanda awal


kekurangan gizi. Dokter akan menghitung indeks massa tubuh anak dan melakukan
pemeriksaan pendukung untuk mengetahui apakah anak kurang gizi atau tidak.

Jika hasilnya menunjukkan bahwa anak mengalami kekurangan gizi, dokter akan
mencari tahu penyebabnya dan memberikan perawatan menyeluruh kepada anak,
termasuk pengobatan dan pengaturan pola makan. Untuk menangani anak yang
kurang gizi, dokter akan memberikan obat-obatan, suplemen, susu, serta menyarankan
pola diet makan sehat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak secara bertahap.
DAFTAR PUSTAKA

Coutsoudis anna and Bentley Jane. 2014. Infant Feeding. Public Health Nutrition/edited on
behalf of The Nutrition Society by Micahel J Gibney (et al) ; 16:264-282

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012, Buku Panduan pemberian MP-ASI, Nestle Nutrition,
Jakarta

Pudjiati, S. 2014. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Ketiga. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universtas Indonesia, Jakarta

Mardalena. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan . Yogyakarta :


Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai