Anda di halaman 1dari 3

KEJANG DEMAM

Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman :1-
Dinkes Kota
Tanjungpinang Puskesmas
Tanjungpinang
Ditetapkan Kepala dr.Hj.R.Lisa Riantuti
Puskesmas Tanjungpinang NIP. 19741007 200502 2 006

A.Pengertian Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rectal > 38o C) akibat dari proses ekstra
kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti
adanya infeksi intracranial atau penyebab lain.
B. Tujuan  Stabilisasi pasien
 Menghentikan kejang
 Oksigenasi
 Persiapan pra-rujukan
C. Kebijakan Sebagai pedoman tatalaksana pasien kejang demam di Puskesmas
Tanjungpinang.
D. Referensi Permenkes No V tahun 2014
Buku panduan IDAI
Konsensus Kejang Demam IADI
E. Prosedur  Anamnesis
 Keluhan utama adalah kejang. Anamnesis dimulai dari riwayat
perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang, kemudian adanya
factor pencetus atau penyebab kejang. Umumnya kejang demam
pada anak dan berlangsung pada permulaan demam akut, berupa
serangan kejang klonik umum atau tonik klonik, singkat dan
tidak ada tanda-tanda neurologi post iktal.
 Penting untuk ditanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi
medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi,
keluhan neorologis, nyeri atau cedera akibat kejang.
 Pemeriksaan
 Pemeriksaan fisik dimulai dengan tanda-tanda vital, mencari
tanda-tanda trauma akut kepala, dan adanya kelainan sistematik,
terpapar zat toksik, infeksi, atau adanya kelainan neurologis
fokal.
 Bila terjadi penurunan kesadaran diperlukan pemeriksaan
lanjutan untuk mencari faktor penyebab.
 Penegakan diagnose
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
a. Kejang demam sederhana
[Type text]
KEJANG DEMAM
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman :2-
Dinkes Kota
Tanjungpinang Puskesmas
Tanjungpinang
Ditetapkan Kepala dr.Hj.R.Lisa Riantuti
Puskesmas Tanjungpinang NIP. 19741007 200502 2 006

1. Kejang generalisata
2. Durasi : < 15 menit
3. Kejang tindak disebabkan oleh adanya meningitis,
encephalitis, atau penyakit yang berhubungan dengan
gangguan di otak
4. Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
b. Kejang demam kompleks
1. Kejang fokal
2. Durasi : > 15 Menit
3. Dapat terjadi kejang berulang dalam 24 jam
 Tatalaksana
1. Diazepam per rektal (0,5 mg/kg) maksimal 20 mg per dosis
(atau bila BB< 10 kg berikan 5 mg; jika BB > 10 kg berikan 10
mg per dosis) harus segera diberikan 10 mg per dosis) harus
segera diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun
dengan mudah
2. Pengulangan dilakukan interval 5 menit (maksimal 2x
pengulangan)
3. Cari akses vena
4. Berikan O2 nasal canule 2-3 Ipm
5. Berikan paracetamol per rectal (10-15 mg/kgBB/dosis) (atau
bila BB < 15 kg berikan dumin/ pamol supp 125 mg, dan bila
lebih dari 15 kg berikan 250 mg).]
6. Rujuk ke RS.
F. Unit Terkait Ruang IGD (tindakan).

J. Rekaman Historis,
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

[Type text]
KEJANG DEMAM
Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
SOP Halaman :3-
Dinkes Kota
Tanjungpinang Puskesmas
Tanjungpinang
Ditetapkan Kepala dr.Hj.R.Lisa Riantuti
Puskesmas Tanjungpinang NIP. 19741007 200502 2 006

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai