Aplikasi Praktik Home Health Nursing pada Lansia dengan Diabetes Melitus
Dinas Kesehatan Kota Depok dapat memperoleh gambaran dari karya ilmiah akhir ini
bahwa pemantauan dan pengendalian masalah kesehatan lansia dengan diabetes mellitus
yang dikelola dengan intervensi CERDIKK menggunakan BP2DM dan pelibatan aktif
kader Posbindu yang dilakukan oleh perawat telah dirasakan manfaatnya oleh lansia dan
keluarga dalam meningkatkan status kesehatan lansia sehingga dapat dicanangkan
pelaksanaan penerapan pemantauan kesehatan lansia secara mandiri menggunakan
intervensi CERDIKK dan media dokumentasi BP2DM.
Lansia merupakan tahap akhir dalam perkembangan kehidupan manusia yang merupakan
proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus berkesinambungan. Akan terjadi
perubahan anatomis, sisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi
fungsi dan kemampuan tuibuh secara menyeluruh. Diabetes mellitus merupakan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein
yang akan mengarah ke hiperglikemia atau kadar glukosa darah tinggi yang merupakan
suatu penyakit kronis progresif (Heriyanti et al., 2020)
Menurut Perkeni (Perhimpunan Endokrinologi Indonesia) ada lima pilar penanganan DM
yang bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah sehingga dapat menurunkan angka
sakit dan kematian yang diakibatkan oleh komplikasi, serta diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien DM dengan melakukan diet nutrisi, aktivitas fisik
(olahraga), obat-obatan, dan monitor kadar gula darah. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan hal tersebut sebaiknya pasien DM mampu untuk melakukan self-care.
Self care merupakan kebutuhan manusia pada kondisinya dan perawatan diri yang
dilakukan secara mandiri dengan menjalankan perencanaan dengan baik. Upaya self care
dapat dilakukan secara terus-menerus untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan
terhindar dari komplikasi yang mungkin saja akan timbul. Olebh karena itu, diharapkan
peran keluarga akan timbul dan terlibat dalam proses ini supaya self care yang dijalankan
pasien akan efektif. (Heriyanti et al., 2020)
Keluarga memiliki peran penting dalam pengobatan dan perawatan pasien DM
dikarenakan keluarga secara luas terlibat dalam keseharian pasien. Keluarga yang baik
akan mendukung kepatuhan terhadap pengobatan melalui perubahan gaya hidup keluarga
secara keseluruhan. Dukungan keluarga merupakan tindakan untuk menerima anggota
keluarganya dari segi emosional, dukungan informasi, dukungan penghargaan, dan
dukungan instrumental. Keluarga merupakan support system dalam pemberian
keperawatan dan penatalaksanaan klien DM.
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang baik akan mendukung
pelaksanaan program terapi sehingga akan menurunkan kadar gula darah. Dukungan
keluarga yang ditunjukkan melalui rasa simpati, perhatian, kasih saying, penghargaan,
dan kebersamaan akan membuat lansia dengan DM merasa tenang dalam menghadapi
berbagai keadaan yang tidak menyenangkan.
Sumber :
Kusyati, Eni., Putri, Arista Adityasari. 2016. Home Care Dalam Perawatan Luka Ulkus
Diabetikum di Kota Semarang. Jurnal INJEC, 1(1)
Farida, Yitno, Angga Miftakhul Nizar. 2021. Pelayanan Home Care Dalam Meningkatkan
Kemandirian Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Menderita Diabetes
Mellitus. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKERS Kendal. 22 (4): 935 – 944
Heriyanti, H., Mulyono, S., & Herlina, L. (2020). DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP
SELF CARE PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2. Journal of
Islamic Nursing, 5(1), 32–37.