Moving Average Dalam Trading Japrut Empire
Moving Average Dalam Trading Japrut Empire
Dalam Trading
By Japrut Empire
Moving Average Dalam Trading
Moving Average merupakan salah satu tools analisa dengan metode teknikal yang paling
Group 1A
populer digunakan oleh trader di seluruh dunia.
Secara umum, Moving Average merupakan teknik yang dapat Anda gunakan dalam trading
untuk memperhalus perubahan harga dalam kurun waktu tertentu. Dengan teknik ini,
proses transaksi jual beli mata uang yang Anda lakukan akan lebih mudah dan lancar.
Hal penting yang perlu Anda ketahui adalah indikator teknikal bukanlah alat yang bisa 02
"meramal masa depan" dan selalu benar. Sebaliknya, indikator teknikal berfungsi sebagai
alat bantu untuk mengenali potensi pergerakan harga.
Apa Itu Moving Average?
Moving Average adalah garis yang didapat dari perhitungan harga sebelum hari ini,
yang menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu pasar dalam rentang waktu
tertentu.
Misalnya dalam rentang:
5 hari (1 minggu),
20 hari (1 bulan),
60 hari (3 bulan), maupun
120 hari (6 bulan).
Jadi, dapat dikatakan Moving Average 60 berarti pergerakan harga 3 bulan ke
belakang.
Moving Average adalah cara yang baik untuk mengukur momentum serta
untuk mengkonfirmasi tren dan menentukan area support dan resistance.
Istilahnya adalah support dan resistance dinamis (dynamic support and resistance).
Dinamakan demikian karena ia bergerak sesuai dengan pergerakan harga.
Pada saat uptrend, MA berfungsi sebagai support.
Sebaliknya pada saat downtrend, MA berfungsi sebagai resistance.
Standar harga yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (close), namun ada
beberapa metode yang menggunakan harga open, high, atau low.
Untuk lebih jelas, mari lihat contoh gambar dibawah ini!
Jika Anda menggunakan SMA 50 di grafik 1 jam an, maka... Adapun hal penting lainnya yang perlu Anda
ketahui lagi adalah Moving Average
SMA 50 yang Anda lihat adalah hasil dari penjumlahan 50 memperhalus pergerakan harga.
harga penutupan terakhir dan kemudian hasil penjumlahan
tersebut dibagi dengan 50. Semakin besar periode yang digunakan maka
semakin bagus pula Moving Average yang
Dengan demikian, Anda memiliki harga penutupan rata- dihasilkan. Semakin bagus Moving Average yang
rata selama 50 jam terakhir. dihasilkan maka reaksi terhadap pergerakan harga
Rumus ini sama dengan cara perhitungan Moving Average pun semakin lama.
pada umumnya.
Untuk penjelasan lengkap, mari kita lihat perbandingan antara SMA 20 dengan SMA 50 pada gambar di bawah ini!
EMA memberikan bobot lebih tinggi untuk harga baru, sementara SMA memberikan bobot yang
sama untuk semua nilai.
Kedua rata-rata serupa karena pada dasarnya SMA dan EMA ditafsirkan dengan cara yang sama
dan keduanya biasa digunakan oleh trader teknis untuk memperlancar fluktuasi harga.
EMA menempatkan bobot yang lebih tinggi pada data terbaru daripada pada data yang lebih lama,
lebih reaktif terhadap perubahan harga terbaru, membuat hasil dari EMA lebih tepat waktu dan
menjelaskan mengapa EMA adalah jenis MA yang disukai oleh rata-rata trader.
Bila ingin Moving Average yang lebih halus dan lebih lambat dalam merespon suatu aksi
pergerakan harga, maka SMA adalah pilihan yang bisa anda gunakan.
SMA merupakan kebalikan dari EMA. Indikator SMA akan bekerja dengan lebih baik ketika melihat
time frame yang lebih lama, karena SMA akan dapat memberi gambaran kepada Anda mengenai
rentetan suatu trend secara keseluruhan dibanding EMA.
Meskipun lambat dalam merespon tindakan harga, SMA bisa jadi fungsi yang menyelamatkan Anda
dari signal palsu. Meskipun begitu, mungkin Anda akan membutuhkan waktu lebih lama dan bisa
jadi kehilangan momen untuk mengambil posisi ketika harga berbalik arah.
Simple Moving Average atau Exponential Moving Average?
Jadi, manakah yang terbaik antara Simple Moving Average dan Namun, Anda tentu tidak akan mudah terjebak dengan sinyal
Exponential Moving Average? Tentu saja, tergantung dari palsu dan profit yang dihasilkan pun akan lebih kecil dibanding
karakteristik Anda dalam trading! EMA.
Jika Anda merupakan trader yang agresif dan ingin Setiap indikator tentu saja memiliki, kekurangan dan
mendapatkan reaksi pergerakan harga dengan cepat, maka kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, jangan sampai
EMA adalah pilihan yang tepat. Dengan menggunakan tools salah untuk memilih indikator yang sesuai dengan ciri khas
EMA, Anda akan mendapatkan bantuan untuk menangkap Anda sebagai seorang trader.
peluang lebih cepat dibandingkan SMA.
Anda perlu teliti memperhatikan jika harga bergerak
Dengan demikian profit yang didapatkan tentu akan lebih menembus MA (terjadi breakout), karena hal tersebut
besar. Namun perlu diperhatikan, Anda bisa saja terjebak oleh merupakan indikasi awal (bukan kepastian) bahwa trend akan
fake signal (sinyal palsu) yang diberikan oleh EMA pada satu berubah arah.
waktu.
Ingat! Pada saat uptrend, strategi terbaik yang harus Anda
Jika dibandingkan dengan SMA, Anda akan mendapatkan reaksi lakukan adalah Buy. Dan pada saat downtrend, strategi terbaik
lebih lambat pada pergerakan harga daripada EMA. Dengan yang harus Anda lakukan adalah Sell.
demikian, peluang yang diberikan pun akan lebih lambat Pada posisi uptrend, Anda bisa menggunakan Moving Average
muncul dan bisa saja di satu waktu anda akan kehilangan sebagai area referensi untuk buy. Sebaliknya jika pada saat itu
waktu terbaik untuk mengambil posisi. posisi downtrend, Moving Average bisa Anda gunakan sebagai
area referensi untuk melakukan sell.
Anda bisa menerapkan strategi ini pada bounce trading. Coba perhatikan gambar di bawah ini!
Sebagai indikator yang membantu Untuk menentukan titik reversal Moving Average dapat digunakan sebagai
memuluskan pergerakan harga, salah (pembalikan arah) trend, sederhananya level psikologis untuk support dan
satu fungsi Moving Average adalah untuk Anda dapat melihat saat harga resistance.
mendeteksi arah trend. menembus Moving Average.
Bila harga mendekati Moving Average,
Teori dasar yang menjadi acuan adalah; Jika yang ditembus adalah garis MA seringkali harga akan memantul kembali
Jika garis Moving Average cenderung periode jangka pendek, maka sehingga seolah-olah Moving Average
naik, artinya trend cenderung Bullish. pembalikan aranya pun untuk jangka bertindak sebagai "tembok penghalang"
Jika garis Moving Average cenderung pendek. pergerakan harga.
turun, artinya trend cenderung
Bearish. Oleh karena itu, bila harga menembus
Moving Average maka hal ini dapat
Namun perlu diperhatikan apabila dikatakan sebagai sinyal pembalikan
Moving Average membentuk pola bukit arah (reversal).
dan lembah secara simultan, maka trend
cenderung Sideways.