Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU
Jl. Lasawedi, Kel. Coppo, Kec. Barru, 90771 Telp/Fax 0427-21221
e-mail : barru.rsud@yahoo.co.id, website : rsud.barrukab.or.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU


NOMOR : 84/SK/RSUD-BR/II/2019

TENTANG
KODE ETIK PELAYANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan


menjamin pelayanan publik di rumah sakit yang baik
serta untuk memberi perlindungan bagi setiap
masyarakat dari penyalahgunaan wewenang didalam
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit;
b. bahwa diperlukan suatu pedoman etik yang menjadi
pegangan nilai dalam menjalankan fungsi pelayanan
rumah sakit secara luas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Barru
tentang penetapan Kode Etik Pelayanan Rumah Sakit;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
6. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Oragnisasi Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 Tahun 2018
tentang Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit;
10. Peraturan Bupati Barru Nomor 60 tahun 2017 tentang
Peraturan Internal Rumah Sakit Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Barru
11. Keputusan Direktur Nomor 058 tahun 2019 tentang
Penetapan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum
Daerah Barru.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KODE ETIK PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH BARRU

KESATU : Kode Etik Pelayanan Rumah Sakit Umum Barru


bertujuan untuk membantu menciptakan pelayanan
yang bermutu mempertahankan nilai-nilai yang dianut
oleh Rumah Sakit Umum Daerah Barru
KEDUA : Kode Etik Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Barru
sebagaimana disebutkan dalam diktum KESATU
sebagaimana dalam lampiran Keputusan ini .
KETIGA : Setiap Pejabat dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Barru terikat dengan Kode Etik ini dalam Pelaksanaan
Fungsi Pelayanan kepada Masyarakat.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Barru
Pada tanggal : 14 Februari 2019

Direktur RSUD Barru

dr. AMIS
Pangkat : Pembina Utama Muda,IV/c
Nip. 19660312 200012 1 009
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Barru
Nomor : 084/SK/RS-BR/II/2019
Tanggal : 14 Februari 2019
Tentang : Kode Etik Pelayanan RSUD Barru

KODE ETIK PELAYANAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahwa rumah sakit sebagai institusi yang melakukan pelayanan kepada
publik patut untuk memberikan perhatian khusus terhadap terlaksananya
pelayanan yang mengedepankan kepuasan dan perlindungan kepada masyarakat
yang dilayani. Kualitas pelayanan yang baik akan tercermin dari kepercayaan
publik yang terbentuk dimasyarakat.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin pelayanan
publik di Rumah Sakit Umum Daerah Barru sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap
masyarakat dari penyalahgunaan wewenang didalam penyelenggaraan pelayanan
rumah sakit diperlukan adanya Kode Etik Pelayanan di lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Barru.

B. Definisi
1. Pelayanan Rumah Sakit adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang/jasa dan atau
pelayanan administrative yang disediakan oleh Rumah Sakit.
2. Pegawai Rumah Sakit adalah staf klinis dan non klinis rumah sakit yang
bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik
dilingkungan rumah sakit.
3. Pengelola Rumah Sakit adalah pimpinan dan pejabat struktural yang
melakukan pelayanan publik.
4. Standar pelayanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan.
5. Masyarakat adalah seluruh pihak baik orang perseorangan, kelompok maupun
badan hukum yang menerima manfaat pelayanan dari rumah sakit.
6. Pelanggaran kode etik adalah segala bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan
yang bertentangan dengan kode etik.

C. Maksud dan Tujuan


- Maksud
Pembentukan Kode Etik dimaksudkan untuk meningkatkan etos kerja dalam
rangka mendukung produktifitas kerja dan profesionalitas pelayan publik dan
penyelenggara Rumah Sakit.

- Tujuan
Tujuan ditetapkan Kode Etik
a. Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan Standar Pelayanan
dan Peraturan-perundang-undangan.
b. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat untuk
menerima pelayanan kesehatan.
BAB II
KODE ETIK PELAYANAN

A. Nilai- Nilai Dasar


Setiap pegawai dan pengelola rumah sakit wajib menganut, membina,
mengembangkan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar sebagai berikut:
a. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Barru meyakini bahwa bekerja adalah
bentuk ibadah kepada Allah SWT
b. Kebersamaan
- Menyadari bahwa dalam semua pekerjaan, kerjasama tim merupakan faktor
terpenting dan
- Melalui kerjasama tim dalam pelayanan akan dapat dicapai kepuasan
pelanggan.
c. Profesionalisme
- Bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku;
- Bersedia melakukan pekerjaan yang penuh tantangan;
- Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri (kemandirian);
- Selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik (ilmu, keterampilan, dan
sikap/attitude)
- Selalu meningkatkan kemampuan secara aktif denan mengikuti dan
mempelajari perkembangan ilmu dan tekhnologi terkini;
- Memeang teguh rahasia jabatan.
d. Kejujuran
- Senantiasa menjunjung tinggi kejujuran;
- Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan fakta
dengan cara bertanggungjawab dan proporsional; dan
- Transparan dan akuntabel dalam menjalankan sistem kerja.
e. Keterbukaan
- Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara
bertanggungjawab;
- Mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan yang terjadi; dan
- Saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
f. Disiplin
-Selalu menegakkan disiplin terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja;
-Memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas; dan
-Wajib mematuhi peraturan yang berlaku.
B. STANDAR PERILAKU
Setiap pegawai rumah sakit dalam menyelenggarakan pelayanan rumah sakit
harus berperilaku sebagai berikut ;
1. Adil dan tidak diskriminatif;
2. Bersikap cermat, santun dan ramah;
3. Tegas, handal, cepat dan tepat;
4. Professional;
5. Tidak mempersulit; dan
6. Membuka diri, bersikap simpatik dan bersedia menampung berbagai kritik,
protes, keluhan serta keberatan dari penerima manfaat pelayanan

C. KEWAJIBAN PEGAWAI RUMAH SAKIT


Pegawai Rumah Sakit wajib :
1. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut
bidang tugasnya masing-masing;
2. Menghindari perbuatan atau tindakan yang daapt berakibat menghalangi
atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani;
3. Bersikap danbertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat namun
tegas, responsive, transparan dan professional sesuai ketentuan berlaku;
4. Melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh
pengelola rumah sakit;
5. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
7. Terbuka untuk menghindari benturan kepentingan;
8. Proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat yang diayani;
9. Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku;
10. Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan
pelayanan publik;
11. Melakanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
12. Membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggungjawabnya sebagai
penerima pelayanan rumah sakit
13. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit;
D. LARANGAN PEGAWAI RUMAH SAKIT
Pegawai Rumah Sakit Dilarang :
1. Melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
2. Melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian masyarakat;
3. Mempergunakan kewenangan untuk melakukan tindakan yang memihak
atau bersikap diskriminatif dan pilih kasih kepada kelompok tertentu/
perorangan;
4. Melakukan pungutan tidak syah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan
tugas untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;
5. Meminta dan atau menerima pembayaran tidak resmi atau pembayaran
diluar ketentuan berlaku seperti pemberian komisi, dana ucapan terima
kasih, imbalan (kickback) atau sejenisnya yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi;
6. Membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
7. Menyalahgunakan kewenangan jabatan secara langsung dan atau tidak
langsung;
8. Menghilangkan, memalsukan dan atau merusak asset negara atau dokumen
milik rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan publik;
9. Memanfaatkan sarana dan prasarana milik negera untuk kepentingan
pribadi;
10. Membocorkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan dan atau
jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain
11. Melakukan kegiatan sendiri dan atau bersama dengan atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain dalam lingkup tugasnya dengan tujuan untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau
tidak langsung merugikan negara.

E. KEWAJIBAN PEJABAT PENGELOLA RUMAH SAKIT


1. Menyusun , menetapkan, mempublikasikan dan mendokumentasikan
standar pelayanan
2. Menempatkan sumber daya manusia yang kompeten untuk melaksanakan
pelayanan rumah sakit;
3. Mengelolan anggaran kegiatan pelayanan rumahsakit secara efektif, efisien,
transparan, akuntabel, da bertanggungjawa;
4. Menyediakan dan atau mengelola sarana, prasarana dan atau fasilitas
pelayanan publik secara efektif, efisien, transparan, akuntabel dan
berkesinambungan serta bertanggungjawab atas pemeliharaan dan atau
pergantian sarana dan prasarana dan atau fasilitas pelayanan rumah sakit;
5. Bertanggungjawab terhadap pelayanan yang diselenggarakan;
6. Memfasilitasi pelaksanaan pelayanan rumah sakit;
7. Menyediakan sarana pengaduan;
8. Mengelola dan menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat;
9. Melaporkan harta kekayaan bagi yang wajib melaporkan laporan harta
kekayaan penyelenggara negara (LHKPN);
10. Melaporkan gratifikasi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-
lambatnya 30 hari setelah diterima;

F. LARANGAN PEJABAT PENGELOLA RUMAH SAKIT


1. Melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
2. Menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau
golongan tertentu; dan
3. Memerintahkan atau mempengaruhi pegawai rumah sakit untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
kepatutan, kesusilaan dan atau standar pelayanan.

BAB III
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

1. Kode etik dilaksanakan tanpa toleransi


2. Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik oleh rumah sakit dilakukan
melalui pengawasan internal.
3. Pengawsan internal sebagaimana dimaksud diatas dilakukan oleh ;
a. Atasan langsung pegawai atau pejabat pengelola secara berjenjang; dan
b. Pengawas fungsional oleh Satuan Pemeriksa Internal (SPI) Rumah Sakit

BAB IV
MAKLUMAT PELAYANAN DAN PAKTA INTEGRITAS

1. Pejabat pengelola wajib menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan


maklumat pelayanan.
2. Pegawai dan pejabat pengelola rumah sakit wajib menandatangani Pakta
Integritas.
BAB V
SANKSI

1. Pegawai Rumah Sakit yang melanggar ketentuan mengenai kewajiban pegawai


rumah sakit (Poin C, BAB II) dikenai sanksi moral.
2. Sanksi moral yang dimaksud berupa kewajiban mengajukan permohonan maaf
secara lisan ddan atau tertulis atau pernyataan penyesalan yang disampaikan
secara terbuka.
3. Pengenaan sanksi moral disampaikan oleh pimpinan atau pejabat pengelola lain
yang berwenang dan dilaksanakan oleh pegawai yang bersangkutan melalui ;
a. Forum pertemuan resmi Rumah Sakit;
b. Upacara Bendera;
c. Papan pengumuman; atau
d. Forum lain yang dipandang sesuai untuk itu.
4. Pelaksanaan sanksi moral sebagaimana dimaksud di atas (a, b dan d)
disampaikan sebanyak 1 (satu) kali, poin c dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari.
5. Pegawai yang menolak mengajukan permohonan maaf secara lisan atau tertulis
atau membuat pernyataan penyesalan dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan
peraturan tentang disiplin pegawai / ASN
6. Pegawai yang melanggar ketentuan mengenai larangan pegawai rumah sakit (Poin
D Bab II) dikenakan sanksi moral dan sanksi hukuman disiplin pegawai/ ASN
sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
7. Pegawai wajib membayar kerugian atas pelanggaran ketentuang mengenai
larangan, setelah di buktikan nilai kerugiannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
8. Pegawai yang dikenai sanksi atas pelanggaran larangan ditindaklanjuti dengan
pemrosesan perkara kepada lembaga peradilan umum apabila melakukan
perbuatan melawan hukum dan atau melakukan tindak pidana.
9. Pejabat pengelola yang melanggar mengenai ketentuan kewajiban (poin E) dan
ketentuan larangan bagi pejabat pengelola (point F) dikenai sanksi hukuman
disiplin pegawai /ASN sesuai peraturan perundag-undangan.
10. Pengenaan sanksi diatas dilakukan oleh pejabat berwenang.
11. Pejabat pengelola yang dikenai sanksi atas pelangggaran ketentuan mengenai
larangan bagi pejabat pengelola ditindaklanjuti dengan pemrosesan perkara
kepada lembaga peradilan umum apabila penjabat pengelola melakukan
perbuatan melawan hukum dan atau tindak pidana.
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Etik Pelayanan Rumah Sakit ini wajib disosialisasikan untuk diketahui dan
dilaksanakan secara bertanggungjawab. Kode Etik Ini bersifat mengikat seluruh
Pejabat dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Barru

Ditetapkan di : Barru
Pada tanggal : 14 Februari 2019

Direktur RSUD Barru

dr. AMIS
Pangkat : Pembina Utama Muda,IV/c
Nip. 19660312 200012 1 009
Formulir 1 : Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS PEGAWAI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU

Saya yang bertandatangan di bawah ini;


Nama :
NIP :
Jabatan :
Pangkat/Gol :
Unit Kerja :

Pada hari ini ………………………tanggal ……………………….saya selaku


…………………………………………………..dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN);
2. Saya tidak akakn mempergunakan kewenanngan untuk melakukan
tindakan yang memihak atau bersikap diskriminnatif dan pilih kasih
kepada kelompok tertentu/ perorangan;
3. Saya tidak akan meminta dan atau menerima pembayaran tidak resmi
atau pembayaran diluar ketentuan yang berlaku speerti komisi, dana
ucapan terima kasih, imbalan (kickback), sumbangan dan sejenisnya
terkait dengan tugas pokok dan fungsi saya;
4. Saya tidak akan menghilangkan, memalsukan dan atau merusak asset
negara atau dokumen milik negera/organisasi yang berhubungan
dengan pelayanan publik
5. Saya tidak akan memanfaatkan sarana dan prasarana milik negara
untuk kepentingan pribadi;
6. Saya tidak akan membocorkan rahasia negara yang diketahui karena
kedudukan dan atau jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau
pihak lain;
7. Saya tidak akan melakukan kegiatan sendiri dan atau bersama dengan
atasan, sejawat, bawahan atau orang lain di dalam lingkup tugas
dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
8. Saya bersedia melaporkan kepada atasan apabila ada potensi atau
indikasi akan terjadi konflik kepentingan;
9. Saya bersedia memberikan keterangan, baik lisan maupun tertulis
kepada unit pemeriksa kode etik maupun penegak hukum apabila ada
pengaduan yang menyangkut diri saya ataupun organisasi dibawah
tanggungjawab saya; dan
10. Apabila saya melanggar pakta integritas ini, saya bersedia :
a. Mendapatkan sanksi moral maupun hukuman disiplin pegawai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
b. Dilaporkan ke Kepolisian, Kejaksaan atau KPK untuk diproses lanjut
akibat pelanggaran pakta integritas yang dikategorikan
penyimpangan atas Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN dan atau
Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan
pidana Korupsi dan atau KUHP.

Barru, 20…
Yang Menyatakan,

Materai
6000

Nama & TandaTangan


Formulir 2 : Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS PEJABAT PENGELOLA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARRU

Saya yang bertandatangan di bawah ini;


Nama :
NIP :
Jabatan :
Pangkat/Gol :
Unit Kerja :

Pada hari ini ………………………tanggal ……………………….saya selaku


…………………………………………………..dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya tidak akan melakukan praktik korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN);
2. Saya tidak akan menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan
pribadi, kelompok atau golongan tertentu;
3. Saya tidak akan memerintahkan atau mempengaruhi pegawai rumah
sakit untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, kesusilaaan, dan atau standar
pelayanan;
4. Saya akan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan agar
pelayanan publik di rumah sakit dapat berjalan secara optimal;
5. Saya bersedia melaporkan kepada atasan bila ada potensi atau indikasi
akan terjadi konflik kepentingan;
6. Saya bersedia memberikan keterangan baik lisan ataupun tertulis
kepada pemeriksa kodeetik maupun penegak hukum apabila terdapat
pangaduan yang menyangkut diri saya ataupun organisasi dibawah
tanggungjawab saya;
7. Apabila saya melanggar pakta integritas ini, saya bersedia :
a. Mendapatkan sanksi moral maupun hukuman disiplin pegawai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
b. Dilaporkan ke Kepolisian, Kejaksaan atau KPK untuk diproses lanjut
akibat pelanggaran pakta integritas yang dikategorikan
penyimpangan atas Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN dan atau
Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan
pidana Korupsi dan atau KUHP.

Barru, 20…
Yang Menyatakan,

Materai
6000

Nama & TandaTangan

Anda mungkin juga menyukai