Anda di halaman 1dari 3

EXPANSION VALVE PADA SISTEM

PENDINGIN
Katub ekspansi / Expansion Valve berkerja untuk mengatur jumlah aliran bahan pendingin
(refrigerant) dan membuat perbedaan tekanan pada sistem dengan proses iso-enthalpi.
Penurunan ini berhubungan dengan jumlah refrigerant yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke
tekanan rendah, maksudnya ketika penurunan besar maka jumlah bahan pendingin yang mengalir
ke evaporator sedikit dengan temperatur yang sangat rendah, sedangkan jika penurunan kecil
maka jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator banyak dengan temperatur yang
tidak terlalu rendah.

Hasil yang ingin didapatkan adalah efisiensi dari siklus refrigerasi yang maksimum, karena
ketika menurunkan katub ekspansi akan mempengaruhi nilai dari pendinginan (kalor evaporator)
dan besaran kompresor. Tidak heran apabila ingin menambah kapasitas pendinginan maka harus
menambah beban kompresor.

Pada awalnya iso-enthapi didapat melalui pipa kapiler. Namun dalam perkembangannya terdapat
beberapa alat untuk membuat proses iso-enthalpi, antara lain :

1) Needle Valve

Needle valve adalah alat untuk katub ekspansi yang harus diputar dengan tangan, dan tidak akan
berubah secara otomatis terhadap perbedaan beban pendinginan dan tekanan awal. Kerugian
penggunaan needle valve adalah katub tidak terpengaruh dan tidak dapat menyesuakan diri
dengan perubahan beban pada sistem, maka katub ini tidak sesuai dengan sistem pendingin yang
mempunyai beban yang berbeda-beda, karena jika beban kurang maka panas lanjut (superheat)
tidak dapat tercapai sehingga refrigeran masih dalam keadaan saturasi.

2) Automatic Expasion Valve


Automatic expasion valve atau disingkat AEV dapat bekerja dengan mempertahankan tekanan
yang tetap pada beban evaporator yang berubah-ubah. AEV bekerja berdasarkan tekanan yang
seimbang pada membran yang saling menyeimbangankan antara tekanan evaporator dan tekanan
pegas. Jika beban evaporator bertambah, panas yang diserap juga bertambah, maka bahan
pendingin yang menguap juga bertambah banyak. Di dalam evaporator terbentuk lebih banyak
gas, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan dalam evaporator dan pada saluran hisap. Jika
tekanan ini dipertahankan sebagai tekanan tetap, kapasistas dari sistem pendingin juga akan
tetap. Kerugian dari katub ini adalah tidak tergantung dari besar kapasitas yang diperlukan,
karena AEV akan membuat kapasitas konstan, dengan kata lain sistem menjadi tidak terpengaruh
dengan kompresor yang bekerja terus-menerus dan beban yang berubah-ubah.

3) Thermostatic Expansion Valve

Thermostatic expansion valve atau disingkat TXV bekerja secara otomatis mengukur jumlah
aliran bahan pendingin cari yang masuk ke evaporator, sambil mempertahankan gas panas lanjut
(superheat). Dengan kata lain TXV sangat cocok penggunaannya dengan sistem yang
mempunyai beban berubah-ubah. TXV mempunyai thermal bulb yang berisi bahan pendingin
cair dan diletakkan pada pipa section setelah evaporator. TXV bekerja dengan menyeimbangkan
tekanan pada membran yang dipengaruhi oleh tekanan dari thermal bulb untuk mencapai
keadaan panas lanjut (superheat).
EVERYTHINGART - 12122016

Anda mungkin juga menyukai