Anda di halaman 1dari 4

2.1.

1 Penegrtian virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh
disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau
membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-beda ada yang :
bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T. (Dr. Oki Dwi Suprobowati, 2018)

Struktur virus

1. Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun
oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa
berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid
tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh Isi tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang berupa salah
satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan
mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya
berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus
penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang mulut dan kuku.
3. Ekor Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri
atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus
yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.
4. Kapsid Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
Bentu virus
Macam Macam Bentuk Virus Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat
mempunyai bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus
yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara
lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus
tersebut lengkap dengan contohnya.

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan
influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

Replikasi virus
Virus bisa mereplikasi dirinya sendiri. Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap
adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang,
tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang).
Berdasarkan urutan ini, siklus replikasi virus bisa dibagi menjadi 2, yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik. Kali ini, Kelas Merdeka bakal bahas tentang siklus litik.
a. Tahap Adsorpsi Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya
menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang bisa ditempeli protein virus.
Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau
membuat lubang pada sel inang.
b. Tahap Injeksi Pada peristiwa injeksi DNA ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan
selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan
terlepas dan tidak berguna lagi.

c. Tahap Sintesis (Pembentukan) Virus nggak mampu melakukan sintesis sendiri, tapi virus akan
melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke
dalam sel inang, DNA virus akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan
kapsid virus.

d. Tahap Perakitan Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor,
dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala
yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus
sejumlah 100 sampai 200 buah.

e. Tahap Litik Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan
diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru.
Jangka waktuyang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangatbervariasi,
tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.

Klasifikasi virus

Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.

 Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membran terluarnya (sampul) menjadi 4 kelompok, yaitu:

1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus tidak berselubung

Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat: DNA atau RNA.
 Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:

1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus

 Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus diklasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:

1. Virus tipe I: DNA utas ganda


2. Virus tipe II = DNA utas tunggal
3. Virus tipe III = RNA utas ganda
4. Virus tipe IV = RNA utas tunggal (+)
5. Virus tipe V = RNA utas tunggal (-)
6. Virus tipe VI = RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara (intermediat)
7. Virus tipe VII = DNA utas ganda dengan RNA perantara

Referensi

Dr. Oki Dwi Suprobowati, M. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) VIROLOGI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai