Oleh:
NURUL AINI
NPM: T111908017
Dari diagram diatas, ungkapan yang sering didominasi oleh XP (ZP yang yang
dimaksud) adalah specifier. Sedangkan, frasa yang didominasi oleh X′ (yang
dimaksud YP) adalah tambahan (adjunct). Selanjutnya, frasa yang merupakan WP
adalah pelengkap (complement).
Secara umum, teori X-bar menawarkan pendekatan terpadu untuk semua struktur
phrasal dan menyederhanakannya kedalam konsep kategori sintaksis serta sifat
sintaksis dari komplemen dan tambahan. diagram pohon di atas dapat membedakan
secara sintaksis antara pelengkap, penentu, dan tambahan dalam frasa. Dari uraian di
atas tentang teori X-bar, menganalisis kalimat menggunakan X-bar dapat
menghindari penggunaan berulang kategori phrasal (NP, VP, PP, AdvP atau AdjP)
dalam satu kalimat. Dengan demikian dapat membedakan hubungan kata yang
berbeda dalam NP. Dalam tata bahasa tradisional, ketika menggunakan X-bar, maka
dapat mengenali ambiguitas. Misalnya:
Dalam bahasa indonesia, sebuah frasa “seorang guru dari Iman Kristen”dapat
dengan jelas dibedakan dalam sintaks X-bar dengan cara diatas. Dalam diagram
pohon pertama, makna kalimatnya adalah “guru mengajarkan iman Kristen”. Yang
kedua, “guru adalah seseorang yang memiliki iman Kristen”. Pelengkap paling dekat
dengan Head Noun yang merupakan pecahan dari N, dan adjunct adalah pecahan dari
N'.
b. Analisis X-bar Theory dan Jenis Kalimat (Simple, Compound, Complex,
Compound-Complex Sentence)
X-bar membedakan secara sintaksis antara pelengkap, penentu, dan tambahan.
Berikut ini contohnya struktur yang akan menghasilkan X´ sebagai berikut:
1) The American always listen a story about the Uncle Sam.
Kalimat 2 ini memiliki kesamaan struktur kalimat dengan kalimat 1. Kalimat ini
juga merupakan kalimat kompleks karena dalam X´ memiliki lebih dari dua frasa
yang membentuk makna kalimat. Perluasan N´ terdiri dua PP dengan P sebagai
specifier yang memodifikasi NP.
5) Yulia yang berolahraga tiga kali seminggu, ia merasa nyaman dengan tubuhnya,
karena itu dia sangat bahagia sepanjang waktu.
Kalimat 5 ini merupakan kalimat majemuk setara (compound-complex
sentence). Dianggap demikian karena terdapat tiga independent clause yang
dijabarkan dalam diagram diatas. Masing-masing kalimat mempunyai S dan P
serta O. Keseluruhan kalimat mempunyai kategori dan fungsi gramatikal masing-
masing kalusa.
Kalimat 2
Kalimat 3
Kalimat 4
Some people think positively of the flood disaster, others think this is unfair.
Sebagian orang berfikir positif pada musibah banjir, selebihnya menganggap
ini tidak adil.
Kalimat 5
Yulia yang berolahraga tiga kali seminggu, ia merasa nyaman dengan tubuhnya,
karena itu dia sangat bahagia sepanjang waktu.
Yulia, who works out three times a week, she feels comfortable with her body, so
she is very happy all the time.
b. Analisis Kalimat
Kalimat 1
Sentence The American always listen a story about the Uncle Sam
the Ame always listen a story about the Uncle Sam
rican
KS Det N Adv V NP P Det N
FG S V O Com
PT Agent Patient Theme
Semua orang Amerika selalu mendengarkan sebuah sebuah cerita tentang Detektif Conan.
Pada kalimat 1 di atas, versi Inggris sama dengan versi Indonesia, dalam semua
aspeknya baik realisasi dari kategori sintaksis (KS) dari kata-kata yang membentuk
kalimat, fungsi-fungsi mereka (fungsi gramatika, FG) atau pun dari peran tematisnya
(PS). Sesuai dengan hasil analisis diatas bahwa pelaku pada kalimat adalah orang
amerika dan objeknya adalah sebuah cerita. Dalam hal ini, tidak terdapat perubahan atau
peralihan baik dari unsur KS hingga PT.
Kalimat 2
PT Agent Patient
Pada kalimat 2 di atas, versi bahasa Inggris berbeda dengan versi bahasa
Indonesia. Perbedaannya terlihat pada pergeseran fungsi frasa setelah verba yang dalam
bahasa Inggris menjadi pelengkap namun dalam bahasa Indonesia menjadi sebuah objek
kalimat. Kemudian, padanan kata a yang dalam bahasa Inggris sebagai Det memiliki
makna seorang ketika memodify kata student yang dalam bahasa Indonesia diartikan
sebagai siswa. Maka dalam bahasa Indonesia kata seorang siswa menjadi satu yaitu
subjek kalimat/induk kalimat. Sedangkan bahasa Inggris lebih detail dengan banyak
preposisi dalam kalimat.
Kalimat 3
Kalimat 4
Sentence Some people think positively of the flood, others think this is unfair.
Kalimat 4 merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari dua klausa yang dapat berdiri sendiri
jika dipisah, maka dalam aplikasi KS, FG dan PT juga terdapat dua experiencer. Namaun
perbedaan terlihat pada kalimat bahasa Indonesia kalusa kedua yang berperan sebagai patient,
karena tidak adil merupakan objek kalimat, bukan peengkap.
Sentence Yulia, who works out three times a week, she feels comfortable with her body, so she is very happy
all the time.
Yulia who three she feels comfortable With her So she is very
works times a body happy
out week
KS N VP Adv N V Adj PP P N V AdjP
FG S V C S V O C S V C
PT Agent Theme Exp Patient Theme Agent Theme
erie
ncer
Yulia yang berolahraga tiga kali seminggu, ia merasa nyaman, karena itu dia sangat
bahagia sepanjang waktu.
Sentence Yulia Yang Tiga ia merasa Nyaman Karena itu Dia Sangat Sepanj
berolahrag kali bahagia ang
a seming waktu
gu
KS N V AdvP N V Adj PPN AdjP NP
FG S P K S P O KS O K
PT Agent Theme Experiencer patient Theme
Experi patient Theme
encer
Kalimat 5 adalah kalimat majemuk setara (compound-complex sentence) yang terdiri tiga klausa yang mampu berdiri sendiri
jika dipisahkan. Namun terdapat penambahan V (is) dalam bahasa Inggris sebagai pelengkap N/S (she dalam klausa terakhir). Dalam
PT kalimat bahasa Inggris, terdapat 2 agent dan satu experiencer, namun dalam bahasa indonesia terdapat satu agent dan dua
experiencer. Halini dikarenakan pergeseran makna kata dalam bahasa Indonesia yang tidak menunjukkan aktivitas pada klausa ketiga
sehingga disebut experiencer.
.
3. Referensi
Alwi, H. et, al. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fromkin, V., Roadman, R., Hyams, N. 2011. An Introduction to Language. New York:
Wadsworth
Hagegeman, Liliane. M.V. 1994. Introduction to Goverment and Binding Theory.
UK:Blackwell Publisher Ltd.
Katamba, Francis. 1993. Modern Linguistics: Morphology. New York:St. Martin’s Press,
Inc.
Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press..