Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi SPSS1

Tujuan
1. Mahasiswa dapat menginput data ke dalam software SPSS dalam format
yang tepat
2. Mahasiswa dapat menentukan beberapa ukuran pemusatan dan
penyebaran
3. Mahasiswa dapat membuat tabel distribusi frekuensi dengan program
SPSS

Pengenalan SPSS
SPSS (Statistical Program for Social Science) merupakan paket program yang
berguna untuk menganalisis data statistik. SPSS dapat digunakan untuk
hampir seluruh file data dan sekaligus membuat laporan dalam bentuk
tabulasi, grafik, dan plot untuk berbagai distribusi maupun statistik
deskriptif.

SPSS menyediakan empat window , yaitu :


• Data editor yang terdiri dari :
File, berfungsi untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan file data,
sepertimembuka file baru, membuka file tertentu, mengambil data dari
program lain, mencetak dan lain-lain.
Edit, berfungsi dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan
perbaiakan atau mengubah nilai data (duplikasi data, menghilangkan data,
dan lain-lain). View, berfungsi untuk mengubah status toolbar (output label,
script, dan lain-lain)
Data, Berfungsi untuk membuat perubahan pada SPSS secara keseluruhan
seperti mengurutkan data, menyeleksi data berdasar kriteria tertentu, dan
lain-lain.

1 Lesta Karolina Sebayang S.E., M.Si

1
Transform, berfungsi untuk membuat perubahan pada peubah yang telah
dipilih dengan aturan tertentu.
Analyze, merupakan menu inti SPSS yang berfungsi untuk melakukakn
semua prosedur perhitungan statistik, seperti uji t, uji F, regresi, dan lain-lain.
Graph berfungsi membuat berbagai jenis grafik untuk mendukung analisis
statistik, seperti, line bar, pie, dan lain-lain.
Utilities berfungsi dalam memberi informasi tentang peubah yang sekarang
dan yang sedang dikerjakan juga dalam mengatur tampilan menu menu lain.
Window (seperti yang telah kita kenal).
Help (seperti yang telah kita kenal).

Menu Output Viewer


Menu ini berfungsi untuk memasukan data yang siap diolah oleh SPSS,
setelah diolah lewat menu analyze maka hasil pengolahan informasi tersebut
ditampilkan dalam bentuk viewer. Seperti halnya pada ,emu editor, menu ini
memuat file, edit, dan lain-lain yang disesuaikan dengan keinginan
pengguna.

2
• Menu Syntax Editor
Jika pada saat mengolah data, ada beberapa perintah yang hanya dapat
digunakan dalam SPSS command language. Perintah tersebut dapat ditulis
dalam Syntax Editor. Isi menu syntax sama dengan menu lain, tetapi ada
tambahan submenu run, yang berfungsi untuk menjalankan syntax yang
ditulis.
• Menu Script Editor
Pada dasarnya dapat digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS
secara otomatis, seperti membuka file, menutup file, dan lain-lain. Isi menu
syntax sama dengan menu lain, tetapi ada tanmbahan submenu script, yang
berfungsi untuk membuat berbagai subrutin dan fungsi baru, serta sub menu
debug untuk melakukan debug script.

Mempersiapkan data
Sebelum kita menampilkan data dengan menggunakan SPSS, kita harus
mengenal dulu case, variable, dan value. Setiap baris dinamakan case (kasus).
Sementara itu, setiap kolom dinamakan variable (peubah). Sedangkan input
setiap sel dinamakan value (nilai). Dalam rangka memasukan data (sebelum
di olah), bias langsung ditulis dalam SPSS atau dicopy dari file lain (excel,
lotus, dBASE, dan lainlain.
Berikut ini adalah contoh data yang akan digunakan:

3
DATA KONSUMSI BERAS DAN VARIABEL
LAINNYA

NO. TAHUN CBRT JPB NIB INF


1 1975 228 19857 693 18,8
2 1976 209 15845 1301 20
3 1977 241 15876 1973 11
4 1978 308 17524 1842 8,2
5 1979 361 17879 1922 20,6
6 1980 470 20163 2012 18,5
7 1981 493 22286 538 12,2
8 1982 477 22837 310 9,6
9 1983 475 24006 1169 11,7
10 1984 488 25933 414 10,5
11 1985 472 26542 34 4,7
12 1986 467 27014 28 5,9
13 1987 455 26051 55 9,2
14 1988 445 27089 33 8,1
15 1989 459 29071 268 6
16 1990 449 29366 49 9,5
17 1991 503 29047 171 9,5
18 1992 615 31356 608 4,9
19 1993 695 31318 23 9,8
20 1994 761 30317 630 9,2
21 1995 918 32334 1799 8,6
22 1996 970 33296 2143 6,5
23 1997 963 31206 285 9,9
24 1998 986 31118 2885 75,5
25 1999 1045 32147 4503 2,1
26 2000 1078 32800 1266 9
Sumber: BPS berbagai edisi
Keterangan :
CBRT : Jumlah konsumsi beras rumah tangga (ton/tahun)
JPB : Jumlah produksi beras (dalam ton/tahun)
NIB : Neto impor beras (dalam ton), (NIB = M - X)
INF : Rata-rata tingkat inflasi (%/tahun)

Ilustrasi kasus yang digunakan pada modul ini adalah mengenai konsumsi
beras di Indonesia. Konsumsi beras diasumsikan dipengaruhi oleh

4
1. harga beras, barang yang bersifat subtitutif (pengganti beras, misalnya
jagung), dan nilai tukar riil dipengaruhi oleh tingkat inflasi, di mana
penentuan harga dasar gabah dilakukan oleh pemerintah, sedangkan
harga beras ditentukan mekanisme pasar.
2. Netto Impor Beras dipengaruhi oleh jumlah produksi beras nasional.
3. Total Konsumsi Beras dihitung dari konsumsi rumah tangga dan di luar
rumah tangga.
Maka fungsi total konsumsi beras dapat dituliskan sebagai berikut :
CBRT = f (JPB, NIB, INF)
Sehingga model regresi dapat dituliskan sebagai berikut :
CBRT = β0 + β1 JPB + β2 NIB + β3 INF + µ
Di mana :
CBRT adalah total konsumsi beras (ton/tahun)
JPB merupakan jumlah produksi beras (ton/tahun)
β0 adalah Intercept, sedangkan β1, β2, dan β3 adalah parameter
a. Variabel Dependent :
Total Consumsi Beras Rumah Tangga(CBRT) nasional tahun 1975 –
2000
b. Variabel Independent :
1. Jumlah Produksi Beras (JPB) tahun 1975 – 2000
2. Netto Import Beras (NIB) tahun 1975 – 2000
3. Tingkat Inflasi (INF) tahun 1975 – 2000

5
TAMPILAN SPSS
1. Plot data secara grafis
Klik graphs  Histogram

12

10

8
Frequency

Mean = 578.1154
Std. Dev. = 263.31796
N = 26
0
200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00
cbrt

6
2. Statistik Deskriptif

Klik Analyze  descriptive statistics  descriptives

7
REGRESI DAN KORELASI
Klik Analyze  Regression  Linear ( kemudian klik statistics  beri check
list R-squared, descriptives, model fit dan kebutuhan lainnya  klik continue)
 klik OK

Tampilan Output

Descriptive Statistics

Std.
Mean Deviation N
cbrt 578,115
263,31796 26
4
jpb 26241,4
5586,82668 26
615
nib 1036,69
1098,56171 26
23
inf 12,6731 13,63653 26

8
Correlations

cbrt jpb nib inf


Pearson cbrt 1,000 ,829 ,386 ,134
Correlatio jpb ,829 1,000 -,033 -,066
n nib ,386 -,033 1,000 ,329
inf ,134 -,066 ,329 1,000
Sig. (1- cbrt . ,000 ,026 ,257
tailed) jpb ,000 . ,437 ,375
nib ,026 ,437 . ,050
inf ,257 ,375 ,050 .
N cbrt 26 26 26 26
jpb 26 26 26 26
nib 26 26 26 26
inf 26 26 26 26

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
1 (Const
-579,771 105,163 -5,513 ,000
ant)
jpb ,040 ,004 ,845 10,579 ,000
nib ,094 ,020 ,393 4,660 ,000
inf 1,153 1,633 ,060 ,706 ,487
a Dependent Variable: cbrt

Model yan digunakan:


CBRT = β0 + β1 JPB + β2 NIB + β3 INF + µ
Model persamaan:
CBRT = -579,77 + 0,040 JPB + 0,094 NIB + 1,153 INF + µ
R2 = 0,92

Anda mungkin juga menyukai