Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Teamwork 

Teamwork terbagi menjadi sembilan jenis, yaitu: 

1. Tim formal. Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai
bagian dari struktur organisasi formal. 
2. Tim vertikal. Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer
dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3. Tim horizontal. Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa
karyawan dari tingkat hierarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang
berbeda. 
4. Tim dengan tugas khusus. Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang
dibentuk di luar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan
atau kreativitas khusus. 
5. Tim mandiri. Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang
pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi
oleh seorang anggota terpilih. 
6. Tim pemecahan masalah. Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5
hingga 12 karyawan yang dibayar per-jam dari departemen yang sama, dimana mereka
bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan
kerja.
7. Problem solving team. Sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi berbagai masalah
yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini
adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana
memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota
tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh
orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu. 
8. Self managed team. Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas
dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka,
misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi
reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya
berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
9. Cross functional team. Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas
khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan
sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki
keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Komponen Teamwork 
Terdapat lima komponen inti yang mempengaruhi teamwork yang biasa disebut sebagai Big
Five of Teamwork, yaitu sebagai berikut:

a. Team Leadership 

Team leadership menjadi salah satu komponen dalam Big Five of Teamwork karena kegagalan
pimpinan dalam membimbing dan mengkoordinasi anggota tim dapat menjadi faktor kunci
dalam ketidak-efektifan tim kerja. Team Leadership memungkinkan kerja sama tim menjadi
efektif tidak hanya dengan menggabungkan kontribusi dari masing-masing anggota tim, tetapi
juga dengan memberikan pemahaman pada setiap anggota mengenai tujuan tim. Dengan kata
lain team leadership adalah kemampuan ketua tim dalam mengarahkan dan
mengkoordinasikan kegiatan anggota tim lainnya, menilai kinerja tim, menetapkan tugas,
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan tim, memotivasi anggota tim dan
membuat suasana yang positif.

b. Mutual Performance Monitoring 

Tim yang efektif merupakan tim yang terdiri dari anggota yang memiliki kesadaran fungsi tim
dengan memantau kerja sama anggota kelompoknya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
kesalahan, menyadari kesalahan sebelum atau sesegera mungkin setelah kesalahan terjadi.
Dengan kata lain, performance monitoring adalah kemampuan anggota tim untuk
mengembangkan pemahaman umum tentang tim dan menerapkan strategi yang secara akurat
memantau kinerja rekan se-tim untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat berjalan seperti yang
diharapkan.

c. Backup Behaviour 

Backup behavior didefinisikan sebagai kemampuan anggota tim untuk mengantisipasi


kebutuhan rekan tim lainnya. mencakup kemampuan untuk menggeser beban kerja rekan tim
untuk mencapai keseimbangan beban kerja di antara rekan se-tim. Jika pada mutual
performance monitoring, beban kerja anggota tim telah melampaui batas, tim dapat melakukan
backup behavior dengan menggeser tanggung jawab pekerjaan kepada anggota tim yang
kekurangan beban kerja. Kemampuan tim dalam mendistribusikan beban kerja berlebih
mengakibatkan tim dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan. Oleh
karena itu pentingnya backup behavior tidak hanya meningkatkan kinerja tiap anggota namun
juga memungkinkan tim dapat beradaptasi.

d. Adaptability 

Adaptability didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan strategi berdasarkan


informasi dari lingkungan, realokasi rekan tim dan mengubah perilaku data terjadi perubahan
lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa tim yang anggotanya mudah beradaptasi menjadi
lebih efektif daripada tim dengan anggota yang tidak fleksibel. Namun perubahan dalam
lingkungan atau tugas tim harus terus dikaji untuk menentukan apakah proses tim menjadi
efektif dalam mencapai tujuan dari waktu ke waktu. Kemampuan beradaptasi membantu tim
dapat merespon tuntutan yang tidak terduga misalnya penurunan kesehatan pasien. Oleh
karena itu, komponen ini bukan hanya berbicara mengenai kemampuan untuk mengubah
perilaku tim tetapi juga kemampuan untuk menghadapi perubahan yang baru ditemui.

e. Team Orientation 

Team orientation adalah kecenderungan untuk mengambil tanggung jawab rekan selama
interaksi kelompok dan keyakinan bahwa tujuan tim lebih penting dari tujuan pribadi. Selain itu
team orientation tidak hanya meningkatkan usaha dan kinerja individu dalam tim serta
kepuasan individu, tetapi tim orientation juga mempermudah kinerja tim secara keseluruhan
misalnya pengambilan keputusan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai