BADAN USAHA
Panduan ini dapat diakses secara gratis melalui http://oss.go.id/panduan,
dapat digandakan dan disebarluaskan, namun tidak untuk diperjualbelikan. Konten
dirumuskan per tanggal 29 November 2021 dan merupakan subjek terhadap perubahan.
Jika terdapat perubahan konten akan dituangkan dalam panduan baru dan
mengakibatkan tidak berlakunya panduan ini.
Online Single Submission (OSS) adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang dikelola
dan diselenggarakan oleh Lembaga OSS (Kementerian Investasi/BKPM). Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko melalui Sistem OSS merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja.
Dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja, kini sistem OSS melayani Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Mulai tanggal 4 Agustus 2021, Pelaku Usaha dapat mengakses Sistem OSS berbasis risiko melalui laman
https://oss.go.id/.
OSS Berbasis Risiko wajib digunakan oleh Pelaku Usaha, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
Pelabuhan Bebas (KPBPB).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah diimplementasikan dalam Sistem OSS Berbasis
Risiko. Sementara itu 353 KBLI yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 akan
diterapkan dalam sistem selambat-lambatnya akhir Agustus 2021.
Daftar Istilah
CV Commanditaire Vennootschap
KI Kawasan Industri
PT Perseroan Terbatas
Daftar Istilah
SS Sertifikat Standar
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang
perseorangan maupun badan usaha, dengan modal usaha maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:
MIKRO KECIL
TINGKAT Risiko Rendah Risiko Menengah Risiko Menengah Risiko Tinggi (T)
RISIKO (R) Rendah (MR) Tinggi (MT)
Untuk usaha dengan tingkat Risiko Rendah (R) dan Menengah Rendah (MR), proses perizinan
berusaha cukup diselesaikan melalui sistem Online Single Submission (OSS) tanpa membutuhkan
verifikasi atau persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, sedangkan usaha
dengan tingkat Risiko Menengah Tinggi (MT) dan Risiko Tinggi (T) membutuhkan verifikasi atau
persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Langkah Mengurus Perizinan Berusaha Bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) -
Badan Usaha
1. Pastikan Anda telah memiliki hak akses 10. Lengkapi Data Produk/Jasa
6. Lengkapi Data Pelaku Usaha 15. Pahami dan Centang Pernyataan Mandiri
7. Validasi Kelengkapan Data Badan Usaha 16. Periksa Draf Perizinan Berusaha
8. Lengkapi Data Usaha (Isi Data Pemilihan 17. Perizinan Berusaha terbit
Bidang Usaha)
● Sistem akan menampilkan data Badan Usaha yang tertarik dari sistem
AHU Online khusus untuk jenis usaha PT, PT Perorangan, CV, Firma,
Persekutuan Perdata, dan Koperasi.
● Sedangkan data Badan Usaha untuk jenis usaha lainnya harus melalui
proses perekaman (isi secara manual) dalam sistem.
● Sistem akan menampilkan data secara otomatis (dalam bentuk nominal uang):
1. Modal Dasar
2. Modal Ditempatkan
3. Modal Disetor
● Sedangkan data Badan Usaha untuk jenis usaha lainnya harus melalui
proses perekaman (isi secara manual) dalam sistem.
● Sedangkan data Badan Usaha untuk jenis usaha lainnya harus melalui
proses perekaman (isi secara manual) dalam sistem.
● Data yang harus Anda lengkapi: ● Sistem akan menampilkan
1. Jangka Waktu Firma (Jika data secara otomatis:
Terbatas, akan muncul kolom 1. Nama Badan Usaha
‘Masa Berlaku Legalitas’) Firma
2. Alamat Badan Usaha Firma 2. Jenis Badan Usaha
3. Kecamatan 3. Status Badan Hukum
4. Kelurahan/Desa Firma
5. RT/RW 4. Status Penanaman
6. Kode Pos Modal Firma
7. Email Badan Usaha Firma 5. Provinsi
8. NPWP Badan Usaha Firma 6. Kabupaten/Kota
9. Nomor Telepon
● Klik tombol Tarik Ulang Data Firma untuk menampilkan data terbaru
yang terdaftar dalam sistem AHU Online.
Lengkapi Data Badan Usaha (Persekutuan Firma) - Lanjutan
6.d
(Tarik Data AHU)
● Sedangkan data Badan Usaha untuk jenis usaha lainnya harus melalui
proses perekaman (isi secara manual) dalam sistem.
● Data yang harus Anda lengkapi: ● Sistem akan menampilkan
1. Jangka Waktu Perdata (Jika data secara otomatis:
Terbatas, akan muncul kolom 1. Nama Badan Usaha
‘Masa Berlaku Legalitas’) Perdata
2. Alamat Badan Usaha Perdata 2. Jenis Badan Usaha
3. Kecamatan 3. Status Badan Hukum
4. Kelurahan/Desa Perdata
5. RT/RW 4. Status Penanaman
6. Kode Pos Modal Perdata
7. Email Badan Usaha Perdata 5. Provinsi
8. NPWP Badan Usaha Perdata 6. Kabupaten/Kota
9. Nomor Telepon
● Klik tombol Tarik Ulang Data Perdata untuk menampilkan data
terbaru yang terdaftar dalam sistem AHU Online.
Lengkapi Data Badan Usaha (Persekutuan Perdata) -
6.e
Lanjutan (Tarik Data AHU)
● Sistem akan menampilkan form Tarik
Data AHU (Persekutuan Perdata)
secara otomatis:
1. Jenis Perusahaan
2. Nama Perusahaan
3. Nomor Identitas
● Sistem akan menampilkan isian Modal Usaha berupa data yang harus Anda lengkapi:
1. Modal Dasar (dalam nominal uang)
2. Modal Ditempatkan (dalam nominal uang)
3. Modal Disetor (dalam nominal uang)
1. Modal Disetor (Dalam Bentuk Lain)
Lengkapi Data Badan Usaha (Persyarikatan/Persekutuan) -
6.g
Lanjutan
● Sistem akan menampilkan isian Modal Usaha berupa data yang harus Anda lengkapi:
1. Modal Dasar (dalam nominal uang)
2. Modal Ditempatkan (dalam nominal uang)
3. Modal Disetor (dalam nominal uang)
1. Modal Disetor (Dalam Bentuk Lain)
Lengkapi Data Badan Usaha (Perusahaan Umum/Perum) -
6.i
Lanjutan
● Sistem akan menampilkan isian Modal Usaha berupa data yang harus Anda lengkapi:
1. Modal Dasar (dalam nominal uang)
2. Modal Ditempatkan (dalam nominal uang)
3. Modal Disetor (dalam nominal uang)
1. Modal Disetor (Dalam Bentuk Lain)
6.j Lengkapi Data Badan Usaha (Badan Layanan Umum) -
Lanjutan
● Data-data lainnya yang harus Anda lengkapi
(isi secara manual):
a) Klik tombol Tambah Dasar
Pembentukan Badan Usaha untuk
menambah data legalitas.
(lanjut ke langkah 6.j1)
b) Klik tombol Tambah Pengurus untuk
menambah data Pengurus dan
Pemegang Saham.
(lanjut ke langkah 6.j2)
c) Klik tombol Tambah Bidang Usaha
untuk menambah Data Maksud dan
Tujuan.
(lanjut ke langkah 6.j3)
Lengkapi Data Badan Usaha (Badan Layanan Umum) -
6.j1
Lanjutan
● Sistem akan menampilkan isian Modal Usaha berupa data yang harus Anda lengkapi:
1. Modal Dasar (dalam nominal uang)
2. Modal Ditempatkan (dalam nominal uang)
3. Modal Disetor (dalam nominal uang)
1. Modal Disetor (Dalam Bentuk Lain)
6.k Lengkapi Data Badan Usaha (Badan Hukum Lainnya) -
Lanjutan
● Data-data lainnya yang harus Anda lengkapi
(isi secara manual):
a) Klik tombol Tambah Dasar
Pembentukan Badan Usaha untuk
menambah data legalitas.
(lanjut ke langkah 6.k1)
b) Klik tombol Tambah Pengurus untuk
menambah data Pengurus dan
Pemegang Saham.
(lanjut ke langkah 6.k2)
c) Klik tombol Tambah Bidang Usaha
untuk menambah Data Maksud dan
Tujuan.
(lanjut ke langkah 6.k3)
Lengkapi Data Badan Usaha (Badan Hukum Lainnya) -
6.k1
Lanjutan
● Jika data tervalidasi lengkap dan sesuai, lalu klik kotak centang/checkbox.
● Jika pilih Sudah, akan muncul kolom pilihan dan pilihlah jenis dokumen persetujuan lingkungan
yang dimiliki.
● Klik tombol LANJUT, untuk ke langkah selanjutnya (langkah 15) tanpa melalui proses pemilihan
parameter
14.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu) - Lanjutan
● Jika pilih Belum, sistem akan menampilkan konfirmasi “Pilih Jenis Usaha dan/atau Kegiatan” yang
harus Anda pilih berdasarkan KBLI/Bidang Usaha terpilih.
● Klik LANJUT
15
14 Pahami dan Centang Pernyataan Mandiri - Lanjutan