Anda di halaman 1dari 9

SOSIALISASI OSS RBA

K/L/D

30 Juli 2021

Endar Hartono - Tenaga Ahli OSS


Kategori Pelaku Usaha

Orang - Persyarikatan atau Persekutuan


Perseorangan - Yayasan
UMK - Perseroan Terbatas (PT)
Badan Usaha - Persekutuan Komanditer
- Badan Hukum Lainnya
- Persekutuan Firma
Orang
- Persekutuan Perdata
Perseorangan
OSS - Koperasi
- Perusahaan UmuM
Badan Usaha
- KPPA
Kantor - KPPA (Jasa Penunjang Tenaga Listrik Asing)
Non UMK
Non-UMK Perwakilan
Perwakilan - KP3A
- KP3A - PMSE
- BUJKA
Badan Usaha
Online Single Submission (OSS) Badan Usaha
Luar Negeri
berbasis risiko memberikan Luar Negeri - Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi ke - Pedagang Berjangka Asing
dalam kedua kelompok besar, yaitu Usaha - PSE Asing
Mikro Kecil (UMK) dan Non Usaha Mikro - Bentuk Usaha Tetap
Kecil (Non UMK)
Skala Usaha – UMK
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang perseorangan maupun badan usaha,
dengan modal usaha maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:

< Rp 1 Miliar Rp 1 Miliar s/d Rp 5 Miliar

MIKRO KECIL

Sebelum UU CK: Sebelum UU CK:


< Rp 50 juta > Rp 50 juta < 500 juta
Skala Usaha – Non UMK

Usaha milik Warga


Negara Indonesia, Badan usaha milik Orang
baik orang Penanaman Modal perseorangan
warga negara Badan usaha asing
perseorangan Asing (PMA) atau
Indonesia atau asing, yang didirikan di
maupun badan Penanaman Modal
atau badan usaha luar wilayah
usaha, dengan Dalam Negeri
yang merupakan Indonesia dan
modal usaha lebih (PMDN) dengan
perwakilan pelaku melakukan usaha
dari Rp5 miliar modal usaha lebih
usaha dari luar dan/atau kegiatan
sampai dengan dari Rp10 miliar
negeri dengan pada bidang
paling banyak Rp10 tidak termasuk
persetujuan tertentu.
miliar tidak tanah dan bangunan
termasuk tanah dan tempat usaha. pendirian kantor di
bangunan tempat wilayah Indonesia.
usaha.

KANTOR
MENENGAH BESAR BULN
PERWAKILAN
Tingkat Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha dan tingkat risiko tersebut
menentukan jenis perizinan berusaha. Pemerintah telah memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang dapat dicek di tautan ini. KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI tahun 2020
dengan angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian tingkat risiko usaha dan jenis perizinan berusahanya :

TINGKAT Risiko Menengah Risiko Menengah


Risiko Rendah (R) Risiko Tinggi (T)
RISIKO Rendah (MR) Tinggi (MT)

PERIZINAN Nomor Induk Berusaha ▪ Nomor Induk ▪ Nomor Induk ▪ Nomor Induk
BERUSAHA (NIB) Berusaha (NIB) dan Berusaha (NIB) Berusaha (NIB),
▪ Sertifikat Standar dan ▪ Izin yang harus
(SS) berupa ▪ Sertifikat Standar (SS) disetujui oleh
Pernyataan Mandiri yang harus Kementerian/Lemba
diverifikasi oleh ga/ Pemerintah
Kementerian/ Daerah, dan/atau
Lembaga/ Sertifikat Standar (SS)
Pemerintah Daerah jika dibutuhkan
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko

Pendaftaran Penapisan
BPJS dan 1 Bidang Usaha Pertukaran data terkait
NPWP sertifikasi halal dan SNI
Skala Usaha*,
Lokasi*, KBLI,
Input data pada OSS BUPM, dsb
digunakan untuk Validasi data
pendaftaran pelaku usaha perseorangan Sistem Perizinan UMK Produk
belum memiliki Risiko Rendah Cetak
NPWP/BPJS
• Kewenangan Pusat
Perseorangan
(Sistem OSS) 4 Produk OSS UUCK

Registrasi dan Sistem Perizinan UMK Produk


Smart Engine Smart Engine
Hak Akses Risiko Menengah
Risiko Perizinan Cetak
Pelaku Usaha Rendah/Tinggi, Tinggi

2 Validasi Sistem Perizinan


Badan Non-UMK Risiko
Rendah, Menengah,
Database Tinggi
KBLI berikut Sub-Proses
Validasi data Sub-Sistem
Ketentuannya Perizinan:
badan usaha
Pengajuan Pengawasan
Fasilitas
Persyaratan, Kewenangan
Memproses dan Validasi
Hak Akses (K/L/D), dan Integrasi dengan
Parameter Persyaratan
K/L/D Berizinan Berusaha
(K/L) terkait sesuai pengampu
bidang usaha
Aliran Permohonan Sesuai
Sektor, Lokasi, dan Bidang Usaha
(terkait Izin Lingkungan)

Pemrosesan Perizinan
3 di K/L/D terkait

K/L/D (Kementerian, Lembaga, dan Daerah)


Gambaran Umum Pemrosesan oleh K/L/D

Risiko Rendah (R) NIB

Pelaku
Usaha
Risiko Menengah Pernyataan NIB + SS
Rendah (MR) Mandiri
Pemilihan
Pengisian
Bidang
Data Usaha
Usaha Pemenuhan Pemenuhan
Risiko Menengah NIB + Izin
Sesuai KBLI Validasi Tingkat Persyaratan Persyaratan
Tinggi (MT)
2020 Risiko Dasar Sektoral

Izin Lokasi
Darat, Laut, Risiko Tinggi (T)
Hutan

Aliran data dan pertukaran data otomatis sesuai


bidang usaha, lokasi, skala, dan tingkat risiko
K/L/D

Verifikasi Verifikasi
Verifikasi
Persyaratan Persyaratan
Lokasi
Dasar Izin / SS
Pertukaran Data dalam OSS Berbasis Risiko
Terdapat tiga metodologi yang digunakan di dalam OSS untuk terintegrasi dengan K/L/D
▪ Kementerian Dalam Negeri
▪ Kemenkumham
▪ Kementerian Keuangan
11 ▪ Kementerian ATR/BPN
▪ Kementerian Kelautan dan Perikanan
1
▪ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan / PTSP
Pertukaran Data Terkait
▪ Kementerian Tenaga Kerja
Perizinan Berusaha ▪ Kementerian
BPJS Kesehatan PUPR
▪ Kementerian Pertanian
BPJS Ketenagkerjaan
Pemroresan, Pemenuhan ▪ Kementerian Perindustrian
Badan Standarisasi Nasional
▪ Kementerian ESDM
Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal
Persyaratan, Validasi, dsb
▪ Kementerian Perhubungan
▪ Otoritas Jasa Keuangan
22 ▪ Kementerian Kesehatan
▪ Kementerian Ristek Dikti
2
Pemrosesan Perizinan ▪ Kementerian Kominfo
▪ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dengan Hak Akses K/L ▪ Kementerian Pariwisata
▪ Kepolisian Republik Indonesia
▪ Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
▪ Otoritas Jasa Keuangan
▪ PPATK
▪ BPOM
548 DPMPTSP ▪ BAPETEN
3 ▪ Kementerian Perdagangan
Pemrosesan Perizinan
▪ BP Batam
Dengan Hak Akses ▪▪ DPMPTSP
Kementerian[514Agama
Kabupaten/Kota + 34 Provinsi]
Daerah ▪ Direktorat Jenderal Anggaran

Anda mungkin juga menyukai