ORANG PERSEORANGAN
Dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja, kini sistem OSS melayani Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Mulai tanggal 4 Agustus 2021, Pelaku Usaha dapat mengakses Sistem OSS berbasis risiko melalui laman
https://oss.go.id/.
OSS Berbasis Risiko wajib digunakan oleh Pelaku Usaha, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
Pelabuhan Bebas (KPBPB).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah diimplementasikan dalam Sistem OSS Berbasis
Risiko. Sementara itu 353 KBLI yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 akan
diterapkan dalam sistem selambat-lambatnya akhir Agustus 2021.
Daftar Istilah
CV Commanditaire Vennootschap
KI Kawasan Industri
SS Sertifikat Standar
KANTOR
MENENGAH BESAR PERWAKILAN BULN
Tingkat Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan
usaha dan tingkat risiko tersebut menentukan jenis perizinan berusaha. Pemerintah telah
memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia) yang dapat dicek di tautan ini. KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI tahun 2020 dengan
angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian tingkat risiko usaha dan jenis
perizinan berusahanya :
TINGKAT Risiko Rendah Risiko Menengah Risiko Menengah Risiko Tinggi (T)
RISIKO (R) Rendah (MR) Tinggi (MT)
7. Isi Data Pemilihan Bidang Usaha 15. Periksa Draf Perizinan Berusaha
● Jika lokasi usaha yang dimohonkan tidak berada pada wilayah yang sudah memiliki RDTR atau bukan di Kawasan
Industri/KEK/KPBPB atau tidak memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam isian terkait Pasal 181 PP 5/2021,
maka sistem akan mengirimkan notifikasi permohonan Persetujuan KKPR (PKKPR) kepada Kementerian
ATR/Pemerintah Daerah sesuai kewenangan, sehingga status di sini tertulis “PKKPR dalam proses verifikasi” dan
Pelaku Usaha perlu melalui proses Pemenuhan Persyaratan pada menu yang sudah disediakan (dapat dilihat pada
langkah 14).
● Tahapan ini juga berlaku sama untuk lokasi usaha di Hutan dan Laut, dengan kondisi berikut:
a) Untuk lokasi usaha di Hutan, dimana memerlukan pemenuhan persyaratan dan verifikasi (Persetujuan
Penggunaan Kawasan Hutan/Pelepasan Kawasan Hutan) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
b) Untuk lokasi usaha di Laut, dimana memerlukan pemenuhan persyaratan dan verifikasi
(Persetujuan KKPR Laut) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
12.b Periksa Daftar Kegiatan Usaha
• Sistem akan menampilkan:
1. KBLI
2. Lokasi Usaha
3. Data Usaha
4. Skala Usaha
5. Tingkat Risiko
6. Pernyataan Mandiri
7. Status
● Jika KKPR diterbitkan otomatis atau telah diverifikasi dan disetujui, Anda dapat melanjutkan
proses permohonan dengan klik tombol ikon “V”.
● Untuk Perizinan Non UMK Risiko Menengah Rendah lanjut ke langkah 13..
13 Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu)
• Jika pilih Sudah, akan muncul kolom pilihan dan pilihlah jenis dokumen persetujuan lingkungan
yang dimiliki.
• Klik tombol LANJUT, untuk ke langkah selanjutnya (langkah 14) tanpa melalui proses pemilihan
parameter
13.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha Tertentu) - Lanjutan
• Jika pilih Belum, sistem akan menampilkan konfirmasi “Pilih Jenis Usaha dan/atau Kegiatan” yang
harus Anda pilih berdasarkan KBLI/Bidang Usaha terpilih.
● Sistem akan menampilkan berbagai macam Pernyataan Mandiri sesuai dengan data dan
informasi yang tersimpan sebelumnya, seperti Pernyataan Mandiri K3L, Kesediaan Memenuhi
Standar Usaha (risiko Menengah Tinggi)/Kesediaan Memenuhi Persyaratan izin (risiko Tinggi),
SPPL, dan lain-lain.
● Baca, pahami, dan klik kotak centang/checkbox pada setiap Pernyataan Mandiri yang
tertera.