Skripsi
Oleh:
NURWAFIA
NIM: 50500117091
Nama : Nurwafia
NIM : 50500117091
Jur/Prodi/Konsentrasi : Jurnalistik
NURWAFIA
NIM: 50500117091
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam kepada junjungan kita Muhammad
SAW yang telah membawa dan menebar kebaikan di muka bumi, sosok pemimpin
yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kepemimpinan, yang berhijrah dari masa
jahiliah menuju berperadaban. Semoga kita selalu dalam lindungannya dan mengikuti
kesulitan yang dihadapi penulis dan tidak bisa disebut satu persatu. Adanya Covid-19
tentunya berpengaruh dalam terselesaikannya tulisan ini, namun selama penulisan ini,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, ada banyak pihak yang telah terlibat
dalam proses penyelesaian tulisan ini dengan menyalurkan gagasan serta dukungan
yang membuat penulis tetap semangat dan optimis dalam penyelesaian karya tulis
ilmiah ini. Oleh karenanya, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D.,
Wakil Rektor 1 Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II Dr. Wahyuddin,
Wakil Rektor III M.Hum dan Prof. Darussalam, M.Ag., serta Wakil Rektor IV
iv
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr. Firdaus
Muhammad, MA., Wakil Dekan I Dr. Irwan Misbach, SE., M.Si., Wakil
Dekan II Dr. Hj. Nurlaelah Abbas, Lc, MA., dan wakil Dekan III Dr. Irwanti
Said, M.Pd.
3. Ketua Jurusan Jurnalistik Drs. Nur Latief, M.Pd dan Sekretaris Jurusan
Jurnalistik Mudzhira Nur Amrullah, S.Soc., M.Si., atas segala ketulusan dan
4. Terima kasih kepada Drs. Iftitah Jafar, MA., dan Andi Muh. Fadli S.Sos.,
yang telah mengajarkan penulis tentang teknik dan tata cara penulisan skripsi
sehingga penulis dapat memahami dan mampu memulai pembuatan tulisan ini.
6. Segenap Dosen, staf tata usaha dan administrasi Fakultas Dakwah dan
Komunikasi atas segala ilmu dan pengetahuan serta motivasi yang telah
7. Orang tua tercinta, Muh. Nasir dan Fatma yang telah memberikan dukungan,
v
8. Nenek terkasih, Rukayah yang terus mengingatkan penulis tentang waktu,
skripsi dan bimbingan sehingga penulis tidak pernah lengah saat proses
Nurfainnah dan Nirfana yang terus memberi dukungan dan juga selalu
mengingatkan penulis tentang waktu yang singkat dan target yang harus
10. Kepada senior-senior yang telah membuka pikiran penulis dengan memberi
11. Teman-teman tercinta Pute, Indra, Nunu, Esty, Fira, Mute, Wani, Sulastri yang
tulisan.
Akhir kata, penulis berharap apa yang telah diberikan ini bisa menjadi amal
jariyah untuk kalian semua, serta dengan selesainya tulisan ini penulis berharap bisa
NURWAFIA
NIM: 50500117091
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
ABSTRAK .............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1-11
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Fokus dan Deskripsi Fokus ........................................................................ 6
D. Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu ....................................................... 8
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................. 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... 12-36
A. Tinjauan Tentang Iklan di Televisi ......................................................... 12
B. Teori Representasi .................................................................................... 16
C. Konstruksi Sosial atas Realitas Media Massa ........................................ 21
D. Hijab dan Media Massa ............................................................................ 25
E. Analisis Semiotika .................................................................................... 27
F. Kedudukan Perempuan Berhijab dalam Islam....................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 38-41
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 38
B. Pendekatan Penelitian............................................................................... 39
C. Sumber Data .............................................................................................. 40
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 41
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 42
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 42
vii
BAB IV REPRESENTASI PEREMPUAN BERHIJAB DALAM IKLAN
SHAMPO REJOICE VERSI “HIJABISA” FATIN SHIDQIA LUBIS .......... 43-83
A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 43
B. Simbolisasi tanda dan makna perempuan berhijab dalam Iklan Rejoice
Versi „HijaBisa‟ Fatin Shidqia Lubis ...................................................... 52
C. Representasi makna hijab dalam Iklan Rejoice Versi „HijaBisa‟ Fatin
Shidqia Lubis ............................................................................................. 63
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 87-85
A. Kesimpulan ................................................................................................ 87
B. Implikasi .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89-88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 92
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
ABSTRAK
Nama : Nurwafia
NIM : 50500117091
Judul : Representasi Perempuan Berhijab Dalam Iklan Shampo Rejoice
Versi “Hijabisa” Fatin Shidqia Lubis (Analisis Semiotika Roland
Barthes pada Iklan Shampo di Televisi)
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Media massa dan perempuan adalah dua hal yang hampir selalu berkaitan.
Media massa adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikator
kepada khalayak, sementara perempuan mengambil peran sebagai orang yang mampu
menyampaikan makna dari informasi yang diberikan. Seperti yang diketahui bahwa,
perempuan adalah makhluk yang paling indah yang telah Allah Swt., ciptakan.
Perempuan yang cantik mampu menarik perhatian banyak orang terlebih bagi kaum
laki-laki. Perempuan yang memiliki daya tarik lebih adalah perempuan yang cantik
dan berhati baik serta mampu mengurus diri mereka agar tetap terlihat cantik.
Hasil temuan Tomagola dari sekitar 300-an iklan menghasilkan bahwa iklan
menciptakan beberapa citra baru bagi perempuan yang salah satunya merupakan citra
pigura. Citra pigura ini menunjukkan bagaimana citra seorang perempuan yang harus
tetap terlihat memikat, yaitu memiliki kulit yang putih, tubuh yang langsing, dan
bagaimana mereka terlihat lebih awet muda sehingga mampu menarik perhatian
diperhatikan secara teliti, Iklan di televisi memang didominasi oleh iklan seorang
1
Sarah Santi, “Perempuan dalam Iklan: Otonomi atas Tubuh atau Komoditi?” Jurnal
Komunikologi 1, No. 1 (2004): 24-31
1
2
perempuan dibanding dengan laki-laki. Merita Auli dalam jurnal analisis sosial politik
televisi mencapai 33% sedangkan laki-laki hanya 17% saja. Dalam persentase yang
mendominasi dibanding laki-laki dengan jumlah perbedaan yang cukup besar.2 Hal ini
kepuasan dari pengiklan maupun para konsumen. Namun, tidak dapat dipungkiri
bahwa iklan yang didominasi oleh perempuan ini tidak terlepas dari strategi pengiklan
kebutuhan konsumen dan mampu mengikuti suatu tren di kalangan masyarakat. Salah
satu tren sekarang yang juga digunakan oleh pengiklan adalah perempuan berhijab.
Perempuan dengan hijab kini menjadi tren di kalangan masyarkat luas. Bukan hanya
di Indonesia, tren hijab kini telah mendunia. Mengetahui hal tersebut, pengiklan
berhijab sebagai objek dalam mengiklankan sebuah produk yang bahkan sebenarnya
Salah satu iklan yang melibatkan perempuan berhijab tersebut adalah Iklan
produk shampo Rejoice yang tayang di televisi. Jika biasanya iklan shampo
diperankan oleh perempuan dengan rambut indahnya, maka berbeda dengan iklan
shampo Rejoice ini yang menggunakan perempuan berhijab sebagai bintang iklan.
Iklan tersebut menunjukkan citra perempuan yang berbeda dengan iklan shampo pada
2
Merita Auli, Ririn Jamiah, “Dominasi Perempuan dalam Iklan Televisi: Stereotip Gender
dalam Iklan Televisi Pada Sctv” Analisis Sosial Politik 1, No. 2 (2017): 137-148.
3
umumnya karena menampilkan bintang iklan yang menggunakan hijab. Di sisi lain
representasi iklan shampo tentunya tidak lain untuk mencapai kepentingan perusahaan
Iklan tersebut, yakni shampo Rejoice versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis,
menampilkan adegan yang berbeda-beda dengan gaya hijab yang berbeda-beda pula.
Iklan yang melibatkan beberapa perempuan berhijab dengan paras cantik dan kulit
yang mulus dengan gaya sedemikian rupa ini tentunya menjadi strategi pengiklan
untuk menarik perhatian konsumen. Gaya yang unik dan penampilan yang menarik
adalah salah satu faktor yang menjadi perhatian konsumen, maka jadilah perempuan
berhijab dengan banyak gaya hijab sebagai objek dalam pemasaran produk.
Fatin Shidqia Lubis adalah selebriti yang dipilih sebagai model utama dan
beberapa perempuan lainnya yang menggunakan hijab. Hal ini menunjukkan bahwa
iklan tersebut ditujukan kepada seorang perempuan berhijab yang ingin tetap
memiliki kulit kepala dan rambut yang sehat dan segar sehingga tetap istiqomah
dalam hijabnya. Iklan ini tentunya ingin memberikan kesan yang baru dengan
menampilkan citra baru terhadap produknya. Selain itu, pengiklan tentunya tahu apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat luas terlebih bagi perempuan yang menggunakan
hijab.
Fatin Shidqia Lubis yang dipilih menjadi model utama iklan shampo Rejoice
tentunya memiliki pertimbangan dari para pengiklan. Fatin dikenal sebagai penyanyi
muda dengan gaya hijab dan suara yang unik. Usianya yang masih remaja dengan
keunikan hijabnya inilah yang menjadikannya cocok untuk menjadi bintang utama
dalam iklan tersebut. Fatin si remaja cantik dan bersuara indah itu memberikan
motivasi kepada remaja lain agar tetap istiqomah dengan hijab yang mereka kenakan.
4
citra baru terkait iklan shampo yang menandakan bahwa perempuan masih bisa
merasakan kondisi rambut yang nyaman dan segar sehingga membuat perempuan
muslimah yang menggunakan hijab mampu untuk tetap istiqomah dengan apa yang
utamanya bagi perempuan berhijab bahwa produk shampo Rejoice tersebut memang
cocok digunakan untuk perempuan berhijab agar kulit kepala tetap segar sehingga
hijab ini kemudian menjadi masalah, bukankah untuk menunjukkan manfaat secara
langsung dari produk shampo harus terlebih dahulu menunjukkan bagaimana hasil
yang didapat melalui rambut yang ditampilkan, sementara dalam iklan tersebut hanya
menunjukkan berbagai macam jenis hijab dan penggunaannya. Hal inilah yang
kemudian membuat peniliti tertarik untuk meneliti iklan Rejoice Versi HijaBisa
tanda.3 Tanda adalah segala bentuk realitas yang ada dalam kehidupan masyarakat
Dalam iklan Rejoice yang melibatkan Fatin Shidqia Lubis dan beberapa
perempuan berhijab ini seolah ingin menunjukkan bagaimana manfaat dari shampo
3
Ersa Nur Oktavia, dkk, “Representasi Perempuan Berhijab dan Budaya Konsumen dalam
Iklan Wardah Exclusive Series in London”, Audiens 1, No. 2 (2020): 157-166
5
peniliti, manfaat dari produk shampo sendiri tidak terlalu ditunjukkan melalui
berbagai bentuk gaya hijab jika hanya dilihat dari bentuk luarnya saja. Oleh karena
itu, peneliti mengungkap makna yang ada dalam sebuah tanda yang ditunjukkan
menggunakan bahasa yang lazim sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Representasi dalam iklan Rejoice ini akan dilakukan dengan metode analisis
Roland Barthes karena Roland Barthes adalah salah seorang pemikir strukturalis yang
petanda dan penanda atau denotasi dan konotatif ini memberikan makna tentang arti
yang sesungguhnya dari tanda itu sendiri, sehingga bisa digunakan untuk
mendapatkan makna apa yang sebenarnya terkandung dalam penggunaan hijab pada
iklan tersebut.4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka pokok
masalah yang diteliti adalah bagaimana representasi hijab dalam iklan Rejoice versi
“Hijabisa” Fatin Shidqia Lubis. Adapun sub masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
4
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 67
6
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah garis besar dari sebuah penelitian. Adanya fokus
penelitian ini tentunya menjadi penunjang agar penelitian dan analisa data menjadi
lebih terarah. Suatu fokus penelitian harus diungkap secara eksplisit agar
“Hijabisa” Fatin Shidqia Lubis” (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan
Shampo di Televisi” ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Oleh karena itu,
mengidentifikasi bagaimana simbolisasi tanda dan makna hijab dalam iklan Shampo
Rejoice Versi HijaBisa dengan judul “Tetap Istiqomah, Bersama Rejoice Hijab 3in1
buat kamu” yang dirilis peda tanggal 15 April 2020 dan berdurasi 1 menit 19 detik.
2. Deskripsi Fokus
Deskripsi fokus bertujuan agar lebih mengetahui maksud dari fokus penelitian.
Oleh karena itu, peneliti memberikan deskripsi dari fokus penelitian tersebut sebagai
berikut:
memperkenalkan barang dan jasa dan ditawarkan kepada khalayak melalui berbagai
media baik cetak, media elektronik maupun media online. Sebuah iklan akan selalu
ataupun konsumen. Tetapi, sebuah iklan bukan hanya sekadar informasi semata,
Iklan Rejoice ini adalah iklan tentang produk shampo yang diperankan oleh
perempuan berhijab dengan gaya hijab yang bermacam-macam. Dalam iklan tersebut
terdapat beberapa perempuan berhijab, salah satunya adalah Fatin Shidqia Lubis yang
b. Representasi
tanda yang ada melalui pemikiran peneliti yang kemudian diungkapkan dalam bentuk
bahasa yang lazim. Representasi dianggap sebagai alat bantu bagi seseorang untuk
pengiklan yang menjadikannya sebagai model utama dalam proses pemasaran sebuah
produk termasuk pada produk iklan Shampo Rejoice Versi HijaBisa Fatin Shidqia
Lubis. Perempuan dan hijab adalah sesuatu yang tidak bisa terpisahkan, sebagai
adalah segala sesuatu yang dapat menjadi penutup ataupun melindungi aurat
Indonesia.
8
d. Analisis semiotika
mengidentifikasi tanda dan makna yang terkandung dalam suatu objek maupun
peristiwa. Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda. Artinya, segala
sesuatu yang bisa diamati dapat disebut sebagai tanda. Dengan analisis semiotika,
peneliti akan merekonstruksi tanda menjadi sebuah makna terhadap realitas yang ada
di dalam iklan.
referensi untuk memudahkan penulisan karya ilmiah ini, sedangkan tolok ukur sendiri
dibutuhkan sebagai perbandingan tulisan orang lain dan tulisan dalam penelitian ini.
1. Skripsi oleh Andi Ferawati yang berjudul “Representasi Citra Wanita Berhijab
dalam Iklan Shampo Sunsilk Clean and Fresh versi Risty Tagor (Analisis
citra perempuan berhijab dalam sebuah iklan shampo. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa citra perempuan berhijab dalam iklan adalah mereka yang
berhati baik dan selalu nyaman dengan hijab yang dikenakannya. Seperti yang
ditunjukkan oleh Risty Tagor yang tenang dan gembira di bawah teriknya
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, pada Juli
3. Jurnal oleh Ersa Nur Oktavia, Pinto Rizqan Palma Putra, dan Sabrina yang
April 2020. Dalam penelitian tersebut, peneliti (Ersa Nur Oktavia, dkk)
satu iklan kecantikan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam iklan
tersebut, citra perempuan muslimah terlihat lebih modern dan hidup dengan
perempuan memang hanya dilihat dari kecantikan wajah dan fisiknya saja.
tabel berikut.
10
Tabel 1.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui simbolisasi tanda yang ada dalam iklan Rejoice versi Hijabisa
yang berjudul “Tetap Istiqomah bersama Rejoice Hijab 3in1 Buat Kamu"
b. Untuk mengetahui representasi makna hijab dalam iklan Rejoice versi Hijabisa
yang berjudul “Tetap Istiqomah bersama Rejoice Hijab 3in1 Buat Kamu"
2. Kegunaan Penelitian
makna dari sebuah tanda atau simbol dengan benar, terutama bagi mahasiswa
b. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan menjadi
identifikasi tanda dengan menggunkan analisis semiotika. Penelitian ini juga dapat
sehingga apa yang ingin disampaikan bisa dimengerti oleh khalayak dan
konsumen.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Kata iklan atau advertising berasal dari bahasa Yunani yang berarti
„menggiring orang pada gagasan‟. Secara komprehensif, iklan adalah “semua bentuk
aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu”.1 Iklan juga berfungsi sebagai alat
komersial dalam penggiringan opini publik. Iklan terus berusaha untuk membuat
produknya menjadi terlihat menarik dengan menggunakan cara apapun yang mampu
merupakan segala bentuk pesan atau informasi tentang sebuah produk yang
disampaikan melalui suatu media untuk sebagian atau seluruh masyarakat, di mana
kegiatan tersebut dibiayai oleh pemrakarsa atau siapapun yang bertanggung jawab
atas produk tersebut.2 Namun, agar bisa membedakannya dengan pengumuman biasa,
iklan lebih mengarah pada ajakan yaitu membujuk orang untuk membeli suatu
produk. Iklan terbagi menjadi beberapa jenis iklan yakni, iklan media cetak, iklan
radio, iklan internet, iklan bioskop, dan iklan televisi. Iklan memiliki sifat dan
1
Ambar Lukitaningsih, “Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran”, Ekonomi
dan Kewirausahaan 13, no 2 (2013): 116-129
2
Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Cet. I; Jakarta:
Rajwali Pers, 2013), h. 96
12
13
realitas yang ada, namun tanpa disadari apa yang dilakukan iklan telah diterima di
secara umum.4 Oleh karena itu, sampai saat ini masih banyak yang menggunakan
televisi sebagai wadah untuk promosi atau mengenalkan segala jenis produk. Sesuai
dengan karakteristiknya, iklan televisi memiliki unsur suara, gambar, dan gerak
sehingga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian target audiens atau
khalayak karena setiap gambar dan suara biasanya berisikan ajakan dan persuasi.
Iklan yang ditayangkan di televisi selalu mampu menyampaikan pesan yang mudah
Menurut Asni Djamereng, iklan televisi adalah gabungan antara teks dan
iklan.5 Khalayak dipaksa untuk menerima sebuah realitas yang dibuat iklan yang
sebenarnya tidak ada. Iklan terus membuat dan memengaruhi khalayak bahwa realitas
yang mereka buat memang benar adanya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa iklan
sangat membantu masyarakat luas. Hal ini terbukti dengan banyaknya kebutuhan
masyarakat yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh pihak pengiklan. Tanpa
3
Asni Djamereng, “Analisis Semiotika Pada Iklan Di Televisi”, Jurnal Al-Khitabah 4, no. 1
(April 2018): 1-16
4
Sunarto, Televisi, Kekerasan dan Perempuan (Cet. I; Jakarta: Kompas, 2019), h. 8.
5
Asni Djamereng, “Analisis Semiotika Pada Iklan Di Televisi”, Jurnal Al-Khitabah 4, no. 1 (April
2018): 1-16.
14
iklan, masyarakat akan sulit untuk mengetahui segala jenis produk yang mereka
butuhkan.
Saat ini, televisi merupakan meda untuk melakukan aktivitas dakwah, tak
terkecuali iklan. Iklan kini banyak menyajikan iklan yang bersifat dakwah atau
sebagai sebuah subjek maupun objek. Iklan saat ini memang banyak menampilkan
perempuan berhijab, mulai dari iklan kosmetik, iklan shampo, iklan kebutuhan rumah
tangga dan banyak lainnya. Hijab dalam dunia periklanan saat ini memang menjadi
sebuah batu lonjakan untuk para pemodal iklan karena hijab diketahui telah menjadi
informatif atas apa yang ditawarkannya saja, melainkan bagaimana iklan mampu
Menurut Kotler Kotler dan Armstrong yang dikutip dalam buku Dendy, efektivitas
iklan bergantung pada struktur isi pesan. Idealnya sebuah pesan yang disampaikan
Perhatian dapat ditujukan secara umum, namun akan lebih baik lagi jika
perhatian itu dapat diarahkan khusus untuk para konsumen dan calon
b. Dapat menarik.
6
Luis Nanda Sukmana, dkk, “Pengaruh efektifitas iklan televisi” Jurnal Manajemen 9, no. 2
(2017): 76-84
15
Sebuah iklan akan menarik jika telah memberikan informasi yang tidak biasa
harus paham motif seseorang untuk membeli. Adapun motif seseorang untuk
membeli adalah motif rasionil dan motif emosionil. Motif rasionil adalah
manfaat produk maupun jasa yang mereka tampilkan. Apa yang ditampilkan iklan ini
tentunya untuk memengaruhi sikap konsumen agar produk yang mereka iklankan bisa
diterima dan dipercaya. Iklan sendiri memiliki tujuan khusus yaitu untuk
memperkenalkan merek baru, memberi informasi tentang fitur dan keunggulan suatu
produk atau merek pada konsumen, membentuk persepsi konsumen akan produk
atau merek, membangun selera akan suatu produk, serta membujuk konsumen untuk
Periklanan tidak terlepas dari dua aspek kehidupan manusia yakni ekonomi
dan komunikasi, bisa dikatakan bahwa kedua aspek tersebut merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, secara tidak langsung
7
Dendy Triadi dan Addy Sukma Bhahara, Ayo Bikin Iklan: Memahami Teori & Praktek Iklan
Media Lini Bawah (Jakarta: Komputindo, 2010), h. 4.
8
Ambar Lukitaningsih, “Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran”, Ekonomi
dan Kewirausahaan 13, no 2 (2013): 116-129.
16
periklanan menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia.9 Hampir semua
masyarakat modern terlibat dalam kegiatan periklanan. Ibu rumah tangga ingin
mengetahui harga barang kebutuhan rumahnya, begitu pula dengan seorang suami
Segala bentuk proses periklanan, pemodal iklan pasti akan memilih model
utama sebuah produk yang bisa memengaruhi tingkat kesuksesan sebuah produk yang
diiklankan. Salah satu strategi yang dilakukan para pemodal iklan dan menjadi
kekuatan komunikasi media massa saat ini adalah penayangan iklan dengan banyak
melibatkan perempuan berhijab sebagai bintang utama. Hal tersebut dilakukan agar
mayoritas muslim, ditambah dengan penggunaan hijab yang menjadi tren di kalangan
perempuan saat ini. Iklan di televisi biasanya memberikan cerita-cerita pendek karena
durasi yang terbatas. Cerita pendek inilah yang dibuat sedemikian rupa agar bisa
B. Teori Representasi
Stuart Hall dalam buku Gita Aprianti E.B “Kajian Media Massa” membagi
pengertian representasi menjadi dua bagian yaitu, pertama, representasi mental yaitu
segala sesuatu yang ada di kepala atau dalam pikiran seseorang atau biasa disebut
sebagai peta konseptual tetapi masih dalam bentuk yang abstrak. Kedua, representasi
bahasa, representasi inilah yang berperan penting dalam proses kontruksi makna.
Representasi bahasa ini yang kemudian membuat sesuatu yang ada dalam pikiran
9
Kustadi Suhadang, Manajemen, Kilat dan Strategi Periklanan (Cet II; Bandung: Nuansa
Cendekia, 2016), h. 14.
17
seseorang yang masih bersifat abstrak diubah ke dalam bentuk bahasa yang lazim dan
kemudian mampu untuk diberi makna. Kedua pengertian ini saling berhubungan
karena proses yang pertama adalah representasi yang memungkinkan seseorang untuk
memaknai segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia dengan mengonstruksi
Selanjutnya, dalam proses kedua yaitu mengonstruksi hasil korespondensi dari peta
menciptakan sebuah makna dari segala sesuatu yang ada di dalam pikiran seseorang.
Representasi ini digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui segala sistem
penandaan yang telah tersedia sepeti dialog, video, film, iklan, teks, fotografi dan
Representasi dalam proses produksi makna diartikan sebagai hal yang utama
kegiatan dunia yang penuh makna dengan menggunakan bahasa. Bahasa sendiri
10
Gita Aprianta E.B, “Kajian Media Massa: Representasi Girl Power Wanita Modern dalam
Media Online”, The Massenger 2, No. 2 (2011): 12-27
18
secara lazim semua realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Representasi melalui
bahasa ini akan menjadi wadah atau sentral bagi proses-proses ketika suatu makna
diproduksi.11
Representasi dipengaruhi oleh tanda maupun citra yang sudah ada dan
dipahami secara kultural dalam pemahaman sebuah bahasa dan penandaan yang
satu bentuk usaha dalam mengonstruksi sebuah makna ataupun realitas yang ada.12
upaya untuk memahami dan mengonstruksi tanda dan makna yang diciptakan oleh
sebuah media untuk audiens atau penonton. Representasi ini mengacu pada sebuah
mengonstruksi realitas yang ada ini, cocok dengan teori tentang konstruksi sosial
media massa, di mana teori yang dikembangkan oleh Peter L. Berger dan Luckmann
yang dikutip dalam buku Rahmat Edi Irawan ini menyatakan bahwa dalam proses
merekonstruksi realitas sosial, yang paling berperan adalah media massa karena
menjadi variabel yang sangat dominan. Kelebihan media massa yang mampu
11
Rachmah Ida, Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya (Cet II; Jakarta : Kencana,
2016), h. 50
12
Ganjar Wibowo, “Representasi Perempuan dalam Film Siti”, Nyimak Journal of
Communication 3, No. 1 (2019): 47-59
19
subjektivasi, eksternalisasi, serta internalisasi dari sebuah realitas yang ada di tengah
masyarakat.13
suatu kejadian atau realitas yang memiliki makna dengan menggunakan bahasa.
Representasi menjadi bagian pokok atau bagian terpenting dalam proses produksi
Rachmah Ida dalam buku berjudul “Studi Media dan Kajian Budaya” budaya adalah
segala bentuk makna yang dibagi. Sebuah budaya bisa memiliki makna hanya ketika
makna dan mempertukarkannya dengan agen yang lain. Oleh karena itu, bahasa
menjadi sangat penting dalam proses pemberian dan penyampaian makna dari sebuah
budaya. 14
Representasi dapat terjadi kapan dan di mana saja. Ketika seseorang melihat
foto ataupun video masa lalu yang penuh kenangan, maka untuk menunjukkan makna
yang tersirat dalam foto, orang tersebut harus mengungkapkannya melalui bahasa
atau menceritakan apa yang ada di pikiran dan ingatannya terkait peristiwa tersebut
sehingga orang lain dapat mengetahui makna yang terkandung dalam foto tersebut.
13
Rahmat Edi Irawan, “Representasi Perempuan dalam Industri Sinema”, Humaniora 5, No. 1
(2014): 1-8
14
Rachmah Ida, Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya, h. 51
20
menjadi sesuatu yang familiar, maka proses yang digunakan untuk mencapai hal
1. Anchoring
peristiwa dan tindakan yang awalnya tidak dikenali menjadi bentuk yang lebih
dikenali. Secara detail, Moscovidi menyebut bahwa proses dalam anchoring adalah
benda dengan individu atau benda lainnya. Individu atau benda inilah yang menjadi
objek dari konvensi antara yang mengadopsi dan yang menyebarkan konvensi yang
sama.
2. Objectification
Di mana proses objectification ini lebih kepada proses dari sebuah teori ilmiah yang
berubah atau berpindah ke dalam diskursif sehari-hari. Proses ini bertujuan untuk
dari proses ini ada dua yaitu, pertama, segala sesuatu dahulunya bersifat abstrak
dalam sebuah teori ilmiah diubah menjadi sesuatu yang konkrit. Artinya, segala
sesuatu dapat berubah menjadi persepsi ketika hal tersebut dipikirkan dan
15
Lintang Ratri, “Cadar, Media, dan Identitas Perempuan Muslim”, Forum 39, No. 2 (2012):
29-37
21
dikonsepsikan secara mental. Kedua, jika konsepsi mental tersebut telah memasuki
ranah pengetahuan sehari-hari, maka aplikasi dan konsepsi mental secara tiba-tiba
Konstruksi sosial atas realitas tidak bisa dipisahkan dalam jajaran teori
tentang komunikator, pesan dan penerima, yang kini dikembangkan oleh gagasan
Harold Dwight Lasswell menjadi, who, say what, in with what channel, to whom,
whith effect. Singaktnya, Lasswell dalam buku Puji Santoso menggambarkan bahwa
pada dasarnya proses komunikasi sebenarnya berjalan menurut garis lurus seperti: (a)
Komunikator menciptakan pesan, (b) untuk diteruskan kepada komunikan, (c) yang
akan meluncur lewat saluran, (d) dan akhirnya melahirkan gagasan sesuai dengan
harapan komunikator.17
seseorang mengetahui. Lebih dari itu, media massa memiliki otoritas yang besar
Media inilah yang kemudian banyak memengaruhi cara berpikir seseorang dan cara
melihat dunia. Media bahkan menjadi sesuatu yang banyak menciptakan budaya baru
16
Lintang Ratri, “Cadar, Media, dan Identitas Perempuan Muslim”, Forum 39, No. 2 (2012):
29-37
17
Puji Santoso, “Konstruksi Sosial Media Massa”, Al-Balagh 1, No. 1 (2016): 30-48
18
Iffatin Nur, “Perempuan dan Media Massa”, Musawa 5, No. 4 (2007): 559-577
22
bahkan, berhasil mengonstruksi sebuah realitas baru yang saat ini banyak hadir di
tengah-tengah masyarakat. Saat ini, media telah banyak dipercayai sebagai alat
Salah satu media yang banyak mengonstruksi realitas sosial adalah media
iklan. Iklan selalu mampu menciptakan sebuah realitas sosial yang mau tidak mau
harus diterima oleh masyarakat. Konstruksi sosial atas realitas (Social contruction of
reality) diartikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi di mana
seseorang menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami
bersama secara subjektif. Menurut Burgin, yang dikutip oleh Puji Santoso dalam
buku “Konstruksi Sosial Media Massa”, istilah konstruksi sosial atas realitas berawal
sejak pertama kali diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Kedua
ilmuan sosiologi ini menjelaskan bahwa konstruksi atas realitas terjadi secara
Ketiga proses tersebut terjadi di tengah masyarakat antara satu orang dengan orang
lainnya, yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dan kehidupan sehari-hari.20
telah dikonstruksi media tersebut harus terus diterima karena realitas yang telah
19
Errika Dwi Setya Watie, “Representasi Wanita dalam Media Massa Masa Kini”, The
Massenger 2, No. 2 (2010): 1-10.
20
Puji Santoso, “Konstruksi Sosial Media Massa”, Al-Balagh 1, No. 1 (2016): 30-48.
23
perempuan berhijab seharusnya tidak lagi merasa cemas dengan rambut mereka yang
terus tertutup oleh hijab karena sebuah merek shampo telah diproduksi khusus untuk
masyarakat akan terus memercayai media iklan atas apa yang telah mereka ciptakan
Teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann yang merupakan teori sosiologi
konstruksi sosial adalah kenyataan yang dibangun secara sosial. Ada dua istilah kunci
adalah fenomena yang ada dan diakui keberadaannya sehingga tidak bergantung pada
ada atas realitas itu adalah nyata dan memiliki karakteristik yang spesifik. Bagi
Berger dan Luckmann, semua yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebuah kenyataan yang tertib dan tertata. Setiap kejadian sudah tersusun sejak awal
dalam bentuk pola-pola dan tidak tergantung pada pemahaman seseorang. Kenyataan
hidup yang terjadi seolah telah diobjektivasi, sudah dibentuk oleh suatu tatanan
objek-objek sejak sebelum seseorang hadir. Bahasa misalnya, sesuatu yang digunakan
24
menjalani kehidupan. Segala sesuatu yang tercipta dalam sebuah kehidupan memiliki
makna-makna subjektif atau realitas objektif yang harus ditafsirkan oleh seorang
individu. Sebuah kehidupan bisa berjalan ketika tercipta pikiran-pikiran dan tindakan-
tindakan seseorang, yang kemudian dipelihara sebagai sesuatu yang nyata. Dasar-
Realitas kehidupan adalah taken for granted, artinya diterima begitu saja
walaupun bersifat memaksa. Sebuah realitas yang ada dan bersifat memaksa ini
bukan sebuah masalah dalam kehidupan individu. Selain itu, realitas kehidupan juga
merupakan realitas sosial yang bersifat khas dan totalitas yang teratur, terikat struktur
ruang dan waktu, dan objek-objek yang menyertainya.22 Sebuah realitas sosial adalah
kenyataan yang ada di dalam sebuah kehidupan yang tidak mungkin diabaikan oleh
seorang individu.
21
Putera Manuaba, “Memahami Teori Konstruksi Sosial”, Masyarakat, Kebudayaan dan
Politik No. 3 (2008): 221-230
22
Aimie Sulaiman, “Memahami Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger”, Society 6, No. 1
(2016): 17-22
25
superior karena berasal dari kata “empu” yang berarti ahli. Hersri mengartikan empu
sebagai ibu, induk dan pangkal. Sebuah posisi yang tidak mencerminkan kesetaraan,
karena sebagai ibu atau induk mengandaikan posisi suplemen pria dan pangkal
perempuan seringkali dijumpai dalam berbagai bidang kajian, dalam ruang kelas,
dalam forum ilmiah, serta moment-moment lainnya. Namun, dari setiap bahasan
tersebut, perempuan lebih dijadikan sebagai objek pemikiran, bukan menjadi subjek
pemikiran yang terlibat secara langsung dalam kajian ataupun moment lainnya.24
dimasukkan ke dalam kubu rumah yang terbatas pada lingkungan serta kehidupan di
lingkungan rumah saja, sementara laki-laki menguasai kubu umum, yaitu lingkungan
dan kehidupan di luar rumah. Perempuan seringkali berada dalam situasi keterikatan
23
Sunarto, Televisi, Kekerasan dan Perempuan, h. 1.
24
Lailatuzz Zuhriyah, “Perempuan, Pendidikan dan Arsitek Peradaban Bangsa” Martabat 2,
no. 2 (2018): 249-268.
26
sendiri sebagai seorang manusia. Situasi seperti ini tentunya muncul karena struktur
budaya yang dibuat oleh manusia yang bukan menjadi sesuatu yang alamiah.25
massa semakin meningkat terutama pada iklan di televisi yang kian banyak
mulai dari pembawa acara, pemeran utama sebuah film atau sinetron, sampai model
utama sebuah iklan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen
sehingga memberikan nilai tambah bagi produk yang diiklankan. Hijab yang
menggunakan hijab, mereka masih memiliki ruang untuk berkarya dan tampil sebagai
bintang utama. Semakin banyak iklan yang menampilkan perempuan berhijab maka
akan semakin menguntungkan pengguna hijab. Karena dengan demikian, hijab tidak
lagi menjadi pembatas atau penghalang bagi seorang perempuan untuk berkarir.
Bahkan, sudah banyak perempuan yang menggunakan hijab ikut terjung di media
massa. Hal ini bisa saja disebut sebagai pemberdayaan, di mana perempuan berhijab
tidak lagi merasa terpinggirkan dan membuatnya merasa lebih bermanfaat dan
25
Nuril Hidayati, “Teori Feminisme: Sejarah, Perkembangan dan Relevansinya dengan Kajian
KeIslaman Kontemporer”, Harkat 14, No. 1 (2018): 21-29
27
memang memiliki kemampuan dalam bekerja yang tidak lebih rendah daripada laki-
laki kecuali pekerjaan yang menyangkut fisik. Bahkan ada pekerjaan yang memang
yang pantas untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tidak harus bergantung pada
laki-laki.
E. Analisis Semiotika
1. Definisi Semiotika
Semiologi atau semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni
logika, retorika, dan poetika. Akar namanya sendiri adalah ‟Semion’ yang berarti
tanda. Tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya
hal lain, seperti asap menandai adanya api.27 Semiotik diartikan sebagai ilmu yang
mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu yang dilihat oleh manusia
sebagai sebuah tanda adalah sesuatu yang harus diberi makna. Makna dalam
semiotika adalah sebuah konsep yang abstrak atau sesuatu yang tidak dapat dilihat
secara lansung. Menurut Kincain dan Schramm yang dikutip dalam buku Putu
Krisdiana Nara Kusuma dan Iis Kurnia Nurhayati, makna terkadang berupa suatu
27
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes (Cet. I; Magelang: IndonesiaTera, 2001), h. 49.
28
jalinan asosiasi, pikiran yang berkaitan serta perasaan yang melengkapi konsep yang
diterapkan.28
sendiri, berupa sistem tanda. Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. 29 Alex Sobur dalam bukunya “Semiotika
Komunikasi” mengartikan semiotika sebagai ilmu atau metode yang mengkaji tanda.
Tanda sendiri adalah perangkat yang dipakai dalam upaya mencari jalan di dunia
yaitu di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.30 Semiotika atau ilmu
tentang tanda ini, bisa digunakan dalam berbagai bidang terapan yang tidak terbatas,
penyelidikan semiotika antara satu tanda dan tanda lainnya dengan yang mengkaji
hubungan formal di antara keduanya. Sintaktis juga bisa dikatakan sebagai bagian
atau cabang dari ilmu bahasa tentang seluk-beluk wacana. Semantik adalah istilah
yang digunakan untuk bidang linguistik. Semantik adalah cabang penyelidikan
sebagai ilmu tentang makna atau arti dan lambang atau sign. Pragmatika adalah
28
Putu Krisdiana Nara Kusuma, Iis Kurnia Nurhayati, “Analisis Semiotika Roland Barthes pada
Ritual Otonan di Bali”, Manajemen Komunikasi 1, no. 2 (2017): 295-217.
29
Jafar Lantowa, dkk, Semiotika Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Penelitian Sastra
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 2-3.
30
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15.
29
Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang getol
tidak memiliki pandangan atau pemikiran yang sama dengan apa yang dimiliki
kebalikan dari apa yang diungkapkan Saussere adalah yang benar, di mana semiotik
merupakan bagian dari linguistik karena tanda-tanda dalam bidang lain tersebut dapat
dipandang sebagai bahasa, yang mampu mengungkapkan gagasan, arti dan makna
dari segala sesuatu. Oleh karena itu, sejak akhir 1960-an, semiotika sebagai salah satu
kajian media massa telah menjadi pendekatan penting dalam teori media sebagai hasil
pengembangan Roland Barthes.
Menurut Barthes, semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk
mengkaji tanda. Analisis semiotik model Roland Barthes ini fokus pada suatu
gagasan tentang signifikansi dua tahap two order of signification. Signifikasi dua
tahap yang dimaksud adalah hubungan antar penanda (signifier) dan petanda
(signified) dari sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Signifier merupakan persepsi
31
Hamidah, Ahmad Syadzali, “Analisis Semiotika Roland Barthes Tentang Fenomena
Jilboobs” Studia Insania 4, no. 2 (2016): 117-126.
32
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15
30
atas bentuk fisik tanda, yang terdiri dari material, akustik, visual. Signified adalah
konsep mental yang dipelajari atau ditangkap oleh otak atau pikiran dari sebuah
denotasi dan konotatif. Denotasi adalah signifikansi pemaknaan tingkat pertama, apa
yang ada di depan mata dan dilihat oleh mata, itulah yang diyakini kebenarannya.
bahwa ada makna di balik setiap objek dan tanda yang ada setiap harinya.34 Semiotika
dalam istilah Barthes juga mempelajari bagaimana seseorang dalam hal ini manusia
mampu memaknai hal-hal things yang terjadi setiap harinya. Memaknai berarti bahwa
setiap objek atau tanda yang ada dan muncul dalam hidup ini hendak berkomunikasi
juga mengonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Artinya, objek atau tanda yang
muncul tidak hanya memberikan informasi semata tetapi ada makna yang hendak
dikomunikasikan. 35.
33
Rachmah Ida, Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya, h. 76
34
Sinta Rizki Haryono, Dedi Kurnia Syah Putra, “Identitas Budaya Indonesia: Analisis
Semiotika Roland Barthes Dalam Iklan Aqua Versi “Temukan Indonesiamu” Acta diurnA 13, no. 2
(2017): 67-88.
35
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, h. 53.
31
1. Signifier 2. Signified
(penanda) (petanda)
3. Denotative sign
(tanda denotatif)
(PETANDA KONOTATIF)
Peta Barthes di atas menjelaskan bahwa penanda (1) dan petanda (2)
merupakan bagian dari tanda denotatif (3). Namun, disaat yang bersamaan, tanda
denotatif juga menjadi penanda konotatif (4). Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
peta semiotika Barthes ini merupakan unsur material, yaitu hanya jika seseorang
keberanian.
konotatif selalu identik dengan operasi ideologi. Operasi ideologi inilah yang
disebutnya sebagai sebuah mitos dan yang berfungsi untuk mengungkapkan dan
yang masih berlaku dalam suatu periode tersebut. Barthes menempatkan ideologi
32
dengan mitos karena hubungan antara penanda konotatif dengan petanda konotatif
terjadi secara termotivasi pada keduanya. Barthes memahami bahwa ideologi adalah
sebuah kesadaran palsu dan ideologi ada selama kebudayaan masih ada, dan inilah
salah satu alasan Barthes menyebut ideologi sebagai sebuah mitos. Mitos yang
berakar dari konotatif dan konotatif yang memaknai budaya.36 Mitos yang
dikembangkan oleh Barthes ini adalah bagian dari sistem aturan signifikasi tahap
kedua yaitu saat pemberian makna yang disebutnya sebagai secondary signification
yang berarti makna konotatif dari sebuah gambar atau sign yang diamati. Dari sinilah,
Barthes menjelaskan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Saussure yang menyatakan
signifier hanya merupakan makna denotatif. Namun, kini mampu menjadi makna
sebuah pesan sehingga dapat dikatakan sebagai sistem komunikasi melalui modus
pertandaan, sebuah bentuk, sebuah tipe wacana, yang dibawa melalui wacana. Mitos
tersebut tidak akan bertahan lama atau timbul hanya untuk sementara waktu karena
digantikan dan ditenggelamkan oleh mitos baru yang selanjutnya dipercaya dan
menjadi budaya.
36
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69-71.
37
Rachmah Ida, Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya, h. 83
33
Mitos dan ideologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti mitos,
ideologi bahkan tidak selalu berwajah tunggal. Ada banyak mitos, begitupun dengan
ideologi, kehadiran keduanya tidak selalu kontinu di dalam sebuah teks. Nilai
ideologis dari mitos ini terlihat ketika mampu berfungsi mitos untuk mengungkap dan
Mitos yang merupakan kelanjutan dari signifikasi tahap dua ini tidak dapat
diartikan sebagai suatu tanda yang tidak berdosa, kendati demikian, mitos juga tidak
dapat dinilai sebagai sesuatu yang salah. Mitos bersifat netral dan berperan sebagai
penanda untuk memainkan pesan-pesan tertentu yang boleh jadi sangat berbeda
sebuah tanda yang telah diberi makna yang kemudian mampu diterima apa adanya
pada suatu masa, dan mungkin tidak untuk masa yang lain. 38
Agama Islam adalah agama yang tidak membatasi sebuah keindahan. Islam
sendiri memandang perempuan sebagai makhluk paling indah yang telah Allah Swt.,
ciptakan. Dengan keindahaan yang dimiliki oleh perempuan, Islam memiliki batasan-
kewajiban untuk menutup aurat atas segala sesuatu yang wajib untuk ditutup. Tubuh
38
Asrofah, “Semiotika Mitos Roland Barthes dalam Analisis Iklan di Media Massa”, Sasindo 2,
No. 1 (2014): 1-8
34
dari perempuan yang haram untuk ditampakkan adalah dari ujung rambut sampai
Hijab adalah salah satu sarana yang dapat digunakan oleh perempuan untuk
menutup aurat dan menutup aurat adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslimah.
Perempuan yang menggunakan hijab bukan hanya untuk menandakan dirinya sebagai
seorang muslim, tetapi juga sebagai pelindung diri. Oleh karena itu, Allah SWT.,
Artinya:
untuk menutupi muka atau aurat mereka, jika mereka hendak keluar karena suatu
keperluan. Demikian itu agar mereka mudah dikenali sebagai seorang wanita
muslimah sehingga tidak ada yang berani mengganggunya. Berbeda halnya dengan
39
Hamidah dan Ahmad Syadzali, “Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Fenomena
Jilboobs”, Studia Insania 4, No. 2 (2016): 117-126
40
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Garut: Jumanatul Ali-Art, 2011), h.
426.
35
hamba sahaya wanita, mereka senantiasa diganggu oleh orang-orang munafik karena
muslimah yang ingin melakukan perjalanan keluar rumah, maka dia diperintahkan
untuk menutup aurat mereka dengan menggunakan hijab. Hal tersebut diwajibkan
atas perintah Allah Swt., agar mereka dapat dikenali saat bepergian sebagai seorang
aurat, mereka akan dianggap sebagai perempuan hamba sahaya yang akan lebih
mudah untuk diganggu. Oleh karena itu, perempuan yang bepergian dengan tidak
menutup aurat dianggap sebagai seorang hamba sahaya atau perempuan muslimah
Perintah menutup aurat dan menggunakan hijab tidak lain adalah untuk
kepentingan diri sendiri agar terhindar dari perbuatan jelek (dosa). Pada firman Allah
Swt. “karena itu mereka tidak diganggu” menjadi isyarat bahwa memperlihatkan dan
mengetahui keindahan tubuh perempuan menjadi sesuatu yang haram dilakukan
terjaga. Hijab yang menjadi lambang kehormatan seorang perempuan bukan berarti
41
TafsirQ, “Tafsir Al-Qur’an -al-ahzab/ayat-59)Online”, Javanlabs https://tafsirq.com/33-al-
ahzab/ayat-59 (Diakses : 6 Maret 2021)
36
bahwa laki-laki tidak memiliki kehormatan. Hanya saja, kehormatan perempuan lebih
ditekankan karena dalam hal fisik, perempuan memang jauh lebih lemah dari seorang
pria. Pria memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding perempuan (terkadang pria
menzalimi perempuan). Hijab menjadi salah satu kekuatan perempuan untuk bisa
juga akan terhidar dari dosa, begitupun dengan laki-laki yang melihatnya (laki-laki
bukan muhrim) juga tidak berdosa karena tidak melihat aurat lawan jenisnya. Begitu
pula sebaliknya, jika seorang perempuan tidak menggunakan hijab, ia dan laki-laki
untuk menggunakan hijab sebagai sarana untuk menutupi seluruh tubuhnya kecuali
apa yang yang telah disyariatkan oleh Islam yaitu, wajah dan kedua telapak tangan.
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa hijab berfungsi sebagai pelindung diri dari
bahaya dan gangguan orang kafir dan menempatkan perempuan sebagai makhluk
paling mulia yang harus dijaga. Allah Swt., menciptakan perempuan bersama dengan
keindahannya dari ujung kepala hingga kaki. Keindahan itu dilihat dan dinilai dari
perempuan shalihah yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Hadist tersebut
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang
shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
perempuan shalihah. Perempuan shalihah adalah seseorang yang taat kepada Allah
Swt., yang menjalankan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Perintah dan
kewajiban seorang perempuan shalihah, salah satunya adalah dengan menutup semua
aurat yang telah ditetapkan oleh Allah Swt., sehingga mereka adalah sebaik-baiknya
perhiasan di dunia.
kewajiban seorang perempuan untuk menutup aurat. Aurat yang dimaksud di sini
adalah seluruh bagian tubuh perempuan kecuali wajah dan kedua telapak tangannya.
Namun, dari semua aurat yang telah ditentukan, salah satu yang paling sering
Aurat pada bagian kepala yaitu rambut memiliki keindahan tersendiri, oleh
karena itu, banyak dari perempuam yang beragama Islam masih belum menutup aurat
pada bagian kepala dan rambutnya. Hal tersebut dibuktikan melalui banyaknya
mudah untuk dilakukan, oleh karena itu Allah Swt. menyampaikan bahwa keutamaan
orang yang shalihah dan menutup aurat adalah sebaik-baiknya perempuan shalihah
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
fenomena-fenomena yang terjadi dari hasil pengumpulan data pada suatu latar
alamiah.1 Penelitian jenis ini menggunakan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu.
mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi ciri dari penelitian tersebut. 2
dengan cara mengumpulkan data yang sadalam-dalamnya pula. Dalam tulisan ilmiah
ini, tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pesan dan makna melalui tanda
yang terkandung dalam setiap kata, perilaku dan gaya berpakaian yang ditampilkan
perempuan berhijab dalam iklan shampo Rejoice Versi “HijaBisa” Fatin Shidqia
Lubis dengan menggunakan analisis semiotika. Oleh karena itu, untuk mencapai
sebagai salah satu unsur yang dapat digunakan untuk menganalisis pesan dan makna
1
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Sukabumi: CV Jejak,
2018), h. 8.
2
Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif” Equlibrium 5, no. 9 (2009): 1-8.
38
39
yang terkandung dalam iklan yang masih bersifat abstrak. Kemudian, untuk
bahasa atau pendekatan linguistik sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
B. Pendekatan Penelitian
bersifat multidisipliner karena menyangkut berbagai disiplin ilmu. Penelitian ini lebih
teks media dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes. Menurut
Barthes, teks adalah sebuah kenikmatan atas bacaan yang dilihat kemudian dirasakan
oleh seorang individu. Setiap teks yang dilihat akan dibaca kembali dan berulang-
ulang dengan memotong-motongnya dan kemudian disatukan kembali. Kenikmatan
yang dimaksud Barthes bukan hanya dalam lingkup bahasa (teks) saja, tetapi juga
adalah menyangkut atau berada dalam lingkup semiologi ataupun analisis tekstual.
Teks dalam arti luas merupakan seperangkat tanda yang muncul dari seorang individu
kepada individu lainnya melalui medium tertentu dengan kode-kode tertentu pula.3
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Cet VII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 52
40
Analisis tekstual menjadi penting sebagai metode penelitian jika tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian adalah to explore (menggali lebih dalam), to unpack
nilai, ideologi, budaya yang diproduksi oleh pembuat teks atau penguasa media), to
understand (untuk memahami sebuah kultur dan mitos yang terdapat dalam teks).4
yaitu ketika suatu tanda memiliki sebuah makna denotasi dan berkembang menjadi
konotatif, maka makna konotatif yang menjadi dominan tersebut menjadi mitos.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data pokok atau utama. Dalam penelitian ini, data
primer yang dimaksud adalah file video iklan Shampo Rejoice Versi Hijabisa yang
berjudul “Tetap Istiqomah, Bersama Rejoice Hijab 3in1 buat kamu” yang dirilis pada
tanggal 15 April 2020 dan berdurasi 1 menit 19 detik. Proses pengumpulan data
primer tersebut dilakukan dengan cara mendownload file melalui media internet.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap atau data tambahan dari data
primer. Data sekunder yang terdapat dalam penelitian ini adalah informasi menganai
iklan shampo Rejoice Versi HijaBisa, buku, artikel, jurnal maupun skripsi yang
4
Rachmah Ida, Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya, h. 66-67
41
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian). Metode pengumpulan data ini menjadi suatu kewajiban, karena akan
sendiri merupakan seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian.
tersedia.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode Dokumentasi
2. Riset Kepustakaan
semiotika Barthes yang proses pengumpulan datanya dengan membaca literatur dari
berbagai sumber seperti buku, internet dan sebagainya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti sehingga dapat mengembangkan riset. Sehigga, melalui riset
42
kepustakaan ini peneliti akan memaknai dan menciptakan suatu keputusan dari
E. Instrumen Penelitian
dan dapat digunakan dalam proses pengumpulan data selama proses penyelesaian
karya tulis ilmiah ini. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri, jaringan, dan laptop yang menyimpan file dari Iklan Shampo Rejoice yang
akan diteliti.
menganalisa data berupa teks dan gambar yang terdapat dalam setiap adegan yang
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini merupakan metode yang
digunakan untuk menganalisis tanda yang terkandung dalam iklan yang tidak bisa
Memaknai berarti bahwa, sebuah objek tidak hanya membawa informasi, tetapi
konsumen yang bergerak cepat. Perusahaan ini dirintis oleh Alexander Norris dan
didirikan oleh William Procter dan James Gamble, pada 1837. Procter adalah seorang
pembuat lilin yang berasal dari Inggris dan Gamble adalah seorang pembuat sabun
yang berasal dari Irlandia. Keduanya tidak akan bertemu jika tidak menikahi kakak
beradik Olivia dan Elizabeth Norris yang merupakan putri dari Alexander Norris.
Alexander Norris yang merupakan mertua dari Procter dan Gamble inilah yang
bisnis bersama pada 27 Agustus 1837. Dari hasil pertemuan tersebut, perusahaan
menyuplai sabun dan lilin kepada tentara Union, sehingga penjualan produk PT P&G
terbesar, kontrak ini juga menjadi strategi perusahaan untuk memperkenalkan produk
43
44
dan mengembangkan perusahaan ke negara lain, baik dalam hal manufaktur maupun
penjualan produk. Pada 1880 P&G memasarkan produk baru berupa sabun yang
dapat mengembang di atas air, kemudian pada 1911, P&G memproduksi Crisco,
sejenis minyak yang terbuat dari lemak nabati alih-alih lemak binatang. Perusahaan
ini terus meluncurkan produk-produk baru dan memulai produksi di berbagai area
baru serta memiliki jaringan yang kuat dengan wilayah Barat Daya Inggris setelah
PT P&G di Indonesia berdiri pada 1990 dan menjadi rumah bagi pabrik
hanya untuk pasar lokal tetapi juga untuk konsumen secara global. Saat ini, P&G
mempekerjakan lebih dari 500 orang Indonesia yang sangat terampil, dan ribuan
kualitas terpercaya dan menjadi salah satu pasar global perusahaan tersebut. Produk
yang dipasarkan P&G di Indonesia bahkan menjadi salah satu produk terdepan dan
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Procter_%26_Gamble (30 Maret 2021)
2
P&G, “Indonesia”, Situs Resmi P&G. https://www.pgcareers.com/location-Indonesia (31
Maret 2021)
45
3
P&G, “Merek dan Produk”, Situs Resmi P&G. https://id.pg.com/merek-dan-produk/ (31
Maret 2021)
46
Sebelum logo yang digunakan saat ini, PT P&G menggunakan logo yang
mendapat publikasi yang buruk terkait makna yang terkandung dalam logo bulan dan
bintang yang diartikan sebagai sebuah simbol satanisme. Logo P&G lama ini
dianggap mengolok-olok nabi Muhammad Saw. Logo ini dianggap seolah-olah ada
nabi setelah Nabi Muhammad Saw, yaitu Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah al-
Kazzab.
Interpretasi ini kemudian disanggah oleh pihak perusahaan P&G tetapi hal
tersebut tetap tidak berpengaruh. Sehingga pada 1985 terjadi aksi unjuk rasa yang
Islam. Oleh karena itu, logo yang telah dipertahankan PT P&G selama kurang lebih
150 tahun itu digantikan dengan logo baru mulai 1985 sampai saat ini.4
terpercaya serta nilai yang terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen di
masa sekarang maupun masa yang akan datang, serta emberikan apa yang dibutuhkan
sehingga warga P&G, pemegang saham, dan komunitas yang bergabung dalam
4
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Procter & Gamble,
https://id.wikipedia.org/wiki/Procter_%26_Gamble#:~:text=Procter%20%26%20Gamble%20Co.,140.
000%20pekerja%20pada%20tahun%202005. (2 April 2021)
48
ini hanya akan mengambil pekerjaan yang hasil atau nilainya lebih tinggi dari apa
yang pernah didapatkan sebelumnya. Selain itu, inovasi baru sangat penting bagi
mereka, bagi P&G, inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen adalah hal
P&G di mana perusahaan tersebut telah beroperasi selama 170 tahun dan
telah berkembang dan mendunia, maka dengan ini diharapkan visi dan misi
menjunjung tinggi rasa hormat, dan kejujuran dalam melayani konsumen dengan
memenangkan pasar.
Produk P&G yang diteliti adalah produk shampo Rejoice. Produk shampo
Rejoice pertama kali diluncurkan pada 1969 di Amerika Serikat dengan slogan
diciptakan P&G dengan tujuan untuk menjaga keindahan rambut yang bisa selalu
dilihat dan dirasakan kelembutan dan keharumannya. Manfaat yang diberikan oleh
Rejoice kemudian menjadikan produk dari P&G ini semakin berkembang hingga ke
berkembang hingga ke Tiongkok, Jepang dan Indonesia. Pada 1990 di Filipina. Pada
1991 di Thailand. Kemudian pada 1992 di Korea dan menjadi produk perawatan
rambut pertama di sana. Pada 1995, Rejoice kembali melebarkan sayapnya hingga ke
Pakistan dan sampai saat ini, Rejoice telah menduduki seluruh negara di Asia
Tenggara.
5
P&G, “Kebijakan dan Praktik”, Situs Resmi P&G. https://id.pg.com/kebijakan-dan-
praktik/tujuan-nilai-nilai-dan-prinsip-prinsip/ (31 Maret 2021)
6
Rejoice, “Perempuan Rejoice”, Situs Resmi Rejoice. https://www.rejoice.co.id/id-id/rejoice-
cerita (7 April 2021)
50
memberikan inovasi baru. Inovasi tersebut salah satunya yakni peluncuran produk
“2-in-1” yang memiliki dua manfaat sekaligus dalam satu shampo, yang pada
akhirnya berhasil mendunia.7 Pada 2019, Rejoice kembali menciptakan inovasi baru
yakni Rejoice Hijab Perfection Series, yang khusus diciptakan untuk menjawab
masalah rambut yang dihadapi para hijabers dan memberikan manfaat yang paling
penting untuk mereka. Inovasi ini kemudian berkembang pesat dan terus menciptakan
7
Rejoice, “Sejarah Kami”, Situs Resmi Rejoice. https://www.rejoice.co.id/id-id/rejoice-cerita
(7 April 2021)
8
Rejoice, “Sejarah Kami”, Situs Resmi Rejoice. https://www.rejoice.co.id/id-id/rejoice-cerita
(13 April 2021)
51
berhijab adalah:
khusus untuk perempuan berhijab dengan tiga manfaat sekaligus yakni menyegarkan,
melembutkan dan tentunya sebagai produk anti ketombe. Produk yang satu ini juga
9
Rejoice, “Kebutuhan Rambut”, Situs Resmi Rejoice, https://www.rejoice.co.id/id-
id/kebutuhan-rambut (13 April 2021)
10
Rejoice, “Perwatan Berhijab”, Situs Resmi Rejoice, https://www.rejoice.co.id/id-
id/kebutuhan-rambut?Need=Hijab (13 April 2021)
52
digunakan oleh perempuan berhijab membuat kepala yang tertutup menjadi lebih
Shampo Rejoice 3-in-1 Anti Ketombe inilah yang kemudian diteliti dengan
fokus kepada satu iklan yakni iklan versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis dengan judul
“Tetap Istiqomah, Bersama Rejoice Hijab 3-in-1 buat kamu” yang tayang di televisi
pada 15 April 2020 dengan durasi 1 menit 19 detik. Iklan ini diperankan oleh Fatin
Shidqia Lubis sebagai bintang utama dan empat perempuan berhijab lainnya.
Iklan yang manampilkan beberapa scene dengan aktivitas dan orang yang
dengan hijab yang mereka gunakan. Tetapi bagi mereka, dengan adanya produk
shampo Rejoice yang diformulasikan khusus untuk perempuan berhijab ini membuat
mereka tetap sabar dan bangga dengan hijab yang mereka gunakan sehingga tetap
istiqomah karena merasakan kesegaran rambut dari produk shampo yang mereka
gunakan.
B. Simbolisasi tanda dan makna perempuan berhijab dalam Iklan Rejoice Versi
Iklan shampo Rejoice versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis dengan judul „Tetap
Istiqomah, Bersama Rejoice Hijab 3-in-1 buat kamu‟ ini menjadi salah satu produk
P&G yang memberikan citra baru dalam lingkup periklanan produk shampo karena
Rejoice melakukan inovasi dengan mengikuti tren-tren hijab di Indonesia. Hal ini
53
muslim dan tentunya dengan jumlah perempuan berhijab yang lebih besar.
Iklan shampo Rejoice versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis ini menampilkan
gambar, suara, model iklan, model hijab dan warna yang lebih mencolok. Hal inilah
yang menjadi tanda dan kemudian akan diberi makna dengan menggunakan analisis
semiotika Roland Barthes. Model analisis semiotika Barthes dengan signifikasi dua
tahap yaitu denotasi dan konotasi inilah yang akan membantu peneliti untuk bisa
melihat makna yang dinyatakan secara eksplisit dan emplisit. Denotasi adalah makna
sesungguhnya, atau apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek. Makna
denotasi ini kemudian akan dianalisis dengan signifikasi tahap kedua yaitu konotasi
yang merupakan makna yang sesungguhnya dalam sebuah tanda. Berikut hasil
penelitian tentang simbolisasi tanda dan makna yang terkandung dalam iklan shampo
Rejoice versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis dengan judul „Tetap Istiqomah, Bersama
Tabel 4.1
Simbolisasi tanda dan makna dengan analisis semiotika Roland Barthes
1 Tutup Close Up
rambut pas memperlihatkan
ada tamu. perempuan
menggunakan sarung
untuk menutupi
rambutnya saat
membuka pintu untuk
seorang kurir yang
datang mengantarkan
paket.
Close up II
menunjukkan seorang
laki-laki tua yang
menunjuk ke arah
pahanya.
2 Peniti Close up I
hilang menunjukkan
habis perempuan berhijab
wudhu yang resah karena
kehilangan peniti
jilbabnya setelah
mengambil air
wudhu.
Straight Angel
menunjukkan
seorang permpuan
muslimah melihat
seorang perempuan
berhijab kesulitan
saat kehilangan
peniti jilbabnya
sehingga dia
memberikan
penitinya kepada
perempuan tersebut.
digunakan akan sangat mudah terlepas dan tentunya akan membuat seorang
muslimah yang menggunakan hijab merasa tidak nyaman, seperti yang dirasakan
perempuan muslimah berpakaian hijau. Sementara perempuan yang juga berada
dalam tempat yang sama, sebagai seorang muslimah mengerti betul apa yang
dirasakan muslimah berpakaian hijau tesebut sehingga ia memberikan peniti
miliknya dan membuatnya kembali tersenyum. Ini juga menandakan bahwa
perempuan berjilbab putih memiliki hati yang baik dan suka menolong.
Mitos: Makna hijab dalam scene ini menunjukkan bahwa hijab bukan sebatas
pakaian untuk menutup aurat ataupun sebagai bentuk keindahan, melainkan hijab
menandakan seseorang sebagai muslimah dengan akhlak yang baik dan suka
menolong bahkan untuk hal yang terkecil sekali pun. Balasan atas sebuah
perbuatan baik juga ditunjukkan dalam scene ini, yakni ketika seseorang
melakukan kebaikan, maka rasa bahagia tidak hanya muncul dalam diri orang
yang ditolong tetapi juga orang yang menolong bahkan bisa melebihi rasa bahagia
orang yang telah ditolong. Berbuat baik juga bukan sekadar membahagiakan diri
sendiri ataupun orang lain, tetapi mampu meredakan emosi yang ada dalam diri
seseorang yang sedang mangalami masalah. Oleh karena itu Allah Swt
memerintahkan manusia untuk terus berbuat kebaikan dengan saling tolong-
menolong.
3 Makan Close up I
bakso menunjukkan
hijab kena seorang
kuah perempuan
berambut
panjang yang
kaget karena
tertampar oleh
hijab milik
perempuan
berhijab di
sebelahnya.
Close up II
menujukkan
seorang
perempuan
berhijab yang
kaget karena
tidak sengaja
mengenai wajah
teman
57
perempuannya
dengan ujung
hijabnya setelah
terkena air kuah
bakso.
Straight Angle
menunjukkkan
kedua perempuan
itu saling
menertawai.
Makna Denotasi: Scene ketiga dengan caption “makan bakso hijab kena kuah”
menandakan bahwa perempuan berhijab yang sedang menyantap bakso berkuah
tidak sengaja menjatuhkan jilbabnya ke dalam kuah bakso dan dengan sigap ia
menarik jilbabnya sehingga menyentuh pipi perempuan berambut panjang yang
berada di sebelahnya dengan ekspresi terkejut. Perempuan berambut panjang itu
pun kaget sambil memegang pipinya. Setelah itu, mereka saling bertatapan dan
saling menertawakan.
Makna Konotatif: Scene ini menunjukkan bahwa kedua perempuan itu hanya
menganggap kejadian tersebut sebagai sesuatu hal yang lucu dan tidak perlu
dianggap sebagai hal yang serius sehingga keduanya pun saling menertawakan.
Hal ini menandakan bahwa perempuan berhijab memiliki sifat yang sangat ramah
dan si perempuan berambut panjang itu memiliki hati yang baik dan bersifat
pemaaf sehingga tidak berniat untuk membalas ataupun mencaci perempuan
berhijab yang telah mengagetkannya.
Mitos: Saat salah satu dari kedua perempuan dalam scene ini melakukan
kesalahan, ekspresi yang ditampilkan keduanya adalah ekspresi kaget bukan
ekspresi marah. Hal itu terlihat ketika rasa kaget berakhir saling menertawakan.
Scene ini kemudian menunjukkan pentingnya arti saling memafkan meski tak
terucap. Segala kesalahan yang dilakukan seseorang, baik disengaja ataupun tidak
disengaja, akan sangat indah jika diakhiri dengan maaf.
kesulitan
Close up II
menunjukkan
perempuan
muslimah berjilbab
pink yang sedang
bercermin di kaca
spion milik tukang
ojek. Perempuan
tersebut terlihat
memperbaiki
jilbabnya yang
berantakan setelah
melepas helm.
Straight Angel II
menunjukkan
perempuan berbaju
hijau dan ibu dari
anak itu tertawa
karena kenakalan
si anak kecil.
Makna Denotasi: Scene keempat dengan caption “lagi milih beli takjilan”
menunjukkan seorang perempuan yang sedang asik belanja dan memilih takjil di
pasar yang kaget karena tiba-tiba jilbabnya ditarik dari belakang oleh seorang
anak kecil. Hal itu dibuktikan dengan caption “sama anak hijab jadi mainan”.
Setelah mengetahui bahwa yang menarik jilbabnya adalah seorang anak kecil,
perempuan itu membalasnya dengan senyuman dan kemudian bersikap ramah
dengan mengelus bahu anak yang telah menarik jilbabnya.
Mitos: Perempuan dalam scene ini menunjukkan bahwa seseorang yang telah
memiliki sifat dewasa akan mudah luluh dengan sifat dan sikap yang dimiliki
seorang anak kecil. Meski anak kecil tersebut melakukan kesalahan, sifat dewasa
dari seseorang akan mampu mengalahkan ego yang muncul dari kesalahan yang
merugikan dirinya. Adegan yang ditampilkan dalam scene ini juga kemudian
menandakan bahwa sifat seseorang akan ikut berubah seiring bertambahnya usia.
Semakin bertambah usia, maka sifat juga akan bertambah dewasa. Tidak
terkecuali, dewasa dalam bertindak dan menyikapi segala sesuatu.
Straight Angel II
menunjukkan
ekspresi bahagia
Ada Rejoice dari wajah Fatin
hijab 3 in 1 Shidqia Lubis dan
keempat
temannya sambil
bernyanyi.
Close up I
menunjukkan
Buat Kamu ekspresi senyum
HIJABISA bahagia dari Fatin
(HIJABISA) Shidqia Lubis.
Makna Konotatif: Caption yang terdapat dalam scene ini menunjukkan bahwa
Fatin Shidqia Lubis sebagai bintang utama terus memberikan semangat kepada
perempuan berhijab lainnya agar tetap istiqomah dengan hijab yang mereka
gunakan. Fatin menyampaikan bahwa ketika seseorang menggunakan shampo
Rejoice hijab 3 in 1 tersebut maka tidak akan terjadi masalah pada rambut dan
kepala seseorang yang menggunakan hijab. Fatin dengan raut wajah gembiranya
berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu untuk tetap istiqomah meskipun
masalah terhadap hijab terus terjadi.
Setiap scene yang ditunjukkan dalam iklan ini menampilkan sifat dan
yang muncul adalah masalah yang selalu berkaitan dengan hijab. Hijab yang
tidak jarang di antara perempuan tersebut merasa tidak nyaman dengan apa yang
Sebagaimana telah diketahui bahwa, hijab adalah salah satu ranah yang digunakan
62
untuk menutup aurat. Oleh karena itu, perempuan tetap diwajibkan untuk menutup
menyelesaikan setiap masalah yang berkaitan dengan hijab mereka. Oleh karena itu,
iklan tidak hanya menampilkan masalah saja, tetapi juga menampilkan bagaimana
perempuan muslimah dalam iklan mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Hal
ini kemudian menunjukkan bahwa, sebagai seorang muslimah, mereka harus tetap
adalah sebuah kewajiban, sebagaimana yang diperintahkan Allah Swt., dalam QS Al-
Ahzab/33:59:
Artinya:
ayat tersebut, bahwa Allah Swt., telah memerintahkan NabiNya untuk memerintah
kaum wanita secara umum untuk mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubub dan
dimulai dari istri-istri dan putri-putrinya, karena mereka lebih ditekankan. Jilbab yang
11
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Garut: Jumanatul Ali-Art, 2011), h.
426.
63
dimaksudkan adalah kain yang melapisi pakaian, khimar (kerudung), kain sorban atau
dengannya. Dan apabila seorang wanita tidak menggunakannya maka ia akan muda
menginginkan keburukan meremehkan mereka. Jadi, hijab itu memutus hastrat buruk
kaum wanita secara umum karena hijab banyak memberi manfaat untuk orang-orang
Pada iklan Rejoice Versi „HijaBisa‟ Fatin Shidqia Lubis telah dipilih lima
berbeda-beda pula. Kegiatan dari keempat scene ini menunjukkan masalah hijab yang
12
TafsirWeb, “Quran Surat Al-Ahzab Ayat 59”, https://tafsirweb.com/7671-quran-surah-al-
ahzab-ayat-59.html (Diakses: 15 Juli 2021)
64
diartikan sebagai hal yang utama karena menjadi bagian penting dalam
dengan menggambarkan situasi atau semua kegiatan dunia yang penuh makna dengan
digunakanlah analisis semiotika yang dikembangkan Barthes agar makna hijab dalam
iklan Rejoice versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis dapat direpresentasikan dan
dituangkan dalam bahasa yang lazim sehingga pesan pengiklan dapat tersampaikan
dengan baik. Kemudian untuk merepresentasikan makna hijab tersebut, penulis telah
Yulikhah dalam jurnal “Jilbab Antara Kesalehan dan Fenomena Sosial” memaparkan
beberapa faktor seseorang menggunakan hijab yaitu: pertama karena alasan teologis
baik itu karena proses perjuangan panjang sampai akhirnya meyakini bahwa jilbab
adalah pakaian yang di wajibkan dalama Islam. Kedua, karena alasan modis atau
lifestyle yang bisa menjadi salah satu objek perhatian. Ketiga, alasan psikologis, yaitu
ketika seseorang merasa nyaman saat menggunakan hijab.14 Artinya, ketiga alasan
tersebut juga menjadi alasan untuk tetap istiqomah dengan hijab yang digunakan.
Sehingga, dalam penelitian ini, ketiga alasan tersebut diidentifikasikan menjadi tiga
13
Ganjar Wibowo, “Representasi Perempuan dalam Film Siti”, Nyimak Journal of
Communication 3, No. 1 (2019): h. 47-59
14
Safitri Yulikhah, “Jilbab Antara Kesalehan dan Fenomena Sosial”, Ilmu Dakwah 36, No. 1
(2006): 96-117
65
poin penting dalam merepresentasikan makna hijab dalam iklan yakni: (1) Hijab
sebagai kewajiban, (2) Hijab sebagai objek perhatian, (3) Hijab sebagai citra produk.
Berikut hasil analisis yang terkandung dalam iklan Rejoice versi HijaBisa
muslimah yang berada di dalam rumah dengan menggunakan pakaian berwarna putih
hijau kotak-kotak untuk menutupi rambutnya dengan raut wajah yang gembira. Apa
yang ditampilkan perempuan dalam scene ini dapat menunjukkan beberapa makna
Caption yang bertuliskan, Tutup rambut pas ada tamu menunjukkan bahwa
perempuan dalam iklan pada scene ini merupakan perempuan muslimah yang enggan
66
melepas hijabnya meski dalam kondisi apapun, termasuk saat membukakan pintu
untuk seorang tamu. Oleh karena itu, meski hijab milik si perempuan tersebut tidak
ketika hendak bertemu dengan kurir yang mengantarkan sebuah paket miliknya.
Scene ini juga menunjukkan bahwa menutup aurat dengan menggunakan hijab
bukanlah sesuatu hal yang sulit, berbagai jenis kain pun bisa digunakan sebagai
depan orang yang bukan mahramnya walaupun dengan penampilan yang sedikit
berbeda karena hijab yang digunakan adalah sarung milik ayahnya. Perempuan dalam
iklan ini mengerti betul tentang hakikatnya sebagai seorang muslimah atas perintah
Allah Swt., untuk menutup aurat dengan menggunakan hijab. Dalam scene ini, hijab
bukanlah sekadar kain jadi saja yang biasa digunakan perempuan muslimah pada
umumnya. Melainkan, semua atau segala bentuk kain yang bisa digunakan untuk
menutup aurat dapat dikatakan sebagai hijab, termasuk sarung yang digunakan
perempuan dalam scene pertama ini. Sarung tidaklah menjadi sebuah masalah ketika
yang lebih tebal daripada jilbab pada umumnya. Namun, sayangnya sarung tidak
dapat digunakan sepenuhnya sebagai hijab karena pada hakikatnya, sarung tidak
berfungsi untuk itu, dan nilai keindahan pada sarung bahkan tidak cocok jika
digunakan sebagai hijab atau penutup kepala dan rambut di zaman sekarang ini.
67
Objek utama pada scene ini adalah sarung berwarna hijau kotak-kota milik
laki-laki tua yang digunakan perempuan muslimah saat membuka pintu untuk tamu
yang datang. Sarung yang digunakan perempuan muslimah ini kemudian bisa
dikatakan sebagai sebuah hijab karena dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),
hijab adalah kain yang digunakan untuk menutupi muka dan tubuh wanita muslimah
sehingga bagian tubuhnya tidak terlihat.15 Oleh karena itu, hijab dalam scene ini
menjadi objek perhatian karena menjadi sesuatu hal yang unik. Hijab tersebut
kemudian mampu menarik perhatian orang lain dalam hal ini tamu dan ayah dari
perempuan. Bagaimana tidak, seorang tamu yang mengetuk pintu dikejutkan dengan
Sarung yang digunakan sebagai hijab ini semakin menjadi pusat perhatian
tua si pemilik sarung tersebut. Taguran itu diberikan karena kelakukan si perempuan
muslimah yang tidak meminta izin terlebih dahulu ketika hendak menggunakan
sarung yang bukan miliknya. Scene pertama ini bahkan menunjukkan bagaimana
penampilan laki-laki tua yang hanya menggunakan celana pendek setelah sarungnya
diambil.
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Hijab”, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Hijab (29 Mei 2021)
68
mampu bertahan dan istiqomah untuk menutup aurat mereka dengan menggunakan
hijab meskipun yang ia gunakan adalah sarung. Sarung yang digunakan sebagai hijab
perempuan yang menggunakan produk shampo Rejoice ini tidak akan merasa
kegerahan dan tetap nyaman dengan apa yang mereka gunakan, meskipun itu adalah
kain yang lebih tebal seperti sarung. Perempuan dalam scene ini lebih memilih
menunjukkan wajah dengan lilitan sarung sebagai penutup kepala saat bertemu
dengan orang lain, dibanding tidak menggunakan apapun yang akan menampakkan
auratnya.
menciptakan citra produk yang baik bagi merek shampo Rejoice. Merek ini kemudian
dipercaya mampu membuat perempuan tetap nyaman dengan apapun yang mereka
gunakan karena kesegaran rambut yang mereka dapatkan dari merek shampo tersebut.
Hal ini juga dibuktikan melalui ekspresi yang ditampilkan perempuan dalam scene
yang menunjukkan dirinya senang dan bahagia dengan apa yang ia lakukan itu.
Ekspresi bahagia tersebut nampak seolah tidak ada yang perlu dipermasalahkan selagi
kepala.
69
dengan masalah yang sedang ia alami. Dari masalah tersebut, makna hijab kemudian
jilbab hijau kekuning-kuningan yang baru saja mengambil air wudhu ketika hendak
melakukan salat. Perempuan yang berada di tempat wudhu wanita itu telah
tertutup apalagi tempat khusus perempuan, maka berbeda dengan apa yang dilakukan
perempuan dalam scene ini, meskipun rambut atau kepalanya baru saja terkena air
70
wudhu dan basah, ia tetap memasang dengan baik jilbab yang ia gunakan
sebelumnya. Bukan hanya itu, di tempat tersebut bahkan hanya terlihat dua orang
perempuan saja, tetapi perempuan muslimah berbaju hijau itu memang baru terlihat
tenang ketika jilbabnya sudah terpasang rapi di kepalanya. Artinya, perempuan dalam
scene ini tidak hanya menganggap hijab sebagai pelindung diri dari yang bukan
mahram saja, tetapi bagi perempuan tersebut, menggunakan hijab memiliki nilai
seorang perempuan muslimah terhadap perintah Allah Swt., dengan tetap menutup
memandang ke arah jilbab dengan tatapan yang sedikit heran sambil memegang
jilbab bagian leher sembari mencari sebuah peniti. Hal tersebut dibuktikan melalui
caption dalam scene yakni, peniti hilang abis wudhu yang menandakan bahwa
perempuan muslimah telah kehilangan peniti jilbabnya setelah mengambil air wudhu.
Peniti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jarum penyemat yaitu
benda kecil yang tajam dan bisa menyemat kerudung sehingga dapat terbentuk.16
Oleh karena itu, peniti menjadi penting bagi seorang perempuan muslimah yang
menggunakan hijab.
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Peniti”, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Peniti (9 Juni 2021)
71
Peniti bagi seorang perempuan berhijab memang menjadi sesuatu yang paling
utama. Bagaimana tidak, ketika peniti tidak ada, lantas bagaimana seorang
perempuan akan memasang jilbabnya dengan baik. Oleh karena itu, salah satu
masalah yang paling sering terjadi di kehidupan seorang perempuan berhijab adalah
ketika kehilangan peniti. Bentuknya yang kecil dan tipis membuat seseorang yang
Peniti dan hijab dalam scene ini tentunya saling berpengaruh. Ketika peniti
tidak ada, maka masalah akan tertimpa kepada hijab dan ini tentunya membuat
Seperti yang telah diketahui bahwa hijab memang menjadi bagian paling penting
dalam kehidupan dan keseharian seorang muslimah, sehingga ketika hijab memiliki
masalah maka orang yang menggunakannya pun akan merasa tidak nyaman. Salah
berbaju hijau dalam scene yang menunjukkan bahwa dirinya tidak senang saat
kehilangan peniti.
Setiap orang tentunya ingin memiliki bentuk jilbab yang rapi karena menjadi
salah satu objek yang paling diperhatikan ketika berpenampilan. Oleh karena itu tidak
sedikit yang membutuhkan peniti agar hijab yang digunakan dapat terbentuk dengan
baik. Bagi sebagian orang mungkin berpikir bahwa, bentuk jilbab tidak hanya
memengaruhi penampilan saja, tetapi bentuk hijab juga mampu memengaruhi wajah
seseorang. Ketika hijab nampak berantakan, maka wajah seseorang juga akan terlihat
tidak fresh.
72
Ekspresi tidak senang yang ditunjukkan perempuan dalam scene ini hanya
bersifat sementara ketika perempuan yang berada di tempat yang sama memberikan
peniti miliknya kepada perempuan berbaju hijau tersebut. Hal ini kemudian
menunjukkan bahwa masalah yang terjadi atas hijab seorang perempuan muslimah
bukanlah masalah besar yang tidak bisa terselesaikan. Pengiklan seolah ingin
menyampaikan pesan bahwa perempuan muslimah harus memiliki hati yang sabar
agar bisa tetap istiqomah dengan hijabnya, sehingga ketika sesuatu yang tidak
diinginkan terjadi, maka bisa diselesaikan dengan kepala dingin dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran. Hati yang sabar yang dimaksud di sini adalah bagaimana
perempuan mampu mengurangi rasa kesal yang ada dalam dirinya. Iklan juga ingin
menunjukkan bahwa, rasa kesal yang muncul karena masalah hijab, dapat diatasi
dengan baik karena merek shampo Rejoice yang mampu membuat perempuan yang
berhijab yang berada di antara perempuan yang tidak berhijab tetapi tetap
menunjukkan sikap yang santun dan tenang. Apa yang dilakukan perempuan dalam
menyadari bahwa dirinya adalah seorang muslimah. Meski kerap mendapat masalah
karena hijab, namun hal tersebut tidak akan memengaruhi ketaatan dan
meski hijab yang ia gunakan sedikit merepotkan dan menimbulkan masalah, namun
hal tersebut tidak membuatnya kesal meski sempat menunjukkan ekspresi terkejut.
74
muslimah itu duduk. Situasi tersebut menampilkan beberapa perempuan lain yang
tidak menggunakan hijab. Semua perempuan dalam scene ini menampilkan diri
dengan rambut panjang hitam terurai. Berbeda dengan perempuan berhijab pink yang
berbeda tersebut tidak membuat rasa percaya diri perempuan berhijab itu hilang, ia
meyakinkan dirinya bahwa dia adalah seorang muslimah yang taat akan perintah
Allah Swt., dengan terus menutup aurat kapan dan di mana pun ia berada.
Caption yang betuliskan Makan bakso hijab kena kuah menunjukkan bahwa
seorang perempuan muslimah yang baru saja duduk di sebuah warung bakso tidak
sengaja menjatuhkan ujung hijabnya ke dalam mangkuk yang berisikan bakso. Hal
muslimah. Hijab jatuh dan terkena noda kuah bakso yang ditunjukkan pada scene ke
empat ini misalnya, scene yang menunjukkan ekspresi seorang perempuan muslimah
yang terkejut, bertanda bahwa kejadian tersebut adalah kejadian yang tidak pernah ia
sangka akan terjadi sebelumnya. Artinya, hijab dalam scene ini adalah sesuatu yang
sangat dilindungi oleh seorang perempuan karena pada hakikatnya, hijab memang
75
perempuan muslimah.
Hijab telah menjadi yang paling penting dalam keseharian seorang muslimah,
maka wajar jika seseorang yang menggunakan hijab menunjukkan ekspresi kaget saat
sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Kemudian mengakhiri ekspresi kaget dengan
Tindakan spontan yang terjadi dalam scene ini bukanlah sebuah masalah besar
yang harus diakhiri dengan sesuatu yang tidak mengasikkan. Hijab yang kotor karena
kuah bakso memang tidak akan disukai oleh perempuan muslimah yang mencitai
hijabnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut adalah sesuatu hal yang
Scene dalam iklan ini kemudian menunjukkan bahwa masalah yang terjadi
hijabnya. Meskipun berada di tempat makan yang lebih didominasi oleh seorang
perempuan yang tidak berhijab tidak membuat rasa percaya dirinya hilang. Hal
tersebut dibuktikan melalui tindakan perempuan yang tidak memperdulikan apa yang
ada di sekitarnya. Sebaliknya, perempuan berhijab itu terlihat nyaman dengan apa
Kenyamanan yang timbul dalam diri seseorang yang berhijab adalah salah
satu faktor yang membuat mereka tetap istiqomah. Kenyamanan ini lah yang hendak
76
disampaikan oleh pengiklan bahwa merek shampo yang mereka iklankan mampu
berhijab dalam menghadapi masalah hijab yang bisa terjadi kapanpun itu. Sikap
bahwa perempuan sangat memerhatikan hijabnya. Oleh karena itu, makna hijab
dalam scene ini dapat direpresentasikan melalui masalah yang terjadi dengan
Caption dalam scene yakni, pake helm hijab jadi bubrah ini menandakan,
bahwa hijab yang digunakan perempuan tersebut berantakan saat melepas helm
77
setelah melakukan suatu perjalanan. Helm dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah topi pelindung kepala yang dibuat dari bahan yang tahan benturan.
Oleh karena itu, sesuai dengan fungsinya, helm memang wajib digunakan sebagai
salah satu alat pelindung diri agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan saat
sebagai perempuan yang harus menutup aurat ketika sedang bepergian, walaupun
perempuan berhijab pink itu tahu bahwa hijabnya akan berantakan saat menggunakan
helm. Hijab yang digunakan perempuan dalam scene ini memang terlihat lebih
simple, di mana kain yang berwarna pink itu hanya dililitkan saja di kepala tanpa
sebuah peniti. Artinya, ketika seorang perempuan menggunakan hijab tanpa peniti,
Bagi perempuan dalam scene ini, menggunakan hijab adalah suatu kewajiban,
dan kewajiban inilah yang menjadi kunci dalam hidupnya untuk tetap berhijab kapan
dan di mana pun dia berada, bahkan dalam kondisi apapun. Bagaimana pun bentuk
hijabnya, yang terpenting adalah ketika perempuan berhijab pink itu tetap menutup
Caption, Pake helm hijab jadi bubrah ini juga menjelaskan bahwa helm lah
yang jadi penyebab timbulnya masalah terhadap hijab, sehingga menimbulkan rasa
tidak nyaman atau membuat suasana hati perempuan muslimah pada scene ini
78
berubah. Ekspresi tidak nyaman dalam scene ini menunjukkan sikap emosional
seorang perempuan muslimah jika suatu masalah dihubungkan dengan hijab ataupun
penampilan.
apalagi hijabnya. Hijab bagi seorang perempuan memang menjadi sebuah identitas
yang menandakan dirinya sebagai seorang muslimah. Namun, di luar dari konteks
identitas, hijab menjadi salah satu faktor yang paling memengaruhi keindahan
sorotan utama dalam berpenampilan. Bagaimana tidak, hijab menjadi sesuatu yang
paling nampak dan yang paling sering menjadi perhatian orang lain serta memiliki
nilai keindahannya tersendiri. Oleh karena itu, banyak muslimah yang merasa
berjilbab pink itu menujukkan ekspresi senyum saat bercermin di kaca spion milik
bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh pengiklan terhadap produk yang ingin
dalam iklan ini menandakan bahwa perempuan dalam scene telah merawat rambut
79
dan kepalanya dengan baik sehingga terus merasakan kesegaran dan mampu
menyikapi masalah dengan kepala yang dingin. Kenyamanan yang dirasakan oleh
perempuan muslimah dalam scene ini tentunya tidak bisa dipisahkan dengan produk
perempuan dalam scene ini tidak menyalahkan hijabnya dan tetap istiqomah menurup
aurat dengan hijab tersebut. Ekspresi senyum setelah menunjukkan ekspresi tidak
nyaman saat helm merusak tatanan hijabnya menandakan bahwa perempuan berbaju
pink itu tidak menimpakan masalah yang terjadi atas hijabnya. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa iklan dalam scene ini hendak menyampaikan manfaat produk
shampo Rejoice melalui sikap perempuan yang mampu mengatasi masalah dengan
kepala dingin.
berhijab mampu untuk tetap bersikap baik setelah terjadi masalah yang berkaitan
dengan hijabnya. Melalui sikap dan masalah yang ditunjukkan perempuan berbaju
atau keluar dari rumah. Seperti yang dilakukan perempuan dalam scene ini,
perempuan tersebut sedang berada di pasar untuk belanja dengan menggunakan hijab
berwarna pink dengan pakaian barwarna hijau. Pasar memang menjadi salah satu
tempat yang paling banyak dikunjungi perempuan. Menjadi pusat perbelanjaan untuk
kebutuhan rumah tangga membuat seorang perempuan (ibu rumah tangga) mau tidak
Bagi perempuan berbaju hijau pada scene ini, pasar sudah menjadi rumah
seadanya dan dengan balutan jilbab yang sangat simple. Balutan hijab yang simple
bukanlah masalah untuknya, kewajibannya hanyalah menutup aurat dan tidak ada
aturan bagaimana seharusnya ia berpenampilan. Ibu rumah tangga memang jauh lebih
acuh dengan penampilan dibandingkan dengan anak remaja. Oleh karena itu, apa
yang ditampilkan perempuan dalam scene ini hanya ingin menunjukkan bahwa
perempuan berbaju hijau itu adalah seorang muslimah yang patuh terhadap perintah
Allah Swt.
81
Hasil analisis pada scene ini menunjukkan perempuan muslimah yang sedang
asik belanja di pasar dengan menggunakan hijab berwarna pink dan baju berwarna
hijau sedang mengalami masalah saat memilih belanjaan di sebuah pasar. Masalah
tersebut adalah ketika hijab yang ia gunakan menjadi mainan seorang anak kecil yang
dibuktikan melalui caption yang tertulis dalam scene, yakni sama anak hijab jadi
mainan.
Pasar memang menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi siapa saja dan
tidak ada aturan ketat yang berlaku di sebuah pasar. Selain kegiatan jual beli, banyak
anak kecil yang juga jadikan pasar sebagai tempat bermain. Namun, dalam scene ini
terlihat anak kecil yang digendong oleh orang tuanya sambil mengelilingi pasar
tersebut. Meskipun anak kecil tersebut berada dalam genggaman orang tuanya, tapi
tidak bisa dipungkiri bahwa ia adalah seorang anak kecil yang masih selalu ingin
bermain. Oleh karena itu, si anak kecil yang melihat perempuan berbaju hijau yang
ada di depannya dengan sekejap menarik hijab yang digunakan perempuan tersebut
dan membuatnya terkejut. Apa yang dilakukan anak kecil itu kemudian menunjukkan
bahwa hijab memang menjadi suatu objek perhatian, bahkan anak kecil yang belum
dengan spontan menunjukkan ekspresi kaget dan langsung menahan hijabnya agar
tidak tertarik lagi. Kemudian setelah mengatahui bahwa yang menarik hijabnya
82
adalah seorang anak kecil, perempuan berbaju hijau itu hanya bisa tersenyum dan
kemudian bersikap ramah terhadap anak kecil yang telah menarik hijabnya.
Perempuan berbaju itu terus bersikap santai seolah mengerti dengan tingkah anak
kecil tersebut yang belum paham dengan apa yang telah dilakukannya.
terhadap anak kecil tersebut membuktikan bahwa perempuan tersebut memiliki sifat
keibuan. Di luar dari konteks sifat keibuannya, media dalam scene ini seolah ingin
menunjukkan bahwa perempuan berhijab dalam scene ini terlihat biasa mengalami
kemudian dibuktikan melalui scene ini, yaitu ketika seorang perempuan sering
memiliki kenyamanan saat berhijab. Kenyamanan yang dirasakan perempuan ini lah
yang hendak disampaikan iklan tersebut. Iklan shampo rejoice ini seolah ingin
perempuan berhijab akan terus istiqomah dan enggan melepas hijabnya meski kerap
mengalami masalah karena sudah terlanjur nyaman dengan apa yang ia kenakan.
83
Hasil analisis dari scene ini menunjukkan bagaimana sikap Fatin setelah
hijab dalam kehidupan seorang muslimah. Berdasarkan hal tersebut, maka makna
berikut:
Scene yang menampilkan Fatin Shidqia Lubis sebagai bintang utama dengan
baju dan hijab yang senada berwarna hijau ini menunjukkan ekspresi bahagia sambil
istiqomah dalam berhijab. Scene ini juga menampilkan caption yang bertuliskan Buat
kamu HIJABISA yang menandakan bahwa Fatin terus berusaha untuk memberikan
semangat kepada perempuan muslimah lainnya agar tetap istiqomah dalam berhijab
dan meyakinkan mereka bahwa berhijab adalah perintahkan Allah Swt,. dan telah
menjadi suatu kewajiban. Sehingga, meskipun banyak masalah yang terjadi dalam
kehidupan dan berkaitan dengan hijab, mereka harus mampu untuk bertahan seperti
Fatin telah melakukan suatu kebaikan saat mengajak perempuan lainnya untuk
menggunakan hijab karena Fatin sendiri telah berhasil membuktikan kepada semua
orang bahwa dirinya mampu untuk terus istiqomah meski telah melewati berbagai
masalah. Fatin dikenal sebagai sosok remaja yang sangat disibukkan dengan segala
pekerjaan di usianya yang masih muda. Namun, dalam perjalanannya sampai saat ini,
Fatin tealh berhasil membuktikan bahwa ia bisa dan mampu menjalani dan mengatasi
semua yang terjadi dalam kesehariannya. Hal tersebut dilakukan Fatin karena ia telah
sehingga tidak berlaku alasan apapun baginya untuk melepas hijab yang telah ia
gunakan sejak lama. Oleh karena itu, Fatin sebagai seorang muslimah tidak ingin
sendirian dalam menjalankan perintah Allah Swt., dan memilih mengajari perempuan
lainnya tentang bagaimana cara agar seseorang mampu untuk terus istiqomah dalam
berhijab. Dengan demikian, bukan hanya dirinya yang mendapat ridho dari Allh
Hijab memang selalu menjadi hal yang istimewa bagi seorang perempuan
muslimah. Selain sebagai kewajiban, hijab menjadi istimewa karena menjadi hal yang
paling menarik dalam berpenampilan. Oleh karena itu, banyak dari perempuan
berhijab membentuk hijabnya sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian. Bukan
hanya itu, ketika hijab yang digunakan baik, maka rasa percaya diri juga akan muncul
menunjukkan penampilan yang modis dan lebih menarik dengan bentuk dan
perpaduan hijab yang cantik dan stylish. Mereka terlihat bahagia karena penampilan
yang mereka gunakan membuat rasa percaya diri mereka meningkat. Selain itu, rasa
bahagia juga muncul karena mereka telah mampu bertahan untuk berhijab dan
menunjukkannya kepada semua orang bahwa mereka mampu untuk istiqomah. Hal
tersebut dibuktikan melalu ekspresi wajah semua perempuan muslimah dalam scene,
dimana rasa percaya diri terpancar dari wajah mereka, termasuk Fatin yang disertai
rasa bahagia karena telah berhasil membuat perempuan lainnya tetap istiqomah
dengan hijabnya.
meskipun masalah kerap muncul dalam keseharian perempuan berhijab, tetapi itu
bukanlah alasan bagi mereka untuk tidak menampilkan gaya yang modis. Perempuan
dalam scene ini tentunya menyadari bahwa penampilan adalah salah satu yang paling
86
penting dalam kehidupan, terkhusus bagi kehidupan seorang remaja. Oleh karena itu,
tidak sedikit dari perempuan muslimah yang menjadikan hijab sebagai salah satu
Hijab dalam scene ini berhasil membuktikan bahwa setiap masalah yang
terjadi di kehidupan sehari-hari perempuan muslimah dapat teratasi jika suasana hati
seseorang baik. Suasa hati yang baik bisa muncul ketika seseorang merasa nyaman
dengan sesuatu. Rasa nyaman inilah yang kemudian ingin ditunjukkan dalam iklan,
membutuhkan merek shampo Rejoice 3 in 1. Karena tiga manfaat yang ada dalam
satu merek shampo itu mampu menghasilnya kesegaran yang luar biasa sehingga
Manfaat dari merek shampo ini kemudian semakin dipercaya oleh konsumen
karena Fatin yang menjadi bintang utama itu telah berhasil membuktikan manfaatnya.
Fatin sebagai seorang selebriti dengan kesibukannya di luar rumah yang bahkan
sangat melelahkan itu tetap merasa nyaman dengan hijab tanpa kepanasan ataupun
kegerahan karena merek shampo yang ia gunakan telah membantunya. Scene ini
kemudian menandakan bahwa iklan ingin menunjukkan bahwa Fatin si gadis remaja
yang sibuk dengan banyak pekerjaannya istiqomah dengan hijabnya, lantas mengapa
perempuan muslimah lainnya tidak bisa. Oleh karena itu, captian “Buat kamu
HIJABISA” menandakan bahwa semua orang pasti bisa bertahan dengan hijab
mampu melahirkan makna yang sebelumnya tidak dapat dilihat secara langsung. Dari
hasil analisis tersebut dapat disimpulkan jawaban dari dua rumusan masalah
1. Format tanda dalam iklan Shampo Rejoice Versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis
berjudul “Tetap Istiqomah dengan Hijab 3in1 buat kamu” ini menunjukkan
dengan cara yang baik dan dengan kepala yang dingin disertai dengan rasa
2. Makna hijab dalam iklan Shampo Rejoice Versi HijaBisa Fatin Shidqia Lubis
pada iklan. Semua perempuan dalam scene ini menunjukkan bagaimana hijab
87
88
yang berharga dan selalu dilindungi oleh setiap orang yang menggunakannya.
B. Implikasi
Representasi atas makna atas tanda yang ada dalam iklan sebagian besar
yang di iklankan harus bisa melihat tanda yang ada dalam iklan sehingga
mampu memaknai sesuatu yang tidak bisa dilihat secara langsung. Dengan
demikian, berbagai bentuk salah paham, salah persepsi dan salah membeli
3. Hasil analisis ini juga dapat menjadi masukan bagi para produser iklan dalam
A. Referensi Cetak
89
90
B. Referensi Online
https://id.wikipedia.org/wiki/Procter_%26_Gamble
P&G, “Indonesia”, Situs Resmi P&G. https://www.pgcareers.com/location-Indonesia.
P&G, “Merek dan Produk”, Situs Resmi P&G. https://id.pg.com/merek-dan-produk/
P&G, “Kebijakan dan Praktik”, Situs Resmi P&G. https://id.pg.com/kebijakan-dan-
praktik/tujuan-nilai-nilai-dan-prinsip-prinsip/
Putera Manuaba, “Memahami Teori Konstruksi Sosial”, Masyarakat, Kebudayaan
dan Politik No. 3 (2008): h. 221-230
Rejoice, “Perempuan Rejoice”, Situs Resmi Rejoice. https://www.rejoice.co.id/id-
id/rejoice-cerita
Rejoice, “Sejarah Kami”, Situs Resmi Rejoice. https://www.rejoice.co.id/id-
id/rejoice-cerita
Rejoice, “Kebutuhan Rambut”, Situs Resmi Rejoice, https://www.rejoice.co.id/id-
id/kebutuhan-rambut
Rejoice, “Perwatan Berhijab”, Situs Resmi Rejoice, https://www.rejoice.co.id/id-
id/kebutuhan-rambut?Need=Hijab
Sunah, Abu Dawud Hadits No. 3580 https://www.hadits.id/hadits/dawud/3580
(diakses pada 10 Maret 2021)
TafsirQ, “TafsirAl-Qur‟an-al-ahzab/ayat-59) Online”, Javanlabs
https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-59 (diakses pada 6 Maret 2021)
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Procter & Gamble,
https://id.wikipedia.org/wiki/Procter_%26_Gamble#:~:text=Procter%20%26
%20Gamble%20Co.,140.000%20pekerja%20pada%20tahun%202005.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
di SMPN 1 Sinjai Barat selama 3 tahun. Kemudian tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikan di SMAN 1 Sinjai Barat dan dinyatakan lulus tahun 2017. Setelah
Sebagai salah satu mahasiswa perantau dari kabupaten Sinjai, penulis memilih
humas eksternal. Penulis juga mengambil kesibukan di luar kampus, yaitu menjadi
mahasiswa kontrak di media Harian Fajar sebagai reporter KeKeR Fajar sejak akhir
„Hijabisa‟ Fatin Shidqia Lubis (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan
92