Anda di halaman 1dari 92

BERITA PILWALKOT 2018 KOTA MAKASSAR

(Analisis Framing pada Harian Fajar dan Tribun Timur Edisi 15 Juni – 15 Juli 2018)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi
Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar

Oleh ;

RIFANDI
50700114072

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rifandi

NIM : 50700114072

Tempat Tanggal Lahir : Bulukumba, 29 Mei 1996

Jurusan/Program : Ilmu Komunikasi, S1

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Alamat : JL. Poros Bira

Judul : Berita Pilwalkot 2018 Kota Makassar ( Analisis Framing


pada Harian Fajar dan Tribun Timur Edisi 15 Juni – 15 Juli
2018 )

Menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri, jika
dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
oleh orang lain, sebagaian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar diperoleh
karenanya batal demi hukum.

Samata, 06 Maret 2019

Penyusun,

RIFANDI
NIM: 50700114072
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin Rasa syukur yang teramat sangat serta pujian

yang paling tinggi penulis panjatkan atas kehadirat Rabb Yang Maha Agung, Allah

swt., karena atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, taufik dan hidayah-Nya,

petunjuk serta pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul : “Berita Pilkada Kota Makassar (Analisis Framing pada Harian Fajar dan

Tribun Timur Edisi 15 Juni – 15 Juli 2018)”.Salawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw., beserta keluarga, para

sahabat dan seluruh umatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak akan mampu menyelesaikannya

tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenta itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang tercinta kedua orang

tua penulis Ayahanda Umar Nur dan Ibunda Fatimah yang selalu memberi segala

bentuk dukungan, bimbingan, semangat, motivasi serta selalu mengirimkan doa-doa

terbaik kepada penulis. Demikian pula untuk keluarga besar yang turut membantu

serta mendukung selama proses penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih
serta senantiasa mendoakan yang terbaik kepada Allah swt.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Musafir Pabbari, M.Si., dan Wakil

Rektor I Prof. Dr. Mardan, M.Ag, Wakil Rektor II Prof. Dr, H. Lomba Sultan,

M.A, dan Wakil Rektor III Prof. Siti Aisyah, M.A., Ph.D dan Wakil Rektor IV

Prof. Dr. Hamdan Juhanis yang telah memeberikan kesempatan kepada penulis
v
untuk melanjutkan studi pada tingkat perguruan tinggi di kampus peradaban UIN

Alauddin Makassar.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Bapak Dr. H.

Abd Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M, dan Wakil Dekan I Bapak Dr.H.

Misbahuddin, M.Ag, Wakil Dekan II Bapak Dr. H. Mahmuddin, M. Ag, dan

Wakil Dekan III Ibu Dr. Nursyamsiah, M. Pd.I yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Dakwah dan


Komunikasi.

3. Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Ibu Ramsiah Tasruddin,

S.Ag., M.Si dan Bapak Haidir Fitra Siagian S.Sos., M.Si., Ph.D yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan selama

penulis menempuh masa perkuliahan berupa ilmu, nasehat, serta pelayanan

hingga penulis dapat menyelesaikan kuliah.

4. Pembimbing I Bapak Haidir Fitra Siagian S.Sos., M.Si., Ph.D dan Ibu Dr. Hj.

Haniah, Lc., M.A selaku Pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan

meluangkan banyak waktu untuk mengarahkan penulis dalam menyelesaikan


penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. H Kamaluddin Tajibu, M.Si dan Ibu Hartina Sanusi, S.Pt., M.I.Kom

Selaku Munaqisy I dan Munaqisy II yang telah memberikan arahan, saran, dan

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen, Bagian Tata usaha dan Akademik, bersama Staf Pegawai Fakultas

Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan bekal ilmu, bimbingan, arahan,

motivasi, dan nasihat selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu

Komunikasi.

vi
7. Sahabat sejati sekaligus saudaraku Dare’, Aidil Mirf. yang selalu hadir dan

memberi dukungan tanpa batas kepada penulis selama ini. Semoga Allah swt.

senantiasa memberikan berkah dan kebahagiaan dalam kehidupanmu.

8. Teman-teman seperjuanganku Fachria Muntihana Ali, Nurul Hikma, Yuni

Ferawati, Wiwi Purnama Sari, Martang, Andi Annisa Indira, dan terkhusus

kepada Mukhlisa Setiabudi . Terima kasih atas dukungan doa dan kasih sayang

kalian.
9. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan

Komunikasi angkatan 2014 terkhusus pada Ilmu Komunikasi kelas B dan C yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih karena telah menorehkan

kisah yang sangat berkesan selama perjalanan menmpuh studi bersama di kampus

peradaban kita. Semoga pada perjalanan selanjutnya kita dapat meraih kesuksesan

dan menempuh masa depan yang cerah bersama-sama.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan kontribusi kepada penulis selama kuliah hingga penyusunan skripsi

ini.
Samata-Gowa, 06 Maret 2019

Penyusun,

Rifandi
50700114072

vii
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii


DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. xi

ABSTRAK ..................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ............................................ 5
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 8
D. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu ........................................... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 11
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Komunikasi Massa ........................................................................... 13
B. Media Cetak ..................................................................................... 14
C. Kajian Tentang Jurnalistik ............................................................... 15
D. Ideologi Media ................................................................................. 17
E. Teori Agenda Setting ....................................................................... 18
F. Pilwalkot Kota Makassar ................................................................. 19
G. Tinjauan Tentang Framing .............................................................. 22
H. Kajian Islam Tentang Berita dan Informasi .................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 34
B. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 34
C. Sumber Data Penelitian .................................................................. 34
D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 36

viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Harian Fajar
1. Sejarah Berdirinya Harian Fajar ............................................... 38
2. Profil Harian Fajar .................................................................... 40
3. Struktur Organisasi Redaksi Harian Fajar ................................ 41
B. Gambaran Umum Harian Tribun Timur
1. Sejarah Berdirinya Tribun Timur ............................................. 41
2. Profil Harian Tribun Timur ...................................................... 43
3. Manajeman Tribun Timur ........................................................ 44
C. Analisis Framing Pemberitaan Pilkada Kota Makassar pada
Harian Fajar ..................................................................................... 45
D. Analisis Framing Pemberitaan Pilkada Kota Makassar pada
Harian Tribun Timur ....................................................................... 53
E. Perbandingan Framing Harian Fajar dan Tribun Timur ................. 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Implikasi Penelitian ........................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64


LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ......................................................................................................... 11

Tabel 4.1 .......................................................................................................... 45

Tabel 4.2........................................................................................................... 47

Tabel 4.3........................................................................................................... 48

Tabel 4.4........................................................................................................... 49
Tabel 4.5........................................................................................................... 51

Tabel 4.6........................................................................................................... 53

Tabel 4.7........................................................................................................... 54

Tabel 4.8........................................................................................................... 54

Tabel 4.9........................................................................................................... 56

Tabel 4.10......................................................................................................... 57

Tabel 4.11......................................................................................................... 61

x
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ ba b Be

‫ت‬ ta t Te

‫ث‬ sa s es (dengan titik di atas)

‫ج‬ jim j Je

‫ح‬ ha h ha (dengan titk di bawah)

‫خ‬ kha kh ka dan ha

‫د‬ dal d De

‫ذ‬ zal z zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ ra r Er

‫ز‬ zai z Zet

‫س‬ sin s Es

‫ش‬ syin sy es dan ye

‫ص‬ sad s es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ dad d de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ ta t te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ za z zet (dengan titk di bawah)


„ain „
‫ع‬ apostrop terbalik

xi
‫غ‬ gain g Ge

‫ف‬ fa f Ef

‫ق‬ qaf q Qi

‫ك‬ kaf k Ka

‫ل‬ lam l El

‫م‬ mim m Em

‫ن‬ nun n En

‫و‬ wau w We

‫ه‬ ha h Ha

‫ء‬ hamzah , Apostop

‫ي‬ ya y Ye

Hamzah yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir,maka ditulis dengan tanda( ).

2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Vokal tungggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut :

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah A A

Kasrah i I

Dammah u U

xii
Vokal rangkap bahasa Arabyang lambangnya berupa gabungan antara harakat
dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fathah dan ya ai a dan i

fathah dan wau au a dan u

3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda Nama

fathah dan alif a a dan garis di


atau ya atas

kasrah dan ya i i dan garis di


atas

dammah dan wau u u dan garis di


atas

4. Ta Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu: ta marbutah yang hidup atau

mendapat harkat fathah, kasrah, dan dammah, yang transliterasinya adalah [t].

xiii
Sedangkan ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun

transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta

marbutah itu transliterasinya dengan [h].

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda tasydid ( ), dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.


‫ي‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
Jika huruf
kasrah(‫ي‬ ), maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah(i).
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ‫( ال‬alif
lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi

seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah Maupun huruf

qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-).

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop ( ) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak

di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

xiv
8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata,istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata,istilah atau

kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa

Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi

ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Al-Qur’an (dari al-

Qur‟an), sunnah,khusus dan umum. Namun, bila kata-katatersebut menjadi

bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara

utuh.

9. Lafz al-Jalalah (‫)هللا‬


Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau

berkedudukan sebagai mudaf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz a-ljalalah,

ditransliterasi dengan huruf [t].

10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam

transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan

huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku

EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama

dari (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila

nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf

kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata

xv
sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang

tersebut menggunakan huruf kapital (AL-). Ketentuan yang sama juga berlaku

untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-,

baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK,DP,

CDK, dan DR).

xvi
ABSTRAK

Nama : Rifandi
Nim : 50700114072
Judul : Berita Pilkada 2018 Kota Makassar (Analisis Framing pada
Harian Fajar dan Tribun Timur Edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 )

Penelitian ini membahas tentang bagaimana framing pemberitaan pilkada


kota Makassar pada media cetak Harian Fajar dan Tribun Timur edisi 15 Juni – 15
Juli 2018. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana framing
berita pilkada kota Makassar pada media cetak Harian Fajar edisi 15 Juni – 15 Juli
2018 ? (2) Bagaimana framing berita pilkada kota Makassar pada media cetak Tribun
Timur edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ? (3) Bagaimana perbandingan framing
pemberitaan pada media cetak antara Harian Fajar dan Tribun Timur. ?
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data
yaitu melalui dokumentasi dan telaah pustaka, artikel yang dianalisis dalam penelitian
ini berjumlah 3 artikel pada masing-masing media dengan total 6 buah artikel.
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan pendekatan keilmuan ilmu komunikasi
dengan menggunakan metode analisis framing. Teknik analisis data pada penelitian
ini menggunakan perangkat framing dari model Robert Entman yang meliputi Difine
Problems, Diognose Cause, Make Moral Judgement,dan Treatment Recommen-
dation.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa framing model Robert N. Entman
dalam pemberitaan terkait pilkada kota Makassar pada media cetak Harian Fajar dan
Tribun Timur edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 adalah sebagai berikut : (1) Harian Fajar
cenderung menjadikan “konflik” yang terjadi dalam pilwalkot Makassar sebagai
bahan utama dalam pemberitaannya tentang pilkada 2018 Kota Makassar. (2) Dalam
menyajikan berita, Harian Tribun Timur lebih mengarah kepada proses
berlangsungnya pilwalkot Makassar dengan fokus pemberitaan tentang pihak-pihak
yang terkait dan terlibat secara langsung dalam pilkada 2018 Kota Makassar. (3)
Perbedaan framing berita yang disajikan oleh Harian Fajar dan Harian Tribun Timur
terletak pada isu utama yang diangkat dalam setiap pemberitaan. Pada Harian Fajar
lebih menonjolkan konflik, sementara Tribun Timur lebih kepada proses
penyelenggaraan pemilu. Selain itu, meski kedua media ini menunjukkan
keberpihakan kepada paslon tunggal Appi-Cicu, namun keduanya masih memiliki
cara berbeda dalam penyampaian berita.
Implikasi penelitian ini, yaitu: 1) Setiap pemberitaan yang dimuat dalam
sebuah media, salah satunya media cetak tidaklah diperkenankan untuk menggiring
opini atau menggiring suatu pemikiran dan penilaian seseorang yang membacanya. 2)
khalayak disarankan untuk menelaah lebih lanjut tentang suatu peristiwa yang
diberitakan dalam sebuah media lalu kemudian menentukan sikap dan sudut pandang
akan permasalahan tersebut

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat yang modern saat ini, kebutuhan informasi

menjadi hal yang cukup penting bagi setiap individu dari berbagai kalangan usia

hingga latar belakang kehidupan. Informasi menjadi suatu kebutuhan yang cukup

penting bagi kehidupan masyarakat modern karena di samping menambah wawasan,

informasi juga dapat membuat masyarakat lebih memahami segala hal yang ada di

sekelilingnya. Sebagai contoh dengan informasi yang cukup, seorang pedagang kaki

lima yang tadinya hasil dari barang dagangannya yang sedikit, dengan informasi

mengenai tempat dan kebutuhan yang memang cocok di lingkungannya hasil yang

dicapai dapat berlipat-lipat ganda dari hasil awalnya. Ini membuktikan bahwa dengan

informasi kita dapat melihat jendela dunia dengan lebih baik dan jelas.

Pentingnya informasi telah diakui sepenuhnya jauh sebelum populer istilah

„masyartakat informasi‟ dan „teknologi informasi‟ dalam tahun 1970-an dan 1980-an.
Pentingnya informasi telah diapresiasi nilai dengan jelas dalam beberapa kalangan

(politik dan ilmiah) pada abad ke-17, akan tetapi telah ditekankan lebih jauh lagi

dalam mayarakat komersial dan industri di abad ke-19, ketika gagasan tentang

kecepatan dan jarak telah berubah.1 Dari waktu kewaktu tentunya perkembangan

informasi akan mengalami kemajuan dari abad ke abad sehingga akan lebih

memudahkan masyarakat atau individu untuk mengaksesnya. Informasi saat ini

1
A. Rahman Zainuddin, Sejarah Sosial Media : Dari Gutenberg sampai Internet,( Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia.2006), h. 230.

1
2

sangat mudah didapatkan melalui sarana atau media-media pendukung canggih yang

ada saat ini, seperti TV, radio, surat kabar, majalah, dan internet.

Berlangsungnya era teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat

peran media massa semakin vital. Jangkauan media massa yang dapat mencakup

khalayak luas dimanfaatkan menjadi alat untuk mewakili kelompok-kelompok

tertentu dengan berbagai tujuan, baik dalam arti positif maupun negatif. Pemanfaatan

media massa dilakukan dalam hampir setiap aspek kehidupan masyarakat, salah
satunya aspek politik.

Aspek politik dalam media massa erat kaitannya dengan pembentukan opini

publik. Singkatnya, media massa menjadi penggerak utama dalam memengaruhi

individu terhadap serangkaian berita yang diterimanya.

Pemberitaan mengenai permasalahan yang masih panas diperbincangkan ialah

politik, karena politik yang biasanya paling banyak mendapat sorotan pemberitaan di

media cetak sampai online sekalipun. Politik adalah segala sesuatu tentang proses

perumusan dan pelaksanan kebijakan publik.2

Politik dalam suatu wilayah bukan hanya satu ragam saja melainkan,
berbagai peristiwa seperti Pilkada disetiap daerah, pada pilkada terkhususnya yang

ada di kota Makassar yang sedang menjadi perbincangan atau mendapat sorotan dari

media-media yang ada di Makassar ialah kemenangan kotak kosong dalam pemilihan

wali kota serentak di beberapa daerah.

Kronologi terjadinya peristiwa ini berawal dari adanya pelaporan dari paslon

nomor urut satu yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu)

terhadap pasangan nomor urut dua yakni Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny

2
Ibnu Hajar, Teori dan Praktek Komunikasi Politik,(Yogyakarta: Genta Press.2015), h.16
3

Pomanto-Indira Mulyasari Paramusti (Diami). Laporan ini didasarkan atas tuduhan

adanya tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak nomor urut dua berupa

pemberian smartphone kepada setiap ketua RT dan RW. Lanjutan dari pelaporan ini

sampai kepada hasil sidang MK yang meminta KPU untuk mencopot pencalonan

paslon dengan nomor urut dua, akhirnya berlangsunglah pilkada kota Makassar

tahun 2018 dengan hanya diikuti satu pasangan calon yakni Munafri Arifuddin-Andi

Rachmatika Dewi (Appi-Cicu). Pasangan itu bakal melawan kotak kosong. "Istilah
kotak kosong adalah istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan situasi satu

paslon dalam Pilkada," ujar Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang, Kamis (26/4/2018).

"Apabila KPU Makassar melaksanakan putusan MA, maka akan menjadi satu paslon

saja. Aturan yang berlaku untuk kasus ini tetap mengacu pada aturan satu paslon,"

tutur Asrar. Asrar menjelaskan, paslon tunggal yang ikut Pilwalkot harus memperoleh

suara 50 persen+1 saat pemilihan. Jika tidak mencapai target 50 persen+1, maka

Pilkada Makassar akan dilaksanakan kembali pada Pilkada serentak gelombang

berikutnya pada tahun 2020.3

Banyak persepsi mengenai pemberitaan pilwalkot kota Makassar


terkhususnya pada kemenangan kotak kososng dalam pilwakot tahun 2018. Penelitian

ini memfokuskan pada analisis framing pemberitaan peilwakot kota Makasaar pada

media cetak Fajar dan Tribun Timur.

Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah fenomena kotak kosong yang

memenangkan pemilihan pada sejumlah daerah termasuk kota Makassar.

Kemenangan kotak kosong dalam peilwakot merupakan hal yang mengejutkan.

3
Hendra Cipto, Reni Susanti,Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar Lawan Kotak
Kosong, https://regional.kompas.com /read/2018 /04/26/ 17362571/calon-petahana-gugur-di-ma-
pilkada-makassar-lawan-kotak-kosong. (18 Juli 2018 ).
4

Sebab, peristiwa itu belum pernah terjadi di negeri ini. Pada peilwakot Serentak 2018

ini, kemenangan kotak kosong terjadi di Pilwalkot Makassar berdasarkan hitung

cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Pasangan Munafri Arifuddin-Andi

Rachmatika (Appi-Cicu) dibuat tak berdaya melawan kotak kosong. Menanggapi hal

tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fery Juliantono menyebut bahwa

kemenangan kotak kosong merupakan wujud nyata potret perlawanan rakyat kepada

penguasa saat ini.“Kemenangan kotak kosong itu perlawanan rakyat terhadap proses
politik yang tidak sehat,” katanya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima

redaksi, Selasa (3/7).4

Dalam kalimat kutipan di atas memang lebih menekankan kepada ketidak

puasan rakyat terhadap proses politik yang sadang terjadi namun, tidak menjadi tolak

ukur akan politik yang sehat atau tidak, melainkan pendapat rakyat yang diutarakan

oleh seseorang katakanlah orang yang berkecimpung dalam dunia politik, semua

orang dapat memberikan pandangan mengenai peristiwa atau kejadian yang terjadi di

lingkungan masyaraka namun dari sudut padang lain, ini dapan menjadi suatu pemicu

bagi orang lain yang melihat pemberitaan tersebut. Apakah masyarakat juga
sependapat mengenai pemberitaan itu atau malah menentang isu itu, tentu dengan

alasan dan pandangan masing-masing individu.

Dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

pembingkaian berita pilwakot Kota Makassar pada media cetak Fajar dan Tribun

Timur edisi 15 Juni – 15 Juli 2018.

4
Sonny Wakhyono, Pilwalkot Makassar: Kemenangan Kotak Kosong Potret Perlawanan
Rakyat, https://fajar.co.id/2018/07/04/pilwalkot-makassar-kemenangan-kotak-kosong-potret-
perlawanan-rakyat/(Minggu 22 Juli 2018)
5

B. Fokus Penelitian dan Dekripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Penelitian ini terfokus pada analisis framing terhadap pemberitaan pilwakot

kota Makassar pada media cetak Harian Fajar dan Tribun Timur edisi 15 Juni – 15

juli 2018.

2. Deskripsi Fokus

a. Analisis Framing

Analisis framing adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk

mengetahui bagaimana realita dikonstruksi oleh media. Dengan cara teknik apa

peristiwa yang ditekankan oleh media. Apakah dalam berita tersebut ada bagian yang

dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan.5 Model analisis

framing yang digunakan dalam penelitian ini ialah model Robert N. Entman. Model

yang diterapkan yakni framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penekanan

atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realita/isu, yang berfokus pada empat

diantaranya

1. Define Problems disini masalah merupakan komponen pertama yang dapat


memperlihatkan mengenai framing dalam berita karena elemen ini merupakan

master frame/bingkai yang paling utama. Ia menitikberatkan bagaimana peristiwa

atau isu itu dipahami. Peristiwa atau isu yang sama dapat dipahami secara

berbeda. Dan pembingkai yang berbeda akan menyebabkan realitas dengan

bentuk yang berbeda.

5
Eriyanto, Analisis framing: Konstruksi, Idiologi dan politik Media. (Yogyakarta: PT.LKiS.),
h.3.
6

2. Diagnosa Cause dimana elemen ini memperkirakan siapa yang dianggap

sebagai penyebab masalah. Hal ini akan lebih lanjut dan berkaitan erat dengan

apa (what), Siapa (who),karena dalam elemen ini khalayak dapat melihat siapa

penyebab masalah sekaligus apa penyebabnya sebagai bagian yang penting.

Bagaimana peristiwa dapat dipahami, akan menentukan apa dan siapa sebagai

sumber masalah. Jika siapa dipahami secara berbeda, maka hal itu menyebabkan

apa turut dipahami secara berbeda pula.


3. Make moral Judgment. Membuat pilihan moral. Elemen ini digunakan untuk

membenarkan atau memberi penilaian atas peristiwa yang terjadi. Ketika

masalah telah didentifikasi, penyebabnya sudah diketahui, maka dibutuhkan

sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan yang sudah diketahui.

Dalam memberi pilihan moral ini harus menggunakan simbol atau bahasa yang

sudah disepakati secara umum oleh khalayak.

4. Treatment Recommendatuion. Elemen ini menekankan penyelesaian masalah dan

menawarkan atau menjustifikasi suatu cara penanggulangan masalah dan

memprediksikan hasilnya. Bagian ini digunakan untuk menilai apa yang


dilakukan oleh wartawan. Pilihan mana yang akan digunakan untuk

menyelesaikan masalah. Penyelesaian tergantung dari bagaimana itu dilihat dan

diapa yang dipandang sebagai penyebab masalah

b. Pemberitaan peilwakot kota Makassar tahun 2018.

Berita yang dianalisis pada penelitian ini ialah pilwakot Kota Makassar yang

dimenangkan kolom kotak kosong yang memenangkan pemilihan pada periode

selanjutnya yakni pada periode 2018 sampai 2023. Dimulai dari paslon dengan nomer

urut dua yang tidak mendapat dukungan dari partai-partai untuk maju mencalonkan
7

sebagai wali kota Makassar pada priode selanjutnya, dan diterimanya pengaduan

nomor urut satu pada MK dan pada hasil sidang MK yang meminta KPU untuk

mencopot pencalonan paslon dengan nomor urut dua dikarena kasus pemberian

smartphone kepada setiap ketua RT dan RW. Selain tanggapan dari pihak terkait,

media juga membingkai pemberitaan ini sehingga dapat memberikan pemahaman

atau membentuk opini masyarakat. Untuk mengetahui bagaimana peran media dalam

memberitakan kasus peilwakot ini, maka penelitian ini akan menganisis artikel-artikel
yang dimuat dalam dua media cetak yakni Harian Fajar dan Tribun Timur dengan

analisis framing pada pemberitaan masing-masing media cetak.

c. Media cetak Fajar

Media cetak Fajar terbit perdaa pada 1 Oktober 1981 denagan tirisan kurang

lebih 5.000 eksemplar. Nama “ FAJAR” sengaja dipilih karena memiliki makna

filosofis, yakni fajar terbit dari ufuk timur, yang merupakan pusat peredaran dan

pemberitaan di kawasan timur Indonesia di ibu kota Sulawesi Selatan, yakni

Makassar.6 Fajar sendiri merupakan salah satu media cetak yang sudah resmi di

Indonesia dengan posisi ke 7 dari daftar yang sudah ditetapkan oleh dewan pers dari
sekian banyak media yang tersebar luas diseluruh Indonesia. Terkait pemberitaan

mengenai pilkada kota Makassar, koran Fajar cukup aktif dalam memberitakan

masalah tersebut. Terdapat 25 artikel yang dimuat ke dalam kurun waktu satu bulan,

mulai dari tanggal 15 Juni hingga ke 15 Juli 2018.

6
http://fajaronline.co.id/pages/sejarah-singkat-pt-media-fajar-koran.
8

d. Media cetak Tribun Timur

Harian Tribun Timur adalah salah satu media cetak yang ada di Sulawesi

selatan tepatnya di Makassar. Media ini baru saja memulai karirnya pada tahun 2004

yang lalu dan merupakan media yang dikelola oleh sebuah perusahaan yang bernama

PT.Indopersada Primamedia, Divisi Koran Daerah Kompas Gramedia bekerjasama

dengan Bosowa Group, perusahaan nasional yang berbasis di Makassar. Sejak

pertama kali terbit 9 Februari 2004, Media Cetak Tribun Timur mendapat sambutan

yang luar biasa dari pasar. Tribun Timur sekarang menjadi koran utama dan

terkemuka di Makassar. Terbukti pada bulan Juni, tepatnya 01 Juni 2011 Tribun

Timur memberikan pengumuman tentang keberhasilannya menjadi koran nomor

satu di Sulawesi Selatan (Survey A. Nilsen).7Sebagai salah satu media cetak popular

di Sulawesi Selatan, khusunya Kota Makassar, Tribun Timur juga turut

memberitakan mengenai pilwakot Kota Makassar dengan menulis sebanyak 23 artikel

setiap hari selama 30 hari dari sejak tanggal 15 Juni sampai 15 Juli 2018.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini adalah bagaimana analisis framing pemberitaan mengenai pemberitaan pilwakot

kota makassar pada media cetak Harian Fajar dan Tribun Timur edisi 15 Juni – 15

Juli 2018. Adapun sub-sub rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana Faming pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada media cetak

Harian Fajar pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?

7
http://mediaberiklan.blogspot.com/2015/06/sejarah-berdirinya-media-tribun-tmur.html
9

2. Bagaimana Framing pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada media cetak

Tibun Timur pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?

3. Bagamana perbandingan Framing pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada

media cetak Harian Fajar dan Tibun Timur pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?

D. Penelitian Terdahulu

1. Rama Iramawan dari Universitas Islam Nergeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, dengan judul skirpsi “ Anailis Framing Penangkapan Bambang


Widjojanto Pada Media Olnline Tempo.co dan Mediaindonisia.com”. Penelitian

ini membahas tentang bagaimana framing dalam media Tempo.co dan

Mediaindonesia.com terkait dengan pemberitaan penangkapan Bambang

Widjojanto kesimpulan dari penelitian ini ialah pada framing yang

dikembangkan oleh media online Tempo.co mulai dari struktur sintaksis (Judul

Berita, Lead Berita, Latar Informasi, dan Sumber Berita) menekankan bahwa

dalam dalam penangkapan Bambang Widjojanto terjadi pelanggaran HAM (Hak

Asasi Manusia) dan penangkapan ini tidak terlepas dari konflik yang sedang

terjdi antara KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan Polri (Kepolisian


Repiblik Indonesia). dan pada media online Mediaindonesia.com framing yang

dikembangkan mulai dari struktur sintaksis (Judul Berita, Lead Berita, Latar

Informasi, dan Sumber Berita) terkait penangkapan Bangbang Widjojanto yaitu

menekankan bahwasanya penangkapan Bangbang Widjojanto hanya terjadi

pelanggaran prosedur oleh Polri dan dalam kasus ini tidak terjadi rekayasa

ataupun berkaitan dengan konflik yang terjadi antara KPK (Komisi

Pemberantasan Korupsi) dengan Polri (Kepolisian Repiblik Indonesia).


10

2. Andi Sitti Maryandani dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar,

dengan judul skripsi “Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Dewie

Yasin Limpo Diharian Tribun Timur Makasar” Penelitian ini membahas tentang

bagaimana framing dalam harian tribun timur makasar cenderung mengangkat

peristiwa kasus Dewie Yasin Limpo sebagai persoalan hukum yakni Harian

Tribun Timur Makassar cenderung menonjolkan fakta-fakta penangkapan,

kronologis penangkapan, proses pemeriksaan kasus dan keterlibatan sejumlah


orang dekat Dewie Yasin Limpo. Cara pemilihan sumber berita, pemilihan

kutipan dari sumber berita, dan penempatan gambar yang mendukung

pembingkaian pemberitaan. Harian Tribun Timur Makassar juga juga cukup

berupaya seobjektif mungkin menonjolkan fakta-fakta yang mengarah kepada

keterlibatan oknum-oknum selain Dewie Yasin Limpo (Diognose Causes).

Sedangkan berdasarkan (Make Moral Judgement) Harian Tribun Timur

Makassar cenderung mononjolkan kuatnya dugaan Dewie Yasin Limpo

menerima suap dan sebagai penyebab utama masalah. Skema

penekanan/penyelesaian (Treatment Recommendation) menunjukkan Harian


Tribun Timur Makassar berupaya menyeimbangkan sikap KPK dan Dewan

Kehormatan partai Hanura dalam menangani kasus dugaan korupsi Dewie Yasin

Limpo.
11

TABEL 1.1 : Perbandingan Penelitian Relevan Terdahulu


N0. Nama dan Judul Subjek Penelitian Perbedaan Persamaan
Skripsi
1. Rama Iramawan “ bagai mana framing - Subjek Sama-sama
Analisis Framing dalam media penelitian menggunakan
Penangkapan Tempo.co dan yang berbeda anilisis
Bambang Widjojanto Mediaindonesia.com - Media online framing
Pada Media Olnline terkait dengan yang berbeda sebagai
Tempo.co dan pemberitaan - Menganalisis panduan
Mediaindonisia.com” penangkapan mengenai utama,dengan
Bangbang freming langkah yang
Widjojanto penangkapan sama
Bambang
Widjojanto

2. Andi Sitti Pemberitaan - Subjek Sama-sama


Maryandani penangkapan kasus penelitian menggunakan
“Analisis Framing korupsi oleh Dewie yang berbeda anilisis
Pemberitaan Kasus Yasin Limpo pada - Menganalisis framing, dan
Korupsi Dewie media Tribun Timur pada media langkah yang
Yasin Limpo Makasar Tribun sama
Diharian Tribun Timur
Timur Makasar” Makasar

Sumber: Data Sekunder 10 Agustus 2018.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui framing pemberitaan pilwakot kota Makassar pada media

cetak Fajar dan Tribun Timur edisi 15 Juni – 15 Juli 2018. Adapun sub-sub rumusan

masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana Faming pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada media cetak

Fajar pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?

2. Bagaimana Framing pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada media cetak

Tibun Timur pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?


12

3. Bagamana perbandingan Framing pemberitaan pilwakot Kota Makassar pada

media cetak Fajar dan Tibun Timur pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 ?

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan memperkaya pemahaman

dan wawasan dalam bidang penelitian ilmu komunikasi khususnya penelitian

mengenai analisis framing.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan pandangan baru bagi masyarakat mengenai pembingkaian

berita atau framing yang terkandung dalam media cetak khususnya pada Fajar dan

Tribun Timur dan menjadi sebuah referensi pada penelitian framing selajutnya.
BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah sebuah media massa yang mempunyai peranan

yang signifikan sebagai agen perubahan sosial (agent of change).1 Karena dalam

komunikasi massa tentunya membahas masalah bagaimana media memberikan


pandangan tetang dunia yang pada dasarnya akan memberikan masyarakat penilaian

yang berbeda pula itulah salah satu alasan mengapa dikatrakan agen perubahan.

Dalam aplikasinya, berlangsungnya komunikasi dalam konteks massa tersebut

dilakukan dengan atau tanpa media. Namun, seperti dikatakan Littlejohn, biasanya ini

dilakukan dengan memanfaatkan media. Terkait dengan pemanfaatannya, maka ada

yang melalui media elektronik (televisi,radio), cetak (press, misal suratkabar,majalah)

dan belakangan ada yang melalui media online.

Komunikasi dalam konteks massa, atau lazim dikenal dengan komunikasi

massa, telah banyak didefinisikan akademisi. Diantaranya dikemukakan Bittner,


bahwa komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang, yang artinya sebuah pesan yang disebar luaskan oleh

media elektronik atau cetak yang akan sampai pada banyak orang tanpa terkhususkan.

ini mengindikasikan bahwa ada dua tujuan organisasi media dalam

berkomunikasi dengan khalayaknya, pertama dalam rangka membuka isolasi

komunikasi antar penduduk dunia dan kedua untuk perubahan penting dalam

organisasi dan fungsi masyarakat.2 Membuka isolasi antara penduduk dunia dapat
1
Japarudin, “Media Massa dan Dakwah”, Jurnal Dakwah Vol. XIII, No. 1 Tahun 2012.
2
Hasyim Ali Imran, “ Media Massa, Khlayak Media, The Audience Theory, Efek Isi Media
dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat kabar Rakyat Merdeka)”,Jurnal
Studi Komunikasi dan Media Massa, Khalayak. Vol. 16 No. 1 (Januari – Juni 2012).

13
14

diartikan bahwasanya apa yang terjadi di belahan dunia lain juga dapat diketahui oleh

orang lain dari Negara lain pula, tanpa adanya batasan waktu dan jarak pada

contohnya berita yang membahas masalah yang ada di Negara lain sehingga apa yang

diketahui oleh orang bukan hanya pada di wilayah terjadinya sebuah peristiwa atau

kejadian namun juga orang yang berada jauh dari tempat kejadian itu bisa

mengetahuinya. Perubahan penting dalam organisasi dan fungsi masyarakat diartikan

bagaimana organisasi dan fungsi masyarakat memandang komunikasi massa sesuai


dengan kepentingan masing-masing akan menunjukkan perubahan entah dari

kepentingan atau lebih membuka wawasan akan suatu informasi yang pada awalnya

belum dapat di pahami sebelumnya.

B. Media Cetak

Media massa cetak adalah media massa yang menggunakan media cetak

seperti kertas koran yang di dalamnya ada tulisan yang berupa kata-kata dan kalimat,

tetapi tulisan itu bukanlah tulisan biasa layaknya surat-menyurat melainkan tulisan

yang disebut news (berita) yang teknik penulisannya mengikuti kaidah jurnalistik.3

Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama.

1. Menginformasikan kepada pembaca secara objektif tetang apa yang tetjadi

dalam suatu komunitas, negara, dan dunia.

2. Mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya kedalam

fokus berita.

3
Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.2013), h. 42.
15

3. Menyediakan keperluan informasi bagi parapembaca yang membutuhkan

barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.4

Surat kabar atau sering disebut sebagai pers disinyalir sebagai media cetak

paling tua di dunia. Munculnya surat kabar dimulai saat ditemukannya mesin cetak

oleh Gutenbert jadi pada dasarnya perkembangan media cetak ini juga atas penemuan

mesin cetak pertama pada kala itu5. Saat mesin cetak ditemukan perkembangan media

cetak terkhususnya pada saat itu iyalah Koran atau surat kabar yang kita biasa lihat
atau baca pada saat ini namun pada waktu awal pembuatannya tetntu bahan kertas

dan warna atau grafik yang ada tidak secanggih yang sekarang, tentu masih

menggunakan grafik yang masih sederhana pada saat itu, perkembangan media cetak

semakin berkembang seiring dengan kemajuan kehidupan manusia dan bukan hanya

surat kabar saja melainkan, juga majalah, tabloid bahkan nofel atau buku-buku yang

saat ini kita baca juga merupakan perkembangan media terhususnya cetak.

C. Kajian Tentang Jurnalistik

Istilah jurnalistik berasal dari Inggris “journalistic” yang berasal dari journal
atau du jour (bahasa Prancis) yang berarti catatan atau berita harian, dimana segala

berita pada hari itu termuat dalam lembaran kertas yang tercetak. Kemudian karena

berita itu dicetak (umumnya di atas kertas) dengan mesin cetak press, maka istilah

pers juga digunakan untuk menyebut kegiatan jurnalistik. Ahmad Y. sumanto dalam

bukunya Jurnalistik Islam ( Panduan Praktis bagi para Aktivitas Muslim )

mengatakan, dari media massa itulah sering termuat istilah jurnalistik. Karena Media

massa itu (televise, radio, surat kabar, dan majalah) identik dengan sarana penampilan

4
, Nawiroh Vera, Komunikasi Massa, (Bogor: Ghalia Indonesia. 2016), h. 50.
5
Nawiroh Vera, Komunikasi Massa, h. 57
16

dan penyebaran hasil kerja jurnalistik. Dari segi keegiatannya, jurnalistik sering

disamakan dengan istilah pers, yaitu kegiatan kewartawanan dalam mencari,

menyusun, menulis, menyunting dan menyiarkan berita di media massa, baik media

cetak maupun elektronik6.

Pekerjaan sebagai pers tidaklah mudah karena disamping harus mencari berita

atau peristiwa yang ada dalam lingkum masyarkat juga perlu menulis dan menyusun

berita yang diberitakan, yang harus diperhatikan iyaitu lebih penting bagaimana para
pers atau wartawan membingkai berita yang akan diterbitkan meski, memang ada

peran besar selain penulis pada media tertentu dalam menerbitkan suatu berita,

apakah akan ada pihak atau orang yang memiliki kepentingan di dalamnya sehingga

membuat berita yang tersebar akan memicu permasalahan yang lebih besar dari

persepsi masyarakat yang mengomsumsi berita tersebut.

Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam

arti sempit dan arti luas. Pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media cetak yaitu

surat kabar, majalah, tabloid, dan buletin kantor berita. Sedangkan pers dalam arti

luas, pers meliputi segala penerbitan. Takhanaya media cetak, tapi juga termaksud
media elektronik yaitu radio, televise, dan internet.7 Pers dalam artian sempit hanaya

mencakup seperti surat kabar, dan sejenisnya dan tidak masuk di dalamnya seperti

yang namanya media elektrinok seperti radio dan TV dan terlebih lagi unutuk internet

atau bisa kita artikan bahwa pers dalam artian sempit masih sama pada sama saat era

media cetak tanpa adanya radio dan TV. Pers dalam arti luas dapat diartikan seperti di

era yang sekarang yang di mana banyaknya media informasi yang beredar

6
Saidulkarnain Ishak,Jurnalisme Modern (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.2014) h.103.
7
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu pengantar dan Teori dan Praktik (Bogor: Penerbit
Gharia Indonesia, 2014), h, 25
17

sepertihanya internet yang dapat diakses kapan dan dimana saja dan terdapat peran

penting pers dalam hal itu.

D. Ideologi Media

Ideologi secara bahasa dapat diartikan sebagai pengucapan atau pengutaraan

terhadap sesuatu yang terumus di dalam pikiran. Secara istilah, ideologi merupakan

cara hidup, tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukkan sifat-sifat tertentu
dari seorang individu atau suatu kelas/ kelompok.8

Ideologi media pada dasarnya adalah gagasan-gagasan atau nilai-nilai pokok

yang diusung oleh media massa melalui pesan-pesan yang disampaikan kepada

khalayak entah itu berupa paket berita, iklan, film, tayangan sinetron, atau tayangan

reality show. Ideologi media tampak secara tersirat berupa sistem makna yang

terkandung dalam sistem-sistem lambang yang dapat membantu mendefinisikan

dan/atau menjelaskan realitas walau kerapkali bias, serta memberikan acuan bagi

publik untuk berpikir, bersikap, dan memberikan merespon. Dengan kata lain konsep

ideologi media sangat lekat dengan konsep-konsep lain seperti sistem keyakinan

(belief system), prinsip gagasan (basic way of thinking), pandangan dunia


(worldviews), dan nilai (values) yang diusung oleh media.9 Media massa memberikan

cara pandang tersendiri mengenai berbagai hal seperti budaya, politik, gaya hidup dan

sebagainya melalui berbagai jenis sajian pesan kepada khalayak. Media massa juga

bisa memberi pemaknaan tersendiri akan suatu gagasan, nilai atau norma yang

berlaku dalam suatu lingkup masyarakat. Media massa dengan segala kemampuannya

8
Moh. Suardi, Ideologi Politik Pendidikan Kontenporer,(Yogyakarta: Deepublish.2015) h. 9.
9
Pawito, “Meneliti Ideologi Media : Catatan singkat”. Jurnal Komunikasi PROFETIK. Vol.
7, No. 1, April 2014. h. 6.
18

dalam hal memengaruhi dan menggiring opini publik dapat membuat suatu nilai

berubah dan perlahan menghilang atau bahkan bertahan dan berkembang.

E. Teori Agenda Setting

Orang yang pertama kali memperkenalkan teori agenda setting ialah Maxwell

McCombs dan Donald L. Shaw pada tahun 1973 dengan publikasi pertama mereka

yang berjudul “ The Agenda Setting Function of The Massa Media” Public Opinion
Quartely No. 37.10

Di dalam terori ini, apa bila ada sebuah media memberikan tekanan pada

peristiwa atau suatu berita, maka media tersebut akan mempengaruhi khalayak untuk

menganggap berita atau peristiwa itu penting. Dengan kata lain apa yang dianggap

penting oleh media, akan dianggap penting juga bagi masyarakat, apa yang dilupakan

media, makan begitu pula dengan masyarakat.11 Artinya teori ini memang membahas

tetang media yang membuat pemahaman media menjadi pemahaman masyarakat

akan suatu opini atau bahkan dapat membuat masyarakat percaya setiap apa yang di

beritakan sesuai kehendak media tersebut, jika semua atau beberapa media entah itu
cetak atau online fakus pada suatu pembritaan katakanlah misalya ramai dibicarakan

masalah banjir pada suatu daerah maka berita atau isu gunung meletus yang terjadi di

pinggiran pulau suatu negara tidak diketahui oleh masyarakan umum karena media

hanya memfokuskan untuk memberitakan masalah banjir yang terjadi, inilah salah

satu contoh dari teori agenda setting.

Para peneliti sebelum McCombs dan Donald L. Shaw mempunyai beberapa

gagasan yang sangat mirip dengan hipotesis penentuan agenda. Pernyataan yang lebih

10
Nawiroh Vara. Komunikasi Massa , (Bogor : Galia Indonesia. 2016). h. 132.
11
Nurdin, Pengantar Komunikasi massa, (Depok : PT. Rajagrafindo Persada. 2014). h. 195.
19

langsung tentang gagasan penetuan agenda terbit tahun 1958 dalam artikel yang

ditulis Norton Long (1958):


Dalam beberapa hal, surat kabar adalah penggerak utama dalam menentukan
agenda daerah. Surat kabar memiliki andil besar dalam menentukan apa
yang akan dibahas sebagian besar orang, apa pendapat sebagian besar orang
tentang fakta yang ada, dan apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai
cara untuk menangani masalah
Walter Lipman pernah mengutarakan pernyataan bahwa media berperan sebagai

mediator antara “the world outside and the picture in our heads.” McCombs dan
Shaw juga sependapat dengan Lipman. Menurut mereka, ada korelasi yang kuat dan

signifikan antara apa-apa yang diagendakan oleh media massa dan apa-apa yang

menjadi agenda piblik.12

F. Pilwalkot Kota Makassar

KPU Makassar menetapkan dua paslon wali kota dan wakil wali kota

Makassar setelah menggelar rapat pleno terbuka. Dua paslon yang ditetapkan yakni

Mohammad Ramdhan Pomanto (incumbent Wali Kota Makassar)-Indira Mulyasari

Paramastuti Ilham dan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi. Pada pendaftaran

bakal pasangan calon ke KPU Makassar beberapa waktu lalu, Mohammad Ramdhan
Pomanto-Indira Mulyasari maju melalui jalur independen. Sementara pasangan

Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi melalui jalur partai politik dengan usungan 10

partai, yakni Partai NasDem, Golkar, PDI-P, Gerindra, Hanura, PKB, PPP, PBB,

PKS, dan PKPI.13

12
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset.
2012). H. 22.
13
Hendra Cipto, Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar Lawan Kotak
Kosong,https://regional.kompas.com/read/2018/04/26/17362571/calon-petahana-gugur-di-ma-pilkada-
makassar-lawan-kotak-kosong. (Minggu 22 Juli 2018).
20

Diketahui, tim paslon Appi-Cicu melayangkan gugatan setelah KPU

menetapkan dua paslon Pilkada Makassar. Tim paslon Appi-Cicu tidak terima jika

paslon petahana diloloskan sebagai calon. Dalam gugatan itu, Appri-Cicu

melayangkan gugatan karena Diami sebagai incumbent memfasilitasi ketua RT/RW

dengan smartphone dan pengangkatan tenaga kontrak.14 Peristiwa ini berlanjut pada

perubahan pilihan paslon menjadi calon tunggal. Artinya, paslon no urut pertama

dihadapkan dengan kotak kosong.

Kasus kotak kosong ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Kota Makassar,

namun dibeberapa daerah lain yang ikut mengadakan pilwalkot serentak pada tahun

2018. Namun yang membuat kasus kotak kosong di Makassar ini menarik ialah

perolehan suaranya yang mengungguli paslon tunggal dengan perbandingan yang

cukup jauh hingga akhirnya dianggap sebagai sebuah sejarah besar dalam pilkada

Kota Makassar.

Banyak yang hal dapat terjadi di dalam dunia politik, baik itu dalam strategi

untuk menjatuhkan saingan dengan mencari kesalahan atau mengunakan setiap cara

untuk mendapatkan keuntungan dalam situasi apapun agar meraih kemenangan yang
diinginkan, salah satunya dengan menggunakan media sebagai penjembatan untuk

mendapatkan perhatian masyarakat baik dari segi dukungan atau partisipasi

masyarakat itu sendiri. Jadi pada dasarnya akan selalu ada usaha yang dilakukan oleh

orang-orang politik untuk mendapatka dukungan dari pihak-pihak tertentu dengan

memanfatkan komunikasi politik.

14
Hendra Cipto, Putusan Penetapan Paslon Petahana, 2 Massa Pendukung Pilkada
Makassar Berhadapan, https://regional.kompas.com/read/2018/02/26/11451511/putusan-penetapan-
paslon-petahana-2-massa-pendukung-pilkada-makassar. (Minggu, 22 Juli 2018).
21

Komunikasi politik suatu kegiatan komunikasi yang di anggap komunikasi

politik berdasarkan segala konsekuensinya (akutal maupun potensial) yang mengatur

perbuatan manusia dalam kondisi konflik. Michael Rusc dan Philip Aithof

mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan unsur dinamis dari sistem sosial

dan sistem politik. Dalam komunikasi politik, sebagaimana halnya komunikasi,

terdapat tiga unsur yang merupakan karakteristik dan selalu tampil dalam proses

komunikasi, yakni sumber informasi, saluran (media), dan penerima informasi


(audience). Sumber informasi berasal dari seorang individu, dan bisa juga dari satu

institusi yang mempunyai data dan bahan informasi (pemberitaan, wacana, atau

gagasan) untuk disebarluaskan kepada orang lain, baik berupa satu orang atau

sekumpulan masyarakat ataupun dalam lingkup masyarakat yang lebih luas. 15

Dari yang tertera diatas dapat dipahami bahwasanya komunikasi politik

merupan sebuah kegiatan yang dimana tidak hanya berpacu pada komunikasi

melainkan juga berpacu pada politik dimana setiap wacana atau berupa gagasan yang

dikeluarkan dapat mempengearuhi setiap khalayak baik berupa pandangan terhadap

aktor atau hal yang menjadi topik perbincangan dibalik setiap wacana yang muncul
itu, lebih kepada bagaimana seseorang dapat memberikan pengaruh kepada orang lain

untuk sepemikiran dengan apa yang diinginkan.

15
Haidir Fitra Siagian, “ Pengaruh Kredibilitas Komunikator Politik untuk Mendapatkan
Dukungan Khalayak dalam Pemilihan Umum”, Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 13, No. 2, Desember
2012. h. 285.
22

G. Tinjauan Tentang Framing

1. Analisis framing

merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk

menganalisis teks media. Gagasan mengenai framing, pertamakali dikemukakan oleh

Beterson pada tahun 1955.

Pada mulanya frame dimaknai sebagai stuktur konseptual atau perangkat

kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta


menyediakan katagoro-katagori standar untuk mengapresiasi realita. Namun

kemudian, pengertian framing berkembang, yaitu ditafsirkan untuk menggambarkan

proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.

Dalam perspektif studi komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-

cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Dengan kata lain, framing adalah

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang orang yang

digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Oleh karena itu,

berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai

sesuatu yang legitimate (sah), objektif, alamiah, wajar dan tak terelakkan.
Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara media bercerita atas

suatu realitas. ada dua esensi utama dari framing tersebut. Pertama, bagaimana

peristiwa dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana

yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan

pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan. Dalam analisis

framing juga yang menjadi pusat perhatian adalah pembentukan pesan dari teks.

Terutama, melihat bagaimana, pesan/peristiwa dikonstruksi oleh media. Bagaimana


23

wartawan yang mengkonstruksi peristiwa dan menyajikannya kepada khalayak

pembaca16.

Analisis framing secara sederhana dapat di gambarkan sebagai analisis untuk

mengetahui bagai mana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

oleh media.17 Apa ada fakta yang media tertentu sengaja untuk disembuyikan atau

bahkan memberikan pendapat atau semacam isu yang baru dikalangan masyarakat

sehingga memberikan penilaiyan yang berbeda pada isu tersebut.


2. Model Analisis Framing Robert N. Entman

Konsep framing oleh Entman, digunakan untuk menggambarkan proses

seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing memberi

tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagianmana yang

ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri

dapat didefinisikan: membuat informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau

lebih mudah diingat oleh khalayak.

Dalam buku Erianto mengenai Analisis Framing Etman menejelaskan

bahwasanya dalam framing itu Dasarnya merujuk pada empat aspek diantaranya ada
pemberian defenisi, penjelasan, evaluasi, dan yang terakhir adalah rekomendasi

dalam suatu wacana untuk menentukan kerangka pikir tertentu terhadap peristiwa

yang diwacanakan.

Bentuk penonjolan tersebut bisa beragam; menempatkan satu aspek informasi

lebih mononjol dibandingkan yang lain, lebih mencolok, melakukan pengulangan

informasi yang dipandang penting atau dihubungkan dengan aspek budaya yang

16
. Fahmi. Analisis Framing Pemberitaan Media Online Rakyat Merdeka dan Cnn Indonesia
Dalam isu Penetepan 19 Pondok Pesantren Penyebar Paham Radikalisme Oleh BNPT. Skripsi Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
17
Eriyanto.,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media.(Yogyakarta :
PT.LKiS. 2011),h.3.
24

akrab di benak khalayak. Karena kemenonjolan adalah produk interaksi antara teks

dan penerima, kehadiran frame dalam teks bisa jadi tidak seperti yang dideteksi oleh

peneliti, khalayak sangat mungkin mempunyai pandangan apa yang dia pikirkan atas

suatu teks dan bagaimana teks berita tersebut dikonstruksi dalam pikiran khalayak.

Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menseleksi isu

tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu tersebut

dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang mencolok


(menempatkan di headline depan atau bagian belakang), pengulangan, pemakaian

grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika

menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol

budaya, generalisasi, simplifikasi dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk

membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh

khalayak.

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara

pandang yang digunakan oleh para wartawan ketika menseleksi isu dan menulis

berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang
diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana

berita tersebut.18

Frame berita timbul dalam dua level. Pertama, konsep mental yang

digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita.

Misalnya frame anti-militer yang dipakai untuk melihat memproses informasi

demonstrasi atau kerusuhan. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai

18
Eriyanto. Analisis Framing. h. 15
25

untuk membangun pengertian mengenai peristiwa, frame dibentuk dari kata kunci,

metafora, konsep, simbol, cerita yang ada dalam narasi berita.19

Dari dua frame diatas yang pertama itu menjelaskan bagamana tema atau garis

besar berita atau isu itu menjadi benar-benar menjadi cerminan utama dalam

pemberitaan misalnya, dihalaman paling awal ataukah pada gambar yang paling besar

diantaranya tertuliskan “Anti Pancasila” itu dapat memicu gambaran awal pembaca

akan adanya tindakan yang menegaskan ketidak pedulian atau menyampingkan


pancasila itu sendiri. Dan yang kedua lebih menekankan pada bagaimana peristiwa

itu dibentuk dengan kata kunci atau simbol unutk membuat berita atau isu itu lebih

membicarakan hal-hal yang memang sudah dibingkai oleh media untuk dibaca oleh

masyarakat misalnya contoh dari kata anti pancasila tadi, banyak wacana yang

menjelaskan keselahan atau tindakan yang dinilai melenceng dari aturan pancasila

atau mengabaikan hal penting yang ada dalam pancasila.

Pisau yang digunakan dalam teori Etman menjurus pada empat poin

diantaranya yaitu:

a. Define Problem ( Pendefenisian Masalah )


Elemen ini merupakan master frame atau bingkai yang paling utama. Ia

menentukan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau

peristiwa, bagaimana isu atau berita itu dipahami. Dan bingkai yang berbeda ini akan

mengasilkan realitas bentuk yang berbeda. Sebegai contoh ketika ada demonstrasi

mahasiswa dan diakhiri dengan bentrokan, bagaimana peristiwa itu dipahami, bisa

dipahami sebgai bentuk anarkisme dan bisa juga dipahami sebagai bentuk

pengorbanan mahasiswa. Kedua bentuk penilaiyan tersebut bukan bukan lebih baik

19
Eriyanto. Analisis Framing. h. 224
26

slahsatunya. Ia hanya mengambarkan ada kemungkinan dari sumber pemaknaan, dan

masing-masing pemaknaan itu sama-sama sah dalam menggambarkan peristiwa.20

b. Diagnose Causes ( memperkirakan penyebab masalah )

Merupakan elemen framing unutuk membingkai siapa dianggap sebagai actor

utama dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa berupa apa, tetapi bisa juga berarti

siapa. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja apa dan siapa yang dianggap sebagai

sumber masalah. Karena itu, masalah yang dipahami secara berbeda maka akan
dimaknai atau dipahami secara berbeda pula. Sebagai contoh saat demonstrasi

mahasiswa, jika mahasiswa melakukan aksi anarkisme dengan melempari para polisi

dengan batu karena hanya melakukan pengamanan yg normal maka pelaku utama

iyalah mahasiswa dan para polisi yang jadi korban. Tapi jika mahasiswa anarkis

karena petugas menghalai atau mencegah aksi demonstrasi tanpa alasan yang jelas

dan maksud dari mahasiswa ini iyalah untuk menyuarakan suara rakyat maka polisi

yang akan jadi sumber masalah dan mahasiswa yang jadi korban. Dengan kata lain,

pendefinisian masalah ini menyertakan secara lebih luas siapa yang dianggap sebagai

pelaku dan siapa yang dipandang sebagi korban.


c. Make Moral Judgement ( membuat pilihan moral )

Elemen framing yang dipakai untuk membenarkan/memberi argumentasi pada

pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan,

penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan argument yang kuat untuk

mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan satu yang

familiar dan dikenal oleh khalayak. Sebagai contoh dari gerakan mahasiswa

misalnya, dalam contoh gerakan mahasiswa tersebut, kalau wartawan memaknai

demonstrasi mahasiswa sebagai upaya pertahana diri, dalam teks berita bisa dijumpai

20
Eriyanto. Analisis Framing. h. 226
27

serangkaiyan pilihan moral yang diajukan. Misalnya, disebutkan dalam teks,

“mahasiswa adalah kelompok yang tidak mempunyai kepentingan dan berjuang di

garis moral”. Dengan memberikan embel-embel moral dalam teks berita itu

memberikan sebuah kesan yang ingin dikatakan iyalah tidak mungkin mahasiswa

memberikan perlawanan kalau tidak ada tindak kekerasan sebelumnya. Pilihan moral

juga bisa diberikan kepada pihak kepolisian dengan kata “polisi berjuang demi

rakyat” pilihan moral akan diberikan kalau bentrok demonstrasi terjadi oleh ulah
mahasiswa.21

d. Treatment Recommendation (menekankan penyelesaiyan)

Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan

apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaiyan itu tentun sangat

bergantung siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah, kalau dalam demonstrasi

dianggap polisis yang menjadi penyebab maka penyelesaiyan membuat polisi harus

diseret kepengadilan. Atau dapat juga ditawarkan penyelesaiyan untuk terus

melakukan demonstrasi dalam jumlah massa yang lebih besar.22

H. Kajian Islam Tentang Berita dan Informasi


Dalam setiap pemberitaan baik melalui radio, surat kabar, televisi, bahkan

sampai media online sekalipun, setiap informasi yang diterima oleh setiap orang

terkadang belum tentu kebenarannya. Pemberitaan harus bersumber dari sesuatu yang

dipercaya dan benar realitanya akan membuat orang tidak salah kaprah mengenai

pemberitaan tersebut.

Dalam Islam sendiri bagai mana menanggapi berita atau tentang pemberitaan

telah dijelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi :

21
Eriyanto. Analisis Framing. h. 227
22
Eriyanto. Analisis Framing. h. 227
28

QS. Al-Hujurat/49:6

               

 

Terjemahan :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa
suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.23

Allah swt. memerintahkan agar benar-benar meneliti berita yang dibawa oleh

orang-orang fasik dalam rangka mewaspadainya, sehingga tidak ada seorang pun

yang memberikan keputusan berdasarkan perkataan orang fasik tersebut, di mana

pada saat itu orang fasik tersebut berpredikat sebagai orang pendusta dan berbuat

kekeliruan, sehingga orang yang memberikan keputusan berdasarkan ucapan orang

fasik itu berarti ia telah mengikutinya dari belakang. Padahal Allah SWT telah

melarang untuk mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan. Dari sini pula,

beberapa kelompok ulama melarang untuk menerima riwayat yang diperoleh dari

orang yang tidak diketahu keadaannya karena adanya kemungkinan orang tersebut
fasik. Namun kelompok lain menerimanya, menurut mereka, kami ini hanya

diperintahkan untuk memberikan kepastian berita yang dibawa oleh fasik, sedangkan

orang ini tidak terbukti sebagai seorang fasik karena tidak diketahui keadaannya.24

Berdasarkan tafsir diatas yang menjelaskan bagaimana seseorang harusnya

taklangsung menerima atau percaya akan sebuah kabar maupun suatu pemberitaan,

hal ini harusnya lebih ditekankan pada zaman sekarang melihat banyak pemberitaan

23
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata. (Bandung: Syaamil
Al-Qur’an 2013). h.115.
24
M.Abdul Goffar., Abu-Ihsan al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7,(Jakarta: Pustaka Imam
Asy-Syafi’i.2004),h.476.
29

yang harusnya masih perlu dicari kebenaran akan berita tersebut karena banyak saat

ini yang memng sengaja membuat berita yang pada dasarnya tidak sesuai dengan apa

yang terjadi dikehidupan nyata atau fakta di lapangan dan banyak penyebabpnya

karena adanya kepentingan dibalik berita-berita itu.

Media dalam menyampaikan berita haruslah menjungjung tinggi yang

namanya keadilan, tidak ada hal yang dapat mencampuri kebenaran dari suatu

peristiwa entah itu adanya kepentingan segelintir orang mengenai pemberitaan

tersebut.

Pandangan dalam Islam mengenai adil sudah dijelakan pada surah An-Nisa

ayat 58 yang berbunyi :

QS. An-Nisa/4: 58.

              
             
Terjemahan:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat25.

Dalam komunikasi Islam itu sendiri terdapat setidaknya enama gaya bahasa

atau pembicaraan yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi

Islam, yakni (1) Qaulan Sadida, (2) Qaulan Baligha, (3) Qulan Ma’rufa, (4) Qaulan

Karima, (5) Qaulan Layinan, dan (6) Qaulan Maysura

25
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata. (Bandung: Syaamil
Al-Qur’an 2013). H.89.
30

Pertama, Qaulan Sadidan berarti pembicaran, ucapan, atau perkataan yang

benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa). Dari

segi substansi, komunikasi Islam harus menginformasikan atau menyampaikan

kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa

atau memanipulasi fakta. Dari segi redaksi, komunikasi Islam harus menggunakan

kata-kata yang baik dan benar, baku, sesuai kadiah bahasa yang berlaku. Dalam

bahasa Indonesia, makna komunikasi hendaknya menati kaidah tata bahasa dan
mengguakan kata-kata baku yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

QS. Al- Hajj/22:30

               
          

Terjemahan :
Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang
terhormat di sisi Allah Maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.
dan telah Dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang
diterangkan kepadamu keharamannya, Maka jauhilah olehmu berhala-berhala
yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.26

Poin yang ke dua yaitu, Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang

efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah

(straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat

sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan

kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh

mereka.

26
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.335
31

QS. Ibrahim /14: 4

              
      

Terjemahan :
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya
ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan
siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana .27

Ketiga iyalah Qaulan Ma`rufa yang berarti perkataan yang baik, ungkapan

yang pantas, santun, menggunakan sindiran yang tidak kasar. Qaulan ini juga

bermakna berbicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan

QS. An-Nisa/4:8

          
  

Terjemahan :
dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang

miskin, Maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah

kepada mereka Perkataan yang baik.28

Empat yaitu Qaulan Karima yang artinya perkataan yang mulia, dibarengai

daengan rasa hormat dan mengagumkan, enak di dengar, lemah lembut, dan

bertatakrama. Dalam konteks jurnalistik dan pemyiaran, poin ini bermakna

27
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.255
28
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.78.
32

menggunakan bahasa atau kata-kata yang santun, tidak kasar atau ngeri, dasis, dan

tidak senono.

QS. Al-Isra/17:23

             
             

Terjemahan :
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. 29
Lima yaitu Qaulan Layina yang bereti pembicaran yang lemah lembut dengan

suara yang enak didengar dan penuh keramahan sehingga dapat menyentuh hati.

Dalam Tafsir Ibmu katsir disebutkan yang dimaksud layina iyalah kata-kata sindiran

bukan dengan kata-kata yang terus terang atau lugas apalagi kasar

QS. Thaha/20:44

        

Terjemahan :

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah

lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut.30

29
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.284.
30
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.316.
33

Enam iyalah Qaulan Maysura yang berarti ucapan mudah dicerna atau

dimengerti dan dipahami oleh komunikan. Makna lainnya ialah kata-kata

menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan.

QS. Al-Israa/17:28

            

Terjemahan :

dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu

yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas. 31

31
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.h.284.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang terfokus

pada riset kepustakaan dengan menganalisis beberapa artikel terkait tentang berita

pilkada Kota Makassar tahun 2018 yang dimuat pada Harian Fajar dan Tribun Timur
edisi 15 Juni – 15 Juli 2018.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan keilmuan komunikasi terkhusus

komunikasi politik dan jurnalistik dengan metode analisis framing model Robert

Entman untuk mengetahui berbagai permasalahan yang populer oleh media.

C. Sumber Data Penelitian

1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

atau pihak pertama dalam artian tidak melalui perentara semacam orang ketiga
ataupun peralihan dari sumber pertama kepada orang lain baik berupa fail atau data

hasil obserfasi dari suatu objek bahkan hasil pengujian (benda) yang merupakan

bahan utama dari hal yang ingin diteliti. Data primer khusus dikumpulkan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer dalam

penelitian ini adalah artikel berita berupa surat kabar (Koran) pada media cetak harian

Fajar dan Tribun Timur yang terkait berita pilkada kota Makassar 2018 pada edisi 15

Juni - 15 Juli.

34
35

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti,

catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang telah

dipublikasikan maupun yang tidak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ialah suatu bentuk sarana pendukung yang dimana


memberikan penunjang bagi peneliti untuk memperoleh data dan menyusun

penelitian ini. Selain peneliti, segala bentuk berita yang diperoleh dari surat kabar

Harian Fajar dan Tribun Timur mengenai pemberitaan pilwalkot kota Makassar pada

edisi 15 Juni – 15 Juli 2018 juga merupakan instrumen dari penelitian ini. Semua data

yang diperoleh dikelola dengan menggunakan perangkat elektronik berupa laptop,

dan akses jaringan internet unutk menyelesaikan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi sebagai teknik pengumpulan

data. Dalam penelitian ini data yang telah didokumentasikan adalah kumpulan berita
tentang pilkada Kota Makassar pada media cetak Fajar berupa soft file yang telah

diunduh berbayar dalam format PDF yang merupakan bentuk elektronik dari surat

kabar itu sendiri. Sedangkan, pada Koran Tribun Timur semua berita yang telah

diperoleh berupa arsip surat kabar mengenai betita pilkada kota Makassar pada edisi

masimg-masing 15 Juni – 15 Juli 2018.


36

Data tersebut menjadi data primer dalam penelitian ini. Disamping itu juga

peneliti akan mengambil data-data sekunder Fajar dan Tribun Timur dan literatur-

literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis framing yang mengkhusus pada

model analisis framing Robert N. Entman. Pada model framing yang diperkenalkan
Robert N. Etman terbagi dalam 2 perangkat framing yaitu Seleksi Isu dan Penekanan

atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/ isu.

Pertama seleksi isu, aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari

realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untun

ditampilakn? Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian berita yang

dimaksudkan (included), tetapi ada juga berita yang dikeluarkan (excluded). Tidak

semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan memilih aspek tertentu dari

suatu isu. Kedua penonjolan aspek, aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta.

Ketika aspek tertentu dari isu tertentu dari suatu peristiwa/isu tersebut dipilih, bagai

mana aspek tersebut ditulis? Hal ini sanat berkaitan dengan pemakaiyan kata, kalimat,
gambar, dan cerita tertentu untuk dutampilkan pada khalayak. 1

Dalam analisis data yang perlu diketahui iyalah komponen dasar teori atau

rujakan dasar dalam teori yang digunakan, pada penelitian ini data yang akan di

analisis berupa berita yang ada dalam surat kabar pada media cetak yang ada di kota

makasar yakni Harian Fajar dan Tribun Timur dengan edisi berita yang telah

ditentukan. Dalam menganalisis data pada penelitian ini yaitu setiap rinci dari berita

1
Eriyanto. Analisi Framing. hal.222.
37

yang akan dipilih, dalam model teori ini berpacu pada empat poin yang diamana

setiap poin akan mengulas dari berbagi elemen dalam berita tersebut, harus juga

diperhatikan baik bahasa yang digunakan dan hal yang dianggap sengaja ditonjolkan

entah dari garis besar dari narasi atau bahkan ada bebera yang di sembunyikan dan

tidak di tuliskan oleh wartawan yang menuliskan berita tersebut.


BAB IV

Berita Pilwalkot 2018 Kota Makassar

(Analisis Framing pada Harian Fajar dan Tribun Timur Edisi 15 Juni – 15 Juli

2018)

A. Gambaran Umum Harian Fajar

1. Sejarah Berdirinya Harian Fajar


Pada tahun 1966, ketika politik di Indonsia bergejolak, anak-anak mahasiswa

dengan semangat perubahan membuat gerakan kemahasiswaan. Ada yang membuat

organisasi dan ada pula yang mendirikan media. salah satunya Alwi Hamu, seorang

mahasiswa Teknik, sekjen KAMI yang kemudian menjadi pendiri sekaligus pelopor

cikal-bakal Harian Fajar.

Awalnya, Harian Fajar merupakan pers kamous yang dikelola oleh KAMI

(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Media KAMI diperuntukkan sebagai media

penyaluran aspirasi politik khususnya wilayah Sulawesi Selatan. Kemudian Alwi

Hamu mendapat pinjaman modal dari sang Ayah, H. Muh. Syata dan bersama
sejumlah rekannya yang aktif menulis, menyunting, dan menata tata letak desain

koran. Pada tahun 1970, koran ini dibredel bersama koran lainnya.

Pada tahun 1972, Alwi bersama Mattulasa, Rahman Arge, Husni

Djamaluddin, Arsal Alhabsi, mendirikan majalah Intim. Pada tahun 1978, Alwi

bergabung dengan Syamsuddin D, L mengelola surat kabar Tegas. Kemudian Alwi

bersama rekan-rekannya Harun Rasyid Djibe dan Sinansari Ecip bertekad mendirikan

surat kabar sehingga terbitlah Harian Fajar. Pada zaman itu, (resim Orde Baru), izin

38
39

mendirikan surat kabar harus disetujui oleh Harmoko selaku Menteri Penerangan

sekaligus juru bicara Presiden RI, Jendral Soeharto.

Harian Fajar sebagai media cetak yang baru merintis dan serba sederhana

pada tahun 1981 hanya mengontrak gedung di jalan Ahmad Yani Nomor 15

Makassar. Bangunan tersebut sebelumnya adalah Druckey yang merupakan toko

buku milik Belanda.

Dengan bermodalkan mesin ketik dan tiga orang wartawan, Harian Fajar
mulai menyebar di Makassar. Ketiga wartawan tersebut adalah Almarhum Abun

Sanda (pejabat di Kompas Group), Aidir Amin Daud (penulis), Hamid Awaluddin

(Duta Besar Rusia), dan bagian administrasi dan keuangan Harian Fajar ditugaskan

kepada Syamsu Nur (sekarang Dirut Fajar Group).

Dalam perjalanannya, tinggallah Alwi yang kemudian mengajak Jusuf Kalla

dan Aksa Mahmud. Jusuf Kalla yang merupakan Wakil Presiden di era pemerintahan

SBY dan masih menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Joko Widodo pada saat itu

memegang posisi sebagai orang percetakan. Pada tahun 1988, Harian Fajar belum

sebesar sekarang. Pada tahun ini koran Pedoman Rakyat yang merupakan surat kabar
terbesar di Makassar. Selain aktif dipercetakan, Jusuf Kalla ikut membesarkan NV

Hadji Kalla.

Kemudian pada penghujung tahun 1988, Harian Fajar bergabung dengan Jawa

Pos Group yang dipimpim oleh Dahlan Iskan. Dahlan berjumpa dengan Alwi melalui

perantara Sinansari Ecip dan Eric Samola. Perbaikan dan perubahan mulai terjadi.

Para wartawan diberikan kesempatan untuk magang di Jawa Pos.

Ketika Harian Fajar mulai tumbuh dan semakin maju, kesejahteraan karyawan

masih belum membaik. Oplah Harian Fajar mengalami kenaikan. Iklan mulai
40

berdatangan. Kantor Harian Fajar yang bertempat di jalan Ahmad Yani sudah tidak

memadai lagi dan tanah kepunyaan Jusuf Kalla yang terletak di jalan Racing Center

Makassar digunakan sebagai kantor baru.

Sebelumnya, penghasilan yang berasal dari oplah dan iklan disatukan untuk

membuat gedung tiga lantai. Pada tahun 1991, kantor Harian Fajar di jalan Racing

Center diresmikan. Mesin cetak warna mulai diadakan. Harian Fajar tampil dengan

edisi warna dan lebih menarik. Pelan tapi pasti Harian Fajar mulai mengungguli
Pedoman Rakyat yang mulai kolaps akibat tidak ada regenarasi. Namun pesatnya

teknologi menjadikan tren bisnis surat kabar edisi cetak mulai tergantikan oleh

internet. Surat kabar cetak bukan lagi menjadi prioritas bacaan karena masyarakat

mulai beralih menjadi pembaca media cetak online.

Setelah beberapa kali berpindah kantor, Harian Fajar akhirnya memutuskan

untuk membangun gedung baru Graha Pena yang terletak di jalan Urip Sumoharjo

Nomor 20 Makassar.1

2. Profil Harian Fajar

Harian Fajar Makassar adalah koran terbesar di Makassar Provinsi Sulawesi


yang dominannya menayagkan atau memuat pemberitaan yang bersifat loka., yang

berlokasi di Graha Pena lt. 4, Jl. Urip Sumoharjo.2

“Bijak di Garis Tak Berpihak” merupakan slogan Harian Fajar. Sejak terbit

pertama kali pada tahun 1981, Harian Fajar menjadi milik semua golongan. Berbagai

informasi yang dikemas redaksi, terus diupayakan menjadi kepentingan semua

golongan.

1
Irawan Sigit Saputra, “ Analisis Framing Peristiwa Demonstrasi Mahasiswa Makassar pada
Harian Fajar”, Skripsi ( 2013, hal 34-36
2
Firdayani Rafiq, “Pembingkaian Berita Bencana Alam di Harian Fajar Edisi Bulan Januari-
Februari 2014 (Analisis Framing)”, Skripsi (
41

3. Struktur Organisasi Redaksi Harian Fajar Makassar

Komisaris Utama : DR. H. Muhammad Ridwan Arif, SE, M.AK

Direktur Utama : H Agus Salim Alwi Hamu

Direktur : Arsyad Hakim

Direktur : Muhammad Ilham

Pemimpin Redaksi : Rasid Alfarizi

Koordinator Jakarta : Rahmat Tunny

Koordinator Daerah : Hamzah Umar

Koordinator Jawa : Sonny Wakhyono

Koordinator Sulsel : Edy Arsyad

Redaktur:

Andi Mardana (Jakarta)

Afdal Namakule (Jakarta)

Amiruddin Aliah (Makassar)

Muh Nursyam (Makassar).3

B. Gambaran Umum Harian Tribun Timur

1. Sejarah Berdirinya Tribun Timur

Surat kabar Tribun Timur pertama kali terbit 9 Februari 2004. Kantor

pusatnya di Makassar , Sulawesi Selatan, dengan wilayah edar meliputi dua provinsi

utama di Sulawesi , Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Tribun Timur merupakan

salah satu koran daerah Kompas Gramedia yang dikelola PT Indopersda Primamedia

(Persda Network), Divisi Koran Daerah Kompas Gramedia. Untuk menerbitkan

3
Fajar.co.id, Struktur, https://fajar.co.id/struktur/( 20 Desember 2018).
42

Tribun Timur, Kompas Gramedia bekerja sama dengan Bosowa Group, kelompok

usaha nasional terkemuka yang berbasis di Makassar, kota utama pintu gerbang

Indonesia timur.

Koran ini merupakan generasi baru koran daerah Kompas setelah generasi

pertama Tribun lahir di Kalimantan Timur (Tribun Kaltim) dan kemudian Tribun

Timur. Sukses Tribun Kaltim dan Tribun Timur membuat bendera Tribun semakin

berkibar, terlebih setelah koran Tribun yang lainnya juga menuai sukses yang luar
biasa: Tribun Batam, Tribun Pekanbaru, Tribun Pontianak, dan Tribun Jabar (dulu

Metro Bandung). Persda terus mengembangkan Tribun ke seluruh Nusantara.

Menyusul dalam waktu dekat, Tribun Manado di Manado, Sulawesi Utara. Sejak

pertama kali terbit, Tribun Timur mendapat sambutan yang luar biasa dari pasar.

Tribun Timur sekarang menjadi koran utama dan terkemuka di Makassar . Iklan

Tribun Timur tahun 2008, menurut survey AC Nielsen, merebut hampir 50 persen

kue iklan di Makassar (iklan lokal maupun nasional). Sisanya diperebutkan oleh

empat koran lain yang terbit di Makassar .

Hampir semua merek nasional bermitra dengan Tribun Timur, seperti Nokia,
Sony Ericsson, LG, Telkomsel, Indosat, Esia, Fleksi, Fren, Toyota, Daihatsu, Honda,

Mitsubishi, Yamaha, Suzuki, Bank Mandiri, Bank Panin, Lippo, Hypermart,

Carrefour, Ramayana, Matahari, Electronic Solution, Index Hardware, Sampoerna,

Djarum, Clas Mild, Gudang Garam, Bentoel, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan

masih banyak lagi.

Pada tahun 2008, pertumbuhan iklan Tribun Timur dari pemasang iklan

Jakarta lebih dari 100 persen. Pada usia ketiga, tahun 2007, Persda menobatkan

Tribun Timur sebagai koran terbaik dari sisi financial perpective, business process,
43

learn and growth, dan customer perspective. Dari sisi sirkulasi (oplaq) dan

readership, Tribun Timur juga tumbuh pesat, menempatkan koran ini tidak hanya

sebagai koran terkemuka di Makassar tapi juga masuk dalam jajaran koran-koran

dengan readership terbanyak secara nasional.

Tribun Timur hadir di Makassar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

profesional kota dan keluarga metropolitan. Pembaca dimanjakan dengan suguhan

berita dan rubrik lifestyle seperti Tribun Women, Tribun Kids, Tribun Health,
Cellular Style, Tribun Automoto, Tribun Motor, Tribun Griya, Tribun Skul, Tribun

Property, Tribun Techno, Tribun Shopping, Tribun Mal, dan masih banyak lagi.

Tribun Timur , yang memiliki basis kuat di pasar langganan, setiap pagi mengunjungi

pembaca di rumah mereka sebelum berangkat ke tempat kerja atau sekolah. Untuk

memudahkan keluarga metropolitan menikmati Tribun Timur, koran ini dibagi dalam

enam sesi (36 halaman): Front Page, Tribun Pemilu, Tribun Makassar, Tribun

Women, Superball, dan Tribun Iklan. 4

2. Profil Harian Tribun Timur

Harian Tribun Timur merupakan salah satu surat kabar lokal yang terbit di

Makassar, Sulawesi Selatan dan beralamatkan di Jalan Cendrawasih No.430. Surat

kabar ini dikelola oleh perusahaan PT.Indopersada Primamedia, Devisi Koran Daerah

Kompas Gramedia dan bekerjasama dengan Bosowa Group. Harian Tribun Timur

pertamakali terbit bertepatan dengan hari pers nasional dan merupakan salah satu

media cetak yang terbesar di Makassar dan di Sulawesi Selatan dengan slogan “Spirit

Baru Makassar”.

4
Blog Tribun Timur,Profil Tribun Timur,http://blogtribuntimur.blogspot.com/search/label
/Profil%20Tribun%20Timur, (24 November 2018).
44

3. Manajemen Tribun Timur

Pemimpin Redaksi : Dahlan Dahi

Wakil Pemimpin Redaksi I : Ronald Ngantung

Wakil Pemimpin Redaksi I : Thamzil Thahir

Manager Produksi : AS Kambie

Koordinator Liputan : Jumadi Mappanganro

Staf Redaksi: Herman Darmo, Maddo Pamusu, Agus Nugroho, Uki M Kurdi,

Dahlan Dahi, Ronald Ngantung, Insan Ikhlas Jalil, Thamzil Thahir, AS

Kambie, Jumadi Mappanganro, Muh Irham, Arif Fuddin Usman, Aqsa

Riyandi Pananrang, Ina Maharani, Mansur Amirullah, Ridwan Putra,

Imam Wahyudi, Alim Bachri.

Reporter: Hasriyani Latif, Suryana Anas, Edi Sumardi, Ilham Mulyawan, Waode

Nurmin, Rasni Gani, Ilham Arsyam, Anita Kusuma Wardana, Hasan

Basri, Mahyuddin, Sudirman, Abdul Aziz, Syamsul Bahri, Ardy

Muchlis, Risaldy Irawan, Abdul Azis, Muhammad Hasim Arfah, Darul

Armi Labobun, Hasrul.

Fotografer: Muhammad Abdiwan, Sanovra JR5

5
Tribunnews.com, Manajemen Tribun Timur,http://makassar.tribunnews.com/redaksi(24
November 2018)
45

C. Analisis Framing Pemberitaan Pilkada Kota Makassar pada Harian Fajar

Penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert N. Entman yang

dikelopokkan menjadi empat bagian utama, yaitu : Define Problems (pendefinisian

masalah), Diagnose Cause (perkiraan sumber masalah), Make Moral Judgement

(membuat keputusan moral), Treatmen Recommendation (menekankan penyelesaian).

Sebelumnya, peneliti telah melakukan penelusuran artikel-artikel berita terkait

dengan pilkada Kota Makassar tahun 2018 pada Harian Fajar. Pada penelusuran
tersebut, peneliti berhasil mencatat sebanyak 29 artikel pada Harian Fajar edisi 15

Juni – 15 Juli yang memuat berita mengenai pilkada Kota Makassar tahun 2018.

Tabel 4.1
Berita Pilkada Kota Makassar pada Haran Fajar

Hari /Tanggal
No Halaman Judul Berita
Publikasi
1. Jumat, 22 Juni 2018 Hal 7 Perang Opini Koko Vs Paslon
2. Sabtu, 23 Juni 2018 Hal 6 Manupulasi Suara-Politik Uang Jadi Momok
3. Minggu, 24 Juni 2018 Hal 3 Kandidat Masih Kerja Keras
Hal 1 Berbahaya, Netralitas KPPS Diragukan
4. Senin, 25 Juni 2018
Hal 7 Appi-Cicu Konsolidasi, Koko Door to Door
Pemantau Pemilu Bisa Ajukan Sengketa
5. Rabu, 27 Juni 2018 Hal 5
Mewakili Kolom Kosong
6. Kamis, 28 Juni 2018 Hal 8 Kolom Kosong Unggul Versi Hitung Cepat
Hal 1 Kawal Suara Rakyat
7. Jum’at, 29 Juni 2018 Hal 7 Relawan Koko Antisipasi Jekkong
Hal 7 Rekap C1 Makassar Lamban
46

Hal 1 Selamatkan Demokrasi Makassar


Hal 1 Organisasi Pers Kecam Pleno Tertutup
8. Sabtu, 30 Juni 2018
Hal 1 Pengawas Temukan Manipulasi Data
Hal 1 KPU Dilapor ke Panwaslu
Hal 1 Panwaslu Benteng Terakhir
9. Minggu, 1 Juli 2018
Hal 1 Hanya Makassar Larang Pemantau
Hal 1 Makassar Harus Damai
10. Senin, 2 Juli 2018
Hal 1 Bawaslu: Jaga Pilihan Rakyat
11. Selasa, 3 Juli 2018 Hal 1 Usai Rekap, Suara Berubah
12. Rabu, 4 Juli 2018 Hal 1 Suara Koko 53,24 Persen
Hal 1 Pilwalkot Gerus Partisipasi Pemilih
13. Kamis, 5 Juli 2018 Hal 7 Rekapitulasi Tertutup Jangan Terulang
Hal 7 Babak Baru Appi dan Danny
14. Jum’at 6 Juli 2018 Hal 1 Koalisis Aktivis Kawal Hasil Pilwalkot
15. Sabtu, 7 Juli 2018 Hal 1 Mari Jaga Sulsel
Kemenangan Koko Untungkan Parpol
16. Minggu, 8 Juli 2018 Hal 3
Baru
Hal 1 Paslon Siapkan Materi Gugatan
17. Senin, 9 Juli 2018
Hal 5 Danny Janji Penuhi Panggilan Bawaslu
18. Rabu, 11 Juli 2018 Hal 1 Hakim Timbang Peran Panwaslu
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

Adapun dari 29 artikel di atas, peneliti hanya mengambil 3 artikel dominan

untuk dianalisis dengan menetapkan tiga batasan pemilihan berita, yaitu : pertama,

pemberitaan terkait pihak paslon tunggal Appi-Cicu dengan Danny Pomanto atau
kolom kosong sebelum pelaksanaan pilwalkot; Kedua, berita terkait proses

penyelenggaraan pilwalkot Makassar; Ketiga, berita terkait paslon Appi-Cicu dan

Danny Pomanto pasca pilwalkot Makassar.


47

Tabel 4.2
Tabel Ringkasan Artikel
Judul Ringkasan berita Narasumber
Berita ini membahas tentang
adanya perang opini yang
dilakukan oleh masing- - Adi Suryadi Culla
masing kubu untuk meraih (pengamat politik
suara terbanyak. Masing-
masing kubu mengaku telah Unhas),
melakukan survei internal - Andi Rachmatika
namun, dalam Dewi (calon wali
Perang Opini Koko Vs pemberitaannya pada artikel kota makassar)
Paslon ini digunakan redaksi yang - Arsoni (jubir Appi-
berbeda yang sangat kontras Cicu)
yang menegaskan bahwa - Abdul Haris Awie
dari kubu kolom kosong
tidak hanya sekedar (relawan kolom
melakukan survei namun kosong)
memberikan pengarahan
kepada masyarakat
menjelang pencoblosan.
- Irham Amil Ishak
(KPPS TPS 06
Artikel ini secara Kel. Bontoduri)
keseluruhan menuturkan - Saodah (saksi TPS
bahwa terjadi insiden 5)
penggelembungan suara - Adi Suryadi Culla
Selamatkan Demokrasi yang dilakuakan oleh pihak (pengamat politik
Makassar tertentu untuk membuat Unhas),
paslon tunggal seakan-akan - Azkin Solthan
mengambil keuntungan
yang pada dasarnya ini (Anggota Komisi
mencoreng nama baik kubu II DPR RI)
paslon tunggal ini. - Farouk M Betta
(ketua tim
pemenangan Appi-
cicu)
Berita ini secara jelas
menyampaikan bahwa Dany - Amirullah Tahir
Pomanto selaku wali Kota
Makassar sekaligus (ketua tim hukum
Babak Baru Appi dan Appi-cicu)
komando dalam gerakan
Danny - Moh Ramdhan
kolom kosong dilaporakan
ke Panwaslu Makassar, Pomanto (wali
Komisi ASN, dan kota Makassar)
Kemendagri oleh pihak
48

Appi-cicu terkait
keterlibatannya sebagai
penggerak utama dari kubu
kolom kosong dianggap
tidak netral dalam
pemilihan.
Sumber :Olah Data Primer, Februari 2018.

1. Artikel 1

Judul : Perang Opini Koko Vs Paslon

Tabel 4.3

Skema Pembingkaian

Define Problems Perang opini pada masing-masing kubu


Masing-masing pihak ingin mendapatkan
Diagnose Causes dukungan dari masyarakat Kota Makassar dengan
melakukan survei internal.
Pihak Danny Pomanto dianggap lebih gencar
Make Moral Judgement berusaha menuntun masyarakat untuk memilih
Kotak Kosong pada pilkada 27 Juni.
Treatment Tidak ada larangan terhadap pihak manapun untuk
Recommendation melakukan survei internal yang akan dijadikan
sebagai acuan dalam pergerakan tim.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

a. Define Problems
Dalam define problems artikel ini mencoba untuk menggambarkan situasi
yang terjadi antara masing-masing kubu dalam melakukan berbagai bentuk

penggiringan opini terhadap masyarakat untuk mendapatkan dukungan.

b. Diagnose Causes
Pada diagnose cause dalam berita ini, menjelaskan tentang survei internal di

setiap kubu, penulis lebih menekankan kesan bahwa dari pihak Danny Pomanto

cukup gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memilih kotak kosong

yang pada hakikatnya Danny harus memposisikan dirinya sebagai walikota yang

netral.
49

c. Make Moral Judgement


Artikel ini menegaskan bahwa sikap Danny Pomanto beserta kubunya yang

menggencarkan sosialisasi kotak kosong dianggap tidak pantas mengingat posisi

Danny Pomanto saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Makassar. Penulis juga

lebih menekankan dengan menuliskan narasi “ relawan kotak kosong terus

mengganggu paslon tunggal” yang menambah sisi buruk pihak Danny.

d. Treatmet Recommendation
Dalam artikel ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa tidak adanya

larangan bagi setiap kubu untuk melakukan survei internal dalam pengembangan

sikap pada masing-masing tim.

2. Artikel 2

Judul : Selamatkan Demokrasi Makassar

Tabel 4.4

Skema Pembingkaian
Perubahan data suara pada situs resmi KPU yang
Define Problems tidak sesuai dengan data suara di TPS.
Adanya oknum yang tidak bertanggung jawab
Diagnose Causes memanipulasi data pada situs resmi KPU
Pihak Appi-Cicu menuding adanya oknum yang
Make Moral Judgement ingin menjatuhkan nama baik pihaknya meski hal
yang sebenarnya dia lakukan terkesan mendukung
pihak Appi-Cicu.
Treatment Pelaku manipulasi suara perlu di tindak tegas
Recommendation sesuai dengan aturan KPPU UU No.8 Tahun 2016.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

a. Define Problems
Masalah utama yang diangkat ke dalam artikel ini ialah mengenai perubahan

suara pada situs resmi KPU yang tidak sesuai dengan data asli pada setiap TPS.
50

Artikel ini juga mengulas permasalahan yang sama terjadi di beberapa kelurahan di

Makassar.
b. Diagnose Causes
Pada artikel ini memaparkan bahwa adanya oknum yang tidak bertanggung

jawab mengubah data pada situs KPU secara terang-terangan dengan selisih yang

sangat besar antara paslon dan kotak kosong. Total suara yang diubah terkesan sangat

berlebihan karena dari data yang diupload pihak Appi-Cicu mendominasi sekitar 98%

suara, sementara kolom kosong hanya 2%.

c. Make Moral Judgement


Artikel ini mencoba menjelaskan bahwa oknum pemanupulasi suara tersebut

memang sekilas menguntungkan pihak Appi-Cicu, namun pihak Appi-Cicu sendiri

menyangkal bahwa hal tersebut menguntungkan pihak mereka. Mereka bahkan

merasa dihakimi dan ingin dijatuhkan oleh oknum tersebut.

d. Treatmet Recommendation
Solusi yang ditawarkan dalam artikel ini ialah oknum pelaku manupulasi data

situs KPU perlu dikenakan snaksi tegas sesuai dengan aturan PKPU UU No.8 Tahun

2016. Selain itu, pihak KPU disarankan untuk perlu menindak tegas dalam

menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan yang terjadi selama Pilwali

Makassar.
51

3. Artikel 3

Judul : Babak Baru Appy dan Danny

Tabel 4.5

Skema Pembingkaian
Konflik yang terjadi antara kubu paslon tunggal
Define Problems Appi-Cicu dan Danny Pomanto memasuki babak
baru setelah pilkada serentak
Sikap Danny Pomanto yang menyuarakan kolom
Diagnose Causes kosong kepada masyarakat dinilai tidak etis selaku
walikota yang masih aktif
Danny Pomanto yang masih berstatus sebagai
Make Moral Judgement Wali Kota Makassar harus bersikap netral dalam
pemilihan dan tidak boleh menunjukkan
keberpihakan pada kubu manapun.
Treatment Pihak Appi-Cicu menempuh berbagai jalur hukum
Recommendation untuk menindak lanjuti sikap Danny Pomanto
yang tidak netral.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

a. Define Problems
Artikel ini menonjolkan konflik yang terjadi antara kubu Appi-Cicu dengan

kubu Danny Pomanto. Artikel ini menuliskan bahwa meski pilkada telah berlalu dan

hasil perhitungan suara telah dinyatakan secara resmi oleh KPU, kubu Appi-Cicu

masih menganggap Danny Pomanto sebagai lawannya.

b. Diagnose Causes
Artikel ini berusaha memberi kesan bahwa pihak Danny Pomanto memiliki

andil dalam kemenangan kotak kosong karena mereka telah melakukan berbagai

upaya untuk membujuk masyarakat agar memilih kolom kosong pada Pilwakot

Makassar.

c. Make Moral Judgement


Kesan moral yang ditonjolkan dalam artikel ini ialah seorang wali kota aktif

tidak seharusnya menunjukkan keberpihakan kepada kubu tertentu dan harus bersikap
52

netral dalam pelaksanaan pilkada. Sikap Danny Pomanto yang sujud syukur saat

kemenangan kotak kosong dinilai tidak layak dilakukan sebagai seorang wali kota.
d. Treatmet Recommendation
Mengenai permasalahan yang diangkat dalam artikel, solusi yang diangkat

dalam artikel ini ialah berupa penempuan jalur hukum yang dilakukan oleh pihak

Appi-Cicu kepada Danny Pomanto yang dianggap tidak tepat sebagai wali kota aktif

Makassar. Pelaporan tersebut dilayangkan kepada komisi ASN Kementerian dalam

Negeri.
53

D. Analisis Framing Pemberitaan Pilkada Kota Makassar Pada Harian Tribun


Timur
Pada Harian Tribun Timur, peneliti masih menggunakan analisis framing

model Robert N. Entman. Adapun hasil dari penelusuran artikel berita, peneliti

menemukan sebanyak 18 artikel tentang pilkada Kota Makassar tahun 2018 yang

dimuat dalam Harian Tribun Timur pada edisi 15 Juni – 15 Juli 2018.

Tabel 4.6
Berita Pilkada Kota Makassar pada Haran Tribun Timur
Hari /Tanggal Halama
No Judul Berita
Publikasi n
1. Sabtu, 23 juni 2018 Hal 2 Anies Baswedan Hadiri Kampanye Appi-Cicu
2. Minggu, 24 Juni 2018 Hal 2 Appi-Cicu : Kami Tak akan Khianati Rakyat
Hal 1 Saksi Kolom Kosong Dilarang Berada di TPS
3. Rabu, 27 Juni 2018
Hal 6 Appi-Cicu Bareng Keluarga ke TPS
Hal 1 Appi : Makassar Punya Wali Kota Baru
4. Kamis, 28 Juni 2018
Hal 3 KPU Makassar : Kami Fokus Selesaikan
5. Jum’at, 29 Juni 2018 Hal 12 Praktisi Hukum : CRC Punya Reputasi Buruk
6. Minggu, 1 Juli 2018 Hal 1 Real Count KPU Dibajak
7. Selasa, 3 Juli 2018 Hal 6 Bekas Jubir DIAmi Tersangka Hatespeech
8. Kamis, 5 Juli 2018 Hal 6 Mantan Jubir DIAmi Diperiksa hingga Malam
Pukul 01.00, KPU Kota Belum Umumkan
Hal 1
9. Jum’at, 6 Juli 2018 Pemenang Pilwali
Hal 2 DPP Gerindra Lapor Danny ke Bawaslu RI
53,23% Pemilih Makassar Tak Setuju Appi-
Hal 1
10. Sabtu, 7 Juli 2018 Cicu
Hal 2 Kualitas Demokrasi di Makassar Makin Baik
Hal 1 Cicu : Duniaji Ini, Jangan Galau…!
11. MInggu, 8 Juli 2018
Hal 2 Bawaslu Panggil Lagi Danny Pomanto
12. Senin, 9 Juli 2018 Hal 12 KPU Silakan Appi-Cicu Gugat ke MK
13. Rabu, 11 Juli 2018 Hal 1 Appi Susul Danny Gugat KPU di MK
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.
Sama seperti tahap analisis pada Harian Fajar, peneliti juga menetapkan tiga

batasan berita yang sama untuk menentukan berita yang dianalisis terkait pilkada

Kota Makassar tahun 2018 pada Harian Tribun Timur edisi 15 Juni – 15 Juli 2018.
54

Tabel 4.7
Tabel Ringkasan Artikel
Dalam artikel ini secara - Ramli Manong
keseluruhan menggambar- (sekertaris tim Appi-
kan kampanye akbar dari cicu)
Anies Baswedan Hadiri pihak Appi-cicu yang - Farouk M Betta (ketua
memiliki banyak sekali
Kampanye Appi-Cicu tim pemenangan Appi-
dukungan dari masyarakat
dan berbagai toko politik cicu)
nasional memperkuat - Arsoni (jubir Appi-
dukungan teradap paslon Cicu)
tunggal.
Pemberitaan dalam artikel - Munafri Arifuddin
53,23% Pemilih ini mencerminkan sikap (calon wali kota
yang tenag dari pihak
Makassar Tak Setuju Appi-cicu itu sendiri Makassar)
Appi-Cicu meski kalah dalam - Abdulla Mansyur
perolehan suara pilwalkot (komusioner KPU)
Kota Makassar.
Artikel ini secara garis
besar memberitakan
Bawaslu Panggil Lagi tentang Danny Pomanto
Danny Pomanto yang dilapotkan ke - Amrayadi (Kusioner
bawaslu dengan dugaan Bawaslu Sulsel)
melanggar pasal 180 dan
71 Undang-Undang No 10
Tahun 2016
Sumber :Olah Data Primer, Februari 2019.
1. Artikel 1

Judul : Anies Baswedan Hadiri Kampanye Appi-Cicu

Tabel 4.8

Skema Pembingkaian
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Appi-Cicu
Define Problems menyelenggarakan kampanye akbar di Lapangan
Hertasning
Paslon Appi-Cicu menyelenggarakan kampanye
Diagnose Causes secara besar-besaran sekaligus memberi berbagai
macam hiburan kepada para pendukungnya.
Kampanye ini akan dihadiri oleh sejumlah
Make Moral Judgement penyanyi ibukota serta tokoh-tokoh politik
nasional seperti Anies Baswedan.
Treatment Permintaan maaf pihak Appi-Cicu atas
Recommendation penyelenggaraan kampanye akbar ini yang
dimulai dengan iring-iringan Paslon melewati
55

beberapa jalan protokol Kota Makassar yang akan


menimbulkan beberapa titik kemacetan.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

a. Define Problems
Harian Tribun Timur mengangkat tentang kampanye akbar yang

diselenggarakan paslon tunggal Appi-Cicu. Kampanye tersebut diberitakan dengan

berbagai macam agenda yang menghibur para pendukung dan relawan Appi-Cicu.

b. Diagnose Causes
Tribun Timur menggambarkan kampanye ini sebagai sebuah acara besar yang

menyajikan berbagai macam hiburan dan menghadirkan para penyanyi ibukota

seperti Cici Paramida, Evi Masamba, Selfi KDI, dan Sitti KDI. Selain itu, pernyataan

mengenai adanya acara pemecahan rekor MURI untuk senam massal ACO-ACO

mempertegas bahwa acara ini merupakan acara yang sangat besar. Ditambah dengan

pernyataan tentang kehadiran tokoh-tokoh politik nasional seperti Gubernur DKI

Jakarta Anies Baswedan menambah kesan bahwa paslon Appi-Cicu merupakan tokoh

politik yang diakui secara naional.

c. Make Moral Judgement


Harian Tribun Timur menegaskan dalam artikel ini bahwa paslon Appi-Cicu

sebegai tokoh politik memiliki banyak dukungan dari rakyat kota Makassar. Terbukti

dengan ditonjolkannya acara kampanye yang diselenggarakan secara besar-besaran,

tentunya dengan massa pendukung yang besar pula. Tidak hanya itu kehadiran

sejumlah tokoh politik nasioal seperti Anies Baswedan memperkuat status politik

Appi-Cicu dalam skala nasional.


56

d. Treatment Recommendation
Dalam poin ini peneyelenggaraan kampanye akbar ini yang diawali dengan

iring-iringan paslon Appi-Cicu beserta pendukungnya menimbulkan masalah lalu

lintas yang membuat pengguna jalan lain merasa kurang nyaman, oleh karena itu

solusi yang diangkat oleh Tribun Timur ialah penegasan permohonan maaf dari pihak

Appi-Cicu terhadap masyarakat.

2. Artikel 2

Judul : 53,23% Pemilih Makassar Tak Setuju Appi-Cicu

Tabel 4.9

Skema Pembingkaian

Define Problems Kotak kosong mengungguli suara Appi-Cicu.


Dari total 584.406 pemilih, Appi-Cicu hanaya
Diagnose Causes memperoleh 264.245 (46,77%) suara.
Sementara suara kolom kososng 300.795
(53,32%) suara.
Meski kalah dalam perolehan suara Appi-Cicu
Make Moral Judgemant tetap menghimbau kepada para pendukung dan
tim relawannya untuk bersikap tenang dan jaga
perdamainya.
Treatment KPU Makassar menyatakan bahwa pemilihan
Recommendation Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar akan
diselenggarakan kembali pada pilkada serentak
berikutnya tahun 2020.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.

a. Define Problems
Dalam artikel ini Harian Tribun Timur menekankan bahwa perolehan suara

kolom kosong mengungguli suara paslon Appi-Cicu dalam penyelenggaraan pilkada

serentak tahun 2018 Kota Makassar.

b. Diagnose Causes
Artikel ini memuat hasil rekapitulasi resmi yang diumumkan oleh
57

KPU dengan presentase Appi-Cicu memperoleh sebanyak 264.245 (46,77%) suara

dan kolom kosong sebanyak 300.795 (53,32%) suara. Hal ini yang membuat paslon

Appi-Cicu dinyatakan kalah dalam pilkada serentak 2018 Kota Makassar.

c. Make Moral Judgement


Harian Tribun Timur memberi gambaran atau kesan kepada para pembacanya

bahwa Appi-Cicu merupakan sosok yang rendah hati dan sportif dalam menerima

hasil yang telah ditetapkan oleh KPU. Hal ini ditandai dengan penekanan dalam

artikel yang menjelaskan imbauan Appi-Cicu kepada para pendukung dan tim

relawannya untuk tetap bersikap tenang dan menjaga perstuan serta tidak bertindak

anarkis.
d. Treatmet Recommendation
Pada artikel ini memuat penjelasan KPU tentang penyelenggaraan pilkada

ulang pada tahun 2020 mendatang. Hal ini merupakan aturan yang telah ditetapkan

dalam kondisi apabila kolom kosong mengungguli paslon tunggal.

3. Artikel 3

Judul : Bawaslu Panggil Lagi Danny Pomanto

Tabel 4.10

Skema Pembingkaian
Danny Pomanto dipanggil oleh Badan
Define Problems Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI
Danny Pomanto dilaporkan oleh Advokasi
Diagnose Causes Hukum Partai Gerindra atas dugaan memberi
dukungan terhadap kolom kosong pada Pilwali
Makassar.
Danny Pomanto tidak berada di tempat pada
Make Moral Judgemant saat pemanggilannya oleh Bawaslu RI
Treatment Pihak Danny Pomanto telah mengklarifikasi
Recommendation pemanggilan tersebut dan akan memenuhi
panggilan sesuai dengan waktu yang telah
dijadwalkan.
Sumber :Olah Data Primer, November 2018.
58

a. Define Problems
Aspek yang ditonjolkan dalam artikel ini ialah pemanggilan Walikota

Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) oleh Badan Pengawas

Pemilihan Umum (Bawaslu).

b. Diagnose Causes
Harian Tribun Timur mengemukakan alasan dari pemanggilan tersebut karena

adanya laporan dari Advokasi Hukum Indonesia Partai Garindra Habiburokhman

terhadap Danny pomanto terkait adanya dugaan pemberian dukungan kepada kolom

kosong pada Pilwali Makassar 2018.

c. Make Moral Judgement


Tribun Timur berusaha memberi kesan bahwa Danny Pomanto enggan

memenuhi panggilan Bawaslu RI karena sedang berada di Singapura. Pernyataan ini

juga ditempatkan pada lead berita yang kemudian dijadikan hal yang paling menonjol

dalam artikel ini. Selain itu, penulis artikel lebih menekankan bahwa Danny Pomanto

dipanggil Bawaslu karena diduga melanggar Pasal 180 dan 71 Undang-undang

Nomor 10 Tahun 2016.

d. Treatmet Recommendation :
Rekomendasi yang dimuat dalam artikel ini ialah bahwa Danny Pomanto

mengklarifikasi akan memenuhi panggilan bawaslu tersebut pada waktu yang telah

ditentukan. Selain itu, artikel ini juga memuat pernyataan dari Komisioner Bawaslu

Sulsel Amrayadi bahwa hal tersebut bukanlah pemanggilan, melainkan undangan

klarifikasi. Namun, dalam artikel ini, penulis seakan tidak begitu menonjolkan hal

tersebut.
59

E. Perbandingan Framing Harian Fajar dan Tribun Timur


Pilkada serentak tahun 2018 menyedot banyak perhatian masyarakat yang

terlibat langsung dalam segenap prosesnya. Pelaksanaan pilkada serentak tahun ini

diwarnai dengan berbagai peristiwa yang tidak lepas dari berbagai permasalahan, tak

terkecuali di Kota Makassar. Permasalahan yang terjadi pada pemilihan di Kota

Makassar dapat dikatakan cukup kompleks mengingat tingkat persaingan yang cukup

tinggi antara pihak-pihak yang terlibat.

Singkatnya, Pemilihan wali kota atau Pilwalkot Makassar diikuti dengan satu

pasangan calon saja yakni Appi-Cicu, sementara paslon lainnya yakni Danny

Pomanto terdiskualifikasi. Meski demikian, kedua kubu masih saling bersaing hingga

pemilu berlangsung dengan hasil kolom kosong mengungguli suara paslon tunggal.

Kasus seperti ini merupakan suatu kasus yang unik yang kemudian menjadi topik

hangat yang diperbincangkan seantero Kota Makassar.

Media massa terutama Koran atau surat kabar, secara intens

menginformasikan kegiatan-kegiatan yang terjadi jauh sebelum pemilu

diselenggarakan hingga saat pemilu selesai. Dua media cetak yang berpengaruh di

Makassar yakni Harian Fajar dan Tribun Timur juga tak luput memberitakan

penyelenggaraan pilkada serentak ini tentunya dengan masing-masing cara

pembingkaian yang khas.

Dari hasil framing pada Harian Fajar dan Tribun Timur, terdapat beberapa

perbandingan yang mencolok. Pertama,Harian Fajar secara gamblang memberitakan

adanya konflik yang terjadi antara kubu Appi-Cicu dan kubu Danny Pomanto.

Bahkan, tak jarang artikel-artikel yang diberitakan memuat narasi dan kutipan-

kutipan yang mengandung unsur konflik. Sementara Harian Tribun Timur tidak

begitu menonjolkan adanya konflik yang terjadi antara dua kubu. Kebanyakan artikel
60

yang dimuat dalam Tribun Timur memberitakan tentang kegiatan-krgiatan kampanye

dan imbauan dari KPU serta proses pelaksanaan pemilu itu sendiri.

Kedua, artikel dalam Harian Fajar dibuat padat dengan memuat banyak sudut

pandang dari berbagai pihak, termasuk pihak yang bersebrangan sekaligus.

Sementara, pada Harian Tribun Timur hanya memuat satu sisi sudut pandang meski

dengan narasumber yang berbeda.

Ketiga, meski memuat berbagai perspektif, Harian Fajar cenderung


menonjolkan keberpihakan dengan kubu Appi-Cicu. Terlihat dari setiap pemberitaan

tentang Danny pomanto dibuat cenderung bernada negatif dan pemberitaan tentang

Appi-Cicu yang terkesan menjadi korban dalam pilwalkot Makassar. Pada Harian

Tribun Timur, intensitas pemberitaan tentang paslon tunggal Appi-Cicu sangat

dominan bahkan ditambah dengan iklan full satu halaman pada setiap edisinya. Berita

yang diangkat pun berupa kegiatan kampanye dan berbagai aktivitas paslon tunggal

selama masa pemilu. Sementara itu, berita tentang pihak Danny pomanto jarang

diangkat dalam ranah pemilu, melainkan diangkat dalam ranah kriminal terkait kasus

yang menimpa Wali Kota Makassar tersebut. Intinya, Tribun Timur tidak
memberikan pandangan negatif terhadap pihak Danny Pomanto dan tidak menyajikan

konflik yang terjadi dalam pilwalkot Makassar 2018.


61

Tabel 4.11
Tabel Perbandingan Framing
Kerangka Analisis Robert
N. Entman Harian Fajar Tribun Timur
Tribun Timur
Pada Harian Fajar memandang isu atau
cenderung melihat isu atau berita sebagai proses
peristiwa sebagai konflik
Define Problem pelaksanaan pilwalkot
yang melibatkan kedua yang cenderung
baik dari kubu Appi dan mengangkat sisi positif
Danny pomanto.
dari kubu Appi-cicu.
Danny Pomanto yang
pada dasarnya
Kubu Danny Pomanto merupakan wali Kota
cenderung digambarkan Makassar cenderung
Diagnose Cause sebagai penyebab masalah tidak netral dalam proses
yang terjadi antar kedua pemilihan wali kota
kubu. Makassar pada tahun
2018.
Make Moral Judgement
Harian Fajar cenderung Tribun Timur cenderung
menggambarkan bahwa menggambarkan sosok
dari pihak Appi-cicu Appi-cicu sebagai orang
menjadi korban dari setiap atau toko politk yang
tindakan yang dilakukan renda hati dalam
oleh pihak Danny menerima segala hasil
Pomanto dan kubu kolom dari pilwalkot.
kosong.

Tribun Timur cenderung


Harian Fajar cenderung mencerminkan tentang
melihat segala bentuk
Treatment akan diadakan pemilihan
pelanggaran dalam peroses
Recommendation ulang karena pilwalkot
pemilu diselesaikan 2018 dimenangkan oleh
dengan jalur hukum kolom kosong
Sumber :Olahan Peneliti, November 2018.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memenuhi berbagai tahapan dalam proses framing berita pilkada tahun

2018 Kota Makassar pada Harian Fajar dan Tribun Timur edisi 15 Juni – 15 juli

2018, maka melalui analisis framing model Robert N Entman penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :


1. Harian Fajar cenderung menjadikan “konflik” yang terjadi dalam pilwalkot

Makassar sebagai bahan utama dalam pemberitaannya tentang pilkada 2018

Kota Makassar.

2. Harian Tribun Timur lebih mengarah kepada proses berlangsungnya

pilwalkot Makassar dengan fokus pemberitaan tentang pihak-pihak yang

terkait dan terlibat secara langsung dalam pilkada 2018 Kota Makassar.

3. Perbedaan framing berita yang disajikan oleh Harian Fajar dan Harian

Tribun Timur terletak pada isu utama yang diangkat dalam setiap

pemberitaan. Pada Harian Fajar lebih menonjolkan konflik, sementara


Tribun Timur lebih kepada proses penyelenggaraan pemilu. Selain itu,

meski kedua media ini menunjukkan keberpihakan kepada paslon tunggal

Appi-Cicu, namun keduanya masih memiliki cara berbeda dalam

penyampaian berita.

62
63

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti selama

penelitian terhadap Harian Fajar dan Tribun Timur, maka diperlukan beberapa saran

kepada pihak-pihak terkait dalam lingkup pelaku media massa untuk kemajuan

bersama sebagai berikut :

1. Sebagai sebuah media penyampaian informasi, media cetak memiliki peranan

yang cukup penting dalam sirkulasi penyebaran setiap informasi dalam


kehidupan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, setiap pemberitaan yang

dimuat dalam sebuah media, salah satunya media cetak tidaklah

diperkenankan untuk menggiring opini atau menggiring suatu pemikiran dan

penilaian seseorang yang membacanya. Sebuah berita juga harusnya

menampilkan suatu fakta yang sejelas-jelasnya dengan memuat berbagai

perspektif sehingga pembaca sendiri yang dapat menentukan penilaiannya.

Pada Harian Fajar, disarankan agar tidak terlalu mengekspos konflik yang

terjadi dalam pilkada 2018 Kota Makassar ini, ataupun pada pemberitaan

lainnya. Pengungkapan suatu masalah boleh saja dipublish, namun


memfokuskan kepada konflik saja tanpa penyelasaian itu terkesan seperti

media juga ikut memprovokasi fakta yang terjadi.

2. Khalayak sebagai pihak yang mengkonsumsi informasi juga harus dibekali

dengan pengetahuan yang cukup dalam memahami situasi yang terjadi dan

membandingkan dengan realitas yang dibangun oleh media dalam

pemberitannya. Oleh karena itu, khalayak disarankan untuk menelaah lebih

lanjut tentang suatu peristiwa yang diberitakan dalam sebuah media lalu

kemudian menentukan sikap dan sudut pandang akan permasalahan tersebut.


64

DAFTAR PUSTAKA

Cipto.,Hendra, Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar Lawan Kotak


Kosong,https://regional.kompas.com/read/2018/04/26/17362571/calon-
petahana-gugur-di-ma-pilkada-makassar-lawan-kotak-kosong. (Minggu 22
Juli 2018).
Cipto.,Hendra, Putusan Penetapan Paslon Petahana, 2 Massa Pendukung Pilkada
Makassar Berhadapan, https://regional.kompas.com/read/2018/02/26/1145
1511/putusan-penetapan-paslon-petahana-2-massa-pendukung-pilkada-
makassar. (Minggu, 22 Juli 2018).

Cipto., Hendra, Reni Susanti,Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar


Lawan Kotak Kosong, https://regional.kompas.com /read/2018 /04/26/
17362571/calon-petahana-gugur-di-ma-pilkada-makassar-lawan-kotak-
kosong. (18 Juli 2018 ).

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Idiologi dan Politik Media.Yogyakarta:


PT.LKiS.2002.

Fahmi. Analisis Framing Pemberitaan Media Online Rakyat Merdeka dan Cnn
Indonesia Dalam isu Penetepan 19 Pondok Pesantren Penyebar Paham
Radikalisme Oleh BNPT. Skripsi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.

Goffar, M.Abdul., Abu-Ihsan al-Atsari, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7,Jakarta: Pustaka
Imam Asy-Syafi’i.2004.

Hajar, Ibnu. Teori dan Praktek Komunikasi Politik,Yogyakarta: Genta Press.2015.

Imran., Hasyim Ali, “ Media Massa, Khlayak Media, The Audience Theory, Efek Isi
Media dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat
kabar Rakyat Merdeka)”,Jurnal Studi Komunikasi dan Media Massa,
Khalayak. Vol. 16 No. 1 (Januari – Juni 2012).

Ishak.,Saidulkarnain, Jurnalisme Modern, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


2014.

Japarudin, “Media Massa dan Dakwah”, Jurnal Dakwah Vol. XIII, No. 1 Tahun
2012.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata. Bandung:
Syaamil Al-Qur’an.
Nurdin, Pengantar Komunikasi massa, Depok : PT. Rajagrafindo Persada. 2014.
65

Siagian, Haidir Fitra “ Pengaruh Kredibilitas Komunikator Politik untuk


Mendapatkan Dukungan Khalayak dalam Pemilihan Umum”, Jurnal Dakwah
Tabligh, Vol. 13, No. 2, Desember 2012.

Tamburaka., Apriadi, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa.


Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.2013.
Vara., Nawiroh. Komunikasi Massa. Bogor : Galia Indonesia. 2016.

Wakhyono.,Sonny , Pilwalkot Makassar: Kemenangan Kotak Kosong Potret


Perlawanan Rakyat, https://fajar.co.id/2018/07/04/pilwalkot-makassar-
kemenangan-kotak-kosong-potret-perlawanan-rakyat/(Minggu 22 Juli 2018).

Sumber Online:
http://fajaronline.co.id/pages/sejarah-singkat-pt-media-fajar-koran.
https://fajar.co.id/struktur/
http://mediaberiklan.blogspot.com/2015/06/sejarah-berdirinya-media-tribun-
tmur.html
RIWAYAT HIDUP

Rifandi, lahir di Kabupaten Bulukumba pada hari Rabu, tanggal

29 Mei 1996. Putra bungsu dari pasangan Umar Nur dan Fatimah.

Penulis memulai pendidikan pada sekolah dasar Negeri 14

Babana (lulus tahun 2008). Kemudian melanjutkan pendidikan

tingkat menengah pertama di SMP N. 10 Bulukumba (lulus tahun

2011). Kemudian, melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 9

Bulukumba (lulus tahun 2014). Pada tahun yang sama, penulis malanjutkan jenjang

perguruan tinggi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Selama menempuh pendidikan,

penulis juga cukup aktif di berbagai kegiatan organisasi diantaranya HMJ (

Himpunan Mahasiswa Jurusan ) yang mana banyak berpartisipasi dalam program

dalam himpunan.

Anda mungkin juga menyukai