DATA JEMBATAN
A. SISTEM STRUKTUR
35000
23
PARAMETER KETERANGAN
Klasifikasi Jembatan Klas I Bina Marga
Tipe Jembatan Plat beton portal lengkung
Beban jembatan BM100
Panjang bentang jembatan 35.00 m
Tebal plat lantai jembatan 0.40 m
Tebal plat dinding 0.45 m
Tebal plat lengkung 0.50 m
Tebal plat dinding abutment 0.65 m
Tebal wing wall 0.40 m
Terdiri atas : Slab lantai kendaraan, yang menjadi kesatuan monolit dengan dinding
dan plat lengkung yang membentuk portal beton plat lengkung.
b
b2 b1 b2
tiang railing
trotoar
ha aspal slab
ht
ho h1
dinding
Potongan Slab lantai kendaraan
4873
8500
8965
9900
550 9800
10474 11200
1000
1400
900
800 2509
5000 1400
900
800
5000
Perencanaan struktur jembatan yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta
rencana penggunaannya, merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu
diperlukan Analisis Struktur yang akurat dengan metode analisis yang tepat guna
mendapatkan hasil perencanaan yang optimal.
Metode perencanaan struktur yang digunakan ada dua macam, yaitu :
1. Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor beban ultimit sesuai peraturan
yang berlaku, yaitu :
a. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 (PPTJ-1992), Departemen
Pekerjaan Umum, Dirjen Bina Marga, Direktorat Bina Program Jalan.
b. SNI-03-1725-1989 : Tatacara Perencanaan Pembebanan Jalan Raya
c. SNI-03-2833-1992 : Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan
Jalan Raya
d. Pd. T-04-2004-B : Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan
4700 35000
5000 350
450 1799 666 729
4325
8500
8965
9900
550
1000
1400
900
800
5000
1600
4000
5000
5000
1. BERAT SENDIRI ( MS )
0.50 QMS
0.25
0.15
SGP 3"
TEBAL 0.15 m
0.80 4
2.5 m
5
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
0.30 1
0.25 2 0.35
3 Berat beton bertulang,
3
wc = 25.0 kN/m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
PTD
QTD
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QTP
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QTA0 QTA0
H1
H2
QTA1
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
QTA2
35 m
ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR ε SR
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
∆T ∆T ∆T ∆T ∆T ∆T ∆T
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
9. BEBAN ANGIN ( EW )
TEW
h
h/2
QEW
x
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ]
QEW = 1.008 kN/m
QEW
TEW TEW
TEW
TEW
TEW
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
Besarnya beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total
struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur (MS) dan beban mati
tambahan (MA). Percepatan gempa diambil dari data zone 3 Peta Wilayah Gempa
menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 seperti tabel berikut :
Nilai spectrum
0.00 0.18 0.12
my my my my my my my my
mx mx mx mx mx mx mx mx
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
Beban gempa akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (∆KaG) sebagai berikut :
-1
θ = tan (Kh)
KaG = cos2 ( φ' - θ ) / [ cos2 θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
∆KaG = KaG - Ka
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws * ∆KaG kN/m2
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = 0.216
3
Berat tanah, ws = 17.20 kN/m
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
-1 R
φ' = tan (Kφ * tan φ ) = 0.455733 rad
Kohesi, C= 0 kPa
2
Koefisien tek. tanah, Ka = tan ( 45° - φ' / 2 ) = 0.388773
Tinggi abutment, H1 = 8.50 m H2 = 9.80 m
Lebar abutment, b= 4.00 m
-1
θ = tan (Kh) = 0.21273
cos2 ( φ' - θ ) = 0.942104
cos2 θ*{ 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) )/cos θ } = 0.955424
KaG = cos2 ( φ' - θ ) / [ cos2 θ*{ 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) )/cos θ } ] = 0.986058
∆KaG = KaG - Ka = 0.597286
QEQ1
H1
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m
QEQ2
H2
2.5 m
5m 5m 5m 5m 5m 5m 5m
35 m