Anda di halaman 1dari 57

Analisis dan Perancangan

Fondasi Tiang
Dr.Eng. Adhitya Yoga Purnama, S.T., M.Eng.
MATERI
1. Hitungan Daya Dukung Tiang 3. Daya Dukung Tanah dengan
Pancang menggunakan data Sondir (CPT)
1. Kapasitas Dukung Ultimit Cara 1. Kapasitas Dukung Tiang dalam
Statis Tanah Granuler
2. Kapasitas Dukung Tiang dalam 1. Metode Meyerhof
Tanah Granuler 2. Kapasitas Dukung Tiang dalam
1. Metode Poulos & Davis Tanah Kohesif
3. Kapasitas Dukung Tiang dalam 1. Metode Bagemann
Tanah Kohesif 4. Faktor Aman Tiang Pancang
1. Metode a
5. Kapasitas Kelompok Tiang
2. Metode l
6. Daya Dukung Tiang Tarik
2. Daya Dukung Tanah dengan 7. Perhitungan Gaya Gesek Negatif
menggunakan data SPT (Negative Skin Friction)
8. Kapasitas Lateral Tiang
Referensi
Daya Dukung Tiang Pancang
1. Daya Dukung Tiang Pancang

1.1 Kapasitas Dukung Ultimit Cara Statis


Kapasitas dukung ultimit neto tiang (Qu), adalah jumlah dari
tahanan ujung bawah ultimit (Qb) dan tahanan gesek ultimit (Qs)
antara sisi tiang dan tanah di sekitarnya dikurangi dengan berat
sendiri tiang (Wp).

Wp= berat sendiri tiang (kN)


Qu = kapasitas dukung ultimit neto (kN)
Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN)
Qs = tahanan gesek ultimit (kN)
Tahanan Ujung

Tahanan ujung ultimit, secara pendekatan dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan kapasitas dukung ultimit fondasi
dangkal.

Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2)


cb = kohesi tanah di sekitar ujung tiang (kN/m2)
pb = gz = tekanan overburden di dasar tiang (kN/m2)
g = berat volume tanah (kN/m3)
Nc, Nq, Ng = factor kapasitas dukung tanah fungsi f
Tahanan Gesek

Tahanan gesek sisi tiang (Qs) dapat dianalisis dari teori


Coulomb.

As = luas selimut sisi tiang (m2)


cd = kohesi antara dinding dan tanah (kN/m2)
po = gz = tekanan overburden (kN/m2)
Kd = koefisien tekanan lateral pada sisi tiang
fd = sudut gesek antara sisi tiang dan tanah

Kapasitas dukung ultimit neto tiang (Qu),


1.2 Daya Dukung Tiang di Tanah
Granuler
• Metode Poulos & Davis
Metode Poulos & Davis

• Tahanan ujung ujung ultimit (Qb)

• Tahanan gesek ultimit tiang (Qs)

• Daya dukukung ultimit (Qu)


Metode Poulos & Davis
Metode Poulos & Davis
1.3 Daya Dukung Tiang di
Tanah Kohesif
• Tahanan ujung ujung ultimit (Qb)

• Tahanan gesek ultimit tiang (Qs)

• Daya dukukung ultimit (Qu)


Daya Dukung Tiang di
Tanah Kohesif
• Tahanan ujung ujung ultimit (Qb)

Nc diambil sama dengan 9 (Skempton, 1959). Nilai ini dipakai


jika rasio panjang atau kedalaman tiang terhadap diameter lebih
besar 5.
Daya Dukung Tiang di
Tanah Kohesif
• Tahanan gesek ultimit tiang (Qs)
a. Metode Alpha
b. Metode Lamda
2. Daya Dukung Tanah dengan
menggunakan data CPT
• Kapasitas dukung ultimit neto (Qu).

• Tahanan ujung tiang persatuan luas (fb) kurang lebih sama


dengan tahanan konus (qc), atau dengan memberikan faktor
modifikasi pengaruh skala (w).

• Tahanan gesek satuan tiang (fs) dikorelasikan dengan tahanan


gesek sisi (sleeve) konus (qf), dengan memberikan koefisien
modifikasi tahanan gesek Kf.
2.1 Kapasitas Dukung Tiang
dalam Tanah Granuler
• Metode Schmertmann dan Nottingham
Dalam metode Schmertmann dan Nottingham (1975) tahanan
ujung tiang per satuan luas, diperoleh dari nilai rata-rata qc di
sepanjang 8d di atas dasar tiang sampai 0,7d atau 4d di bawah
tiang.
Tahanan Ujung Satuan
Tahanan Gesek Satuan

• Kr bergantung pada rasio L/d (L = kedalaman, dan d = diameter


tiang). Di dalam kedalaman 8d pertama dari permukaan tanah,
Kr diinterpolasi dari nol di permukaan tanah sampai 2,5 di
kedalaman 8d. Lebih bawah dari kedalaman ini, nilai Kr
berkurang dari 2,5 sampai 0,891 pada kedalaman 20d, atau,
dianggap saja secara keseluruhan Kr= 0,9.
2.2 Kapasitas Dukung Tiang
dalam Tanah Kohesif
• Metode Bagemann
2.2 Kapasitas Dukung Tiang
dalam Tanah Kohesif
• Metode deRuiter dan Beringen
Untuk tiang pada
pasir, tahanan gesek
satuan dipilih nilai
terkecil dari nilai gesek
satuan sisi konus (qf)
dan qc/300.

Untuk tiang pada


tanah kohesif
(lempung), tahanan
gesek satuan
ditentukan dari nilai
kohesi tak terdrainase
(cu = qc/20 = 0,05 qc)
2.3 Faktor Aman Tiang dari
Uji Sondir

Nilai tahanan konus (qc) tidak bisa digunakan untuk menghitung


tahanan ujung tiang bor cor di tempat, karena adanya pengaruh
pelonggaran/gangguan tanah oleh akibat proses pengeboran.

Selain itu, suatu faktor yang memperhitungkan pengaruh tekanan


overburden pada qc (dan juga gesekan lokal) juga harus diberikan
pada hitungan tahanan gesek tiang. Perubahan overburden bisa
disebabkan oleh penggalian, gerusan dasar sungai atau tambahan
beban akibat timbunan di permukaan tanah.
3. Daya Dukung Tanah dengan
menggunakan data SPT
• Kapasitas ultimit tiang dapat dihitung secara empiris dari nilai N
hasil uji SPT. Meyerhof (1976) mengusulkan persamaan untuk
menghitung tahanan ujung tiang.

• Ñ adalah nilai N rata-rata yang dihitung dari 8d di atas dasar


tiang sampai 4d di bawah dasar tiang, sedang Lb/d adalah
rasio kedalaman yang nilainya dapat kurang dari L/d bila
tanahnya berlapis lapis.
3. Daya Dukung Tanah dengan
menggunakan data SPT
• Untuk tahanan ujung tiang dengan memperhatikan faktor
kedalaman, Meyerhof (1976)
a.Tiang dalam pasir dan kerikil

b.Tiang dalam lanau tidak plastis


3. Daya Dukung Tanah dengan
menggunakan data SPT
• Menghitung tahanan gesek satuan (fs), Meyerhof (1976)
a. Tiang perpindahan besar (tiang pancang) pada tanah
granuler

b. Tiang perpindahan kecil pada tanah granuler


3. Daya Dukung Tanah dengan
menggunakan data SPT
• Briaud et al. (1985) menyarankan persamaan tahanan ujung
satuan

• Tahanan gesek satuan

• dengan sr = tegangan referensi = 100 kN/m2


4. Faktor Aman Tiang Pancang

• Beberapa peneliti menyarankan faktor aman yang tidak sama


untuk tahanan gesek dinding dan tahanan ujung. Kapasitas ijin
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
5. Kapasitas Kelompok Tiang
5. Kapasitas Kelompok Tiang
Salah satu dati persamaan-persamaan efisiensi tiang tersebut,
yang disarankan oleh Converse-Labarre formula
5. Kapasitas Kelompok Tiang
5.1 Penurunan Tiang
5.1 Penurunan Tiang
5.1 Penurunan Tiang
5.1 Penurunan Tiang
5.1 Penurunan Tiang
6. Daya Dukung Tiang Tarik

• Tahanan gesek satuan (fs) tiang tarik agak sedikit lebih kecil
dari fs tekan. Bila tiang terletak di bawah muka air, maka berat
tiang (Wp) harus dikurangi oleh adanya gaya apung.
• Tahanan tarik tiang dengan kedalaman L>6d, dinyatakan oleh
persamaan:

• Karena pada umumnya panjang tiang>6d, maka tahanan gesek


satuan (fs) tiang tarik dianggap sama dengan tiang tekan,
walaupun sebenarnya agak lebih kecil.
• Poulos dan Davis (1980) menyarankan untuk mereduksi
tahanan gesek tiang tarik dengan 2/3 dari tahanan gesek tiang
tekan (yaitu fs tarik = 2/3 fs tekan).
6. Daya Dukung Tiang Tarik

• Untuk tiang pada tanah lempung, tahanan tarik ultimit


dinyatakan dalam persamaan
6. Daya Dukung Tiang Tarik
7. Perhitungan Gaya Gesek
Negatif (Negative Skin Friction)
7. Perhitungan Gaya Gesek
Negatif (Negative Skin Friction)
7. Perhitungan Gaya Gesek
Negatif (Negative Skin Friction)
8. Kapasitas Lateral Tiang

Tiang ujung bebas dalam tanah kohesif Tiang ujung jepit dalam tanah kohesif
8.1 Kapasitas Lateral Tiang di
Tanah Kohesif
• Metode Broms

My>Mmax
8.1 Kapasitas Lateral Tiang di
Tanah Kohesif
• Ujung Bebas

Subtitusi

My<Mmax
8.1 Kapasitas Lateral Tiang di
Tanah Kohesif
• Ujung Jepit

My<Mmax
8.2 Kapasitas Lateral Tiang di
Tanah Granuler

My>Mmax
8.2 Kapasitas Lateral Tiang di
Tanah Granuler

Subtitusi

My<Mmax
8.3 Defleksi Tiang pada
Tanah Kohesif

1. Tiang pendek (bL<1.5), ujung bebas

2. Tiang pendek, ujung jepit

3. Tiang panjang(bL>1.5), ujung bebas

4. Tiang panjang, ujung jepit


8.3 Defleksi Tiang pada
Tanah Granuler

1. Tiang pendek (aL<2), ujung bebas

2. Tiang pendek, ujung jepit

3. Tiang panjang(aL>4), ujung bebas

4. Tiang panjang, ujung jepit


8.3 Defleksi Tiang Akibat
Beban Lateral

Tanah kohesif Tanah granuler

Anda mungkin juga menyukai