Anda di halaman 1dari 31

Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil

Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi


Universitas Gadjah Mada

BAB V
KONSTRUKSI GALIAN DIBAWAH ELEVASI MUKA TANAH

5.1 Soal
Sebuah penggalian tanah di dekat sungai, dimungkinkan adanya air tanah. Pada
samping galian ditahan oleh dinding diafragma sedalam 30 m dan ditopang oleh strut
dibagian atas dengan interval tiap 5 m

Lebar galian 30 m
Dalam galian 20 m
Lapisan tanah terdiri tanah lunak 20 m dan dibawahnya berupa tanah pasir yang
konsisten. Dinding diafragma masuk kedalam lapisan tanah keras 10 m.

Gambar 5.1 Model geometri penggalian tanah


5.2 Langkah-Langkah Pemodelan
Kedalaman model diambil 10 m oleh karena bentuk yang simetris maka dapat
dimodelkan ½ nya saja. Penggalian dibagi menjadi 2 tahap. Dinding diafragma
dimodelkan dengan beam.

5.2.1 Input Data Plaxis


Untuk membuat model geometri seperti diatas langkahnya sebagai berikut.

1. Membuka Aplikasi Plaxis 8.6 (Input Program), sehingga akan muncul


tampilan awal dari aplikasi tersebut.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.2 Tampilan awal Plaxis 8.6


2. Pada jendela kerja “Create/Open project” memilih menu “New project”, lalu
klik OK.

Gambar 5.3 Jendela kerja Create/Open project


3. Maka akan muncul jendela kerja “General Settings”. Pada Tab ‘Project’
mengubah “Title” sesuai dengan judul yang akan dibahas. Memilih model
“Plane strain” dan memilih elemen “6-Node”.

Gambar 5.4 Jendela Kerja General Settings (Tab Project)


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

4. Masih pada jendela kerja “General Settings”, dan masuk ke dalam Tab
‘Dimensions’. Menentukan satuan ‘Units’ yaitu meter untuk panjang, kN
untuk gaya dan day untuk waktunya. Lalu mengubah “Geometry dimensions”
dengan rincian area kiri : 0.000, kanan : 45.000, bawah : 0.000, atas : 40.000.
lalu klik OK.

Gambar 5.5 Jendela Kerja General Settings (Tab Dimensions)


5.2.2 Membuat Model Baru
1. Setelah proses input data, membuat atau menggambar lapisan tanah. Dengan
menggunakan “Geometry Line” pada Toolbar.

Gambar 5.6 Toolbar Plaxis 7.2 ‘Geometry Line’


2. Setelah muncul kursor pensil klik titik pada (0,0), kemudian klik titik (45,0),
lalu titik (45,40), lalu titik (0,40) dan kembali ke titik (0,0). Sehingga akan
terlihat tampilan seperti pada gambar 5.7.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.7 Tampilan awal lapisan tanah


3. Membagi lapisan menjadi dua, klik titik (0,20) pada garis yang telah kita buat
kemudian titik (45,20) kemudian klik kanan, maka titik 4 dan 5 akan nampak.

Gambar 5.8 Tampilan lapisan tanah yang telah dibagi dua


4. Memilih “Plat” pada Toolbar untuk memodelkan dinding diafragma. Lalu
membuat dinding diafragma sepanjang 30 m, dengan klik titik (30,40), lalu
klik titik (30,10). Sehingga akan terlihat seperti pada gambar 2.8.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar5.9 Tampilan lapisan tanah setelah diberi dinding diafragma

5. Klik “Geometry Line” lagi pada Toolbar untuk menggambar tahap


penggalian.

Gambar 5.10 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Geometry Line’

6. Membuat tahap penggalian sepanjang 15 meter dengan klik titik (30,30) pada
dinding diafragma dan tarik kekanan hingga titik (45,30).

Gambar 5.11 Tampilan lapisan tanah dengan galian


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

7. Klik “Interface” pada Toolbar untuk mengilustrasikan hubungan antara


struktur dengan tanah.

Gambar 5.11 Toolbar Plaxis 7.2 ‘Interface’


8. Setelah klik “Interface” pada Toolbar, klik bagian atas dinding diafragma
pada titik (30,40) kemudian klik dan tarik kebawah pada setiap titik hingga
titik (30,10). Kemudian tarik ke atas kembali berlawanan arah pada interface
sebelumnya.

Gambar 5.12 Tampilan lapisan tanah setelah diberikan Interface


9. Membuat elemen turap (strut) dengan klik “Fixed-end anchor” pada Toolbar.

Gambar 5.13 Toolbar Plaxis 7.2 ‘Fixed-end anchor’

10. Lalu memberikan angkur tersebut pada titik (30,40). Maka akan muncul
jendela kerja “Fixed-end anchor”. Lalu mengisi “Equivalent length” sebesar
15 meter. Lalu klik OK.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.14 Jendela kerja Fixed-end anchor


11. Maka tampilan lapisan tanah akan terlihat seperti pada gambar 2.16.

Gambar 5.15 Tampilan lapisan tanah setelah diberi angkur

12. Klik “Standard Fixities” pada Toolbar atau bisa memilihnya di Menu Bar
“Loads” untuk memberi kekakuan pada bagian bawah dan rol sistem pada
bagian samping.

Gambar 5.16 Toolbar Plaxis 7.2 ‘Standard Fixities’


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

13. Maka tampilan lapisan tanah akan terlihat seperti pada gambar 5.18.

Gambar 5.17 Tampilan lapisan tanah setelah dilakukan ‘standard fixities’

5.2.3 Menentukan Material


Data material yang diperlukan yaitu material clay layer dan sand layer yang
dimodelkan dalam dua lapis. Material beam untuk memodelkan dinding
diafragma, serta material anchor untuk memodelkan strut.

Tabel 5.1 Data material tanah

No. Nama Parameter Simbol Lapis Lapis Satuan


Lempung Pasir
1 Model material Model Mohr- Mohr- -
Couloumb Couloumb
2 Material behavior Type Drained Drained -
3 Berat volume kering dry 16 17 kN/m2
4 Berat volume basah wet 18 20 kN/m2
5 Permeabilitas x dan y kx, ky 0.001 1.0 m/day
6 Modulus elastisitas E 10000 40000 kN/m2
7 Angka poisson v 0.35 0.3 -
8 Kohesifitas c 5.0 1.0 kN/m2
9 Sudut gesek  25 32 0

10 Sudut dilatasi  0.0 2.0 0

11 Strength reduction factor Rinter 0.5 0.67 -


inter
12 Interface permeable Perm Imperm Imperm -
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Tabel 5.2 Data material dinding diafragma

No. Nama Parameter Simbol Nilai Satuan


1 Type of behavior Material type Elastic -
2 Normal stiffness EA 7.5 x 106 kN/m
3 Flexural rigidty EI 1.0 x 106 kNm/m2
4 Equivalent thickness d 1.265 m
5 Weight w 10.0 kN/m/m
6 Angka Poisson v 0.0 -

Tabel 5.3 Data material elemen Strut

No. Nama Parameter Simbol Nilai Satuan


1 Type of behavior Material type Elastic -
2 Normal stiffness EA 2.0 x 106 kN/m
3 Spacing out of plane Ls 5.0 m
4 Maximum force Fmax 1.0 x 1015 kN

Untuk memasukkan data-data diatas langkah yang dilakukan adalah sebagai


berikut.
1. Klik “Material Sets” pada Toolbar.

Gambar 5.18 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Material Sets’


2. Maka akan muncul jendela kerja “Material Sets”, memilih tipe “Soil &
Interfaces” lalu klik “New”.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.19 Jendela kerja Material sets


3. Maka akan muncul jendela kerja “Mohr-Coulomb”. Pada Tab ‘General’
mengubah “Identification” menjadi “Clay” untuk membuat lapisan pasir.
Lalu memasukkan data “General properties” dan “Permeability” sesuai
dengan tabel 5.1.

Gambar5.20 Jendela kerja Mohr-Coulomb – sand (General)


4. Masih dalam jendela kerja yang sama, memilih Tab ‘Parameters’dan
memasukkan data “Stiffness” dan “Strength” berdasarkan tabel 5.1.

Gambar5.21 Jendela kerja Mohr-Coulomb – sand (Parameters)


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5. Lalu memilih Tab ‘Interfaces’ dan memilih “Manual” pada “Strength” dan
mengisi “Rinter” sebesar 0.5 berdasarkan tabel 5.1.Lalu klik OK.

Gamba 5.22 Jendela kerja Mohr-Coulomb – sand (Interfaces)


6. Maka akan muncul material yang telah dibuat sebelumnya seperti pada
gambar 5.24. Lalu membuat material Sand dengan mengulangi langkah diatas.

Gambar 5.23 Jendela kerja Material sets setelah diinput ‘sand’

7. Setelah membuat material ‘sand’ dan ‘clay’, lalu drag material tersebut sesuai
soal. Sehingga pada jendela kerja Material sets akan muncul seperti pada
gambar berikut.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.24 Tampilan lapisan tanah setelah dimasukan ‘sand’ dan ‘clay’

8. Membuat material dinding diafragma dengan memilih tipe “Plat” lalu klik
“New”.

Gambar 5.25 Jendela kerja Material sets

9. Kemudian input data pada tabel 5.2 ke jendela kerja “Plat properties”. Lalu
klik OK.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.26 Jendela kerja Plat properties


10. Maka akan muncul Plat yang dibuat sebelumnya pada jendela kerja “Material
sets”.

Gambar5.27 Tampilan lapisan tanah setelah diinput dinding diafragma


11. Membuat material strut dengan memilih tipe “Anchors” lalu klik “New”.

Gambar 5.28 Jendela kerja Material sets


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

12. Kemudian input data pada tabel 5.3 ke jendela kerja “Anchor properties”.
Lalu klik OK.

Gambar 5.29 Jendela kerja Anchor properties


13. Kemudian drag material tersebut ke angkur pada lapisan tanah yang ada.Dan
pada Plat drag diapragm ke dinding.Selanjurnya,drag material tanah yang
telah dibuat tadi sesuai ketentuan. Lalu klik OK.

Gambar5.30 Tampilan lapisan tanah setelah diinput


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.2.4 Generate Mesh


Pada hal ini akan dilakukan meshing secara lebih khusus, meshing dapat
diperhalus dibagian tertentu untuk tujuan agar lebih detail.

1. Klik “Generate Mesh” pada Toolbar.

Gambar 5.33 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Generate Mesh’

2. Maka akan muncul jendela baru, lalu klik “Update”.

Gambar5.34 Output Generate Mesh


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.2.5 Initial Conditions


Pada hal ini kondisi awal ada tiga hal yang diperlukan yaitu generate tekanan air,
menon-aktifkan struktur yang semula tidak ada (dinding diafragma dan anchor)
dan generate initial stress. Generate water pressure didasarkan pada phreatic line.
Untuk melakukan generate initial condition melakukan langkah-langkah sebagai
berikut.

1. Klik “Initial conditions” pada Toolbar.

Gambar5.35 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Initial conditions’

2. Maka akan muncul jendela kerja “Water weight”, lalu memasukkan “water”
sebesar 10 kN/m3.

Gambar 5.36 Jendela kerja Water weight

3. Klik “Phreatic line” pada Toolbar.

Gambar 5.36 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Phreatic line’

4. Klik pada titik (0,39) dan tarik 45 m ke kanan sampai titik (45,39). Maka
tampilan lapisan tanah akan seperti pada gambar 5.37
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.37 Tampilan lapisan tanah setelah diberi ‘phreatic line’

5. Klik “Generate water pressures” pada Toolbar.

Gambar 5.38 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Generate water pressures’

6. Maka akan muncul jendela kerja “Water pressure generation”, lalu memilih
“Phreatic line” dan klik OK.

Gambar 5.39 Jendela kerja Water pressure generation


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

7. Maka akan muncul jendela baru, lalu klik “Update”.

Gambar 5.40 Output Generate water pressure

8. Klik “Initial stress” pada bagian sebelah kanan pada Toolbar seperti pada
gambar 5.41

Gambar 5.41 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Initial stress’

9. Menon-aktifkan dinding diafragma dan angkur dengan cara klik kedua hal
tersebut. Lalu klik “Generate initial stresses” pada Toolbar.

Gambar 5.42 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Generate initial stresses’

10. Maka akan muncul jendela kerja “K0-procedure” dan memasukkan


‘Mweight’ sebesar 1. Lalu klik OK.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Gambar 5.43 Jendela kerja K0-procedure

11. Maka akan muncul jendela baru, lalu klik “Update”.

Gambar 5.44 Output Generate initial stresses

12. Lalu klik “Calculate” pada Toolbar untuk memulai proses penghitungan.

Gambar 5.55 Toolbar Plaxis 8.6 ‘Calculate’

13. Sebelum memasuki “Plaxis Calculation”, maka akan muncul jendela kerja
“Plaxis 8.6 Input” dan kemudian memilih ‘Yes’.

Gambar 5.56 Jendela kerja Plaxis 8.6 Input


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.2.6 Plaxis Calculation


Setelah selesai membuat model, kemudian generate element mesh dan generate
initial condition (water pressure dan initial stress) maka siap untuk dilakukan
kalkulasi, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Setelah melalui sub-bab “Initial Conditions” maka akan muncul jendela kerja
kalkulasi yang telah dibuat. Pada Tab ‘Parameters’ memilih “Staged
construction” pada “Loading input”. Kemudian klik “Define”.

Gambar 5.57 Jendela kerja Plaxis 8.6 Calculations (Parameters)


2. Pertama-tama dinding diafragma dan angkur diaktifkan kembali dengan klik
kedua hal tersebut, kemudian galian tahap pertama dilakukan dengan cara
diklik.

Gambar 5.58 Tahap 1 pembangunan


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

3. Lalu klik “Update” pada Toolbar.

Gambar 5.60 Toolbar Plaxis 8.6


4. Kemudian klik “Next” pada jendela kerja “Plaxis 8.6 Calculations” untuk
mendefinisikan tahapan berikutnya, yaitu penggalian 10 m berikutnya. Lalu
klik “Define” seperti pada tahap sebelumnya.

Gambar 5.61 Toolbar Calculation ‘Output’

5. Lalu klik cluster 10 m berikutnya seperti pada gambar 5.62 Dan kemudian
klik “Update” pada Toolbar.

Gambar 5.62 Tahap 2 pembangunan


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

6. Klik “Select point for curves” pada Toolbar sebagai sampel untuk
menganalisa sebelum melakukan kalkulasi. Maka akan muncul jendela kerja
baru, lalu klik “Update”.

Gambar 5.63 Toolbar Calculation ‘Select point for curves’


7. Setelah tahapan pembangunan selesai didefinisikan selanjutnya klik
“Calculate” pada Toolbar.

Gambar 5.64 Toolbar Calculation ‘Calculate’

8. Jika hasil kalkulasi berhasil maka akan tercentang pada bagian “<Phase 1>”
dan “<Phase 2>” seperti pada gambar 5.65

Gambar 5.65 Jendela kerja Plaxis 8.6 Calculations setelah di Calculate


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.2.7 Output Calculation


Selain penurunan dan tegangan yang terjadi didalam tanah, output juga dapat
untuk melihat gaya yang terjadi pada struktur. Untuk melihat hasil yang terjadi
bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Klik pada fase hitungan terakhir, lalu klik “Output” pada Toolbar jendela
kerja sebelumnya.

Gambar 5.66 Toolbar Calculation ‘Output’


2. Maka akan muncul hasil output yang berupa deformasi dari langkah-langkah
sebelumnya seperti pada gambar 5.67

Gambar 5.67 Deformasi pada lapisan tanah


3. Untuk mengetahui besarnya penurunan adalah memilih menu “Deformations”
– “Total increments” pada Menu Bar, maka akan nampak displacement
increment, tanda anak panah menunjukkan arah longsoran.

Gambar 5.68 Menu Bar ‘Deformations – Total increments’


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

4. Maka akan nampak hasil seperti pada gambar 5.69

Gambar 5.69 Total increment


5. Untuk mengetahui besar dan arahnya tegangan yang terjadi adalah memilih
menu “Stresses” – “Effective stresses” pada Menu Bar.

Gambar 5.70 Menu Bar ‘Stresses – Effective stresses’

6. Maka akan nampak hasil seperti pada gambar 5.71

Gambar 5.71 Effective stresses


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

7. Klik 2 kali pada dinding diafragma untuk mengetahui gaya yang berkerja
(momen, aksial dan geser) dapat pula diketahui deformasinya.

Gambar 5.72 Momen Lentur

Gambar 5.73 Gaya Aksial

Gambar 5.74 Gaya Geser


Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.3 Lampiran
5.3.1 Deformations

Lampiran 5.2 Vertical displacements


Lampiran 5.1 Deformed Mesh
Nilai = 83,59 x 10-3 m Nilai = 70,68 x 10-3 m

Kesimpulan = Jadi,deformasi yang terjadi pada lapisan Kesimpulan = Jadi,deformasi yang terjadi pada lapisan tanah
tanah adalah sebesar 83,59 x 10-3 m. adalah sebesar 70,68 x 10-3 m.
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.3.2 Stresses

Lampiran 5.3 Tegangan Efektif Lampiran 5.4 Tegangan Total

Nilai = -348,72 kN/m2 Nilai = -731,19 kN/m2


Kesimpulan = Jadi,tegangan efektif yang terjadi pada lapisan tanah Kesimpulan = Jadi,tegangan total yang terjadi pada lapisan tanah dasar
adalah sebesar -348,72 kN/m2 sebesar -731,19 kN/m2
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.3.3 Total Strain

Lampiran 5.5 Total Regangan Lampiran 5.6 Peningkatan Regangan


Nilai = 1,88% Nilai = 119,15 x 10-1 %
Kesimpulan = Jadi,total regangan yang terjadi pada lapisan tanah adalah Kesimpulan = Jadi,peningkatan regangan yang terjadi pada lapisan
sebesar 1,88% tanah adalah sebesar 119,15 x 10-1 %
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.3.4 Total Dicplacement

Lampiran 5.7 Perpindahan Total Lampiran 5.8 Peningkatan Total

Nilai = 83,59 x 10-3 kN/m2 Nilai = 3,28 x 10-3 kN/m2

Kesimpulan = Jadi,perpindahan total yang terjadi pada lapisan tanah Kesimpulan = Jadi,peningkatan total yang terjadi pada lapisan tanah
adalah sebesar 83,59 x 10-3 kN/m2 adalah sebesar 3,28 x 10-3 kN/m2
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

5.3.5 Plates ( Gaya Geser,Momen Lentur,dan Gaya Aksial )

Lampiran 5.9 Gaya Aksial Lampiran 5.10 Gaya Geser

Nilai = -386,57 kN/m Nilai = -364,28 kNm

Kesimpulan = Jadi,gaya aksial yang terjadi pada lapisan tanah adalah Kesimpulan = Jadi, gaya geser yang terjadi pada lapisan tanah adalah
sebesar -386,57 kN/m sebesar -364,28 kNm
Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Lampiran 5.11 Momen Lentur

Nilai = 1,22 x 103 kNm


Kesimpulan = Jadi,momen lentur yang terjadi pada lapisan tanah adalah
sebesar 1,22 x 103 kNm

Anda mungkin juga menyukai