Anda di halaman 1dari 136

TRANSKRIP MATERI

FIQIH NIKAH / BAITY JANNATY


BAGIAN 01 (Halaqah 001-027)

Disampaikan oleh
Ustadz DR. Muhammad Ari n Badri, M.A.‫حفظه اهلل‬

Disampaikan di WAG Dirosah Islamiyah


(17 Rabī'u ats-Tsānī - 23 Jumādā al-Ūlā 1443H
(22 November - 28 Desember 2021M

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 1 of 136


:

fi
)

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _17 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _22 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-001
📖 *Muqoddimah (Bagian Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
َ‫ َمـ ْن َي ْـه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْـع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫ش رو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِـبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫س تَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫س ت َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
ُ‫س و ُلـه‬ ‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ْ َ ‫ش ِريْـ َـك َلـ ُه َوأ‬‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َـه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ‫ َو َمـ ْن يُـ‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُـم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam Al-Qurān Al-Karim telah menggambarkan


bahwa idealnya rumah tangga itu adalah rumah tangga yang bagaikan surga.
Bukan rumah tangga yang penuh dengan derita atau penuh dengan keluh kesah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menjadikan hubungan suami dan istri, dan
rumah tangga seorang muslim sebagai satu dari sekian banyak tanda kuasa dan
keagungan Allāh Azza Wa Jalla. Allāh Azza Wa Jalla ber rman

ۚ ‫س ُكن ُ ٓوا ۟ إِ َليْ َها َو َج َع َل بَيْن َ ُكم َّم َو َّدةً َو َر ْح َم ًة‬


ْ َ ‫س ُك ْم أَزْ ٰوَ ًجا ِّلت‬ َ ‫َو ِم ْن َءايَٰ ِت ِهۦٓ أ َ ْن‬
ِ ُ‫خ َلقَ َل ُكم ِّم ْن أَنف‬

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian


isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa kasih dan sayang.”
[QS Ar-Rum: 21

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 2 of 136


_

fi
fi
:

Dan di antara tanda kuasa Allāh, di antara tanda keagungan Allāh Azza Wa Jalla
yang tatkala engkau melihatnya, engkau mendapatkannya, engkau akan segera
teringat akan keagungan Allāh.

Menjadikan Anda sadar akan kebesaran Allāh Subhānahu wa Ta’āla sehingga


lisan Anda akan senantiasa melantunkan tasbih, melantunkan kalimatus-syukr,
ucapan syukur kepada Allāh. Dan hati Anda akan senantiasa bertakbir mengakui
akan keagungan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Di antara tanda keagungan Allāh adalah dijadikannya,

َ ‫َو ِم ْن َءايَٰ ِت ِهۦٓ أ َ ْن‬


ِ ُ‫خ َلقَ َل ُكم ِّم ْن أَنف‬
‫س ُك ْم‬

Di antara tanda keagungan Allāh adalah Allāh menciptakan dari diri kalian,
azwājan (‫)أَزْ ٰوَ ًجا‬, istri-istri untuk kalian,

‫س ُكن ُ ٓوا ۟ إِ َل ْي َها‬


ْ َ ‫ِّلت‬

Kemudian Allāh jelaskan, mengapa adanya istri, hadirnya istri menjadi tanda
keagungan Allāh

Karena Allāh tegaskan,

‫س ُكن ُ ٓوا ۟ إِ َليْ َها‬


ْ َ ‫ِّلت‬

“Agar kalian dengan istri-istri itu mendapatkan sakinah, kedamaian, ketenangan.

Ketika nafsu birahi Anda bergejolak, maka Anda mendapatkan penawarnya di


istri Anda. Ketika akal pikiran Anda sedang galau, Anda sedang berhadapan
dengan problematika yang sangat besar, yang sangat berat, maka Anda akan
mendapatkan jawaban dan solusinya pada istri Anda

Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mencontohkan akan hal ini. Betapa Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam dengan segala kesempurnaan seorang lelaki,
dengan ilmu sebagai seorang Rasul, dengan dukungan para Malaikat, wahyu
dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Namun demikian, Beliau sering menemukan solusi bagi problematika yang


Beliau hadapi. Di mana? Bukan di konsultan, bukan dari seorang yang gagah

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 3 of 136


?

perkasa, tetapi Beliau menemukan solusi itu pada istrinya yang berusaha
memandang, menilai, dan mengurai problematika dengan kelembutan seorang
wanita dan kasih sayang seorang wanita yang setia

Suatu hari Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam ketika Perang Hudaibiyah. Nabi
Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membawa pasukannya, para sahabat yang telah
sekian lama merindukan Kota Mekkah.

Terlebih kaum Muhajirin, yang telah sekian lama terusir dari kampung
halamannya. Telah sekian lama mereka tidak berkesempatan untuk bisa
berthawaf di sekitar Ka'bah. Rasa rindu yang luar biasa. Setelah sekitar 7 tahun,
kesempatan itu terbuka kembali. Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersama para
sahabat memutuskan untuk ke Mekkah, pergi ke Mekkah menunaikan umrah.

Namun demikian di tengah jalan, ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam telah
tiba di daerah Hudaibiyah, perbatasan kota Mekkah alias sesaat lagi umroh telah
di depan mata, Ka'bah telah di depan mata. Ternyata Quraisy telah keluar
dengan segala kemampuan yang mereka miliki, pasukan yang mereka miliki.

Mereka bertekad untuk menghalangi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dengan


para sahabatnya agar tidak menunaikan ibadah umroh pada saat itu. Maka
negoisasi demi negoisasi telah dilangsungkan agar kaum muslimin bisa
menunaikan ibadah umroh.

Namun Quraisy tetap bersikukuh bahwa Nabi beserta para sahabat tidak boleh
menunaikan ibadah umrah pada tahun tersebut, mereka harus kembali. Karena
Quraisy ingin menjaga supremasinya sebagai penguasa Arab, bahwa siapapun
tidak bisa sesuka hatinya berthawaf keliling di sekitar Ka'bah kecuali atas izin
dan restu dari Quraisy.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dengan segala pertimbangan dan juga
atas petunjuk wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Nabi memerintahkan para
sahabat untuk tahallul, mengurungkan niat menunaikan ibadah umroh. Dengan
konsekuensi para sahabat setelah perjanjian Hudaibiyah tersebut akan diberi
kesempatan menunaikan ibadah umroh.

Kapan? Pada tahun depan, dengan ketentuan ketika para sahabat menunaikan
ibadah umroh, Quraisy akan keluar dari perumahannya, dari rumah masing-
masing, menjauh, tidak ingin menyaksikan, tidak ingin hadir menyaksikan
langsung Nabi dan para sahabat menunaikan ibadah umroh.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 4 of 136


Tentu para sahabat yang hari itu berjumlah besar, lebih dari 1.300 pasukan.
Dengan membawa senjata yang lengkap, mereka merasa telah memiliki
kekuatan untuk melawan arogansi Quraisy. Para sahabat kecewa, rindu
terhadap Ka'bah. Arogansi Quraisy tiada henti.

Maka para sahabat mengharapkan agar Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam


menganulir perintah tersebut. Perintah untuk bertahallul, mengakhiri, atau
membatalkan ibadah umroh.

Maka para sahabat ketika membatalkan perintah ini mereka semua tidak
mematuhi perintah Nabi. Dengan harapan Nabi melihat kesungguhan dan jiwa
patriotik para sahabat yang siap berkorban melawan arogansi Quraisy.

Namun demikian Wahyu telah turun, memerintahkan Nabi shallallahu 'alayhi wa


sallam dan para sahabat untuk kembali ke kota Madinah. Dan menjalankan
poin-poin kesepakatan dengan orang-orang Quraisy

Maka rasa kecewa para sahabat menjadikan mereka lupa daratan. Amarah, rasa
kecewa yang begitu besar menjadikan mereka lupa, bahwa mereka berhadapan
dengan Rasul. Mereka mendapatkan perintah dari Rasul yang

ِ ‫َو َما َي‬


ٰ‫نطقُ َع ِن ٱ ْل َه َو ٓى‬

“Tidaklah dia berkata-kata dari hawa nafsu.” [QS An-Najm: 3

Tapi

َ ُ‫إِ ْن ُه َو إِ َّال َو ْحىٌ ي‬


ٰ‫وحى‬

“Semua itu adalah Wahyu yang Allāh turunkan kepada Beliau.” [QS An-Najm: 4

Ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam menyaksikan para sahabat yang tidak
satupun mereka tunduk dan patuh kepada perintah Beliau, maka Beliau murka
dan kecewa dengan sikap sahabatnya ini. Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa
sallam masuk ke salah satu tenda istri Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam yaitu,
Ummu Salamah.

Dalam kondisi mukanya memerah marah, maka Ummu Salamah dengan


kelembutan seorang wanita berusaha memberikan solusi yang penuh dengan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 5 of 136


,

kelembutan namun sangat efektif. Beliau dengan kehangatan seorang istri


menghampiri Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam. Menunjukkan rasa empati
dengan apa yang sedang dialami oleh Nabi

َ ‫ضبَ َك أ َ ْغ‬
َُّ‫ضبَ ُه اهلل‬ َ ‫َم ْن أ َ ْغ‬

Wahai suamiku, wahai Rasul, siapakah yang telah menjadikan Engkau murka?
Semoga Allāh jadikan dia murka pula. Semoga Allāh balas perbuatan dia yang
telah menjadikan Engkau murka, Allāh jadikan dia murka juga.

Nabi mengatakan, “Wahai Ummu Salamah, bagaimana Aku tidak marah?


Bagaimana aku tidak kecewa? Aku seorang Rasul, Aku pemimpin, Aku
perintahkan sahabatku untuk tahallul, menghentikan, membatalkan rencana
umroh. Namun

‫فال أطاع‬

“Tidak satupun yang taat, tidak satupun yang tunduk kepada Ku.”

Maka ummu Salamah naluri seorang istri yang penuh dengan kelembutan,
Beliau bertanya kepada Nabi

،‫ب ذَلِ َك‬ ِ ُ‫أَوى ت‬


ُّ ‫ح‬

Wahai suamiku, apakah engkau betul-betul menginginkan agar para sahabatmu


semuanya bertahallul

‫ بلى‬:‫قال‬

“Ya betul, Aku menginginkan itu”, kata Nabi

Maka Ummu Salamah dengan kelembutan seorang wanita memahami


bagaimana solusi paling jitu. Beliau bisa memahami apa yang ada di perasaan
para sahabat. Apa yang menimpa para sahabat dengan perintah ini? Kecewa,
amarah, sehingga menjadikan mereka lepas kontrol, emosi yang begitu
memuncak menjadikan para sahabat lupa, bahwa mereka berhadapan dengan
perintah Nabi.

Maka Ummu Salamah berkata kepada Nabi dengan lembutnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 6 of 136


‫خ ُر ْج ثُ َّم الَ تُ َك ِّل ْم أ َ َح ًدا‬


ْ ‫ا‬

Wahai Nabi, kalau engkau betul-betul menginginkan agar para sahabat


bertahallul mengurungkan ibadah umrohnya, maka segera engkau keluar lagi
dari tenda ini. Jangan engkau berbicara dengan siapapun sampai engkau
panggil tukang cukurmu, kemudian dia segera mencukur rambutmu. Niscaya
mereka semua akan berbondong-bondong mengikutimu, menuruti perintahmu.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sadar bahwa ternyata solusi seorang
istri yang penuh dengan kelembutan, efektif. Beliau pun mulai sadar bahwa
ternyata solusinya begitu sederhana. Hanya dibutuhkan kelembutan. Ketegasan
perintah, kewibawaan, kecerdasan kadangkala terbukti kurang efektif. Kecuali
bila dibingkai dengan kelembutan seorang perempuan.

Kearifan seorang lelaki, keberanian, ketegasan instruksi ataupun perintah


ternyata membutuhkan satu kemasan yang lembut, satu kemasan yang bijak dari
seorang wanita, sentuhan seorang wanita yang seringkali wanita itu secara
komunikasi, secara bahasa kurang mampu. Tetapi mereka lebih pandai
mengutarakan isi hati dengan sebuah aksi atau tindakan atau ekspresi.

Maka Nabi ketika memahami arahan ataupun saran dari Ummu Salamah, Beliau
segera keluar dari tenda. Beliau panggil tukang cukur dan segera mencukur
rambut Beliau.

Ketika para sahabat melihat Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam betul-betul telah
mencukur rambutnya, maka tidak ada lagi tersisa ruang untuk adanya nasakh,
adanya anulir perintah. Tidak mungkin ada Wahyu yang menganulir,
membatalkan perintah untuk tahallul.

Maka segera mereka berbondong-bondong, mencukur rambutnya. Namun masih


dalam kondisi emosi, marah, kecewa dengan Quraisy yang telah menjadi
biangnya, gagalnya, urungnya ibadah umroh mereka. Tertundanya obat rasa
rindu mereka, rasa rindu mereka tertunda, belum mendapatkan obatnya dengan
menunaikan ibadah umroh.

Subhanallah. Nabi, dengan keilmuannya. Nabi, dengan segala bimbingan dari


Allāh Azza Wa Jalla, Wahyu yang turun kepada beliau. Ternyata sentuhan lembut
wanita tetap dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan Nabi shallallahu 'alayhi
wa sallam . Subhanallah

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 7 of 136


Semoga apa yang disampaikan menjadikan keluarga kita betul-betul Baiti


Jannati, Rumah Tanggaku Adalah Surgaku.

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 8 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _18 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _23 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-002
📖 *Muqoddimah (Bagian Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Meneladani Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dalam mengelola dan membina


rumah tangga tentu itu adalah satu-satunya cara yang paling efektif agar
keluarga kita betul-betul menjadi baiti jannati karena Nabi shallallahu 'alayhi wa
sallam adalah manusia paling sempurna

‫سن َ ٌة‬
َ ‫س َوةٌ َح‬ ِ ‫س‬
ْ ُ ‫ول اهللَِّ أ‬ ُ ‫َّل َق ْد َكا َن َل ُك ْم ِفي َر‬
[Al-Ahzāb: 21

Sehingga beliau adalah teladan paling istimewa untuk kita ikuti, untuk kita
jadikan panutan adalah nabi. Kenapa? karena beliau telah mendapatkan satu
apresiasi dari Allāh Azza wa jalla bukan dari manusi

ِ ‫خ ُل ٍق َع‬
ٍ ‫ظيم‬ ُ ٰ‫َو إِنَّ َك َل َع َلى‬

Sungguh engkau (Muhammad) betul-betul memiliki, berada dalam akhlak yang


sangat agung. [QS Al-Qalam: 4

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 9 of 136


]

fi
.

Sehingga kesempurnaan akhlak beliau bisa menjadikan beliau seorang gur


yang sempurna dalam segala urusan. Pemimpin, pemimpin umat, Rasul, beliau
juga sebagai seorang suami, beliau juga sebagai manusia biasa yang bisa
marah dan lain sebagainy

Namun dalam segala kondisi beliau senantiasa berada dalam puncak akhlak
yang mulia, selalu sukses memposisikan diri dan berinteraksi dengan cara-cara
yang terbaik.

Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sebagai seorang pemimpin, seorang Rasul


dan telah lanjut usia, kisaran atau kira-kira berumur lebih dari 50 tahun atau
kisaran berumur 55 tahun atau kurang atau lebih sedikit.

Walaupun demikian, beliau memahami bagaimana pola pikir dan bagaimana


perilaku seorang istri yang masih muda belia semisal Aisyah radhiyallahu ta’ala
anha, dan bagaimana seharusnya seorang suami memperhatikan perasaan istri.

Ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pulang dari suatu perjalanan


peperangan. Di tengah jalan beliau perintahkan para sahabat

‫أن تَ َق َّد ُموا‬

“Hendaknya kalian maju duluan.

Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersama Aisyah berduaan menanti para


sahabat berada di tempat yang jauh, maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
menunjukkan sebagai seorang suami yang senantiasa harmonis dalam segala
waktu dan dalam segala kondisi

Beliau berkata kepada Aisyah

‫لتسابقني‬

”Wahai Aisyah engkau harus mau berlomba lari dengan aku.“

Aisyah berkata, "Ya Rasulullah aku sudah gemuk seperti ini".

Maka Nabi mengataka

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 10 of 136


fi

‫لتفعل ّن‬

”Sungguh engkau harus melakukannya.“

Kita harus lomba lari, maka nabi pun berlomba lari dengan Aisyah, dan ternyata
nabi menang, beliau lebih dahulu lebih cepat larinya dibanding Aisyah, kemudian
setelah berhasil membuktikan kemenangannya. Beliau mengatakan

‫ه َِذ ِه ِب ِت ْل َك‬

“Wahai Aisyah kemenanganku ini adalah tebusan dari kekalahanku dulu ketika
kita awal nikah.

Subhanallah, Nabi tidak pernah berkata, pernikahan kita sudah berumur puluhan
tahun, Nabi tidak pernah berkata umurku sudah lanjut, datar-datar saja.
Hubungan keharmonisan dalam rumah tangga dibutuhkan siapapun termasuk
oleh orang yang sudah lanjut usia kita butuh kepada keharmonisan

Subhanallah, Nabi tidak pernah melupakan apa yang pernah beliau lalui dari
masa-masa yang indah dengan istri-istrinya. Beliau senantiasa kenang seperti
dalam kasus ini, “kekalahanku dulu, aku tebus hari ini”

Subhanallah, Siapa dari kita yang telah berumur pernikahannya lebih dari 10
tahun, pernikahannya telah berumur 20 tahun, namun masih seharmonis Nabi
shallallahu alaihi wa sallam. Siapa dari kita yang umurnya telah menginjak lebih
atau kepala 5 namun masih bersendau gurau dengan istrinya lomba lari dengan
istrinya.

Nabi tidak merasa sungkan, risih dengan sekian banyak pasukan yang
mengetahui. Subhanallah... Itulah keteladanan

Andai itu ada dalam rumah tangga kita, andai kita bisa melakukan itu dalam
rumah tangga kita. Niscaya betul-betul baiti jannati (rumah tanggaku adalah
surgaku)

Subhanallah. Di antara secuil (sedikit) dari kisah keteladanan Nabi. Nabi


shallallahu 'alayhi wa sallam suatu malam pergi ke kuburan Baqi' karena
mendapatkan perintah dari Allāh Azza wa Jalla agar beliau mendoakan para
penghuni kuburan Baqi'.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 11 of 136


Aisyah sebagai seorang istri yang masih muda belia cemburu, ia menduga
bahwa nabi pergi ke rumah istri yang lain maka Aisyah membuntuti kepergian
Nabi. Namun ternyata Nabi tidak pergi ke istri yang lain namun Nabi pergi ke
kuburan Baqi mendoakan, memohonkan ampunan untuk para penghuni kuburan
Baqi'.

Maka segera Aisyah berpaling dan kemudian bergegas pulang ke rumah. Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam dari kejauhan melihat ada sekelebat hitam yang
bergegas lari maka Nabi segera membuntutinya. Setelah Aisyah berhasil masuk
ke rumah dan pura-pura tidur. Namun nafas beliau tidak bisa berdusta, terengah-
engah

Maka Nabi berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah engkaukah hitam-hitam yang
aku lihat dari kejauhan, sekelebat hitam yang aku lihat dari kejauhan?“

”Betul ya Rasulullah.“

Rasulullah memahami, memotivasi yang menjadikan Aisyah membuntuti langkah


Nabi, dia merasa cemburu.

ِ
‫أغرت يا عائشة ؟‬

"Wahai Aisyah apakah engkau cemburu, khawatir kalau aku pergi ke istriku yang
lain?

Maka Aisyah segera berkata,

‫كيف ال يغارو مثل على مثلك يا رسول اهلل ؟‬

“Ya Rasulullah, bagaimana mungkin istri seperti aku ini tidak cemburu, tidak
khawatir engkau itu pergi ke istri yang lain.

Siapa yang tidak cemburu, memiliki suami yang serba sempurna akhlaknya,
ketampanannya, keimanannya.

Subhanallah... maka Nabi kemudian menjelaskan bahwa sejatinya tadi bahwa


Malaikat Jibril memanggilku dari luar rumah. Dia tidak mungkin masuk ke rumah
karena aku telah berada dalam satu selimut denganmu. Maka dia memanggil
dari luar rumah dan memerintahkan aku agar aku memohonkan ampunan
teruntuk penghuni kuburan Baqi, maka aku pun pergi

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 12 of 136


"

Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan penjelasan (wejangan)


kepada istrinya yang tidak sepatutnya mudah dibakar oleh rasa cemburu

‫أو قد جائت الشيطان يا عئشة؟‬

=”Wahai Aisyah Apakah engkau telah kedatangan kembali setanmu, apakah


engkau telah kedatangan kembali oleh setan، setanmu telah datang kembali,
sehingga engkau itu hanyut terbakar oleh rasa cemburu

Kemudian Aisyah berkata,

‫يا رسول اهلل أو معي الشيطان؟‬

“Apakah aku ini diikuti terus oleh setan?

Nabi mengatakan, “Bala (‫)ب ـ ـ ـ ـ ـ ـل ـ ـ ــى‬, betul, setiap manusia itu ada qorin, ada
pendampingnya yang terus mengikutinya yaitu dari setan, yang satu qarin dari
kalangan para malaikat

Aisyah kembali bertanya, "Wahai Rasulullah bagaimana dengan dirimu, apakah


engkau juga diikuti oleh qarin dari setan?

Nabi mengatakan, “Ya, aku pun senantiasa dikintil (diikuti) oleh setan, namun
bedanya Allāh telah membantu aku sehingga setan yang senantiasa membuntuti
aku itu telah masuk islam sehingga.

ِ ‫فَال يَأ ْ ُم‬


َ ‫رني إِالَّ ِب‬
‫خيْ ٍر‬

Sehingga dia tidak pernah membisikkan aku kecuali dengan kebaikan

Subhanallah .... cermatilah Nabi ketika mengetahui istrinya mulai terbakar oleh
rasa cemburu, hanyut dalam badai cemburu, Nabi tidak murka, Nabi tidak
marah. Nabi berusaha menyelamatkan istrinya dari badai cemburu tersebut
dengan menjelaskan bahwa cemburu buta itu datangnya dari setan.

Pikiran-pikiran negatif yang terbetik pada pikiran seorang istri atau suami yang
senantiasa berpikir negatif atau kadangkala ber kir negatif su’udhon, curiga
kepada suami ataupun istri itu sejatinya adalah bisikan setan.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 13 of 136


"

fi
.

Sehingga sepatutnya kita waspada, kita senantiasa ingat bahwa pikiran negatif
yang tendensinya adalah cemburu itu adalah bisikan setan yang seharusnya
dilawan.

Pertama, kita memohon perlindungan kepada Allāh, agar tidak hanyut dalam
cemburu buta tersebut

Dan yang kedua, ada satu pelajaran penting bahwa tidak ada manusia di dunia
ini yang tidak cemburu. Siapapun dari kita pasti cemburu, kenapa? Karena
cemburu buta itu adalah bisikan setan yang berkepentingan untuk merusak
rumah tangga kita

Karena itu satu-satunya obat untuk mengobati cemburu buta adalah memohon
perlindungan kepada Allā

َِّ‫ٱست َ ِعذْ ِبٱهلل‬ َّ ‫َو إِ َّما يَنزَ َغن َّ َك ِم َن‬


ْ َ‫ٱلشيْطَـ ِٰن نَزْغٌ ۭ ف‬

Kalau engkau mulai digoda oleh setan maka obatnya hanya ada satu, memohon
perlindungan dari Allāh. [QS Fusshilat: 36

Ini pelajaran penting bagi kita bahwa tidak ada satu orangpun dari kita yang tidak
dirundung, tidak terkena badai cemburu buta. Semua kita merasakan cemburu
buta namun hanya orang-orang yang senantiasa berlindung kepada Allāh dari
godaan setan, hanya merekalah yang bisa selamat dari cemburu buta yang
mengancam keutuhan rumah tangga kita

Ini sekelumit dari keteladanan Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sebagai


seorang suami, yang juga sebagai seorang Uswah Rasul (teladan) kita semua
dalam mengarungi mahligai rumah tangga.

Semoga apa yang disampaikan menjadikan keluarga kita betul-betul baiti jannati
(Rumah tanggaku adalah Surgaku)

‫و السالم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِّ َوبَ َر َكاتُ ُه‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 14 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _RABU
| _19 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _24 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-003
📖 *Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika dalam Kondisi
Bahagia
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Kembali saya hadir untuk berbincang-bincang dengan Anda merencanakan,


menggubah dan juga menyusun bagaimanakah seharusnya rumah tangga kita
ini kita bangun, bagaimanakah sepatutnya keteladanan Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dapat diwujudkan dalam rumah tangga kita

Sebagai seorang muslim kita semua percaya beriman, bahwa panutan kita
hanya ada satu yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Bukan hanya dalam hal
ibadah, tetapi dalam semua urusan muamalah perniagaan, ataupun hal-hal yang
bersifat personal rumah tangga, ataupun dunia urusan kita

Dalam kehidupan rumah tangga semua orang menyadari dan merasakan


pasang surut kehidupan, ada suka ada duka, ada kesepahaman dengan
pasangan, ada percekcokan, perselisihan, dan perbedaan.

Ketika dalam kondisi senang harmonis seiya sekata, maka rumah tangga itu
begitu indah. Andai itu terus abadi, andai suasana itu selalu menjadi kenyataan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 15 of 136


*

fi
.

tetapi fakta tidaklah demikian. Pasang surut kehidupan terus terjadi ada suka
ada duka, ada kesepahaman, ada perseteruan atau perbedaan.

Karenanya meneladani Nabi ketika Anda suka senang sedang harmonis perlu
dilakukan dan wajib dilakukan agar Anda tidak evoria, agar Anda tidak hanyut
dalam suka sehingga Anda lepas kontrol dan lepas kendali akhirnya Anda
terjerembab dalam menuruti nafsu, mengekploitasi hawa nafsu yang akan
mencelakakan Anda.

Sebagaimana ketika Anda sedang dalam duka dalam kesusahan, perbedaan,


marah, sepatutnya Anda juga meneladani Nabi shallallahu alaihi wa sallam agar
amarah Anda dapat terkendali, Anda tidak hanyut dalam nafsu setan karena
memang marah itu adalah bisikan setan

Sampai-sampai nabi menggambarkan bahwa marah itu

،‫ان‬ َّ ‫ب ِم َن‬
ِ َ‫الشيْط‬ َ ‫إ َّن ا ْلغ‬
ُ ‫َض‬

Betul-betul sumbernya dari setan. Kemudian Nabi memberikan indikasinya


kenapa marah itu datangnya dari setan? Lihatlah mukanya memerah, ototnya
menegang, itu adalah bukti bahwa marah itu dari setan. Setanlah yang
menjadikan manusia hanyut dalam amarah.

Namun ketika Anda mampu meneladani Nabi di saat Anda menghadapi suasana
masalah yang menyebabkan Anda terpancing untuk marah maka rumah tangga
Anda akan selamat

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak Anda untuk sedikit menyelami
bagaimanakah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam memanage mengendalikan
emosional beliau, baik ketika senang, ataupun ketika sedih, marah, kecewa,
ataupun sedang bahagia. Karena dengan pengendalian diri inilah keberhasilan
dalam mengarungi rumah tangga itu akan terwujud

Allāh 'Azza wa Jalla ber rman

‫خو ٍر‬ ٍ ۢ َ ‫خت‬


ُ َ‫ال ف‬ ْ ‫ب ُك َّل ُم‬ ِ ُ‫س ْوا ۟ َع َلىٰ َما فَاتَ ُك ْم َو َال تَفْ َر ُحوا ۟ ِب َمآ َءاتَ ٰى ُك ْم ۗ َوٱهللَُّ َال ي‬
ُّ ‫ح‬ َ ْ ‫ِّل َكيْ َال تَأ‬

“Agar kalian tidak berputus asa ketika mengalami kegagalan dan juga tidak
evoria hanyut lupa daratan ketika mendapatkan keberhasilan, karena Allāh tidak

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 16 of 136


.

fi
,

senang Allāh tidak mencintai orang yang ‫ م ـ ـ ـ ـ ـ ـخـتـال‬membusungkan dadanya ‫ف ـ ـ ـ ـ ـ ـخـور‬


menyombongkan dirinya.” [QS Al-Hadid: 23

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam suatu hari didapatkan oleh Aisyah, shalat
yang begitu lama. Dan itu bukan sekali atau dua kali ini adalah suatu hal yang
sering dilakukan oleh Nabi Shallallahu alaihi sallam. Sampai-sampai kedua kaki
beliau bengkak-bengkak saking lamanya beliau berdiri ketika shalat.

Maka Aisyah radhiyallahu ta’ala anha mempertanyakan sikap Nabi ini mengapa
beliau beribadah begitu gigih, beribadah begitu lama, padahal kalau dipikir-pikir
dosa beliau telah dijamin akan diampuni. Surga, beliau telah mendapatkan
jaminan kepastian bahwa beliau akan mendapatkannya, bahkan mendapatkan
surga yang paling tinggi

Namun untuk apakah beliau beribadah? dalam kondisi inilah, dalam kondisi
ketika kita menyadari mendapatkan nikmat keberhasilan, kemudahan,
kemuliaan, kedudukan, seorang suami sepatutnya mencontohkan kepada istri
menanamkan kepada keluarganya sikap yang benar

Nabi menanamkan hal ini, mengajarkan hal ini kepada istri beliau Aisyah dengan
sabdanya dalam kondisi tersebut beliau bersabda

َ ‫أَفَالَ أ َ ُك ْو ُن َعبْ ًدا‬


.‫ش ُك ْو ًرا‬

Wahai Aisyah, betul apa yang kau katakan, bahwa Allāh telah menjamin akan
dimasukkan surga, diampuni dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.

Namun demikian itu semua nikmat, tidaklah pantas tidakkah layak kalau aku
menyadari hal itu kemudian aku pandai-pandai bersyukur melipatgandakan
syukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla seiring dengan besarnya nikmat maka
semakin besar pula implementasi syukur yang harus kita lakukan

Inilah sebuah keteladanan, kadangkala suami ketika mendapatkan keberhasilan


sukses ke kelapangan dalam rezeki, kedudukan yang tinggi, dan lain
sebagainya, lupa untuk menanamkan syukur kepada istrinya, yang dia lakukan
yang dia ingat adalah bagaimana memanjakan istrinya. Bagaimana menonjolkan
keberhasilannya di depan istri

Lupa untuk menanamkan bahwa nikmat itu bukan untuk ditonjol-tonjolkan,


dibangga-banggakan atau sekedar dinikmati, tapi nikmat itu harus disyukuri

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 17 of 136


.

Inilah sebuah keteladanan seorang suami menanamkan kepada istrinya,


pentingnya syukur, seiring dengan nikmat yang kita rasakan, seiring dengan
bertambahnya karunia yang kita dapatkan, suami terus menanamkan
kesyukuran, rasa syukur kepada Allāh 'Azza wa Jall

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, kurang dan
lebihnya mohon maaf

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 18 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _KAMIS
| _20 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _25 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-004
📖 *Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika dalam Kondisi
Sedih Ditimpa Musibah
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله و صحبه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak Anda untuk sedikit menyelami
bagaimanakah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, memanage (mengendalikan)
emosional beliau baik ketika senang ataupun ketika sedih, marah, kecewa
ataupun sedang bahagia.

Karena dengan pengendalian diri inilah keberhasilan dalam mengarungi rumah


tangga itu akan terwujud. Ketika mendapatkan kesusahan, musibah
mendapatkan hal-hal yang menyakitkan maka kadangkala kita berputus asa

Kadangkala kita bersedih seakan-akan semua urusan kita telah berakhir, telah
tertutup pintu kasih sayang karunia Allāh, akhirnya kita berputus asa, hanyut
dalam kesedihan, karenanya seorang suami yang telah Allāh pilih sebagai
qowwam, Allāh katakan

ِ ‫س‬
‫اء‬ َ ِّ ‫ال َق َّوا ُمو َن َع َلى الن‬
ُ ‫الر َج‬
ِّ
[QS An Nisa: 34

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 19 of 136


_

fi
.

Seorang suami lelaki adalah seorang pemimpin yang bertugas untuk


meluruskan. Memimpin kaum wanita yaitu istri-istrinya, karena mereka kaum
lelaki memiliki kelebihan dalam urusan harta, mereka menafkahi, mereka
memberi mas kawin, dan juga mereka memiliki kelebihan, kekuatan sik,
kekuatan mental, keberanian dan keuletan, mereka memberi nafkah, dan
kemudian kaum lelaki juga memiliki kelebihan dalam hal-hal yang lain

Ketika dalam kondisi musibah kesusahan, lagi-lagi Nabi memberikan


keteladanan yang luar biasa kepada keluarganya. Ketika salah seorang putri
Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengirimkan seorang utusan menyampaikan
bahwa salah satu putranya meregang nyawa (meninggal dunia) yaitu cucu Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam berkata kepada utusan putrinya


tersebut, mengatakan

ِ َ ‫ص ِبر َو ْلت َ ْحت‬


‫ب‬
ْ ‫س‬ ْ ْ َ ‫فَ ُم ْرهَا فَ ْلت‬
[HR Bukhari 6829, Muslim 1531

Perintahkan kepada dia, agar dia sabar agar dia tabah dan (‫ب‬ ‫ـح ت َـ ِ ـ‬
ْ ‫ـس ـ ـ ـ ـ ـ‬ ‫ )تَـ ْ ـ‬memohon
pahala kepada Allāh 'Azza wa Jalla

Beliau tanamkan, musibah bukan untuk diratapi, disesali, karena musibah itu
datangnya dari Allāh Azza wa Jalla, semua itu telah berjalan sesuai dengan
takdir, untuk apa kita hanyut dalam kesedihan sampai misalnya memukul-mukul
badan sendiri, merobek baju, menjerit histeris, atau menganggap bahwa dunia
telah kiamat, gelap mata

Tidak sepatutnya seorang muslim melakukan hal-hal tersebut, karena matinya


anak, matinya orang tua, matinya saudara bukan berarti matinya kita

Tertutupnya pintu rezeki seseorang bukan berarti pintu rezeki kita juga ikut
tertutup, berakhirnya hayat seseorang bukan berarti akhir dari kehidupan kita
pula. Masing-masing akan menjalani takdirnya, suratan takdirnya

Sehingga kita harus tetap berada dalam kendali iman, karena Nabi shallallahu
'alayhi wa sallam mengancam wanita-wanita yang lepas kendali ketika
mendapatkan musibah, bahwa

‫الصالِ َق ِة َوا ْل َحالِ َق ِة‬


َّ ‫ول اهللَِّ صلى اهلل عليه وسلم َب ِرئ َ ِم َن‬
َ ‫س‬ُ ‫فَ ِإ َّن َر‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 20 of 136


,

fi
[HR Muslim 149

Bahwa aku berlepas diri dari wanita-wanita yang menggundul kepalanya ketika
ditimpa musibah, atau ‫الصالِ َق ِة‬
َّ atau berteriak-teriak menjerit histeris.

Kenapa? karena itu tidak mencerminkan iman kepada Allāh 'Azza wa Jalla. Nabi
mencontohkan ini kepada keluarganya, mencontohkannya kepada putrinya

Dalam lain kesempatan ketika putranya yaitu Ibrahim Alaihissalam, putra Nabi
shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia. Putra beliau dari budak yang beliau
miliki yaitu Mariah al-Qibthiyah, yang diberi nama Ibrahim meninggal dunia. Di
saat sakaratul maut menjemput putranya, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
meneteskan air mata sebagai tanda beliau bersedi

Maka sebagian sahabat bertanya perihal tangisan Nabi tersebut, apalagi


sebelumnya mereka telah mendengar bahwa Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
mencegah atau melarang mencela wanita-wanita wanita yang ‫ص ـ ـ ـ ـ ـ ــال ـ ـ ـ ـ ـ ـقــة‬, wanita-
wanita yang menggundul rambutnya atau ‫ ص ـ ـ ـ ـ ـ ــال ـ ـ ـ ـ ـ ـقـة‬,‫ ح ـ ـ ـ ـ ـ ــال ـ ـ ـ ـ ـ ـقـة‬yang berteriak-teriak
histeris.

Dalam riwayat lain nabi juga mencela wanita-wanita (naihah) yang meratapi
kematian seseorang. Namun ketika putra beliau meninggal nabi menangis,
kemudian beliau berkata

َ‫ﻳَﺎ ﺇﺑﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻟَﻤَﺤﺰُﻭﻧُﻮﻥ‬

Wahai Ibrahim, sungguh perpisahan kita ini sangatlah menyedihkan kita


sangatlah bersedih, berduka ketika harus berpisah dengan dirimu.

Namun ketika ditanya kenapa harus menangis? Nabi menjawab sikap yang
benar yang dilakukan seorang muslim ketika mengalami kesedihan kesusaha

‫إِنَّ َها َر ْح َم ٌة‬


[HR Bukhari 1220

Wahai tangisan ini adalah implementasi dari kasih sayang seorang ayah.

Dalam riwayat lain beliau mengatakan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 21 of 136


‫إن العني لتدمع‬

Sungguh kedua mata itu bisa saja menangis

‫وإن القلب ليحزن‬

Dan sungguh hati itu tersayat-sayat pilu karena sedih

‫ﻭَﻻَ ﻧَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻳُﺮْﺿِﻲ ﺭَﺑَّﻨَﺎ‬

Namun demikian apapun yang terjadi walaupun mata menangis meneteskan air
mata, hati bersedih tidak menjadikan lisan kita sembrono (gegabah) dalam
bertutur kata menjerit histeris, tidak

Tetap saja apapun kondisinya

َ ‫ول إِالَّ َما يَ ْر‬


،‫ضى َربُّنَا‬ ُ ‫الَ نَ ُق‬

Kita tidak bertutur kata kecuali yang diridhai Allāh Subhanahu wa ta'ala, yaitu
mengatakan istirja

ِ ‫ِانّا هللِِّ َو ِانّا ِا َليْ ِه َرا‬


‫ج ُع ْو َن‬

Demikianlah sikap seorang muslim. Dinamika rumah tangga yang ada


kenikmatan, ada kemudahan, ada kelapangan, ada suka namun juga ada duka,
disikapi dengan kendali iman, sehingga apapun yang terjadi rumah tangga akan
tetap berada di bawah bimbingan dan naungan agama Allāh 'Azza wa Jalla

Ini yang kami bisa sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, kurang dan
lebihnya mohon maaf

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 22 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _JUM’AT
| _21 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _26 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-005
📖 *Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika dalam Kondisi
Perselisihan dan lainnya
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله و صحبه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak Anda untuk sedikit menyelami
bagaimanakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanage, mengendalikan
emosional beliau, baik ketika senang ataupun ketika sedih, marah, kecewa,
ataupun sedang bahagia, karena dengan pengendalian diri inilah keberhasilan
dalam mengarungi rumah tangga itu akan terwujud

Demikian pula tatkala berada dalam kondisi perbedaan, perselisihan, ataupun


dalam kondisi emosional yang lainnya. Ketika suami marah, atau istri marah,
suami kecewa, ataupun istri kecewa, tidak sepatutnya kekecewaan terhadap
pasangan itu menjadikan kita lepas kontrol.

Misalnya; suami karena marah dengan istri, memukul, menyiksa, menyakiti hati
ataupun sik istrinya, tentu itu tidak tepat. Sampai-sampai Nabi shallallahu alayhi
wa sallam mengatakan

‫ال يضرب أحدكم امرأته كما يضرب البعير أول النهار ثم يضاجعها آخر النهار‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 23 of 136


fi
_

fi

"Tidaklah layak seorang muslim memukul, menyakiti istrinya sebagaimana dia


memukul unta, kemudian faktanya kalau malam tiba dia menggauli istrinya
kembali.

Itu satu perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan. Bengis, hilang rasa, baru saja
melampiaskan amarah dengan pukulan, kemudian dia mengharapkan layanan.
Dia menggaulinya, dia melampiaskan nafsunya kepada wanita tersebut, tentu ini
mencerminkan perilaku yang sangat buruk, akhlak yang sangat rendah.

Mungkin Anda berkata, "Bukankah Nabi tidak pernah marah kepada istrinya?
Bukankah beliau adalah orang yang paling sabar, orang yang paling baik
akhlaknya?" Iya, betul. Tetapi bukan berarti Nabi tidak pernah marah.

Nabi pernah marah kepada keluarganya, Nabi pun pernah kecewa dengan
keluarganya. Tetapi marahnya, kecewanya, tidak dilampiaskan dengan membabi
buta, memukul, menghina, menyakiti, itulah yang disimpulkan oleh Aisyah
Radhiyallahu Ta'ala 'anha. Beliau mengatakan

ِ ‫خ‬
‫اد ًما‬ َ ‫ب وال‬
َ ‫ض َر‬ ُّ ‫ول اهللَِّ ـ صلى اهلل عليه وسلم ـ ِبيَ ِد ِه َق‬
َ َ‫ط لم ا ْم َرأَةً َوال‬ ُ ‫س‬ُ ‫ب َر‬ َ ‫َما‬
َ ‫ض َر‬

Nabi tidak pernah memukul dengan tangannya, Nabi tidak pernah menggunakan
tangannya untuk memukul seseorang sama sekali, tidak istrinya, tidak budaknya

Kecuali bila agama Allāh telah dinodai, maka bila beliau mendapat agama Allāh
dinodai beliau akan segera bangkit menuntut menegakkan hukum Allāh
Subhanahu wa Ta'ala.

Ketika beliau marah, beliau tidak lepas kontrol, sebagaimana ketika beliau
senang beliau juga tidak lepas kontrol. Beliau tetap berada dalam kendali, beliau
tetap berada dalam koridor syari’at.

Ini keteladanan yang seharusnya kita bangun. Sehingga pada saatnya betul-
betul kita akan secara natural (alami) hati kita berawal dari kita, hati kita
kemudian berlanjut dengan lisan kita. Kita akan berikrar Baiti Jannati (‫)بيتي جنتي‬.

Sungguh rumah tangga yang dibangun dengan keteladanan kepada Nabi


shallallahu alayhi wa sallam akan menghasilkan rumah tangga yang sangat
indah ‫( بيتي جنتي‬rumahku adalah surgaku).

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 24 of 136


"

Apalagi kalau semuanya itu, rumah tangga itu dibangun dengan nuansa ibadah,
apapun yang dilakukan itu tujuannya adalah untuk menegakkan ibadah ihtisab
alallah (‫)إحتساب علي اهلل‬.

Ketika suami memberi nafkah, ketika suami bersabar dengan istrinya bukan
karena takut, bukan karena dituntut, bukan karena merasa terhina, atau
terpaksa, tidak. Semuanya itu karena ibadah.

Suatu hari Nabi shallallahu alayhi wa sallam bersabda menggambarkan fakta ini,
dan ini nyata dalam kehidupan beliau. Bahwa apapun yang engkau berikan
kepada istrimu termasuk sesuap makanan yang engkau berikan,

‫حتى لقمة تجعلها في فم امرأتك لك بها صدقة‬

“Sesuap makanan yang engkau berikan kepada istrimu itu adalah bernilai ibadah
yaitu bernilai sedekah.

Sampai pun ketika engkau menggauli istrimu

َ ‫ضعِ أ َ َح ِد ُك ْم‬
‫ص َد َق ٌة‬ ْ ‫َو ِفي ُب‬

“Ketika engkau menggauli istrimu maka itu bernilai ibadah (bernilai sedekah).

Kenapa? Karena dengan engkau menggauli istrimu, engkau telah membentengi


dirimu dari perbuatan zina, dan engkau juga telah membentengi istrimu dari
perbuatan zina.

Subhanallah. Pola pikir yang dibangun begitu indah, andai kita semua mampu
meneladani sehingga apapun yang kita lakukan

Kita duduk di rumah ataupun kita pergi berakti tas (bekerja), berkarya ataupun
kita meladeni istri kita dalam berbicara, bercengkrama, semuanya kita niatkan
untuk ibadah kepada Allāh. Niscaya rumah tangga kita betul-betul rumah tangga
yang akan harmonis dan aura surga itu akan betul-betul terasa dalam rumah
tangga kita.

Baiti Jannati (‫ )بيتي جنتي‬Rumahku adalah Surgaku.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 25 of 136


fi

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, kurang dan
lebihnya mohon maaf.

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 26 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _24 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _29 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-006
📖 *Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Kehidupan rumah tangga yang dialami atau dijalani oleh masing-masing kita
pasti ada arah dan tujuan. Sebagian kita mungkin memiliki orientasi untuk
mengantarkan keluarga ini menjadi keluarga yang kaya-raya penuh dengan
fasilitas, kesenangan, dan kemewahan

Bisa jadi dari sebagian kita punya orientasi pendidikan, ingin menjadikan
keluarga ini adalah keluarga yang terpelajar, memiliki titel akademik yang tinggi.
Bisa pula ada dari kita yang memiliki orientasi sosial agar suami dan istri memiliki
karier sosial yang tinggi, anak-anak pun kelak agar memiliki status sosial yang
terpandang

Namun saya yakin, masing-masing kita memiliki orientasi yang lebih mulia dari
semua ini. Membangun rumah tangga bukan untuk mengumpulkan harta
kekayaan, karena apalah arti kekayaan, apalah arti harta bagi rumah tangga kita
kalau ternyata harta itu hanya menjadi biang datangnya petaka

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 27 of 136


.

fi
.

Allāh Subhanahu wa Ta'ala telah kisahkan dalam Al-Qur'an kisah keluarga yang
dengan hartanya mereka celaka. Allāh ceritakan kisah Qarun seorang yang kaya
raya. Allāh juga kisahkan bagaimana Abu Lahab keluarganya menyeret ke dalam
kekufuran sehingga Allāh katakan

‫ب‬ َ ‫َمآ أ َ ۡغنَىٰ َعن ۡ ُه َما ُلهُۥ َو َما َك‬


َ ‫س‬

"Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan." [QS Al-Masad:
2]

Apalah artinya harta dan apa yang dia dapatkan semasa hidupnya kalau ternyata
Abu Lahab beserta keluarganya kelak akan masuk dalam neraka yang ‫ـب‬ ٖ ‫َات َلـ َهـ ـ ـ ـ ـ ـ‬
َ ‫ذ‬
neraka yang apinya berkobar-kobar.

Dalam Al-Qur'an Allāh juga kisahkan, kisah seorang raja yang memiliki orientasi
kekuasaan, keluarga yang orientasinya membangun kejayaan. Fir’aun, ia
membangun kerajaan, kekuasaan dengan segala cara yang dia punya, harta
yang dia kerahkan, pasukan yang dia miliki, semuanya adalah untuk
membangun kekuasaan.

Namun ternyata subhanallah, kekuasaan dia mendatangkan petaka, celaka bagi


dia, bahkan Allāh telah kondisikan sedemikian rupa, bahwa kehancuran Fir'aun
datangnya dari anak angkatnya yaitu Nabi Musa alayhisallam.

Di tengah keluarga yang penuh dengan kemaksiatan, keka ran,


keangkaramurkaan, namun ternyata subhanallah ketika visi misi keluarga itu
tidak sejalan. Istri Fir'aun memiliki visi yang benar, yang shalih, menjadi wanita
yang shalihah, maka tatkala Nabi Musa menyeru, berdakwah kepada Allāh.

Istrinya Fir'aun masuk Islam, menerima hidayah dan membela kebenaran


walaupun suami tidak sejalan. Sehingga kisah perjuangan istri Fir'aun
mempertahankan eksistensi keislamannya Allāh abadikan dalam Al-Qur’an

َ ‫ب ٱ ْب ِن لِى ِعن َد َك َب ْي ۭت ًا ِفى ٱ ْل َجن َّ ِة َونَ ِّج ِنى ِمن ِف ْر َع ْو َن َو َع َملِ ِهۦ َونَ ِّج ِنى ِم َن ٱ ْل َق ْوم ِ ٱلظَّـٰلِ ِم‬
‫ني‬ ِّ ‫ت ِف ْر َع ْو َن إِذْ َقا َلتْ َر‬
َ َ ‫وٱ ْم َرأ‬
[QS At-Tahrim: 11

Dan ingatlah kisah istri Fir'aun tatkala dia terus menerus berdoa kepada Allāh dia
terjerembab, dia terperangkap dalam rumah tangga yang tidak harmonis, rumah
tangga yang tidak Islami, rumah tangga yang tidak mengantarkan kepada

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 28 of 136


fi
ketaatan, kepada keimanan, tapi rumah tangga yang mengantarkan kepada
kekufuran, keangkara murkaan kesewenang-wenangan. Karena dia berada di
bawah kepemimpinan seorang suami yang ka r dan angkara murka

Namun itu tidak menghalangi istri Fir'aun untuk menjalankan nilai-nilai keimanan
dia, memperjuangkan eksistensi keimanan dia, sehingga dia terus dengan tulus
berdoa kepada Allāh

‫ب ٱبْ ِن لِى ِعن َد َك بَيْ ۭت ًا ِفى ٱ ْل َجن َّ ِة‬


ِّ ‫َر‬

Ya Allāh aku akan kehilangan, aku akan segera kehilangan istana di dunia ini
karena aku berseberangan dengan suami yaitu Fir'aun pemilik istana dunia,
maka gantikanlah dengan apa?

‫بَيْ ۭت ًا ِفى ٱ ْل َجن َّ ِة‬

Istana di dalam surg

‫َونَ ِّج ِنى ِمن ِف ْر َع ْو َن َو َع َملِه‬

Dan lindungi aku, selamatkan aku dari kejahatan Fir'aun dan juga kejahatan
perilaku Fir'aun (ulahnya Fir'aun).

Subhanallah, ini adalah potret istri yang memiliki visi sebagai seorang wanita
muslimah.

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf. Dan sebagai penutup

‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬

Sampai jumpa di lain kesempatan.

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 29 of 136


fi
.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _25 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _30 November 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-007
📖 *Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Allāh dalam Al-Qur'an mengabarkan bagaimana kisah seorang suami yang


memiliki visi yang shalih menjadi hamba Allāh, menegakkan sendi-sendi
keimanan dalam rumah tangganya, yaitu Nabi Luth alayhisallam.

Allāh kisahkan sejarah keluarga Nabi Luth, perjalanan hidup keluarga Nabi Luth.
Nabi Luth menyeru, berdakwah, menegakkan Islam, mengajarkan akhlak yang
mulia, mencegah kemungkaran, pergaulan bebas, mencegah terjadinya
homoseksual

Namun ternyata Allāh telah pilihkan untuk Nabi Luth seorang istri yang tidak
shalih, seorang istri yang ka rah, seorang istri yang tidak menjalani perintah
suami, tidak tunduk dan patuh kepada suami, tetapi tunduk dan patuh kepada
nafsunya. Tidak taat kepada Rabb-Nya, tetapi taat kepada bisikan setannya

Sehingga istri nabi Luth menjadi pengkhianat terbesar dalam perjalanan dakwah
nabi Luth. Apa yang dia lakukan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 30 of 136


.

fi
_

fi
*

Dia terus menjadi mata-mata kaum homoseksual, menjadi pengkhianat


perjalanan dakwah nabi Luth alayhisallam. Tetapi apa yang terjadi

Ketika adzab Allāh telah tiba, murka Allāh telah datang, Allāh selamatkan nabi
Luth beserta orang yang beriman. Allāh perintahkan agar mereka keluar dari
rumahnya pergi dari kampung halaman di tengah malam

Dan Allāh berpesan agar ketika mereka berjalan bergegas, fokus segera
meninggalkan kampung halamannya.

‫َو َال يَ ْلت َ ِفتْ ِمن ُك ْم أ َ َح ٌد‬

Jangan sekalipun dari satu orang dari kalian yang menoleh ke belakang, agar
betul-betul fokus melarikan diri dari kampung yang akan segera ditimpa adzab
kecuali istrinya, walaupun istrinya diajak pergi oleh nabi Luth. Tanggung jawab
seorang suami untuk menyelamatkan istri dari adzab.

Tetapi apa yang terjadi? Tetap istrinya nabi Luth telah digariskan bahwa dia akan
termasuk orang yang ditimpa adzab, dia berpaling, dia menoleh ke belakang dan
dia pun terkena adzab Allāh Subhanahu wa Ta'ala.

Namun bejatnya istri, rusaknya istri, ka rnya istri, tidak menggoyahkan keimanan
nabi Luth. Sebagaimana keangkaramurkaan Fir'aun tidak menggoyahkan
kekokohan iman istrinya, sehingga mereka tetap beriman menjalankan ketaatan
kepada Allāh karena mereka dalam membangun rumah tangga memiliki visi
yang jelas.

Suami bukanlah Tuhan, istri bukanlah sembahan, tetapi mereka adalah partner
untuk bisa sampai kepada mardhatillah, keridhaan Allāh Subhanahu wa Ta'ala
untuk bisa menegakkan ibadah kepada Allāh.

Tetapi ketika di tengah jalan terbukti mereka adalah partner yang berkhianat,
pasangan yang berkhianat, pengkhianatan istri, pengkhianatan suami, tidak
menjadikan mereka berubah arah dan kemudian kompromi berhenti di tengah-
tengah. TIDAK.

ْ ‫َربُّنَا ٱهللَُّ ثُ َّم‬


Tetap pada visi, ۟ ‫ٱست َ َقـ ُٰموا‬

ْ ‫إِ َّن ٱ َّل ِذي َن َقا ُلوا ۟ َر ُّبنَا ٱهللَُّ ثُ َّم‬


۟ ‫ٱست َ َقـ ُٰموا‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 31 of 136


fi

Sejatinya orang-orang yang telah mengikrarkan َُّ‫ َربُّ ـ ـ ـ ـ ـ ـن َــا ٱهلل‬Rabb kita adalah Allāh,
kemudian mereka istiqamah dengan perjalanan tersebut.

َ َ‫تَتَنَز َُّل َع َليْ ِه ُم ْٱمل َ َلـٰ ِٓئ َك ُة أ َ َّال ت‬


۟ ‫خافُوا ۟ َو َال تَ ْحزَنُوا‬

Kelak di saat malaikat maut menjemput mereka, mencabut nyawa mereka, orang
yang istiqamah di atas jalan Allāh akan dihampiri oleh para malaikat yang
mengabarkan kepadanya

۟ ‫خافُوا ۟ َو َال تَ ْحزَنُوا‬


َ َ‫أ َ َّال ت‬

Janganlah engkau gentar, janganlah engkau bersedih, janganlah engkau takut.

‫ش ُروا ۟ ِبٱ ْل َجن َّ ِة ٱ َّل ِتى ُكنت ُ ْم تُو َع ُدو َن‬


ِ ْ‫َوأَب‬

Dan bergembiralah, berbahagialah segera karena engkau akan segera sampai


ke surga yang telah Allāh janjikan atas perjuangan, keistiqamahanmu
mempertahankan iman. Walaupun suamimu ka r, walaupun suamimu mengajak
untuk murtad, suamimu mengajak untuk berbuat durhaka.

Walaupun istrimu menyeretmu untuk berbuat maksiat tapi istiqamah. Engkau


tetap istiqamah maka inilah balasannya, kabar gembira dengan surga di saat
yang paling krusial yaitu pada titik di mana kita harus berpisah dengan dunia dan
masuk ke dalam alam akhirat.

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf. Dan sebagai penutup

‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬

Sampai jumpa di lain kesempatan.

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 32 of 136


fi

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _RABU
| _26 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _01 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-008
📖 *Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Ketiga)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Allāh dalam Al-Qur'an menggambarkan bagaimana visi satu rumah tangga yang
istimewa, yang luar biasa.

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam. Nabi Ibrahim yang menikah dengan Sarah,
telah sekian lama sekian puluh tahun tidak dikaruniai anak keturunan. Maka
Sarah kemudian mengizinkan suami yaitu Nabi Ibrahim untuk menikahi
budaknya yang bernama Hajar.

Dan segeralah Hajar setelah menikah dengan Nabi Ibrahim, Hajar segera hamil
dan kemudian melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail.

Seorang suami, seorang ayah, seorang suami yang telah merindukan hadirnya
buah hati anak keturunan. Kemudian anak tersebut betul-betul lahir ke dunia
dengan selamat. Seorang anak yang tampan rupawan. Wajar, di dalam hatinya
ada benih-benih cinta, rasa bangga rasa senang bagaikan oase di tengah

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 33 of 136


_

fi
*

hamparan padang pasir yang tak bertepi. Penantian panjang akhirnya datang
anak keturunan

Padahal Nabi Ibrahim telah mengikrarkan dalam dirinya bahwa dia hanya cinta
kepada Allāh. Dia telah dipilih oleh Allāh, diberi karunia sebagai khalilurrahman
atau khalilullah (Kekasih Allāh) sehingga tidak pantas, tidak patut di dalam
jiwanya, di dalam hatinya ada rasa cinta kepada selain Allāh. Maka Allāh uji
keluarga tersebut.

Nabi Ibrahim diuji untuk membawa Hajar beserta anaknya yang masih kecil,
masih bayi merah untuk diletakkan di sisi Ka'bah (di lembah Mekkah) atau yang
kala itu dikenal dengan lembah qaran (yang tak bertepi). Yang tidak bertuan,
tidak ada penghuni, tidak ada tanaman, gersang, tandus, tidak ada sumber-
sumber kehidupan.

Namun, Nabi Ibrahim sebagai seorang khalil. Yang hanya cinta dan patuh tunduk
kepada Allāh. Diapun patuh atas perintah Allāh ini. Dia tidak membantah, dia
tidak menunda, menganalisa atau bermusyawarah. Dia segera jalankan

Setibanya di lembah Mekkah, di sisi Ka'bah segera Beliau letakkan putranya.


Beliau tinggalkan istrinya Hajar dan Beliau segera bergegas pergi karena
memang perintahnya hanya meletakkan putranya di sana tanpa harus berpesan
atau tanpa harus membangun perumahan di sana. Menanti datangnya atau
mengundang orang. Dia hanya diperintahkan untuk meletakkan putranya di sana
beserta ibunya.

Ketika Nabi Ibrahim beranjak pergi, Hajar bertanya,

‫ إلى من تدركن ؟‬، ‫يا ابراهيم‬

”Wahai Ibrahim, kepada siapa engkau titipkan kami di sini?“

Lembah yang tidak bertuan. Lembah yang tidak ada sumber kehidupan. Nabi
Ibrahim tetap bergegas, berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan istrinya.

Hajar mengira mungkin Nabi Ibrahim kurang mendengar. Suaranya mungkin


kabur oleh terpaan angin. Dia ulang lagi, dengan suara yang lebih lantang.
Dengan suara yang lebih jelas

‫ إلى من تدركن ؟‬، ‫يا ابراهيم‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 34 of 136


”Wahai Ibrahim, kepada siapa engkau titipkan kami di sini?“

Nabi Ibrahim tetap bergegas tanpa menggubris pertanyaan istrinya. Hajar


Alaihissalam yang telah hidup di dalam keluarga Nabi sekian lama dan dia telah
mendapatkan karunia sebagai Istri seorang Nabi, bahkan khalilullah. Sadar
bahwa pertanyaan itu tidak layak muncul dari seorang muslimah yang beriman
kepada Nabi, yang tidak berkata-kata atas dasar nafsu, yang dia jalankan hanya
adalah wahyu.

Sehingga pertanyaan mengapa, bagaimana, kepada siapa, tidak layak muncul


dalam keluarga seorang muslim dan muslimah, seorang mukmin dan mukminah.

Maka Hajar merubah sikapnya. Meralat kesalahannya. Sehingga dari lisannya


muncul pertanyaan yang benar. Satu-satunya pertanyaan yang hanya boleh
muncul dari seorang muslim dan mukminah.

‫أ اهلل امرك بهذا ؟‬

”Wahai Ibrahim, apakah Allāh yang memerintahkan engkau melakukan ini?“

Inilah pertanyaan yang benar, yang seharusnya muncul dari keluarga yang
muslim atau muslimah. Memastikan bahwa ini adalah perintah Allāh. Ketika
pertanyaan itu betul, maka Nabi Ibrahim menoleh dan menjawab

‫بلى‬

”Betul.“

Kemudian Nabi Ibrahim tidak banyak berkomentar, tidak perlu untuk banyak
menjelaskan. Karena Nabi Ibrahim telah mendidik istrinya dengan pendidikan
yang shalih. Sehingga ia (Hajar) langsung paham dan mengetahui apa
konsekuensi jawaban suaminya bahwa ini adalah perintah Allāh. Sehingga Hajar
segera menimpali jawaban suaminya dengan menunjukkan kepastian iman,
kekokohan, ketangguhan iman. Hajar berkata,

َ ُ‫إِذَ ْن الَ ي‬
‫ضيِّ ُعنَا اهلل‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 35 of 136


“Kalau ini adalah perintah Allāh, Allāh tidak mungkin mencelakakan kita. Allāh
tidak mungkin menyia-nyiakan kita.

Subhanallah. Nabi Ibrahim terus bergegas pergi sampai pada satu tempat yang
dia yakini Hajar tidak lagi bisa melihat dirinya. Dia tidak lupa untuk memohon
kepada Allāh

َ‫ٱلص َل ٰوة‬ ُ ‫اد َغيْ ِر ِذى ز َْرع ٍ ِعن َد بَيْ ِت َك ْٱمل ُ َح َّرم ِ َربَّنَا لِيُ ِق‬
َّ ۟ ‫يموا‬ ٍ ‫س َكنتُ ِمن ذُريَّ ِتى ِب َو‬
ِّ ْ َ ‫َّربَّنَآ إِنِّىٓ أ‬

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian


keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat.” [QS Ibrahim: 37

Subhanallah. Doa seorang Nabi, seorang suami, seorang ayah, yang betul-betul
beriman mencerminkan keinginan.

Ya Allāh, Wahai Rabb, Wahai Tuhanku. Aku telah meletakkan anak keturunanku
di satu lembah yang tidak ada tanamannya. Artinya tidak ada sumber kehidupan
di sana. Tapi aku lakukan karena aku yakin sumber kehidupan itu datangnya dari
Engkau.

Walaupun tidak ada tanaman, mereka akan bisa bertahan hidup. Karena
kehidupan itu datangnya dari Engkau. Aku letakkan di sana bukan agar mereka
bercocok tanam, agar mereka memiliki ladang yang luas. Tidak.

َ‫ٱلص َل ٰوة‬ ُ ‫لِيُ ِق‬


َّ ۟ ‫يموا‬

Aku letakkan di sana, misiku satu, yaitu agar mereka menjadi orang-orang yang
rajin menunaikan shalat. Beribadah hanya kepadaMu. Bukan karena aku
meyakini Mekkah itu subur, sumber kehidupan, prospek masa depan. Tidak.

Aku letakkan di sana agar mereka menjadi orang yang rajin menegakkan shalat.
Kenapa dengan shalat? Karena diletakkan di sisi puing-puing Ka'bah. Di sanalah
tempat shalat ditegakkan. Di sanalah pusat ibadah shalat itu dijalankan. Di
sanalah semua orang shalat itu menghadap

Maka tatkala anak diletakkan di tempat ibadah, di dekat rumah Allāh. Maka visi
seorang ayah yang shalih mengatakan, visi pertamanya rajin shalat.
Subhanallah. Itu doa Nabi Ibrahim

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 36 of 136


Nabi Ibrahim tidak berkata, “Ya Allāh aku letakkan anakku di tanah yang subur,
jadikan usahanya sukses, dagangannya lancar, pertaniannya sukses.” Tidak.

Di lembah yang tidak ada tanaman, bahkan tidak cocok untuk bercocok tanam,
tapi tempat tersebut adalah tempat untuk menegakkan shalat. Pusatnya orang
shalat adalah di Ka'bah. Maka aku letakkan di sana agar mereka shalat

Urusan rezeki, aku tidak perlu khawatir, aku tidak perlu risaukan. Karena kalau
Engkau sudah cinta kepada mereka, Ya Allāh, kalau mereka sudah menjalankan
ibadah kepadaMu dengan benar, urusan rezeki tidak usah diminta. Pasti Engkau
beri. Tidak usah di nanti pasti akan disampaikan.

Kenapa? Karena Allāh telah berikrar. Dan ikrar ini telah disampaikan kepada
semua Nabi, kepada semua orang yang shalih.

‫نَّ ْح ُن نَ ْرزُ ُق ُه ْم‬

“Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian.” [QS Al-Isra': 31

Sehingga tidak perlu risau, tidak perlu galau, tidak perlu takut. Asalkan apa

ِ ‫نس إِ َّال لِيَ ْعبُ ُد‬


‫ون‬ ِ ْ ‫خ َل ْقتُ ٱ ْلج ِ َّن َو‬
َ ‫ٱإل‬ َ ‫َو َما‬

Asalkan kita menjalankan fungsi hidup kita. Menjalankan visi hidup kita. Yaitu
apa? Beribadah kepada Allāh. Kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

“Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menegakkan
ibadah kepada Ku” [QS Adz-Dzariyat: 56

ِ ‫َمآ أ ُ ِري ُد ِمن ْ ُهم ِّمن ِّرزْ ٍق َو َمآ أ ُ ِري ُد أَن ُيطْ ِع ُم‬
‫ون‬

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” [QS Adz-Dzariyat: 57

Aku tidak mengharapkan mereka mengumpulkan rezeki, atau mereka


mengumpulkan makanan atau api.

َّ ‫إِ َّن ٱهللََّ ُه َو‬


ُ‫ٱلرزَّاق‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 37 of 136


“Karena sejatinya si pemberi rizki, yang memberi rizki itu adalah Allāh.

ُ ‫ذُو ٱ ْل ُق َّو ِة ْٱمل َ ِت‬


‫ني‬

“Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa.” [QS Adz-Dzariyat: 58

ْ ‫ٱلص َل ٰو ِة َو‬
‫ٱصطَ ِب ْر َع َليْ َها‬ َّ ‫َوأ ْ ُم ْر أ َ ْه َل َك ِب‬

Kata Allāh, “Wahai Muhammad, perintahkan keluargamu untuk menegakkan


shalat “

‫ٱصطَ ِب ْر َع َل ْي َها‬
ْ ‫َو‬

“Dan sabarlah, tabah dalam menegakkan shalat tersebut.

‫سـَٔ ُل َك ِرزْ ًقا‬


ْ َ‫َال ن‬

“Karena Kami tidak akan meminta rezeki kepada kalian.” [QS Thaha: 132

Jangan khawatir dengan shalat, kalian sibuk tidak sempat bekerja, tidak perlu
khawatir. Karena apa

‫نَّ ْح ُن نَ ْرزُ ُق ُه ْم‬

“Karena dengan engkau rajin menegakkan shalat, Kami akan jamin rejeki.

Itu yang terjadi, itu yang tersirat dari doa Nabi Ibrahim. Sehingga, Subhanallah.
Dengan ketulusan dan keimanan Nabi Ibrahim, kekuatan tawakal Nabi Ibrahim.

Allāh tunjukkan, Allāh buktikan bahwa Ismail dan istri Nabi Ibrahim yang secara
logika hitung-hitungan manusia mungkin akan segera binasa, kekeringan,
kehausan, dehidrasi, atau mungkin diterkam oleh binatang buas, tapi tidak terjadi
itu semua.

Kenapa? Karena Nabi Ibrahim telah menitipkan keluarganya kepada Allāh


Subhānahu wa Ta’āla. Nabi Ibrahim meletakkan keluarganya di Mekkah dalam
rangka menjalankan perintah Allāh atas perintah Allāh, bukan karena kesemena-
menaan, atau kerakusan, atau visi dunia, tidak.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 38 of 136


.

Maka Allāh pun selamatkan mereka. Allāh melindungi mereka dan bahkan Allāh
tunjukkan kepada dunia bahwa Allāh Kuasa menyelamatkan hambanya yang
taat, hambanya yang patuh.

‫ب‬
ُ ‫س‬ ُ ْ‫ِم ْن َحي‬
ِ َ ‫ث َال يَ ْحت‬

“Dengan cara yang tidak diduga-duga.” [QS At-Talaq: 3

Siapa dari kita yang menduga bahwa dari hentakkan kaki Nabi Ismail yang masih
merah (bayi) mampu menjadikan air zam-zam memancar. Subhanallah. Sampai-
sampai Nabi kita Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda

ِ ‫س َم‬
‫اعيْ َل َل ْو َل َها َل َكنَا زَ ْمزَ َم َعيْنًا َم ِعيْنًا‬ ِ ‫ر‬
ْ ِ‫ح َم ُه اهللُ أ ُ َّم إ‬ َ

“Semoga Allāh merahmati ibunya Nabi Ismail. Andai bukan pekerjaan dia, andai
bukan dia, niscaya zam-zam itu akan menjadi sungai yang mengalir.” [HR
Bukhari 3364 dan 3365

Kenapa? Pertama kali zam-zam memancar dari kaki Nabi Ismail, Hajar berkata

‫زُ ْمزُ ْم‬

“Berkumpullah air, janganlah mengalir, berkumpullah air, di sini jangan pergi.

‫زُ ْمزُ ْم‬

“Berkumpullah-berkumpullah.

Maka zam-zam itu, sebesar apapun sumbernya, sederas apapun airnya keluar
dari sumber, dia tidak bisa mengalir, tidak bisa tumpah dan kemudian
menyebabkan banjir.

Subhanallah, Allāh beri rejeki, Allāh beri pertolongan dari jalan yang tidak di
duga-duga. Itu seperti implementasi bahwa

ََّ‫َو َمن يَت َّ ِق ٱهلل‬

“Siapapun yang bertakwa kepada Allāh.”

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 39 of 136


ْ ‫يَ ْج َعل َّلهُۥ َم‬


‫خ َر ًجا‬

“Allāh pasti beri jalan keluar untuk problematikanya.” [QS At-Talaq: 2

‫ب‬
ُ ‫س‬ ُ ْ‫َويَ ْرزُ ْق ُه ِم ْن َحي‬
ِ َ ‫ث َال يَ ْحت‬

“Dan Allāh beri dia rejeki dari jalur yang dia tidak duga-duga.” [QS At-Talaq: 3

Siapa yang menduga bahwa Ismail mampu menggetarkan bumi dan akhirnya
menjadikan bumi mengeluarkan air yang memancar. Siapa yang menduga
bahwa Hajar dan Ismail mampu bertahan hidup di lembah yang gersang
semacam itu. Subhanallah.

Dan mengapa Nabi Ibrahim tega melakukan semua itu? Itu untuk menjadi
pelajaran bagi kita bahwa dengan tawakkal, kalau kita menjalankan perintah,
seburuk apapun kondisinya, segenting apapun suasananya, Allāh tidak akan
pernah membiarkan, Allāh tidak akan pernah mencelakakan, membiarkan
hambaNya celaka.

Seperti yang diikrarkan oleh Hajar,

َ ‫إِذَ ْن الَ ُي‬


‫ض ِّي ُعنَا اهلل‬

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf. Dan sebagai penutup

‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬

Sampai jumpa di lain kesempatan.

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 40 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _KAMIS
| _27 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _02 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-009
📖 *Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Keempat)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Kita membangun rumah tangga bukan untuk menumpuk harta, membangun


istana merintis kejayaan, bukan. Tetapi seperti yang digambarkan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

َ َ‫الر ُج ُل ا َّل ِذي َقا َم ِم َن ال َّليْ ِل ف‬


‫ص َّلى َما ُك ِتبَاله شم انقظ عاله‬ ِ
َّ ‫ن ْع َم‬

Sebaik-baik suami adalah suami yang bangun malam. Kemudian apa? Dia
shalat semampunya. Setelah dia shalat semampunya, dia bangunkan istrinya
agar turut shalat di tengah malam

‫ِن ْع َمتل مرأة‬

Sebaik-baik istri adalah wanita yang

‫َقا َم ِم َن ال َّليْ ِل‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 41 of 136


fi
,

Bangun di tengah malam

‫ص َّلى َما ُك ِتبَاله‬


َ َ‫ف‬

Kemudian dia shalat semampunya,

Setelah dia shalat, dia bangunkan suaminya

‫فإن أبا‬

Kalau suaminya nggak mau bangun, dipercikkan air di wajahnya.

Dirangsang agar dia bangun, agar dia ikut turut bermunajat bersimpuh di
hadapan Allāh di tengah gelapnya malam, di kesunyian malam

Itulah rumah tangga yang shalih, itulah rumah tangga yang ideal. Rumah tangga
yang sukses bukan rumah tangga yang mampu membangun istana, bisa
menjadikan, mengantarkan anak keturunannya sebagai raja, menjadi seorang
ilmuwan, professor, pesohor, tidak.

Tetapi rumah tangga yang sukses adalah rumah tangga yang mampu
mengantarkan anggotanya, suaminya, istrinya, anak keturunannya untuk bisa
mengikrarkan dan selalu sadar,

َُّ‫َر ُّبنَا ٱهلل‬

“Rabb kita adalah Allāh.

Kemudian mereka Istiqomah dengan ikrar tersebut hingga akhir ajal. Itu adalah
tujuan hidup, itulah tujuan rumah tangga. Rumah tangga dibangun agar di
tengah rumah tangga ini senantiasa dilantunkan ayat-ayat Allāh. Agar di dalam
rumah tangga ini senantiasa ditunaikan shalat-shalat sunnah di dalam rumah
tangga itu. Agar di dalam rumah tangga ini senantiasa terlahir anak keturunan
yang lisannya itu selalu basah dengan dzikir kepada Allāh.

Suatu hari datang seorang lelaki kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam yang
dia berpikir realistis.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 42 of 136


ِ ‫شر‬
َّ‫ت َع َلي‬
ْ ‫س َالم ِ َق ْد َكث ُ َر‬ ْ َ‫ائع‬
ْ ‫اإل‬ َ َ ‫إِ َّن‬

Ya Rasulullah sejatinya syarat Islam ini sudah terlalu banyak, aku tidak bisa
menjalankan semuanya

‫دلني على خير ا‬

Ya Rasulullah ajarkan aku satu kebaikan saja

‫ث ِب ِه‬ َ َ‫أَت‬
ُ َّ‫شب‬

Yang dengan satu kebaikan ini aku bisa berpegangan, bisa menjadikannya
sebagai modal, obor dalam hidup ku.

Maka Nabi mengajarkan kepadanya

َ ِ‫َال ل‬
ِ‫سانُ َك َرطْبًا ِم ْن ِذ ْك ِر اهلل‬ ُ ‫الَ يَز‬

Ya, aku ajarkan satu hal. Mudah, ringan, tidak butuh biaya, tidak butuh waktu
yang spesial, tempat yang spesial, sederhana sekali. Yaitu lisanmu senantiasa
engkau basahi dengan dzikir kepada Allāh. Subhanallah

Betapa indahnya rumah tangga yang di dalamnya suami senantiasa


mengatakan,

.‫ ال اله اال اهلل‬،‫ ال حول والقوة إال باهلل‬، ‫ سبحان اهلل‬، ‫استغفراهلل‬

Betapa indahnya rumah tangga yang istrinya senantiasa melantunkan ayat-ayat


Al-Qur'an, betapa bahagianya harmonisnya rumah tangga yang anaknya
senantiasa bersenandung bukan dengan lagu-lagu tetapi dengan istighfar,
dengan Al-Qur'an

Karena rumah tangga yang semacam itu, rumah tangga yang senantiasa
bergemuruh suara dzikir kepada Allāh, bergemuruh suara ayat-ayat Al-Qur'an,
setan akan menjauh

‫ورةُ ا ْلبَ َق َر ِة‬ ِ ‫ت ا َّل ِذي تُ ْقرأ ُ ِف‬


ِ ْ‫الشيْطَا َن يَن ْ ِف ُر ِم ْن ا ْلبَي‬
َّ ‫إِ َّن‬
َ ‫س‬ُ ‫يه‬ َ

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 43 of 136


Sejatinya setan itu senantiasa jauh dari rumah yang di dalamnya selalu
dibacakan surat Al-Baqarah. [HR Muslim No. 780

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan rumah tangga kita, keluarga


kita, rumah kita, rumah yang senantiasa bergemuruh dengan berdzikir kepada
Allāh. Lisan kita senantiasa dihiasi dengan berdzikir kepada Allāh Subhānahu wa
Ta’āla

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 44 of 136


.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _JUM’AT
| _28 Rabī'u ats-Tsānī 1443H
| _03 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-010
📖 *Tujuan & Manfaat Pernikahan (Bagian Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وصحبه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Kaum muslimin anggota grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa


dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kembali saya hadir ke tengah ruang Anda, untuk bersama-sama menata kembali
rumah tangga kita, agar rumah tangga kita betul-betul menjadi ‫ب ـ ـ ـ ـ ـ ـي ـ ـتـ ــي ج ـ ـ ـ ـ ـ ـن ـ ـتـ ــي‬
(rumahku adalah surgaku)

Sebelum Anda menikah atau kalaupun Anda telah menikah tidak ada salahnya
untuk Anda duduk sesaat termenung, bertanya kembali, “untuk apa kita
menikah?”

Jangan-jangan kita itu menikah hanya karena tuntutan trend, hanya karena
merasa sudah tua, hanya karena merasa menuruti hawa nafsu saja, atau
mungkin karena didesak-desak oleh orang tua agar kita segera menikah dan
menghadirkan cucu untuk orang tua kita

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda

‫ثَالَثَ ٌة َحقٌّ َع َلى اهللِ َع ْونُ ُه ْم‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 45 of 136


fi
.

Ada tiga golongan manusia yang pasti Allāh akan menolong mereka, satu dari
ketiga golongan tersebut adalah,

َ َ‫اكحُ ا َّل ِذي يُ ِري ُد ال َعف‬


‫اف‬ ِ َّ ‫الن‬

Orang yang menikah karena dia merasa sadar terancam, bahwa dia dalam
bahaya, bisa jadi terjerumus dalam dosa maksiat atau perzinahan, agar dia
selamat dari perzinahan, punya benteng yang membentengi dia dari perbuatan
nista maka dia menikah. Karena niat dia adalah luhur. Allāh berjanji Allāh pasti
tolong mereka

Seperti apa pertolongan Allāh? mungkin Anda akan bertanya, seperti apa wujud
konkretnya Allāh itu akan menolong saya. Allāh gambarkan dalam Al-Quran

ۗ ‫ضلِ ِهۦ‬
ْ َ‫إِن يَ ُكونُوا ۟ فُ َق َرآ َء يُغ ِْن ِه ُم ٱهللَُّ ِمن ف‬
[QS An-Nur: 32

Kalau mereka anak-anak muda yang menikah itu di saat mereka menikah

‫َي ُكونُوا ۟ فُ َق َرآ َء‬

Mereka dalam kondisi miskin, dalam kondisi kekurangan

‫ضلِ ِهۦ‬
ْ َ‫يُغ ِْن ِه ُم ٱهللَُّ ِمن ف‬

Allāh memberikan kecukupan mereka dari kemurahanNya, Allāh akan


mudahkan, Allāh akan bukakan pintu kecukupan untuk mereka

Dan secara de facto, bukti telah banyak orang-orang yang semula ketika mereka
bujang, alih-alih mereka mendapatkan kecukupan, mereka selalu merasa
kekurangan, tetapi subhanallah setelah mereka menikah Allāh berikan
kemudahan. Allāh lancarkan rezekinya.

Banyak anak-anak muda yang berkata, "untuk biaya hidup sendiri saja susah,
bagaimana harus menafkahi istri". Inilah sebuah slogan dan ini adalah ucapan
yang tidak tepat, tidak mencerminkan akan iman

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 46 of 136


.

Apakah Anda menjamin rezeki istri Anda, apakah rezeki Anda itu diambil,
direnggut istri Anda, tidak! Istri Anda Allāh ciptakan terlahir ke dunia ini dengan
membawa jatah rezeki, Anda pun terlahir ke dunia dengan membawa jatah
rezeki. Tidak saling mengambil, tidak saling mengurangi

Namun ketika Anda menyatukan tekad dengan seorang wanita, menyatukan


tekad dengan seorang pria untuk menjalin suatu ikatan suci yaitu pernikahan,
sucinya niat Anda yang menikah dalam rangka membentengi diri dari perbuatan
maksiat diapresiasi oleh Allāh Subhanahu wa taala dengan sebuah janji

‫إِن يَ ُكونُوا ۟ فُ َق َرآ َء‬

Kalau mereka miskin akan Allāh berikan kecukupan kepada mereka

Karenanya, pada kesempatan ini saya mengajak Anda untuk kembali


memetakan, menjawab pertanyaan yang sangat principal (sangat mendasar)
dalam kehidupan rumah tangga setiap muslim, “untuk apa kita menikah?

Para ahli qih, para ulama, telah menjelaskan bahwa pernikahan itu memiliki visi
(tujuan) yang sangat mulia dan banyak, bukan hanya satu. Yang terbesar adalah
menjalankan perintah Allāh, menjalankan syariat Allāh, menjalankan kepatuhan
kepada Allāh, karena Allāh menciptakan dunia ini bukan untuk dipandangi,
bukan untuk kemudian disia-siakan dunia ini, Allāh percayakan kepada Anda.
Allāh ciptakan semua yang ada yang ada di dunia ini, untuk apa

Untuk Anda makmurkan, untuk Anda nikmati, untuk Anda manfaatkan, agar apa?
Agar Anda bisa menjalankan perintah, menegakkan ibadah kepada Allāh, agar
Anda memiliki anak keturunan, yang mereka semua nanti akan menegakkan
ketaatan kepada Allāh, memakmurkan, mengisi dunia ini, dengan ibadah kepada
Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Allāh yang memerintahkan Anda untuk menikah

ۖ َ‫ث َو ُربَـٰع‬ ِ ‫س‬


َ ٰ‫آء َمثْنَىٰ َوثُ َلـ‬ َ ِّ ‫اب َل ُكم ِّم َن ٱلن‬ ِ َ‫ف‬
َ َ‫ٱنك ُحوا ۟ َما ط‬

“Nikahilah oleh kalian wanita-wanita yang kalian suka, yang kalian senangi dua,
tiga, atau empat.

Atau kalau-kalau tidak mampu

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 47 of 136


fi

۟ ‫خفْت ُ ْم أ َ َّال تَ ْع ِد ُلوا‬


ِ ‫فَ ِإ ْن‬

“Kalau kalian khawatir tidak mampu berbuat adil.”

Mak

ِ َ‫فَ ٰو‬
ً‫ح َدة‬

“Maka nikahilah satu orang wanita.” [QS An-Nisa: 3

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, suatu hari tersentak dengan sikap


sebagian sahabat yang salah persepsi tentang ibadah. Mereka mengira bahwa
ibadah itu kontra produktif (bertentangan) dengan pernikahan, kenapa

Pernikahan itu adalah melampiaskan nafsu, berfoya-foya, bersenang-senang,


sedangkan ibadah itu konsentrasi, bermunajat kepada Allāh, subhanallah

Sehingga mereka apa yang mereka lakukan? mereka berikrar untuk tidak
menikah, karena mereka menganggap dengan menikah itu menjadikan kita jauh
dari ibadah.

Padahal faktanya tidak demikian, justru dengan menikah kita semakin dekat
dengan ibadah. Karena ibadah itu bukan hanya shalat, bukan hanya puasa tetapi
menikahpun itu adalah bentuk dari ibadah.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ضعِ أ َ َح ِد ُك ْم‬
‫ص َد َق ٌة‬ ْ ُ‫َو ِفى ب‬

“Dan ketika kalian melampiaskan nafsu birahi dengan menggauli istrimu, maka
kamu akan mendapatkan pahala sedekah.

Para sahabat heran dan bertanya

‫ش ْه َوتَ ُه َويَ ُكو ُن َل ُه ِفي َها أ َ ْج ٌر‬


َ ‫ول اهللَِّ أَيَأ ْ ِتى أ َ َح ُدنَا‬
َ ‫س‬ُ ‫يَا َر‬

“Ya Rasulullah apakah kita melampiaskan syahwat (nafsu) kita kemudian kita
mendapatkan pahala.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 48 of 136


a

Ini suatu yang menakjubkan, suatu yang aneh. Nabi memberikan satu gambara

‫ض َع َها ِفى َح َرام ٍ أ َ َكا َن َع َليْ ِه ِفي َها‬


َ ‫أ َ َرأَيْت ُ ْم َل ْو َو‬

“Allāh menciptakan kalian sebagai manusia yang normal, lelaki ataupun wanita
diciptakan dalam kondisi punya nafsu.

Coba pikirkan kalau dilampiaskan nafsunya di tempat atau dengan cara yang
haram bukankah dia dapat dosa

َ ‫فَ َكذَلِ َك إِذَا َو‬


‫ض َع َها ِفى ا ْل َحال َِل‬

“Demikian pula kalau dia melampiaskan nafsu itu dengan cara yang halal,
kenapa dapat pahala.” [HR Muslim No. 1006

Iya, melampiaskan nafsu dengan cara yang halal itu adalah bentuk dari
pengakuan bahwa Anda manusia

Anda punya hajat, punya kebutuhan dengan Anda melampiaskan nafsu, itu Anda
mengaku bahwa Anda hamba dan bukan Tuhan. Anda butuh, Anda punya
hasrat, sehebat apapun Anda, sekuat apapun, Anda butuh pada kehadiran
partner, yaitu seorang wanita yang lemah yang akan menyempurnakan hidup
Anda, yang akan menjadikan hidup Anda berarti, yang menjadikan hidup Anda
bermakna

Secerdas apapun, sekuat apapun, sepandai apapun, sekaya apapun Anda,


hidup Anda akan menjadi hampa tidak ada artinya. Hidup Anda akan menjadi
gersang tidak ada rasanya, ketika Anda tidak menikah. Harta Anda sia-sia,
kecerdasan Anda sia-sia, kekuatan Anda tidak ada artinya, tetapi dengan Anda
menikah Anda merasakan dunia ini terasa indah

Kekayaan Anda memiliki arti, ketampanan akan ada artinya, keperkasaan Anda
ada rasanya, dengan menikah. Sehingga itu akan semakin menghantarkan Anda
bahwa ternyata Anda makhluk yang lemah, walaupun Anda punya, Anda tidak
akan bisa merasakan. Anda memiliki, tapi Anda tidak bisa menikmatinya kecuali
dengan hadirnya partner yaitu istri

Anda tidak akan bisa merasakan betapa bahagianya seorang suami yang
memberikan nafkah istrinya, memberikan kecukupan kepada istrinya, sampai
Anda menikah

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 49 of 136


.

Dan ketahuilah salah satu surat yang istimewa, bahkan dikatakan oleh Nabi
sebagai sepertiga Al-Quran adalah ayat atau surat yang menggambarkan,
menceritakan akan fakta ini

ٌ‫ُق ْل ُه َو اهللُّٰ ا َ َح ۚد‬

“Katakan Muhammad bahwa Allāh itu Maha Esa.

ْ‫َل ْم يَلِ ْد َو َل ْم يُ ْو َل ۙد‬

“Allāh tidak pernah beranak dan Allāh tidak pernah diperanakkan.

Anda menikah agar Anda bisa menyadari fakta ini, siapapun Anda, Anda adalah
anak manusia lain, anak wanita lain, anak lelaki lain. Dan siapapun Anda, Anda
memiliki anak dan butuh kepada kehadiran anak.

Dulu Anda butuh kepada orang tua Anda, tanpa mereka Anda binasa, tidak
mungkin hadir di dunia ini, sehingga jangan pernah mengaku sebagai Tuhan,
karena pada suatu saat Anda tidak pernah ada di dunia ini.

Anda pada suatu periode

َ ‫َل ْم َي ُك ْن‬
‫ش ْيـًٔا َّمذْ ُك ْو ًرا‬

Tidak pernah tersebut tidak pernah ada dan setelah Anda, jangan sombong,
jangan lupa bahwa Anda kemarin tidak ada, hadir karena hubungan lelaki dan
wanita.

Dan kemudian setelah Anda dewasa menginjak umur secara alami, secara
natural, jiwa Anda bersuara, jiwa Anda menjerit untuk apa?

Butuh kepada kehadiran seorang anak untuk menjadikan Anda merasa sebagai
manusia yang sempurna, lelaki yang sempurna, wanita yang sempurna. Apalah
artinya laki-laki ketika dia tidak bisa melahirkan seorang anak, apalah arti
seorang wanita ketika dia tidak bisa hamil dan menghadirkan seorang anak.
Semua orang menyadari ini, sehingga dengan lahirnya anak, dengan proses
pernikahan, Anda betul-betul akhirnya sampai pada satu titik, bahwa Anda bukan
Tuhan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 50 of 136


Tetapi Anda adalah hamba Allāh, sehingga ketika Anda mengingat orang tua
Anda, Anda akan teringat saya terlahir dari lelaki dan wanita, berarti saya bukan
Tuhan. Dan saatnya nanti Anda melahirkan seorang anak berarti Anda bukan
Tuhan, karena Tuhan it

‫َل ْم يَلِ ْد َو َل ْم يُو َل ْد‬

Sebagaimana Anda dalam rumah tangga, bisa jadi Anda bukan satu-satunya
anak, tetapi Anda punya saudara. Di kampung itu Anda juga bukan satu-satunya
anak, banyak teman sejawat Anda seumuran dengan Anda, sebaya dengan
Anda yang membuktikan bahwa Anda bukan Tuhan, karena apapun yang bisa
Anda lakukan, bisa dilakukan oleh teman-teman And

Sehingga pernikahan ini manfaat terbesarnya adalah membuktikan,


mengantarkan Anda untuk mengakui bahwa Anda hamba bukanlah Tuhan.

Fir'aun lakanatullah alaih lupa akan hal ini, keberhasilan, kekayaan, kekuasaan
dia, menjadikan dia lupa daratan, sehingga dia mengatakan

‫األ َ ْع َلى‬
ْ ‫أَنَا َربُّ ُك ُم‬

“Aku adalah Tuhan kalian yang paling perkasa, paling berkuasa.” [QS An Nazi’at:
24

Tetapi, Subhanallah dia tidak bisa mendustakan, Allāh buktikan kepada Fir’aun,

‫َل ْم َيلِ ْد َو َل ْم ُيو َل ْد‬

“Bahwa Tuhan itu tidak pernah diperanakkan dan juga tidak pernah beranak.

Fir'aun lupa sejarah boleh, bisa jadi lupa sejarah bahwa dia adalah anak, dia
terlahir melalui proses kelahiran, tetapi seperkasa apapun, se-digjaya apapun
seorang dia tidak bisa melawan hati nurani, bahwa dia rindu untuk bisa
menimang seorang anak

Dia seorang manusia biasa. Seperti apapun sombongnya, hati nuraninya akan
berkata, kehadiran seorang anak yang dia cium, yang dia timang, yang dia goda,
itu adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup di dunia.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 51 of 136


]

Maka Allāh jadikan Fir'aun mandul (tidak punya anak keturunan) sehingga
akhirnya dia tergoda untuk mengangkat anak, maka diambil Nabi Musa
Alaihissalam yang oleh orang tuanya telah diletakkan dalam sebuah peti dan
kemudian dihanjutkan ke sungai Nil

Kemudian diambil oleh Fir'aun secara sembunyi-sembunyi, dia mengira tidak ada
yang mengetahui, dia rawat, dia ingin melampiaskan sebagian dari nalurinya
sebagai manusia biasa, menimang anak. Subhanallah

Sehingga kehadiran pernikahan itu salah satu manfaatnya adalah untuk


membuktikan bahwa Anda manusia, bukan Tuhan, karena Tuhan itu

‫َل ْم يَلِ ْد َو َل ْم يُو َل ْد‬

Karena itu ketika Anda ingat orang tua Anda, ingatlah bahwa Allāh

‫َل ْم يَلِ ْد َو َل ْم يُو َل ْد‬

Ketika Anda ingat kepada anak Anda, katakan bahwa Allāh itu tidak Pernah lahir
dan tidak melahirkan.

Ketika Anda rindu kepada istri Anda, naluri sebagai seorang laki-laki atau naluri
sebagai seorang wanita ingin disayangi, ingin dilindungi, ada rindu kepada
pasangan Anda, maka itu adalah satu petir yang menyambar nalar Anda agar
Anda sadar bahwa Anda bukanlah Tuhan

Yang namanya Tuhan itu

‫َو َل ْم َي ُك ْن َّل ٗه ُكفُ ًوا ا َ َح ٌد‬

Allāh tidak punya partner, Allāh tidak punya pesaing, Allāh tidak punya pasangan,
Subhanallah. Tidak ada yang bisa menyaingi Allāh Subhanahu wa taal

‫واهلل تعالى أعلم‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 52 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _01 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _06 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-11
📖 *Tujuan & Manfaat Pernikahan (Bagian Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وصحبه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Kaum muslimin anggota grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa


dirahmati Allāh Subhanahu wa Ta'ala

Di antara tujuan kita menikah bukan karena kita hiperseks, gila, haus, nafsu.
Tidak! Selain ibadah, selain betul dalam pernikahan itu melampiaskan nafsu,
tetapi ingat dalam pernikahan konsep tolong-menolong itu nyata.

Suami menolong, melindungi, melayani, membimbing, menyantuni. Istripun


demikian. Melayani, membantu, mendukung, mengabdi, kemudian berbakti
kepada suami. Subhanallah.

Sehingga terciptalah tolong-menolong luar biasa, kesetiaan yang luar biasa.


Karena Allāh telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sosial, tidak bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri, pasti butuh kepada kehadiran orang lain.
Siapapun kita.

Sehingga suami harus berpikir bahwa dia menjadi suami bukan untuk
mengeksploitasi. Tapi dia melayani, menyantuni, melindungi, membimbing maka
itu dalam Al-Qur'an Allāh katakan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 53 of 136


_

fi
.

ُ ‫ٱلر َج‬
‫ال َق ٰوَّ ُمو َن‬ ِّ
[QS An-Nisa: 34

Lelaki suami itu pemimpin yang bertugas, ‫( َق ٰوَّم‬meluruskan, membimbing) istrinya.

Kemudian dalam Al-Qur'an Allāh juga katakan

ِ ‫لر َج‬ ِ ِ ِ ِ
‫ال َع َل ْي ِه َّن َد َر َج ٌة‬ ِّ ‫َو َل ُه َّن مث ْ ُل ٱ َّلذى َع َل ْي ِه َّن ِب ْٱمل َ ْع ُروف َول‬

“Kaum wanita itu punya hak yang harus engkau tunaikan wahai kaum lelaki,
wahai kaum suami. Yang hak wanita itu setimpal dengan kewajiban yang mereka
jalankan.” [QS Al-Baqarah: 228

Sehingga dalam rumah tangga bukan hanya eksploitasi, tapi yang lebih
dilakukan adalah melayani. Karena itu jangan sampai menjadi suami yang hobi
menginventaris hak. Tetapi jadilah suami yang rajin menginventaris kewajiban.

Kewajiban diri Anda kepada istri. Kalau Anda sebagai seorang wanita, kewajiban
sebagai seorang istri apa yang harus Anda lakukan untuk suami. Sehingga
terjadi kesetiaan yang timbal balik karena semangat menikah bukan eksploitasi.

Menikah itu adalah melayani, menikah itu adalah melindungi, menikah itu adalah
untuk memberi, bukan mengemis. Kita menikah bukan untuk mengemis cinta.
Kita menikah bukan untuk mengemis pelayanan, tetapi kita menikah untuk
memberi kedermawanan. Jiwa seorang mukmin telah ditanam oleh Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam dengan sabdanya

ُّ ‫خيْ ٌر ِم َن ا ْليَ ِد‬


‫السفْ َلى‬ َ ‫ا ْليَ ُد ا ْل ُع ْليَا‬

“Jadilah orang yang senantiasa bersemangat memberi lebih, dibanding


semangat menerima.

Suami tidak sepatutnya menjadi suami pengemis. Suami bermental pengemis.


Yang hanya bisa meminta, meminta, meminta kepada istrinya. Tapi tidak memiliki
semangat, tidak memiliki dedikasi untuk memberi dan melayani dan melayani.

Istripun demikian, tidak sepatutnya istri itu hanya mengeksploitasi suami. Apa
yang saya dapat? Apa lagi yang saya harus minta dari suami? Tetapi istri

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 54 of 136


]

sepatutnya menjadi istri yang dermawan. Yang terus melayani dan terus
melayani tanpa pamrih.

Kenapa? Karena di sanalah terletak surganya. Di sanalah terletak surganya.


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda

ِّ‫خــلِي ا ْل َجن َّ َة ِمـ ْن أَي‬ َ ‫ج َها؛ ِقـ‬


ُ ‫ـيل َل ـ َها ا ْد‬ ‫ح ِفظَتْ فَ ـ ْـر َ ـ‬
‫ َوأَطَ ــا َعــتْ زَ ْو َ ـ‬،‫ج َها‬ َ ْ‫ص ا َمــت‬
‫ َو َ ـ‬،‫ش ْ ـه َـر َهــا‬ ‫ َو َ ـ‬،‫س َها‬ َ ‫إِذَا‬
َ ُ‫ص َّلتْ ْامل َ ـ ْـرأَة‬
َ ‫خـ ْـم‬
.”‫شئ ِْت‬ ِ ‫اب ا ْل َجن َّ ِة‬ ِ ‫أَبْ َو‬

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan


Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan
dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau
mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan
hasan oleh Syaikh al-Albany)

Kalau wanita itu sudah rajin menunaikan shalat lima waktu, senantiasa berpuasa
Ramadhan dan senantiasa tunduk patuh kepada suaminya. Apa yang terjadi?

Kelak di hari kiamat akan dikatakan kepadanya, “silahkan engkau masuk ke


dalam surga dari pintu surga yang 8 itu dari manapun engkau suka.”

Sebaliknya suami ketika suami hanya bisa mengeksploitasi, meminta, meminta,


meminta haknya tapi dia tidak respek, dia tidak peduli, bahkan mungkin dia
mengabaikan sebagian atau bahkan mungkin banyak dari hak istrinya. Apa yang
terjadi? Pintu neraka yang terbuka, bukan pintu surga yang terbuka

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda

َ ‫َكفَى ِبامل َ ْر ِء إِثْما ً أ ْن ُي‬


ُ ‫ض ِّيعَ َم ْن َي ُق ْو‬
‫ت‬

“Cukup sebagai dosa besar yang akan menjerumuskan engkau ke dalam neraka
bila engkau itu telah menelantarkan nafkah orang yang wajib engkau nafkahi.”

Dan para ulama sepakat orang pertama yang harus dinafkahi adalah istri dan
anak keturunannya. Karena itu jangan jadi suami yang bermental pengemis,
jangan menjadi istri yang bermental sebagai pengemis. Jadilah suami, jadilah
istri yang bermenta

‫ا ْليَ ُد ا ْل ُع ْليَا‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 55 of 136


l

“Tangan berada di atas. Lebih suka melayani.

Itu yang digambarkan oleh Abdullah Ibnu Abbas Radhiyallahu Ta'ala Anhu. Ketika
suatu hari didapatkan beliau berdandan cakep, ganteng, rupawan, tampan
rupawan.

Murid-muridnya heran. Engkau seorang ulama besar berdandan seperti ini.


Apalagi dia seorang ahli tafsir. Pantaskah seorang ulama besar berdandan,
perlente, sehingga tampan. Maka, Abdullah Ibnu Abbas memberikan alasan yang
sangat menakjubkan

‫ كما أحب أن تتزين لي‬،‫إني ألحب أن أتزين للمرأة‬

Aku berdandan, aku senang berdandan karena aku pun senang bila istriku
berdandan. Jadi aku berdandan bukan agar engkau puji. Tapi agar istriku
senang. Sebagaimana kalau istriku berdandan tampak cantik jelita aku pun
senang.

Muhammad ibn Ali ibn Ali Husain bin Abi Thalib, atau yang lebih dikenal dengan
Muhammad al-Hana yah. Suatu hari menemui tamu, menemui murid-muridnya
dengan menggunakan kain syal yang berwarna merah kemudian janggutnya
atau jenggotnya meneteskan misk. Sehingga sangat harum sekali beliau
menemui tamu.

Murid-murid beliau segera bertanya, “Subhanallah engkau mengenakan minyak


wangi yang sedemikian harum. Ada acara apa? Mau ke mana? Ada momentum
apa? Sehingga minyak wangi yang kau kenakan begitu semerbak. Dan engkau
penampilannya luar biasa, kelihatan tampan rupawan”.

Apa katanya? Ini syal yang melekat di punggung ini adalah, itu baru saja
dipakaikan oleh istriku ketika aku hendak keluar. Istriku yang mendandani. Dan
minyak wangi yang menetes dari janggut ku ini adalah istriku yang memberi.
Subhanallah.

Tentu istri ingin suaminya semerbak harum. Penampilannya tampan. Jadi dia
berdandan bukan untuk Anda. Jangan kira saya berdandan karena Anda. Tapi ini
berdandan adalah untuk menuruti hasrat istri. Memuaskan kemauan istri.
Subhanallah

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 56 of 136


fi
.

Itulah rumah tangga yang harmonis, Subhanallah.

Sekali lagi jangan jadi suami yang bermental pengemis, istri yang bermental
pengemis. Tapi jadilah suami yang bermental dermawan, menyantuni,
melindungi, melayani.

Sebagaimana jadilah istri yang dermawan. Istri yang senantiasa berorientasi


melayani suami, memuaskan suami. Bukan hanya bertanya apa yang telah saya
dapat dari suami

Wallahu Ta'ala A'lam

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 57 of 136


.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _02 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _07 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-12
📖 *Tujuan & Manfaat Pernikahan (Bagian Ketiga)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫ والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله أما بعد‬،‫الحمد هلل‬

Kaum muslimin anggota grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa


dirahmati oleh Allāh Subhanahu wa Ta'ala

Di antara tujuan kita menikah selain menikah itu adalah sebuah ibadah,
pernikahan adalah mengantarkan Anda untuk mengakui tentang keEsaan Allāh.

Sehingga seperti Allāh gambarkan

ۭ ً َ‫س ُك ْم أَزْ ٰو‬


‫جا‬ َ ‫َو ِم ْن َءايَـ ِٰت ِهۦٓ أ َ ْن‬
ِ ُ‫خ َلقَ َل ُكم ِّم ْن أَنف‬

Di antara tanda keagungan Allāh, adalah Allāh menciptakan dari diri kalian
pasangan-pasangan kalian ‫ـس ُـك ن ُـ ٓوا ۟ إِ َل ـ ـ ـ ـ ـ ـيْـ َـهـا‬
‫ ِّلـت َـ ْـ‬- agar kalian mendapatkan kedamaian,
ketika kalian kembali kepada istri-istri kalian atau kepada pasangan kalian

Di antara tujuan kita menikah, tujuan menikah salah satunya adalah Anda
melangsungkan, menjadi bagian dari tongkat estafet kepemimpinan di muka
bumi ini.

Allāh telah menciptakan manusia sebagai khalifah.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 58 of 136


fi
.

‫خلِيفَ ًۭة‬ ِ ‫ٱأل َ ْر‬


َ ‫ض‬ ِ ‫ال ربُّ َك لِ ْل َم َلـٰ ِٓئ َك ِة إِنِّى َج‬
ْ ‫اع ٌ ۭل ِفى‬ َ َ ‫َو إِذْ َق‬

"Dan ingatlah tatkala Rabb-Mu berkata kepada para malaikat, Aku akan
menciptakan khalifah/pemimpin di muka bumi ini." [QS Al-Baqarah: 30

Dan Allāh dalam ayat lain, Allāh juga dengan tegas mengatakan:

ْ َ‫ٱست َ ْع َم َر ُك ْم ِفي َها ف‬


ُ‫ٱستَغ ِْف ُروه‬ ْ ‫َو‬

"Allāh menginginkan memerintahkan kalian agar memakmurkan bumi ini." [QS


Hud: 61

Sehingga terjadinya proses lahir melahirkan, lahir melahirkan, pernikahan


kemudian terjadi proses kelahiran, itu adalah bagian dari rencana Allāh, itu
bagian dari perintah Allāh agar dunia ini terus makmur dengan ibadah kepada
Allāh Subhanahu wa Ta'ala

Andai dunia ini tidak dimakmurkan, tidak diramaikan dengan ibadah maka dunia
ini tidak ada artinya dihadapan Allāh.

‫ال ُّدنْ َيا َم ْل ُعونَ ٌة َم ْل ُعو ٌن َما ِفي َها‬

Kata Nabi: "Dunia ini terkutuk, jauh dari kasih sayang Allāh jauh dari rahmat Allāh
Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana penghuninya, semua jauh dari kasih sayang
Allāh.

‫إِالَّ ِذ ْك َر اهللَِّ َو َما َواالَهُ َو َع ِاملًا أ َ ْو ُمت َ َع ِّل ًما‬

Kecuali segala sesuatu yang itu adalah dzikir kepada Allāh atau hal yang
mendukung terlaksananya dzikir ibadah kepada Allāh Subhanahu wa Ta'ala

Dan pernikahan itu menjadi salah satu ketentuan alam yang telah Allāh tentukan
agar di dunia ini terus tercipta, terlahir hamba-hamba Allāh yang akan
mengikrarkan, beribadah kepada Allāh menegakkan dzikir kepada Allāh
Subhanahu wa Ta’ala

Karena itu Nabi berpesan kepada umatnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 59 of 136


"

ِ ‫تَزَ َو ُج ْوا ال َو ُد ْو َد ا ْل َو ُل ْو َد فإني ُم َك‬


‫اث ٌر ِب ُك ُم األ ُ َم َم يوم القيامة‬

Nikahilah oleh kalian wanita-wanita yang penyayang (‫)ال ـ َو ُد ْو َد‬, subur (‫)ا ْل ـ َو ُل ـ ْو َد‬. Karena
aku nanti dihadapan Allāh akan saling membandingkan (berbanding-bandingan)
umat dengan para nabi

Apa fungsinya? Kenapa banyaknya umat dijadikan sebagai sebuah


perbandingan (kebanggaan)? Kenapa Nabi sampai mengharapkan, sangat
mengharap agar umat beliau menjadi umat yang terbesar?

Karena beliau mendapat tugas dari Allāh Subhanahu wa Ta'ala sebagai seorang
Rasul, sebagai seorang Nabi untuk mengajak manusia mengikrarkan,
melantunkan ibadah, mengikrarkan tauhid, ibadah kepada Allāh Subhanahu wa
Ta’ala yang itu merupakan fungsi dari diciptakannya manusia

‫ۡحك َۡم ِة‬ َ ٰ‫ع إِ َلى‬


ِ ‫س ِبي ِل َر ِّب َك ِبٱل‬ ُ ‫ٱ ۡد‬

"Serulah manusia untuk berbondong-bondong menuju jalan Allāh dengan cara-


cara yang bijak." [QS An-Nahl: 125

Sehingga dengan pernikahan terlahirnya anak keturunan, berarti kita telah


mensukseskan misi menjadikan dunia ini makmur dengan ibadah kepada Allāh
Subhanahu wa Ta’ala

Di antara tujuan pernikahan yang ini menjadi poin terakhir yang saya sampaikan
pada kesempatan ini, bahwa pernikahan itu adalah suatu benteng yang kokoh,
suatu bata yang harus kita susun untuk menciptakan masyarakat yang muslim
dan muslimah

Kalau rumah tangga itu harmonis maka seluruh masyarakat pun akan segera
harmonis, tapi ketika rumah tangga itu rusak, satu rumah tangga rusak, satu
rumah tangga lagi rusak, maka tatanan masyarakat itu akan rusak semuanya

Untuk itu kita harus sadar bahwa baiknya masyarakat majunya suatu negeri,
jayanya suatu negeri diawali dari rumah tangga. Bagaimana Anda mendidik anak
keturunan Anda. Bagaimana Anda tolong menolong membangun generasi masa
depan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 60 of 136


.

Anda, ketika Anda menikah bukan lagi saatnya untuk berpikir, "Saya mencari
kepuasan seksual, mencari kepuasan ini dan itu", Tidak!

Tetapi Anda harus berorientasi ke depan dari rumah tangga inilah akan terlahir
pemimpin-pemimpin di masa depan. Dari keluarga ini akan terlahir orang-orang
shalih yang akan memimpin dunia ini, memakmurkan dunia ini dengan ibadah
kepada Allāh Subhanahu wa Ta’ala

Oleh karena itu Nabi dulu berpesan kepada kaum suami (calon-calon suami),
beliau mengatakan

‫خيَّ ُروا لِنُطَ ِف ُك ْم‬


َ َ‫ت‬

"Kalau kalian ingin menikah, menyalurkan nafsu, pilihlah di mana engkau akan
meletakkan benihmu itu, jangan sembarangan engkau menikah yang penting
cantik jelita

ٍ‫تُن ْ َكحُ املرأَةُ ِأل َ ْربَع‬

Wanita itu dinikahi karena empat alasan (biasanya empat alasan). Karena
kecantikan, harta, jabatan (kedudukan), dan karena agama

ِ ‫فَاظْفَر ِبذ‬
ِ ‫َات ال ِّد‬
‫ين‬ ْ

Kata Nabi, "Pilihlah wanita yang beragama.

َ ‫تَ ِربَتْ يَ َد‬


‫اك‬

Niscaya engkau akan beruntung

Karena dari wanita yang shalihah akan terlahir generasi-generasi yang shalih
dan shalihah, sebaliknya demikian pula jangan nikahkan anak Anda dengan
orang yang kaya, tampan tapi tidak mempunyai agama.

‫ض ْو َن ِدين َ ُه‬
َ ‫إِذَا أَتَا ُك ْم َم ْن تَ ْر‬

Kalau datang kepadamu lelaki yang agamanya engkau ridhai, agamanya baik

‫خ ُل َق ُه‬
ُ ‫َو‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 61 of 136


.

"

Akhlaknya baik,
ِ َ ‫فأ‬
- ‫نك ُحوا‬
Nikahkan dia, terima lamarannya karena dari merekalah akan terlahir generasi-
generasi yang shalih

Karenanya saudaraku seiman dan seaqidah, di manapun Anda berada

Generasi masa depan pemimpin masa depan terletak pada rumah tangga. Masa
depan negara kita sangat bergantung kepada kesuksesan kita membangun
rumah tangga.

Karena itu jangan lihat rumah tangga itu hanya kesenangan sesaat tetapi itu
adalah kesuksesan masa depan, masa depan negara kita, masa depan bangsa
kita, masa depan masyarakat kita, sangat bergantung bagaimana kita menikah,
bagaimana kita mengarungi bahtera rumah tangga ini

Sebagai penutup, saya berpesan tujuan-tujuan yang mulia tersebut tidak akan
bisa terwujud hanya berbekalkan dengan modal kekuatan kita kehebatan ilmu
kita, keluasan pengalaman kita. Tidak!

Semua itu hanya bisa terlaksana dengan pertolongan dan karunia Allāh
Subhanahu wa Ta’ala. Karena itu senantiasa lantunkanlah doa kepada Allāh,
agar Allāh membenahi rumah tangga kita, membenahi anak keturunan kita

‫ني‬
َ ‫ح‬ِ ِ‫ٱلصـٰل‬
َّ ‫َب لِى ِم َن‬
ْ ‫به‬
ِّ ‫َر‬

Para Nabi saja berdoa:

‫ني‬
َ ‫ح‬ِ ِ‫ٱلصـٰل‬
َّ ‫َب لِى ِم َن‬
ْ ‫به‬
ِّ ‫َر‬

"YāAllāh, berikanlah aku keturunan yang shalih." [QS As-Saffat: 100

Para Nabi juga berdoa:

ٓ‫صلِحْ لِى ِفى ذ ُِّريَّ ِتى‬


ْ َ ‫َوأ‬

"Benahilah anak keturunanku." [QS Al-Ahqaf: 15

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 62 of 136


Dan masih banyak lagi doa-doa yang dicontohkan oleh para ulama, para orang-
orang shalih dan para Nabi tentunya, bagaimana kita terus bersandar kepada
Allāh, memohon kepada Allāh agar rumah tangga kita betul-betul menjadi baitiy
jannatiy (‫)بيتي جنتي‬.

Wallahu Ta'ala A'lam.

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 63 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _RABU
| _03 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _08 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-13
📖 *Hukum Pernikahan (Bagian Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Alhamdulillah kembali saya hadir ke tengah ruang siar Anda untuk bersama-
sama
ِ ‫فَ ِّق ْه ُه ِفي ال ِّد‬
‫ين اهلل‬
Guna mewujudkan mimpi kita semua yaitu, "Baiti Jannati (Rumahku adalah
Surgaku)"

Rumahku adalah Surga duniaku sebelum aku kelak dengan izin Allāh
Subhānahu wa Ta’āla masuk ke dalam Surga di akhirat

Berbicara tentang pernikahan, satu pertanyaan yang sepatutnya Anda jawab dan
kita jawab bersama, sebelum kita melangkah lebih jauh dengan menikah dan
membangun rumah tangga

Apa hukumnya menikah bagi diri saya?

Mungkin Anda telah mendengar, mungkin Anda telah mempelajari tentang


hukum pernikahan secara umum dan Anda juga mungkin sering mendengar dan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 64 of 136


,

fi

menghadiri langsung prosesi-prosesi pernikahan, walimah-walimahan yang di


sana disampaikan ceramah-ceramah umum, mauizhah-mauizhah, ataupun
nasihat-nasihat

Dan tentunya sebagaimana itu yang saya alami, ketika kita menikah, atau kita
menghadiri acara-acara semacam itu, seringkali terbetik dalam diri kita ingin
menikah tetapi di saat yang sama pertanyaan lain segera datang dan berkata:
"Apakah hukumnya menikah bagi saya, wajibkah, sunnahkah, mubahkah atau
bahkan bisa jadi haram?".

Karena tentu pernikahan itu bukanlah satu ritual, satu akti tas yang suka-suka
Anda lakukan, karena pernikahan itu adalah menjalankan tuntunan syari'at.
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam suatu hari, ketika mendapatkan satu
fenomena unik di sebagian sahabatnya di mana sebagian pemuda.

Sekali lagi sebagian pemuda dari sahabat beliau bertekad untuk tidak menikah
dengan alasan bahwa menikah itu akan menyibukkan dirinya dari beribadah
kepada Allāh, sedangkan kita diciptakan di dunia ini, kita hadir di dunia ini dalam
rangka menegakkan 'ubudiyyah kepada Allāh.

ِ ‫نس إِ َّال لِيَ ۡعبُ ُد‬


‫ون‬ ِ ۡ ‫خ َلقۡتُ ٱ ۡلج ِ َّن َو‬
َ ‫ٱإل‬ َ ‫َو َما‬

"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menegakkan ibadah
kepada-Ku." (kata Allāh) [QS Adh-Dhariyat: 56]

Sebagian pemuda tersebut berpikir bahwa menikah itu akan menyita banyak
tenaga, waktu, pikiran sehingga konsentrasi kita beribadah kepada Allāh akan
tersita. Maka dia bertekad untuk tidak menikah, apapun risikonya.

Dia sadar bahwa dia butuh, dia punya nafsu, punya syahwat, namun dia
bertekad untuk mengendalikan bahkan mengalahkan nafsu tersebut agar dia
bisa maksimal beribadah kepada Allāh. Itu cara pandang beliau

Tapi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, beliau diutus dengan ‫ـح ِـن ي ِــف يَّـ ُة‬
‫ ِديْ ـ ـ ـ ـ ـ ــن ا ْل َـ‬agama
yang moderat, agama yang tengah-tengah, tidak ekstrem kanan ataupun
ekstrem kiri.

Mengetahui gejala yang tidak sehat ini, beliau segera mencari pemuda tersebut
dan berusaha meluruskan cara pandangnya. Bahwa pernikahan itu tidak
sepatutnya diperadukan dengan ibadah kepada Allāh.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 65 of 136


fi
.

Kenapa? Karena pernikahan bagian dari perintah Allāh, pernikahan bagian dari
syariat Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam yang bila kita lakukan dengan
benar itu akan menjadi ibadah tersendiri, bukan hanya shalat, puasa, haji atau
berdzikir tapi menikahpun menjadi ibadah

Beliau berkata kepada pemuda tersebut:

‫أَنْت ا َّل ِذي ُق ْلت َكذَا َو َكذَا‬

"Engkaukah yang berkata demikian dan demikian?

Ingin mengoptimalkan waktunya untuk beribadah puasa di siang hari dan shalat
di malam hari.

Pemuda tersebut pun mengakuinya dan kemudian Nabi shallallahu 'alayhi wa


sallam meluruskan cara pandang pemuda tersebut, bahwa semangat beribadah
tidak sepatutnya mengabaikan pernikahan, karena pernikahan adalah bagian
dari ibadah

Beliau mengatakan:

ِ ْ‫َوا َّل ِذي نَف‬


‫سي بيَ ِد ِه‬

"Sungguh demi Allāh, yang jiwaku ada di dalam genggaman-Nya.

‫شا ُك ْم هللِ و َوأَتْ َقا ُك ْم َل ُه‬ ْ َ ‫إِنِّيْ َأل‬


َ ‫خ‬

"Sungguh aku adalah orang yang paling khasyah, paling takut dan paling
bertakwa kepada Allāh dibandingkan kalian semua, walau demikian
kesempurnaan takwa, kesempurnaan khasyah yang aku miliki tidak menjadikan
aku terhalangi dari makan dan minum, tidur, dan juga dari menikahi wanita.

Kemudian Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam menyatakan

ْ‫س ِمنِّي‬
َ ْ‫سن َّ ِتيْ فَ َلي‬ َ ‫فَ َم ْن َر ِغ‬
ُ ‫ب َع ْن‬

"Inilah tuntunanku, inilah ajaranku, inilah syariatku.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 66 of 136


.

"

"

"

"

Sehingga siapapun yang berusaha memperadukan antara ibadah kepada Allāh


dengan menikah, dengan memenuhi hak biologis dirinya maka itu, ْ‫س ِمنِّي‬
َ ْ‫فَ َلي‬.

Kata Nabi: Dia tidaklah termasuk dari umatku, dia tidak sedang menjalankan
tuntunanku.

Karenanya wajar dan juga seharusnya Anda senantiasa berkata dan bertanya
kepada diri Anda agar Anda tidak salah langkah

Apakah hukum pernikahan bagi saya?


Apakah mubah, sunnah, atau bahkan bisa jadi wajib?

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf kepada Anda, di manapun Anda berada dan sebagai penutup

‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬

Sampai jumpa di lain kesempatan

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 67 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _KAMIS
| _04 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _09 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-14
📖 *Hukum Pernikahan (Bagian Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Kalau kita kembali kepada referensi-referensi qih, kita akan dapatkan


kontroversi, perselisihan pendapat, persilangan pendapat di kalangan para
ulama.

Ada yang menyatakan bahwa pernikahan itu hukumnya mubah, karena


substansi dari pernikahan itu hanyalah melampiaskan nafsu, bagaikan makan,
bagaikan minum, bagaikan tidur. Sebagaimana makan dan minum itu mubah,
sebagaimana tidur itu mubah, demikian pula pernikahan.

Karena inti dari semua itu hanyalah melampiaskan nafsu, melampiaskan hasrat,
sebagaimana Anda berhasrat untuk makan, Anda juga berhasrat untuk
berhubung badan. Sebagaimana makan dan minum itu mubah, maka
berhubungan badan melalui prosesi pernikahan itu juga mubah. Demikian logika
sebagian ulama

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 68 of 136


fi
*

fi

Sebagian ulama lagi mengatakan tidak, pernikahan itu sunnah bagi semua
orang, baik pemuda tua yang sudah menikah ataupun yang belum menikah,
semuanya sunnah.

Kenapa? Karena dengan jelas Nabi menyatakan bahwa pernikahan itu adalah
sunnah, itu adalah tuntunan Nabi. Maka berarti menikah itu sunnah hukumnya

Sebagian lagi berkata tidak demikian, pernikahan itu bahkan hukumnya wajib.
Kenapa demikian? Karena, kalau Anda tidak menikah maka sangat
dimungkinkan Anda terjerumus dalam perzinaan, karena melawan kebutuhan
biologis itu sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia

Sebagaimana Anda tidak akan pernah kuasa melawan kantuk, Anda pasti tidur.
Anda juga tidak akan kuasa melawan rasa lapar dan dahaga, cepat atau lambat
kalau Anda paksakan tidak makan dan tidak minum Anda akan binasa

Kalau Anda ingin tetap bertahan hidup, Anda harus makan dan minum,
sebagaimana halnya dengan kebutuhan biologis Anda yang satu ini yaitu
kebutuhan akan melampiaskan nafsu birahi Anda.

Anda tidak akan kuasa menahannya terus menerus. Mungkin sesaat mungkin
dalam satu kondisi Anda mampu, tapi untuk seterusnya tidak. Anda cepat atau
lambat akan terkalahkan dan akan terjerumus dalam perbuatan dosa.

Dengan kata lain untuk Anda bisa terhindar dari perbuatan zina, untuk Anda bisa
terhindar dari perbuatan maksiat melampiaskan nafsu birahi dengan cara-cara
yang tidak dibenarkan, dengan cara-cara yang menyimpang dari aturan syariat.
Tidak ada cara lain kecuali dengan cara menikah, karena Allāh Subhānahu wa
Ta'āla telah ber rman:

‫ني‬ ِ ‫ج ِه ۡم أ َ ۡو َما َم َل َكتۡ أَيۡ ٰمَن ُ ُه ۡم فَ ِإنَّ ُه ۡم َغيۡر َم ُل‬


َ ‫وم‬ ِ ‫َوٱ َّل ِذي َن ُه ْم لِفُ ُرو‬
ِ َ‫ج ِه ْم َحـ ِٰفظُو َن ۞ إِ َّال َع َلىٰٓ أَزۡ ٰو‬
ُ

Dan orang-orang yang senatiasa menjaga kemaluan mereka, kecuali dari istri-
istri mereka atau pun budak-budak (hamba sahaya) yang mereka miliki. Tatkala
mereka melampiaskan nafsunya kepada istri atau pun kepada budak (hamba
sahayanya) maka mereka tidaklah tercela." [QS Al-Mukminun: 5-6

Alias ketika Anda melampiaskannya dengan cara-cara lain, tidak dengan cara
menikah, tidak dengan cara melampiaskan kepada budak (hamba sahaya) Anda,
sudah bisa dipastikan Anda akan terjerumus dalam perbuatan dosa yaitu zina

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 69 of 136


fi

‫أعاذنا اهلل وإياكم‬

Dan karena perbuatan zina tidak mungkin bisa dihindari kecuali dengan cara
menikah maka sebagian ulama menyimpulkan, berarti pernikahan itu wajib
hukumnya. Kenapa demikian? Karena

‫ما ال يتم الواجب إال به فهو واجب و ما َال يتم ترك الحرم اال به و هو واجب‬

Meninggalkan zina itu hukumnya wajib, dan untuk bisa meninggalkan zina, tidak
mungkin bisa Anda lakukan secara continue (terus menerus) kecuali dengan
cara menikah, dengan cara melampiaskan nafsu birahi Anda dengan menikah

Maka berarti kesimpulannya menikah itu hukumnya wajib, sebagaimana


melakukan zina itu haram, dan untuk meninggalkan yang haram ini tidak bisa
dilakukan kecuali dengan cara menikah. Berarti menikah adalah sarana yang
paling efektif atau sarana yang efektif untuk bisa membendung diri Anda dari
perbuatan zina. Maka hukumnya wajib

Namun demikian tentu kalau kita renungkan dengan baik, kita analisa kembali
berbagai pendapat di atas, berbagai dalil yang mereka utarakan niscaya dalil-
dalil yang mereka utarakan tersebut sejatinya tidak saling beradu, tidak saling
bertentangan bahkan saling melengkapi

Karenanya sebagian ulama sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qudamah


dan yang lainnya, menyimpulkan bahwa seharusnya yang kita lakukan bukan
memperadukan dalil-dalil ini, tetapi mengkombinasikannya, menyinkronkan
semua dalil ini untuk bisa kita lakukan, untuk bisa kita kompromikan sehingga
menghasilkan satu kesimpulan hukum yang lebih akurat

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf kepada Anda, di manapun Anda berada

Dan sebagai penutup


.‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬
Sampai jumpa di lain kesempatan

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 70 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _JUM’AT
| _05 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _10 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-15
📖 *Hukum Pernikahan (Bagian Ketiga)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Al-Imam Ibnu Qudamah lebih lanjut menjelaskan tentang hukum pernikahan


berdasarkan tinjauan terhadap semua dalil dan fakta di lapangan

Sebagian ulama berpendapat bahwa nikah itu bagi sebagian orang hukumnya
wajib yaitu bagi orang-orang yang tidak bisa terhindar dari perbuatan zina kecuali
dengan cara menikah dan secara nansial dia mampu, secara sik dia mampu

Maka orang yang sudah merasa terancam dalam kondisi bahaya akan
terjerumus dalam perbuatan zina, maka hukumnya wajib bagi dia untuk menikah

Tetapi ada orang-orang yang dia mampu untuk menikah, namun dia belum
berada dalam kondisi yang genting, belum berada dalam kondisi yang gawat.
Dia masih mampu membentangi dirinya dengan berbagai akti tas lain

Dengan bekerja, dengan berpuasa, sehingga dia masih merasa aman dari
ancaman perbuatan zina apalagi dia berada dalam komunitas yang sehat, jauh

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 71 of 136


_

fi
d

fi
*

fi
fi
.

dari pergaulan bebas dari pemandangan yang mengumbar aurat. Dia jauh dari
semuanya itu, maka orang semacam ini hukumnya sunnah untuk menikah

Kenapa demikian? Karena sejatinya para ulama telah sepakat pernikahan itu
adalah suatu hal yang dianjurkan, sesuatu yang disyari'atkan dan membawa
banyak maslahat, banyak manfaat.

Mendatangkan banyak maslahat yang besar dari adanya kelangsungan


keturunan, adanya ta'awun (tolong menolong), melindungi, mendidik dan juga
dalam pernikahan banyak ibadah yang bisa dilakukan, yang tidak mungkin
dilakukan tanpa pernikahan

Termasuk (misalnya) dengan menikah berarti Anda telah berkontribusi secara


aktif membentengi istri Anda dari perbuatan zina, memberikan nafkah kecukupan
dan tentu itu adalah suatu amalan yang sangat terpuji dan bahkan diperintahkan.
Bahkan itu menjadi suatu kewajiban atas suami.

Sebagaimana istri, dengan menikah terbuka baginya pintu ibadah yang luar
biasa yaitu pintu surga semakin dekat dengannya. Rasulullah shallallahu 'alayhi
wa sallam bersabda

ِ‫ـجن َّ َة ِـم ْن أ َ ِّي أَبْـ َواب‬


َ ‫خـلِي ا ْل‬ َ ‫ج َها ِق‬
ُ ‫ـيل َلـ َها ا ْد‬ ‫ح ِفظَتْ فَ ْـر َـ‬
‫ج َها َوأَطَـا َعـتْ زَ ْو َـ‬ َ ْ‫ص ا َمـت‬
‫ش ْه َـر َهـا َو َـ‬ ‫س َها َو َـ‬ ‫إِذَا َـ‬
َ ُ‫ص َّلتْ ْامل َ ْـرأَة‬
َ ‫خ ْـم‬
ِ ‫ا ْل َجن َّ ِة‬
‫شئ ِْت‬

"Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan


Ramadan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya akan
dikatakan kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja
yang kamu inginkan'." [HR Ahmad: 1573

Bila wanita itu telah rajin menunaikan shalat lima waktu, dia juga rajin puasa
Ramadhan, dan dia taat kepada suaminya, maka kelak di hari kiamat wanita
tersebut akan mendapatkan kabar gembira.

Disampaikan kepadanya: "Wahai wanita yang shalihah, silakan engkau masuk


ke dalam surga dari pintu yang mana yang engkau suka.

Tentunya ini suatu fadhilah (keutamaan) yang tidak mungkin didapat oleh wanita
tanpa menikah. Sehingga tidak diragukan dengan berbagai pertimbangan ini,
pernikahan itu sunnah bagi Anda, walaupun Anda tidak merasa terancam dari
perbuatan zina.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 72 of 136


"

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri ada orang-orang yang pernikahan itu kurang
dianjurkan alias makruh baginya

Kenapa? Walaupun dia memiliki hasrat, memiliki nafsu tetapi secara nansial dia
belum mampu menjalankan tanggung jawab sebagai seorang suami ataupun
sebagai seorang istri.

Kekanak-kanakan, belum adanya kematangan sikap, kedewasaan, pola pikir dan


secara nansial juga belum mampu. Maka dengan menikah atau memaksakan
diri menikah, berpotensi menjerumuskan diri dalam perbuatan dosa, yaitu apa?
Menelantarkan hak suami, mengabaikan hak istri

Padahal Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam telah bersabda

‫يقوت‬
ُ َ ُ‫إثما أن ي‬
‫ضيِّعَ من‬ ِ
ً ‫باملرء‬ ‫كفى‬

"Cukuplah sebagai dosa yang besar yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam
neraka bila Anda telah mengabaikan (menelantarkan) nafkah orang yang wajib
engkau nafkahi yaitu anak dan istrimu.

Sebagaimana di sisi lain, ketika istri belum mampu untuk menunaikan kewajiban
sebagai seorang istri. Belum memiliki kedewasaan sikap, belum memiliki
kematangan mental, sehingga walaupun mungkin secara sik dia sudah besar,
dewasa, sudah baligh.

Tetapi ketika pola pikirnya kekanak-kanakan, sikapnya masih kekanak-kanakan,


sehingga dia belum mengetahui posisi diri sebagai seorang istri, seorang ibu
rumah tangga, dia belum memahami tanggung jawab.

Maka dengan dia menikah berpotensi menjerumuskan dirinya ke dalam


perbuatan dosa. Apa itu? Tidak menunaikan hak-hak suaminya. Rasulullah
shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda

‫إذا دعا الرجل اهله على فراش فَأَبَتْ أ َ ْن تَجِيْ َء‬

Bila suami mengajak istrinya untuk berhubungan badan di atas ranjangnya,


tetapi karena mungkin kekanak-kanakan istri, istri yang belum memahami
tentang tanggung jawabnya sebagai seorang istri dia enggan, dia tidak mematuhi
ajakan suaminya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 73 of 136


fi
.

"

fi
:

fi
‫فبات غضبان عليها‬

Akibatnya suaminya marah dan murka kepadanya

Apa yang akan terjadi?

‫فإن املالئكة تلعن حتى تصبح‬

Maka para malaikat akan melaknati wanita tersebut sampai pagi hari

Subhanallah, tentu ini ancaman yang berat, wanita yang belum memiliki
kedewasaan sikap, belum memiliki kematangan mental. Berpotensi ketika dia
menikah sebelum memiliki semua itu, berpotensi untuk terjerumus ke dalam
dosa. Bukan mendapatkan pahala (justru mendapatkan dosa)

Apalagi wanita tersebut belum merasa terancam, masih hidup dalam kondisi
rumah tangga yang kondusif. Maka pernikahan bagi mereka bisa jadi hukumnya
makruh karena ada kondisi yang dilematis, ada peluang mendapatkan pahala
besar, tapi juga ada peluang terjatuh dalam dosa yang besar pula

Karenanya dahulu Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam memberikan arahan kepada


para pemuda yang kondisinya semacam ini, ingin menikah tetapi belum mampu
secara nansial dan mereka juga masih bisa mempertahankan dirinya dari
ancaman perbuatan zina dengan berbagai trick yang akan dia lakukan

Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

‫ع ِمن ْ ُك ُم ا ْلبَا َءةَ فَ ْل َيتَزَ َّو ْج‬ ْ ‫ َم ِن‬،‫اب‬


َ ‫استَطَا‬ ِ َ‫الشب‬ َ ‫َيا َم ْع‬
َّ ‫ش َر‬

Wahai para pemuda! Siapapun dari kalian yang sudah mampu menanggung
tanggung jawab sebagai suami, membangun rumah tangga, menafkahi istri

‫فَ ْليَتَزَ َّو ْج‬


Segera menikah

Karena tidak diragukan, kalau sudah mampu kemudian menikah tentu lelaki
tersebut akan mendapatkan banyak manfaat, banyak pahala terbuka baginya
pintu kebaikan yang sangat besar

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 74 of 136


fi
!

Tetapi kata Nabi?


َّ ‫طعْ فَ َع َليْ ِه ِب‬
ِ ‫الص ْوم‬ ِ َ ‫ست‬
ْ َ‫َو َم ْن َل ْم ي‬
Namun siapa pun dari kalian yang belum mampu menikah hendaknya dia
berpuasa

Membentengi dirinya agar tidak terjerumus agar tidak terseret dalam perbuatan
dosa agar tidak terus dibanjiri oleh darah muda sehingga nafsunya bergejolak.
Hendaknya dia berpuasa

‫فَ ِإنَّ ُه َل ُه ِو َجا ٌء‬


Karena puasa itu akan mengendalikan, akan meredam dorongan nafsu
birahinya

Kenapa demikian? Dengan dia berpuasa, energinya akan berkurang, darah


mudanya akan menjadi stabil, bisikan setanpun akan menjadi melemah,
sehingga dia akan lebih mampu untuk bisa mengendalikan nafsunya

Bagi pemuda yang belum mampu menjalankan tanggung jawab sebagai suami
atau sebagai istri, bisa jadi pernikahan bagi mereka makruh karena mereka
dalam kondisi dilematis

Pernikahan mendatangkan banyak manfaat namun ketika itu dipaksakan,


padahal belum mampu secara nansial, secara psikologis, secara sikap, bisa
jadi dengan menikah mereka malah terjerumus dalam perbuatan dosa

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf kepada Anda, di manapun Anda berada

Dan sebagai penutup


.‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن ال إله إال أنت استغفرك وأتوب إليك‬
Sampai jumpa di lain kesempatan

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 75 of 136


.

fi
.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _08 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _13 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-16
📖 *Hukum Pernikahan (Bagian Keempat)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
َ‫ َـم ْن َي ْه ِـد ِه اهللَُّ فَـال‬.‫َات أ َ ْع َـمالِـنَا‬
ِ ‫س ِّيئ‬ ‫ َو َـ‬,‫سنَا‬ ِ ُ‫شرو ِر أَنْـف‬ ِ
ُ ‫ َونَـ ُعوذُ ِبـاهللَِّ ـم ْن ُـ‬,ُ‫ستَغ ِْف ُره‬ ‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ست َ ِعينُه‬
‫ َونَ ْـ‬,ُ‫ح َم ُده‬ ‫إِ َّن ا ْل َـ‬
‫ نَ ْـ‬,َِِّ‫ح ْم َد هلل‬
،ُ‫س و ُلـه‬ ْ َ ‫ش ِريْ َـك َلـ ُه َوأ‬
‫ش َـه ُد أ َ َّن ُم َـ‬
‫ح َّم ًدا َـع بْ ُدهُ َو َر ُـ‬ ‫ح َدهُ الَ َـ‬ ‫ش َـه ُد أ َ ْن الَ إِلـ َه إِالَّ اهللَُّ َو ْـ‬ ِ ‫ـضلِ ْل فَـالَ َه‬
ْ َ ‫ َأ‬,ُ‫ـاد َي َلـه‬ ْ ُ‫ َو َمـ ْن ي‬,ُ‫ـض َّل َلـه‬ ِ ‫ُم‬
‫أ َ َّما بَ ْعد‬

Sebagian ulama mengatakan bisa jadi pernikahan itu haram hukumnya. Kapan
itu? Kalau ternyata Anda betul-betul yakin bahwa Anda tidak akan bisa
menunaikan hak-hak sebagai seorang suami, hak-hak istri ataupun hak-hak
suami.

Kenapa? Karena pernikahan itu bukan ritual yang hampa. Pernikahan itu adalah
suatu akad yang kemudian diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi berupa
kewajiban menunaikan hak istri ataupun suami. Dan juga pernikahan akan
menjadikan Anda memiliki hak untuk mendapatkan layanan dari pasangan Anda

Allāh Subhānahu wa Ta’āla ber rman,

ِ ‫لر َج‬ ِ ِ ِ ِ
ۗ ‫ال َع َليْ ِه َّن َد َر َج ٌة‬ ِّ ‫َو َل ُه َّن مث ْ ُل ٱ َّلذى َع َليْ ِه َّن ِب ْٱمل َ ْع ُروف ۚ َول‬

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya.” [QS Al-Baqarah: 228

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 76 of 136


fi
d

fi

‫َو َل ُه َّن‬
Bagi kaum wanita, bagi istri-istri kalian

‫َو َل ُه َّن ِمث ْ ُل ٱ َّل ِذى َع َل ْي ِه َّن‬


Mereka punya hak yang setimpal dengan kewajibannya

ِ ‫لر َج‬
‫ال َع َليْ ِه َّن َد َر َج ٌة‬ ِ
ِّ ‫َول‬
Dan bagi kaum lelaki, kaum suami memiliki satu derajat yang lebih tinggi

Karena itu dalam struktur organisasi rumah tangga, walaupun hak istri setimpal
sebanding dengan kewajiban istri, hak suami sebanding dengan kewajiban
suami, walaupun tidak sama bentuk dan macamnya, tetapi ditinjau dari bobotnya
ditinjau dari manfaatnya hak istri sebanding dengan kewajiban istri hak suami
sebanding senilai dengan kewajiban suami

Namun demikian lelaki memiliki satu tingkatan yang lebih tinggi dibanding
wanita. Kenapa? Karena Allāh telah pilih baik secara sik, secara kodrat,
ataupun secara tanggungjawab. Lelaki kedudukannya lebih tinggi dibanding
wanita

Allāh Subhānahu wa Ta’āla ber rman

ِ ‫س‬
‫آء‬ َ ِّ ‫ال َق ٰوَّ ُمو َن َع َلى ٱلن‬
ُ ‫ٱلر َج‬
ِّ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” [QS An-Nisa : 34

Lelaki itu bertanggungjawab meluruskan, mendidik, membina, wanita yaitu istri-


istrinya. Karena itu, istri wajib taat kepada suami tetapi suami tidak wajib taat
kepada istri.

Sekali lagi, ini adalah satu level yang membuktikan bahwa lelaki lebih tinggi
kedudukannya dibanding wanita. Karena itu tuntutan rumah tangga, tidak
mungkin mereka setingkat. Karena ketika mereka sama tingkatnya pasti terjadi
perseteruan panjang yang tidak ada ujungnya

Karena itu Allāh kondisikan struktur organisasi rumah tangga, suami adalah
pemimpin, wanita adalah yang dipimpin. Bahkan Nabi shallallahu 'alayhi wa
sallam menjelaskan akan tanggungjawab ini

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 77 of 136


.

fi
,

fi
.

‫س ُج َد لِبَ ْع ِها َوذَلِ َك لِيْ ِعظَم ِ َح ِّق ِه َع َليْ َها‬ ُ ‫س ُج َد ِأل َ َح ٍد َأل َ َم ْر‬
ْ َ‫ت ْامل َ ْرأَةَ أ َ ْن ت‬ ِ ُ‫َل ْو ُكنْت‬
ْ َ‫آم ًرا ِأل َ َح ٍد أ َ ْن ي‬

Artinya: Andai aku punya kewenangan memerintahkan seseorang sujud kepada


sesama manusia, niscaya yang akan aku perintahkan adalah kaum istri agar
mereka sujud kepada suami-suami mereka. [HR At-Tirmidzi

Dengan demikian menurut pendapat sebagian ulama, bahwa pernikahan itu


kondisional. Bisa jadi bagi sebagian orang hukumnya wajib yaitu bila mereka
terancam dari perbuatan zina. Namun bisa jadi itu haram kalau ternyata
pernikahan hanya membawa petaka, membawa masalah. Misalnya bagi lelaki
yang impoten. Dia tidak akan bisa melaksanakan tugasnya sebagai suami.
Memberikan nafkah batin.

Atau bagi wanita-wanita yang kalau dia menikah justru akan terjerumus dalam
dosa. Bagaimana contohnya? Contohnya wanita-wanita yang bisa dipastikan dia
tidak akan mampu menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri, misalnya dia
cacat.

Sehingga tidak mungkin dia melayani suaminya dalam hubungan badan. Maka
dalam kondisi semacam ini pernikahan bisa jadi haram atas mereka. Karena
pernikahan tidak membawa manfaat yang besar, justru membawa petaka yang
besar bagi mereka.

Dan, Wallahu Ta'ala A'lam. Pendapat yang keempat ini adalah pendapat yang
lebih realistis dan lebih sejalan dengan fakta di lapangan, serta dalil. Dalil yang
ada, dalil-dalil yang banyak yang kemudian dengan pendapat ini semuanya itu
dapat disinkronkan sehingga saling menyempurnakan, bukan saling
bertentangan

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini. Kurang dan lebihnya saya
mohon maaf kepada Anda dimanapun Anda berada.

Dan sebagai penutup


َ ْ‫ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴ‬
‫ﻚ‬
Sampai jumpa di lain kesempatan

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 78 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _09 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _14 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-17
📖 *Hukum Poligami (Bagian Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Pada sesi sebelumnya kita telah menyelami pernyataan Al-Imam Al-Mualif Abu
Syuja' Rahimahullahu Ta'ala dalam Kitabnya Matan Ghayyah Fi al-Ikhtishar
dalam Bab an-Nikah. Yang kalau itu Beliau menyatakan

‫ويستحب‬

ِ ‫مستحب ملن يحتا ُج‬


‫اليه‬ ٌ ‫النكاح‬

Nikah itu hukumnya sunnah. Mustahab bagi orang yang merasa perlu untuk
menikah dalam rangka menyalurkan hasrat birahinya, dalam rangka
membentengi dirinya dari perbuatan zina.

Namun telah kita sampaikan telah dijabarkan bahwa banyak para ulama yang
kemudian menyatakan bahwa hukum pernikahan tidak tepat bila
digeneralisasikan bahwa semua orang hukumnya sunnah.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 79 of 136


_

fi
*

Yang lebih tepat adalah dirinci sesuai dengan kondisi masing-masing. Bahwa
ada orang yang wajib menikah, ada orang yang sunnah menikah tetapi di saat
yang berbeda ada orang-orang yang haram atasnya untuk menikah. Karena bila
dia menikah hanya akan mendatangkan dosa tanpa membawa pahala
sedikitpun

Kali ini kita sampai pada pernyataan Al-Mualif Rahimahullahu Ta'ala yang
menyatakan

‫ويجوز للحر أن يجمع بني أربع حرائر وللعبد أن يجمع بني اثنتني‬

Beliau mengatakan,

Dan boleh bagi seorang yang merdeka (lelaki yang merdeka) untuk menikahi 4
wanita sekaligus. Untuk memiliki istri sebanyak 4 orang. Dan bagi seorang
budak, baginya boleh untuk memiliki istri dua, itu maksimal.

Sehingga ada perbedaan antara lelaki merdeka dengan lelaki hamba sahaya.
Lelaki merdeka maksimal boleh memiliki 4 istri, sedangkan budak dia maksimal
memiliki 2 istri. Tidak boleh lebih.

Kenapa demikian? Karena memang secara kodrat lelaki merdeka memiliki


kemampuan dan kebebasan yang jauh berbeda dari lelaki yang hamba sahaya.
Karena lelaki hamba sahaya dia terbebani dan terikat dengan kewajiban patuh
dan melayani majikannya.

Karena itu wajar bila ada perbedaan hak. Karena secara tinjauan hukum lelaki
merdeka bila berzina hukumannya dua kali lipat dibanding hukuman lelaki budak
yang berzina.

Kalau lelaki merdeka yang telah menikah dia berzina hukumannya yaitu dirajam,
sedangkan bila dia dalam kondisi bujang maka hukumannya di cambuk
sebanyak 100 kali.

Adapun budak, baik lelaki ataupun wanita bila mereka berzina walaupun mereka
telah menikah maka hukuman maksimalnya hanya di cambuk sebanyak 50 kali.

Hal ini berdasarkan rman Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 80 of 136


.

fi

ِ ‫ٰت ِم َن ٱ ْل َعذ‬
ۚ ‫َاب‬ ِ ‫صنَـ‬
َ ‫ف َما َع َلى ْٱمل ُ ْح‬ ْ ‫ش ٍۢة فَ َع َليْ ِه َّن ِن‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫ني ِبفَـ‬
َ ‫ٰح‬ َ ْ َ‫فَ ِإ ْن أَت‬

Dan bila, wanita-wanita budak yang telah menikah mereka berzina padahal telah
menikah maka hukumannya adalah separuh dari hukumannya wanita merdeka
yang berzina (yaitu 50 kali cambukan). [QS An-Nisa: 25

Karena hukumannya separuh dari yang merdeka, maka kemudian para ulama
menggunakan analogi terbalik atau qiyas al-‘aks (‫)قياس العكس‬.

Berarti haknya wanita budak demikian pula lelaki yang berstatus sebagai budak
haknya hanya separuh dari lelaki merdeka. Kenapa? Karena kewajiban
sebanding dengan hak. Kewajiban dia sebanding dengan hak dia. Kewajiban dia
atau tanggung jawab, konsekuensi dan resikonya hanya dihukumi cambuk 50
kali. Maka logikanya, hak dan kewenangannya pun juga separuh. Karena hak
dan kewajibannya itu berbanding lurus.

Dalam pernyataan Al Mualif ini, Al Mualif Rahimahullahu Ta'ala menggunakan


satu kata yang sangat tepat. Dan sangat indah. Mencerminkan akan kefaqihan.
Akan level dan tingkat serta kedalaman ilmu Beliau. Beliau mengatakan

‫يجوز للحر‬

Boleh bagi seorang yang merdeka itu untuk berpoligami menikahi 4 wanita
sekaligus.

Redaksi pernyataan Beliau hanya mengatakan ‫( ي ـ ـ ـ ــجوز‬boleh). Berarti bukan wajib,


juga bukan sunnah. Itu menurut penjelasan Beliau. Karena Beliau hanya
mengatakan ‫( ي ـ ـ ـ ـ ـ ـجــوز‬boleh), boleh dilakukan. Dan juga boleh tidak. Bukan suatu
kewajiban.

Sekali lagi redaksi penjelasan Beliau sangat jelas. Beliau mengatakan ‫ي ـ ـ ـ ـ ـ ـجـ ــوز‬
(boleh, mubah). Sehingga di sini dapat disimpulkan bahwa menikah untuk kedua
kalinya, ketiga dan keempat, menikahi wanita kedua, ketiga dan keempat
menurut penjelasan Al Imam Abu Syuja dan ini adalah Mazhab Al Imam As Sya 'i
berbeda dengan menikah untuk kali pertamanya.

Karena di awal bab ini Al Mualif mengatakan

‫مستحب‬
ٌ ‫النكاح‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 81 of 136


fi
Nikah itu hukumnya sunnah

Tetapi ketika beliau berbicara tentang poligami untuk menikah kedua kalinya,
ketiga dan keempat, beliau katakan ‫( يجوز‬boleh).

Sehingga dapat kita fahami bahwa, menikah pertama itu lebih mu'akad (lebih
ditekankan, lebih dianjurkan) dibanding menikah untuk kedua, ketiga dan
keempatnya. Alias untuk menikahi wanita kedua, ketiga dan keempat. Istri
kedua, ketiga, dan keempat.

Karena menikahi istri kedua, ketiga, dan keempat itu ternyata hukumnya mubah.
Dan kita semua tahu bahwa mubah itu artinya dilakukan tidak dosa, ditinggalkan
juga tidak dosa. Dilakukan tidak mendatangkan pahala, ditinggalkan juga tidak
mendatangkan pahala. Itu arti dari kata mubah.

Berbeda dengan sunnah. Menikah pertama kali, menikah dengan istri pertama
hukumnya sunnah menurut Mazhab Sya 'i. Kalau dilakukan mendapatkan
pahala, kalau ditinggal tidak dosa.

Walaupun telah disampaikan sebelumnya bahwa yang lebih tepat pernikahan itu
hukumnya sesuai dengan kondisi real yang ada pada masing-masing manusia.
Bisa jadi nikah itu hukumnya wajib, bisa jadi sunnah.

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan lebihnya
saya mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 82 of 136


.

fi

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _RABU
| _10 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _15 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-18
📖 *Hukum Poligami (Bagian Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Bila persepsi secara pandang para ulama ternyata membedakan antara nikah
untuk pertama kali dengan nikah (menikahi) istri kedua, ketiga dan keempat,
maka ini menggambarkan tentang dua kedudukan yang berbeda antara
pernikahan ini. Pernikahan perdana dengan pernikahan kedua, ketiga dan
keempat.

Kenapa demikian? ada satu alasan yang sangat mendalam, yang patut kita
renungkan. Pernikahan itu bukan ritual, bukan aktivitas rutinitas yang tidak
memiliki tujuan, tetapi sebaliknya.

Pernikahan baik menikah untuk pertama kali atau sudah pernikahan yang kedua,
ketiga dan seterusnya itu dilakukan dengan tujuan-tujuan yang jelas, tujuan-
tujuan yang mulia

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 83 of 136


fi
*

Dan yang paling besar tujuannya adalah selain menunaikan ibadah kepada
Allāh, menjalankan kepatuhan kepada Allāh dan Rasul-Nya adalah dalam rangka
membentangi diri anda dari perbuatan zina karena itu Nabi menyatakan

ِ َ‫الشب‬
،‫اب‬ َ ‫يَا َم ْع‬
َّ ‫ش َر‬

Wahai para pemud

،‫ع ِمن ْ ُك ُم ا ْلبَا َءةَ فَ ْليَتَزَ َّو ْج‬


َ ‫استَطَا‬ ِ ‫َم‬
ْ ‫ان‬

Wahai para pemuda, siapapun dari kalian yang mampu menikah, mampu
membiayai menikah (pernikahan

‫فَ ْليَتَزَ َّو ْج‬

Hendaknya dia segera menikah

ِ َ ‫ست‬
ْ‫طع‬ ْ َ‫َو َم ْن َل ْم ي‬

Adapun orang yang tidak mampu secara nansial ataupun sik

َّ ‫فَ َع َليْ ِه ِب‬


،ِ ‫الص ْوم‬

Hendaknya dia berpuasa

[HR. Al-Bukhari (no. 5066) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1402) kitab an-Nikaah,
dan at-Tirmidzi (no. 1087) kitab an-Nikaah

Kemudian Nabi memberikan alasan kenapa orang yang belum mampu secara
nansial dianjurkan untuk berpuasa?

Kata beliau,

َ َ‫ض لِ ْلب‬
ِ َ ‫ َوأ َ ْح‬،‫صـ ِر‬ ُّ ‫فَ ِإنَّ ُه أ َ َغ‬
ْ َ‫ص ُن ل ْلف‬
ِ ‫ـرج‬

Karena dengan berpuasa engkau akan lebih mampu untuk menundukkan


pandangan da

ِ َ ‫َوأ َ ْح‬
ْ َ‫ص ُن ل ْلف‬
ِ ‫ـرج‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 84 of 136


fi

fi
]

fi

Lebih mampu untuk menjaga kemaluan anda agar tidak disalurkan


(dilampiaskan) dengan cara-cara yang hara

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam lain kesempatan juga bersabda

‫ثَالَثَ ٌة َحقٌّ َع َلى اهللِ َع ْونُ ُه ْم‬

Ada tiga golongan orang yang pasti Allāh akan tolong mereka, salah satu dari
mereka, ketiga orang itu adala

َ َ‫اكحُ ا َّل ِذي يُ ِريْ ُد ا ْل َعف‬


،‫اف‬ ِ َّ ‫َوالن‬

Orang yang menikah dalam rangka membentengi dirinya dari perbuatan yang
haram.

[HR. At-Tirmidzi (no. 1352) kitab an-Nikaah, Ibnu Majah (no. 1512) dan di-
hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Misykaah (no. 3089), Shahiih an-Nasa-i
(no. 3017), dan Shahiihul Jaami’ (no. 3050)

Adapun orang yang menikah kedua, ketiga dan keempat maka lelaki yang telah
memiliki istri, dia sudah memiliki tempat untuk menyalurkan hasratnya, dia sudah
memiliki benteng yang cukup kokoh untuk membentengi dirinya dari perbuatan
zina walaupun belum tentu itu cukup

Tetapi kondisi dia tentu lebih ringan karena ketika dia terdorong nafsu,
berhadapan dengan badai nafsu, godaan wanita, dia memiliki tempat untuk
melampiaskan dan menyalurkam hasratnya, alias ancaman orang yang telah
bersuami dari perbuatan zina lebih ringan. Dorongan untuk berzina itu lebih
ringan dibanding dorongan yang ada pada diri para bujangan

Sehingga kalau orang yang sudah menikah tetap saja berzina, padahal
dorongannya tidak begitu kuat, sedangkan dia sudah memiliki saluran yang halal
maka hukumannya lebih berat, berbeda dengan bujang.

Orang-orang bujang atau pemuda-pemuda bujang karena badai nafsu itu begitu
menggebu, dorongannya begitu besar sedangkan dia belum memiliki saluran
yang halal, maka kalaupun dia berzina hukumannya lebih ringan karena
memang sangat berat untuk bisa mempertahankan diri dari zina

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 85 of 136


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menggambarkan akan fakta ini


dengan sabdanya

‫إِذَا َرأَى أ َ َح ُد ُك ُم ا ْم َرأَةً فَأ َ ْع َجبَت ْ ُه‬

Kalau engkau melihat wanita yang sempat menghuni hatimu, mengagumkan


pandanganmu, menarik perhatianmu, sempat menggoda hatimu

‫إلى أَهْلِ ِه‬

Hendaknya dia segera kembali ke keluarganya.

Apa alasannya? kenapa Nabi tidak katakan segera nikahi dia, segera lamar dia,
segera cari tahu alamatnya, segera temui walinya untuk dilamar, untuk dinikahi?

Tetapi Nabi memberikan arahan agar anda segera kembali menemui istri anda.
Alasannya sungguh indah. Beliau katakan

Karena sejatinya istrimu, apapun kondisi istrimu, bisa jadi dia sudah mulai lanjut
usia, bisa jadi dia sudah memiliki anak, bisa jadi badannya pun sudah mulai
gemuk, tidak lagi semampai seperti dulu, bisa jadi kulitnya pun sudah mulai
kendor.

Apapun alasannya, apapun kondisi istri anda, Nabi menceritakan, mengabarkan


kepada anda kepada satu fakta yang tidak terbantahkan. Istrimu memiliki apa
saja yang dimiliki oleh wanita tersebut

Sehingga apapun yang engkau inginkan dari wanita itu, bisa engkau lakukan,
bisa engkau salurkan kepada istrimu walaupun dia sudah lanjut usia. Walaupun
dia sudah (mungkin) kulitnya kendor, walaupun dia mungkin sudah gemuk, tidak
lagi secantik dulu

Apapun alasannya, apapun kondisinya, apa yang anda inginkan dari wanita itu
bisa engkau dapatkan, bisa engkau salurkan pada istrimu.

Sehingga bila dalam literasi qih sya 'i menikah yang pertama saja yang
hukumnya sunnah maka tentu untuk berpoligami (menikah yang kedua) tentu
lebih ringan statusnya tidak seurgent pernikahan perdana. Karenanya wajar bila
Al Imam Abu Syuja' kemudian mengatakan, "Poligami itu hukumnya mubah".

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 86 of 136


fi
.

fi
,

Walaupun tentu ketika kita membuat satu generalisasi hukum, berarti semua
orang pun kondisinya sama, tentu ini kurang tepat pula. Karena bisa jadi ada
laki-laki yang dengan satu wanita, dia belum cukup untuk bisa membentengi
dirinya dari perbuatan zina karena nafsunya begitu menggebu, karena kondisi
kehidupan dia (pergaulannya) yang begitu sarat dengan godaan wanita

Kalau dia hanya dengan satu wanita bisa jadi dia terjerumus, tidak cukup bekal
untuk bisa selamat dari perbuatan zina, untuk bisa selamat dari godaan-godaan
wanita. Maka bila kondisi semacam itu tentu akan lebih tepat bila kita katakan
lelaki yang terancam masih tetap terancam dari perbuatan zina bila beristri
dengan satu orang saja maka sunnah bagi dia atau bisa jadi wajib baginya untuk
menikah dengan wanita kedua, ketiga, dan seterusnya

Tetapi kalau kita membuat perhitungan secara umum, biasanya atau


mayoritasnya lelaki itu kalau sudah menikah dengan satu orang wanita biasanya
nafsunya lebih terkendali, tidak meledak-ledak, dia lebih mampu untuk bisa
membentengi dirinya dari perbuatan zina, karena setiap kali dia berhasrat dia
bisa lampiaskan hasratnya kepada istri tersebut

Sehingga potensi untuk terjatuh dalam zina itu lebih kecil dibanding bila dia
belum menikah sama sekali. Sehingga alasan darurat bagi mayoritas orang
mungkin tidak lagi relevan, yang ada bisa jadi adalah alasan-alasan yang bersifat
sekunder dari pernikahan yaitu ingin memperbanyak anak keturunan, bisa jadi
alasannya adalah karena ingin menolong wanita-wanita yang lemah.

Seperti yang dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam ketika beliau menikahi
para janda, tujuannya bukan karena Nabi ingin membentengi dirinya dari
perbuatan zina, karena beliau kalaupun tidak menikah, beliau tidak akan pernah
berzina

Tetapi alasan beliau menikahi para janda terlebih janda-janda sahabat-sahabat


beliau yang gugur di medan perang tentu alasanya lebih dominan pada
menolong, membantu, mengayomi, melindungi, dibanding dalam rangka
membentengi dirinya dari ancaman berzina

Bisa jadi menikah kedua kali adalah tujuannya adalah dalam rangka mencari
pahala kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla karena terobsesi dengan sabda Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam

َ ‫خيْ َر ه َِذ ِه األ ُ َّم ِة أ َ ْكث َ ُرهَا ِن‬


‫سا ًء‬ َ

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 87 of 136


.

Orang yang paling mulia di umat ini adalah orang yang paling banyak istrinya,
yaitu siapa? Nabi

Tentu meneladani Nabi dengan memiliki istri yang banyak sehingga banyak
bersedekah, banyak menafkahi, banyak mendidik, banyak membina, banyak
merawat anak, dan seterusnya, tentu itu lebih banyak pahalanya dibanding kalau
kita punya hanya satu orang istri

Apalagi Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam sangat senang, sangat girang bila kita
berhasil memperbanyak (berkontribusi) dalam memperbanyak umat beliau

‫اث ٌر ِب ُك ُم األ ُ َم َم يَ ْو َم ا ْل ِقيَـا َم ِة‬


ِ ‫تَزَ َّو ُجوا ا ْل َو ُدو َد ا ْل َو ُلو َد فَ ِإنِّى ُم َك‬

Nikahilah oleh kalian wanita yang ‫ا ْل ـ ـ ـ ـ ـ ـ َو ُدو َد ا ْل ـ ـ ـ ـ ـ ـ َو ُلـ ـ ـ ـ ـ ــو َد‬, penyayang dan banyak anak
keturunanya (subur) karena sejatinya aku akan berbangga-bangga dengan
jumlah umatku di hadapan para nabi-nabi sebelumku. (HR. Abu Daud no. 2050
dan An Nasai no. 3229. Al Ha zh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits tersebut
hasan

Tentu karena alasan-alasan yang diutarakan tidak sekuat, tidak seurgent alasan
bila anda menikah karena anda takut terjerumus dalam perbuatan zina. Karena
itu wajar bila Al Muallif rahimallahu taala membedakan hukum poligami dengan
hukum menikah

Walaupun sama-sama nikah tetapi karena latar belakang dan alasan yang
berbeda, tujuannya berbeda, tentu wajar bila hukumnya pun berbeda

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini kurang dan lebihnya
saya mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 88 of 136


)

fi
.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _KAMIS
| _11 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _16 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-19
📖 *Hukum Poligami (Bagian Ketiga)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Bila anda saat ini terobsesi untuk menikah lebih dari satu, maka anda perlu
pikirkan matang-matang, untuk apa anda menikah? Apakah betul anda mampu?
Apakah betul anda menikah karena dorongan nafsu yang masih menggebu?
Kalau tidak anda lakukan, anda akan terus dalam zina? Maka saya sangat
mendukung anda untuk berpoligami.

Tetapi bila alasan itu hanya karena faktor-faktor yang bersifat sementara, hanya
karena anda tergoda kecantikan wanita tersebut, hanya karena nafsu anda yang
sedang menggebu saja, karena lama tidak berjumpa dengan istri, atau sekilas
anda sedang turun, sedang down iman anda sehingga tergoda dengan wanita
lain

Maka bila alasannya itu bersifat sementara alias ketika itu telah terlampiaskan,
kondisi itu telah berubah, bisa jadi anda menyesal, bisa jadi anda sebetulnya
tidak punya kesiapan mental, tidak punya kesiapan nansial, tidak punya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 89 of 136


.

fi
*

fi
kesiapan sik, bisa jadi anda terperosok dalam satu kondisi yang alih-alih
mendatangkan manfaat bagi anda, bisa jadi anda menyesal di belakang hari
karena ternyata anda memikul satu beban yang tidak kuasa anda lakukan

Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam menyatakan kepada para pemuda yang


logikanya, biasanya pemuda itu memiliki hasrat yang menggebu-gebu dan
mereka betul-betul tidak memiliki solusi bila hasrat itu sedang menggebu-gebu.
Dan biasanya pemuda itu hasratnya bersifat permanen (jangka panjang) terus
akan menggebu pemuda itu, kalau dia tidak menikah.

Para pemuda saja yang hasratnya menggebu, darahnya mudanya terus


menggelegar, berkobar-kobar kalau ternyata dia tidak mampu secara nansial
atau secara sik atau secara mental belum siap untuk menikah. Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam tidak memaksakan agar dia menikah. Nabi realistis
mengajarkan kepada para pemuda untuk realistis, yaitu apa? berpuasa

Mencari solusi (alternatif) lain, sampai betul-betul dia mampu menikah baik
nansial ataupun secara sik dan psikologis

َّ ‫فَ َع َليْ ِه ِب‬


،ِ ‫الص ْوم‬

Hendaknya dia puasa.

Tentu bila pemuda saja yang belum mampu disarankan untuk berpuasa, apalagi
Anda yang sudah menikah, apalagi anda yang sudah memiliki solusi untuk
melampiaskan, menyalurkan hasrat anda, tentu lebih layak untuk diberikan
arahan ini.

Kalau memang satu belum cukup, tapi ternyata anda belum mampu juga baik
secara nansial, secara psikologis, secara sik untuk menikah lebih dari satu
maka solusi yang diberikan Nabi yaitu dengan berpuasa masih relevan bagi
anda.

Tentu anda lebih layak untuk disarankan memperbanyak puasa, dibanding para
bujang yang belum mampu secara nansial yang mereka ternyata juga
disarankan untuk berpuasa. Anda tentu lebih layak untuk berpuasa agar ketika
anda sedang bernafsu, anda berpuasa maka nafsu anda akan terkendali.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 90 of 136


fi

fi
fi

fi

fi
fi

fi

fi

Dorongan nafsu anda akan terkendali, terkekang, selain anda melampiaskan


kepada istri anda, anda kurangi dorongan nafsu itu dengan cara apa? dengan
cara berpuasa.

Sehingga dengan cara ini poligami itu bisa disikapi dengan bijak, secara
proposional, bukan dipaksakan sekan-akan itu satu-satunya solusi bagi yang
terdorong nafsu, padahal belum tentu nafsu itu bersifat permanen.

Tapi bila anda memang memiliki kesiapan nansial, kesiapan psikologis,


kesiapan mental, kesiapan sik, dan memang anda secara potensi, anda siap
untuk mengayomi lebih dari satu wanita.

Apalagi wanita tersebut memang membutuhkan uluran tangan anda. Untuk anda
naungi, untuk anda bimbing dan anda juga memiliki kesiapan secara mental,
secara nansial untuk menafkahi lebih dari satu wanita, menafkahi banyak anak
tentu anda lebih mulia dibandingkan anda berpangku tangan saja memaksakan
diri untuk mencukupkan diri dengan satu orang wanita. Tentu kita harus bersikap
proporsional

Karenanya saya kembali katakan bahwa menyatakan secara mutlak bahwa


poligami itu hukumnya mubah, itu juga kurang tepat. Tetapi akan lebih bijak dan
lebih tepat bila kita kembalikan kepada kondisi masing-masing orang.

Karenanya saya menyeru kepada saudara-saudara dimanapun anda berada


untuk senantiasa bersikap secara proporsional baik pada pernikahan pertama
ataupun pada pernikahan kedua, ketiga, dan keempat

Karena dahulu dikatakan ini adalah sebuah petuah orang-orang bijak, orang-
orang tua di zaman dahulu dan ini selalu relevan di setiap masa.

‫رحم اهلل امرأ ً عرف قدر نفسه‬

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla senantiasa merahmati atau bahkan bisa


diartikan Allāh betul-betul telah merahmati dan akan selalu merahmati orang
yang tahu diri, pandai bercermin, memahami dan betul-betul mengenali potensi
dirinya, performa dirinya dan juga betul-betul tahu diri apa dan bagaimana.

Sehingga dia senantiasa bersikap, bertutur kata mengambil keputusan yang


sesuai dengan porsi masing-masing.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 91 of 136


fi

fi

fi
.

Sehingga dengan demikian kita tidak mengeksploitasi (berlebih-lebihan), kita


juga tidak salah sikap, salah persepsi yang kemudian dampaknya justru malah
negatif. Menimbulkan image yang negatif tentang poligami atau kita (maksud
hati) baik ingin menolong tapi justru malah memperbanyak korban.

Ketika tidak mampu ternyata memaksakan diri akhirnya apa? keluarga kita, istri
pertama terabaikan hak-haknya, istri kedua pun juga tidak tertunaikan haknya.
Akhirnya alih-alih memiliki istri dua, kedua-duanya malah minta cerai, kedua
keluarganya malah berantakan, anak keturunannya juga tidak terurus, kenapa?

Karena praktek memaksakan diri. Karena itu sekali lagi sikapilah baik pernikahan
pertama ataupun yang kedua, atau ketiga, keempat secara proporsional.
Bercerminlah, kenalilah potensi anda, ketahuilah kemampuan anda, dengan
demikian anda bisa bersikap dengan bijak tanpa keluar dari tuntunan syariat

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini kurang dan lebihnya
saya mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 92 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _JUM’AT
| _12 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _17 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-20
📖 *Seorang Merdeka Menikahi Budak
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Berbicara tentang pernikahan, maka tema yang sering menjadi beban pikiran
Anda, terlebih bagi para bujang, dengan siapa saya menikah

Pada sesi sebelumnya telah disampaikan bahwa hukum pernikahan untuk yang
kedua kalinya, ketiga, dan keempat menurut Mazhab Al Imam Sya 'i itu
hukumnya mubah. Alias Anda lakukan atau Anda tinggalkan tidak ada
pahalanya, tidak tidak dosanya.

Kenapa? Karena menurut penilaian Madzhab al-Imam Sya 'i, pernikahan itu tak
ubahnya makan dan minum. Yaitu upaya ataupun satu tindakan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan biologis. Sebagaimana halnya makan dan minum,
tidur, mandi dan lain sebagainya hukumnya mubah.

Maka demikian pula menikah, kenapa demikian? karena itu sama-sama


kebutuhan biologis. Namun demikian telah disampaikan sebelumnya, bahwa

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 93 of 136


_

fi
*

fi
?

fi
yang lebih tepat adalah pendapat yang menyatakan bahwa hukum pernikahan
baik yang pertama ataupun yang kedua sesuai dengan kondisi masing-masing.

Bisa jadi ada orang yang wajib menikah dua, ada yang sunnah, ada yang
bahkan haram atau makruh sesuai dengan kondisi yang ada pada diri masing-
masing

Al-Mualif Rahimahullahu Ta'ala selanjutnya mengatakan yaitu Al Imam Abu


Syuja

‫وال ينكح الحر أمة إال بشرطني‬

Seorang yang merdeka walaupun secara teoritis dia dibolehkan menikahi 4


wanita merdeka dan bagi seorang budak, dia boleh menikahi 2 orang wanita.
Namun demikian, kalau Anda sebagai seorang yang merdeka Anda tidak boleh
serta-merta menikahi budak. Kenapa? Karena dalam Madzhab Sya 'i seorang
yang merdeka tidak boleh menikahi budak kecuali dengan 2 syarat

‫• عدم صداق الحرة‬

• Anda tidak mampu untuk menikah dengan wanita yang merdeka.

‫• وخوف العنت‬

• Anda khawatir kalau tidak menikah terjerumus dalam perbuatan zina

Namun selama Anda belum sampai pada kondisi tersebut, Anda tetap wajib
bersabar. Dan tidak boleh menikahi budak. Alasannya apa? Alasannya karena
Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan jelas ber rman

ِ ٰ ‫ت فَ ِم ۡن َّما َم َلـ َكتۡ اَي َۡمانُ ُك ۡم ِّم ۡن فَتَيٰ ِـت ُك ُم ۡاملُؤ ِۡمن‬
‫ت‬ ِ ٰ ‫ت ۡاملُؤ ِۡمن‬ َ ۡ‫طعۡ ِمن ۡ ُك ۡم طَو ًۡال ا َ ۡن يَّن ِۡكحَ ۡامل ُح‬
ِ ٰ ‫صن‬ ِ َ ‫ست‬
ۡ َ‫َو َم ۡن َّل ۡم ي‬

Dan barangsiapa diantara kalian (orang merdeka) yang tidak cukup


perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh
mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kalian miliki. [QS An-
Nisa: 25

ِ ‫ص نٰـ‬
Siapapun dari kalian yang tidak mampu untuk menikahi ‫ـت‬ ‫ـح َ ـ‬
‫( ُمـ ۡ ـ‬wanita-wanita
merdeka) yang mereka semuanya adalah mukminah. Maka,

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 94 of 136


,

fi
,

fi

‫فَ ِم ۡن َّما َم َلـ َكتۡ اَي َۡمانُ ُك ۡم‬

Anda boleh menikahi budak-budak wanita kalian yang mukminah pula (yang
beriman). Kemudian pada akhir ayat Allāh mengatakan

‫شىَ ٱ ْل َعنَتَ ِمن ُك ْم‬ َ ‫ذَٰلِ َك ِمل َ ْن‬


ِ ‫خ‬

Kebolehan mengawini budak itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada
kemasyakatan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu. [QS An-Nisa:
25

Adanya restu, adanya izin menikahi budak tersebut syaratnya adalah bila Anda
sudah pada level darurat (emergency), kalau tidak menikah Anda terjerumus
dalam perbuatan zina.

Sehingga dari ayat ini para fuqoha, para ahli qih dalam Madzhab Sya 'i
menyimpulkan bahwa seorang yang merdeka hanya boleh menikahi budak bila
memenuhi 2 kriteria

▪ Tidak mampu menikahi merdeka (tidak mampu menikahi wanita yang


merdeka)
▪ Dan yang kedua Anda dalam kondisi genting (darurat)

Dengan demikian bila Anda mampu menikahi wanita yang merdeka atau Anda
tidak dalam kondisi darurat, maka solusinya adalah Anda bersabar atau Anda
berpuasa.

Dan secara tinjauan maslahah, kaidah maslahat bahwa menikahi wanita budak
itu memiliki implikasi, memiliki resiko, konsekuensi yang sangat berat yaitu anak
yang terlahir dari pernikahan lelaki merdeka dengan budak (wanita budak),
anaknya akan berstatus sebagai budak (akan berstatus sebagai budak).

Tentu ini satu mafsadah (satu kerusakan atau satu kerugian besar) yang tidak
sepatutnya Anda lakukan, Anda ceroboh melanggarnya. Karena Anda akan
sengsara, Anda akan menderita tatkala melihat anak-anak Anda berstatus
sebagai budak yang diperdagangkan (diperjualbelikan) oleh majikannya.

Adapun kalau Anda memiliki seorang budak wanita membeli di pasar (budak)
maka Anda bebas menggaulinya tanpa harus menikahinya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 95 of 136


]

fi
,

fi
Namun karena pembahasan budak ini tidak lagi relevan di zaman sekarang,
tidak lagi ada perbudakan maka tidak perlu kita panjang lebarkan

Ini yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan lebihnya
mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 96 of 136


.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _15 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _20 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-21
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Pertama
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Al Mualif Rahimahullahu Ta'ala, yaitu Al Imam Abu Syuja menyatakan

‫ نظره الى أجنبية لغير حاجة فغير جائز‬: ‫ونظر الرجل الى املرأة على سبعة أضرب أحدها‬

Kata Beliau, lelaki memandangi wanita itu ada 7 kondisi, ada 7 kemungkinan,
ada 7 keadaan.

Yang pertama lelaki itu memandang wanita yang bukan mahram itu tanpa ada
hajah (tidak ada alasan) untuk memandangnya kecuali hanya faktor syahwat
saja, tertarik, penasaran, simpati atau mungkin merasa kasihan atau yang
lainnya. Selama tidak ada alasan yang dibenarkan maka menurut Al Mualif di sini
dan itu disepakati oleh para ulama

‫فغير جائز‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 97 of 136


_

fi
.

Tidak boleh dilakukan, alias haram hukumnya

Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam Al-Qur'an jelas-jelas memerintahkan


agar kaum laki-laki menundukkan pandangannya. Sehingga tidak memandang
kecuali yang halal untuk dia pandang

‫وج ُه َّن‬ َ ْ‫ض َن ِم ْن أَب‬


َ ‫صا ِر ِه َّن َويَ ْحفَظْ َن فُ ُر‬ ْ ‫ْض‬ ِ َ ‫َو ُق ْل لِ ْل ُمؤ ِْمن‬
ُ ‫ات يَغ‬

“Katakan Muhammad kepada seluruh kaum mukminin agar mereka


menundukkan pandangannya dan mereka menjaga kemaluannya.” [QS An-Nur:
31

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga pernah bersabda kepada sahabat


Ali Bin Abi Thalib dan tentu ini juga berlaku pada semua orang dari umat Islam

َ ْ‫ فَ ِإنَّ َما َل َك األُو َلى َو َلي‬,َ‫يَا َعلِيّ ُ! الَتُت ْ ِبعِ النَّظْ َرةَ النَّظْ َرة‬
‫ستْ َل َك شنية‬

“Wahai Ali, janganlah engkau terus memandangi wanita. Kalau tidak sengaja
melihat wanita, maka segera palingkan pandanganmu. Kalau engkau terus
pandang maka engkau berdosa. Tetapi ketika Anda tidak sengaja memandang,
engkau tidak sengaja melihat namun terlihat maka segera palingkan.”

(HR Abu Dawud no 2149 (Kitabun Nikah), At-Tirmidzi no 2777 (Kitabul Adab),
dan berkata At-Tirmidzi, Hasan Gharib. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam
Shohihul Jami’ no 7953

َ ‫فَ ِإنَّ َما َل َك األُو َلى َو َل ْي‬


‫ستْ َل َك شنية‬

Pandangan seketika yang tidak sengaja tidak direncanakan itu, itu dimaafkan.
Tetapi ketika terus-menerus atau diteruskan atau dinikmati, maka itu telah dicatat
sebagai dosa.

Bahkan lebih tegas Nabi mengatakan, bahwa pandangan yang tidak dibenarkan
itu adalah bentuk dari perzinahan. Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wa Sallam
bersabda

ْ ُ‫ب َعلىَ ابْ ِن آ َد َم َحظُّ ُه ِم َن الزِّ َنا َف ُه َو ي‬


‫ض ِرقُ َمل ْ َه َل ْه‬ َ ‫ُك ِت‬
‫صيبُ ُه ِم َن الزِّنَى ُم ْد ِر ٌك ذَلِ َك الَ َم َحا َل َة‬ ِ َ‫ب َع َلى ابْ ِن آ َد َم ن‬َ ‫ُك ِت‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 98 of 136


]

Setiap manusia itu pasti pernah berzina. Itu pasti dia lakukan tidak mungkin
tidak.

‫ان ِزنَاه َُما النَّظَ ُر‬


ِ َ ‫فَا ْل َعيْن‬

“Kedua mata itu zinanya dengan memandang.

Karena memang secara de facto perzinahan-perzinahan yang terjadi di


masyarakat diawali dengan pandangan-pandangan liar. Pandangan yang dituruti
tidak dikendalikan.

Kemudian dari pandangan berlanjut kepada omongan, janji, kenalan, kenalan


berlanjut kepada bersentuhan

ُ ْ‫ان ِزنَاه َُما ا ْلبَط‬


‫ش‬ ِ ‫َوا ْليَ َد‬

Kedua tangan itu zinanya dengan menggenggam, menyentuh, meraba

ُ ‫الن َو ِزنَاه َُما ا ْل‬


ْ َ ‫خطَا أو ْامل‬
‫شي‬ ِ ‫الر ْج‬
ِّ ‫َو‬

Kedua kaki zinanya dengan cara melangkah, mendekat, yang semula jauh
kemudian menjadi dekat dengan wanita non mahram.

‫ص ِّدقُ ذَلِ َك ا ْلفَ ْر ُج َويُ َكذِّبُ ُه‬ ُ ‫َوا ْل َق ْل‬


َ ُ‫ب يَ ْه َوى َويَت َ َمنَّى َوي‬

Dan hati kalau sudah mulai ada pandangan, ada sentuhan, ada langkah kaki
yang mendekat, hati itu akan tergoda, menginginkan, tumbuh hasrat, tumbuh
godaan dan kemudian eksekutornya tentunya adalah kemaluan.

Karenanya kalau tidak ada perlunya, tidak ada alasan yang dibenarkan maka
tundukkan pandangan Anda. Suatu hari Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
berusaha mengkondisikan sahabatnya

ِ ‫وس في الطُّر‬
‫قات‬ َ ‫إِيَّا ُكم َوا ْل ُج ُل‬
ُ

Hendaknya kalian hindari duduk-duduk di pinggir jalan.

Para sahabat mengeluhkan larangan ini. Mereka mengatakan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 99 of 136


‫ َمجالِسنَا َما َلنَا ِم ْن بُ ٌّد‬،َّ‫ول اهلل‬


َ ‫رس‬
َ ‫يَا‬

Ya Rasulullah itulah tempat kami berkumpul, tempat kami duduk-duduk

‫َما َلنَا ِم ْن بُ ٌّد‬

Tidak ada tempat lain bagi kami yang bisa kami gunakan untuk duduk-duduk
bersama

Kata Nabi, kalau memang kalian ingin tetap duduk di pinggir jalan

‫فَأ َ ْعطُوا الطَّريقَ َح َّق ُه‬

Maka tunaikan hak jalan.

‫قالوا و َما َحقُّ الطَّ ِري ِق‬

YāRasulullah, apa hak jalan

Pertama adalah, memberikan petunjuk, menunjukkan jalan kepada orang yang


tersesat

Kemudian yang kedua adalah

َ َ‫ض ا ْلب‬
‫صر‬ ُّ ‫َغ‬

Tundukkan pandangan

Jangan mentang-mentang di jalan, banyak yang lalu-lalang justru malah


dinikmati. Oh itu cantik, itu putih dan lain sebagainya. Tidak! tundukkan
pandangan.

Dalam hadits lain ada satu kisah ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sedang
menunaikan Haji ketika Beliau sedang berada di Mina, di atas untanya Beliau
memboncengkan Al-Fadhl Ibnu Abbas. Saudara sepupu Beliau yang dikenal
sangat tampan rupawan.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 100 of 136


Ketika di Mina beliau sedang mengendarai untanya tiba-tiba ada segerombolan


wanita dari Khot'am mendekat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dari
kejauhan mereka mendekat untuk bertanya kepada Nabi.

Setelah dekat, salah seorang dari wanita Khot'am tersebut, dari kabilah Khot'am
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dan ternyata wanita tersebut
adalah wanita yang cantik jelita pula.

Maka Al Fadhl Ibnu Abbas tergoda sehingga walaupun dia sedang bersama
Nabi, Al Fadhl Ibnu Abbas Beliau pun memandangi wanita itu. Sebagaimana
wanita itu pun memandangi Al Fadhl Ibnu Abbas. Sama-sama tergoda. Maka
Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam segera memalingkan wajah Al Fadhl Ibnu
Abbas ke sisi yang lain.

Namun, sekali lagi tnah tetaplah tnah. Al-Fadhl Ibnu Abbas telanjur tergoda.
Sehingga walaupun telah dipalingkan di sisi yang lain Beliau segera menoleh
dari sisi yang lain melihat lagi wanita tersebut.

Maka Nabi pun palingkan lagi dari sisi yang lain, Al Fadhl kembali lagi melihat
dari sisi yang lain. Sampai-sampai Al-Abbas, paman beliau yang melihat
pemandangan ini, Beliau merasa ada sesuatu yang kontradiktif. Sehingga Beliau
berkata kepada Nabi

‫عمك‬
ّ ‫يا رسول اهلل مالك عن الوجه ابن‬

YāRasulullah, apa yang kau lakukan dengan saudara sepupumu?

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam menjelaskan fakta yang sedang terjadi
itu. Dan apa yang dilakukan

ً ‫رأيت شابا‬

Aku melihat seorang pemuda dan seorang pemudi wanita yang mereka sedang
tergoda.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam memalingkan pandangannya. Karena


kalau dibiarkan itu akan menjadi pintu yang terbuka lebar, lubang atau celah
yang menganga yang bisa menjerumuskan keduanya dalam perbuatan zina.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 101 of 136


fi
,

fi

Karenanya, memandang lawan jenis tanpa alasan yang dibenarkan itu


diharamkan. Ada kewajiban bagi laki-laki untuk menundukkan pandangan.
Sebagaimana bagi wanita pun demikian

َ ْ‫ض َن ِم ْن أَب‬
‫صا ِر ِه َّن‬ ْ ‫ْض‬ ِ َ ‫َو ُق ْل لِ ْل ُمؤ ِْمن‬
ُ ‫ات يَغ‬

Dan katakan kepada kaum wanita agar mereka menundukkan pandangannya.


[QS An-Nur: 31

Jadi hukum ini bukan hanya berlaku pada laki-laki tapi juga berlaku pada kaum
wanita. Wanita pun diperintahkan untuk menundukkan pandangan

Fatimah binti Qais Radhiyallahu Ta'ala Anha, suatu hari diceraikan oleh
suaminya sebanyak 3 kali sehingga dia telah mengalami talak Ba'in. Tidak lagi
bisa rujuk kepada suaminya.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam memerintahkan kepada Fatimah binti


Qais untuk menjalani masa iddahnya atau masa istibra'nya di rumahnya salah
seorang sahabat yang buta, Ibnu Ummi Maktum (Abdullah Ibnu Ummi Maktum)

Di lain kisah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sedang bersama 2 orang istrinya,
kemudian datanglah Ibnu Ummi Maktum ke majelis Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa
Sallam.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam segera memerintahkan kedua istrinya


untuk menundukkan pandangan. Spontan keduanya berkata kepada Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, “YāRasulullah, dia itu buta. Tidak bisa melihat
kami”.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda kepada keduanya

ِ ‫أَفَ َع ْميَا َو‬


‫ان أَنْت ُ َما‬

Ya dia buta. Tetapi apakah kalian berdua buta

Dua kisah ini menjadi petunjuk bahwa kaum wanita pun disyariatkan untuk
menundukkan pandangan.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 102 of 136


Menurut sebagian ulama hukum menundukkan pandangan bagi laki-laki dan


bagi wanita itu sama. Alias kalau tidak ada alasan yang urgent dua-duanya
haram untuk melihat lawan jenis.

Namun sebagian ulama mengatakan bahwa wanita hukumnya sunnah


Mu'akadah untuk menundukkan pandangan dan tidak sampai pada level wajib.

Dasarnya apa? Dasarnya Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengizinkan kepada


Fatimah binti Qais untuk menjalani masa iddah di rumahnya Abdullah Ibnu Ummi
Maktum. Dengan dalih, Abdullah Ibnu Maktum buta. Sehingga ada kemungkinan
besar Fatimah melihat Abdullah Ibnu Maktum, namun Abdullah Ibnu Maktum
tidak melihat kepada Fatimah.

Namun demikian pendalilan ini bila dikaji lebih lanjut kurang begitu kuat. Terlebih
kalau kita menggunakan kaidah

‫ف بفعل مختلف وفي وجوبه وترك مختلف في تحريمه‬ ِ ‫خ ُرو ُج ِم ْن ا ْل‬


ِ ‫خ َال‬ ُ ‫ب ا ْل‬
ٌّ ‫ست َ َح‬
ْ ُ‫ي‬

Disyariatkan kita untuk menghindari perselisihan di kalangan para ulama.


Hindarilah perselisihan yang terjadi kontroversi yang terjadi di kalangan para
ulama.

Bagaimana caranya? Dengan melakukan semua hal yang diperselisihkan akan


wajibnya dan menghindari semua hal yang diperselisihkan akan keharamannya.

Makanya menundukkan pandangan itu sepakat disyariatkan. Walaupun menurut


sebagian ulama bagi wanita tidak mengapa melihat lawan jenis. Selama ia
melihat tidak diikuti dengan nafsu.

Tapi kita semua juga sepakat, walaupun ada perbedaan kita semua sepakat
bahwa ceroboh dalam memandang lawan jenis dapat menjerumuskan, menyeret
Anda dalam perbuatan zina.

Bahkan sebagian ulama sejak dahulu kala telah berkata bahwa

‫س‬ ِ ‫س ُم ْو ٌم ِم ْن‬
َ ْ‫س َهام ِ إِبْلِي‬ َ ُ‫النَّظْ َرة‬
ْ ‫س ْه ٌم َم‬

Pandangan itu adalah panahnya iblis yang telah dibumbui oleh racun. [HR Al-
Hakim

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 103 of 136


]

Kalau orang terbiasa mandang-memandang, maka pandangan itu akan


menjadikan, akan memanah hati dia yang pada ujungnya nanti dia tidak kuasa
lagi menolak hasrat untuk berhubungan atau berzina. Nauzubillah

Karenanya, saya Wallahu Ta'ala A'lam lebih cenderung untuk mengajak Anda
semuanya laki ataupun wanita untuk menjaga pandangan. Jangan ceroboh,
jangan gegabah memandang lawan jenis.

Betapa banyak rumah tangga yang berantakan, perselingkuhan karena dari


pandangan yang tidak dikendalikan. Baik suami ataupun istri ataupun yang
masih bujang.

Sehingga sepatutnya kita mewaspadai tidak berdalih dengan adanya khilaf.


Apalagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah ber rman

ٰٓ‫َو َال تَ ْق َربُوا ۟ ٱلزِّنَى‬

Janganlah kalian mendekati perbuatan zina. [QS Al-Isra': 32]

Dan tidak diragukan semua orang sepakat bahwa mengumbar pandangan itu
adalah salah satu biang utama terjadinya perbuatan zina atau munculnya hasrat
untuk berzina

Di zaman sekarang misalnya. Kalau pun tidak memandang wanita langsung,


tidak memandang lawan jenis langsung tetapi menonton, menyaksikan video-
video porno, menyaksikan konten-konten yang tidak senonoh. Baik lawan jenis
lelaki ataupun lawan jenis perempuan.

Telah terbukti menjadi awal terjadinya perzinahan, terjadinya pergaulan bebas,


terjadinya perselingkuhan. Dan telah menjadi berita di berbagai media, anak
gadis atau istri orang kabur dengan teman chattingnya, sebagaimana
perselingkuhan juga sering kali terjadi melalui chatting. Lewat WA atau Instagram
atau yang lainnya, Facebook.

Berawal dari berkirim foto, sekedar foto saja seringkali menyebabkan orang itu
tergoda. Tumbuh hasrat untuk berbuat yang tidak senonoh. Apalagi sampai pada
video call, apalagi sampai ketemu langsung, apalagi sambil bertatap muka
langsung. Tentu itu sangat berbahaya sekali

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 104 of 136


.

fi
,

Baik, ini yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan
lebihnya mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 105 of 136


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _16 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _21 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-22
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Kedua
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Al Mualif Rahimahullahu Ta'ala, yaitu Al Imam Abu Syuja menyatakan

‫ونظر الرجل الى املرأة على سبعة أضرب‬

Lelaki memandangi wanita itu ada 7 kondisi, ada 7 kemungkinan, ada 7


keadaan

‫ نظرة الى زوجته أو أمته فيجوز أن ينظر الى ماعدا الفرج منهما‬: ‫والثاني‬

Bentuk pandangan kedua adalah seorang suami atau seorang laki-laki


memandang istrinya atau memandang budaknya. Maka bagi suami atau bagi
majikan, bagi pemilik budak ia boleh memandang ke seluruh tubuh istrinya.
Kecuali pada kemaluannya.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 106 of 136


.

fi
.

Walaupun dia istri, tidak sepatutnya dia melihat. Demikian pernyataan dalam
Madzhab Al Imam Sya 'i. Sampaipun budaknya, majikannya. Dia tidak berhak
untuk melihat kemaluannya.

Dia boleh menggaulinya, suami boleh menggauli istri tetapi tidak boleh
memandang kemaluannya. Apa dasarnya? Dasarnya adalah hadits Aisyah
Radhiyallahu Ta'ala Anha. Beliau menceritakan pengalaman hidup dengan Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam

‫اح ٍد‬ ٍ َ‫ ِم ْن إِن‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- َِّ‫ول اهلل‬


ِ ‫اء َو‬ ُ ‫س‬ ِ َ ‫أ َ ْغت‬
ُ ‫س ُل أَنَا َو َر‬

Aku itu pernah atau bahkan mungkin sering mandi dengan Nabi shallallahu
'alayhi wa sallam, bersamaan mandi berdua dari satu bejana. [HR Bukhari 316,
Muslim 321

Kemudian Aisyah mengatakan memberikan satu klari kasi

‫َما َرأَيْتُ ذكاء منه وال رعزا زلك منني‬

Walau demikian aku tidak pernah melihat kemaluan Nabi. Dan Nabi juga tidak
pernah melihat kemaluanku

Berdasarkan riwayat ini Al Imam Sya 'i beserta para fuqaha, para ahli qih dalam
Madzhab Sya 'i menyimpulkan berarti, tidak boleh bagi suami untuk melihat
kemaluan istrinya.

Sebagaimana bagi majikan juga tidak boleh melihat kemaluan budaknya.


Walaupun keduanya boleh menggauli, boleh saling bergaul. Istri dan suami
berhubungan badan, boleh tapi tidak boleh saling memandang kemaluan. Ini
pendapat yang diajarkan dalam Madzhab Al Imam Sya 'i.

Sebagian ulama lain mengatakan bahwa tidak mengapa melihat memandang


kemaluan istri ataupun kemaluan suami karena hal yang lebih parah dibanding
sekedar memandang saja boleh, yaitu menggaulinya. Apalagi sekedar
memandangnya.

Dan suatu hari seorang sahabat yaitu, Abdullah Ibnu Mas'ud atau yang lainnya
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam. YāRasulullah

‫ول ال َّل ِه َع ْو َراتُنَا َما نَأ ْ ِتي ِمن ْ َها َو َما نَذ َُر‬
َ ‫س‬ُ ‫َيا َر‬

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 107 of 136


]

fi

fi
.

fi
fi
fi

fi
Berkaitan dengan kemaluan kami, apa yang boleh kami lakukan dan apa yang
tidak

Nabi memberikan satu jawaban yang sangat gamblang. Beliau mengatakan

‫ظ َع ْو َرتَ َك إِالَّ ِم ْن زَ ْو َج ِت َك أ َ ْو َما َم َل َكتْ يَ ِمين ُ َك‬


ْ َ‫احف‬
ْ

Jagalah kemaluanmu, tutupilah kemaluanmu kecuali dari istrimu ataupun hamba


sahayamu.

Berdasarkan hadits ini dan juga alasan yang telah dikemukakan di atas, maka
sebagian ulama mengatakan, “Tidak mengapa melihat kemaluan istri, ataupun
kemaluan suami، ataupun kemaluan budaknya, karena menggaulinya saja boleh
apalagi sekadar melihatnya.

Secara tinjauan dalil memang ini yang lebih kuat. Tetapi kalau Anda ingin
selamat, maka jagalah. Jangan ceroboh dan jangan gegabah atau jangan sering-
sering melihat. Karena selain ada kontroversi di kalangan para ulama, juga itu
akan dapat berimplikasi atau berakibat yang negatif yaitu akan mengurangi
keharmonisan di antara Anda.

Karena dalam pepatah Arab dikatakan

‫كثرة االمساس نزل احساس‬

Sering-sering mengeksploitasi sesuatu, melampiaskan sesuatu itu akan


menjadikan hasrat Anda akan berkurang. Sensitivitas Anda akan menyusut.
Karena itu seperlunya saja. Tidak perlu, tidak sering-sering, sehingga itu dapat
mengurangi keharmonisan dalam hubungan Anda dengan istri Anda

Ini yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan lebihnya
mohon maaf

‫باهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 108 of 136


?

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _RABU
| _17 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _22 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-23
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Ketiga
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita telah berbincang-bincang tentang hukum lelaki memandang wanita

Menurut al-muallif al-Imam Abu Syuja' lelaki memandang kepada lawan jenis itu
ada tujuh kondisi

1) Dia memandang kepada wanita yang non mahram (bukan mahram), maka ini
sepakat para ulama itu haram hukumnya, bila itu dilakukan tanpa alasan yang
dibenarkan

2) Dia memandang kepada istrinya, kepada budak (hamba sahaya)nya maka


dia boleh memandang semuanya kecuali kepada kemaluannya, itu menurut
madzhab Imam Sya 'i dan menurut madzhab yang lainnya, maka dia boleh
melihat semuanya.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 109 of 136


.

fi
~

fi
.

Kemudian al-muallif rahimahullahu taala Al-iman Abu Suja' rahimahullahu taala


mengatakan

.‫ نظره إلى ذوات محارمه أومته املزوجة فيجوز النظر فيما عدامابني السرة والركبة‬:‫والثالث‬

3) Bila seseorang itu memandang mahramnya: ibunya, anaknya, saudarinya,


bibinya, saudari sepersusuannya, mertuanya, atau menantunya, atau

‫أومته املزوجة‬

Atau kepada budaknya yang telah dia dinikahkan dengan lelaki lain, maka kata
beliau

‫فيجوز النظر‬

Maka baginya boleh melihat

‫فيما عدامابني السرة والركبة‬

Maka dia boleh melihat anggota tubuh wanita tersebut selain dari pusar hingga
lutut.

Dia tidak boleh melihat dari batas pusar hingga lututnya. Adapun selebih itu
melihat ke betisnya, punggungnya, lengannya, maka itu boleh. Wajahnya,
rambutnya boleh.

Namun tentu perlu dibedakan, boleh melihat bukan berarti itu adalah restu atau
izin bagi wanita mahram untuk bertelanjang dada, tentu tidak.

Namun ketika itu tersingkap karena suatu alasan, misalnya dia di dalam rumah
maka dia tidak harus mengenakan kerudung, dia boleh mengenakan pakaian
dalam rumah, sehingga nampak lengannya, rambutnya, lehernya, betisnya maka
itu tidak mengapa

Dan kalaupun dalam beberapa kondisi nampak misalnya bagian punggungnya


maka itu juga tidak mengapa, karena itu adalah mahramnya, tetapi bukan berarti
mentang-mentang mahram, wanita itu kemudian bertelanjang dada hanya
mengenakan celana pendek saja tentu tidak dibenarkan atau rok pendek saja,
tentu tidak dibenarkan.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 110 of 136


Kenapa? karena perlu dibedakan antara boleh melihat, dengan anjuran melihat
atau anjuran membuka diri, tentu beda. Ketika boleh melihat itu artinya ketika
nampak karena satu hal maka itu tidak wajib ditutupi, tidak dosa

Tetapi bukan berarti anda mengumbar aurat anda, mengumbar kecantikan lekak-
lekuk badan anda kepada mahram anda. Karena tentu kalau itu dilakukan dapat
menimbulkan tnah, dapat menjadi pintu masuknya setan untuk menggoda anda
dan mahram anda

Padahal Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah memerintahkan kita semuanya kaum


muslimin secara umum untuk menjauhi segala hal yang dapat berpotensi
mengundang terjadinya pergaulan bebas ataupun perzinaan

Allāh Subhānahu wa Ta’āla ber rman

ٰٓ‫َو َال تَ ْق َربُوا ۟ ٱلزِّنَى‬

Dan janganlah engkau mendekati semua perbuatan, janganlah engkau


melakukan semua aktivitas, semua kegiatan atau semua perbuatan yang dapat
mendekatkan Anda kepada perbuatan zina

Dan semua orang sepakat bahwa di antara penyebab terjadinya perbuatan zina
yang paling banyak ialah dengan seseorang itu mengumbar auratnya, membuka
sesuka hatinya. Karena itu dalam Al-Quran, Allāh Subhānahu wa Ta’āla
memerintahkan kaum wanita dan demikian pula kaum pria untuk senantiasa
menundukkan pandangan dan perintah ini bersifat mutlak.

Walaupun tentu yang paling utama, paling wajib untuk kita menundukkan
pandangan adalah dari wanita-wanita yang bukan mahram. Adapun yang
mahram maka sekali lagi boleh kelihatan tapi bukan berarti boleh
mengumbarnya

Karena ketika mengumbar itu berarti mengundang godaan setan apalagi sampai
mengenakan pakaian yang ketat, menggambarkan lekak-lekuk tubuhnya
walaupun di depan mahramnya itu juga tidak sepatutnya dilakukan karena itu
akan mengundang setan

Dan dari sisi lain para ulama juga menjelaskan bahwa pentingnya kita menjaga
muru’ah (kesantunan), tentu tidak santun ketika anda di depan mertua anda

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 111 of 136


fi
.

fi
,

(misalnya) mertua laki-laki anda, anda mengenakan pakaian yang ketat,


menggambarkan lekak-lekuk tubuh anda, mengenakan rok mini, bertelanjang
dada misalnya.

Tentu ini tidak sepatutnya dilakukan, dan itu bentuk dari tafashus (perbuatan
yang tidak senonoh), perbuatan keji atau perbuatan yang jorok, tidak sesuai
dengan kesantunan seseorang muslim

Kemudian di antara hal yang juga perlu diingatkan di sini bahwa boleh melihat
bukan berarti sekali lagi mengumbar. Karenanya para ulama membedakan di sini
kata-katanya adalah boleh melihat bukan harus melihat dan juga boleh
mengumbar, bukan

Dan para ahli qih juga lebih jauh menjabarkan, bahwa yang dimaksud dari
kondisi ketiga ini adalah, seorang wanita ketika berada di tengah rumahnya di
antara mahramnya. Dia boleh mengenakan pakaian yang sewajarnya dikenakan
di dalam rumah.

Kalau di konteks masyarakat kita misalnya mengenakan daster, baju tidur atau
baju di dalam rumah yang setengah betis, lengannya terbuka (misalnya) itu tidak
mengapa.

Kenapa? Karena itulah perbedaan antara mahram dan non mahram, sehingga
pakaian yang biasa dikenakan untuk bekerja dalam rumah itu boleh dikenakan di
depan mahram. Allāh Subhānahu wa Ta’āla ber rman, [QS An-Nur: 31

‫َو َال يُبْ ِدي َن ِزينَت َ ُه َّن إِ َّال لِبُ ُعو َل ِت ِه َّن‬

Dan tidaklah mereka boleh menampakkan (wanita-wanita) perhiasannya kecuali


kepada

‫لِبُ ُعو َل ِت ِه َّن‬

Suami-suami mereka

ِ ‫أ َ ْو َءا َب‬
‫آئ ِه َّن‬

Atau kepada orang tua mereka dan seterusnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 112 of 136


,

fi

fi
]

Ini dalil nyata bahwa menampakkan perhiasan yang biasa dikenakan wanita,
gelang, lengan, kalung (misalnya) itu tidaklah mengapa. Dan tentu ketika
menampakan kalung, gelang akan nampak pula lengan dan lehernya.

Wallahu taala alam

Ini yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga
Allāh Subhānahu wa Ta’āla menambahkan tau k hidayah kepada kita semuanya
dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa

َ ‫ست َ ِم ُعو َن ٱ ْل َق ْو َل فَيَت َّ ِب ُعو َن أ َ ْح‬


ٓ‫سن َ ُهۥ‬ ْ َ‫ي‬

Kurang dan lebihnya mohon maaf

‫وبا هلل توفك و هدية‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 113 of 136


fi
,

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _KAMIS
| _18 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _23 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-24
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Keempat (Bagian
Pertama)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita telah berbincang-bincang tentang Hukum Lelaki Memandang Wanit

Menurut al-muallif al-imam Abu Syuja' lelaki memandang kepada lawan jenis itu
ada 7 kondisi

‫ النظر ألجل النكاح فيجوز إلى الوجه والكفني‬:‫و الرابع‬

4). Kondisi yang keempat, yaitu Anda melihat lawan jenis wanita, dengan tujuan
anda ingin menikahinya

‫ألجل النكاح‬

Dalam rangka anda ingin menikahinya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 114 of 136


*

fi
.

Karena memang ada anjuran dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebelum
anda menikahi seorang wanita anda terlebih dahulu melihatnya. Agar ketika
anda menikahi wanita tersebut betul-betul anda telah mengenalnya, anda telah
melihatnya, anda telah mengetahui kondisi tubuhnya, wajahnya, parasnya

Sehingga tidak ada alasan bagi anda untuk mengatakan, "menyesal" karena
anda telah melihatnya

Sehingga dengan anda melihat menyaksikan wajah wanita tersebut, lengannya,


kulit tangannya itu akan membangkitkan (menguatkan) hasrat untuk menikahi
wanita tersebut. Kalau memang anda merasa cocok

Tapi ketika anda merasa tidak cocok, anda bisa membuat suatu keputusan,
mengakhiri proses tersebut berdasarkan satu data yang valid yaitu anda telah
menyaksikan langsung, bukan hanya cerita.

Karena betapa sering para perantara atau yang sering disebut dengan "mak
comblang" seringkali menggambarkan wanita tersebut dengan cara bombastis
yang mencerminkan atau menggambar wanita itu sangat cantik jelita, atau lawan
jenis yang tampan rupawan, putih seputih kapas, dan seterusnya padahal
sejatinya tidaklah demikian

Namun karena kadang sebagian perantara, sebagai mak comblang itu hasratnya
satu, yang penting mereka segera menikah tanpa peduli adanya kecocokan atau
tidak.

Karena itu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberikan satu arahan dan
itu kalau kita camkan dengan baik, kita akan bisa memahami fungsi dan tujuan
dari disyariatkannya atau adanya rukshoh, adanya ijin untuk melihat lawan jenis
yang hendak dinikahi

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

‫س أ َ ْن يَنْظُ َر إِ َليْ َها إِذَا َكا َن إِنَّ َما يَنْظُ ُر إِ َليْ َها‬ ِ ‫ئ‬
َ ْ ‫خطْبَ َة إ ْم َرأ َ ٍة فَ َال بَأ‬ ٍ ‫إِذَا أ َ ْل َقى اهللَ ِفى َقلِب ا ْم ِر‬
(HR Ahmad: 22496)

Bila Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menumbuhkan satu hasrat dalam diri anda
untuk menikahi seorang wanita, maka tidak mengapa baginya untuk melihat
wanita tersebut bila ia melihatnya dengan tujuan untuk menikahinya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 115 of 136


Dan pernyataan muallif di sini sungguh jelas dan tegas, beliau mengatakan

‫ألجل النكاح‬

Bila dia melihat dalam rangka menjalani proses, setahap demi tahap dari sekian
proses terjadinya pernikahan.

Tentu ini satu catatan yang penting, satu syarat yang harus anda ingat selalu
bahwa anda boleh menadhor (melihat) kepada lawan jenis bila anda memang
punya hasrat untuk menikahi wanita tersebut.

Bukan dalam rangka membandingkan satu wanita dengan wanita yang lain,
mana yang lebih cantik, bisa jadi anda mendapatkan sekian banyak informasi
bahwa Fatimah cantik, Aisyah cantik jelita, Maryam cantik jelita, dan kemudian
(misalnya) Zaenab juga cantik jelita, anda ingin membandingkan mana yang
lebih cantik

Tentu ketika anda nadhor kepada mereka semua dengan tujuan membandingkan
untuk kemudian anda memilih salah satu dari mereka untuk dilanjutkan proses
pada khitbah kemudian pernikahan, tentu ini satu tujuan yang tidak relevan,
karena anda melihat mereka bukan dalam rangka menikahi mereka semua, tapi
dalam rangka membandingkan.

Padahal Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam hanya mengizinkan, anda


melihat, bila melihat itu tujuannya adalah untuk menikahinya. Bila dia melihat
kepadanya itu kepada wanita tersebut dalam rangka menikahinya, dalam rangka
melanjutkan proses pernikahan.

Tapi ketika tujuan melihatnya dalam rangka membandingkan, mengetahui mana


yang lebih cantik, mana yang kurang cantik, tentu ini sudah menyimpang dari
tujuan diizinkannya nadhor. Padahal hukum asal melihat wanita non mahram itu
hukumnya adalah haram hukumnya, asalnya hukumnya haram.

Dibolehkan karena adanya tujuan, adanya alasan yang dibenarkan (diakomodir)


secara syari'at, tentu ini adalah suatu kondisi yang sempit, bukan kebebasan
seluas-luasnya.

Sehingga bila tujuan dari disyariatkanya nadhor itu telah terwujud, telah tercapai
yaitu anda mengenal wanita tersebut dengan seksama, maka hukum asalnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 116 of 136


.

kembali seperti sediakala, yaitu haram. Tidak boleh lagi anda melihatnya. Cukup
kalau memang sudah dirasa cukup boleh

Namun kalau memang dirasa belum cukup anda boleh mengulang nadhor dua
kali, tiga kali, sesuai dengan kebutuhan. Bila tujuannya betul-betul, sekali lagi
dalam rangka melangsungkan, melanjutkan proses pernikahan untuk kemudian
sampai pada titik kesepakatan terjadinya akad nikah

Beliau mengatakan

‫النظر ألجل النكاح فيجوز إلى الوجه والكفني‬

Kalau anda melihat dalam rangka untuk menjalani proses pernikahan maka itu
boleh anda lakukan, anda nadhor, anda melihat kepada wajah dan kedua telapak
tangannya

Kenapa hanya wajah dan kedua telapak tangan? karena wajah itu adala

‫ما جامعل الحسن‬

Pusat kecantikan wanita

Kalau anda sudah tidak tertarik dengan wajahnya, anda tidak akan pernah
tertarik dengan betisnya, anda tidak akan tertarik dengan lengannya.

Ketika anda sudah mulai tertarik dengan parasnya yang cantik menurut anda,
kemudian anda melihat telapak tangan, dan anda melihat telapak tangan itu
lembut, putih sesuai dengan yang anda inginkan, maka lembutnya tangan wanita
itu akan mewakili seluruh tubuhnya.

Kalau tangannya saja yang sering bersinggungan dengan aktivitas pekerja,


menggenggam, memegang, memotong, ternyata telapak tangan itu lembut,
maka tentu anggota tubuh yang lainnya akan lebih, lebih pantas atau lebih
lembut lagi.

Kalau telapak tangan yang sering terpapar dengan udara bebas, matahari, hujan
dan lainnya debu, ternyata masih bisa dia jaga menjadi tangan yang putih, maka
tentu sekujur tubuh dia lebih putih lagi

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 117 of 136


.

Karena itu tujuan untuk mengenalkan, tujuan untuk membangkitkan hasrat


menikah itu sudah terlaksana dengan anda melihat wajah dan kedua telapak
tangannya, sehingga tidak ada alasan untuk melihat bagian tubuh yang lainnya,
rambutnya atau tengkuknya atau betisnya atau yang lainnya

Ini pendapat yang pertama dan itu adalah pendapat yang diajarkan oleh
mayoritas ulama, yaitu dalam hal ini Sya 'iyah dan Hanabilah

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga
Allāh Subhānahu wa Ta’āla menambahkan tau k kepada kita semuanya dan
menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa

َ ‫ست َ ِم ُعو َن ٱ ْل َق ْو َل فَيَت َّ ِب ُعو َن أ َ ْح‬


‫سن َ ُه‬ ْ َ‫ي‬

Kurang dan lebihnya mohon maaf

‫وبا هلل توفك و هدية‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 118 of 136


fi
fi
,

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _JUM’AT
| _19 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _24 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-25
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Keempat (Bagian
Kedua)
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita telah berbincang-bincang tentang Hukum Lelaki Memandang Wanit

Menurut Al-muallif al-Imam Abu Syuja’, lelaki memandang kepada lawan jenis itu
ada 7 kondisi. Kondisi yang keempat, yaitu Anda melihat lawan jenis wanita
dengan tujuan anda ingin menikahinya.

Sebagian ulama lain mengatakan bahwa, ia boleh melihat kepada wanita


tersebut ketika wanita tersebut sedang berada di dalam rumahnya bersama
mahramnya, sehingga nampak baginya, rambut, kepala, leher, lengan, betis,
bukan sekedar wajah, tetapi melihat anggota tubuh wanita yang biasa terlihat di
tengah keluarganya

Kenapa? karena dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam


mengizinkan kepada sahabat Jabir, Mughirah ibn Syu'bah serta yang lainnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 119 of 136


*

fi

untuk melihat calon istri mereka kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
memberikan penjelasan bahwa

‫َو إِ ْن َكانَتْ َال تَ ْع َل ُم‬

Boleh melihat kepada calon istri, walaupun wanita tersebut dalam kondisi tidak
menyadari sedang anda perhatikan, sedang anda lihat

Tentu hal itu hanya bisa terjadi ketika wanita itu sedang berada di tengah
mahramnya atau mungkin di tengah-tengah komunitas wanita yang lain,
sehingga dia merasa aman menanggalkan kerudungnya, mengenakan pakaian
yang biasa dikenakan di dalam rumah

Jabir bin Abdillah menceritakan pengalamannya, ketika dia ingin menikahi wanita
dan dia ingin mengetahui seberapa cantikkah wanita tersebut dan apakah dia
cocok atau tidak. Maka sahabat Jabir mengatakan

“Ketika aku hendak menikahi wanita, aku bersembunyi di bawah pohon kurma, di
balik satu batang kurma. Dari sela-sela pelepah kurma tersebutlah aku
mengamati wanita yang hendak aku nikahi tersebut, sampai aku berhasil melihat
wanita tersebut, yang akhirnya menjadikan aku membulatkan tekad untuk
menikahinya.

Berdasarkan riwayat-riwayat ini kemudian sebagian ulama mengatakan, karena


lelaki diizinkan untuk melihat walau dalam kondisi wanita itu tidak menyadarinya,
maka hal ini kemungkinan besar hanya bisa terjadi ketika wanita tersebut sedang
berada di tengah keluarganya.

Sehingga dia merasa aman menanggalkan kerudungnya, mengenakan pakaian


yang sewajarnya dikenakan dalam rumah, akhirnya nampaklah wanita tersebut
seperti dalam kondisi normal terlihat rambutnya dan lain sebagainya

Dan wallahu taala alam, pendapat inilah pendapat yang secara tinjauan dalil dan
secara de facto, secara fakta pendapat ini lebih realistis, karena pernikahan itu
bukan hanya urusan wajah dan telapak tangan.

Pernikahan itu juga berkaitan dengan rambut, bisa jadi ketika wanita itu
wajahnya mungkin tidak terlalu cantik tapi ketika dia memiliki rambut yang indah,
maka keindahan rambutnya menjadikan wajah yang tadi semula biasa saja
menjadi bertambah cantik

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 120 of 136


Sehingga ini akan menjadikan lelaki tersebut mampu membulatkan tekad untuk
kemudian menikahinya. Karena memang secara realita, ketika nanti dia menikah
diapun kebanyakan waktunya dia akan berinteraksi dengan wanita tersebut
dalam kondisi seperti ketika dia sedang berada di tengah-tengah mahramnya,
membuka rambutnya, membuka kerudung kepalanya, kemudian mengenakan
pakaian yang biasa dia kenakan ketika dia sedang beraktivitas di dalam
rumahnya.

Dan inilah wallahu ta'ala alam, pendapat yang lebih kuat. Dan para ulama telah
menegaskan bahwa nadhar itu ketika tujuannya adalah untuk menikahi wanita
yang dilihat itu hukumnya sunnah.

Bahkan ketika al-Mughirah ibn Syu'bah telah melamar seorang wanita dan mulai
merencanakan prosesi pernikahan. Dia menceritakan rencana tersebut kepada
nabi Shallallahu alaihi wasallam

Kemudian Nabi bertanya kepadanya

‫ت إِ َليْ َها؟‬
َ ‫ه َْل نَظَ ْر‬

Wahai Mughirah, Apakah engkau sudah melihat wanita yang hendak engkau
nikahi tersebut

Beliau mengatakan,

‫ال‬

“Belum.”

Maka Nabi berkata kepada alMughirah

َ ‫صا ِر‬
‫ش ْيئ ًا‬ ِ ُ ‫َب فَانْظُ ْر إِ َل ْي َها فَ ِإ َّن ِفى أ َ ْع‬
َ ْ‫ني األَن‬ ْ ‫ِاذْه‬

Segera pergilah, dan lihatlah wanita yang hendak engkau nikahi tersebut, karena
sejatinya di mata wanita-wanita itu ada sesuatu

Para ulama berselisih pendapat apa yang dimaksud "ada sesuatu di mata
Anshor"? Ada yang mengatakan banyak wanita anshor itu yang juling, ada yang

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 121 of 136


mengatakan bahwa banyak wanita anshor itu yang matanya sipit, tapi dari
redaksi tidak ada petunjuk yang mengarahkan ke sana sehingga wallahu ta'ala
alam

Penafsiran yang lebih kuat, menurut hemat saya adalah penafsiran yang
mengatakan bahwa di mata wanita Anshor itu terdapat keindahan, sehingga
ketika engkau melihatnya, engkau akan semakin tergugah, semakin bulat
tekadmu untuk menikahinya

Karena memang tujuan nadhor itu adalah untuk membulatkan tekad bukan untuk
memalingkan, bukan untuk menjadikan kita berpaling dan menghindari
pernikahan. Nadhor tujuannya, syari’atnya adalah untuk menguatkan hasrat
anda, tekad anda menikahi wanita tersebut.

Sehingga penafsiran yang lebih kuat wallahu ta’ala alam adalah perkataan Nabi
bahwa di mata wanita Anshor ada sesuatu, maksudnya wanita mereka itu sangat
cantik, wanita mereka itu sangat indah untuk dipandang.

Sehingga Nabi ingin agar Mughirah ibn Syu'bah sebelum betul-betul menikahi
wanita tersebut, betul-betul ia telah memiliki hasrat yang sangat kuat. Karena
dengan kuatnya hasrat, pernikahan itu akan menjadikan hubungan rumah
tangga mereka semakin harmonis

Itu yang Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jelaskan tentang hikmah


disyari'atkannya nadhor. Beliau mengatakan

‫فَ ِإنَّ ُه أ َ ْح َرى أ َ ْن يُ ْؤ َد َم بَيْن َ ُك َما‬

Dengan lelaki itu terlebih dahulu melihat wanita yang hendak dia nikahi, maka itu
lebih layak, lebih potensi untuk terciptanya wifāq (‫)وف ـ ـ ــاق‬, terjadinya keharmonisan,
terjadinya rumah tangga yang harmonis yang bahagia, kenapa?

Karena memang kedua belah pihak betul-betul tekadnya untuk menikah itu
sudah bulat. Lelaki betul-betul tidak ada alasan untuk menyesal, karena ketika
dia melihat betul-betul hatinya telah terpikat dengan wanita tersebut.

Apalagi ketika dalam proses nadhor terjadi kontak mata dan subhanallah kalau
memang hati itu telah Allāh ciptakan, Allāh telah sandingkan maka kontak mata
itu akan menjadikan hati mereka berkomunikasi, ada kesepahaman ada
kecocokan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 122 of 136


.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

ٌ‫األ َ ْر َوا ُح ُجنُو ٌد ُم َجن َّ َدة‬

Arwah manusia itu bagaikan pasukan yang terlatih

َ ‫ف ِمن ْ َها ائْت َ َل‬


‫ف‬ َ ‫فَ َما تَ َع‬
َ ‫ار‬

Sehingga semua arwah yang ada kesepahaman, kecocokan, keselarasan maka


mereka akan mudah bersatu

ْ ‫َو َما تَنَا َك َر ِمن ْ َها ا‬


َ ‫خت َ َل‬
‫ف‬

Dan arwah itu, jiwa manusia yang ternyata terjadi kesenjangan maka mereka
akan (ikhtalaf) saling bersilang, mereka akan saling menjauh

Sehingga mata itu, subhanallah. Itu adalah gerbangnya hati, yang kalau ternyata
ketika anda proses nadhor, anda melakukan kontak mata dengan calon istri anda
dan ternyata jiwa anda yang betul-betul jiwa yang sejenis, jiwa yang memang
telah Allāh sandingkan, telah Allāh takdirkan akan menikah.

Maka jiwa anda akan berkomunikasi melalui pandangan mata tersebut, saling
memberikan kabar melalui pandangan mata tersebut, tatap mata tersebut,
bahwa kita memang jodoh, kita memang cocok

Sehingga ketika mereka betul-betul menikah akan terjadi keharmonisan yang


luar biasa, dan itu yang Rasulullah katakan,

‫فَ ِإنَّ ُه أ َ ْح َرى أ َ ْن يُ ْؤ َد َم بَيْن َ ُك َما‬

Dengan nadhor yang dilakukan dengan melihat sebelum proses pernikahan itu,
itu lebih layak untuk terciptanya wiām (‫)وئ ـ ـ ـ ـ ــام‬, wifāq (‫)وف ـ ـ ـ ـ ــاق‬، dan mawaddah antara
kalian berdua

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini semoga
Allāh Subhānahu wa Ta’āla menambahkan tau k kepada kita semuanya dan
menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantias

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 123 of 136


.

fi
.

‫ست َ ِم ُعو َن ٱ ْل َق ْو َل فَيَت َّ ِب ُعو َن أ َ ْح َ‬


‫سن َ ُهۥٓ‬ ‫يَ ْ‬

‫‪Kurang dan lebihnya mohon maaf‬‬

‫وبا هلل توفك و هدية‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

‫┈┈•⊱✿✿⊰•┈┈•‬

‫‪Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020‬‬ ‫‪124 of 136‬‬



•‬


🌐 *WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SENIN
| _22 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _27 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-26
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Kelima
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita telah berbincang-bincang tentang hukum lelaki memandang wanita. Menurut


al-muallif Imam Abu Syuja lelaki memandang kepada lawan jenis itu ada tujuh
kondisi:

‫والخامس النظر ألجل للمداواة فيجوز إلى املواضع التي يحتاج إليها‬

Kondisi kelima adalah Anda melihat wanita dalam rangka pengobatan


(mengobatinya) atau bahkan bisa jadi dalam rangka menyelamatkannya dari
bahaya (malapetaka). Maka dalam kondisi ini kata beliau, boleh Anda melihat ke
bagian tubuh yang hendak Anda obati.

Kalau Anda seorang tenaga medis (dokter atau perawat) yang memang dituntut
untuk melakukan pengobatan tersebut. Apalagi bila tidak ada tenaga medis yang
wanita yang bisa melakukan pengobatan tersebut

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 125 of 136


fi

Maka dalam kondisi semacam ini Anda boleh melihat pada anggota tubuh yang
hendak diobati, namun bukan berarti Anda memanfaatkan kesempatan dalam
kesempitan. Mumpung Anda mengobati kemudian Anda melihat sesuka Anda.
Tidak

Tetapi pada anggota tubuh yang hendak diobati sebatas itulah yang Anda lihat,
selebihnya tidak! Karena dalam satu kaidah dinyatakan bahwa:

‫الضرورة تقدر بقدرها‬

"Satu kondisi darurat itu perlu diukur seperlunya, dilakukan, dijalankan,


digunakan sebatas kondisi tersebut (tidak berlebihan).

Dengan demikian bila pengobatan itu atau anggota tubuh yang mengalami sakit
dari wanita itu adalah bagian tangan, maka Anda hanya boleh melihat tangannya
saja. Tidak boleh kepada yang lain, kepada wajahnya, atau kakinya atau
perutnya. Tidak!

Demikian pula ketika yang sakit adalah punggungnya, maka yang Anda lihat
adalah bagian punggungnya saja. Tidak boleh Anda melihat bagian yang lain
karena

‫الضرورة تقدر بقدرها‬

Kondisi darurat itu harus diukur seperlunya tidak boleh berlebihan

Karena tatkala Anda melihat bagian dari tubuh itu yang tidak diperlukan dalam
proses pengobatan, maka hukumnya kembali kepada asal yaitu haram. Karena
dalam kaidah ilmu qih juga dinyatakan

‫إذا ضاق األمر اتسع و إذا اتسع ضاق‬

"Bila ada satu kondisi dimana Anda betul-betul emergency, terdesak, terjepit,
maka syari’at Islam akan memberikan kelapangan kepada Anda

Yang semula haram bisa menjadi halal.

Kenapa? Karena terdesak, karena kondisi darurat.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 126 of 136


!

fi

"

"

Namun ketika kondisi itu telah kembali seperti sediakala (normal) ada
kelapangan lagi, maka hukum-hukum itu kembali seperti sediakala, yang haram
akan kembali menjadi haram, yang wajib akan kembali menjadi wajib

Dengan demikian walaupun ada alasan untuk melihat tetapi ketika tujuan dari
melihat itu telah tercapai yaitu pengobatan-pengobatannya telah selesai, maka
segera Anda menundukkan pandangan dan wanita tersebut juga kembali
menutup auratnya

Namun ada beberapa hal yang perlu dicatat di sini, sebisa mungkin wanita itu
ketika mengalami gangguan kesehatan (sakit), maka sebisa mungkin ia mencari
tenaga medis wanita dan kalau bisa bukan sekedar wanita, tapi wanita muslimah
yang amanah yang tidak akan menceritakan perihal kecantikannya ataupun
aibnya atau bentuk tubuhnya, kepada lelaki lain yang tidak halal untuk
mendengarnya atau memandangnya

Kemudian kalau tidak ada tenaga medis wanita muslimah yang amanah, maka
idealnya Anda mencari tenaga medis wanita walaupun dia bukan muslimah.
Karena walaupun dia seorang non muslim, tetapi karena sesama wanita, dia
boleh melihat kalau memang itu diperlukan

Dan alasan diharamkannya melihat yaitu untuk mencegah terjadinya pergaulan


bebas hubungan zina dan lain sebagainya. Tentu itu tidak akan terwujud pada
tenaga medis wanita walaupun dia non muslim. Karena biasanya wanita tidak
akan melakukan perzinaan dengan wanita. Berbeda halnya ketika tenaga medis
itu laki-laki walaupun muslim, maka potensi terjadinya tnah itu sangat besar

Selanjutnya yang juga perlu diantisipasi, perlu ditekankan pada kondisi


pengobatan yang dilakukan oleh lawan jenis. Bahwa kaum muslimin secara
umum dan pemerintah secara khusus, serta para pemuka masyarakat kaum
muslimin, sepatutnya menyusun rencana (strategis) peduli, membuat satu
planning dalam jangka panjang, bagaimana kebutuhan akan tenaga medis bagi
kaum muslimin dapat terpenuhi

Sehingga misalnya pemerintah atau lembaga pendidikan muslim, para tokoh


muslim, berusaha memfasilitasi saudari-saudari kita muslimah untuk bisa
menempuh pendidikan kedokteran atau menjadi tenaga medis dan berupaya
untuk mengkondisikan proses pendidikan di ilmu kesehatan itu, baik sebagai
perawat atau sebagai dokter, baik dokter umum atau spesialis

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 127 of 136


.

fi
.

Dikondisikan sedemikian rupa agar sesuai dengan tuntutan syariat (tidak


bertentangan dengan hukum syariat) dan selanjutnya berupaya untuk membuat
klinik-klinik, layanan-layanan kesehatan masyarakat yang mengakomodir,
mempertimbangkan prinsip-prinsip syari'at

Layanan medis khusus untuk wanita khusus, ruang praktik untuk wanita, ruang
ْ ‫ِا‬
praktik untuk pria yang berbeda tempat, sehingga tidak terjadi ‫خـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـتـ ـ ـ ـ ـ ـ الَط‬
(percampuran lawan jenis) antara lawan jenis di satu tempat, baik itu tempat
praktik dokter ataupun yang lainnya

Karena betapa banyak terjadi tnah, terjadi perbuatan zina berawal dari prosesi
pengobatan. Dan menurut sebagian praktisi tenaga medis baik dokter, terutama
misalnya dokter gigi, dokter mata, dan yang lain. Seringkali mereka
mengeluhkan betapa sulitnya menjaga keimanan di saat, membuka praktik
layanan kesehatan

Ketika seorang tenaga medis (dokter gigi), mengobati gigi seorang wanita,
apalagi wanita yang masih muda belia, cantik jelita. Demikian pula ketika
seorang tenaga medis yang sedang mengobati mata. Mata seorang wanita belia,
yang cantik jelita, tentu ini menjadi satu dilema tersendiri

Ketika dia melayani padahal itu lawan jenis, cantik jelita, di tempat yang tertutup,
dan dalam waktu yang cukup lama. Apalagi dokter gigi biasanya, seringkali
perawatan gigi atau pun pengobatan gigi membutuhkan waktu yang tidak pendek
(lama), sehingga terjadi kontak mata, terjadi tatap muka yang sangat dekat
sekali, sehingga ini sangat berpotensi menimbulkan tnah yang luar biasa

Karena itu selain kita berbicara tentang hukum memandang, menyentuh,


membuka anggota tubuh, membuka pakaian di hadapan lawan jenis, ketika ada
alasan medis. Tetapi tidak sepatutnya kita hanya berpangku tangan (pasrah)
membiarkan kondisi ini terjadi dan berlalu begitu saja. Sepatutnya kita berusaha
meminimize sedemikian rupa

Dan Anda sebagai wali, sebagai suami, sebagai orang tua, sebagai kakak,
sebagai saudara, sepatutnya Anda juga respek dengan masalah ini. Tidak
mudah-mudah mengantarkan istri Anda, putri Anda, saudari Anda kepada tenaga
medis lawan jenis, karena akan menjadi tanggung jawab Anda kelak di hari
kiamat

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 128 of 136


.

fi
.

fi
.

Ketika Anda tidak memiliki rasa cemburu atau rasa cemburu Anda menjadi hilang
atau Anda korbankan hanya gara-gara faktor apa? Sakit, hanya faktor gara-gara
(mungkin) tenaga medis wanita jaraknya jauh walaupun itu masih terjangkau tapi
Anda tidak ingin repot.

Anda ceroboh meremehkan masalah ini sehingga sakit. "Oh, tidak apa-apa untuk
pengobatan", padahal di tempat yang tidak terlalu jauh ada tenaga medis lain
yang sejenis, wanita muslimah, misalnya)

Atau hanya karena isu yang dikembangkan di masyarakat bahwa, "Konon


tenaga medis laki-laki terutama yang berkaitan dengan kandungan (misalnya),
lebih handal dibandingkan dokter kandungan wanita", katanya seperti itu. Isunya
yang dikembangkan demikian, padahal bisa jadi tidaklah demikia

Atau karena tenaga medis wanita tersebut (mungkin) biayanya lebih mahal
dibandingkan tenaga medis laki-laki.

Maka Anda sebagai seorang muslim, seorang suami, seorang ayah, seorang
kakak, seorang paman, seorang anak. Tidak sepatutnya Anda meremehkan hal
ini hanya gara-gara faktor (mungkin) beda biaya yang tidak terlalu jauh (masih
terjangkau oleh Anda)

Maka sepatutnya Anda pertahankan harga diri Anda, kehormatan anak istri Anda,
dan juga tanggung jawab Anda sebagai seorang laki-laki (seorang wali). Karena
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam telah memberikan ancaman yang berat
kepada suami-suami atau orang tua ataupun wali-wali yang membiarkan terjadi
perbuatan mungkar.

Membiarkan, merestui adanya langkah-langkah terjadinya perbuatan zina,


seperti membuka aurat, berinteraksi dengan lawan jenis, apalagi sampai pada
level misalnya berinteraksi yang sangat dekat seperti yang saya gambarkan
pada kasus dokter gigi misalnya

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam telah memberikan ancaman yang sangat


keras kepada lelaki baik itu suami, ayah, atau saudara yang membiarkan
terjadinya perbuatan maksiat.

Terjadinya satu langkah demi langkah terjadinya perbuatan zina yang akan
menjerumuskan istri, atau anak gadis, ataupun saudari Anda ke dalam perbuatan
zina.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 129 of 136


Salah satunya adalah ketika menjalani pengobatan dengan tenaga medis yang
non mahram, apalagi dia masih muda. Apalagi penyakit tersebut di tempat-
tempat yang sensitif, maka sepatutnya seorang wali lebih memberatkan ‫ِغـ ـ ـ ـ ـ ـ يْ ـ َـرة‬
(kecemburuan)nya, tanggung jawab moralnya sebagai seorang wali

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam telah mengancam ‫ َديُّـ ــوث‬laki-laki yang


ridha dengan kondisi itu bahwa mereka tidak akan masuk surga ‫هدانا اهلل وا ّياكم‬.

Wallahu Ta'ala A'lam.

Ini yang bisa kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, sampai jumpa di lain
kesempatan

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 130 of 136


.

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsya

▪🗓 _SELASA
| _23 Jumādā al-Ūlā 1443H
| _28 Desember 2021M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Ari n Badri, Lc., M.A. ‫*حفظه اهلل تعالى‬
📗 *Fiqih Nikah / Baiti Jannati

🔈 *Audio ke-27
📖 *Hukum Nazhar (Laki-laki Memandang Wanita) - Jenis Keenam
~~~•~~~•~~~•~~~•~~

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وأصحابه ومن وااله اما بعد‬

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga
senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Kita telah berbincang-bincang tentang hukum lelaki memandang wanita. Menurut


al-muallif Imam Abu Syuja lelaki memandang kepada lawan jenis itu ada tujuh
kondisi:

‫ النظر للشهادة أو للمعاملة فيجوز النظر إلى الوجه خاصة‬:‫والسادس‬

Kondisi Keenam yang dibolehkan bagi seorang laki-laki untuk memandang


wanita (lawan jenis) adalah: Dia memandang dalam tujuan atau dalam konteks
sedang menunaikan persaksian, ingin mempersaksikan terjadinya suatu kasus
atau sedang menjadi saksi dalam suatu transaksi

Karena saksi itu idealnya berdasarkan satu data yang valid yang tidak
terbantahkan, satu pengetahuan yang didasari oleh interaksi langsung baik itu
dengan penglihatan, pendengaran, atau hal yang serupa lainnya.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 131 of 136


fi
.

Makanya ketika Anda ingin menjadi saksi, idealnya (paling ideal) adalah Anda
menyaksikan dua orang yang bertransaksi tersebut. Anda mengetahui bahwa itu
adalah Fulanah sedang bertransaksi (jual beli) dengan Fulan atau Fulanah. Atau
Anda diminta untuk menjadi saksi dalam suatu prosesi pernikahan, bahwa Fulan
menikah dengan Fulanah, idealnya Anda melihat

Agar ketika nanti dibutuhkan persaksian Anda di depan hakim, persaksian Anda
dapat diterima, karena Anda betul-betul menyaksikan dan mengetahui wanita
yang menjalin transaksi tersebut atau wanita yang menikah tersebut

Ini dalam konteks persaksian di zaman dahulu, di mana zaman dahulu alat-alat
bukti seperti dokumen-dokumen yang ada zaman sekarang, misalnya KTP,
Buku Nikah, Akta Kelahiran, Paspor, SIM dan yang lainnya belum ada.

Sehingga untuk membuktikan bahwa yang dinikahkan adalah Fulanah binti Fulan
itu sering kali dibutuhkan persaksian yang berdasarkan apa? penglihatan bahwa
betul-betul si Fulanah

Demikian pula ketika bertransaksi jual beli, pada zaman dahulu dibutuhkan untuk
bisa melihat langsung wanita yang bertransaksi tersebut agar tidak salah
persaksian kelak.

Namun di zaman sekarang setelah terjadinya kemajuan dan perkembangan pola


hidup masyarakat, bahwa semua kegiatan (akti tas) manusia pembuktiannya
tidak harus langsung dengan menyaksikan pelakunya, tapi dengan melihat
dokumen-dokumennya itu lebih penting. Sehingga dokumen tanah, KTP,
kemudian SIM, buku nikah, Ijazah atau yang serupa, tentu itu sudah cukup
mewakili untuk bisa bersaksi di depan pengadilan

Dan secara tradisi peradilan yang ada baik di peradilan Islam ataupun peradilan
positif di negara kita. Ketika Anda betul-betul telah mengetahui dokumen-
dokumen resmi tersebut maka persaksian Anda sudah cukup untuk bisa
dijadikan sebagai dasar hakim untuk menentukan satu keputusan hukum kelak

Sehingga kalau boleh dikatakan di zaman sekarang walaupun Anda bertransaksi


jual beli, menikah tidak lagi harus melihat wajah wanita yang dinikahkan atau
dinikahi atau wanita yang berjual beli, karena yang dibutuhkan saat ini bukan
persaksian akan orangnya tetapi persaksian atas dokumen yang ditransaksikan,
dijualbelikan.

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 132 of 136


fi
.

Itu yang lebih dibutuhkan pada zaman sekarang. Dan ini termasuk satu kasus
hukum yang mengalami perubahan perilaku sehingga mengalami pula
perubahan hukumnya. Dahulu dikatakan dalam satu kaidah ilmu qih

‫ال ينكر تغير األحكام بتغيرال َعا َدة‬

Bukan hal yang aneh, bukan hal yang perlu dirisaukan, kalau terjadi perubahan
hukum seiring dengan perubahan budaya dan perubahan tradisi di masyarakat,
terlebih hukum-hukum tersebut ditetapkan berdasarkan kebiasaan dan tradisi
yang berlaku dalam kehidupan pada zaman dahulu di zaman Nabi shallallahu
'alayhi wa sallam dan juga para ulama terdahulu

Dengan demikian ketika terjadi perubahan pola hidup, perubahan perilaku


masyarakat, perubahan tradisi, sehingga tradisi yang semula dilakukan secara
turun temurun itu tidak lagi diamalkan, tidak lagi dijadikan acuan dalam
berinteraksi atau dalam menetapkan suatu hukum.

Maka ketika terjadi perubahan tradisi dan pola hidup ini, syariat Islam
mengakomodir perubahan tersebut sehingga semua hukum yang semula
dikaitkan dengan tradisi-tradisi yang lama, otomatis turut berubah ketika ternyata
tradisi tersebut tidak lagi diterapkan oleh masyarakat

Tradisi itu telah ditinggalkan dan berganti dengan tradisi baru, sehingga otomatis
akan mengalami perubahan hukum pula, karena tradisi yang telah menjadi
acuan dalam menetapkan hukum tersebut telah berganti

Contoh (misalnya): Di zaman dahulu seorang Wanita itu menikah, biasanya


tanggung jawab walimah adalah tanggung jawab suami sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam ketika mengetahui sahabat
Jabir menikah

Rasulullah bersabda kepada sahabat Jabir


ٍ ‫ش‬
‫اة‬ َ ‫أ َ ْولِ ْم َو َل ْو ِب‬
"Wahai Jabir, hendaknya engkau mengadakan acara walimah walaupun hanya
dengan menyembelih satu ekor kambing.

Hadits ini dengan jelas, Nabi memerintahkan walimah kepada siapa? Kepada
suami, bukan kepada istri atau walinya wanita yang dinikahkan

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 133 of 136


.

"

fi
:

Namun di banyak daerah di negeri kita, walimah itu yang mengadakan adalah
keluarga wanita atau di sebagian daerah walimah itu dilakukan dua kali. Sekali di
keluarga wanita dan sekali di keluarga pria.

Maka adanya tradisi semacam ini, ketika masing-masing menjalankan tradisi


yang sudah berlaku, maka ini tidak kemudian dikatakan menentang syari'at atau
menyelisihi tuntunan syari'at. Tidak

Karena perintah Nabi kepada sahabat Jabir untuk membuat walimah itu
berdasarkan budaya dan tradisi yang ada di zaman dahulu (di masyarakat Arab)
bahwa yang mengadakan walimah adalah pihak laki-laki karena walimah itu
bagian dari nafkah. Dengan demikian tanggung jawab mengadakan walimah itu
sejenis dengan tanggung jawab memberikan nafkah, memberikan sandang,
memberikan papan adalah tanggung jawab suami

Tetapi ketika ternyata ada tradisi secara turun temurun di negeri kita misalnya,
bagi banyak masyarakat satu hal yang berat bagi keluarga wanita untuk serta
merta melepaskan putrinya, dibawa ke keluarga pria padahal keluarga suaminya.
Diakadkan kemudian dibawa pergi. Tidak!

Bagi masyarakat itu suatu hal yang berat, karenanya mereka akan merayakan
terlebih dahulu pesta pernikahan di keluarga wanita dan kemudian selang
beberapa hari mereka mengadakan pesta kembali (walimah kedua) di keluarga
pria, sebagai bentuk penyambutan anggota keluarga baru

Walimah pertama sebagai bentuk penyambutan keluarga baru yaitu suami dan
juga pelepasan putri mereka untuk kemudian dipersunting dinikahi dan dijadikan
sebagai bagian dari anggota keluarga pria tersebut.

Ini tradisi yang berlaku di masyarakat, sehingga terjadi perubahan hukum, maka
tidak masalah. Itu semua (kedua-duanya) dianggap sebagai walimah yang
masyruq, sebagai walimah yang dibolehkan sesuai dengan tuntunan syari'at.
Tidak ada yang perlu dirisaukan

Sebagaimana tatkala terjadi perubahan pola persaksian karena perilaku


peradilan di negeri kita atau di berbagai negeri, sampaipun negeri-negeri Islam
lebih menekankan kepada persaksian atas dokumen, karena dokumen itu sudah
mewakili akan pemiliknya. Akta kelahiran, Ijazah, KTP, SIM, itu sudah
dipersaksikan maka itu sama saja bersaksi atas orangnya

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 134 of 136


.

Sehingga kalau telah terjadi perubahan semacam ini maka kita bisa simpulkan
tidak harus lagi menyaksikan langsung orang yang mengalami atau menjalani
transaksi atau pernikahan atau yang serupa, cukup bersaksi kepada apa?
Dokumen-dokumen pribadi yang itu autentik. Sehingga ketika bersaksi dengan
melihat langsung dokumen tersebut itu sudah sama saja melihat pemiliknya

Dengan demikian kita bisa simpulkan kalau ingin bersaksi atau kondisi yang oleh
muallif katakan kondisi keenam ini, boleh melihat lawan jenis dalam rangka
bersaksi, kalau boleh dikatakan tidak lagi relevan dalam konteks kehidupan
modern sekarang

Karena tujuan untuk persaksian itu sudah bisa diwujudkan, sudah terakomodir
dengan apa? Menyaksikan dokumen pribadi, karena dokumen pribadi tersebut
bersifat identik betul-betul mewakili, betul-betul membuktikan pemiliknya

Sehingga ketika saksi melihat KTP, melihat akta kelahiran, Ijazah, dan dia tahu
bahwa yang dinikahkan itu misalnya Fatimah binti Muhammad, misalnya, maka
itu tidak akan meleset ketika dipersaksikan di pengadilan kelak.

Maka persaksian itu sudah bisa diterima untuk kemudian seorang hakim (qadhi)
bisa menetapkan keputusan yang benar sesuai dengan fakta, tidak lagi bisa
dipalsukan atau dimanipulasi

Dengan demikian sekali lagi kesimpulannya, kondisi yang keenam ini bisa
dikatakan telah berubah sehingga tidak cukup kuat untuk bisa dijadikan alasan
membuka aurat, menyaksikan lawan jenis, membuka wajah untuk dipersaksikan
oleh lawan jenis

Sehingga kembali kepada hukum asal haram, hanya karena alasan bersaksi.
Kenapa? Karena telah terjadi perubahan tradisi hukum. Wallahu Ta'ala A'lam

Ini yang bisa kami sampaikan kurang dan lebihnya mohon maaf, sampai jumpa
di lain kesempatan

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 135 of 136


.

*Donasi Pengembangan Dakwah FatwaTV & Dewan Fatwa Perhimpunan Al-


Irsyad
Salurkan Infaq Terbaik Anda ke
www.DewanFatwa.com/RekeningDonas

| MANDIRI Syaria
| 777 183 183 9
a/n *Yayasan Pilar Media Komunikasi

Kon rmasi Donasi:


wa.me/62838-0600-0003

Dirosah Islamiyah Gel-04, 2020 136 of 136


fi
*

Anda mungkin juga menyukai