SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh ujian sarjana pendidikan matematika
Oleh
ERNA NUR AGUSTINA
NPM. 113070113
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Desain Bahan Ajar
Program Linear Berbasis Kemampuan Representasi Matematis Siswa dengan
Model Problem Based Learning” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
asli karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiat atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Apabila dikemudian hari dalam skripsi ini ditemukan unsur
plagiarisme, saya siap mempertanggung-jawabkannya dan bersedia menerima
sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Desain Bahan Ajar Program Linear Berbasis Kemampuan
Representasi Matematis Siswa dengan Model Problem Based Learning.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Skripsi ini berisi hasil penelitian dengan menampilkan data tes kemampuan
representasi matematis siswa, learning obstacle siswa, dan bahan ajar berupa
modul. Pembahasan hasil penelitian ini yaitu mengenai desain bahan ajar terhadap
kemampuan representasi matematis yang disusun berdasarkan learning obstacle
siswa dan rencana implementasi bahan ajar.
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritikan dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan.
Walupun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya serta bagi
perkembangan dunia pendidikan matematika.
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritikan dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan.
Walupun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya serta bagi
perkembangan dunia pendidikan matematika.
Penulis
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di : Cirebon
Yang menyatakan,
NPM 113070113
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERNYATAAN ...................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah
1
B.Identifiasi dan Pembatasan Masalah
11
C.Rumusan Masalah
12
D.Tujuan Penelitian
12
E.Manfaat Penelitian
13
F.Definisi Operasional Variabel
13
BAB II LEARNING OBSTACLE, DIDACTICAL DESIGN RESEARCH (DDR),
DESAIN BAHAN AJAR, KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ............................................... 16
A.Learning Obstacle (Hambatan Belajar)
16
B.Didactical Design Research (DDR)
17
C.Desain Bahan Ajar Siswa dan Pedoman Guru
18
1. Modul Siswa 20
2. Pedoman Guru
x
D.Validasi Bahan Ajar Siswa, Pedoman Guru, dan Rencana Implementasi
Bahan Ajar ................................................................................................. 23
E.Problem Based Learning (PBL)
24
F.Kemampuan Representasi Matematis
26
G. Rencana Implementasi Bahan Ajar .................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 36
A.Metode Penelitian
36
B.Desain Penelitian
36
C.Subjek Penelitian
37
D.Alur Penelitian
38
E.Teknik Pengumpulan Data
39
F.Instrumen Pengumpulan Data
40
1. Soal Tes 40
2. Lembar Validasi B
3. Lembar Validasi R
G.Teknik Pengolahan Data
51
1. Analisis Learning
2. Analisis Bahan Aj
3.Analisis Rencana Implementasi Bahan Ajar
53
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
............................................................................................................................... 55
A.Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian
55
1. Deskripsi dan Ana
2. Deskripsi dan Ana
3. Deskripsi dan Ana
xi
B.Pembahasan Hasil Penelitian
107
1. Learning Obstacle
2. Desain Bahan Aja
3. Rencana Impleme
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 122
A. .................................................................................................... Simpulan
122
B. .......................................................................................................... Saran
123
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 125
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ....................................... 45
xii
Tabel 3.11 Lembar Validasi Rencana Implementasi Bahan Ajar ......................... 50
Tabel 3.13 Kriteria Penskoran Validasi Rencana Implemenasi Bahan Ajar ........ 54
Tabel 4.7 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 1 .......... 67
Tabel 4.8 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 2 .......... 68
Tabel 4.9 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 3 .......... 69
Tabel 4.10 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 4 ........ 69
Tabel 4.11 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 5 ........ 70
Tabel 4.12 Antisipasi Didaktis Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 6 ........ 71
Tabel 4.17 Perbaikan Desain Bahan Ajar Berdasarkan Masukan Validator ........ 85
xiii
Tabel 4.23 Hasil Validasi dengan Uji Q-Cochran Pedoman Guru ....................... 95
Tabel 4.28 Hasil Validasi dengan Uji Q-Cochran Rencana Implementasi Bahan
Ajar......................................................................................................................105
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 4.2 Contoh Pengerjaan Siswa Nomor 1 .................................................. 57
Gambar 4.16 Contoh Bagian pada Materi Terkait Soal Latihan Kelompok ......... 74
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
LAMPIRAN F : DATA NILAI TES KEMAMPUAN SISWA
LAMPIRAN J: SURAT-SURAT
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
matematis lainnya kedalam bentuk lain. Dari uraian tersebut bahwa kemampuan
representasi matematis adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa
untuk dapat menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram,
persamaan atau ekspresi matematis lainnya kedalam bentuk lain. Indikator
kemampuan representasi matematis menurut Mudzakir terdapat empat aspek
kemampuan representasi matematis yaitu representasi visual, representasi gambar,
representasi persamaan atau ekspresi matematis, dan representasi kata atau teks
tertulis.
Berdasarkan hasil observasi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di Kota Cirebon, siswa merasa masih kesulitan untuk menggunakan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya kemampuan representasi
matematis siswa dibuktikan dengan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh
peneliti. Hasil uji coba dari 22 siswa disajikan dalam Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Hasil Uji Coba
No. Soal 1 2 3 4 5 6 Jumlah
Jumlah Nilai 125 145 145 130 145 130 820
Rata-rata 5.68 6.59 6.59 5.91 6.59 5.91 37.27
Berdasarkan hasil uji coba tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar
37,27 dari 6 soal yang diberikan, ini berarti masih banyak siswa yang belum dapat
menyelesaikan soal tes kemampuan representasi matematis. Di bawah ini
merupakan beberapa masalah yang ditemukan dalam menyelesaikan masalah soal
kemampuan representasi matematis.
Soal 1
Gambar 1.1
Jawaban Siswa Untuk Soal 1
Soal 2
Gambarkan grafik himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
berikut dengan x dan y dimana dan !
pertidaksamaan linear dua variabel. Gambar dibawah ini merupakan salah satu
jawaban dari siswa.
Berdasarkan Gambar 1.2 (a) terlihat bahwa menempatkan titik potong (x, y)
dalam tabel tersebut tertukar sehingga untuk menggambarkan kedalam grafiknya
terjadi kesalahan dalam menempatkan antara nilai untuk sumbu x dengan nilai
untuk sumbu y. Gambar 1.2 (b) terlihat bahwa siswa keliru terhadap letak daerah
himpunan penyelesaiannya atau cara mengarsir untuk tanda ≥ dengan ≤ dalam
koordinat kartesius. Selanjutnya terdapat kesalahan pula dalam penyelesaian soal
berikut.
5
Soal 3
Daerah yang diarsir merupakan himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan. Tentukan model matematika dari grafik dibawah ini!
Berdasarkan Gambar 1.3 (a) terlihat bahwa siswa keliru dalam menentukan
tanda atau simbol sistem pertidaksamaan linear dua variabel dalam grafik yang
telah ditentukan. Gambar 1.3 (b) terlihat bahwa siswa tidak dapat menentukan
antara titik koordinat yang berada pada sumbu x dan sumbu y sehingga siswa
tidak dapat menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan tepat.
Selanjutnya terdapat kesalahan pula dalam penyelesaian soal berikut.
Soal 4
Toko buku “MIKAMIA” memproduksi dua jenis buku, yaitu buku matematika
dan buku kimia. Biaya produksi untuk dua buku matematika dan empat buku
kimia adalah Rp. 150.000,-. Toko buku “FIMAMA” memproduksi tiga buku
matematika dan enam buku kimia dengan biaya produksi Rp. 210.000,-. Buatlah
model matematikanya!
Berdasarkan Gambar 1.4 (a) terlihat bahwa siswa telah membuat tabel untuk
memudahkannya tetapi tidak sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga
dalam penyelesaiannya tidak tepat. Gambar 1.4 (b) Siswa tidak dapat membuat
model matematika meskipun sudah membuat tabel untuk memudahkannya dalam
membentuk sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Gambar 1.4 (c) Siswa
telah menjawab beberapa sistem pertidaksamaan linear dua variabel tetapi tidak
sesuai dengan permasalahan yang ada. Selanjutnya terdapat kesalahan pula dalam
penyelesaian soal berikut.
8
Soal 5
Dilla adalah seorang penjahit, Dilla biasa menjahit celana jeans dan celana
bahan dalam sehari Dilla memproduksi 1 celana jeans dan 2 celana bahan.
Berapakah jumlah celana yang diproduksi dalam 5 hari? Jelaskan!
Gambar 1.5
Jawaban Siswa Untuk Soal 5
Soal 6
Tentukan titik koordinat dari pertidaksamaan dan
dengan menggunakan tabel!
pertidaksamaan linear dua variabel. Gambar dibawah ini merupakan salah satu
jawaban dari siswa.
Gambar 1.6
Jawaban Siswa Untuk Soal 6
Berdasarkan Gambar 1.6 terlihat bahwa siswa tidak dapat menentukan titik
potong dalam suatu tabel, sehingga untuk menempatkan titik-titik koordinatnya
tertukar antara sumbu x dengan sumbu y.
Beberapa permasalahan yang telah ditemukan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan representasi matematis siswa masih rendah. Kesulitan-
kesulitan tersebut dikarenakan konsep yang diajarkan guru tidak lengkap sehingga
pemahaman siswa sangat kurang akan tentang sebuah konsep yang telah
tersampaikan oleh guru. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat dikatakan sebagai
hambatan belajar atau learning obstacle. Menurut Brousseau, terdapat tiga faktor
hambatan belajar yaitu ontogenical learning obstacle (kesiapan mental belajar),
didactical learning obstacle (akibat pengajaran guru) dan epistemological
learning obstacle (pemahaman atau pengetahuan siswa yang terbatas) (Suryadi,
2015). Dilihat dari kesalahan pada Gambar 1.1 sampai gambar 1.6 bahwa
kesulitan tersebut dikarenakan pemahaman siswa yang kurang atau terbatas ini
artinya kesulitan menurut Brousseau termasuk kedalam epistemological learning
10
obstacle atau kesulitan itu dapat terjadi karena bahan ajar yang sulit untuk
dipahami oleh siswa dalam belajar.
Berdasarkan penelitian Gunantara, dkk (2014) yang telah dilakukan melalui
observasi dan tes menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa, hal ini dinyatakan dengan hasil penelitiannya yang telah diperoleh bahwa
kenaikan rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa pada siklus I
sebesar (70,00) menjadi (86,42) pada siklus II. Rata-rata kemampuan pemecahan
masalah tersebut mengalami peningkatan sebesar 16,42% dari siklus I ke siklus II
peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa ini disebabkan karena
model PBL memungkinkan siswa dapat meningkatkan kemandirian dalam
berpikir menganalisa permasalahan (Gunantara, dkk: 2014).
Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anggara, dkk menggunakan
subjek kelas XII SMA yang menunjukan bahwa terdapat tiga kesulitan dalam
menyelesaikan SPLtDV, kesulitan tersebut ditemukan dalam menentukan model
matematika dan menentukan nilai optimum dari masalah program linear.
Berdasarkan ditemukannya kesulitan tersebut maka disusun sebuah desain
didaktis program linear. Secara umum peneliti tersebut menyatakan bahwa
implementasi desain didaktis ini sesuai dengan dugaannya sehingga desain
didaktis ini merupakan cara alternative penyelesaian materi Program Linear untuk
SMA (Anggara, dkk: 2015).
Berdasarkan penelitian yang sebelumnya dan dilihat dari hambatan belajar
dalam materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel tersebut peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan menyusun suatu bahan ajar pada materi
program linear dengan menggunakan model yang berbasis masalah yaitu Problem
Based Learning (PBL) dan membuatkannya rencana implementasi bahan ajar
guna untuk membantu guru dalam proses pembelajaran menggunakan bahan ajar
yang dibuat, untuk itu peneliti mencoba memberikan materi yang sejenis dengan
SPtLDV yaitu materi program linear karena materi program linear ini merupakan
materi lanjutan atau materi pendalaman dari materi SPtLDV yang
membedakannya adalah materi program linear itu membahas bagaimana
11
memperoleh pendapatan maksimum dan minimum yang akan diperoleh dari suatu
perdagangan, materi ini sangat berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari
bukan hanya karena merupakan materi pendalaman tetapi berdasarkan
pengalaman lapangan sebelumnya disalah satu sekolah SMK bahwa siswa
tersebut menyatatakan bahwa materi program linear adalah materi yang dianggap
cukup sulit baginya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Learning obstacle siswa berbasis kemampuan representasi
matematis dengan model Problem Based Learning pada materi Program
Linear?
2. Bagaimana merancang bahan ajar berbasis kemampuan representasi
matematis siswa dengan metode Problem Based Learning pada materi
Program linear yang valid?
3. Bagaimana rencana intervensi guru dalam mengimplementasikan desain
bahan ajar program linear berbasis kemampuan representasi matematis siswa
dengan model Problem Based Learning?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan diadakan penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui learning obstacle terkait dengan kemampuan representasi
matematis dengan model Problem Based Learning pada materi Program
Linear.
13
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi:
1. Bagi siswa, dengan adanya penelitian desain bahan ajar (modul) yang
mengembangkan kemampuan representasi matematis pada materi Program
Linear dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan kritis pada soal
kemampuan representasi matematis siswa dalam materi Program Linear
maupun materi matematika lainnya.
2. Bagi guru, dengan adanya penelitian desain bahan ajar (modul) diharapkan
guru bisa mengembangkan dan memotivasi kreatifitasnya dalam membuat
bahan ajar yang akan digunakan untuk mengajar dan mengaktifkan
kemampuan representasi matematis dikelas.
3. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian desain bahan ajar (modul) diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau kemampuan siswa dalam
pelajaran matematika.
4. Bagi penulis, dengan adanya penelitian desain bahan ajar (modul) dengan
model Problem Based Learning pada kemampuan representasi matematis
siswa diharapkan menjadi acuan peneliti yang akan datang untuk
mengembangkan penelitian ini.
16
17
kepada siswa, sedangkan bahan ajar untuk siswa berfungsi sebagai pedoman
pembelajaran yang harus dipelajari.
Berdasarkan dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi pelajaran yang disusun secara
sistematis yang mempunyai tujuan pembelajaran dan memuat kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dalam
konteks kurikulum 2013 sebenarnya sudah disediakan oleh Kemendiknas, bahan
ajar tersebut disusun dalam bentuk bahan ajar pegangan guru dan bahan ajar
pegangan siswa namun meskipun sudah disediakan oleh Kemendiknas bahan ajar
tersebut masih harus dikembangkan lagi oleh seorang pendidik agar guru tidak
menggunakan atau menyajikan materi bahan ajar tidak hanya dari satu sumber.
Bahan ajar memiliki dua fungsi penting bagi pembelajaran menurut Abidin
(2016: 263), yaitu sebagai berikut:
1. Pedoman bagi guru yaitu sebagai arahan atau bahan acuan semua aktivitas
belajar mengajar yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Menurut
Kemendiknas (Abidin, 2016: 264) menyatakan bahwa manfaat
pengembangan bahan ajar bagi guru dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa.
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang menyajikan satu
sudut pandang kebenaran.
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi.
d. Menambah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
siswa.
2. Pedoman bagi siswa yaitu sebagai arahan atau bahan acuan semua aktivitas
belajar mengajar yang seharusnya dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Manfaat
penyusunan bahan ajar bagi siswa menurut Depdiknas (Abidin, 2016: 264)
terdiri dari tiga manfaat, yaitu:
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
20
penelitian ini memuat pedoman pertemuan dan kunci jawaban. Dimana pedoman
pertemuan adalah acuan pelaksanaan dalam pembelajaran dari setiap
pertemuannya. Sedangkan untuk kunci jawaban tersebut untuk mengetahui
jawaban mengenai soal-soal latihan yang terdapat didalam modul siswa.
Adapun bagian-bagian pedoman pembelajaran dalam penelitian ini
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, berisi tentang kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan kurikulum 2013.
2. Indikator Pembelajaran, berisi tentang indikator sesuai KI dan KD yang harus
dikuasai oleh siswa.
3. Tujuan Pembelajaran, berisi tentang tujuan pembelajaran siswa dalam
mempelajari materi program linear.
4. Indikator Representasi Matematis, berisi tentang indikator representasi
matematis yang harus dikuasai oleh siswa khususnya pada materi program
linear.
5. Tujuan Pembelajaran Representasi Matematis, berisi tentang tujuan
pembelajaran representasi matematis siswa dalam mempelajari materi
program linear.
6. Manfaat Penguasaan Materi Bagi Siswa, berisi tentang manfaat yang akan
diperoleh siswa ketika menggunakan bahan ajar mengenai materi program
linear.
7. Model Problem Based Learning, berisi tentang tahapan model PBL untuk
membantu siswa dalam menyelesaikan suatu masalah program linear.
8. Peta Konsep, berisi tentang alur materi pembelajaran dalam materi program
linear.
9. Pedoman Pertemuan, berisi tentang arahan segala aktivitas guru dalam
pembelajaran yang bertujuan agar pembelajaran tersebut menjadi efisien
terkait dengan modul siswa yang digunakan.
10. Materi Prasyarat dan Materi Inti, berisikan tentang materi-materi yang akan
disampaikan oleh guru dalam proses pembelajarannya.
23
11. Kunci Jawaban, berisi tentang kunci jawaban dari setiap soal yang terdapat
pada bahan ajar siswa.
Aspek Indikator
b. Membuat gambar bagun geometri untuk
memperjelas masaah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Representasi Persamaan atau a. Membuat persamaan atau model
Ekspresi Matematis matematika dari representasi lain yang
diberikan.
b. Membuat konjektur dari suatu pola
bilangan.
c. Penyelesaian masalah dengan melibatkan
ekspresi matematis.
Representasi Kata atau Teks a. Membuat situasi masalah berdasarkan data
Tertulis atau representasi yang diberikan.
b. Menulis interpretasi dari suatu
representasi.
c. Menulis langkah-langkah penyelesaian
masalah dengan kata-kata.
d. Menjawab soal dengan menggunakan
kata-kata atau teks tertulis.
diperlukan 2 m kain katun dan 4 m kain wol. Persediaan kain wol yang
dimiliki Adi adalah 36 m dan persediaan kain katun 40 m, seperti yang telah
disajikan dalam tabel berikut.
Kain Kemeja (x) Kaos (y) Persediaan
Katun 2 40
Wol 4 36
Gambarlah kendala dari permasalahan tersebut!
Penyelesaian:
Misalkan, x adalah jumlah maksimum kemeja yang dapat dibuat dan y adalah
jumlah maksimum kaos yang dapat dibuat maka kendalanya:
Oleh karena jumlah kemeja dan kaos tidak mungkin bernilai negative maka
x ≥ 0 dan y ≥ 0. Kendala tersebut dapat digambarkan dalam diagram kartesius
berikut dengan mengikuti langkah-langkah menggambar grafik yaitu:
Menentukan titik potong
29
Untuk Untuk
x 0 16 x 0 24
y 20 0 y 0
(x,y) (0,20) (16,0) (x,y) (0, ) (24,0)
Penyelesaian:
Sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan penyelesaian grafik
tersebut adalah:
Soal 3
Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk jenis I
mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk jenis II
mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap musim tanam padi,
petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat
B untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,-
dan pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka tentukan model matematikanya
dan banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal!
Penyelesaian:
Buat tabel sesuai permasalahan untuk mempermudahnya
31
Tabel :
Pupuk Jenis I Pupuk Jenis II Keperluan
Zat A 16 gram 8 gram 128 gram
Zat B 6 gram 18 gram 108 gram
Harga Rp. 50.000,- Rp. 35.000,-
Permisalan:
x adalah banyaknya pupuk jenis I yang dibeli
y adalah banyaknya adonan pupuk jenis II yang dibeli
Fungsi kendala:
Fungsi objektif:
Dengan kendala,
x 0 8 x 0 18
y 16 0 y 6 0
(x,y) (0,16) (8,0) (x,y) (0,6) (18,0)
Substitusikan y = 4 ke persamaan
Fungsi Objektif: z =
Titik pojok Nilai z
A (0,16) z=
B (18,0) z=
C (6, 4) z=
Jadi, banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal adalah RP.440.000,-
Soal tersebut termasuk kedalam Representasi kata atau teks tertulis karena
penyelesaian tersebut siswa dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaiannya
dengan menggunakan kata-kata sesuai dengan pemahamannya.
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015: 15), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti situasi dan kondisi seseorang
dimana peneliti ini sebagai kuncinya untuk melakukan pengambilan sampel data
yang diperlukan, pengambilan ini dilakukan melalui uji instrumen, teknik
pengumpulan data, analisis data dan hasilnya lebih menekankan kepada makna
dari pada generalisasi. Metode penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahan
ajar matematika. validasi bahan ajar dan rencana implementasi bahan ajar dalam
kemampuan representasi matematis siswa.
Sedangkan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2015: 14) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel dilakukan secara umum dan untuk pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data tersebut bersifat statistik yaitu
dengan menganalisis butir soal dan uji Q-Cochran. Tujuan uji Q-Cochran yaitu
untuk mengetahui keseragaman pendapat dari para ahli.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian berupa Didactical
Design Research (DDR). Penelitian Disain Didaktis pada dasarnya terdiri atas tiga
tahap yaitu: (1) analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya
berupa Disain Didaktis Hipotetis termasuk ADP, (2) analisis metapedadidaktik,
dan (3) analisis retrosfektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi
didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik (Suryadi, 2010). Adapun
desain penelitian tersebut dilakukan dalam beberapa langkah yaitu sebagai
berikut.
36
37
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yang pertama subjek
penelitian untuk mengetahui hambatan belajar awal (Learning Obstacle) adalah
siswa kelas X TKR 2 SMK GRACIKA dengan jumlah siswa 22 orang, dan tahap
yang kedua subjek penelitian untuk mengetahui hambatan belajar akhir (Learning
Obstacle) adalah siswa kelas XI TKR 1 SMK GRACIKA dengan jumlah siswa 20
orang pada bahan ajar representasi matematis dalam materi program linear dan
untuk memperoleh tanggapan guru terhadap bahan ajar yang dibuat oleh
penelitian.
38
D. Alur Penelitian
ACC
Gambar 3.1
Alur Penelitian
39
mengetahui bahan ajar tersebut layak atau tidak digunakan dalam proses
pembelajaran.
3. Validasi Rencana Implementasi Bahan Ajar
Validasi rencana implementasi bahan ajar dalam penelitian ini merupakan
lembar validasi yang diberikan kepada para ahli untuk memperoleh data
tentang penilaian terhadap rencana implementasi bahan ajar baik bahan ajar
yang telah dibuat, kemudian data yang telah diperoleh dilakukan analisis
untuk mengetahui rencana implementasi bahan ajar tersebut layak atau tidak
digunakan dalam proses pembelajaran.
Keterangan:
Tabel 3.2
Klasifikasi Koefisien Validitas
No. Nilai Interpretasi
1. Sangat Tinggi
2. Tinggi
3. Cukup
4. Rendah
5. Sangat Rendah
6. Tidak Valid
Sumber: Ruseffendi (Jihad & Haris, 2012: 180)
Kemudian untuk menguji validitas soal essay digunakan statistik uji t
menggunakan rumus menurut Sundayana (2015: 60):
Keterangan:
n = jumlah siswa
= koefisien korelasi hasil hitung
Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal essay maka diambil taraf nyata
dan dengan menggunakan rumus
42
Keterangan:
= koefisien reliabilitas instrumen
n = banyak butir soal
= jumlah varians skor butir soal ke-i
= varians skor total
= varians skor butir soal ke-i
Untuk mencari indeks reliabilitas dari soal uji coba dilakukan beberapa
langkah yaitu sebagai berikut:
1) Menghitung varians tiap soal
Untuk menghitung varians skor digunakan rumus Lestari & Yudhanegara
(2015: 206) sebagai berikut:
Keterangan:
Tabel 3.4
Kriteria Reliabilitas
No. Nilai Interpretasi
1. Sangat Tinggi
2. Tinggi
3. Sedang
4. Rendah
5. Sangat Rendah
Sumber: Guilford (Lestari & Yudhanegara, 2015: 206)
Berdasarkan dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh indeks
reliabilitas sebesar 0,56. Jika dilihat pada tabel 3.4 maka indeks reliabilitas
sebesar 0,56 termasuk interpretasi sedang atau cukup. Perhitungan lengkap dapat
dilihat pada lampiran B.3.
c) Daya Pembeda
Lestari & Yudhanegara (2015: 217) Daya pembeda dari sebuah butir soal
adalah kemampuan butir soal tersebut membedakan siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi, kemampuan sedang, dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus berdasarkan (Jihad &
Haris, 2012: 243) yaitu:
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
SA = Jumlah skor siswa kelompok atas
SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah
N = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Sedangkan klasifikasi dari daya pembeda yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
No. Daya Pembeda Interpretasi
1 Sangat baik
2 Baik
3 Cukup
4 Buruk
5 Sangat Buruk
Sumber: Guilford (Lestari & Yudhanegara, 2015: 217)
45
Untuk mencari indeks daya pembeda soal uji coba, dilakukan dengan
beberapa langkah, yaitu:
1. Mengurutkan skor yang diperoleh siswa dari nilai yang terbesar sampai
dengan yang terkecil.
2. Menentukan/ membagi kelompok atas dan kelompok bawah berdasarkan nilai
urutannya.
3. Menghitung selisih soal yang dijawab benar dari kelompok atas dan
kelompok bawah.
4. Menghitung daya pembeda soal
Keterangan:
IK = Indeks Kesukaran
SA = Jumlah skor kelompok atas
46
indikator dengan skala penilaian 1 sampai 4. Berikut ini adalah indikator lembar
validasi bahan ajar modul untuk siswa disajikan pada Tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9
Lembar Validasi Modul untuk Siswa
Skor
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4
A. Relevansi
1. Materi bahan ajar relevan dengan tujuan pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran relevan dengan kompetensi yang harus
dikuasai siswa.
3. Contoh dan latihan soal relevan dengan tujuan pembelajaran
yang harus dikuasai siswa.
B. Kecukupan
4. Uraian materi cukup membantu siswa menguasai tujuan
pembelajaran.
5. Latihan soal cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai tujuan pembelajaran.
6. Contoh soal cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai tujuan pembelajaran.
C. Kelengkapan Sajian
7. Menyajikan KI, KD, Indikator Pembelajaran, indikator
representasi matematis, tujuan pembelajaran representasi
matematis, sintaks model Problem Based Learning dan
manfaat pembelajaran.
8. Menyajikan daftar isi.
9. Menyajikan materi prasyarat.
10. Menyajikan daftar pustaka.
11. Menyajikan rangkuman materi..
D. Sistematika Sajian
12. Uraian materi mengikuti alur pikir dari sederhana ke
kompleks.
E. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
13. Ketepatan penggunaan ejaan dan istilah.
14. Ketepatan penyusunan struktur kalimat.
F. Keterbacaan dan kekomunikatifan
15. Panjang kalimat sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
16. Stuktur kalimat sesuai dengan pemahaman siswa.
48
Skor
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4
17. Bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari.
G. Konten Bahan Ajar
18. Bahan ajar berorientasi pada Student Center.
19. Bahan ajar memiliki daya tarik dan mendorong rasa
keingintahuan siswa.
20. Ketepatan bentuk dan ukuran huruf.
21. Isi bahan ajar mudah dicerna.
H. Model Problem Based Learning
22. Memuat langkah langkah/ sintaks Problem based Learning.
I. Kemampuan Representasi Matematis
23. Soal-soal yang digunakan memuat bentuk representasi visual
(gambar, diagram, tabel).
24. Soal-soal yang disajikan memuat masalah dengan melibatkan
ekspresi atau simbol matematis.
25. Soal-soal yang disajikan memuat masalah dalam bentuk
verbal (kata-kata/ teks tertulis).
Jumlah Skor
Sumber: dimodifikasi dari Akbar (2013: 39)
Sedangkan untuk lembar validasi ahli terhadap modul untuk pedoman guru
yaitu disajikan pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10
Lembar Validasi Pedoman Pembelajaran Modul untuk Guru
NILAI
NO. BUTIR
1 2 3 4
KOMPONEN PEDOMAN PEMBELAJARAN
A. KELAYAKAN ISI
1. Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan
pembelajaran yang jelas.
2. Pedoman pembelajaran sesuai dengan kemampuan
representasi matematis
3. Pedoman pembelajaran sesuai dengan model Problem
Based Learning
4. Kejelasan petunjuk penggunaan dalam pedoman
pembelajaran untuk guru
49
NILAI
NO. BUTIR
1 2 3 4
5. Materi yang disajikan sesuai dengan pedoman
pembelajaran.
B. BAHASA
6. Tata kalimat yang dipakai untuk menyampaikan
informasi mengacu pada kaidah tata Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dengan berpedoman pada ejaan
yang disempurnakan (EYD)
7. Bahasa yang digunakan komunikatif
8. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti
9. Kejelasan petunjuk dan arahan
C. SISTEMATIKA SAJIAN
10. Pedoman pembelajaran untuk guru disajikan secara
sistematis.
11. Uraian materi mengikuti alur pikir dari sederhana ke
kompleks.
12. Kegiatan pembelajaran disajikan dalam kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup
13. Uraian materi mengikuti peta konsep yang disajikan
D. KELENGKAPAN SAJIAN
14. Menyajikan KI, KD, Indikator Pembelajaran dan
manfaat pembelajaran.
15. Menyajikan kunci jawaban
Jumlah
Sumber: dimodifikasi dari Akbar (2013: 39)
pembelajaran atau tidak. Berikut ini disajikan lembar validasi implementasi bahan
ajar.
Tabel 3.11
Lembar Validasi Rencana Implementasi Bahan Ajar
Skor
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4
Kelengkapan Komponen Rencana Implementasi
1. Kelengkapan identitas mata pelajaran
2. Kelengkapan KI/ KD
3. Keberadaan indikator dan tujuan pembelajaran
4. Kelengkapan sumber belajar
5. Pencantuman kegiatan pembelajaran
6. Kecukupan waktu yang dialokasikan
Rumusan Tujuan/ Indikator Pembelajaran
7. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran KI/ KD
8. Kejelasan dan kelogisan rumusan tujuan pembelajaran
9. Kejelasan indikator pencapaian kompetensi
10. Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan
kompetensi dasar
11. Ketepatan penggunaan kata kerja oprasional yang
dapat diukur
Kebahasaan
12. Penggunaan bahasa sesuai EYD
13. Kesederhanaan struktur kalimat
Materi Ajar
14. Kemutakhiran materi pembelajaran yang tercantum/
terlampir
15. Keruntunan dan kesistematisan materi
16. Kesesuaian cakupan materi dengan tujuan
pembelajaran yang tercantum/ terlampir
17. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan
siswa
Kegiatan Pembelajaran
18. Pencantuman kegiatan apersepsi/ kegiatan penyiapan
siswa untuk belajar
19. Ketepatan langkah-langkah dalam setiap tahapan
Problem Based Learning
20. Pencantuman kegiatan awal, inti dan akhir dalam
pembelajaran melibatkan siswa
21. Kegiatan Problem Based Learning pada langkah-
langkah lebih menekankan pada pengalaman belajar
siswa, bukan menekankan pada pengalaman mengajar
guru
51
Skor
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4
22. Mencantumkan/ melampirkan bahan (panduan)
pembelajaran bagi siswa
Penilaian Hasil Belajar
23. Pencantuman/ lampiran penilaian proses dan hasil
belajar siswa
24. Keberadaan kunci jawaban serta rubrik penskoran
25. Kesesuaian instrumen penilaian dengan indikator/
tujuan pembelajaran
Jumlah Skor
Sumber: Akbar (2013: 39)
Keterangan :
: Validasi Ahli ke-n
: Total skor empirik yang dipakai (berdasarkan penilaian ahli atau nilai
hasil uji kompetensi yang dicapai siswa)
: Total skor diharapkan yang digunakan
52
Setelah diperoleh hasil dari setiap validator, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan perhitungan untuk validasi gabungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Keterangan:
: Validasi gabungan
: Validasi ahli, = 1, 2, 3, 4, dan 5
Valid atau tidaknya suatu bahan ajar siswa dan pedoman guru ditentukan dari
kesesuaian atau kecocokan hasil validasi dengan kriteria yang sudah ditentukan,
berikut ini adalah kriteria validasi bahan ajar siswa dan pedoman guru menurut
Akbar (2013: 41)
Tabel 3.12
Kriteria Penskoran Validasi Bahan Ajar
No. Kriteria Validitas Tingkat Validasi
Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa
1. 85,01% ≤ Nilai ≤ 100%
revisi.
Cukup valid, atau dapat digunakan
2. 70,01% ≤ Nilai < 85,01%
mampu perlu direvisi kecil.
Kurang valid, disarankan tidak
3. 50,01% ≤ Nilai < 70,01%
dipergunakan karena perlu direvisi besar.
4. 01,00% ≤ Nilai < 50,01% Tidak valid, atau tidak boleh digunakan.
Keterangan:
Gj : Jumlah yang sukses (Jumlah yang mendapat nilai 1)
Li : Jumlah yang sukses validator 1, 2, 3, …
Li2 : Kuadrat dari Li
k : Jumlah validator
53
Keterangan :
: Validasi Ahli ke-n
: Total skor empirik yang dipakai (berdasarkan penilaian ahli atau nilai hasil
uji kompetensi yang dicapai siswa)
: Total skor diharapkan yang digunakan
Setelah diperoleh hasil dari setiap validator, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan perhitungan untuk validasi gabungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Keterangan:
: Validasi gabungan
: Validasi ahli, = 1, 2, 3, 4, dan 5
Valid atau tidaknya suatu rencana implementasi bahan ajar ditentukan dari
kesesuaian atau kecocokan hasil validasi dengan kriteria yang sudah ditentukan,
berikut ini adalah kriteria validasi rencana implementasi bahan ajar menurut
Akbar (2013: 41).
54
Tabel 3.13
Kriteria Penskoran Validasi Rencana Implementasi Bahan Ajar
No. Kriteria Validitas Tingkat Validasi
Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa
1. 85,01% ≤ Nilai ≤ 100%
revisi.
Cukup valid, atau dapat digunakan
2. 70,01% ≤ Nilai < 85,01%
mampu perlu direvisi kecil.
Kurang valid, disarankan tidak
3. 50,01% ≤ Nilai < 70,01%
dipergunakan karena perlu direvisi besar.
4. 01,00% ≤ Nilai < 50,01% Tidak valid, atau tidak boleh digunakan.
Keterangan:
Gj : Jumlah yang sukses (Jumlah yang mendapat nilai 1)
Li : Jumlah yang sukses validator 1, 2, 3, …
Li2 : Kuadrat dari Li
k : Jumlah validator
BAB IV
m kain katun dan m kain wol. Untuk membuat kaos olahraga, diperlukan 2 m
kain katun dan 4 m kain wol. Persediaan kain wol yang dimiliki Adi adalah 36 m
dan persediaan kain katun 40 m seperti yang telah disajikan dalam tabel berikut.
Wol 4 36
Gambarlah kendala dari permasalahan tersebut!
55
56
Tabel 4.1
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal 1
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal
Siswa mampu membuat grafik himpunan penyelesaian dari soal cerita
atau dari tabel yang sudah diketahui.
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
1 diperoleh data sebagai berikut.
Gambar 4. 1
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 1
80%
70%
60%
50%
40%
75%
30%
20%
10% 25%
0%
jumlah siswa jumlah siswa
benar salah
Ada 5 siswa yang menjawab benar Ada 15 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.2
Contoh Pengerjaan Siswa Nomor 1
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa tidak paham menenai soal
cerita yang diberikan sehingga terjadi kesalahan dalam menentukan ekspresi
matematis pada sistem pertidaksamaannya sehingga langkah pengerjaan
selanjutnya tidak tepat begitupula sama daerah himpunan penyelesaiannya tidak
tepat.
Tentukan nilai minimum dengan metode uji titik pojok dari masalah program
linear berikut dengan menggunakan tabel atau dengan cara alternatif!
Fungsi objektif :
Kendala :
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
2 diperoleh data sebagai berikut.
Gambar 4.3
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 2
100%
90%
80%
70%
60%
50%
95%
40%
30%
20%
10%
0% 5%
jumlah siswa jumlah siswa
benar salah
Ada 1 siswa yang menjawab benar Ada 19 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.4
Contoh Pengerjaan Siswa Nomor 2
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa siswa telah membuat tabel
namun siswa tidak dapat menentukan titik potong dua garis yang telah diberikan
sehingga pada perhitungannya juga tidak tepat.
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
3 diperoleh data sebagai berikut.
60
Gambar 4. 5
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 3
60%
50%
40%
30%
55%
45%
20%
10%
0%
jumlah siswa benar jumlah siswa salah
Ada 11 siswa yang menjawab benar Ada 9 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.6
Contoh Pengerjaan Siswa Nomer 3
61
Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa siswa keliru dalam menentukan
ekspresi matematis antara garis potong yang sudah diketahui dari daerah
himpunan penyelesaian tersebut.
Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk jenis I
mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk jenis II
mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap musim tanam padi,
petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat B
untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,- dan
pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka tentukan model matematikanya dan
banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal!
Tabel 4.4
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal 4
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal
Siswa dapat memahami konsep program linear dari suatu permasalahan
nyata.
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
4 diperoleh data sebagai berikut.
62
Gambar 4. 7
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 4
100%
90%
80%
70%
60%
50%
95%
40%
30%
20%
10%
0% 5%
jumlah siswa jumlah siswa
benar salah
Ada 1 siswa yang menjawab benar Ada 19 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.8
Contoh Pengerjaan Siswa Nomor 4
Berdasarkan Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa siswa keliru dalam menentukan
titik potong antara dua garis dan tidak dapat mensubstitusikan titik pojok yang
telah diketahuinya kedalam persamaan sehingga proses penyelesaiannya tidak
tepat.
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
5 diperoleh data sebagai berikut.
Gambar 4. 9
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 5
60%
50%
40%
30%
55%
45%
20%
10%
0%
jumlah siswa jumlah siswa
benar salah
Ada 9 siswa yang menjawab benar Ada 11 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.10
Contoh Pengerjaan Siswa Nomor 5
Tabel 4.6
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal 6
Indikator Kemampuan Mengerjakan Soal
Siswa dapat menjelaskan suatu permasalahan dengan teks tertulis.
Berdasarkan proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa dalam soal nomor
6 diperoleh data sebagai berikut.
66
Gambar 4. 11
Distribusi Kemampuan dalam Mengerjakan Soal 6
60%
50%
40%
30%
55%
45%
20%
10%
0%
jumlah siswa jumlah siswa
benar salah
Ada 9 siswa yang menjawab benar Ada 11 siswa yang menjawab salah
Gambar 4.12
Contoh Pengerjaan Siswa Nomer 6
67
Tabel 4.8
Antisipasi Didaktis Terkait Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 2
Tabel 4.9
Antisipasi Didaktis Terkait Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 3
Learning Obstacle Soal Antisipasi Didaktis
Siswa tidak dapat menentukan Siswa diingatkan kembali cara untuk
persamaan dari grafik pertidaksamaan. menentukan persamaan dari soal cerita.
Siswa keliru dengan simbol atau tanda Siswa dibimbing untuk membedakan
pertidaksamaan yang sering tertukar. antara tanda ≥ atau ≤ untuk di gunakan
dalam situasi soal tersebut.
Seorang pedagang sepeda ingin membeli sepeda balap dan sepeda motor sebanyak
25 buah untuk persediaan. Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00 dan sepeda
motor Rp8.000.000,00. Jika modal yang dimiliki Rp100.000.000,00 buatlah
model matematika dari permasalahan tersebut.
Tabel 4.10
Antisipasi Didaktis Terkait Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 4
Learning Obstacle Antisipasi Didaktis
Siswa tidak dapat memahami Siswa dibimbing untuk memahami
permasalahannya atau menerapkan suau konsep program linear yang
konsep program linear. diterapkan kepada suatu persoalan.
Siswa tidak dapat membuat permisalan Siswa diberikan soal yang sudah
seperti fungsi kendala dan fungsi diketahui tentang fungsi kendala dan
objektifnya. fungsi objektifnya.
Siswa tidak dapat menentukan titik Siswa dibimbing untuk dapat
pojok, dan tidak dapat menentukan nilai menentukan titik pojok, dan
minimum. menentukan nilai minimum.
Berdasarkan tabel diatas, maka disusun situasi didaktis 4 untuk mengatasi
learning obstacle:
70
Tabel 4.11
Antisipasi Didaktis Terkait Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 5
Tabel 4.12
Antisipasi Didaktis Terkait Learning Obstacle Soal Uji Coba Nomor 6
Learning Obstacle Antisipasi Didaktis
Siswa tidak dapat memahami konsep Siswa diingatkan kembali mengenai
SPtLDV. konsep SPtLDV berupa catatan kecil.
Siswa tidak dapat menjelaskan masalah Siswa diberi arahan untuk menjawab
dengan kata-kata karena dalam dengan kata-kata dan untuk
menentukan daerah himpunan memahami perintah dalam soalnya.
penyelesaian nya tidak tepat.
Siswa keliru dalam menentukan daerah Siswa diingatkan kembali mengenai
himpunan penyelesaian dari dan cara menentukan daerah himpunan
penyelesaian dari dan
berupa catatan kecil.
Gambar 4.13
Salah Satu Bagian pada Pendahuluan yaitu Kompetensi Dasar
Pada Gambar 4.13 merupakan salah satu bagian pada pendahuluan mengenai
kompetensi dasar yang dijadikan sebagai acuan siswa untuk mencapai kompetensi
yang ingin dicapai mengenai materi program linear yang sesuai dengan kurikulum
2013 untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Gambar 4.14
Contoh Bagian pada Materi Terkait Materi Prasyarat
Gambar 4.15
Contoh Bagian pada Materi Terkait Contoh Soal
Gambar 4.15 menunjukan salah satu contoh soal yang terdapat pada modul,
contoh tersebut dibuat oleh peneliti yang terdapat arahan pada penyelesaiannya
untuk diisi oleh siswa, ini bertujuan supaya siswa belajar mandiri dan mengikuti
sesuai dengan arahan yang ada serta dapat menyelesaikan persoalan tersebut
sehingga membantu mengurangi adanya hambatan belajar siswa.
74
Gambar 4.16
Contoh Bagian pada Materi Terkai Soal Latihan Kelompok
Gambar 4.16 merupakan soal latihan kelompok mengenai salah satu materi
program linear yang membahas model matematika, yang harus dikerjakan secara
berkelompok sesuai dengan kurikulum 2013 dan model PBL artinya siswa harus
belajar mandiri menemukan suatu informasi dan menyelesaikan suatu masalah.
Gambar 4.17
Contoh Bagian pada Materi Terkait Soal Latihan Individu
Gambar 4.17 menunjukan soal latihan individu, soal latihan ini dibuat oleh
peneliti secara beragam agar siswa dapat mempelajarinya serta dapat memahami
75
Gambar 4.18
Contoh Bagian pada Materi Terkait Pengingat dalam Menyelesaikan
Suatu Permasalahan
Gambar 4.19
Contoh Bagian pada Tahapan Problem Based Learning
mata pelajaran matematika SMK GRACIKA. Nama validator pada penelitian ini
disajikan pada Tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13
Daftar Nama Validator
Ahli Nama Validator Keterangan
1. Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd. Dosen FKIP Matematika Unswagati
2. Ferry Ferdianto, S.T., M.Pd. Dosen FKIP Matematika Unswagati
3. Moh. Dadan Sundawan, M.Pd. Dosen FKIP Matematika Unswagati
4. Kurnia Dessy Sartika, S.Pd. Guru Matematika SMK GRACIKA
5. Erna Wati, S.Pd.I Guru Matematika SMK GRACIKA
Validasi tersebut bertujuan untuk mengetahui suatu bahan ajar yang telah
dibuat layak atau tidaknya digunakan dalam proses pembelajaran dan bila perlu
memberikan saran atau komentarnya untuk mempermudah peneliti dalam
perbaikan suatu bahan ajar. Validasi bahan ajar terbagi menjadi dua yaitu validasi
bahan ajar untuk siswa dan validasi bahan ajar pedoman guru.
1) Desain Bahan Ajar (modul) untuk siswa
Desain bahan ajar untuk siswa yang berbentuk modul berbasis kemampuan
representasi matematis dengan model Problem Based Learning ini memuat materi
prasyarat Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dan materi inti yaitu
Program Linear. Dibawah ini disajikan hasil validasi bahan ajar untuk siswa dari
masing-masing ahli.
Tabel 4.14
Hasil Validasi Para Ahli Bahan Ajar Modul Siswa
Validator
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4 5
A. Relevansi
1. Materi bahan ajar relevan dengan
4 4 3 4 4
tujuan pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran relevan
dengan kompetensi yang harus 4 4 3 4 4
dikuasai siswa.
3. Contoh dan latihan soal relevan
3 3 3 4 4
dengan tujuan pembelajaran yang
78
Validator
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4 5
harus dikuasai siswa.
B. Kecukupan
4. Uraian materi cukup membantu
siswa menguasai tujuan 3 3 3 4 4
pembelajaran.
5. Latihan soal cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai tujuan 3 4 3 3 3
pembelajaran.
6. Contoh soal cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai tujuan 3 4 3 4 4
pembelajaran.
C. Kelengkapan Sajian
7. Menyajikan KI, KD, Indikator
Pembelajaran, indikator representasi
matematis, tujuan pembelajaran
4 4 4 4 4
representasi matematis, sintaks
model Problem Based Learning dan
manfaat pembelajaran.
8. Menyajikan daftar isi. 4 4 4 4 4
9. Menyajikan materi prasyarat. 4 4 3 4 4
10. Menyajikan daftar pustaka. 4 4 4 4 4
11. Menyajikan rangkuman materi.. 4 4 3 4 4
D. Sistematika Sajian
12. Uraian materi mengikuti alur pikir
4 4 3 3 3
dari sederhana ke kompleks.
E. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
13. Ketepatan penggunaan ejaan dan
3 3 3 4 4
istilah.
14. Ketepatan penyusunan struktur
3 3 3 3 4
kalimat.
F. Keterbacaan dan kekomunikatifan
15. Panjang kalimat sesuai dengan
3 3 3 3 3
tingkat pemahaman siswa.
16. Stuktur kalimat sesuai dengan
3 3 3 3 3
pemahaman siswa.
17. Bahasa yang digunakan bahasa
sehari-hari. 4 4 3 4 4
79
Validator
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4 5
G. Konten Bahan Ajar
18. Bahan ajar berorientasi pada
3 3 3 4 4
Student Center.
19. Bahan ajar memiliki daya tarik dan
mendorong rasa keingintahuan 4 4 3 4 3
siswa.
20. Ketepatan bentuk dan ukuran huruf. 3 4 3 4 4
21. Isi bahan ajar mudah dicerna. 3 4 3 3 3
H. Model Problem Based Learning
22. Memuat langkah langkah/ sintaks
4 4 3 4 4
Problem based Learning.
I. Kemampuan Representasi Matematis
23. Soal-soal yang digunakan memuat
bentuk representasi visual (gambar, 4 4 3 4 4
diagram, tabel).
24. Soal-soal yang disajikan memuat
masalah dengan melibatkan 4 4 3 3 3
ekspresi atau simbol matematis.
25. Soal-soal yang disajikan memuat
masalah dalam bentuk verbal (kata- 4 4 3 4 4
kata/ teks tertulis).
Jumlah Skor 89 92 78 93 93
Setelah data hasil validasi para ahli tersajikan, langkah selanjutnya yaitu
menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data tersebut dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu tahap analisis validasi dari setiap validator, tahap yang kedua
yaitu analisis validasi ahli tiap indikator, dan yang ketiga uji Q-Cochran.
Persentase dari tingkat pencapaian bahan ajar masing-masing validator dapat
dihitung menggunakan rumus menurut Akbar (2013: 83).
Keterangan :
: Validasi Ahli Ke-n
80
: Total skor empirik yang dipakai (berdasarkan penilaian ahli atau nilai hasil
uji kompetensi yang dicapai siswa)
: Total skor diharapkan yang digunakan
Adapun perhitungan persentase validasi dari setiap validator adalah sebagai
berikut:
Hasil perhitungan persentase dari setiap validator yaitu disajikan pada Tabel
4.15 berikut.
Tabel 4.15
Persentase Hasil Penilaian Para Ahli
Komponen Skor Skor yang Kriteria Tingkat
No.
Validasi Observasi diharapkan Validasi Validasi
Setelah diperoleh hasil dari setiap validator, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan perhitungan untuk validasi gabungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Keterangan:
V : Validasi gabungan
81
Adapun hasil validasi oleh para ahli terhadap bahan ajar yang diuraikan pada
setiap komponen disajikan pada Tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16
Validasi Para Ahli Berdasarkan Tiap Indikator
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
A. Relevansi
Materi bahan ajar relevan 95 %
1. 19 20
dengan tujuan pembelajaran. (Sangat valid)
Tujuan pembelajaran relevan
95 %
2. dengan kompetensi yang harus 19 20
(Sangat valid)
dikuasai siswa.
Contoh dan latihan soal relevan
85 %
3. dengan tujuan pembelajaran 17 20
(Sangat valid)
yang harus dikuasai siswa.
91,67 %
Rata-Rata (Sangat valid)
B. Kecukupan
Uraian materi cukup membantu
85 %
4. siswa menguasai tujuan 17 20 (Sangat valid)
pembelajaran.
Latihan soal cukup memadai
dalam membantu siswa 80 %
5. 16 20
menguasai tujuan (Cukup valid)
pembelajaran.
Contoh soal cukup memadai
dalam membantu siswa 90 %
6. 18 20
menguasai tujuan (Sangat valid)
pembelajaran.
85 %
Rata-Rata
(Sangat valid)
82
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
C. Kelengkapan Sajian
Menyajikan KI, KD, Indikator
Pembelajaran, indikator
representasi matematis, tujuan
100 %
7. pembelajaran representasi 20 20
(Sangat valid)
matematis, sintaks model
Problem Based Learning dan
manfaat pembelajaran.
100 %
8. Menyajikan daftar isi. 20 20 (Sangat valid)
95 %
9. Menyajikan materi prasyarat. 19 20
(Sangat valid)
100 %
10. Menyajikan daftar pustaka. 20 20
(Sangat valid)
95 %
11. Menyajikan rangkuman materi. 19 20
(Sangat valid)
98 %
Rata-rata
(Sangat valid)
D. Sistematika Sajian
Uraian materi mengikuti alur
80 %
12. pikir dari sederhana ke 16 20 (Cukup valid)
kompleks.
Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
E.
benar
Ketepatan penggunaan ejaan 80 %
13. 16 20
dan istilah. (Cukup valid)
Ketepatan penyusunan struktur 80 %
14. 16 20
kalimat. (Cukup valid)
80 %
Rata-rata
(Cukup valid)
F. Keterbacaan dan kekomunikatifan
Panjang kalimat sesuai dengan 75 %
15. 15 20
tingkat pemahaman siswa. (Cukup valid)
Stuktur kalimat sesuai dengan 75 %
16. 15 20
pemahaman siswa. (Cukup valid)
Bahasa yang digunakan bahasa 95 %
17. 19 20
sehari-hari. (Sangat valid)
81,67 %
Rata-rata (Cukup valid)
G. Konten Bahan Ajar
18. Bahan ajar berorientasi pada 17 20 85 %
83
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
Validator 1
Komentar : Ukuran modul ganti dengan kertas A4
Saran : Revisi penyajiannya.
Validator 2
Komentar :
a. Desain lebih menarik lagi
b. Contoh indikator kemampuan representasi
Saran : Tidak ada saran
Validator 3
Komentar :
a. Sampul modul (gambar) tidak menceritakan modul matematika, khususnya
materi Program Linear.
b. Penyajian materi masih kurang jelas.
c. Banyak soal yang bukan soal pemecahan masalah.
d. Petunjuk penggunaan modul tidak ada.
Saran :
a. Perbaiki sampul sesuai materi.
b. Sajikan materi Program Linear dengan jelas dan sistematis.
c. Soal perbaiki sehingga menjadi soal pemecahan masalah.
d. Ada petunjuk penggunaan modul.
Validator 4 : Tidak ada masukan
Validator 5 : Tidak ada masukan
Tabel 4.17
Perbaikan Desain Bahan Ajar Berdasarkan Masukan Validator
Komentar dan saran dari setiap validator dilakukan uji Q-Cochran, uji ini
digunakan untuk menguji perbedaan pendapat dari berbagai para ahli. Jika
pendapat dari para ahli itu terdapat didalam indikator maka dikatakan gagal dan
diberi nilai 0 tetapi jika pendapat para ahli itu dikatakan sukses atau tidak ada
pendapat maka diberi nilai 1. Setelah itu kita hitung jumlah nilai sukses dari
kelima validator tersebut kedalam setelah itu kuadratkanlah nilai tersebut.
86
Ketentuan uji Q-Cochran ini bila nilai Q hasil menghitung lebih besar atau sama
dengan tabel (≥), maka ditolak dan diterima yang berarti terdapat
perbedaan pendapat dari para ahli yang signifikan, begitupula sebaliknya jika Q
hasil menghitung lebih kecil atau sama dengan tabel (≤), maka diterima dan
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan pendapat dari para ahli yang
signifikan. Adapun data perhitungan uji Q-Cochran yaitu disajikan pada Tabel
4.18 berikut.
Tabel 4.18
Hasil Validasi dengan Uji Q-Cochran Bahan Ajar untuk Siswa
Validator
No. Indikator yang divalidasi Li Li2
1 2 3 4 5
A. Relevansi
1. Materi bahan ajar relevan
1 1 1 1 1 5 25
dengan tujuan pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran relevan
dengan kompetensi yang 1 1 1 1 1 5 25
harus dikuasai siswa.
3. Contoh dan latihan soal
relevan dengan tujuan
1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran yang harus
dikuasai siswa.
B. Kecukupan
4. Uraian materi cukup
membantu siswa menguasai 1 1 0 1 1 4 16
tujuan pembelajaran.
5. Latihan soal cukup memadai
dalam membantu siswa
1 1 1 1 1 5 25
menguasai tujuan
pembelajaran.
6. Contoh soal cukup memadai
dalam membantu siswa
1 1 1 1 1 5 25
menguasai tujuan
pembelajaran.
C. Kelengkapan Sajian
7. Menyajikan KI, KD, Indikator
Pembelajaran, indikator
1 1 1 1 1 5 25
representasi matematis, tujuan
pembelajaran representasi
87
Validator
No. Indikator yang divalidasi Li Li2
1 2 3 4 5
matematis, sintaks model
Problem Based Learning dan
manfaat pembelajaran.
8. Menyajikan daftar isi. 1 1 1 1 1 5 25
9. Menyajikan materi prasyarat. 1 1 1 1 1 5 25
10. Menyajikan daftar pustaka. 1 1 1 1 1 5 25
11. Menyajikan rangkuman
1 1 1 1 1 5 25
materi..
D. Sistematika Sajian
12. Uraian materi mengikuti alur
pikir dari sederhana ke 1 1 1 1 1 5 25
kompleks.
E. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
13. Ketepatan penggunaan ejaan
1 1 1 1 1 5 25
dan istilah.
14. Ketepatan penyusunan
1 1 1 1 1 5 25
struktur kalimat.
F. Keterbacaan dan kekomunikatifan
15. Panjang kalimat sesuai
dengan tingkat pemahaman 1 1 1 1 1 5 25
siswa.
16. Stuktur kalimat sesuai dengan
1 1 1 1 1 5 25
pemahaman siswa.
17. Bahasa yang digunakan
1 1 1 1 1 5 25
bahasa sehari-hari.
G. Konten Bahan Ajar
18. Bahan ajar berorientasi pada
1 1 1 1 1 5 25
Student Center.
19. Bahan ajar memiliki daya
tarik dan mendorong rasa 1 0 1 1 1 4 16
keingintahuan siswa.
20. Ketepatan bentuk dan ukuran
0 1 1 1 1 4 16
huruf.
21. Isi bahan ajar mudah dicerna. 1 1 1 1 1 5 25
H. Model Problem Based Learning
22. Memuat langkah langkah/
sintaks Problem based 1 1 1 1 1 5 25
Learning.
88
Validator
No. Indikator yang divalidasi Li Li2
1 2 3 4 5
I. Kemampuan Representasi Matematis
23. Soal-soal yang digunakan
memuat bentuk representasi
1 1 1 1 1 5 25
visual (gambar, diagram,
tabel).
24. Soal-soal yang disajikan
memuat masalah dengan
1 1 1 1 1 5 25
melibatkan ekspresi atau
simbol matematis.
25. Soal-soal yang disajikan
memuat masalah dalam
1 1 1 1 1 5 25
bentuk verbal (kata-kata/ teks
tertulis).
Jumlah Skor (Gj) 24 24 24 25 25 122 598
ajar untuk siswa layak untuk digunakan atau diimplementasikan pada proses
pembelajaran.
Desain bahan ajar untuk siswa yang berbentuk modul berbasis kemampuan
representasi matematis dengan model Problem Based Learning ini memuat materi
prasyarat Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dan materi inti yaitu
Program Linear dengan dilengkapi pedoman pertemuan dan kunci jawaban.
Dibawah ini disajikan hasil validasi bahan ajar pedoman guru dari masing-masing
ahli.
Tabel 4.19
Hasil Validasi Pedoman Guru
Responden (Ahli)
NO. BUTIR
1 2 3 4 5
KOMPONEN PEDOMAN PEMBELAJARAN
E. KELAYAKAN ISI
1. Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai
4 4 3 4 4
tujuan pembelajaran yang jelas.
2. Pedoman pembelajaran sesuai dengan
4 4 3 3 3
kemampuan representasi matematis
3. Pedoman pembelajaran sesuai dengan
4 4 3 4 4
model Problem Based Learning
4. Kejelasan petunjuk penggunaan dalam
4 4 3 4 4
pedoman pembelajaran untuk guru
5. Materi yang disajikan sesuai dengan
4 4 3 4 4
pedoman pembelajaran.
F. BAHASA
6. Tata kalimat yang dipakai untuk
menyampaikan informasi mengacu pada
kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik 3 3 3 4 4
dan benar dengan berpedoman pada ejaan
yang disempurnakan (EYD)
7. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 3 3 4 4
8. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah
3 3 3 4 4
dimengerti
9. Kejelasan petunjuk dan arahan 3 4 3 3 3
90
Responden (Ahli)
NO. BUTIR
1 2 3 4 5
G. SISTEMATIKA SAJIAN
10. Pedoman pembelajaran untuk guru
3 4 3 4 4
disajikan secara sistematis.
11. Uraian materi mengikuti alur pikir dari
3 4 3 3 3
sederhana ke kompleks.
12. Kegiatan pembelajaran disajikan dalam
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan 4 4 3 4 4
penutup
13. Uraian materi mengikuti peta konsep yang
3 3 3 3 3
disajikan
H. KELENGKAPAN SAJIAN
14. Menyajikan KI, KD, Indikator
4 4 4 4 4
Pembelajaran dan manfaat pembelajaran.
15. Menyajikan kunci jawaban 4 4 4 4 4
Jumlah 53 56 47 56 56
Setelah data hasil validasi para ahli tersajikan, langkah selanjutnya yaitu
menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data tersebut diakukan melalui
dua tahap, yaitu tahap analisis validasi dari setiap validatordan tahap yang kedua
yaitu analisis validasi dari kelima validator. Persentasi dari tingkat pencapaian
bahan ajar masing-masing validator dapat dihitung menggunakan rumus menrut
Akbar (2013: 83).
Keterangan :
: Validasi Ahli Ke-n
: Total skor empirik yang dipakai (berdasarkan penilaian ahli atau nilai hasil
uji kompetensi yang dicapai siswa)
: Total skor diharapkan yang digunakan
Hasil perhitungan persentase dari setiap validator yaitu disajikan pada Tabel
4.20 berikut.
Tabel 4.20
Persentase Hasil Validasi Pedoman Guru
Setelah diperoleh hasil dari setiap validator, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan perhitungan untuk validasi gabungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Keterangan:
V : Validasi gabungan
: Validasi ahli, = 1, 2, 3, 4, dan 5
Adapun hasil validasi oleh para ahli terhadap bahan ajar pedoman guru yang
diuraikan pada setiap komponen disajikan pada Tabel 4.21 berikut.
Tabel 4.21
Validasi Pedoman Guru Berdasarkan Tiap Indikator
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
komentar dari setiap validator yang akan dipaparkan sebagai bahan perbaikan
bahan ajar adalah sebagai berikut.
Validator 1 : Tidak ada masukan
Validator 2
Komentar :
a. Indikator kemampuan pada masalah tidak dituliskan
b. Tidak terdapat materi yang akan dibahas
Saran : Tidak ada saran
Validator 3
Komentar :
a. Sampul tidak sesuai dengan materi Program Linear
b. Soal dan kunci jawaban sesuaikan dengan pemecahan masalah
Saran :
a. Sampul diperbaiki, sesuai dengan materi Program Linear
b. Sesuaikan soal dan kunci jawaban dengan pemecahan masalah
Validator 4 : Tidak ada masukan
Validator 5 : Tidak ada masukan
Berdasarkan saran dan komentar dari kelima validator tersebut dijadikan
sebagai masukan untuk perbaikan bahan ajar agar lebih baik. Adapun perbaikan
bahan ajar menurut saran dari kelima validator disajikan pada Tabel 4.22 berikut.
Tabel 4.22
Perbaikan Bahan Ajar Pedoman Guru Berdasarkan Masukan Validator
Komentar dan saran dari setiap validator dilakukan uji Q-Cochran, uji ini
digunakan untuk menguji perbedaan pendapat dari berbagai para ahli. Jika
pendapat dari para ahli itu terdapat didalam indikator maka dikatakan gagal dan
diberi nilai 0 tetapi jika pendapat para ahli itu dikatakan sukses atau tidak ada
pendapat maka diberi nilai 1. Setelah itu kita hitung jumlah nilai sukses dari
kelima validator tersebut kedalam setelah itu kuadratkanlah nilai tersebut.
Ketentuan uji Q-Cochran ini bila nilai Q hasil menghitung lebih besar atau sama
dengan tabel (≥), maka ditolak dan diterima yang berarti terdapat
perbedaan pendapat dari para ahli yang signifikan, begitupula sebaliknya jika Q
hasil menghitung lebih kecil atau sama dengan tabel (≤), maka diterima dan
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan pendapat dari para ahli yang
signifikan. Adapun data perhitungan uji Q-Cochran yaitu disajikan pada Tabel
4.23 berikut.
Tabel 4.23
Hasil Validasi dengan Uji Q-Cochran Pedoman Guru
Ahli
NO. BUTIR Li Li2
1 2 3 4 5
KOMPONEN PEDOMAN PEMBELAJARAN
A. KELAYAKAN ISI
1. Setiap kegiatan pembelajaran
mempunyai tujuan 1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran yang jelas.
96
Ahli
NO. BUTIR Li Li2
1 2 3 4 5
2. Pedoman pembelajaran sesuai
dengan kemampuan 1 0 1 1 1 4 16
representasi matematis
3. Pedoman pembelajaran sesuai
dengan model Problem Based 1 1 1 1 1 5 25
Learning
4. Kejelasan petunjuk
penggunaan dalam pedoman 1 1 0 1 1 4 16
pembelajaran untuk guru
5. Materi yang disajikan sesuai
dengan pedoman 1 0 1 1 1 4 16
pembelajaran.
B. BAHASA
6. Tata kalimat yang dipakai
untuk menyampaikan
informasi mengacu pada
kaidah tata Bahasa Indonesia 1 1 1 1 1 5 25
yang baik dan benar dengan
berpedoman pada ejaan yang
disempurnakan (EYD)
7. Bahasa yang digunakan
1 1 1 1 1 5 25
komunikatif
8. Kalimat yang digunakan jelas
1 1 1 1 1 5 25
dan mudah dimengerti
9. Kejelasan petunjuk dan
1 1 1 1 1 5 25
arahan
C. SISTEMATIKA SAJIAN
10. Pedoman pembelajaran untuk
guru disajikan secara 1 1 1 1 1 5 25
sistematis.
11. Uraian materi mengikuti alur
pikir dari sederhana ke 1 1 1 1 1 5 25
kompleks.
12. Kegiatan pembelajaran
disajikan dalam kegiatan
awal, kegiatan inti, dan 1 1 1 1 1 5 25
kegiatan penutup
D. KELENGKAPAN SAJIAN
97
Ahli
NO. BUTIR Li Li2
1 2 3 4 5
14. Menyajikan KI, KD,
Indikator Pembelajaran dan 1 1 1 1 1 5 25
manfaat pembelajaran.
15. Menyajikan kunci jawaban 1 1 1 1 1 5 25
Jumlah 15 13 14 15 15 72 348
Berikut adalah aspek yang harus di validasi oleh para ahli yaitu disajikan
pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24
Validasi Ahli Rencana Implementasi Bahan Ajar Modul
Validator
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4 5
Kelengkapan Komponen Rencana Implementasi
26. Kelengkapan identitas mata pelajaran 4 4 4 4 4
27. Kelengkapan KI/ KD 4 4 4 4 4
28. Keberadaan indikator dan tujuan
4 4 4 4 4
pembelajaran
29. Kelengkapan sumber belajar 4 4 4 4 3
30. Pencantuman kegiatan pembelajaran 4 4 4 3 4
31. Kecukupan waktu yang dialokasikan 3 3 4 3 4
Rumusan Tujuan/ Indikator Pembelajaran
32. Kesesuaian rumusan tujuan
4 4 3 4 4
pembelajaran KI/ KD
33. Kejelasan dan kelogisan rumusan tujuan
3 3 3 3 3
pembelajaran
34. Kejelasan indikator pencapaian
4 4 3 4 4
kompetensi
35. Kesesuaian indikator pencapaian
4 4 3 4 4
kompetensi dengan kompetensi dasar
36. Ketepatan penggunaan kata kerja
3 3 3 3 4
oprasional yang dapat diukur
Kebahasaan
37. Penggunaan bahasa sesuai EYD 4 4 3 4 4
38. Kesederhanaan struktur kalimat 3 3 4 3 3
Materi Ajar
39. Kemutakhiran materi pembelajaran
3 3 3 4 3
yang tercantum/ terlampir
40. Keruntunan dan kesistematisan materi 3 3 3 3 4
41. Kesesuaian cakupan materi dengan
tujuan pembelajaran yang tercantum/ 4 4 4 4 4
terlampir
42. Kesesuaian materi dengan tingkat
4 4 3 4 3
perkembangan siswa
Kegiatan Pembelajaran
43. Pencantuman kegiatan apersepsi/
4 4 4 4 4
kegiatan penyiapan siswa untuk belajar
44. Ketepatan langkah-langkah dalam
3 3 3 4 4
setiap tahapan Problem Based Learning
99
Validator
No. Indikator yang divalidasi
1 2 3 4 5
45. Pencantuman kegiatan awal, inti dan
akhir dalam pembelajaran melibatkan 4 4 4 4 4
siswa
46. Kegiatan Problem Based Learning pada
langkah-langkah lebih menekankan
pada pengalaman belajar siswa, bukan 3 3 3 3 3
menekankan pada pengalaman
mengajar guru
47. Mencantumkan/ melampirkan bahan
4 4 3 4 3
(panduan) pembelajaran bagi siswa
Penilaian Hasil Belajar
48. Pencantuman/ lampiran penilaian proses
4 4 3 4 4
dan hasil belajar siswa
49. Keberadaan kunci jawaban serta rubrik
4 4 4 4 4
penskoran
50. Kesesuaian instrumen penilaian dengan
4 4 4 4 4
indikator/ tujuan pembelajaran
Jumlah Skor 90 90 87 93 93
Setelah data hasil validasi para ahli tersajikan, langkah selanjutnya yaitu
menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data tersebut diakukan melalui
dua tahap, yaitu tahap analisis validasi dari setiap validatordan tahap yang kedua
yaitu analisis validasi dari kelima validator. Persentasi dari tingkat pencapaian
bahan ajar masing-masing validator dapat dihitung menggunakan rumus menurut
Akbar (2013: 83).
Keterangan :
: Validasi Ahli ke-n
: Total skor empirik yang dipakai (berdasarkan penilaian ahli atau nilai hasil
uji kompetensi yang dicapai siswa)
: Total skor diharapkan yang digunakan
Adapun perhitungan persentase validasi dari setiap validator adalah sebagai
berikut:
100
Hasil perhitungan persentase dari setiap validator yaitu disajikan pada Tabel
4.25 berikut.
Tabel 4.25
Persentase Hasil Penilaian Para Ahli
Komponen Skor Skor yang Kriteria Tingkat
No.
Validasi Observasi diharapkan Validasi Validasi
Keterangan:
V : Validasi gabungan
: Validasi ahli, = 1, 2, 3, 4, dan 5
Sehingga diperoleh hasil validasi gabungannya adalah sebagai berikut:
101
Adapun hasil validasi oleh para ahli terhadap bahan ajar yang diuraikan pada
setiap komponen disajikan padaTabel 4.26 berikut.
Tabel 4.26
Validasi Rencana Implementasi Berdasarkan Tiap Indikator
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
Kelengkapan Komponen Rencana Implementasi
Kelengkapan identitas 100%
1. 20 20
mata pelajaran (Sangat Valid)
100%
2. Kelengkapan KI/ KD 20 20
(Sangat Valid)
Keberadaan indikator dan 100%
3. 20 20
tujuan pembelajaran (Sangat Valid)
Kelengkapan sumber 95%
4. 19 20
belajar (Sangat Valid)
Pencantuman kegiatan 95%
5. 19 20
pembelajaran (Sangat Valid)
Kecukupan waktu yang
85%
6. dialokasikan 17 20 (Cukup Valid)
95,83%
Rata-rata (Sangat Valid)
Rumusan Tujuan/ Indikator Pembelajaran
Kesesuaian rumusan tujuan 95%
7. 19 20
pembelajaran KI/ KD (Sangat Valid)
Kejelasan dan kelogisan
75%
8. rumusan tujuan 15 20
(Cukup Valid)
pembelajaran
Kejelasan indikator 95%
9. 19 20
pencapaian kompetensi (Sangat Valid)
Kesesuaian indikator
pencapaian kompetensi 95%
10. 19 20
dengan kompetensi dasar (Sangat Valid)
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
Kesederhanaan struktur 80%
13. 16 20
kalimat (Cukup Valid)
87,5 %
Rata-rata
(Sangat Valid)
Materi Ajar
Kemutakhiran materi
80%
14. pembelajaran yang 16 20 (Cukup Valid)
tercantum/ terlampir
Keruntunan dan 80%
15. 16 20
kesistematisan materi (Cukup Valid)
Kesesuaian cakupan materi
dengan tujuan 90%
16. 18 20
pembelajaran yang (Sangat Valid)
tercantum/ terlampir
Kesesuaian materi dengan
80%
17. tingkat perkembangan 16 20 (Cukup Valid)
siswa
82,5 %
Rata-rata (Cukup Valid)
Kegiatan Pembelajaran
Pencantuman kegiatan
apersepsi/ kegiatan 100%
18. 20 20
penyiapan siswa untuk (Sangat Valid)
belajar
Ketepatan langkah-langkah
85%
19. dalam setiap tahapan 17 20 (Cukup Valid)
Problem Based Learning
Pencantuman kegiatan
awal, inti dan akhir dalam 100%
20. 20 20
pembelajaran melibatkan (Sangat Valid)
siswa
Kegiatan Problem Based
Learning pada langkah-
langkah lebih menekankan
75%
21. pada pengalaman belajar 15 20
(Cukup Valid)
siswa, bukan menekankan
pada pengalaman mengajar
guru
Mencantumkan/
melampirkan bahan 90%
22. 18 20
(panduan) pembelajaran (Sangat Valid)
bagi siswa
Rata-rata 90%
103
Skor Skor
No. Indikator yang divalidasi Kevalidan
Validator Harapan
(Sangat Valid)
Penilaian Hasil Belajar
Pencantuman/ lampiran
95%
23. penilaian proses dan hasil 19 20
(Sangat Valid)
belajar siswa
Keberadaan kunci jawaban 100%
24. 20 20
serta rubrik penskoran (Sangat Valid)
Kesesuaian instrumen
100%
25. penilaian dengan indikator/ 20 20
(Sangat Valid)
tujuan pembelajaran
98,33%
Rata-rata
(Sangat Valid)
90,6 %
Jumlah Skor 453 500
(Sangat Valid)
Rencana Rencana
Komponen yang Implementasi Implementasi
Validator
Direvisi Bahan Ajar Bahan Ajar
Sebelum Revisi Setelah Direvisi
Dr. H. Ena Rumusan Sesuaikan antara KD dan indikator
Suhena Praja, Tujuan/ KD dan indikator dengan
M.Pd. Indikator dengan pertemuannya
pembelajaran pertemuannya telah disesuaikan
Komponen Tata letak pada Tata letak pada
Penyajian tabel kegiatan tabel kegiatan
pembelajaran pembelajaran
sudah diperbaiki
Ferry Ferdianto, Kegiatan Perhatikan keterkaitan antara
ST,. M.Pd. Pembelajaran keterkaitan antara model dengan
model dengan materi
materi kemampuan
kemampuan matematis
matematis. diperjelas dengan
menambahkan
setiap indikator
kemampuannya
pada setiap soal.
Komentar dan saran dari setiap validator dilakukan uji Q-Cochran, uji ini
digunakan untuk menguji perbedaan pendapat dari berbagai para ahli. Jika
pendapat dari para ahli itu terdapat didalam indikator maka dikatakan gagal dan
diberi nilai 0 tetapi jika pendapat para ahli itu dikatakan sukses atau tidak ada
pendapat maka diberi nilai 1. Setelah itu kita hitung jumlah nilai sukses dari
kelima validator tersebut kedalam setelah itu kuadratkanlah nilai tersebut.
Ketentuan uji Q-Cochran ini bila nilai Q hasil menghitung lebih besar atau sama
dengan tabel (≥), maka ditolak dan diterima yang berarti terdapat
perbedaan pendapat dari para ahli yang signifikan, begitupula sebaliknya jika Q
hasil menghitung lebih kecil atau sama dengan tabel (≤), maka diterima dan
105
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan pendapat dari para ahli yang
signifikan. Adapun data perhitungan uji Q-Cochran yaitu disajikan pada Tabel
4.28 berikut.
Tabel 4.28
Hasil Validasi dengan Uji Q-Cochran Rencana Implementasi
Ahli
No. Indikator yang divalidasi Li Li2
1 2 3 4 5
Kelengkapan Komponen Rencana Implementasi
1. Kelengkapan identitas mata
1 1 1 1 1 5 25
pelajaran
2. Kelengkapan KI/ KD 1 1 1 1 1 5 25
3. Keberadaan indikator dan
1 1 1 1 1 5 25
tujuan pembelajaran
4. Kelengkapan sumber belajar 1 1 1 1 1 5 25
5. Pencantuman kegiatan
1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran
6. Kecukupan waktu yang
1 1 1 1 1 5 25
dialokasikan
Rumusan Tujuan/ Indikator Pembelajaran
7. Kesesuaian rumusan tujuan
1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran KI/ KD
8. Kejelasan dan kelogisan
rumusan tujuan 1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran
9. Kejelasan indikator
1 1 1 1 1 5 25
pencapaian kompetensi
10. Kesesuaian indikator
pencapaian kompetensi 0 1 1 1 1 4 16
dengan kompetensi dasar
11. Ketepatan penggunaan kata
kerja oprasional yang dapat 1 1 1 1 1 5 25
diukur
Kebahasaan
12. Penggunaan bahasa sesuai
1 1 1 1 1 5 25
EYD
13. Kesederhanaan struktur
1 1 1 1 1 5 25
kalimat
Materi Ajar
14. Kemutakhiran materi
pembelajaran yang 1 1 1 1 1 5 25
tercantum/ terlampir
15. Keruntunan dan 1 1 1 1 1 5 25
106
Ahli
No. Indikator yang divalidasi Li Li2
1 2 3 4 5
kesistematisan materi
16. Kesesuaian cakupan materi
dengan tujuan pembelajaran 1 1 1 1 1 5 25
yang tercantum/ terlampir
17. Kesesuaian materi dengan
1 1 1 1 1 5 25
tingkat perkembangan siswa
Kegiatan Pembelajaran
18. Pencantuman kegiatan
apersepsi/ kegiatan
1 1 1 1 1 5 25
penyiapan siswa untuk
belajar
19. Ketepatan langkah-langkah
dalam setiap tahapan 1 1 1 1 1 5 25
Problem Based Learning
20. Pencantuman kegiatan awal,
inti dan akhir dalam
1 1 1 1 1 5 25
pembelajaran melibatkan
siswa
21. Kegiatan Problem Based
Learning pada langkah-
langkah lebih menekankan
pada pengalaman belajar 1 0 1 1 1 4 16
siswa, bukan menekankan
pada pengalaman mengajar
guru
22. Mencantumkan/
melampirkan bahan
1 1 1 1 1 5 25
(panduan) pembelajaran
bagi siswa
Penilaian Hasil Belajar
23. Pencantuman/ lampiran
penilaian proses dan hasil 1 1 1 1 1 5 25
belajar siswa
24. Keberadaan kunci jawaban
1 1 1 1 1 5 25
serta rubrik penskoran
25. Kesesuaian instrumen
penilaian dengan indikator/ 1 1 1 1 1 5 25
tujuan pembelajaran
Jumlah Skor 24 24 25 25 25 123 607
107
dari permasalahan soal cerita dengan tepat hal ini disebabkan karena
siswa kesulitan dalam memisalkan setiap variabel meskipun pada
masalah tersebut telah disajikan dalam bentuk tabel, sehingga untuk
menggambar grafiknya kurang tepat hal ini disebabkan karena dalam
penempatan titik koordinat antara sumbu x dan sumbu y yang tertukar.
Soal tersebut termasuk kedalam aspek representasi visual menurut lestari
& Yudhanegara (2015:83) aspek representasi visual memuat membuat
grafik dari representasi ke representasi lain.
2) Siswa tidak dapat menggunakan konsep sistem pertidaksamaan linear
dua variabel untuk menentukan grafik terkait program linear.
Berdasarkan data yang telah diperoleh menyatakan bahwa sebagian besar
siswa kurang paham dengan masalah soal cerita yang diberikan, hal ini
disebabkan karena siswa keliru dalam menentukan ekspresi matematis
dalam model matematika yang seharusnya ≤ tetapi menjadi ≥ , siswa juga
kesulitan ini dapat mengakibatkan kekeliruan dalam menggambarkan
kedalam bentuk grafik himpunan penyelesaian sehingga untuk indikator
representasi visual belum terpenuhi menurut lestari & Yudhanegara
(2015:83) aspek representasi visual memuat indikator membuat grafik
dari representasi ke representasi lain..
b. Learning Obsatcle pada nomer 2 yang dialami siswa adalah sebagai berikut.
1) Siswa belum mampu membuat tabel dengan cara alternatif dari
permasalahan yang diberikan. Berdasarkan data yang telah diperoleh
menyatakan bahwa sebagian besar siswa kurang paham untuk
menyelesaikan soal tersebut didalam bentuk tabel, hal ini disebabkan
karena siswa kurang paham dengan perintah yang telah diberikan.
Kesulitan tersebut menyebabkan bahwa pengerjaannya tidak tepat. Soal
tersebut termasuk kedalam aspek representasi visual menurut lestari &
Yudhanegara (2015:83) aspek representasi visual memuat membuat tabel
dari representasi ke representasi lain.
2) Siswa keliru dalam menentukan titik koordinat sumbu x dan sumbu y.
Berdasarkan data yang telah diperoleh menyatakan bahwa sebagian besar
109
siswa kurang teliti dalam menentukan titik koordinat sumbu x dan sumbu
y yang mengakibatkan tertukar dalam menempatkannya. Kesulitan
tersebut menyebabkan bahwa pengerjaannya tidak tepat dan banyak juga
siswa tidak menyelesaikannya dengan tuntas ini artinya penyelesaian
untuk masalah tersebut tidak tepat meskipun pengerjaannya sudah
didalam bentuk tabel tetapi siswa tersebut tidak dapat memenuhi aspek
representasi visual menurut lestari & Yudhanegara (2015:83) aspek
representasi visual memuat membuat tabel dari representasi ke
representasi lain.
c. Learning Obsatcle pada nomer 3 yang dialami siswa adalah sebagai berikut.
1) Siswa belum mampu menentukan suatu sistem pertidaksamaan yang
berkaitan dengan gambar grafik. Berdasarkan data yang telah diperoleh
menyatakan bahwa sebagian besar siswa sudah memahami cara
menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari sebuah grafik
tetapi sebagian besar juga terdapat siswa yang merasa kesulitan dalam
menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari sebuah
grafik, siswa kurang teliti dalam menentukan ekspresi matematis pada
daerah himpunan penyelesaian yang sudah diketahui dan siswa juga
tertukar antara titik koordinat yang terdapat disumbu x dan sumbu y, hal
ini disebabkan karena siswa belum mengetahui konsep dari sistem
pertidaksaman linear dua variabel. Soal tersebut termasuk kedalam aspek
representasi persamaan atau ekspresi matematis menurut lestari &
Yudhanegara (2015:83) aspek representasi persamaan atau ekspresi
matematis memuat membuat model matematika dari representasi yang
diberikan.
d. Learning Obsatcle pada nomer 4 yang dialami siswa adalah sebagai berikut.
1) Siswa tidak memahami konsep program linear dari suatu permasalahan
nyata. Berdasarkan data yang telah diperoleh menyatakan bahwa
sebagian besar siswa tidak memahami maksud permasalahn dari soal
yang telah diberikan, hal ini ditandai dengan siswa tidak dapat
menentukan model matematikadari soal cerita tersebut dengan tepat. Soal
110
f. Learning Obsatcle pada nomer 6 yang dialami siswa adalah sebagai berikut.
1) Siswa tidak dapat menjelaskan suatu permasalahan dengan teks tertulis.
Berdasarkan data yang telah diperoleh menyatakan bahwa sebagian besar
siswa hanya menghitung dan menggambar kedalam grafiknya saja tidak
sampai menjelaskannya, hal ini disebabkan karena siswa tidak
memahami soal dengan baik. Soal tersebut termasuk kedalam aspek
representasi kata atau teks tertulis menurut lestari & Yudhanegara
(2015:83) aspek representasi kata atau teks tertulis memuat membuat
menjawab masalah dengan menggunakan kata-kata.
2) Siswa kurang teliti dengan perintah soal yang ditanyakan. Berdasarkan
data yang telah diperoleh menyatakan bahwa sebagian besar siswa
kurang teliti dalam menentukan daerah himpunan penyelesaian dari x < 0
dan y > 0 sehingga dalam menjelaskannya siswa tidak tepat. Kesulitan ini
menyebabkan proses penyelesaiannya tidak tepat.
Berdasarkan pembahasan diatas, disajikan pula hasil learning obstacle
perkonsep yang terdapat pada soal uji coba materi Program Linear.
1) Learning obstacle siswa mengenai penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel yang terdapat pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Pada soal tersebut siswa dituntut untuk dapat membuat sistem
pertidaksamaan dan membuat tabel atau grafik himpunan penyelesaian
dengan tepat.
2) Learning obstacle siswa mengenai membuat model matematika terkait
masalah program linear yang terdapat pada soal nomor 1, 3, dan 4. Pada
soal tersebut siswa dituntut untuk dapat membuat persamaan atau model
matematika dari permasalahan yang diberikan.
3) Learning obstacle siswa mengenai penyelesaian nilai optimum terkait
program linear yang terdapat pada soal nomor 2 dan 4. Pada soal tersebut
siswa dituntut untuk dapat menentukan nilai optimum dari masalah
program linear.
112
Kecukupan
Pada indikator ini memuat beberapa indikator juga yaitu, uraian materi cukup
membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran, latihan soal cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran, contoh soal cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran. Berdasarkan
hasil validasi dari kelima validator diperoleh sebesar 85% ini berarti indikator
dalam kecukupan sangat valid.
Kelengkapan Sajian
Pada indikator ini memuat beberapa indikator juga yaitu, menyajikan KI, KD,
Indikator Pembelajaran, indikator representasi matematis, tujuan pembelajaran
representasi matematis, sintaks model Problem Based Learning dan manfaat
pembelajaran; menyajikan daftar isi; menyajikan materi prasyarat; menyajikan
daftar pustaka; dan menyajikan rangkuman materi. Berdasarkan hasil validasi dari
kelima validator diperoleh sebesar 85% ini berarti indikator dalam kelengkapan
sajian sangat valid.
Sistematika Sajian
Pada indikator ini memuat indikator juga yaitu uraian materi mengikuti alur
pikir dari sederhana ke kompleks. Berdasarkan hasil validasi dari kelima validator
diperoleh sebesar 80% ini berarti indikator dalam sistematika sajian cukup valid.
Kesesuaian Bahasa dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Pada indikator ini memuat beberapa indikator juga yaitu ketepatan penggunaan
ejaan dan istilah dan ketepatan penyusunan struktur kalimat. Berdasarkan hasil
validasi dari kelima validator diperoleh sebesar 80% ini berarti indikator dalam
kesesuaian bahasa dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar cukup
valid.
Keterbacaan dan Kekomunikatifan
Pada indikator ini memuat beberapa indikator juga yaitu panjang kalimat
sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, Stuktur kalimat sesuai dengan
pemahaman siswa, dan bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari. Berdasarkan
hasil validasi dari kelima validator diperoleh sebesar 81,67% ini berarti indikator
dalam keterbacaan dan kekomunikatifan cukup valid.
115
dan sebagai fasilitator dalam menggunakan modul siswa materi Program Linear
pada proses pembelajaran dikelas. Tahapan bahan ajar pedoman guru ini
mengikuti tahapan Problem Based Learning dan jenis soal-soal nya termasuk
kedalam tipe kemampuan representasi matematis sehingga siswa yang lebih aktif.
Bahan ajar pedoman guru yang telah dibuat ini bertujuan untuk membantu guru
matematika SMK GRACIKA Kota Cirebon dalam mengimplementasikan bahan
ajar ini, setelah peneliti mendesain bahan ajar selanjutnya peneliti melakukan
validasi bahan ajar tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar
pedoman guru yang telah dibuatnya layak atau tidak digunakan. Validasi yang
dilakukan yaitu dengan cara memvalidasi bahan ajar pedoman guru kepada para
ahli pendidikan validasi ahli tersebut dinilai oleh lima orang ahli pendidikan
matematika yang terdiri dari tiga orang dosen Universitas Swadaya Gunung Jati
dan dua orang guru matematika SMK GRACIKA.
Hasil validasi bahan ajar yang telah dilakukan kelima validator yaitu
diperoleh sebesar 89,33% dengan taraf interpretasi sangat valid ini berarti bahan
ajar pedoman guru layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil
penilaian tersebut terdapat komentar dan saran dari setiap ahlinya, berikut adalah
komentar dan saran yang diberikan oleh para ahli.
Validator 1 tidak memberikan komentar dan saran.
Validator 2 memberikan komentar mengenai komponen penyajian bahwa
indikator kemampuan pada masalah tidak dituliskan dan tidak terdapat materi
yang akan dibahas. Setelah diberikannya kometar tersebut peneliti langsung
memperbaikinya dengan menuliskannya indikator kemampuan representasi
matematis pada setiap soal dan menambahkan materi pada bahan ajar pedoman
guru.
Validator 3 memberikan komentar mengenai komponen penyajian bahwa
sampul tidak sesuai dengan materi Program Linear, soal dan kunci jawaban
sesuaikan dengan pemecahan masalah bukan hanya komentar yang diberikan
tetapi validator 3 memberikan saran bahwa sampul diperbaiki, sesuai dengan
materi Program Linear dan sesuaikan soal beserta kunci jawaban dengan
pemecahan masalah. Setelah diberikannya kometar tersebut peneliti langsung
117
Kelengkapan Sajian
Pada indikator ini memuat beberapa indikator juga yaitu menyajikan KI, KD,
Indikator Pembelajaran dan manfaat pembelajaran dan menyajikan kunci jawaban.
Berdasarkan hasil validasi dari kelima validator diperoleh sebesar 100% ini berarti
indikator dalam kelengkapan sajian sangat valid.
Komentar dan saran yang diberikan ini menandakan adanya beberapa
pendapat dari kelima ahli tersebut untuk mengetahui adanya perbedaan atau tidak
dari pendapat tersebut maka dilakukan perhitungan uji Q-Cochran. Berdasarkan
hasil perhitungan uji Q-Cochran diperoleh harga Q hitung (5,33) ternyata lebih
kecil dari tabel (9,488) jadi diterima dan ditolak. Ini berarti tidak terdapat
perbedaan pendapat dari para ahli yang signifikan sehingga, dapat disimpulkan
bahwa bahan ajar pedoman guru layak untuk digunakan atau
diimplementasikanpada proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil validasi dari kelima validator diperoleh sebesar 82,5% ini
berarti indikator dalam materi ajar cukup valid.
Kegiatan Pembelajaran
Pada indikator ini memuat beberapa indikator yaitu pencantuman kegiatan
apersepsi/ kegiatan penyiapan siswa untuk belajar; ketepatan langkah-langkah
dalam setiap tahapan Problem Based Learning, pencantuman kegiatan awal, inti
dan akhir dalam pembelajaran; kegiatan Problem Based Learning pada langkah-
langkah lebih menekankan pada pengalaman belajar siswa, bukan menekankan
pada pengalaman mengajar guru; mencantumkan/ melampirkan bahan (panduan)
pembelajaran bagi siswa. Berdasarkan hasil validasi dari kelima validator
diperoleh sebesar 90% ini berarti indikator dalam kegiatan pembelajaran sangat
valid.
Penilaian Hasil Belajar
Pada indikator ini memuat beberapa indikator yaitu pencantuman/ lampiran
penilaian proses dan hasil belajar siswa, keberadaan kunci jawaban serta rubrik
penskoran, dan kesesuaian instrumen penilaian dengan indikator/ tujuan
pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi dari kelima validator diperoleh sebesar
98,33% ini berarti indikator dalam penilaian hasil belajar sangat valid.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Learning obstacle atau kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
mempelajari program linear didapatkan dari hasil uji coba instrumen.
Learning obstacle khususnya dalam kesulitan atau hambatan-hambatan
epistimologis yang muncul dalam mempelajari program linear kelas XI
digolongkan kedalam 3 tipe, yaitu sebagai berikut.
Tipe 1 : Penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Tipe 2 : Model matematika terkait program linear
Tipe 3 : Nilai optimum masalah program linear
2. Desain bahan ajar berbasis representasi matematis ini disusun
berdasarkan learning obstacle yang dialami oleh siswa yang telah
mempelajari materi program linear, learning obstacle tersebut
diantisipasi dengan memberikan situasi-situasi yang disajikan dalam
bahan ajar. Bahan ajar untuk siswa yang telah dibuat selanjutnya
divalidasi oleh lima ahli yaitu tiga dosen FKIP Matematika dan dua guru
mata pelajaran matematika SMK GRACIKA kota Cirebon. Berdasarkan
hasil validasi oleh lima validator tersebut diperoleh persentase sebesar
89% dengan tingkat klasifikasi sangat valid. Kemudian, untuk
menyeragamkan komentar dan saran dari kelima ahli tersebut dilakukan
uji Q-Chohran. Berdasarkan perhitungan uji Q-Chohran diperoleh Q
hitung sebesar 2 ini berarti tidak terdapat perbedaan pendapat dari para
ahli yang signifikan. Selain bahan ajar untuk siswa peneliti juga
mendesain pedoman bahan ajar untuk guru yang bertujuan untuk
membantu guru dalam mengimplementasikan bahan ajar didalam proses
pembelajaran. Pedoman bahan ajar untuk guru yang telah didesain
122
123
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan diatas telah
disebutkan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Guru dalam mengimplementasikan bahan ajar program linear berbasis
kemampuan representasi dengan model Problem Based Learning ini
harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
124
Ahmad & Lestari. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Anak Usia SD Sebagai
Sarana Belajar Mandiri Mahasiswa Perspektif Ilmu Pendidikan Volume 22
Th. XIII.
125
126
Yunarti, Tina. (2014). Desain Didaktis Teori Peluang untuk SMA Jurnal
Pendidikan MIPA Volume 15 nomor 1 Universitas Lampung.
LAMPIRAN A
INSTRUMEN UJI COBA
2. Mampu Menyajikan kembali Tentukan nilai minimum dengan metode uji titik
membuat tabel data atau informasi pojok dari masalah program linear berikut
dengan cara dari suatu dengan menggunakan tabel atau dengan cara
alternatif dari representasi ke alternatif!
permasalahan representasi 2
yang diberikan. diagram, grafik, atau Fungsi objektif : f(x,y) = 7x + 4y
tabel. Kendala :
diperlukan 2 m kain katun dan 4 m kain wol. Persediaan kain wol yang
dimiliki Adi adalah 36 m dan persediaan kain katun 40 m seperti yang
digambarkan dalam tabel berikut.
Kain Kemeja (x) Kaos (y) Persediaan
Katun 2 40
Wol 4 36
Gambarlah grafik dari permasalahan tersebut!
2. Tentukan nilai minimum dengan metode uji titik pojok dari masalah program
linear berikut dengan menggunakan tabel atau dengan cara alternatif!
Fungsi objektif :
Kendala :
3. Diketahui daerah yang diarsir adalah daerah himpunan penyelesaian yang
berbentuk segitiga siku-siku seperti yang ditunjukan pada grafik dibawah ini.
Tentukanlah sistem pertidaksamaan dari grafik tersebut!
4. Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk jenis I
mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk jenis II
mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap musim tanam padi,
petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat
B untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,-
dan pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka tentukan model matematikanya
dan banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal!
5. Bagaimana langkah-langkah menggambar grafik himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan linear . Uraikan dengan kata-kata!
6. Diberikan sistem pertidaksamaan linier:
dapatkah kamu menentukan himpunan penyelesaian sistem tersebut untuk
syarat x < 0 dan y > 0? Jelaskan!
Lampiran A.2 Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. Adi, seorang lulusan SMK Tata Busana memiliki perusahaan konveksi yang
membuat kemeja dan kaos olahraga. Untuk membuat satu kemeja, diperlukan
m kain katun dan m kain wol. Untuk membuat kaos olahraga,
diperlukan 2 m kain katun dan 4 m kain wol. Persediaan kain wol yang
dimiliki Adi adalah 36 m dan persediaan kain katun 40 m seperti yang
digambarkan dalam tabel berikut.
Kain Kemeja (x) Kaos (y) Persediaan
Katun 2 40
Wol 4 36
Gambarlah grafik dari permasalahan tersebut!
Jawab:
Dari tabel tersebut
Kita misalkan, x adalah jumlah maksimum kemeja yang dapat dibuat dan y
adalah jumlah maksimum kaos yang dapat dibuat maka kendalanya:
Oleh karena jumlah kemeja dan kaos tidak mungkin bernilai negative maka
x ≥ 0 dan y ≥ 0. Kendala tersebut dapat digambarkan dalam diagram kartesius
berikut dengan mengikuti langkah-langkah menggambar grafik yaitu:
Menentukan titik potong
Untuk Untuk
x 0 16 x 0 24
y 20 0 y 0
(x,y) (0,20) (16,0) (x,y) (0, ) (24,0)
2. Tentukan nilai minimum dengan metode uji titik pojok dari masalah program
linear berikut dengan menggunakan tabel atau dengan cara alternatif!
Fungsi objektif :
Kendala :
Jawab:
Mula-mula dibuat tabel dari semua kendala terhadap sumbu X, sumbu Y, dan
titik potong antargaris pembatas.
(0,3)
4. Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk jenis I
mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk jenis II
mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap musim tanam padi,
petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat
B untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,-
dan pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka tentukan model matematikanya
dan banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal!
Jawab:
Buat tabel sesuai permasalahan untuk mempermudahnya
Tabel :
Pupuk Jenis I Pupuk Jenis II Keperluan
Zat A 16 gram 8 gram 128 gram
Zat B 6 gram 18 gram 108 gram
Harga Rp. 50.000,- Rp. 35.000,-
Permisalan:
x adalah banyaknya pupuk jenis I yang dibeli
y adalah banyaknya adonan pupuk jenis II yang dibeli
Fungsi kendala:
Fungsi objektif:
x 0 8 x 0 18
y 16 0 y 6 0
(x,y) (0,16) (8,0) (x,y) (0,6) (18,0)
Substitusikan y = 4 ke persamaan
Menggambar grafik
Menentukan nilai minimum fungsi objektif z dengan uji titik potong
daerah penyelesaian.
Fungsi Objektif: z =
Titik pojok Nilai z
A (0,16) z=
B (18,0) z=
C (6, 4) z=
Jadi, banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal adalah RP.440.000,-
NomorSoal
No. BobotSoal/ Skor
Y Y2
Subjek 1 2 3 4 5 6
20 25 10 25 10 10
S-1 0 10 10 0 0 5 25 625
S-2 5 10 0 5 10 10 40 1600
S-3 20 25 10 10 10 10 85 7225
S-4 10 5 10 5 0 5 35 1225
S-5 0 10 0 10 0 10 30 900
S-6 0 0 10 5 10 5 30 900
S-7 20 10 10 0 10 5 55 3025
S-8 0 5 0 5 10 10 30 900
S-9 10 0 10 15 0 5 40 1600
S-10 0 5 0 5 5 10 25 625
S-11 5 10 0 0 0 10 25 625
S-12 20 10 10 15 10 5 70 4900
S-13 20 15 10 25 10 10 90 8100
S-14 0 5 0 5 0 5 15 225
S-15 5 10 0 5 0 5 25 625
S-16 5 0 0 5 10 10 30 900
S-17 0 5 0 10 10 10 35 1225
S-18 10 5 10 10 0 0 35 1225
S-19 20 10 10 10 5 0 55 3025
S-20 10 0 10 0 0 5 25 625
ΣX 160 150 110 145 100 135 800 40100
Lampiran B.2 Validitas Soal
Soal dikatakan baik yaitu jika soal tes tersebut dinyatakan valid atau sahih
sehingga soal tes layak untuk digunakan dan untuk mengukur kemampuan
berdasarkan hasil dan keadaan yang nyata. Dari data hasil uji coba yang telah
didapat, peneliti akan menentukan validitas dari tiap butir soal tersebut. Cara
untuk menentukan validitas yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product
moment:
Keterangan:
Tabel B. 2
Besaran-besaran yang diperlukan mencari Validitas
No.
Soal
1 160 25600 2500 9050
2 150 22500 1800 7600
3 110 12100 1100 5450
4 145 21025 1775 7450
5 100 10000 950 5050
6 135 18225 1125 5500
N = 20
640000
Perhitungan koefisien validitas soal uji coba (soal nomor 1) :
No. Soal
1 0.84
2 0.68
3 0.52
4 0.68
5 0.55
6 0.08
Keterangan:
n = jumlah siswa
= koefisien korelasi hasil hitung
Jika thitung > ttabel maka soal termasuk sahih (Baik) dan jika thitung < ttabel maka
soal termasuk tidak sahih atau tidak digunakan perhitungan uji t untuk
menentukan kesahihan soal uji coba (Soal Nomor 1):
Nilai thitung yang didapat kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan
taraf nyata α = 5 % dan dk = n-2 = 20-2 = 18. Diperoleh nilai ttabel = 2,10
berdasarkan tabel daftar nilai distribusi t yang ada. Sehingga butir soal nomor 1
memenuhi kriteria bahwa thitung > ttabel, 6,65 > 2,10 maka butir soal nomor 1 valid.
Dengan menggunakan cara yang sama, maka diperoleh criteria validitas
keseluruhan soal seperti tabel berikut:
Tabel B. 4
Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
No.
t hitung t tabel Interpretasi
Soal
1 6,65 Valid
2 3,98 Valid
3 2,61 Valid
2,10
4 3,95 Valid
5 2,79 Valid
6 0,32 Tidak Valid
Lampiran B.3 Reliabilitas Soal
Soal dikatakan baik bukan hanya memiliki validasi yang tinggi namun harus
memiliki keajegan/ kekonsistenannya juga, ini berarti untuk mengukur
kemampuan soal jika diberikan kapan saja ataupun oleh subjek yang berbeda .
Untuk mengetahui keajegan/ kekonsistenan soal uji coba tersebut setelah
tervalidasi yaitu harus diuji menggunakan analisis reliabilitas. Butir soal yang
tidak valid tidak diikut sertakan dalam perhitungan. Berikut disajikan hasil
analisis validasi soal uji coba.
Tabel B.5
Data Hasil Analisis Validasi Soal Uji Coba
NomorSoal
No. BobotSoal/ Skor
Y Y2
Subjek 1 2 3 4 5
20 25 10 25 10
S-1 0 10 10 0 0 20 400
S-2 5 10 0 5 10 30 900
S-3 20 25 10 10 10 75 5625
S-4 10 5 10 5 0 30 900
S-5 0 10 0 10 0 20 400
S-6 0 0 10 5 10 25 625
S-7 20 10 10 0 10 50 2500
S-8 0 5 0 5 10 20 400
S-9 10 0 10 15 0 35 1225
S-10 0 5 0 5 5 15 225
S-11 5 10 0 0 0 15 225
S-12 20 10 10 15 10 65 4225
S-13 20 15 10 25 10 80 6400
S-14 0 5 0 5 0 10 100
S-15 5 10 0 5 0 20 400
S-16 5 0 0 5 10 20 400
S-17 0 5 0 10 10 25 625
S-18 10 5 10 10 0 35 1225
S-19 20 10 10 10 5 55 3025
S-20 10 0 10 0 0 20 400
ΣX 160 150 110 145 100 665 30225
Cara untuk menentukan reliabilitas pada soal uji coba tersebut yang berbetuk
soal essay, penulis menggunakan rumus Alpha, yaitu:
Keterangan:
Keterangan:
Tabel B. 6
Besaran-besaran yang Diperlukan untuk Menghitung Varians Soal
No.
Soal
1 160 25600 2500 8125 61
2 150 22500 1800 6500 33,75
3 110 12100 1100 4900 24,75
4 145 21025 1775 6450 36,19
5 100 10000 950 4250 22,5
N = 20
442225
Perhitungan nilai varians tiap soal (soal nomor 1):
Dengan cara yang sama, diperoleh nilai untuk soal yang lainnya juga.
Setelah didapat maka jumlah varians soal = 188,88 Untuk menghitung
nilai varians total yaitu:
Tabel B.7
Kriteria Reliabilitas
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
SA = Jumlah skor siswa kelompok atas
SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah
N = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Sedangkan klasifikasi dari daya pembeda yaitu sebagai berikut:
Tabel B.8
Klasifikasi Daya Pembeda
Untuk mencari indeks daya pembeda soal uji coba, dilakukan dengan
beberapa langkah, yaitu:
5. Mengurutkan skor yang diperoleh siswa dari nilai yang terbesar sampai
dengan yang terkecil.
6. Menentukan/ membagi kelompok atas dan kelompok bawah berdasarkan nilai
urutannya.
7. Menghitung selisih soal yang dijawab benar dari kelompok atas dan
kelompok bawah.
8. Menghitung daya pembeda soal
Disajikan seperti tabel dibawah ini:
Tabel B.9
Data Skor Siswa Kelompok Atas dan Kelompok Bawah
NomorSoal
No. Subjek BobotSoal/ Skor Y
1 2 3 4 5
S-13 20 15 10 25 10 80
S-3 20 25 10 10 10 75
S-12 20 10 10 15 10 65
S-7 20 10 10 0 10 50
S-19 20 10 10 10 5 55
S-2 5 10 0 5 10 30
S-9 10 0 10 15 0 35
S-4 10 5 10 5 0 30
S-17 0 5 0 10 10 25
S-18 10 5 10 10 0 35
SA 135 95 80 105 65 480
S-5 0 10 0 10 0 20
S-6 0 0 10 5 10 25
S-8 0 5 0 5 10 20
S-16 5 0 0 5 10 20
S-1 0 10 10 0 0 20
S-10 0 5 0 5 5 15
S-11 5 10 0 0 0 15
S-15 5 10 0 5 0 20
S-20 10 0 10 0 0 20
S-14 0 5 0 5 0 10
ΣX 295 245 190 250 165 1145
SB 25 55 30 40 35 185
SA-SB 110 40 50 65 30 295
Skor
20 25 10 25 10 80
Maksimum
Perhitungan daya pembeda soal untuk buti soal nomor 1.
Jadi, daya pembeda butir soal nomor 1 sebesar 0,55 dan dapat
diinterprestasikan baik, artinya soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah. Dengan menggunakan
cara yang sama seperti diatas, diperoleh keseluruhan daya pembeda dan
interprestasinya tiap soal. Seperti yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel B.10
Hasil Analisis Indeks Daya Pembeda Soal Uji Coba
No.
Daya Pembeda Interpretasi
Soal
1 0,55 Baik
2 0,16 Jelek
3 0,5 Baik
4 0,26 Cukup
5 0,3 Cukup
Lampiran B.5 Indeks Kesukaran Soal
Keterangan:
IK = Indeks Kesukaran
SA = Jumlah skor kelompok atas
SB = Jumlah skor kelompok bawah
N = Jumlah siswa keseluruhan
Sedangkan untuk klasifikasi tingkat kesukaran dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel B.11
Kriteria Indeks Kesukaran
`Tabel B.12
Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Uji Coba
No.
Indeks Kesukaran Interpretasi
Soal
1 0,4 Sedang
2 0,3 Sukar
3 0,55 Sedang
4 0,29 Sukar
5 0,5 Sedang
Lampiran B.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba
Tabel B.13
Rekapitualasi Hasil Tes Uji Coba
Indeks
No. Indikator Validitas Indeks Daya Pembeda
Interp. Kesukaran
Soal Kemampuan reliabilitas
Indeks thitung ttabel Interp. DP Interp. IK Interp
1 V1 0.84 6,65 Valid 0,55 Baik 0,4 Sedang
2 V1 0.68 3,98 Valid 0,16 Jelek 0,3 Sukar
3 V2 0.52 2,61 Valid 0,56 Cukup 0,5 Baik 0,55 Sedang
4 V2 0.68 3,95 2,10 Valid 0,26 Cukup 0,29 Sukar
5 V3 0.55 2,79 Valid 0,3 Cukup 0,5 Sedang
Tidak
6 V3 0.08 0,32
Valid
Keterangan:
V1 : Visual V2 : Simbol V3 : Verbal
Kesimpulan :
Soal yang dapat digunakan untuk penelitian hanya 5 soal yaitu nomer 1, 2, 3, 4, dan 5.
LAMPIRAN C
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PROGRAM LINEAR
Sekolah :
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Program Linear
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-1)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya.
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program
linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran langkah-
langkahnya.
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dalam pembelajaran kelompok, peserta didik
terlibat aktif mengamati (Observing), menanya (Questioning), mencoba
(Experimenting), menalar (Assosiating) dan mengkomunikasikan
(Networking) dalam pembelajaran serta menumbuhkan rasa keingintahuan
peserta didik, memahami konsep representasi, menumbuhkan kemampuan
representasi matematis dan dapat :
1. Mampu membuat diagram, grafik, tabel dan gambar untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya.
2. Mampu membuat persamaan atau model matematika dari representasi
lain yang diberikan.
3. Mampu menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.
4. Menerapkan konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel ke dalam
pemecahan masalah program linear.
5. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.
6. Membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan dengan
masalah program linear.
F. Materi Pembelajaran
1. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel, yaitu ax+
by < c; ax + by >c; ax + by ≤ c ; ax + by ≥ c; dan ax + by c dengan a,
b adalah koefisien, c adalah konstanta dan x, y adalah variabel.
a. Jika ax + by ≤ c c. Jika x ≥ 0
b. Jika ax + by ≥ c d. Jika y ≥ 0
2. Model Matematika
Program linear merupakan salah satu ilmu matematika yang
digunakan untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungsi objektif
dengan kendala tertentu. Program linear perlu dipelajari di SMK karena
dalam kehidupan sehari-hari, Anda sering menemukan berbagai
persoalan yang berkaitan dengan masalah maksimum dan minimum
(masalah optimasi) dengan sumber terbatas. Masalah-masalah tersebut
sering dijumpai dalam bidang industri, jasa, koperasi, juga dalam bidang
perdagangan. Salah satunya adalah permasalahan berikut.
Model matematika merupakan penerjemahan permasalahan sehari-
hari ke dalam kalimat matematika. Permasalahan yang Anda hadapi
dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah nyata, bukan masalah yang
langsung berbentuk angka ataupun hitungan-hitungan matematika.
diterjemahkan
Masalah Nyata Bahasa Matematika
Diinterpretasikan untuk
memecahkan dibuat
dicari
Solusi Model Matematika Model Matematika
Alternatif Penyelesaian:
a. 2x + 3y ≥ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut untuk
mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan menjadi bentuk (=)
yaitu menjadi 2x - 3y = 6, x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan
cara membuat tabel
x 0 3
y 2 0
(x,y) (0, 2) (3, 0)
Jadi grafiknya adalah:
b. 2x + y ≤ 4 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut untuk
mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan menjadi bentuk (=)
yaitu menjadi 2x + y = 4 , x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara
membuat tabel
x 0 2
y 4 0
(x,y) (0, 4) (2,0)
Jadi grafiknya adalah:
c. x + 2y < 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut untuk
mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan menjadi bentuk (=)
yaitu menjadi x + 2y = 6, x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara
membuat tabel
x 0 6
y 3 0
(x,y) (0, 3) (6, 0)
Jadi grafiknya adalah:
d. 4x + 2y > 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut untuk
mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan menjadi bentuk (=)
yaitu menjadi 4x + 2 y = 12 , x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan
cara membuat tabel
x 0 3
y 6 0
(x,y) (0, 6) (3, 0)
Jadi grafiknya adalah:
MASALAH 2
x 0 6
y 6 0
(x,y) (0, 6) (6,0)
Gunakan titik uji (0, 0) pada setiap pertidaksamaan linear dua variabel yang
diberikan
• x+y≤6
0 + 0≤6
0 ≤ 6 (memenuhi)
Daerah yang memenuhi berada di sebelah kiri garis x + y = 6
• x ≥2
0 ≥ 2 (Tidak memenuhi)
Daerah yang memenuhi berada di sebelah kiri garis x = 2
• y≥0
Daerah yang memenuhi berada di kuadran I.
Gambarkan setiap titik potong dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
dan arsirlah pada setiap daerah yang memenuhi setiap pertidaksamaan linear dua
variabel tersebut.
Grafik tersebut membangun seperti bangun segitiga karena antara garis x + y = 6
dan x = 2 saling bertemu dan saling berpotongan sehingga daerah himpunan
penyelesaiannya membetuk bangun segitiga.
MASALAH 3
Alternatif penyelesaian:
x 0 3 x 0 9/5
y -3 0 y 3 0
(x,y) (0, -3) (3, 0) (x,y) (0, 3) (9/5, 0)
Gambarkan setiap titik potong dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
dan arsirlah pada setiap daerah yang memenuhi setiap pertidaksamaan linear dua
variabel tersebut. Dengan syarat tambahan x > 0 dan y <0
MASALAH 4
Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis (Membuat model
matematika dari representasi lain yang diberikan).
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di atas
sebidang tanah seluas 10.000 m2. Setelah dia berkonsultasi dengan arsitek
(perancang bangunan), ternyata untuk membangun sebuah rumah tipe A
dibutuhkan tanah seluas 100 m2 dan untuk membangun sebuah rumah tipe B
dibutuhkan tanah seluas 75 m2. Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka
banyak rumah yang direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit tentukan
model matematikanya!
Alternatif Penyelesaian
MASALAH 5
MASALAH 1
Seorang pedagang sepeda ingin membeli sepeda balap dan sepeda motor sebanyak
25 buah untuk persediaan. Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00 dan sepeda
motor Rp8.000.000,00. Jika modal yang dimiliki Rp100.000.000,00 buatlah
model matematika dari permasalahan tersebut.
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00
Harga sebuah sepeda motor Rp8.000.000,00
Modal yang dimiliki Rp100.000.000,00
Ditanya : Model matematikanya?
MASALAH 2
Killa, seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis kue untuk dijual di
kantin makanan tradisional asal Jawa Barat, yaitu kue lupis dan kue kelepon.
Untuk membuat satu adonan kue lupis, diperlukan 500 gram tepung beras ketan
dan 300 gram gula. Untuk satu adonan kue kelepon diperlukan 400 gram tepung
beras ketan dan 200 gram gula. Killa memiliki persediaan 15 kg tepung beras
ketan dan 8 kg gula. Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu
adonan kue kelepon Rp25.000,00. Bagaimanakah model matematika dari
permasalahan program linear tersebut agar Killa mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya?
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Untuk kue lupis 500 gram tepung beras ketan dan 300 gram gula
Untuk kue kelepon diperlukan 400 gram tepung beras ketan dan 200 gram gula
Persediaan Killa 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg gula
Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu adonan kue kelepon
Rp25.000,00
Ditanya : Model matematikanya?
Misal:
Banyaknya adonan kue lupis = x
Banyaknya adonan kue kelepon = y.
Langkah 3 (Melaksanakan masalah sesuai rencana)
Kue Lupis Kue Kelepon Persediaan
Terigu 500 400 Rp30.000,00
Gula 300 200 Rp25.000,00
Keuntungan 15.000 80.000 -
Fungsi kendala:
Kelompok 1
Nama : 1. …………………… 4. ...…………………
2. ...………………… 5. ……………………
3. ……………………
Kelas / Semester : XI / 1
1. Lia ingin membuat puding buah dan es buah. Untuk membuat puding buah, ia
membutuhkan 3 kg mangga dan 2 kg melon. Sedangkan untuk membuat es
buah, ia membutuhkan 1 kg mangga dan 4 kg melon. Lia memiliki persediaan
11 kg mangga dan 14 kg melon. Buatlah model matematika dari persoalan
ini! (SKOR 20) Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis.
2. Suatu lahan parkir memiliki luas 800 m2 dan hanya mampu menampung 64
bus dan mobil. Sebuah mobil menghabiskan tempat 6 m2 dan bus 24 m2.
Biaya parkir Rp1.500,00/mobil dan Rp2.500,00/bus. Pemilik lahan parkir
mengharapkan penghasilan yang maksimum. Tentukan model matematika
dari permasalahan tersebut! (SKOR 20) Indikator representasi persamaan
atau ekspresi matematis.
3. Seorang pedagang menjual 2 jenis buah, yaitu semangka dan melon. Untuk
itu pedagang memberi harga seminimal mungkin untuk setiap penjualannya
seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
Nanas Apel
Persediaan
(x) (y)
Banyaknya buah (kg) 20 16 320
Pembelian 1.500 3.000 450.000
Keuntungan 500 1500 -
5. 20
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya.
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program
linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran langkah-
langkahnya.
4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program
linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dalam pembelajaran kelompok, peserta didik terlibat
aktif mengamati (Observing), menanya (Questioning), mencoba
(Experimenting), menalar (Assosiating) dan mengkomunikasikan
(Networking) dalam pembelajaran serta menumbuhkan rasa keingintahuan
peserta didik, memahami konsep representasi, menumbuhkan kemampuan
representasi matematis dan dapat :
F. Materi Pembelajaran
NILAI OPTIMUM DENGAN METODE UJI TITIK POJOK
Nilai optimum yang diperoleh dari suatu permasalahan program linear
dapat berupa nilai terbesar atau nilai terkecil. Model kendala yang
menentukan nilai maksimum dan minimum fungsi objektif. Titik yang
membuat nilai fungsi menjadi optimum disebut titik optimum. Nilai optimum
dari sistem pertidaksamaan linear dapat ditentukan dengan beberapa cara, di
antaranya metode uji titik pojok dan garis selidik.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyelesaikan persoalan
program linear dengan menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut.
a. Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah
program linear tersebut.
b. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
c. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.
d. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti
menunjukkan nilai maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil
berarti menunjukkan nilai minimum dari fungsi f(x, y).
G. Model, Metode, dan Pendekatan
Model : Problem Based Learning (Memuat 5 sintaks yaitu
Mengorientasikan siswa kepada masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu
penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
Metode : Diskusi Kelompok (Anggota kelompok masing-masing
beranggotakan 4-5 orang)
Pendekatan : Scientific (Memuat 5 sintaks yaitu mengamati,
menanya, mengolah informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan)
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi
dan Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Siswa memberi salam.
Pendahuluan 2. Siswa berdoa.
(10 menit) 3. Siswa memperhatikan guru yang sedang mengabsen.
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru, yaitu:
siswa dapat menentukan nilai optimum dengan menggunakan
uji titik pojok.
5. Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
bahwa dengan mempelajari materi nilai optimum dengan uji
titik pojok maka siswa akan mengetahui cara menghitung
pendapatan maksimum atau minimum pada contoh kasus ini:
Killa, seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis kue
untuk dijual di kantin makanan tradisional asal Jawa Barat,
yaitu kue lupis dan kue kelepon. Untuk membuat satu adonan
kue lupis, diperlukan 500 gram tepung beras ketan dan 300
gram gula. Untuk satu adonan kue kelepon diperlukan 400
gram tepung beras ketan dan 200 gram gula. Killa memiliki
persediaan 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg gula.
Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu
adonan kue kelepon Rp25.000,00. Bagaimanakah model
matematika dari permasalahan program linear tersebut agar
Killa mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya?
6. Siswa membuat kelompok yang beranggotakan 5-6 orang
secara heterogen.
7. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok.
8. Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya yaitu
model matematika pada program linear. Misalnya dengan
menanyakan bagaimana model matematikanya dari sebuah
masalah ini Seorang pedagang sepeda ingin membeli sepeda
balap dan sepeda motor sebanyak 25 buah untuk persediaan.
Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00 dan sepeda motor
Rp8.000.000,00. Jika modal yang dimiliki Rp100.000.000,00
buatlah model matematika dari permasalahan tersebut.
Cirebon, …………………….2017
MASALAH 1
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : Fungsi objektif
Fungsi kendala
Ditanya : Nilai maksimumnya?
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
a. Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan
dan
Untuk garis Untuk garis
x 0 4 x 0 6
y 8 0 y 4 0
(x,y) (0,8) (4,0) (x,y) (0,4) (6, 0)
Maka grafik himpunan penyelesaiannya ditunjukkan oleh gambar berikut.
Kelompok 1
Nama : 1. …………………… 4. ...…………………
2. ...………………… 5. ……………………
3. ……………………
Kelas / Semester : XI / 1
Kerjakan dan buatlah kelompok maksimal 5 orang secara heterogen!
1. Seorang anak penderita kekurangan gizi diharuskan makan dua jenis tablet
vitamin setiap hari. Tablet pertama mengandung 5 unit vitamin A dan 3
unit vitamin B, sedangkan tablet kedua mengandung 10 unit vitamin A dan
1 unit vitamin B. Dalam satu hari, anak itu memerlukan 20 unit vitamin A
dan 5 unit vitamin B. Jika harga tablet pertama Rp400,00/biji dan tablet
kedua Rp600,00/biji, tentukan pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per harinya! (SKOR 35) Indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis (penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi
matematis)
2. Dengan titik uji pojok, tentukan nilai maksimum
pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut. (SKOR 35)
(4,0) 800
Jadi, nilai minimum untuk fungsi tujuan tersebut adalah
pada titik
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka pemecahan
masalah disimpulkan guru apakah semua langkahnya sudah benar.
substitusikan nilai kedalam persamaan 1 dan 2 maka
5 x + 10y ≥ 20
3x + y ≥ 5
(6, 0) 18
Jadi, nilai maksimum untuk fungsi tujuan tersebut adalah
pada titik
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka pemecahan
masalah disimpulkan guru apakah semua langkahnya sudah benar.
substitusikan nilai kedalam persamaan 1 dan 2 maka
Sekolah :
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Program Linear
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-3)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya.
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program
linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran langkah-
langkahnya.
4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program
linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dalam pembelajaran kelompok, peserta didik terlibat
aktif mengamati (Observing), menanya (Questioning), mencoba
(Experimenting), menalar (Assosiating) dan mengkomunikasikan
(Networking) dalam pembelajaran serta menumbuhkan rasa keingintahuan
peserta didik, memahami konsep representasi, menumbuhkan kemampuan
representasi matematis dan dapat :
1. Mampu membuat diagram, grafik, tabel dan gambar untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya.
2. Mampu membuat persamaan atau model matematika dari representasi
lain yang diberikan.
3. Mampu menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.
4. Mampu menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis
dengan kata-kata.
5. Mampu menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis.
6. Menerapkan konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel ke dalam
pemecahan masalah program linear.
7. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.
8. Membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan dengan
masalah program linear.
9. Menentukan nilai optimum dengan menggunakan fungsi selidik.
10. Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan program linear dalam kehidupan
sehari-hari.
F. Materi Pembelajaran
NILAI OPTIMUM DENGAN METODE GARIS SELIDIK
Selain dengan menggunakan uji titik pojok, nilai optimum juga dapat
ditentukan dengan menggunakan garis selidik. Persamaan garis selidik
dibentuk dari fungsi objektif. Jika fungsi objektif suatu program linear
maka persamaan garis selidik yang digunakan adalah ax
+ by = ab, dengan Nilai optimum yaitu dapat sebagai nilai
maksimum atau nilai maksimum.
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi
dan Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Siswa memberi salam.
Pendahuluan 2. Siswa berdoa.
(10 menit) 3. Siswa memperhatikan guru yang sedang mengabsen.
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru, yaitu: siswa dapat terampil menerapkan nilai optimum
dengan menggunakan fungsi selidik.
5. Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
bahwa jika mempelajari materi ini dengan baik maka akan
digunakan nanti jika kalian memasuki perguruan tinggi
supaya dapat memahami pada nantinya dan tidak ada yang
sia-sia untuk mempelajari sesuatu hal atau materi apapun itu
pasti akan selalu berguna pada saatnya.
6. Siswa membuat kelompok yang beranggotakan 5-6 orang
secara heterogen.
7. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok.
8. Siswa diingatkan kembali mengenai materi program linear
(Menentukan nilai optimum dengan metode uji titik pojok),
misalnya dengan menanyakan langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam menyelesaikan persoalan program linear
dengan menggunakan metode grafik. (Mengamati,
Mengolah informasi)
Cirebon, …………………….2017
Dari gambar tersebut, titik B(3, 2) adalah titik terjauh yang dilalui oleh garis
yang sejajar dengan garis selidik x + 2y = 2. Oleh karena itu, titik B(3, 2)
adalah titik maksimum. Nilai maksimumnya diperoleh dengan
mensubstitusikan titik B(3, 2) ke fungsi objektif.
. Dengan demikian, diperoleh nilai maksimum
fungsi objektif adalah 7.
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka pemecahan masalah
disimpulkan guru apakah semua langkahnya sudah benar.
substitusikan nilai 00 , 40 B 32 C 03 kedalam persamaan
maka
Titik Potong
00 0
40 4
B 32 7
C 03 6
Titik maksimum tersebut adalah berada di titik B(3,2) Sehingga dapat
disimpulkan semua langkah dan jawabannya sudah benar.
Maka
Titik minimum tersebut adalah berada di titik C(1,4) Sehingga dapat disimpulkan
semua langkah dan jawabannya sudah benar.
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok 1
Nama : 1. …………………… 4. ...…………………
2. ...………………… 5. ……………………
3. ……………………
Kelas / Semester : XI / 1
Fungsi objektif:
Langkah 3 ( Melaksanakan Masalah)
Gambarkan grafiknya:
Maka
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada option
a,b c d, atau e!
Sekolah :
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Program Linear
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-4)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya.
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program
linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran langkah-
langkahnya.
4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program
linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dalam pembelajaran kelompok, peserta didik terlibat
aktif mengamati (Observing), menanya (Questioning), mencoba
(Experimenting), menalar (Assosiating) dan mengkomunikasikan
(Networking) dalam pembelajaran serta menumbuhkan rasa keingintahuan
peserta didik, memahami konsep representasi, menumbuhkan kemampuan
representasi matematis dan dapat :
Cirebon, …………………….2017
Asah kemampuan
1. Apakah yang dimaksud dengan model matematika? Jelaskan dengan
menggunakan kata-kata sendiri. Indikator representasi kata teks tertulis
(Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis).
Jawab: Model matematika merupakan penerjemahan permasalahan sehari-
hari ke dalam kalimat matematika.
2. Apa yang Anda ketahui tentang program linear? Indikator representasi
kata teks tertulis (Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau
teks tertulis).
Jawab: Program linear merupakan salah satu ilmu matematika yang
digunakan untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungsi objektif
dengan kendala tertentu.
3. Harga 1 kg beras Rp6000,00 dan 1 kg gula Rp4500,00. Seorang pedagang
memiliki modal Rp500.000,00 dan tempat yang tersedia hanya memuat 1
kuintal. Jika pedagang tersebut membeli x kg beras dan y kg gula, tentukan
model dari masalah tersebut. Indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis (Membuat model matematika dari representasi lain
yang diberikan).
Jawab:
Misal : x = banyaknya beras yang dibeli
y = banyaknya gula yang dibeli
Beras Gula Modal
Tempat 1 1 100
Harga 6.000 4.500 500.000
Jadi model matematikanya adalah:
x + y ≤ 100
6000x + 4500y ≤ 500.000 60x + 45y ≤ 5000
x ≥ 0, y ≥ 0
4. Diberikan sistem pertidaksamaan linier:
x–y≥3
5x + 3y ≥ 9
a. Gambarkan grafik pertidak-samaan pada sistem tersebut! Indikator
representasi visual (Membuat grafik untuk memperjelas masalah
dan memfasilitasi penyelesaiannya)
Jawab:
4. Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk jenis I
mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk jenis II
mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap musim tanam padi,
petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat
B untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,-
dan pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka tentukan model matematikanya
dan banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya
pemeliharaan sawahnya minimal! Indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis (penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi
matematis)
5. Bagaimana langkah-langkah menggambar grafik himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan linear . Uraikan dengan kata-kata! Indikator
representasi kata teks tertulis (Menjawab soal dengan menyebutkan
langkah-langkah).
6. Mika adalah seorang pedagang kue, Mika biasa menjual kue donat, kue
kering dan kue putri salju dalam sehari Mika memproduksi 3 bungkus kue
donat, 4 kue kering dan 2 kue putri salju. Berapakah jumlah kue yang
diproduksi dalam 5 hari? Ceritakanlah dengan kata-kata! Indikator
representasi kata teks tertulis (Menjawab soal dengan menggunakan kata-
kata atau teks tertulis).
KUNCI JAWABAN
4. a. Tabel : 25
Pupuk Jenis Pupuk Jenis
Keperluan
I II
Zat A 16 gram 8 gram 128 gram
Fungsi objektif:
Dengan kendala,
x 0 8 x 0 18
y 16 0 y 6 0
(x,y) (0,16) (8,0) (x,y) (0,6) (18,0)
Menentukan titik pojok menggunakan cara eliminasi & substitusi:
Substitusikan y = 4 ke persamaan
Jadi, banyaknya pupuk jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar
biaya pemeliharaan sawahnya minimal adalah RP.440.000,-
5. Langkah-langkah untuk membuat grafik adalah sebagai berikut: 10
a. Menentukan batas daerahnya
b. Menentukan uji sebarang titik
c. Gambarkan grafiknya
6. Diketahui bahwa Mika memproduksi tiga jenis kue yaitu kue donat, kue 10
kering, dan kue putri salju dalam sehari mika bisa menghasilkan 3
bungkus kue donat maka dalam 5 hari Mika bisa menghasilkan 15
bungkus kue donat (3 x 5 hari) kemudian dalam sehari Mika bisa
menghasilkan 4 bungkus kue kering maka dalam 5 hari Mika bisa
menghasilkan 20 bungkus kue kering (4 x 5 hari) kemudian dalam sehari
pula mika bisa menghasilkan 2 bungkus kue putrid salju maka dalam 5
hari Mika bisa menghasilkan 10 bungkus kue putri salju (2 x 5 hari). Jadi,
total kue yang diproduksi oleh Mika dalam waktu 5 hari adalah 15 + 20 +
10 = 35 kue.
LAMPIRAN D
BAHAN AJAR
Penulis.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………...1
Rangkuman…………………………………………………………………………….53
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 2
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linier
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah
program linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran
langkah-langkahnya.
4.2 Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program
linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 3
INDIKATOR PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 4
TUJUAN PEMBELAJARAN KEMAMPUAN
REPRESENTASI MATEMATIS
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 5
hari untuk mencari keuntungan terbersar yang diperoleh khususnya
dibidang ekonomi dalam perdagangan.
3. Sebagai pengetahuan untuk siswa jika ingin melanjutkan keperguruan
tinggi khususnya dalam pendidikan matematika.
PETA KONSEP
Untuk mempelajari bahan ajar ini, hal-hal yang perlu dilakukan siswa
adalah sebagai berikut:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 6
BAGIAN - BAGIAN MODUL
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 7
Evaluasi, berisi soal-soal untuk
menguji siswa dari keseluruhan
materi yang telah dipelajari
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 8
BAB 1
Materi Prasyarat
( Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel )
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 9
f. Daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan yang memuat tanda sama
dengan digambar dengan garis penuh, sedangkan daerah penyelesaian
pertidaksamaan yang tidak memuat tanda sama dengan digambar
dengan garis putus-putus.
d. Jika ax + by ≥ c d. Jika y ≥ 0
Masalah 1
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 10
e. 2x + 3y ≥ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi 2x + 3y = 6, x
= 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat tabel
x 0 … Ingat !!!
Y 2 0
Untuk menentukan titik
(x,y) (0, 2) (… , … ) koordinat x dan y kita misalkan
x nya nol dan y nya juga nol.
Jadi grafiknya adalah:
f. 2x + y ≤ 4 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi … x + … y =
… , x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat
tabel
x … …
Y … …
(x,y) (…, …) (3,0)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 11
Letakanlah titik-titik koordinat kedalam sumbu kartesius
g. x + 2y < 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi … x + … y =
…, x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat
tabel seperti berikut:
Ingat !!!
x … …
Untuk menentukan titik
Y … … koordinat x dan y kita
misalkan x nya nol dan y
(x,y) (…, …) (… , … )
nya juga nol.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 12
h. 4x + 2y > 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi … x + … y =
… , x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat
tabel seperti berikut:
x … …
Y … …
(x,y) (…, …) (… , … )
Jadi grafiknya adalah:
Letakanlah titik-titik koordinat kedalam sumbu kartesius
Masalah 2
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 13
Alternatif Penyelesaian:
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut
untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan
menjadi bentuk (=) yaitu menjadi x + y = 6 x = 2 (sumbu y), y = 0 (
sumbu x ) dengan cara membuat tabel.
Untuk garis 5x + 4y = 20 Ingat !!!
Untuk menentukan titik
x … …
koordinat x dan y kita misalkan
y … … x nya nol dan y nya juga nol.
Ayooo
beri
Grafik tersebut membangun seperti bangun ……………………………. alasanmu!!
karena …………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 14
Masalah 3
Alternatif penyelesaian:
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear tersebut
untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda pertidaksamaan
menjadi bentuk (=) yaitu menjadi ……………………. dan
……………………….. dengan cara membuat tabel.
Untuk garis ……………….. Untuk garis …………………..
x … … x … …
y … … y … …
(x,y) ( …, … ) ( …, … ) (x,y) ( …, … ) ( …, … )
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 15
Masalah 4
Alternatif Penyelesaian
Misalkan: x adalah banyak rumah tipe A yang akan dibangun
y adalah banyak rumah tipe B yang akan dibangun
Maka model matematikanya:
pertidaksamaan ini disederhanakan menjadi:
Masalah 5
Tentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
dari grafik tersebut! Indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis (Membuat sistem pertidaksamaan)
Alternatif Penyelesaian:
Titik di sumbu y itu kita misalkan dengan
variabel x begitu pula sebaliknya titik di
sumbu x kita misalkan dengan variabel y
jadi,
I II Untuk garis I :
artinya
Untuk garis II : ………………………………………………………………..
(lakukan dengan cara yang sama)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 16
BAB II
Materi Inti
( Program Linear )
Kata Kunci
Pertidaksamaan linear
Nilai optimum
Bentuk objektif
Fungsi tujuan
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 17
Model Matematika dari Soal Cerita
diterjemahkan
Masalah Nyata Bahasa Matematika
Diinterpretasikan untuk
memecahkan dibuat
dicari
Solusi Model Matematika Model Matematika
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00
Harga sebuah sepeda motor Rp8.000.000,00
Modal yang dimiliki Rp100.000.000,00
Ditanya : Model matematikanya?
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 18
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Misal:
x = banyaknya sepeda balap yang mungkin dibeli
y = banyaknya ……………….…………………………………………………...
Killa, seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis kue untuk
dijual di kantin makanan tradisional asal Jawa Barat, yaitu kue lupis
dan kue kelepon. Untuk membuat satu adonan kue lupis, diperlukan
500 gram tepung beras ketan dan 300 gram gula. Untuk satu adonan
kue kelepon diperlukan 400 gram tepung beras ketan dan 200 gram
gula. Killa memiliki persediaan 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg gula.
Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu adonan
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 19
kue kelepon Rp25.000,00. Bagaimanakah model matematika dari
permasalahan program linear tersebut agar Killa mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya?
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui:………………………………………………………………………… Note !!
……………………………………………………………… ≥ ( Paling
Besar,minimu
……………………………………………………………………
m,
…………………………………………………………………… minimal,sesedi
…………………………………………………………………… -kitnya, paling
sedikit, tidak
Ditanya : Model matematikanya? kurang dari,
selebihnya )
≤ ( Paling
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Kecil,
Misal: maksimal,
Banyaknya adonan kue lupis = x maksimum,
Banyaknya adonan kue kelepon = y. sebanyaknya,
paling banyak,
tidak lebih
Langkah 3 (Melaksanakan masalah sesuai rencana)
dari,sekurang-
nya)
Kue Lupis Kue Kelepon Persediaan
Terigu … … …
Gula … … …
Keuntungan … … -
Cobalah buat sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari
permasalahan tersebut.
Fungsi kendala:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 20
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan kembali)
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka
pemecahan masalah disimpulkan guru apakah semua langkahnya
sudah benar.
substitusikan sebarang nilai kedalam (x,y) misal kita ambil (0,0)
maka
Latihan Kelompok
6. Lia ingin membuat puding buah dan es buah. Untuk membuat puding
buah, ia membutuhkan 3 kg mangga dan 2 kg melon. Sedangkan untuk
membuat es buah, ia membutuhkan 1 kg mangga dan 4 kg melon. Lia
memiliki persediaan 11 kg mangga dan 14 kg melon. Buatlah model
matematika dari persoalan ini! (indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis)
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui:……………………………………………………………………….…
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
Ditanya : …………………………………………………………………………..
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 21
Langkah 3 (Melaksanakan masalah sesuai rencana)
7. Suatu lahan parkir memiliki luas 800 m2 dan hanya mampu menampung
64 bus dan mobil. Sebuah mobil menghabiskan tempat 6 m2 dan bus 24
m2. Biaya parkir Rp1.500,00/mobil dan Rp2.500,00/bus. Pemilik lahan
parkir mengharapkan penghasilan yang maksimum. Tentukan model
matematika dari permasalahan tersebut! (indikator representasi
persamaan atau ekspresi matematis)
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui:……………………………………………………………………….…
…………………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
Ditanya:……………………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 22
Langkah 3 (Melaksanakan Masalah)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 23
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui:……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Ditanya:………………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 24
9. Tentukan sistem pertidaksamaan linear satu variabel dari grafik
tersebut! (indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis)
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 25
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada
option a, b, c, d, atau e!
2. Daerah yang diarsir pada gambar tersebut ini adalah himpunan semua
( x, y ) yang memenuhi . . . (indikator representasi persamaan atau
ekspresi matematis)
a.
b.
c.
d.
e.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 26
6. Seorang bengkel las membeli 2 jenis peralatan bengkel yang
berkualitas, yaitu baut dan tang. Untuk itu seorang bengkel las
membeli dengan harga yang mahal artinya sudah maksimal untuk
setiap pembeliannya disajikan dalam tabel berikut:
Baut Tang
Modal
(x) (y)
Banyaknya 50 5 250
Harga 20.000 15.000 300.000
Rumusukan permasalahan tersebut kedalam bentuk sistem
pertidaksamaan linear dua variabel! (indikator representasi
persamaan atau ekspresi matematis)
a.
b.
c.
d.
e.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 27
Masalah 1
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : Fungsi objektif
Fungsi kendala
Ditanya : Nilai maksimumnya?
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 28
Langkah 3 (Melaksanakan Masalah)
2x + y = 8
2x + 3y = 12 –
…y = …
y=…
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 29
sehingga dapat disimpulkan semua langkah dan jawabannya sudah
benar.
Latihan Kelompok
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui :
……………………………………………………………...…………………..…
………………………….………………………….………………………………
…….………………………………….…………………..…………………….…
…………………………………………………………………………………….
Ditanya : …………………………………………………………………….
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 30
Fungsi objektif : z = f (x, y) = … x + … y
Dengan kendala:
… x +…y ≥ …
… + … … …
… … …
… … …
Langkah 3 ( Melaksanakan Masalah)
Berdasarkan fungsi kendala yang sudah diketahui maka langkah
penyelesaian selanjutnya yaitu:
b. Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan
dan
Untuk garis Untuk garis
x … … x … …
y … … y … …
(x,y) (…,…) (…,…) (x,y) (…,…) (…,…)
Maka grafik himpunan penyelesaiannya ditunjukkan oleh
gambar berikut.
Daerah………………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 31
b. Tentukan koordinat titik-titik pojok dari daerah himpunan
penyelesaian.
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Titik Potong
… …
… ...
… ...
Jadi, nilai minimum untuk fungsi tujuan tersebut
adalah…………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 32
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Dengan titik uji pojok, tentukan nilai maksimum
pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: …………………………………………………………………….
.………………………………………………………………….………….…....
………………………………………………….……………………...…………
……………………………………………….....…………...…………………….
.…………………………………………...………………………………………..
Ditanya : ……………………………………….…………………………….
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 33
a. Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan
……………………………………………………………………………..
Daerah………………………………………………………………….
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 34
…………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………..…
………………………………………………….……………………………
………………………………………………………………………………..
Dari perhitungan, diperoleh titik potongnya, …………………….
……………………….………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………….…………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Titik Potong
… …
… ...
… ...
… ...
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 35
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : …………………………………………………………………….
……………………….…………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………….
…………………………….………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Ditanya : ……………………………………………………………………..
Untuk garis
x … …
y … …
(x,y) (…,…) (…,…)
Maka grafik himpunan penyelesaiannya ditunjukkan oleh
gambar berikut.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 36
Daerah………………………………………………………………….
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 37
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Titik Potong
… …
… ...
… ...
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada
option a, b, c, d, atau e!
1. Sinta seorang pembuat kue dalam satu hari paling banyak
dapat membuat 80 kue. Biaya pembuatan kue jenis pertama
adalah Rp500,00 per buah dan biaya pembuatan kue jenis
kedua adalah Rp300,00 per buah. Keuntungan kue jenis
pertama Rp200,00 per buah dan keuntungan kue jenis
kedua adalah Rp300,00 per
buah. Jika modal pembuatan kue adalah Rp34.000,00 maka
keuntungan terbesar yang diperoleh Sinta adalah .... (indikator
representasi persamaan atau ekspresi matematis mengenai
penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis)
a. Rp12.000,00
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 38
b. Rp19.000,00
c. Rp20.000,00
d. Rp22.000,00
e. Rp25.000,00
3. Nilai minimum fungsi objektif untuk sistem
pertidaksamaan adalah ....
(indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis mengenai
penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis)
a. 6 c. 8 e. 10
b. 7 d. 9
a. 12 d. 18
b. 15 e. 24
c. 17
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 39
1. Menentukan Nilai Maksimum Fungsi Objektif f(x, y) = ax + by
Masalah 1
Alternatif Penyelesaian
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : ………………………………..………………………………
………………………………………………………………………………..
Ditanya : ………………………………………………………………..
Jawab :
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Gambar grafik himpunan penyelesaian dari model matematika.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 40
Langkah 3 ( Melaksanakan Masalah)
Carilah titik B. Titik B merupakan perpotongan garis x + 3y = 9 dengan
garis 2x + y = 8. Dengan cara eliminasi dan substitusi, tentukanlah
koordinat titik B.
Dari gambar tersebut, titik B(3, 2) adalah titik terjauh yang dilalui oleh
garis yang sejajar dengan garis selidik x + 2y = 2. Oleh karena itu, titik
B(3, 2) adalah titik maksimum. Nilai maksimumnya diperoleh dengan
mensubstitusikan titik B(3, 2) ke fungsi objektif.
. Dengan demikian, diperoleh nilai maksimum
fungsi objektif adalah 7
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 41
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka pemecahan
masalah disimpulkan guru apakah semua langkahnya sudah benar.
Substitusikan nilai , kedalam persamaan f(x, y) =
14x + 7y. maka
Masalah 2
Alternatif Penyelesaian
Ditanya : …………………………………………………………
Jawab :
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 42
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Gambar grafik himpunan penyelesaian dari model matematika.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 43
Titik C merupakan perpotongan garis 4x + y = 8 dan garis x +
y = 5. Dengan cara eliminasi dan substitusi, dapat diperoleh
koordinat titik C.
………………………………………………………………………….……..…
……………………………………………………………………...………….…
……………………………………………………………………………………
………………………………………………….....……………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………….....…………………………………………
……………………………………..……………………………………………
…………………………...………….……………………………………………
……………………………………………………………………………………
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 44
………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………...………….…
……………………………………………………………………………………
………………………………………………….....……………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………….....…………………………………………
……………………………………..……………………………………………
…………………………...………….……………………………………………
……………………………………………………………………………………
………….....……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
Latihan Kelompok
Masalah 1
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 45
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
Ditanya : ……………………………………………………………………………..
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 46
…………………………….…………………………….…………………………………
…………………….………….……………………...……………………………………
……………..………………………….……………………………………………………
……..………………………………………………………………………………………
………………………….……………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………….
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
……………………………………………………………………………….…..…………
…………………………………………………….……………………..…………………
………………………….……………………...………………..…………………………
………………………………….………………………..…………………………………
………………………………………………………………………………………………
…….…………………………………….…………………………….……………………
………………………………….………….……………………...………………………
…………………………..………………………….………………………………………
…………………..…………………………………………………………………………
……………………………………….……………………………………………………
………..……………………………………………………………………………………
Masalah 1
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada
option a, b, c, d, atau e!
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 47
selidik. (representasi persamaan atau ekspresi matematis indikator
penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis)
c. Rp. 17.500 c. Rp. 17.000 e. Rp. 19.000
d. Rp. 18.500 d. Rp. 18.000
Evaluasi !
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang ( X
) pada option a, b, c, d, atau e!
1. Daerah himpunan penyelesaian
. Maka nilai maksimum untuk x + 2y pada himpunan
penyelesaian tersebut adalah . . . .
a. 20 d. 5
b. 16 e. 4
c. 8
2. Daerah himpunan penyelesaian untuk
adalah berupa . . . .
a. trapesium d. segitiga
b. persegi panjang e. persegi
c. segi empa
1. Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan:
adalah . . . .
a. I d. IV
b. II e.V
c. III
2. Jika maka fungsi
mempunyai nilai maksimum . . . .
a. 6 d. 3
b. 5 e. 2
c. 4
3. Untuk (x, y) yang memenuhi
, nilai minimum untuk adalah . . . .
a. d.
b. e.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 48
c.
6. Seorang koki membuat 2 jenis roti. Roti memerlukan 100 g tepung
dan 25 g mentega, sedangkan roti jenis II memerlukan 50 g tepung
dan 50 g mentega. Koki memiliki persediaan 1,5 kg tepung dan 1 kg
mentega. Jika x merupakan banyak roti I dan y merupakan banyak
roti II, pertidaksamaan yang mungkin untuk membuat kedua jenis
roti sebanyak-banyaknya adalah....
a. 2x + y ≤ 20, x + 2y ≤ 60, x ≥ 0, y ≥ 0
b. 4x + y ≤ 60, x + y ≤ 20, x ≥ 0, y ≥ 0
c. 2x + y ≤ 30, 2x + 3y ≤ 60, x ≥ 0, y ≥ 0
d. x + 2y ≤ 20, 2x + 2y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
e. 2x + y ≤ 30, x + 2y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
7. Seorang pedagang kerajinan tradisional membeli tidak lebih dari 25
benda kerajinan untuk persediaan. Ia ingin membeli benda jenis A
dengan harga Rp30.000,00 dan sepatu jenis B seharga Rp40.000,00.
Ia merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari
Rp840.000,00. Apabila ia mengharap laba Rp10.000,00 untuk setiap
benda A dan Rp12.000,00 untuk setiap benda B maka laba
maksimum yang diperoleh pedagang adalah ....
a. Rp168.000,00
b. Rp186.000,00
c. Rp268.000,00
d. Rp286.000,00
e. Rp386.000,00
8. Daerah yang diarsir pada gambar berikut merupakan himpunan
penyelesaian dari ....
a. x + y ≤ 6, x ≥ 2, y ≥ 0
b. x – y ≤ 6, x ≤ 2, y ≥ 0
c. x + y ≤ 6, x ≤ 2, y ≥ 0
d. x + y ≤ 6, x ≤ 2, y ≤ 0
e. x – y ≤ 6, x ≥ 2, y ≥ 0
9. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
adalah . . . .
a. b.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 49
c. e.
d.
Asah Kemampuan!
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 50
4. Diberikan sistem pertidaksamaan linier:(representasi visual
indikator membuat grafik untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaiannya)
x–y≥3
5x + 3y ≥ 9
a. Gambarkan grafik pertidak-samaan pada sistem tersebut!
b. Tentukanlah himpunan penye-lesaian sistem tersebut, dengan
syarat tambahan x > 0 dan y <0!
c. Selanjutnya dapatkah kamu menentukan himpunan penye-
lesaian sistem tersebut untuk syarat x < 0 dan y > 0? Jelaskan!
(representasi kata atau teks tertulis indikator menjawab soal
dengan menggunakan kata atau teks tertulis)
Uji Kompetensi
2. Tentukan nilai minimum dengan metode uji titik pojok dari masalah
program linear berikut dengan menggunakan tabel atau dengan cara
alternatif! (representasi visual indikator membuat tabel untuk
memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya)
Fungsi objektif : f(x,y) = 7x + 4y
Kendala :
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 51
4. Seorang petani memberikan dua jenis pupuk untuk sawahnya. Pupuk
jenis I mengandung 16 gram zat A dan 6 gram zat B, sedangkan pupuk
jenis II mengandung 8 gram zat A dan 18 gram zat B. Pada setiap
musim tanam padi, petani tersebut membutuhkan paling sedikit 128
gram zat A dan 108 gram zat B untuk keberhasilan panennya. Jika
harga pupuk jenis I adalah Rp. 50.000,- dan pupuk jenis II adalah Rp.
35.000,-. Maka tentukan model matematikanya dan banyaknya pupuk
jenis I dan pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya pemeliharaan
sawahnya minimal! (representasi persamaan atau ekspresi matematis
indikator penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 52
RANGKUMAN
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 53
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesi. 2014.
Matematika Kelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Arry,dkk. 2008. Matematika Bisnis dan Manajemen SMK Kelas XI. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Achmadi.Geri, dkk. 2007. Mahir Matematika Kelas XII SMA Program Bahasa.
Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pesta,S. dkk. 2008. Matematika Aplikasi Kelas XII SMA Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 54
KATA PENGANTAR
Penulis
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linea 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..1
KOMPETENSI INTI………………………………………………………………….3
Kompetensi Dasar……………………………………………………………………..3
Indikator Pembelajaran………………………………………………………………4
Tujuan Pembelajaran………………………………………………………………….4
Indikator Kemampuan Representasi Matematis………………………………..4
Tujuan Pembelajaran Kemampuan Representasi Matematis…………………5
Manfaat Penguasaan Kompetensi Bagi Siswa…………………………………..5
Sintaks Problem Based Learning................................................................. 5
Peta Konsep…………………………………………………………………………….6
Pedoman Penggunaan Modul……………………………………………………….6
PEDOMAN PERTEMUAN………………………………………………………..7
A. Pertemuan Pertama ...................................................................... 7
B. Pertemuan Kedua ..........................................................................9
C. Pertemuan Ketiga ........................................................................ 10
D. Pertemuan Keempat .................................................................... 12
BAB 1 Materi Prasyarat (SPtLDV) ........................................................... 13
BAB II Materi Inti(Program Linear) ......................................................... 16
Model Matematika dari Soal Cerita................................................. 17
Menentukan Nilai Optimum dengan Metode Uji Titik Pojok .......... 21
Menentukan Nilai Optimum dengan Garis Selidik……………………..23
1. Menentukan Nilai Maksimum Fungsi Objektif f(x, y) = ax + by ........ 23
2. Menentukan Nilai Minimum Fungsi Objektif f(x, y) = ax + by........... 23
KUNCI JAWABAN…………………………………………………………………29
BAB 1 MATERI PRASYARAT ...................................................... 29
BAB 2 MATERI INTI……………………………………………………………….35
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….68
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 2
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan pertidaksamaan linier
dua variabel dan menerapkannya dalam pemecahan masalah program
linear.
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah
program linear terkait masalah nyata dan menganalisis kebenaran
langkah-langkahnya.
4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program
linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linier dan menentukan nilai optimum dengan
menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 3
Indikator Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 4
Tujuan Pembelajaran Kemampuan Representasi
Matematis
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 5
Peta Konsep
Untuk mempelajari bahan ajar ini, hal-hal yang perlu dilakukan siswa
adalah sebagai berikut:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 6
PEDOMAN PERTEMUAN
A. Pertemuan Pertama
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu, siswa dapat:
a. Menerapkan sistem pertidaksamaan linear dua variabel ke
dalam pemecahan masalah program linear.
b. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.
c. Membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan
dengan masalah program linear.
2. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya mempelajari
program linear, motivasi tersebut berupa manfaat program linear
dalam kehidupan sehari-hari, fungsi program linear digunakan
diberbagai bidang contohnya bidang ekonomi misalnya pada
seorang pedagang untuk mengetahui pendapatan keuntungan
atau laba yang besar/maksimum.
contoh dalam soal yang diterapkan yaitu:
Killa , seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua
jenis kue untuk dijual di kantin makanan tradisional asal
Jawa Barat, yaitu kue lupis dan kue kelepon. Untuk
membuat satu adonan kue lupis, diperlukan 500 gram tepung
beras ketan dan 300 gram gula. Untuk satu adonan kue
kelepon diperlukan 400 gram tepung beras ketan dan 200
gram gula. Killa memiliki persediaan 15 kg tepung beras ketan
dan 8 kg gula. Keuntungan dari satu adonan kue lupis
Rp30.000,00 dan satu adonan kue kelepon Rp25.000,00.
Bagaimanakah model matematika dari permasalahan program
linear tersebut agar Killa mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya?
3. Guru mengingatkan siswa mengenai materi prasyarat ( Sistem
pertidaksamaan linear dua variabel ) pada modul siswa hal 9
tentang definisi dan langkah-langkah menggambar grafik SPtLDV
sebagai dasar dalam mempelajari materi program linear.
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa menjadi 5-6 anggota kelompok secara
heterogen.
2. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok, kemudian
guru meminta siswa untuk mengamati masalah 1, 2, 3, 4 dan 5 pada
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 7
materi prasyarat ( sistem pertidaksamaan linear dua variabel )
halaman 10-16 untuk memahami materi inti (program linear) yang
akan dipelajari selanjutnya. (tahap 1 mengorientasi siswa pada
masalah)
3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari yaitu program linear
(model matematika), jika siswa sudah menguasai materi prasyarat
maka siswa dapat melanjutkan atau menyelesaikan masalah yang
ada pada materi program linear.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk mengamati dan mengisi
bagian yang kosong pada masalah 1 dan 2 yang terdapat dihalaman
18-21 mengenai model matematika. (tahap 2 mengorganisasikan
siswa untuk belajar)
5. Guru memberikan masalah yang harus dikerjakan secara
berkelompok mengenai model matematika program linear pada
halaman 21-25. Siswa harus dapat mengaitkan pengetahuan yang
sudah dimiliki dalam menyelesaikan masalah tersebut yaitu
diantaranya siswa harus memahami masalahnya, merencanakan
penyelesaian, melaksanakan masalah sesuai rencana, dan
melakukan pengecekan kembali.
6. Guru mengawasi jalannya diskusi, kemudian guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk melaksanakan
pemecahan masalahnya. (tahap 3 membantu siswa memecahkan
masalah)
7. Guru meminta beberapa siswa atau perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya didepan kelas, sedangkan
kelompok yang lain memperhatikannya dan member tanggapan
kepada kelompok yang sedang presentasi. (tahap 4
mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah)
8. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk yang
ingin bertanya apabila yang sudah dipresentasikannya belum
dipahami.
9. Guru memberkan konfirmasi dan penguatan kepada tanggapan
setiap siswa. (tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
10. Guru mengarahkan kepada seluruh siswa untuk membuat
kesimpulan terhadap hasil kegiatan diskusi.
Penutup
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan tentang
grafik SPtLDV, apa itu model matematika, tanda-tanda
pertidaksamaan dalam pengarsiran grafik, dsb.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 8
2. Sebagai alat penilaian evaluasi, guru memberikan soal individu
tentang model matematika untuk dikerjakan pada halaman 26-27.
3. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya yaitu menentukan nilai optimum dengan
metode uji titik pojok.
B. Pertemuan Kedua
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu, siswa dapat:
Menentukan nilai optimum dengan menggunakan uji titik pojok.
2. Guru memberikan motivasi yaitu dengan mempelajari materi nilai
optimum dengan uji titik pojok maka siswa akan mengetahui cara
menghitung pendapatan maksimum atau minimum pada contoh
kasus ini:
Killa , seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis
kue untuk dijual di kantin makanan tradisional asal Jawa Barat,
yaitu kue lupis dan kue kelepon. Untuk membuat satu adonan kue
lupis, diperlukan 500 gram tepung beras ketan dan 300 gram gula.
Untuk satu adonan kue kelepon diperlukan 400 gram tepung
beras ketan dan 200 gram gula. Killa memiliki persediaan 15 kg
tepung beras ketan dan 8 kg gula. Keuntungan dari satu adonan
kue lupis Rp30.000,00 dan satu adonan kue kelepon Rp25.000,00.
Bagaimanakah model matematika dari permasalahan program
linear tersebut agar Killa mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya?
3. Guru mengingatkan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari
pada pertemuan pertama yaitu tentang model matematika yang
berkaitan dengan program linear.
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa menjadi 5-6 anggota kelompok secara
heterogen.
2. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok
3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari yaitu program linear
(menentukan nilai optimum dengan metode uji titik pojok) halaman
27.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk mengamati dan mengisi
bagian yang kosong pada masalah 1 yang terdapat di halaman 27-29
mengenai menentukan nilai optimum dengan metode uji titik
pojok. (tahap 1 mengorientasi siswa pada masalah)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 9
5. Guru memberikan masalah yang harus dikerjakan secara
berkelompok mengenai menentukan nilai optimum dengan metode
uji titik pada halaman 30-38. Siswa harus dapat mengkaitkan
pengetahuan yang sudah dimiliki dalam menyelesaikan masalah
tersebut. (tahap 2 mengorganisasikan siswa untuk belajar)
6. Guru mengawasi jalannya diskusi, kemudian guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk melaksanakan
pemecahan masalahnya. (tahap 3 membantu siswa memecahkan
masalah)
7. Guru meminta beberapa siswa atau perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya didepan kelas, sedangkan
kelompok yang lain memperhatikannya dan member tanggapan
kepada kelompok yang sedang presentasi. (tahap 4
mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah)
8. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk yang
ingin bertanya apabila yang sudah dipresentasikannya belum
dipahami.
9. Guru memberkan konfirmasi dan penguatan kepada tanggapan
setiap siswa. (tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
10. Guru mengarahkan kepada seluruh siswa untuk membuat
kesimpulan terhadap hasil kegiatan diskusi.
Penutup
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan tentang
materi nilai optimum dengan metode uji titik pojok.
2. Sebagai alat penilaian evaluasi, guru memberikan soal individu
tentang menentukan nilai optimum dengan metode uji titik untuk
dikerjakan pada halaman 38-39.
3. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya yaitu menentukan nilai optimum dengan
garis selidik.
C. Pertemuan Ketiga
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu, siswa dapat:
Terampil menerapkan nilai optimum dengan menggunakan fungsi
selidik.
2. Guru memberikan motivasi yaitu jika mempelajari materi ini
dengan baik maka akan digunakan nanti jika kalian memasuki
perguruan tinggi supaya dapat memahami pada nantinya dan tidak
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 10
ada yang sia-sia untuk mempelajari sesuatu hal atau materi apapun
itu pasti akan selalu berguna pada saatnya.
3. Guru mengingatkan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari
pada pertemuan ketiga yaitu tentang menentukan nilai optimum
dengan metode uji titik pojok yang berkaitan dengan program
linear.
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa menjadi 5-6 anggota kelompok secara
heterogen.
2. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok
3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari yaitu program linear
(menentukan nilai optimum dengan garis selidik) halaman 39.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk mengamati dan mengisi
bagian yang kosong pada masalah 1 dan 2 yang terdapat di halaman
40-45 mengenai menentukan nilai optimum dengan garis selidik.
(tahap 1 mengorientasi siswa pada masalah)
5. Guru memberikan masalah yang harus dikerjakan secara
berkelompok mengenai menentukan nilai optimum dengan garis
selidik pada halaman 45-47. Siswa harus dapat mengaitkan
pengetahuan yang sudah dimiliki dalam menyelesaikan masalah
tersebut. (tahap 2 mengorganisasikan siswa memecahkan maslah)
6. Guru mengawasi jalannya diskusi, kemudian guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk melaksanakan
pemecahan masalahnya. (tahap 3 membantu siswa memecahkan
masalah)
7. Guru meminta beberapa siswa atau perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya didepan kelas, sedangkan
kelompok yang lain memperhatikannya dan member tanggapan
kepada kelompok yang sedang presentasi. (tahap 4
mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah)
8. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk yang
ingin bertanya apabila yang sudah dipresentasikannya belum
dipahami.
9. Guru memberkan konfirmasi dan penguatan kepada tanggapan
setiap siswa. (tahap 4 menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
10. Guru mengarahkan kepada seluruh siswa untuk membuat
kesimpulan terhadap hasil kegiatan diskusi.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 11
Penutup
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari yaitu nilai optimum dengan metode
garis selidik.
2. Sebagai alat penilaian evaluasi, guru memberikan soal individu
tentang menentukan nilai optimum dengan garis selidik untuk
dikerjakan pada halaman 47-48.
3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah
dipelajari pada pertemuan pertama sampai ketiga untuk
melakukan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya.
D. Pertemuan Keempat
Pendahuluan
1. Guru mengingatkan siswa mengenai materi program linear yang
telah dipelajari.
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa menjadi 5-6 anggota kelompok secara
heterogen
2. Guru membagikan bahan ajar kepada setiap siswa, kemudian guru
meminta setiap kelompok untuk mengerjakan soal evaluasi pada
halaman 48-50 mengenai materi yang sudah dipelajari yaitu sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dan program linear pada
pertemuan yang sebelumnya dengan catatan setiap siswa
mengerjakan pada kertas masing-masing.
3. Guru memberikan soal untuk mengasah kemampuan setiap siswa
yaitu pada halaman 50-51 mengenai program linear tanpa melihat
catatan.
4. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal-soal yang telah
diberikan.
5. Guru meminta kepada seluruh siswa untuk mengumpulkan hasil
jawabanya.
Penutup
1. Guru meminta salah satu siswa untuk menceritakan kesan saat
belajar atau perasaan pada saat mengerjakan soal.
2. Guru memberikan soal uji kompetensi pada halaman 51-53
mengenai materi program linear untuk mengetahui kemampuan
representasi matematis siswanya tanpa melihat buku catatannya.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 12
BAB 1
Materi Prasyarat
( Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel )
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 13
k. Daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan yang memuat tanda sama
dengan digambar dengan garis penuh, sedangkan daerah penyelesaian
pertidaksamaan yang tidak memuat tanda sama dengan digambar
dengan garis putus-putus.
e. jika ax + by ≤ c c. jika x ≥ 0
f. jika ax + by ≥ c d. jika y ≥ 0
Masalah 1
Indikator representasi visual (Membuat grafik untuk memperjelas masalah
dan memfasilitasi penyelesaiannya)
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
berikut:
i. 2x + 3y ≥ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
j. 2x + y ≤ 4 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
k. x + 2y < 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
l. 4x + 2y > 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 14
Masalah 2
Indikator representasi kata teks tertulis (Menjawab soal dengan
menggunakan kata-kata atau teks tertulis).
Masalah 3
Indikator representasi visual (Membuat grafik untuk memperjelas masalah
dan memfasilitasi penyelesaiannya)
Masalah 4
Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis (Membuat
model matematika dari representasi lain yang diberikan).
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan
tipe B di atas sebidang tanah seluas 10.000 m2. Setelah dia
berkonsultasi dengan arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk
membangun sebuah rumah tipe A dibutuhkan tanah seluas 100 m2
dan untuk membangun sebuah rumah tipe B dibutuhkan tanah
seluas 75 m2. Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak
rumah yang direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit
tentukan model matematikanya!
Masalah 5
Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis (membuat
sistem pertidaksamaan)
Tentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari grafik
tersebut!
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 15
BAB II
Materi Inti
( Program Linear )
Kata Kunci
Pertidaksamaan linear
Nilai optimum
Bentuk objektif
Fungsi tujuan
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 16
Model Matematika dari Soal Cerita
diterjemahkan
Masalah Nyata Bahasa Matematika
Diinterpretasikan untuk
memecahkan dibuat
dicari
Solusi Model Matematika Model Matematika
Masalah 1
Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis (Membuat
model matematika dari representasi lain yang diberikan).
Masalah 2
Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis
(penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis)
Killa, seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis kue untuk
dijual di kantin makanan tradisional asal Jawa Barat, yaitu kue lupis
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 17
dan kue kelepon. Untuk membuat satu adonan kue lupis, diperlukan
500 gram tepung beras ketan dan 300 gram gula. Untuk satu adonan
kue kelepon diperlukan 400 gram tepung beras ketan dan 200 gram
gula. Killa memiliki persediaan 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg
gula. Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu
adonan kue kelepon Rp25.000,00. Bagaimanakah model matematika
dari permasalahan program linear tersebut agar Killa mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya?
Latihan Kelompok
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 18
Rumusukan permasalahan tersebut kedalam bentuk sistem
pertidaksamaan linear dua variabel! (Indikator representasi
persamaan atau ekspresi matematis).
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X)
pada option a, b, c, d, atau e!
1. Harga per bungkus sabun A Rp2.000,00 dan sabun B
Rp1.500,00. Jika pedagang hanya mempunyai modal
Rp900.000,00 dan kiosnya hanya mampu menampung 500
bungkus sabun, model matematika dari permasalahan tersebut
adalah .... Indikator representasi persamaan atau ekspresi matematis
(Membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang
diberikan).
a.
b.
c.
d.
e.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 19
2. Daerah yang diarsir pada gambar tersebut ini adalah himpunan
semua ( x, y ) yang memenuhi . . . Indikator representasi persamaan
atau ekspresi matematis (Membuat persamaan atau model matematika
dari representasi lain yang diberikan).
a.
b.
c.
d.
e.
7. Seorang koki membuat 2 jenis roti. Roti I memerlukan 100 g
tepung dan 25 g mentega, sedangkan roti jenis II memerlukan 50
g tepung dan 50 g mentega. Koki memiliki persediaan 1,5 kg
tepung dan 1 kg mentega. Jika x merupakan banyak roti I dan y
merupakan banyak roti II, pertidaksamaan yang mungkin untuk
membuat kedua jenis roti sebanyak-banyaknya adalah .... Indikator
representasi persamaan atau ekspresi matematis (Membuat persamaan
atau model matematika dari representasi lain yang diberikan).
a.
b.
c.
d.
e.
8. Seorang bengkel las membeli 2 jenis peralatan bengkel yang
berkualitas, yaitu baut dan tang. Untuk itu seorang bengkel las
membeli dengan harga yang mahal artinya sudah maksimal untuk
setiap pembeliannya disajikan dalam tabel berikut:
Baut Tang
Modal
(x) (y)
Banyaknya 50 5 250
Harga 20.000 15.000 300.000
Rumusukan permasalahan tersebut kedalam bentuk sistem
pertidaksamaan linear dua variabel! Indikator representasi
persamaan atau ekspresi matematis (Membuat persamaan atau model
matematika dari representasi lain yang diberikan).
a.
b.
c.
d.
e.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 20
Menentukan Nilai Optimum dengan Metode Uji
Titik Pojok
Masalah 1
Dengan uji titik pojok, tentukanlah nilai maksimum fungsi objektif
pada himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan
Latihan Kelompok
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 21
2. Dengan titik uji pojok, tentukan nilai maksimum
pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada
option a, b, c, d, atau e!
1. Sinta seorang pembuat kue dalam satu hari paling banyak dapat
membuat 80 kue. Biaya pembuatan kue jenis pertama adalah Rp500,00
per buah dan biaya pembuatan kue jenis kedua adalah Rp300,00 per
buah. Keuntungan kue jenis pertama Rp200,00 per buah dan
keuntungan kue jenis kedua adalah Rp300,00 per
buah. Jika modal pembuatan kue adalah Rp34.000,00 maka
keuntungan terbesar yang diperoleh Sinta adalah ....
a. Rp12.000,00
b. Rp19.000,00
c. Rp20.000,00
d. Rp22.000,00
e. Rp25.000,00
2. Nilai minimum fungsi objektif untuk sistem
pertidaksamaan adalah ....
a. 6 c. 8 e. 10
b. 7 d. 9
4. Perhatikan gambar berikut.
Daerah yang diarsir pada gambar tersebut merupakan daerah
penyelesaian dari suatu sistem pertidaksamaan. Nilai minimum yang
memenuhi fungsi objektif p = 4x + 3y adalah ....
a. 12 d. 18
b. 15 e. 24
c. 17
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 22
Menentukan Nilai Optimum dengan Garis Selidik
Masalah 1
Suatu program linear dapat diterjemahkan ke dalam model
matematika berikut.
Latihan Kelompok
Kerjakan dan buatlah kelompok maksimal 5 orang secara heterogen!
Masalah 1
Cokelat A yang harganya Rp600,00 per bungkus dijual dengan laba
Rp80,00 per bungkus. Cokelat B harganya Rp1.000,00 per bungkus
dijual dengan laba Rp125,00 per bungkus. Modal yang dimiliki
pedagang adalah Rp300.000,00 dan kotak tempat menjual cokelat
mampu memuat 350 bungkus. Tentukan:
a. Laba maksimum yang dapat diperoleh pedagang,
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 23
b. Banyaknya cokelat A dan cokelat B yang harus dibeli pedagang
agar dapat diperoleh laba yang maksimum dengan metode garis
selidik.
Latihan Individu
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X) pada
option a, b, c, d, atau e!
Evaluasi !
Jawablah dengan benar dan tepat kemudian berilah tanda silang (X)
pada option a, b, c, d, atau e!
1. Daerah himpunan penyelesaian
. Maka nilai maksimum untuk x + 2y pada
himpunan penyelesaian tersebut adalah . . . .
a. 20 d. 5
b. 16 e. 4
c. 8
2. Daerah himpunan penyelesaian untuk
adalah berupa . . . .
a. trapesium d. segitiga
b. persegi panjang e. persegi
c. segi empat
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 24
3. Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan:
adalah . . . .
a. I d. IV
b. II e.V
c. III
4. Jika maka fungsi
mempunyai nilai maksimum . . . .
a. 6 d. 3
b. 5 e. 2
c. 4
5. Untuk (x, y) yang memenuhi
, nilai minimum untuk adalah . . . .
a. d.
b. e.
c.
6. Seorang koki membuat 2 jenis roti. Roti memerlukan 100 g
tepung dan 25 g mentega, sedangkan roti jenis II memerlukan 50
g tepung dan 50 g mentega. Koki memiliki persediaan 1,5 kg
tepung dan 1 kg mentega. Jika x merupakan banyak roti I dan y
merupakan banyak roti II, pertidaksamaan yang mungkin untuk
membuat kedua jenis roti sebanyak-banyaknya adalah....
a. 2x + y ≤ 20, x + 2y ≤ 60, x ≥ 0, y ≥ 0
b. 4x + y ≤ 60, x + y ≤ 20, x ≥ 0, y ≥ 0
c. 2x + y ≤ 30, 2x + 3y ≤ 60, x ≥ 0, y ≥ 0
d. x + 2y ≤ 20, 2x + 2y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
e. 2x + y ≤ 30, x + 2y ≤ 40, x ≥ 0, y ≥ 0
7. Seorang pedagang kerajinan tradisional membeli tidak lebih dari
25 benda kerajinan untuk persediaan. Ia ingin membeli benda
jenis A dengan harga Rp30.000,00 dan sepatu jenis B seharga
Rp40.000,00. Ia merencanakan tidak akan mengeluarkan uang
lebih dari Rp840.000,00. Apabila ia mengharap laba Rp10.000,00
untuk setiap benda A dan Rp12.000,00 untuk setiap benda B
maka laba maksimum yang diperoleh pedagang adalah ....
a. Rp168.000,00
b. Rp186.000,00
c. Rp268.000,00
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 25
d. Rp286.000,00
e. Rp386.000,00
8. Daerah yang diarsir pada gambar berikut merupakan himpunan
penyelesaian dari ....
a. x + y ≤ 6, x ≥ 2, y ≥ 0
b. x – y ≤ 6, x ≤ 2, y ≥ 0
c. x + y ≤ 6, x ≤ 2, y ≥ 0
d. x + y ≤ 6, x ≤ 2, y ≤ 0
e. x – y ≤ 6, x ≥ 2, y ≥ 0
9. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
adalah . . . .
a. b.
c. e.
d.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 26
Asah Kemampuan!
Uji Kompetensi
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 27
Kendala :
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 28
KUNCI JAWABAN
Halaman 10
MASALAH 1
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
berikut:
a. 2x + 3y ≥ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
b. 2x + y ≤ 4 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
c. x + 2y < 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
d. 4x + 2y > 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Alternatif Penyelesaian:
a. 2x + 3y ≥ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi 2x - 3y = 6,
x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat tabel
x 0 3
Y 2 0
(x,y) (0, 2) (3, 0)
Jadi grafiknya adalah:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 29
b. 2x + y ≤ 4 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi 2x + y = 4 , x
= 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat tabel
x 0 2
Y 4 0
(x,y) (0, 4) (2,0)
Jadi grafiknya adalah:
c. x + 2y < 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi x + 2y = 6, x =
0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat tabel
x 0 6
Y 3 0
(x,y) (0, 3) (6, 0)
Jadi grafiknya adalah:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 30
d. 4x + 2y > 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Mencari titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
tersebut untuk mempermudahnya maka rubahlah tanda
pertidaksamaan menjadi bentuk (=) yaitu menjadi 4x + 2 y = 12 ,
x = 0 ( sumbu y ), y = 0 ( sumbu x ) dengan cara membuat tabel
x 0 3
Y 6 0
(x,y) (0, 6) (3, 0)
Jadi grafiknya adalah:
Halaman 13
MASALAH 2
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
berikut:
x+y≤6;x ≥2;y≥0
membentuk bangun seperti apakah daerah himpunan
penyelesaiannya? berikan alasanmu
Alternatif Penyelesaian:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 31
Untuk garis 5x + 4y = 20
x 0 6
Y 6 0
(x,y) (0, 6) (6,0)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 32
Halaman 15
MASALAH 3
Diberikan sistem pertidaksamaan linier x –y ≥ 3 dan 5x +3y ≥ 9
Gambarkan grafik pertidak-samaan pada sistem tersebut dan
tentukanlah himpunan penye-lesaian sistem tersebut, dengan syarat
tambahan x > 0 dan y <0!
Alternatif penyelesaian:
x 0 3 x 0 9/5
y -3 0 y 3 0
(x,y) (0, -3) (3, 0) (x,y) (0, 3) (9/5, 0)
Gambarkan setiap titik potong dari sistem pertidaksamaan linear
dua variabel, dan arsirlah pada setiap daerah yang memenuhi setiap
pertidaksamaan linear dua variabel tersebut. Dengan syarat tambahan
x > 0 dan y <0
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 33
Halaman 16
MASALAH 4
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan
tipe B di atas sebidang tanah seluas 10.000 m2. Setelah dia
berkonsultasi dengan arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk
membangun sebuah rumah tipe A dibutuhkan tanah seluas 100 m2
dan untuk membangun sebuah rumah tipe B dibutuhkan tanah
seluas 75 m2. Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak
rumah yang direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit
tentukan model matematikanya!
Alternatif Penyelesaian
Misalkan: x adalah banyak rumah tipe A yang akan dibangun
y adalah banyak rumah tipe B yang akan dibangun
Maka model matematikanya:
pertidaksamaan ini disederhanakan menjadi:
Halaman 16
MASALAH 5
Tentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari grafik
tersebut!
I II
Alternatif Penyelesaian:
Titik di sumbu y itu kita misalkan dengan variabel x begitu pula
sebaliknya titik di sumbu x kita misalkan dengan variabel y jadi,
Untuk garis I : artinya
Untuk garis II : 3x + 6y ≤ (6 x 3) = 18 artinya 3x + 6y ≤ 18
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 34
BAB 2 MATERI INTI
PROGRAM LINEAR
Halaman 18
MASALAH 1
Seorang pedagang sepeda ingin membeli sepeda balap dan sepeda
motor sebanyak 25 buah untuk persediaan. Harga sebuah sepeda
balap Rp1.500.000,00 dan sepeda motor Rp8.000.000,00. Jika modal
yang dimiliki Rp100.000.000,00 buatlah model matematika dari
permasalahan tersebut.
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Harga sebuah sepeda balap Rp1.500.000,00
Harga sebuah sepeda motor Rp8.000.000,00
Modal yang dimiliki Rp100.000.000,00
Ditanya : Model matematikanya?
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Misal:
x = banyaknya sepeda balap yang mungkin dibeli
y = banyaknya sepeda motor yang mungkin dibeli
Langkah 3 (Melaksanakan masalah sesuai rencana)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 35
sehingga dapat disimpulkan semua langkah dan jawabannya sudah
benar.
Halaman 19
MASALAH 2
Killa, seorang lulusan SMK Tata Boga membuat dua jenis kue untuk
dijual di kantin makanan tradisional asal Jawa Barat, yaitu kue lupis
dan kue kelepon. Untuk membuat satu adonan kue lupis, diperlukan
500 gram tepung beras ketan dan 300 gram gula. Untuk satu adonan
kue kelepon diperlukan 400 gram tepung beras ketan dan 200 gram
gula. Killa memiliki persediaan 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg
gula. Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00 dan satu
adonan kue kelepon Rp25.000,00. Bagaimanakah model matematika
dari permasalahan program linear tersebut agar Killa mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya?
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Untuk kue lupis 500 gram tepung beras ketan dan
300 gram gula
Untuk kue kelepon diperlukan 400 gram tepung
beras ketan dan 200 gram gula
Persediaan Killa 15 kg tepung beras ketan dan 8 kg
gula
Keuntungan dari satu adonan kue lupis Rp30.000,00
dan satu adonan kue kelepon Rp25.000,00
Ditanya : Model matematikanya?
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 36
Langkah 3 (Melaksanakan masalah sesuai rencana)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 37
Halaman 21
Latihan Kelompok
Kerjakan dan buatlah kelompok maksimal 5 orang secara heterogen!
1. Lia ingin membuat puding buah dan es buah. Untuk membuat
puding buah, ia membutuhkan 3 kg mangga dan 2 kg melon.
Sedangkan untuk membuat es buah, ia membutuhkan 1 kg
mangga dan 4 kg melon. Lia memiliki persediaan 11 kg mangga
dan 14 kg melon. Buatlah model matematika dari persoalan ini!
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Puding 3 kg mangga dan 2 kg melon
Es buah 1 kg mangga dan 4 kg melon
Persediaan Lia 11 kg mangga dan 14 kg melon
Ditanya : Model matematikanya?
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 38
sehingga dapat disimpulkan semua langkah dan jawabannya
sudah benar.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 39
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Dengan melihat kembali dari langkah 1 sampai 3, maka
pemecahan masalah disimpulkan guru apakah semua langkahnya
sudah benar.
substitusikan sebarang nilai kedalam (x,y) misal kita ambil (0,0)
maka
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui: Pedagang menjual 2 jenis buah yaitu nanas dan apel
Ditanya : Bentuk sistem pertidaksamaan dua linear?
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
x = banyaknya nanas yang dijual
y = banyaknya apel yang dijual
Langkah 3 (Melaksanakan Masalah)
Fungsi kendala:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 40
Fungsi objektif merupakan fungsi keuntungan yang dapat
diperoleh, Yaitu
sehingga model matematika dari permasalahan tersebut adalah
Jawab:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 41
5. Tentukan sistem pertidaksamaan linear satu variabel dari grafik
tersebut!
Jawab:
LATIHAN INDIVIDU
Halaman 25
1. B
2. A
3. B
4. E
MASALAH 1
Dengan uji titik pojok, tentukanlah nilai maksimum fungsi objektif
pada himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan
Jawab:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 42
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 43
2x + 3y = 12 –
-2y = -4
y=2
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 44
Halaman 29
Latihan Kelompok
1. Seorang anak penderita kekurangan gizi diharuskan makan dua
jenis tablet vitamin setiap hari. Tablet pertama mengandung 5
unit vitamin A dan 3 unit vitamin B, sedangkan tablet kedua
mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit vitamin B. Dalam satu
hari, anak itu memerlukan 20 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B.
Jika harga tablet pertama Rp400,00/biji dan tablet kedua
Rp600,00/biji, tentukan pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per harinya!
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : Tablet pertama mengandung 5 unit vitamin A dan
3 unit vitamin B
Tablet kedua mengandung 10 unit vitamin A dan
1 unit vitamin B
harga tablet pertama Rp400,00/biji dan tablet
kedua Rp600,00/biji
Ditanya : Pengeluaran minimum untuk pembelian tablet per
harinya?
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
Misal : x adalah banyaknya tablet 1 yang harus dimakan
y adalah banyaknya tablet 2 yang harus dimakan
Tablet 1 Tablet 2 Keperluan
Vitamin A 5 10 20
Vitamin B 3 1 5
Harga Rp. 400 Rp. 600 -
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 45
Langkah 3 ( Melaksanakan Masalah)
Berdasarkan fungsi kendala yang sudah diketahui maka
langkah penyelesaian selanjutnya yaitu:
Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan 5 x +
10y ≥ 20; 3x + y ≥ 5 dan
Untuk garis Untuk garis
X 0 4 x 0 5/3
Y 2 0 y 5 0
(x,y) (0, 2) (4, 0) (x,y) (0, 5) (5/3, 0)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 46
Substitusikan nilai y = ke salah satu persamaan
(4,0) 800
Jadi, nilai minimum untuk fungsi tujuan tersebut adalah
pada titik
3x + y ≥ 5
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 47
2. Dengan titik uji pojok, tentukan nilai maksimum
pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
berikut.
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui :
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 48
Maka grafik himpunan penyelesaiannya ditunjukkan oleh
gambar berikut.
(6, 0) 18
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 49
Jadi, nilai maksimum untuk fungsi tujuan tersebut adalah
pada titik
Jawab:
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : ;
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 50
Langkah 3 ( Melaksanakan Masalah)
Berdasarkan fungsi kendala yang sudah diketahui maka
langkah penyelesaian selanjutnya yaitu:
Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan
X 0 10 X 0 5
Y 5 0 Y 15 0
(x,y) (0, 5) (10, 0) (x,y) (0, 15) (5, 0)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 51
Nilai fungsi tujuan dari ketiga titik tersebut disajikan
dalam tabel berikut.
Titik Potong
(0,15) 150
(4, 3) 38
(10,0) 20
Jadi, nilai minimum untuk fungsi tujuan tersebut adalah
20 pada titik (10,0)
Halaman 36
Latihan Individu
1. B
2. D
3. D
Halaman 37
1. Menentukan Nilai Maksimum Fungsi Objektif f(x, y) = ax + by
Masalah 1
Suatu program linear dapat diterjemahkan ke dalam model
matematika berikut.
Tentukan titik maksimum fungsi objektif f = x + 2y. Kemudian,
tentukan nilai maksimumnya.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 52
Alternatif Penyelesaian
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui :
Ditanya : Nilai maksimumnya ?
Jawab :
Langkah 2 (Merencanakan Penyelesaian)
a. Gambar grafik himpunan penyelesaian dari model
matematika.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 53
c. Gambar garis x + 2y = 2 sebagai garis selidik. Kemudian,
gambarlah garis-garis yang sejajar dengan garis x + 2y = 2
sampai diperoleh garis yang melalui titik pojok terjauh dari
titik O(0, 0).
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 54
2. Menentukan Nilai Minimum Fungsi Objektif f(x, y) = ax + by
Halaman 39
Masalah 2
Suatu masalah program linear dapat diterjemahkan ke dalam
model matematika berikut.
Alternatif Penyelesaian
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui :
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 55
Substitusikanlah x =3 ke salah satu persamaan. Misalnya, ke
persamaan
Maka
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 56
titik C(1, 4) dilalui oleh garis yang sejajar dengan garis selidik
2x + y = 14. Oleh karena itu, titik C(1, 4) merupakan titik
minimum. Nilai minimum fungsi objektif diperoleh dengan
menyubstitusikan C(1, 4) ke dalam f(x, y) = 14x + 7y.
Halaman 42
Latihan Kelompok
Masalah 1
Cokelat A yang harganya Rp600,00 per bungkus dijual dengan laba
Rp80,00 per bungkus. Cokelat B harganya Rp1.000,00 per bungkus
dijual dengan laba Rp125,00 per bungkus. Modal yang dimiliki
pedagang adalah Rp300.000,00 dan kotak tempat menjual cokelat
mampu memuat 350 bungkus. Tentukan:
a. Laba maksimum yang dapat diperoleh pedagang,
b. Banyaknya cokelat A dan cokelat B yang harus dibeli pedagang
agar dapat diperoleh laba yang maksimum dengan metode garis
selidik.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 57
Alternatif Penyelesaian
Langkah 1 (Memahami Masalah)
Diketahui : Cokelat A yang harganya Rp600,00 per bungkus
dijual dengan laba Rp80,00 per bungkus
Cokelat B harganya Rp1.000,00 per bungkus
dijual dengan laba Rp125,00 per bungkus
Modal yang dimiliki pedagang adalah
Rp300.000,00
Kotak tempat menjual cokelat mampu memuat
350 bungkus
Ditanya :
a. Laba maksimum?
b. Banyaknya cokelat A dan cokelat B yang harus dibeli
pedagang?
Fungsi objektif:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 58
Carilah titik C. Titik C merupakan perpotongan garis x + y =
350 dengan garis 6x + 10y = 3000. Dengan cara eliminasi dan
substitusi, tentukanlah koordinat titik C.
Maka
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 59
a. Berdasarkan penyelesaian tersebut diketahui bahwa laba
maksimum yang dapat diperoleh pedagang adalah
Rp38.125,00.
b. Laba maksimum diperoleh jika banyaknya cokelat A sebanyak
125 bungkus dan cokelat B sebanyak 225 bungkus.
Langkah 4 (Melakukan Pengecekan Kembali)
Halaman 43
Latihan individu
Jawabanya A
Evaluasi
Halaman 43
1. B 6. E
2. C 7. C
3. D 8. A
4. D 9. C
5. B 10. C
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 60
Halaman 46
Asah kemampuan
1. Apakah yang dimaksud dengan model matematika? Jelaskan
dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Jawab: Model matematika merupakan penerjemahan
permasalahan sehari-hari ke dalam kalimat matematika.
2. Apa yang Anda ketahui tentang program linear?
Jawab: Program linear merupakan salah satu ilmu matematika
yang digunakan untuk memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi objektif dengan kendala tertentu.
3. Harga 1 kg beras Rp6000,00 dan 1 kg gula Rp4500,00. Seorang
pedagang memiliki modal Rp500.000,00 dan tempat yang
tersedia hanya memuat 1 kuintal. Jika pedagang tersebut
membeli x kg beras dan y kg gula, tentukan model dari masalah
tersebut.
Jawab:
Misal x = banyaknya beras yang dibeli
y = banyaknya gula yang dibeli
Beras Gula Modal
Tempat 1 1 100
Harga 6.000 4.500 500.000
Jadi model matematikanya adalah:
x + y ≤ 100
6000x + 4500y ≤ 500.000 60x + 45y ≤ 5000
x ≥ 0, y ≥ 0
4. Diberikan sistem pertidaksamaan linier:
x–y≥3
5x + 3y ≥ 9
a. Gambarkan grafik pertidak-samaan pada sistem tersebut!
Jawab:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 61
b. Tentukanlah himpunan penye-lesaian sistem tersebut,
dengan syarat tambahan x > 0 dan y <0!
Jawab:
Halaman 46
Uji Kompetensi
1. Adi, seorang lulusan SMK Tata Busana memiliki perusahaan
konveksi yang membuat kemeja dan kaos olahraga. Untuk
membuat satu kemeja, diperlukan m kain katun dan m
kain wol. Untuk membuat kaos olahraga, diperlukan 2 m kain
katun dan 4 m kain wol. Persediaan kain wol yang dimiliki Adi
adalah 36 m dan persediaan kain katun 40 m. Gambarlah kendala
permasalahan tersebut.
Jawab:
Agar lebih mudah dalam membuat model matematika, buatlah
tabel yang berisi informasi soal tersebut.
Kain Kemeja (x) Kaos (y) Persediaan
Katun 2 40
Wol 4 36
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 62
Misalkan, x adalah jumlah maksimum kemeja yang dapat dibuat
dan y adalah jumlah maksimum kaos yang dapat dibuat maka
kendalanya:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 63
Jawab:
Mula-mula dibuat tabel dari semua kendala terhadap sumbu X,
sumbu Y, dan titik potong antargaris pembatas.
f(x,y) = 7x + 4y
Garis Memotong Memotong Titik potong dua garis
sumbu X sumbu Y
3x + 2y = 6 (2,0) (0,3)
x + 4y = 8 (8,0) (0,2)
(0,3)
Jawab:
Sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan
penyelesaian grafik tersebut adalah:
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 64
zat B. Pada setiap musim tanam padi, petani tersebut
membutuhkan paling sedikit 128 gram zat A dan 108 gram zat B
untuk keberhasilan panennya. Jika harga pupuk jenis I adalah
Rp. 50.000,- dan pupuk jenis II adalah Rp. 35.000,-. Maka
tentukan model matematikanya dan banyaknya pupuk jenis I dan
pupuk jenis II yang harus dibeli agar biaya pemeliharaan
sawahnya minimal!
Jawab:
Tabel :
Pupuk Jenis I Pupuk Jenis II Keperluan
Zat A 16 gram 8 gram 128 gram
Zat B 6 gram 18 gram 108 gram
Harga Rp. 50.000,- Rp. 35.000,- -
Permisalan:
x adalah banyaknya pupuk jenis I yang dibeli
y adalah banyaknya adonan pupuk jenis II yang dibeli
Fungsi kendala:
Fungsi objektif:
Dengan kendala,
x 0 8 x 0 18
y 16 0 Y 6 0
(x,y) (0,16) (8,0) (x,y) (0,6) (18,0)
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 65
Menentukan titik pojok menggunakan cara eliminasi &
substitusi:
Substitusikan y = 4 ke persamaan
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 66
Jawab: Tidak, karena dengan diberikan syarat x < 0 dan y > 0
itu maka garis tersebut tidak akan saling bertemu antara daerah
himpunan penyelesaiannya.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 67
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesi. 2014.
Matematika Kelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Arry,dkk. 2008. Matematika Bisnis dan Manajemen SMK Kelas XI. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Achmadi.Geri, dkk. 2007. Mahir Matematika Kelas XII SMA Program Bahasa.
Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pesta,S. dkk. 2008. Matematika Aplikasi Kelas XII SMA Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Modul Berbasis Kemampuan Representasi dengan Model Problem Based Learning SMK Kelas XI “Program Linear” 68
LAMPIRAN E
INSTRUMEN SOAL
Petunjuk:
6. Banyaknya soal secara keseluruhan adalah 6 soal berbentuk uraian. Waktu
yang disediakan untuk mengerjakan semua soal yaitu 90 menit.
7. Tuliskan nama, kelas, nomor absen, dan asal sekolah.
8. Mulai mengerjakan sesuai waktu yang telah disediakan, dahulukan soal-soal
yang dianggap menurut anda lebih mudah.
9. Lembar soal diserahkan kembali beserta jawabanya.
10. Selamat Mengerjakan.
KUNCI JAWABAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ I (Ganjil)
Pokok Bahasan : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
memenuhi
- Daerah artinya bernilai positif.
- Grafik
Bukan daerah
penyelesaian
Daerah
penyelesaian
Jawab:
Sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan penyelesaian grafik
tersebut adalah ; ;
5. Dilla adalah seorang penjahit, Dilla biasa menjahit celana jeans dan celana
bahan dalam sehari Dilla memproduksi 1 celana jeans dan 2 celana bahan.
Berapakah jumlah celana yang diproduksi dalam 5 hari? Jelaskan!
Jawab:
Diketahui bahwa Dilla memproduksi dua jenis celana yaitu celana jeans dan
celana bahan dalam sehari dilla bisa menghasilkan 1 celana jeans maka dalam
5 hari Dilla bisa menghasilkan 5 celana jeans (1 x 5 hari) kemudian dalam
sehari pula Dilla bisa menghasilkan 2 celana bahan maka selama 5 hari Dilla
bisa menhasilkan 10 celana bahan yaitu (2 x 5 hari). Jadi, total celana yang
diproduksi oleh Dilla dalam waktu 5 hari adalah 5 + 10 = 15 celana.
Distribusi t (Tabel t)
1 63,657 31.821 12,706 6,314 3,078 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158
2 9,925 6,965 4,303 2,920 1,886 1,061 0,816 0,617 0,289 0,142
3 5,841 4,541 3,182 2,353 1,638 0,978 0,765 0,584 0,277 0,137
4 4,604 3,747 2,776 2,132 1,533 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134
5 4,032 3,365 2,571 2,015 1,476 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132
6 3,707 3,143 2,447 1,943 1,440 0,906 0,718 0,553 0,265 0,131
7 3,499 2,998 2,365 1,895 1,415 0,896 0,711 0,549 0,263 0,130
8 3,355 2,896 2,306 1,860 1,397 0,889 0,706 0,546 0,262 0,130
9 3,250 2,821 2,262 1,833 1,383 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129
10 3,169 2,764 2,228 1,812 1,372 0,879 0,700 0,542 0,260 0,129
11 3,106 2,718 2,201 1,796 1,363 0,876 0,697 0,540 0,260 0,129
12 3,055 2,681 2,179 1,782 1,356 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128
13 3,012 2,650 2,160 1,771 1,350 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128
14 2,977 2,624 2,145 1,761 1,345 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128
15 2,947 2,602 2,131 1,753 1,341 0,866 0,691 0,536 0,257 0,128
16 2,921 2,583 2,120 1,746 1,337 0,865 0,690 0,535 0,257 0,128
17 2,898 2,567 2,110 1,740 1,333 0,863 0,689 0,534 0,256 0,128
18 2,878 2,552 2,101 1,734 1,330 0,862 0,688 0,534 0,256 0,127
19 2,861 2,539 2,093 1,729 1,328 0,861 0,688 0,533 0,256 0,127
20 2,845 2,528 2,086 1,725 1,325 0,860 0,687 0,533 0,256 0,127
21 2,831 2,518 2,080 1,721 1,323 0,859 0,686 0,532 0,256 0,127
22 2,819 2,508 2,074 1,717 1,321 0,858 0,686 0,532 0,255 0,127
23 2,807 2,500 2,069 1,714 1,319 0,858 0,685 0,532 0,255 0,127
24 2,797 2,492 2,064 1,711 1,318 0,857 0,685 0,531 0,255 0,127
25 2,787 2,485 2,060 1,708 1,316 0,856 0,684 0,531 0,255 0,127
26 2,779 2,479 2,056 1,706 1,315 0,856 0,684 0,531 0,255 0,127
27 2,771 2,473 2,052 1,703 1,314 0,855 0,684 0,531 0,255 0,127
28 2,763 2,467 2,048 1,701 1,313 0,855 0,683 0,530 0,255 0,127
29 2,756 2,462 2,045 1,699 1,311 0,854 0,683 0,530 0,255 0,127
30 2,750 2,457 2,042 1,697 1,310 0,854 0,683 0,530 0,255 0,127
31 2,744 2,453 2,040 1,696 1,309 0,853 0,682 0,530 0,255 0,127
32 2,738 2,449 2,037 1,694 1,309 0,853 0,682 0,530 0,255 0,127
33 2,733 2,445 2,035 1,692 1,308 0,853 0,682 0,530 0,255 0,127
34 2,728 2,441 2,032 1,691 1,307 0,852 0,682 0,529 0,255 0,127
35 2,724 2,438 2,030 1,690 1,306 0,852 0,682 0,529 0,255 0,127
36 2,719 2,434 2,028 1,688 1,306 0,852 0,681 0,529 0,255 0,127
37 2,715 2,431 2,026 1,687 1,305 0,851 0,681 0,529 0,255 0,127
38 2,712 2,429 2,024 1,686 1,304 0,851 0,681 0,529 0,255 0,127
39 2,708 2,426 2,023 1,685 1,304 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126
1% 2% 5% 10 % 20 % 40 % 50 % 60 % 80 % 90 %
dk
t0,975 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
40 2,704 2,423 2,021 1,684 1,303 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126
41 2,701 2,421 2,020 1,683 1,303 0,850 0,681 0,529 0,255 0,126
42 2,698 2,418 2,018 1,682 1,302 0,850 0,680 0,528 0,255 0,126
43 2,695 2,416 2,017 1,681 1,302 0,850 0,680 0,528 0,255 0,126
44 2,692 2,414 2,015 1,680 1,301 0,850 0,680 0,528 0,255 0,126
45 2,690 2,412 2,014 1,679 1,301 0,850 0,680 0,528 0,255 0,126
46 2,687 2,410 2,013 1,679 1,300 0,850 0,680 0,528 0,255 0,126
47 2,685 2,408 2,012 1,678 1,300 0,849 0,680 0,528 0,255 0,126
48 2,682 2,407 2,011 1,677 1,299 0,849 0,680 0,528 0,255 0,126
49 2,680 2,405 2,010 1,677 1,299 0,849 0,680 0,528 0,255 0,126
50 2,678 2,403 2,009 1,699 1,299 0,849 0,679 0,528 0,255 0,126
51 2,676 2,402 2,008 1,698 1,298 0,849 0,679 0,528 0,255 0,126
52 2,674 2,400 2,007 1,698 1,298 0,849 0,679 0,528 0,255 0,126
53 2,672 2,399 2,006 1,698 1,298 0,848 0,679 0,528 0,255 0,126
54 2,670 2,397 2,005 1,697 1,297 0,848 0,679 0,528 0,255 0,126
55 2,668 2,396 2,004 1,697 1,297 0,848 0,679 0,527 0,255 0,126
56 2,667 2,395 2,003 1,697 1,297 0,848 0,679 0,527 0,255 0,126
57 2,665 2,394 2,002 1,697 1,297 0,848 0,679 0,527 0,255 0,126
58 2,663 2,392 2,002 1,696 1,296 0,848 0,679 0,527 0,255 0,126
59 2,662 2,391 2,001 1,696 1,296 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
60 2,660 2,390 2,000 1,671 1,296 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
61 2,659 2,389 2,000 1,670 1,296 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
62 2,657 2,388 1,999 1,670 1,295 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
63 2,656 2,387 1,998 1,669 1,295 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
64 2,655 2,386 1,998 1,669 1,295 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
65 2,654 2,385 1,997 1,669 1,295 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
66 2,652 2,384 1,997 1,668 1,295 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
67 2,651 2,383 1,996 1,668 1,294 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
68 2,650 2,382 1,995 1,668 1,294 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
69 2,649 2,382 1,995 1,667 1,294 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
70 2,648 2,381 1,994 1,667 1,294 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
71 2,647 2,380 1,994 1,667 1,294 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
72 2,646 2,379 1,993 1,666 1,293 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
73 2,645 2,379 1,993 1,666 1,293 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
74 2,644 2,378 1,993 1,666 1,293 0,847 0,678 0,527 0,254 0,126
75 2,643 2,377 1,992 1,665 1,293 0,846 0,678 0,527 0,254 0,126
76 2,642 2,376 1,992 1,665 1,293 0,846 0,678 0,527 0,254 0,126
77 2,641 2,376 1,991 1,665 1,293 0,846 0,678 0,527 0,254 0,126
78 2,640 2,375 1,991 1,665 1,292 0,846 0,678 0,527 0,254 0,126
79 2,640 2,374 1,990 1,664 1,292 0,846 0,678 0,527 0,254 0,126
1% 2% 5% 10 % 20 % 40 % 50 % 60 % 80 % 90 %
dk
t0,975 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
80 2,639 2,374 1,990 1,664 1,292 0,846 0,678 0,526 0,254 0,126
81 2,638 2,373 1,990 1,664 1,292 0,846 0,678 0,526 0,254 0,126
82 2,637 2,373 1,989 1,664 1,292 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
83 2,636 2,372 1,989 1,663 1,292 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
84 2,636 2,372 1,989 1,663 1,292 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
85 2,635 2,371 1,988 1,663 1,292 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
86 2,634 2,370 1,988 1,663 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
87 2,634 2,370 1,988 1,663 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
88 2,633 2,369 1,987 1,662 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
89 2,632 2,369 1,987 1,662 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
90 2,632 2,368 1,987 1,662 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
91 2,631 2,368 1,986 1,662 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
92 2,630 2,368 1,986 1,662 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
93 2,630 2,367 1,986 1,661 1,291 0,846 0,677 0,526 0,254 0,126
94 2,629 2,367 1,986 1,661 1,291 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
95 2,629 2,366 1,985 1,661 1,291 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
96 2,628 2,366 1,985 1,661 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
97 2,627 2,365 1,985 1,661 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
98 2,627 2,365 1,984 1,661 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
99 2,626 2,365 1,984 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
100 2,626 2,364 1,984 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
101 2,625 2,364 1,984 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
102 2,625 2,363 1,983 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
103 2,624 2,363 1,983 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
104 2,624 2,363 1,983 1,660 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
105 2,623 2,362 1,983 1,659 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
106 2,623 2,362 1,983 1,659 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
107 2,623 2,362 1,982 1,659 1,290 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
108 2,622 2,361 1,982 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
109 2,622 2,361 1,982 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
110 2,621 2,361 1,982 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
111 2,621 2,360 1,982 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
112 2,620 2,360 1,981 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
113 2,620 2,360 1,981 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
114 2,620 2,360 1,981 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
115 2,619 2,359 1,981 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
116 2,619 2,359 1,981 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
117 2,619 2,359 1,980 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
118 2,618 2,358 1,980 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
119 2,618 2,358 1,980 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
110 2,621 2,361 1,982 1,659 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
120 2,617 2,358 1,980 1,658 1,289 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
130 2,614 2,355 1,978 1,657 1,288 0,844 0,676 0,526 0,254 0,126
140 2,611 2,353 1,977 1,656 1,288 0,844 0,676 0,526 0,254 0,126
150 2,609 2,351 1,976 1,655 1,287 0,844 0,676 0,526 0,254 0,126
1% 2% 5% 10 % 20 % 40 % 50 % 60 % 80 % 90 %
dk
t0,975 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
160 2,607 2,350 1,975 1,654 1,287 0,844 0,676 0,525 0,254 0,126
170 2,605 2,348 1,974 1,654 1,287 0,844 0,676 0,525 0,254 0,126
180 2,603 2,347 1,973 1,653 1,286 0,844 0,676 0,525 0,254 0,126
190 2,602 2,346 1,973 1,653 1,286 0,844 0,676 0,525 0,254 0,126
200 2,601 2,345 1,972 1,653 1,286 0,843 0,676 0,525 0,254 0,126
250 2,696 2,341 1,969 1,651 1,285 0,843 0,675 0,525 0,254 0,126
300 2,692 2,339 1,968 1,650 1,284 0,843 0,675 0,525 0,254 0,126
350 2,690 2,337 1,967 1,649 1,284 0,843 0,675 0,525 0,254 0,126
400 2,688 2,336 1,966 1,649 1,284 0,843 0,675 0,525 0,254 0,126
450 2,687 2,335 1,965 1,648 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
500 2,686 2,334 1,965 1,648 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
550 2,685 2,333 1,964 1,648 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
600 2,684 2,333 1,964 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
650 2,683 2,332 1,964 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
700 2,683 2,332 1,963 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
750 2,682 2,331 1,963 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
800 2,682 2,331 1,963 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
850 2,682 2,331 1,963 1,647 1,283 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
900 2,681 2,330 1,963 1,647 1,282 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
950 2,681 2,330 1,962 1,646 1,282 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
1000 2,681 2,330 1,962 1,646 1,282 0,842 0,675 0,525 0,253 0,126
2000 2,678 2,328 1,961 1,646 1,282 0,842 0,675 0,524 0,253 0,126
3000 2,677 2,328 1,961 1,645 1,282 0,842 0,675 0,524 0,253 0,126
4000 2,677 2,327 1,961 1,645 1,282 0,842 0,675 0,524 0,253 0,126
5000 2,677 2,327 1,960 1,645 1,282 0,842 0,675 0,524 0,253 0,126
2,576 2,326 1,960 1,645 1,282 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126
Lampiran I.2 Tabel Chi Kuadrat
LAMPIRAN J
SURAT-SURAT
RIWAYAT HIDUP