SKRIPSI
Oleh
LENI APRIYANTI
NIM. 41032151191021
Dibuat di : Bandung
Pada Tanggal : 02 Februari 2023
Yang Menyatakan
LENI APRIYANTI
NIM. 41032151191021
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Efforts and courage are not enough without purpose and direction”
-John F. Kennedy-
“Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa adanya tujuan dan arah perencanaan”
-John F. Kennedy
Alhamdulillah, dengan ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan izin
rahmatNya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Saya
persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku, Bapak Bejo Slamet dan Ibu Eni
Suhaeni serta almarhum kakek Alm. Kandil Suhandi yang telah memberikan kasih
sayang, mendidik dengan ikhlas, sabar, dan selalu mendoakan untuk kebaikanku.
iv
ABSTRAK
(Leni Apriyanti, 2023). “Pengembangan Modul Ajar Sistem Persamaan Linear
Berbasis Project-Based Learning terkait Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa”
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa dan rendahnya kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa pada materi sistem persamaan linear. Hal ini menjadi alasan utama
perlunya pengembangan modul ajar sistem persamaan linear terkait kemampuan
pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan dari modul ajar yang dikembangkan. Metode penelitian
ini adalah Design Research dengan model Plomp. Sumber data pada penelitian ini
adalah validator ahli dan mahasiswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
yaitu lembar validasi ahli, lembar angket kepraktisan, dan lembar asesmen formatif
yang terdiri dari tes kemampuan pemecahan masalah, angket afektif, onservasi ranah
afektif dan ranah psikomotor. Data dianalisis menggunakan persentase yang
diinterpretasikan sesuai kualifikasinya. Berdasarkan hasil analisis dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan valid, praktis dan sangat efektif.
Disarankan modul ajar yang dikembangkan dapat menjadi salah satu alternatif
perangkat ajar pada mata kuliah Aljabar Matriks, dan Vektor, serta dilakukan
penelitian lanjutan agar diperoleh modul ajar yang berkualitas dan bersifat umum.
Kata kunci: Pengembangan Modul Ajar, Sistem Persamaan Linier, Project-Based
Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhammad SAW, keluarga, para
sahabat, serta kepada umatnya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika di Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara.
Judul dari skripsi ini yaitu “Pengembangan Modul Ajar Sistem Persamaan Linear
Berbasis Project-Based Learning Terkait Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa”.
1. Bapak Dr. KH. Achmad Saefurridjal, M.Ag selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara
2. Bapak Dr. Usep Kosasih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
Nusantara.
3. Ibu Yayu Laila Sulastri, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1 yang penuh
kesabaran dalam memberikan bimbingan, waktu, ilmu, motivasi, nasehat
dalam membimbing penulis selama ini.
4. Ibu Deti Ahmatika, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2 yang penuh kesabaran
dalam memberikan bimbingan, waktu, ilmu, motivasi, nasehat dalam
membimbing penulis selama ini.
5. Ibu Dr. Dinny Mardiana, M.Si., selaku Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Islam Nusantara yang telah meluangkan waktunya
serta kesediannya dalam memberikan masukan sebagai validator ahli media
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Iden Rainal Ihsan, M.Pd. selaku Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Samudra yang telah meluangkan waktunya serta
kesediannya dalam memberikan masukan sebagai validator ahli materi dalam
penyelesaian skripsi ini.
vi
7. Bapak Samnur Saputra, M.Pd. selaku Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Islam Nusantara yang telah meluangkan waktunya
serta kesediannya dalam memberikan masukan sebagai validator ahli materi
dan ahli media dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Ibu Dr. Rianti Cahyani M.P. selaku Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Islam Nusantara yang telah meluangkan waktunya
serta kesediannya dalam memberikan masukan sebagai validator ahli media
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam
Nusantara yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan serta bimbingan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
10. Dua puluh tiga orang mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Aljabar Matriks
dan Vektor dan bersedia sebagai partisipan dalam implementasi modul ajar.
11. Kedua orang tua terkasih, Bapak Bejo Slamet dan Ibu Eni Suhaeni yang
senantiasa memberikan doa terbaik serta dukungan baik secara moril maupun
materil kepada penulis.
12. Teman-teman angkatan 2019 Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Islam Nusantara atas pengalaman belajar baik di kelas maupun di
luar kelas.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan baik dari segi tata bahasa, penulisan maupun lain sebagainya. Maka dari
itu penulis sangat berterima kasih apabila ada masukan berupa kritik maupun saran
yang sifatnya membangun. Akhirnya atas izin dan ridhaNya penulis ingin
mengucapkan rasa syukur, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik untuk penulis
maupun pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI ......................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
F. Definisi Operasional ................................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Teori Belajar............................................................................................. 7
B. Pembelajaran Matematika ....................................................................... 8
C. Modul Ajar ............................................................................................... 9
D. Model Pembelajaran Project-Based Learning ...................................... 10
E. Sistem Persamaan Linear ........................................................................ 13
F. Kemampuan Pemecahan Masalah .......................................................... 17
G. Design Research ...................................................................................... 18
H. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 19
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 21
A. Pendekatan Penelitian .............................................................................. 21
B. Metode Penelitian .................................................................................... 21
C. Sumber Data ............................................................................................. 23
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 23
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 24
F. Teknik Pengolahan Data.......................................................................... 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 41
A. Hasil .......................................................................................................... 41
B. Pembahasan .............................................................................................. 56
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar validasi oleh Ahli Media ...................................... 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar validasi oleh Ahli Materi ..................................... 25
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Angket Kepraktisan.............................................. 26
Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............................. 26
Tabel 3.5 Lembar validasi Tes Soal Evaluasi .................................................. 28
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Ranah Afektif ........................................................ 29
Tabel 3.7 Kisi-kisi Observasi Ranah Afektif.................................................... 31
Tabel 3.8 Kisi-kisi Observasi Ranah Psikomotor ............................................ 32
Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Lembar validasi ............................................. 34
Tabel 3.10 Kategori Kevalidan Lembar validasi................................................ 34
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kepraktisan ..................................................... 35
Tabel 3.12 Kriteria Kepraktisan Modul .............................................................. 35
Tabel 3.13 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah ................. 36
Tabel 3.14 Kriteria Ketuntasan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah . 40
Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Angket dan Observasi Afektif ............................ 40
Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Observasi Psikomotor ......................................... 40
Tabel 3.17 Pedoman Penilaian Keefektifan........................................................ 40
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media ................................................................ 44
Tabel 4.2 Saran Perbaikan dari Ahli Media dan Hasil Revisi ......................... 45
Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................ 46
Tabel 4.4 Saran Perbaikan dari Ahli Materi dan Hasil Revisi ........................ 46
Tabel 4.5 Hasil Validasi Soal Tes Evaluasi ...................................................... 49
Tabel 4.6 Saran Perbaikan dari Validator Soal Tes Evaluasi .......................... 50
Tabel 4.7 Hasil Kepraktisan Modul Ajar .......................................................... 51
Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................... 52
Tabel 4.9 Hasil Angket Ranah Afektif ............................................................. 53
Tabel 4.10 Hasil Observasi Ranah Afektif ......................................................... 54
Tabel 4.11 Hasil Observasi Ranah Psikomotor .................................................. 55
Tabel 4.12 Hasil Keefektifan Keseluruhan ......................................................... 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian Dimodifikasi dari Plomp ......... 21
Gambar 4.1 Halaman Sampul dan Daftar Isi Modul ....................................... 44
Gambar 4.2 Revisi Halaman Sampul dan Daftar Isi Modul ............................ 51
Gambar 4.3 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 1 Bagian a . 59
Gambar 4.4 Pengerjaan Soal Nomor 1 Bagian a Oleh M1 .............................. 59
Gambar 4.5 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 1 Bagian b. 60
Gambar 4.6 Pengerjaan Soal Nomor 1 Bagian b Oleh M8.............................. 60
Gambar 4.7 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 1 Bagian c . 61
Gambar 4.8 Pengerjaan Soal Nomor 1 Bagian c Oleh M5 .............................. 61
Gambar 4.9 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 2 ................ 62
Gambar 4.10 Pengerjaan Soal Nomor 2 Oleh M8.............................................. 62
Gambar 4.11 Pengerjaan Soal Nomor 2 Oleh M9.............................................. 63
Gambar 4.12 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 3 ................ 63
Gambar 4.13 Pengerjaan Soal Nomor 3 Oleh M9.............................................. 64
Gambar 4.14 Pengerjaan Soal Nomor 3 Oleh M6.............................................. 64
Gambar 4.15 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 4 ................ 65
Gambar 4.16 Pengerjaan Soal Nomor 4 Oleh M4.............................................. 65
Gambar 4.17 Pengerjaan Soal Nomor 4 Oleh M6.............................................. 66
Gambar 4.18 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 5 Bagian a . 66
Gambar 4.19 Pengerjaan Soal Nomor 5 Bagian a Oleh M5 .............................. 67
Gambar 4.20 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor 5 Bagian b. 67
Gambar 4.21 Pengerjaan Soal Nomor 5 Bagian b Oleh M2.............................. 68
x
DAFTAR LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENELITIAN ...................................................................... 77
1. Penyusunan Modul Ajar ............................................................................... 77
2. Revisi Modul Ajar ........................................................................................ 77
3. Instrumen Kevalidan Ahli Media ................................................................. 77
4. Instrumen Kevalidan Ahli Materi ................................................................ 78
5. Instrumen Kevalidan Soal Tes ..................................................................... 78
6. Instrumen Kepraktisan .................................................................................. 78
7. Soal Tes ......................................................................................................... 79
8. Lembar Angket Afektif ................................................................................ 79
9. Lembar Observasi Afektif ............................................................................ 79
10. Lembar Observasi Psikomotor .................................................................... 80
B. LAMPIRAN HASIL ..................................................................................... 80
1. Hasil Validasi Ahli Media ............................................................................ 80
2. Hasil Validasi Ahli Materi ........................................................................... 80
3. Hasil Validasi Soal Tes................................................................................. 81
4. Hasil Penilaian Kepraktisan ......................................................................... 81
5. Hasil Soal Tes................................................................................................ 81
6. Hasil Angket Afektif ..................................................................................... 82
7. Hasil Observasi Afektif ................................................................................ 82
8. Hasil Observasi Psikomotor ......................................................................... 82
C. DOKUMEN PENUNJANG PENELITIAN .............................................. 82
1. Dokumentasi.................................................................................................. 82
2. Surat Izin Penelitian ...................................................................................... 83
3. Surat Balasan Penelitian ............................................................................... 84
4. SK Bimbingan ............................................................................................... 85
5. Kartu Bimbingan ........................................................................................... 86
D. DOKUMEN LAIN-LAIN............................................................................. 88
Riwayat Hidup .................................................................................................... 88
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah-masalah pendidikan di Indonesia yang muncul akibat pandemi Covid-
19 dua tahun terakhir salah satunya perubahan sistem pendidikan secara mendadak
seperti diberlakukannya pembelajaran jarak jauh. Pada pembelajaran jarak jauh hasil
belajar peserta didik tidak maksimal akibat hilangnya pembelajaran (learning loss)
Mauliyda, et.al (2021). Melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan
kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, Kemendikbudristek resmi
meluncurkan paradigma pembelajaran baru pada kurikulum merdeka sebagai upaya
penyempurnaan kurikulum dalam mengatasi learning loss.
Pada pembelajaran paradigma baru pendidik diwajibkan memiliki perangkat
ajar. Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan pada paradigma
pembelajaran baru. Modul ajar merupakan salah satu perangkat pembelajaran
didasarkan pada kurikulum yang diterapkan dengan tujuan untuk menggapai standar
kompetensi yang telah diterapkan (Nurdyansyah, 2018). Pada kurikulum merdeka
belajar idealnya pendidik perlu menyusun modul ajar secara maksimal (Maulida,
2022).
Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (2022) menjelaskan bahwa
prinsip-prinsip projek penguatan profil Pancasila pada paradigma pembelajaran baru
harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip projek penguatan profil
pancasila yaitu: holistik, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik. Kerangka
berpikir holistik mendorong kita dalam mengkaji sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasar kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata kehidupan sehari-hari.
Pada pelaksanaan pembelajaran, kemampuan berpikir tingkat tinggi dibutuhkan
agar peserta didik dapat terbiasa dalam memecahkan masalah dan mampu membuat
solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi menumbuhkan kerangka berfikir holistik dan kontekstual. Berpikir tingkat
tinggi merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja
1
2
namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung di antaranya untuk mampu
memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis,
mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan
produktif (Ernawati, 2017). Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu
ranah berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi salah satunya
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dimiliki
secara langsung melainkan diperoleh melalui latihan (Astuti, 2018).
Masalah yang ditemukan di lapangan terkait kemampuan pemecahan masalah
melalui tes diagnostik kognitif mahasiswa pendidikan matematika terkait dengan
materi Sistem Persamaan Linear yang sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan
masalah yaitu perolehan rata-rata skor hanya 36,8 dari skor maksimum 100. Hal ini
menunjukkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada materi Sistem
Persamaan Linear rendah, sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi juga masih
tergolong rendah.
Hasil yang ditemukan di lapangan mengenai perangkat ajar yang penelti peroleh
melalui wawancara dan analisis dokumen di Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Islam Nusantara, sub-capaian pembelajaran mahasiswa pada pokok
bahasan sistem persamaan linear mata kuliah aljabar, matriks, dan vektor masih belum
tercapai. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai ujian tengah semester
yang mengujikan pokok bahasan tersebut pada dua angkatan terakhir yaitu 56,68 dari
100 dengan kategori kurang sesuai dengan panduan penilaian litera. Rata-rata nilai
ujian tersebut mengalami penurunan hasil belajar dari dua angkatan sebelumnya
karena dalam proses pembelajarannya daring akibat pandemi dan menggunakan
perangkat pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan. Dosen pengampu mata
kuliah aljabar, matriks, dan vektor mengungkapkan dibutuhkan modul ajar dengan
model pembelajaran yang tepat untuk menunjang tercapainya capaian perkuliahan
mata kuliah tersebut.
Mahasiswa perlu dilatih kemampuan pemecahan masalahnya agar terbiasa
menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya yang semakin kompleks,
bukan hanya pada masalah dalam matematika itu sendiri tetapi juga masalah-masalah
dalam kehidupan sehari hari. Mahasiswa perlu dilatih dalam menyelesaikan soal-soal
pemecahan masalah, karena mampu membuat mahasiswa melakukan proses berpikir
3
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka terdapat pembatasan
masalah dalam penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini peneliti membatasi
beberapa masalah yang akan diteliti yakni:
1. Modul ajar yang dikembangkan sesuai dengan pembelajaran paradigma baru 2021.
2. Modul ajar digunakan sebagai perangkat pembelajaran pada perkuliahan mata
kuliah Aljabar, Matriks, dan Vektor
3. Materi pembelajaran yang dikembangkan pada modul ajar ini adalah materi Sistem
Persamaan Linear
4. Sub materi pembelajaran yang dikembangkan pada modul ajar ini adalah Sitem
Persamaan Linear, Metode Eliminasi Gauss, Metode Eliminasi Gauss-Jordan, dan
Sistem Persamaan Linear Homogen
5. Penelitian ini terkait dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara
6. Penelitian ini menggunakan metode Design Research dengan Model Plomp
7. Penelitian ini untuk melihat kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada tes
evaluasi setelah modul ajar diterapkan
8. Capaian dari pengembangan modul ini yaitu mahasiswa dapat menyelesaikan
model matematika dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi Sistem
Persamaan Linear
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui kevalidan modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-Based
Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
2. Mengetahui kepraktisan modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-
Based Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
3. Mengetahui keefektifan modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-
Based Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa, modul ajar dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi
sistem persamaan linear, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah pada
5
materi sistem persamaan linear, dan belajar mandiri dengan bantuan bahan bacaan
bagi mahasiswa yang terdapat pada modul ajar.
2. Bagi Dosen, modul ajar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif perangkat
pembelajaran pada mata kuliah Aljabar, Matriks, dan Vektor, serta diharapkan
mampu membantu kegiatan perkuliahan agar mewujudkan perkuliahan
matematika yang berpusat kepada mahasiswa.
3. Bagi Kampus, modul ajar dapat menjadi tambahan bahan rujukan atau referensi
perkuliahan yang dapat digunakan dosen dan mahasiswa.
4. Bagi Peneliti, menambahnya pengetahuan dan pengalaman pengembangan modul
ajar materi Sistem Persamaan Linear serta meningkatkan kemampuan pembuatan
modul ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah tafsir terhadap judul dari penelitian yang akan dilakukan,
maka dianggap perlu untuk diuraikan beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1. Modul ajar
Modul ajar adalah perangkat ajar untuk meningkatkan kualitas dalam
pembelajaran yang berperan baik bagi guru, siswa, dan pembelajaran (Maulida, 2022).
2. Sistem Persamaan Linear
Secara umum, sistem persamaan linear dari 𝑚 persamaan dengan 𝑛 variabel yang
diketahui dapat ditulis sebagai:
7
8
gagasan baru dari pemahaman yang diketahui sebelumnya sehingga modul ajar
ini melibatkan aspek kognitif dan aspek efektif peserta didik.
B. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir
dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara
pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan
untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki
dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Siswa diberi pengalaman
menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan
informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-
model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-
soal uraian matematika lainnya.
National Council of Teachers of Mathematics (Miasari, 2018)
merekomendasikan empat prinsip pembelajaran matematika, yaitu: 1). Matematika
sebagai pemecahan masalah; 2) Matematika sebagai penalaran; 3) Matematika sebagai
komunikasi; dan 4) Matematika sebagai hubungan. Matematika perlu diberikan
kepada siswa untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan menurut Depdikpnas (Mardhiyanrecea & Sejati, 2016)
menyebutkan pemberian mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan
mengaplikasi konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk menjelaskan keadaan/masalah.
9
1. Informasi umum yang terdiri dari: 1) identitas penulis modul; 2) sarana dan
prasarana;3) target peserta didik; dan 4) relevansi topik projek.
2. Komponen inti yang terdiri dari: 1) deskripsi singkat projek; 2) dimensi dan sub-
elemen dari profil pelajar pancasila yang berkaitan; 3) tujuan spesifik untuk fase
tersebut; 4) alur kegiatan projek secara umum; 5) asesmen; 6) pertanyaan
pemantik; 7) pengayaan dan remedial; dan 8) refleksi peserta didik dan pendidik.
3. Lampiran yang terdiri dari: 1) lembar kerja peserta didik; 2) bahan bacaan pendidik
dan peserta didik; 3) glosarium: dan 4) daftar pustaka.
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan pada tahun 2021 menjelaskan
komponen modul ajar berbasis Project-Based Learning tersebut tidak wajib tercantum
seluruhnya pada modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik dapat
menyesuaikan komponen dengan kebutuhan pembelajaran masing-masing.
Langkah persiapan modul ajar berbasis Project-Based Learning yang tercantum
dalam buku panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila tahun
2022 oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan yaitu:
1. Mengidentifikasi dan memetakan kondisi serta kebutuhan peserta didik
2. Menentukan perancangan modul berdasarkan tahap kesiapan satuan pendidikan
3. Mengadaptasi modul yang sudah tersedia atau merancang modul secara mandiri
4. Mengidentifikasi, memodifikasi, dan menyelesaikan modul jika mengadaptasi
modul yang sudah tersedia
5. Menyusun tujuan, merancang asesmen, dan mengembangkan aktivitas jika
merancang modul secara madiri
D. Model Project-Based Learning
Model merupakan representasi dari tiga dimensi dari objek riil. model
pembelajaran adalah salah satu perangkat ajar atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Project-Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan
kebebasan kepada mahasiswa untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan
projek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat
dipresentasikan kepada orang lain. Project-Based Learning merupakan sebuah metode
pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti
Amerika Serikat. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Project-Based Learning
11
2𝑥1 + 3𝑥2 − 𝑥3 = 5
{
3𝑥1 + 4𝑥2 + 2𝑥3 = 17
Sistem persamaan linear dapat disajikan dalam bentuk matriks yang diperbesar.
Operasi aljabar yang dilakukan pada sistem persamaan linear dapat juga digunakan
pada matriks yang diperbesar. Operasi tersebut dinamakan operasi baris elementer.
Operasi baris elementer adalah operasi yang dilakukan pada baris matriks. Operasi
baris elementer yaitu:
a. Kalikan sebuah oleh konstanta bukan nol.
b. Tukar dua baris.
c. Kalikan sebuah konstanta ke-1 baris dan tambahkan ke baris lainnya.
Penerapan operasi baris elementer dalam menyelesaikan sistem persamaan linear
dilakukan untuk memperoleh matriks eselon baris dari matriks yang diperbesar. Suatu
matriks disebut matriks eselon baris jika memenuhi: 1) jika sebuah baris terdiri dari
seluruhnya nol maka bilangan tak nol pertama di dalam baris tersebut adalah 1 yang
disebut 1 utama; 2) Jika ada baris yang seluruhnya nol maka semua baris itu
dikumpulkan pada bagian matriks; dan 3) di dalam dua baris berurutan yang tidak
seluruhnya nol maka 1 utama pada baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh ke kanan
dari 1 utama pada baris sebelumnya.
2. Metode Penyelesaian Sistem persamaan linear dengan Eliminasi Gauss dan Eliminasi
Gauss-Jordan
Sistem persamaan linear dapat dinyatakan dalam bentuk matriks yang
diperbesar. Operasi baris elementer dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear melalui matriks yang diperbesar. Terdapat dua metode yang
menggunakan operasi baris elementer dalam menyelesaikan sistem persamaan linear,
yaitu eliminasi Gauss dan eliminasi Gauss-Jordan.
a. Eliminasi Gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dapat diperoleh dengan melakukan
operasi baris elementer terhadap matriks yang diperbesar atau lengkap menjadi
matriks eselon baris. Metode mendapatkan penyelesaian seperti itu disebut
Eliminasi Gauss.
b. Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi Gauss Jordan adalah prosedur mereduksi matriks dalam bentuk eselon
baris tereduksi titik prosedur ini terdiri dari dua bagian, pertama tahap maju nol muncul
di bawah satu utama, dan kedua tahap mundur nol muncul di atas satu utama.
16
Bentuk eselon baris tereduksi adalah sebuah bentuk matriks eselon baris yang
lebih disederhanakan dengan tujuan agar lebih mudah dalam pencarian penyelesaian
dari suatu sistem persamaan linear. Agar suatu matriks dapat menjadi bentuk eselon
baris tereduksi suatu matriks harus memenuhi sifat-sifat berikut:
1) Jika suatu baris seluruhnya tidak mengandung 0, maka bagian pertama yang bukan
nol pada baris adalah 1 yang disebut 1 utama.
2) Jika ada baris yang seluruhnya nol maka semua baris itu dikumpulkan pada baris
paling bawah matriks.
3) Jika terdapat 2 baris berturut-turut yang semuanya tidak mengandung 0, maka 1
utama pada baris bawah letaknya harus lebih jauh ke kanan daripada 1 utama pada
baris atas.
4) Setiap kolom yang mengandung satu utama maka elemen-elemen lain selain satu
utama bernilai nol.
3. Sistem Persamaan Linear Homogen
Sistem persamaan linear homogen memiliki penyelesaian, maka hanya ada dua
kemungkinan untuk penyelesaiannya yaitu:
Design Research memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mendesain suatu
intervensi berupa program, produk atau proses untuk menjawab permasalahan
pendidikan yang kompleks. Tujuan ini lebih menitik beratkan kepada kepraktisan
produk atau penggunaan produk secara publik. Kedua, untuk memberikan wawasan
tentang prinsip-prinsip desain yang meliputi tujuan, kata kunci, arahan, implementasi,
dan argument/bukti secara teori maupun empiris.
19
ditinjau dari hasil pre tes dan post tes. Hasil pengembangan dalam penelitian ini adalah
produk modul pembelajaran mata kuliah trigonometri yang valid, praktis, efektif, dan
layak digunakan untuk mahasiswa pendidikan matematika.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sofyan, et.al (2021) dengan judul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berbasis
Model Project-Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan
keefektifan perangkat ajar yang dikemvbangkan. Hasil dari penelitian ini adalah
perangkat pembelajaran yang valid dan efektif.
Berdasarkan literatur-literatur tersebut, penelitian ini memiliki fokus penelitian
yang sama yaitu pengembangan modul. Perbedaannya modul yang dikembangkan
merupakan perangkat ajar pada paradigma pembelajaran baru (Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, 2021) yaitu modul ajar berbasis Project Based
Learning. Topik modul ajar ini yaitu sistem persamaan linear. Penelitian ini dikaitkan
dengan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pendidikan matematika, sehingga
modul ajar yang dikembangkan merupakan modul ajar sistem persamaan linear
berbasis Project-Based Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul ajar sistem
persamaan linear berbasis Project-Based Learning terkait kemampuan pemecahan
masalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh karena itu,
pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
landasan filsafat postpositivisme. Pendekatan ini menggunakan teknik pengumpulan
data gabungan yaitu data kualitatif dan data kuantitatiff Sugiyono (Abdussamad, et.al
2021).
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Desain Research dengan model Plomp.
Metode Design Research menghasilkan suatu produk dengan mengguji kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan dari produk yang dikembangkan. Produk yang
dikembangkan pada penelitian ini berupa modul ajar sistem persamaan linear berbasis
Project-Based Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.
Prosedur pengembangan modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-
Based Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa menggunakan
model Plomp terdiri dari tiga tahap dapat diuraikan untuk setiap tahapannya, sebagai
berikut:
Preliminary Prototyping Phase Assessment Phase
Research Phase (tahap (tahap penilaian)
(tahap penelitian pengembangan)
awal) Bertujuan untuk
Divalidasi oleh tiga mengetahui tingkat
1. Studi ahli yaitu: kepraktisan dan
Literatur 1. Ahli Media tingkat keefektifan
2. Analisis 2. Ahli Materi modul ajar. Penilaian
Kebutuhan 3. Ahli Soal Tes keefektifan melalui
3. Analisis Evaluasi tes kognitif, angket
Konteks Sehingga afektif, observasi
menghasilkan afektif, dan observasi
produk yang valid. psikomotor.
21
22
validasi ahli media, angket validasi ahli materi, dan angket validasi soal tes evaluasi.
Angket diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan ahli tes soal evaluasi. Selain itu,
angket digunakan untuk memberikan penilaian afektif psikomotor, dan refleksi dosen
serta mahasiswa yang terdiri dari angket penilaian diri mahasiswa, angket psikomotor,
angket refleksi dosen, dan angket refleksi mahasiswa.
2. Tes
Tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan modul ajar yang
dikembangkan. Penyusunan soal tes evaluasi yang diberikan adalah tes kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa pada Materi Sistem Persamaan Linear. Tes diberikan
kepada mahasiswa semester satu pendidikan matematika Universitas Islam Nusantara
yang mengontrak mata kuliah aljabar matriks vektor dan mengikuti pertemuan ke-
sembilan dan ke-sepuluh.
3. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini bertujuan untuk mengambil gambar pada proses
penerapan modul ajar yang dikembangkan dan untuk mengambil gambar hasil
pengisisan lembar kerja mahasiswa serta tes evaluasi. Alat yang digunakan pada
dokumentasi ini yaitu kamera smartphone.
4. Observasi
Observasi pada penelitian ini digunakan untuk melakukan proses penilaian
afektif dan psikomotor mahasiswa pada proses penerapan modul ajar pada perkuliahan
aljabar matriks dan vektor. Observasi diisi oleh observer yang terdiri dari tiga orang
mahasiswa tingkat akhir yang membentuk tim teaching bersama peneliti.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar validasi Ahli
Lembar validasi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan revisi modul ajar
sistem persamaan linear berbasis Project-Based Learning terkait kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa. Lembar validasi ini ditujukan kepada dosen program
studi Pendidikan Matematika sebagai validator. Lembar validasi ini bertujuan untuk
mengetahui kevalidan modul ajar dalam proses pembelajaran. Pada lembar validasi ini
peneliti menggunakan skala bertingkat dengan empat kategori penilaian yaitu: 4
25
Sangat Sesuai (SS), 3 Sesuai (S), 2 Tidak Sesuai (TS), dan 1 Sangat Tidak Sesuai
(STS).
Lembar validasi ini akan ditujukan kepada validator ahli media, ahli materi, dan
ahli soal tes yaitu dosen program studi Pendidikan Matematika. Berikut merupakan
kisi-kisi lembar validasi modul ajar yang dikembangkan.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar validasi oleh Ahli Media
Jumlah Butir
No Aspek Penilaian Indikator Penilaian
Instrumen
1 Ukuran modul Ukuran fisik modul 2
2 Desain kulit modul Tata letak sampil modul 2
Huruf yang digunakan menarik dan 3
mudah dibaca
Ilustrasi Sampul Modul 2
3 Desain isi modul Konsisten tata letak 4
Kelengkapan unsur tata letak 2
Tata letak mempererat pemahaman 2
Tifografi kemudahan membaca 5
Tifografi memudahkan pemahaman 2
Ilustrasi isi 3
Jumlah 23
Sumber: Diadaptasi dari standar penilaian buku teks oleh BSNP
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar validasi oleh Ahli Materi
Jumlah butir
No Aspek Penilaian Indikator
Instrumen
1 Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan Capaian 3
Pembelajaran
Keakuratan materi 9
Pendukung materi 5
Kemuktahiran materi 3
2 Penyajian Teknik penyajian 2
Pendukung penyajian 8
Penyajian pembelajaran 2
Kelengkapan penyajian 3
3 Kebahasaan Lugas 3
Komunikatif 2
Dialogis dan interaktif 2
Kesesuaian dengan tingkat 2
perkembangan mahasiswa
Ketentuan dan ketepatan pola piker 2
Penggunaan istilah, simbol, atau 2
ikon
Jumlah 48
Sumber: Diadaptasi dari standar penilaian buku teks oleh BSNP
26
Indikator
Nomor
Capaian Tujuan Kemampuan
Materi
Perkuliahan Pembelajaran Pemecahan Soal
Masalah
Eliminasi Dapat menggunakan Kemampuan untuk
Gauss dan metode eliminasi mengidentifikasi
Eleminasi Gauss dalam elemen terpenting 1b
Gauss menyelesaikan dan memilih
Jordan sistem persamaan prosedur yang benar
linear Kemampuan untuk
mengetahui hal yang 1c
tidak berkaitan
Dapat menggunakan Kemampuan untuk
metode Gauss-Jordan berganti metoda
dalam menyelesaikan yang telah diketahui 2
sistem persamaan
linear
Dapat menentukan Kemampuan untuk
Memahami 3
matriks yang menaksir dan
Sistem
diperbesar dari sistem msenganalisa
persamaan
persamaan linear Kemampuan
linear
homogen mengerti konsep dan
homogen
Dapat menggunakan istilah matematika
dengan
metode eliminasi 4
Eliminasi
Gauss-Jordan dalam
Gauss
menyelesaikan sistem
Jordan
persamaan linear
homogen
Dapat Kemampuan untuk
mengidentifikasi ciri- mencatat kesamaan,
ciri penyelesaian perbedaan, dan
sistem persamaan analogi 5a
linear berdasarkan
bentuk matriks yang
diperbesar
Dapat menentukan Kemampuan untuk
kategori hasilmemperumum
pemecahan sistem berdasarkan
persamaan linearbeberapa contoh / 5b
homogen. kemampuan untuk
melakukan
generalisasi
Soal tes evaluasi oleh para ahli yaitu dosen pengampu mata kuliah Aljabar
Matriks dan Vektor serta Dosen pendidikan matematika. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kevalidan soal agar terfokus pada kesesuaian soal uraian dengan teori
28
sebenarnya. Instrumen kevalidan soal tes evaluasi pada penelitian ini menggunakan
instrumen kevalidan menurut Kunandar (2014: 237) yaitu:
Tabel 3.5 Lembar validasi Tes Soal Evaluasi
No Aspek Komponen Penilaian
1 Soal sesuai dengan indikator 1. Kisi-kisi soal sesuai dengan indikator
kemampuan pemecahan masalah dan
tujuan pembelajaran pada rencana
perkuliahan semester (RPS)
2. Soal sesuai dengan indikator dalam
kisi-kisi penyusunan soal
2 Isi materi sesuai dengan tujuan 3. Indikator yang diujikan sudah dipilih
pengukuran sesuai dengan urgensi, kontimuitas,
relevansi, dan keterpakaian
3 Rumusan kalimat soal atau 4. Pokok soal tidak mengarah ke
pertanyaan harus jawaban yang benar
menggunakan kata tanya atau 5. Pokok soal dirumuskan dengan jelas
perintah yang menuntut dan tegas
jawaban terurai
4 Batasan pertanyaan dan 6. Alternatif jawaban sudah sesuai
jawaban yang diharapkan jelas dengan indikator soal
5 Isi materi yang ditanyakan 7. Alternatif jawaban sudah sesuai
sudah sesuai dengan mata dengan tingkat pemahaman
kuliah Aljabar, Matriks, dan mahasiswa
Vektor
6 Ada pedoman penskoran 8. Skor yang diberikan sesuai dengan
ketentuan pedoman penskoran
berdasarkan kekomplek-sitasan dan
kesukaran materi
9. Kejelasan petunjuk pedoman
penskoran soal
7 Tabel, gambar, grafik, atau 10. Stimulus soal dinyatakan dengan
yang sejenisnya disajikan jelas dan berfungsi dengan baik
dengan jelas dan terbaca
8 Rumusan soal tidak 11. Butir soal tidak bergantung kepada
mengandung kata-kata yang jawaban soal sebelumnya
dapat menyinggung soal
sebelumnya
9 Ada petunjuk yang jelas 12. Kejelasan petunjuk umum yang
tentang cara mengerjakan soal diberikan untuk memudahkan
pemahaman siswa dalam pengerjaan
10 Butiran soal menggunakan 13. Menggunakan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang baik dengan baik dan benar
dan benar
11 Rumusan soal komunikatif 14. Menggunakan bahasa yang
komunikatif
29
Jumlah Butir
Aspek Afektif Pernyataan
Positif Negatif
Valuing (A3, Saya menerima keputusan dalam
Penghargaan) pemilihan langkah-langkah penyelesaian 1
sistem persamaan linier.
Saya meremehkan pendapat teman saya
1
pada kegiatan diskusi.
Saya menganggap ide-ide yang muncul
tentang pemilihan langkah-langkah
1
penyelesaian sistem persamaan linier
adalah sama.
Saya sepakat dengan keputusan yang
1
diambil kelompok.
Organization Saya tidak mengerjakan Tes Formatif
1
(A4, Sistem persamaan linier.
Pengorganisasian) Saya merumuskan masalah penyelesaian
1
sistem persamaan linier agar lebih tepat.
Saya tidak menyusun alur pengerjaan
1
masalah sistem persamaan linier.
Saya selalu mengkolaborasikan gagasan
teman saya dengan gagasan teman lain atau
1
saya sendiri tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah.
Characterization Saya mengacuhkan pendapat teman saya
(A5, tentang langkah-langkah penyelesaian 1
Karakterisasi) sistem persamaan linier.
Saya selalu melibatkan diri dalam
1
berdiskusi.
Saya tidak membuktikan gagasan yang
saya usulkan tentang langkah-langkah 1
eliminasi Gauss-Jordan.
Jumlah 9 10
Sumber: Diadaptasi dari panduan pengembangan perangkat penilaian afektif oleh
BSNP (Amri, 2016)
c. Observasi Ranah Afektif
Observasi ranah afektif bertujuan untuk mengobservasi proses perkuliahan yang
menggunakan modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-Based Learning
terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dan untuk mengetahui keefektifan
modul ajar. Aspek penilaian pada observasi ranah afektif sesuai dengan panduan
pengembangan perangkat penilaian afektif yang diterbitkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan.
31
Aspek Penilaian
Pernyataan Jumlah
Afektif
Mempertimbangkan metode-metode
penyelesaian sistem persamaan linier dalam
menyelesaikan masalah harga barang.
Characterization Melibatkan diri dalam berdiskusi tentang
(A5. Karakterisasi) projek sistem persamaan linier
2
Membuktikan metode penyelesaian sistem
persamaan linier yang efektif dan efisien.
Jumlah 18
Sumber: Diadaptasi dari panduan pengembangan perangkat penilaian afektif oleh
BSNP (Amri, 2016)
d. Observasi Psikomotor
Observasi ranah psikomotor bertujuan untuk mengobservasi keterampilan
mahasiswa selama mengikuti perkuliahan yang menggunakan modul ajar sistem
persamaan linear berbasis Project-Based Learning terkait kemampuan pemecahan
masalah mahasiswa dan untuk mengetahui keefektifan modul ajar.
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Observasi Ranah Psikomotor
Kegiatan Aspek
Kegiatan Jumlah
Pembelajaran Psikomotor
Pertanyaan Meniru (P1) Mengikuti alur kegiatan diskusi
mendasar penyelesaian sistem persamaan
linier mengggunakan eliminasi
Gauss-Jordan
Mempersiapkan diri untuk
3
berdiskusi perencanaan projek.
Artikulasi Mengintegrasikan gagasan-
(P4) gagasan yang diperolehnya ketika
dalam membahas penyelesaian
sistem persamaan linier.
Mendesain Projek Manipulasi Membangun kerangka berpikir
(P2) terhadap permasalahan projek.
2
Artikulasi Menggabungkan metode, ide, atau
(P4) pengerjaan anggota kelompok.
Menyusun Jadwal Meniru (P1) Mematuhi kesepakatan yang dibuat
bersama tentang jadwal.
2
Manipulasi Merencanakan penjadwalan tugas
(P2) projek yang diberikan.
Memonitor Manipulasi Menanggapi ide atau gagasan
Perkembangan (P2) temannya ketika berdiskusi dalam
Projek pelaksanaan projek. 4
Presisi (P3) Berkonsentrasi terhadap tugas yang
diberikan pada pelaksanaan projek.
33
Kegiatan Aspek
Kegiatan Jumlah
Pembelajaran Psikomotor
Mencoba selesaian terhadap
beberapa hasil produk prototipe.
Naturalisasi Menghasilkan penyelesaian dari
(P5) permasalahan yang ditemui dalam
pelaksanaan projek.
Menguji Hasil Presisi (P3) Membuat konjektur terhadap
selesaian yang dihasilkan.
Artikulasi Merangkai penjelasan penyelesaian
(P4) yang diperoleh pada pelaksanaan 3
projek.
Naturalisasi Menentukan kesimpulan dari
(P5) beberapa hasil selesaian projek.
Evaluasi Naturalisasi Menyelesaikan tugas yang
Pengalaman (P5) diberikan pada pelaksanaan projek. 1
Belajar
Jumlah 15
Sumber: Diadaptasi dari Taksonomi Psikomotor Dave (Subagis & Setiawan, 2022)
F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil tanggapan, kritik
dan saran dari para ahli serta untuk membahas hasil kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa yang mengalami penerapan pembelajaran dengan modul ajar yang
dikembangkan. Proses pengolahan data meliputi reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi data (kesimpulan).
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah mengetahui hasil angket
validasi, angket kepraktisan, dan penilaian keefektifan dari modul ajar yang
dikembangkan.
a. Analisis Data Lembar validasi Ahli
Data lembar validasi terhadap modul ajar materi sistem persamaan linear terkait
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dilakukan untuk mengetahui kevalidan
produk modul ajar yang dikembangkan. Data diolah dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
34
1) Peneliti melakukan tabulasi data yang diperoleh dari dosen program studi
Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara sebagai validator ahli media
dan ahli materi. Penilaian lembar validasi dilakukan dengan memberikan skor pada
aspek penilaian.
Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Lembar validasi
No Skala Nilai Skor
1 Sangat Baik (SB) 4
2 Baik (B) 3
3 Kurang Baik (KB) 2
4 Sangat Kurang Baik (SKB) 1
Sumber: Diadaptasi Akbar (Fatmawati, 2016)
2) Selanjutnya mengkonversikan skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif
sesuai kriteria penilaian yang diadaprasi dari Akbar (Fatmawati, 2016). Rumus
skor rata-rata yang digunakan sebagai berikut:
1 ∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = . × 100%
𝑘 𝑛
Keterangan:
𝑥̅ : Skor rata-rata
∑ 𝑥𝑖 : Jumlah skor yang diperoleh
𝑘 : Banyak validator
𝑛 : Banyak butir pernyataan
Tabel 3.10 Kategori Validitas Lembar validasi
No Persentase Kevalidan
1 0% < 𝑃 ≤ 20% Tidak Valid
2 20% < 𝑃 ≤ 40% Kurang Valid
3 40% < 𝑃 ≤ 60% Cukup Valid
4 60% < 𝑃 ≤ 80% Valid
5 80% < 𝑃 ≤ 100% Sangat Valid
Sumber: Adaptasi dari Riduwan (2015)
b. Analisis Kepraktisan
Analisis kepraktisan terhadap modul ajar materi sistem persamaan linear terkait
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dilakukan untuk mengetahui kepraktisan
produk modul ajar yang dikembangkan.
Data hasil kepraktisan diperoleh dari praktisi pendidikan yaitu dosen Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara yang menjadi validator
ahli media dan validator ahli materi. Butir pernyataan setiap aspek penilaian
35
kepraktisan diadaptasi dari butir pernyataan validasi ahli media dan validasi ahli
mayeri yang memiliki kesesuaian. Penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada
aspek kepraktisan.
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kepraktisan
No Skala Nilai Skor
1. Sangat Baik (SB) 4
2. Baik (B) 3
3. Kurang Baik (KB) 2
4. Sangat Kurang Baik (SKB) 1
Sumber: Modifikasi dari Zunaidah dan Amin(2016)
Data yang telah diperoleh merupakan data kualitatif. Kemudian data diubah ke
data kuantitatif sesuai dengan bobot skor. Rumusnya adalah:
𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑃= 𝑥 100%
𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Keterangan:
P : Persentase hasil penilaian
𝑛 : Banyak butir pernyataan
Data hasil persentase kemudian dianalisis secara deskriptif sesuai dengan kriteria
kelayakan Modul.
Tabel 3.12 Kriteria Kepraktisan Modul
Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan
𝟖𝟏 − 𝟏𝟎𝟎 Sangat Baik Sangat Praktis
𝟔𝟏 − 𝟖𝟎 Baik Praktis
𝟒𝟏 − 𝟔𝟎 Cukup Cukup Praktis
𝟐𝟏 − 𝟒𝟎 Kurang Kurang Praktis
𝟎 − 𝟐𝟎 Sangat Kurang Tidak Praktis
Sumber: Modifikasi dari Zunaidah dan Amin (2016)
Modul dinyatakan valid jika minimal kepraktisan yang diperoleh adalah kategori
Praktis (Zunaidah & Amin 2016).
c. Analisis Keefektifan
Analisis keefektifan dilakukan menggunakan asesmen formatif yang terdiri dari
tes kemampuan pemecahan masalah, angket ranah afektif, observasi ranah afektif, dan
observasi ranah psikomotor yang dinilai berdasarkan pedoman penskoran berikut:
36
41
42
yang diperbesar dari sistem persamaan linear; 2). Dapat menggunakan metode
eliminasi Gauss dalam menyelesaikan sistem persamaan linear; 3). Dapat
menggunakan metode Gauss-Jordan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear; 4)
Dapat mengidentifikasi ciri-ciri penyelesaian sistem persamaan linear berdasarkan
bentuk matriks yang diperbesar; 5). Dapat menentukan matriks yang diperbesar dari
sistem persamaan linear homogen; 6). Dapat menggunakan metode eliminasi Gauss-
Jordan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear homogen; dan 7). Dapat
menentukan kategori hasil pemecahan sistem persamaan linear homogen.
b. Prototyping Phase
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan modul ajar sistem persamaan linear
berbasis Project-Based Learning yang valid dan sudah direvisi sesuai dengan masukan
dan saran para validator yang terdiri dari dosen program studi pendidikan matematika.
1) Pengembangan Produk
Komponen modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-Based Learning
terkait kemampuan pemecahan masalah yang dikembangkan sesuai dengan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (2021) yaitu:
a) Informasi umum yang terdiri dari: 1) Capaian mata kuliah; 2) Sub capaian mata
kuliah; 3) Sarana dan prasarana; dan 4) Target peserta.
b) Komponen inti yang terdiri dari: 1) Deskripsi singkat projek; 2) Dimensi dan sub-
elemen dari profil pelajar pancasila; 3) Tujuan sub capaian mata kuliah; 4)
Pertanyaan pemantik; 5) Alur kegiatan projek secara umum; 6) Asesmen; 7)
Pengayaan dan remedial; dan 8) Refleksi mahasiswa dan dosen.
c) Lampiran terdiri dari: 1) Bahan bacaan mahasiswa dan dosen; 2) Lembar kerja
mahasiswa; 3) Soal tes evaluasi; 4) Soal remedial; dan 5) Glosarium.
Modul ajar yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan proses
perkuliahan mata kuliah aljabar, matriks, dan vektor pendidikan matematika
Universitas Islam Nusantara. Modul disusun bersama dosen pengampu mata kuliah
tersebut dengan merujuk pada capaian perkuliahan, Sub-Capaian perkuliahanm dan
tujuan yang sudah disusun dalam rencana perkuliahan semester tahun 2022.
44
Tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa hasil validasi ahli media modul ajar yang
dikembangkan tergolong valid dengan presentase 79,86%. Jadi, dapat disimpulkan
modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-Based Learning terkait
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa memenuhi aspek kelayakan suatu
produk.
Penelitian ini juga mengumpulkan saran perbaikan dari validator ahli media
untuk memperbaiki kekurangan pada modul ini. Modul ajar diperbaiki sesuai saran
dan perbaikan yang diberikan. Saran perbaikan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
45
Tabel 4.2 Saran Perbaikan dari Ahli Media dan Hasil Revisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Validator 1
Masih banyak pengetikan yang salah Pengetikan yang salah sudah
diperbaiki
Masih ada judul tabel yang terpisah dari isi Letak judul tabel tidak terpisah
tabel
Validator 2
Masih banyak pengetikan yang salah Pengetikan yang salah sudah
diperbaiki
Konsultasikan kembali kepada Kata linier diubah menjadi linear
pembimbing penggunaan kata Linier dan
Linear pada pembelajaran matematika
Waktu yang digunakan pada pembelajaran Alokasi waktu pembelajaran
agar lebih rinci diperjelas dengan membuat tabel
pertemuan pertama dan pertemuan
kedua secara terpisah serta
dilengkapi dengan alokasi waktu
pada setiap sintaks pembelajaran
Validator 3
Cek lagi pengetikan dan spasi nya Pengetikan yang salah sudah
diperbaiki dan spasi berjarak
konsisten
Validator 4
Jarak spasi antar baris pada sub judul – isi Jarak spasi antar baris pada sub judul
kurang proposional sudah proposional
46
Tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi modul ajar yang
dikembangkan tergolong valid dengan presentase 73,61%. Jadi, dapat disimpulkan
materi yang terdapat pada modul ajar sistem persamaan linear berbasis Project-Based
Learning terkait kemampuan pemecahan masalah mahasiswa memenuhi aspek
kelayakan suatu produk.
Penelitian ini juga mengumpulkan saran perbaikan dari validator ahli materi
untuk memperbaiki kekurangan pada modul ini. Modul ajar diperbaiki sesuai saran
dan perbaikan yang diberikan. Saran perbaikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Saran Perbaikan dari Ahli Materi dan Hasil Revisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Validator 1
Penamaan modul, lebih ke modul ajar Penamaan modul menjadi modul ajar
dengan model PjBL. Lebih baik tidak berbasis Project-Based Learning
menggunakan modul ajar berbasis
Project-Based Learning penguatan PPP
karena berbeda isi dan tujuannya.
47
Untuk assessment, tidak ada assessment Asesmen berupa asesmen formatif saja
afektif dan psikomotor, tetapi hanya ada yang terdiri dari tes kognitif, afektif,
asesmen formatif dan sumatif. Afektif dan dan psikomotor
psikomotor masuk ke formatif.
Kisi-kisi tes, setelah kolom CP, ditambah TP ditambahkan pada kisi-kisi tes
kolom TP.
Validator 2
Perlu ditambahkan referensi buku aljabar Referensi buku yang digunakan
linier elementer lain, contoh: menjadi buku Aljabar Linear
“Introduction to Linear and Matrix Elementer dari Horward Anton dan
Algebra.: Nathaniel Johnston. Aljabar “Introduction to Linear and Matrix
Linier : M. Wono Setya Budhi, dsb. Algebra.: Nathaniel Johnston.
Perlu ditinjau mengenai masalah Prasyarat diperjelas pada alur kegiatan
prasyarat dan kekontinuan materi pendahuluan dan kekontinuan materi
diperjelas pada kegiatan penutup.
Masalah kedalaman materi sudah cukup -
baik
48
Validator 3
Lengkapi dengan ilustrasi gambar Ilustrasi gambar ditambahkan pada
modul ajar
Tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa hasil validasi soal tes evaluasi yang
terdapat pada modul ajar yang dikembangkan tergolong valid dengan presentase
79,69%. Jadi, dapat disimpulkan soal tes evaluasi dapat diujikan kepada mahasiswa.
Penelitian ini juga mengumpulkan saran perbaikan dari validator soal tes
evaluasi untuk memperbaiki kekurangan pada soal tes evaluasi ini. Soal diperbaiki
sesuai saran dan perbaikan yang diberikan. Saran perbaikan dapat dilihat pada tabel
4.6 berikut:
Tabel 4.6 Saran Perbaikan dari Validator Soal Tes Evaluasi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Pada kisi-kisi, cantumkan sub cpmk dan Sub cpmk dan TP dicantumkan pada
TP nya agar terlihat kesesuaian antara TP kisi-kisi soal
dan indikator kemampuannya
51
Tabel 4.7 di atas, menunjukkan bahwa hasil kepraktisan modul ajar yang
dikembangkan tergolong praktis dengan presentase 78%. Jadi, dapat disimpulkan
modul ajar yang dikembangkan praktis digunakan dalam kegiatan perkuliahan.
b. Keefektifan
1) Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tes kemampuan pemecahan masalah diberikan kepada 9 orang mahasiswa
semester satu program studi pendidikan matematika. Penilaian tes kemampuan
pemecahan masalah dilakukan sesuai dengan pedoman peskoran yang telah
dijelaskan pada BAB III. Data rekapitulasi nilai hasil tes disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Skor
No Mahasiswa Nomor Soal Nilai Kategori
1a 1b 1c 2 3 4 5a 5b
1 M1 18 18 0 10 0 18 6 4 74 Tuntas
2 M2 18 18 0 8 10 18 6 4 82 Tuntas
Tidak
3 M3 18 18 0 10 0 0 6 4 56
Tuntas
4 M4 18 18 0 14 12 18 6 4 90 Tuntas
5 M5 18 18 0 10 14 18 6 4 88 Tuntas
6 M6 18 14 0 10 10 12 6 4 74 Tuntas
7 M7 18 18 0 10 18 18 6 4 92 Tuntas
8 M8 18 18 0 14 18 14 6 4 92 Tuntas
9 M9 18 10 0 10 18 16 6 4 82 Tuntas
Ketercapaian
67 64 0 51 30 54 67 67
Indikator (%)
Persentase Ketuntasan (%) 88.9%
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh delapan mahasiswa yang tuntan dan satu orang
mahasiswa tidak tuntas sehingga diperoleh persentase ketuntasan 88.9%. Oleh karena
53
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kriteria
54
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kriteria
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kriteria
Berdasarkan hasil dari tes kemampuan pemecahan masalah, angket ranah afektif,
observasi ranah afektif, dan observasi ranah psikomotor maka hasil keefektifan
keseluruhan modul ajar yang dikembangkan dinyatakan “Sangat Efektif” untuk
digunakan pada proses kegiatan perkuliahan menurut kriteria penilaian yang telah
dijelaskan pada BAB III.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang sudah diuraikan di atas, peneliti mendapatkan jawaban
dari pertanyaan penelitian pada penelitian ini. Terdapat tiga pertanyaan penelitian
mengenai kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan modul yang dikembangkan. Pada
pembahasan ini, peneliti akan menjelaskan bagaimana pengembangan modul ajar
sistem persamaan linear berbasis Project-Based Learning terkait kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa. Penelitian ini berhasil dikembangkan sesuai dengan
tahapan Design Research. Modul ajar yang dikembangkan memiliki kevalidan yang
dinyatakan valid, kepraktisan yang dinyatakan sangat praktis, dan keefektifan yang
dinyatakan sangat efektif.
1. Kevalidan Modul Ajar
Modul ajar yang dikembangkan divalidasi oleh 4 ahli media yang terdiri dari
dosen program studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara dan 3 ahli
materi yang terdiri dari 2 dosen Pendidikan Matematika Universitas Islam Nusantara
dan 1 dosen Pendidikan Matematika Universitas Samudra. Validasi ahli media dan
ahli materi diukur dengan aspek penilaian yang diadaptasi dari standar penilaian buku
teks oleh BSNP. Aspek penilaian validasi ahli media terdiri dari ukuran modul, desain
kulit modul, dan desain isi modul dengan jumlah butir instrumen dua puluh tujuh.
Aspek penilaian validasi ahli mater terdiri dari kelayakan isi, penyajian, dan
kebahasaan dengan jumlah butir instrumen empat puluh delapan.
Berdasarkan tabel 4.1 hasil validasi ahli media diperoleh presentase skor aspek
ukuran modul 78.13% dengan kategori valid, presentase skor aspek desain sampul
modul 82.14% dengan kategori valid, dan presentase desain isi modul 79.17% dengan
kategori valid. Rata-rata presentase validasi ahli media yaitu 79.86% dengan kategori
valid. Maka menurut dapat disimpulkan bahwa setiap aspek penilian media modul ajar
yang dikembangkan dapat diuji coba secara terbatas. Namun demikian, masih terdapat
beberapa indikator pada setiap aspek yang harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai
57
saran dan masukan para validator ahli media di antaranya yaitu pengetikan kalimat
yang belum tepat, posisi judul tabel, penggunaan kata linier dalam matematika, dan
alokasi waktu perkuliahan. Sebelum pelaksanaan uji coba terbatas modul ajar yang
dikembangkan sudah diperbaiki sesuai saran dan masukan validator ahli media.
Berdasarkan tabel 4.3 hasil validasi ahli materi diperoleh presentase skor aspek
penilaian kelayakan isi 74.17% dengan kategori valid, presentase skor aspek
kelayakan penyajian 73.3% dengan kategori valid, dan presentase kelayakan bahasa
73.08% dengan kategori valid. Rata-rata presentase validasi ahli materi yaitu 73.61%
dengan kategori valid. Maka dapat disimpulkan bahwa dari setiap aspek penilaian
materi modul ajar yang telah dikembangkan dapat layak di uji coba secara terbatas
dengan revisi sesuai saran. Namun demikian, masih terdapat beberapa indikator pada
setiap aspek yang harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai saran dan masukan para
validator ahli media di antaranya yaitu penamaan modul, penulisan kalimat pada sub
capaian perkuliahan, jenis asesmen, kisi-kisi tes kemampuan pemecahan masalah,
penambahan referensi buku utama, masalah prasyarat materi, masalah kekontinuan
materi, definisi pada glosarium, penambahan ilustrasi gambar, dan penyesuaian kata
kerja operasional sesuai dengan ranah kognitif. Sebelum pelaksanaan uji coba terbatas
modul ajar yang dikembangkan sudah diperbaiki sesuai saran dan masukan validator
ahli materi.
2. Kepraktisan Modul Ajar
Modul ajar yang sudah direvisi kemudian dinilai untuk mengetahui kepraktisan
dan keefektifan. Kepraktisan dinilai oleh dua dosen pendidikan matematika sebagai
praktisi pendidikan yang berprofesi sebagai dosen program studi pendidikan
matematika Universitas Islam Nusantara. Data kepraktisan diperoleh dari praktisi
pendidikan yang menjadi validator ahli materi sekaligus validator ahli media. Butir
penilaian kepraktisan serupa dan relevan dengan sebagian data butir penilaian validasi
materi serta validasi media. Implementasi modul ajar skala kecil di lingkungan
pendidikan tinggi bidang pendidikan matematika menyebabkan peneliti mengolah
data kepraktisan dengan sistem tersebut.
Aspek halaman sampul terdiri dari lima butir penilaian yang sesuai dengan butir
penilaian validasi media tata letak sampul modul dan huruf yang digunakan pada aspek
desain sampul modul. Aspek kejelasan tabel/ilustrasi/gambar terdiri dari tiga butir
58
penilaian yang sesuai dengan butir penilaian validasi media konsistensi tata letak
mempercepat pemahaman dan ilustrasi isi pada aspek desain modul. Aspek bahasa dan
kalimat terdiri dari empat butir penilaian yang sesuai dengan butir penilaian validasi
media ilustrasi isi pada aspek desain modul serta validasi materi kelugasan pada aspek
kelayakan bahasa. Aspek kejelasan tulisan terdiri dari lima butir penilaian yang sesuai
dengan butir penilaian validasi media tipografi kemudahan membaca pada aspek
desain modul. Aspek komposisi warna terdiri dari 2 butir penilaian yang sesuai dengan
butir penilaian validasi media huruf yang digunakan dan ilustrasi sampul modur pada
aspek desain sampul modul. Aspek konten modul terdiri dari tiga butir penilaian yang
sesuai dengan butir penilaian validasi materi kemuktahiran materi dan teknik
penyajian pada aspek kelayakan isi serta aspek kelayakan penyajian. Aspek
memotivasi untuk merespon pembelajaran terdiri dari tiga butir penilaian yang sesuai
dengan butir penilaian validasi materi pendukung materi pembelajaran dan pendukung
penyajian pada aspek kelayakan isi serta aspek kelayakan penyajian.
Berdasarkan tabel 4.7, pada aspek penilaian halaman sampul presentase skor
80%, Aspek kejelasan tabel/ilustrasi gambar 79%, aspek bahasa dan kalimat 75%,
aspek kejelasan tulisan 78%, aspek komposisi warna 75%, aspek konten modul 83%,
dan aspek motivasi untuk merespon pembelajaran 70%. Modul ajar memperoleh
presentae skor rata-rata sebesar 78 %. Menurut Zunaidah dan Amin (2016) skor ini
menunjukkan bahwa modul ajar ini tergolong praktis.
3. Keefektifan Modul Ajar
a. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari soal uraian yang diujikan
kepada sembilan mahasiswa semester satu pendidikan matematika Universitas Islam
Nusantara yang mengontrak mata kuliah Aljabar Matriks dan Vektor. Soal tes
kemampuan pemecahan masalah diberikan kepada mahasiswa yang telah mengikuti
perkuliahan dengan menggunakan modul ajar yang dikembangkan. Soal uraian yang
dibuat sesuai dengan indikakor kemampuan pemecahan masalah menurut Budhi
(Yohanes, 2019).
Soal uraian nomor 1 bagian a disesuaikan dengan capaian perkuliahan
memahami sistem persamaan linear dengan eliminasi Gauss-Jordan serta indikator
kemampuan untuk memvisualisasi dan menginterpretasi kuantitas atau ruang. Soal
59
disajikan dalam soal cerita seperti pada gambar 4.3. Pada soal ini mahasiswa dapat
menvisualisasikan data deskriptif ke dalam model sistem persamaan linear dan matriks
yang diperbesar. Mahasiswa juga dapat menginterpretasi kuantitas dengan
menafsirkan atau menerjemahkan setiap data.
trivial seperti pada gambar 4.13. Mahasiswa yang belum memperoleh skor maksimal
disebabkan oleh belum mengerti perbedaan penyelesaian trivial dan non trivial atau
kesalahan dalam menghitung dan menentukan operasi baris elementer pada matriks
yang diperbesar seperti pada gambar 4.14.
soal ini mahasiswa diminta untuk menentukan penyelesaian sistem persamaan linear
homogen dan mengkategorikan jenis penyelesaiannya. Pada soal ini mahasiswa dapat
menggunakan konsep matematika dan istilah terkait jenis penyelesaian trivial dan non-
trivial.
70
71
72
Ernawati, L. (2017). Pengembangan High Order Thinking (HOT) melalui metode
pembelajaran mind banking dalam pendidikan agama Islam. In 1st
International Conference on Islamic Civilization Ans Society (ICICS) (Vol.
62253, pp. 189-202). Tersedia online di: http://repository.unisda.ac.id/
38/1/PROSIDING%20ICICS%20%28rev%201%29.pdf#page=201. Diakses
tanggal 4 Januari 2022.
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan perangkat pembelajaran konsep pencemaran
lingkungan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah untuk
SMA kelas X. Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika, 4(2).
Tersedia online di: https://e-journal.iain-
palangkaraya.ac.id/index.php/edusains/article/download/512/646. Diakses
tanggal 10 Agustus 2022.
Gunantara, et.al. (2014). Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
V. Mimbar PGSD Undiksha, 2(1). Tersedia online di:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2058. Diakses
tanggal 4 Januari 2022.
Handayani, et.al. (2019). Filsafat Konstruktivisme Wadah Implementasi Kurikulum
2013. Seminar Nasional Pendidikan dan Call for Papers (SNDIK) I 2019.
Tersedia online di: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle
/11617/11187/16.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses tanggal 12
Desember 2022.
Istiqlal, M. (2017). Pengembangan multimedia interaktif dalam pembelajaran
matematika. JIPMat, 2(1). Tersedia online di:
https://journal.upgris.ac.id/index.php/JIPMat/article/download/1480/1241.
Diakses tanggal 4 Januari 2023.
Junaidi, et.al. (2020). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022
tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran.
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik. Jakarta:
PT. Grafindo Persada.
Krisnawatai. (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Domain Afektif yang
Berkualitas Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X Di SMAN 1 Boja
Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal: Edu Geography Unnes.
2(1).
Larmer, et.al. (2015). Setting the standard for project based learning. ASCD.
Lidinillah, D. A. M. (2012). Educational design research: a theoretical framework for
action. Tasikmalaya: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Tasikmalaya. Terdapat online di: http://file.upi.edu/direktori/kd-
73
tasikmalaya/dindin_abdul_muiz_lidinillah_(kdtasikmalaya)1979011320050
11003/132313548%20%20dindin%20abdul%20muiz%20lidinillah/educatio
nal%20design%20researcha%20theoretical%20framework%20for%20action
.pdf. Diakses tanggal 4 Januari 2023.
Mardhiyana, D., & Sejati, E. O. W. (2016, February). Mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif dan rasa ingin tahu melalui model pembelajaran berbasis
masalah. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (pp. 672-
688). Tersedia online di:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/21686/103
19. Diakses tanggal 4 Januari 2023.
Maulida, U. (2022). Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum
Merdeka. Tarbawi: Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam, 5(2), 130-138.
Tersedia online di: https://stai-binamadani.e-
journal.id/Tarbawi/article/download/392/306. Diakses pada 12 Desember
2023. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
Mauliyda, et.al. (2021). Analisis situasi pembelajaran selama pandemi covid-19 di
SDN Senurus: kemungkinan terjadinya learning loss. COLLASE (Creative of
Learning Students Elementary Education), 4(3). Tersedia online di:
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/collase/article/viewFile/7140/23
97.
Mawaddah, S., & Anisah, H. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran generatif (generative learning) di SMP. EDU-MAT: Jurnal
Pendidikan Matematika, 3(2). Tersedia online di:
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat/article/download/644/551.
Diakses tanggal 10 Agustus 2022.
Megawati. (2019). Strategy to Improve Psychomotoric Skills of Student in Islamic
Religion Education Lessons Review Of Student Alquran Reading Ability.
Jurnal Pedagogik. 6(1).
Miasari, N.M. (2018). Peningkatan prestasi belajar matematika dengan penggunaan
metode diskusi kelompok kecil. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar. 3(2).
Tersedia online di: https://www.ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/
download/885/728. Diakses tanggal 6 Februari 2023.
Mulyasa, E. (2014). Guru dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
.Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan
Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo. Tersedia online di:
http://eprints.umsida.ac.id/1607/1/Nurdy%20nahdi.pdf. Diakses pada 12
Desember 2023.
Nurmeidina, et.al. (2021). Pengembangan modul trigonometri untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematika. Aksioma: Jurnal program studi
pendidikan Matematika, 10(1), 15-27. Tersedia online di:
74
ttp://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2205636&val=7
291&title=PENGEMBANGAN%20MODUL%20TRIGONOMETRI%20U
NTUK%20MENGEMBANGKAN%20KEMAMPUAN%20PEMECAHAN
%20MASALAH%20MATEMATIKA Diakses tanggal 10 Januari 2022.
Palupi, D. T. (2016). Cara Mudah Memahami Kurikulum. Surabaya: Jaring Pena.
Plomp, T. & Nieveen, N. (2013). Educational Design Research. Enschede. University
of Twente.
Putra, J. (2019). Penerapan Model Pbl Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Peserta Didik Kelas Xii Mipa2 Sman 12 Pekanbaru.
Jurnal Prinsip Pendidikan Matematika, 1(2), 78-88.
Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saleh, M. (2016). Konstruktivisme: Sebuah Analisis Perspektif Pembelajaran. Jurnal
Transformasi, 2(2), 1-11. Terdapat online di:
https://core.ac.uk/download/pdf/234118962.pdf. Diakses tanggal 12
Desember 2022.
Sarkawi, M. R., & Permana, D. (2022). Efektivitas Penggunaan Modul Matematika
Yang Bernuansa Islami untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis. JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 10(2),
164-172.
Schunk, D. H. (2012). Learning theories an educational perspective. Pearson
Education, Inc.
Siregar, et.al. (2020). Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui
pendekatan matematika realistik. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 4(1), 56-62.
Tersedia online di: https://ummaspul.e-
journal.id/maspuljr/article/download/338/168. Diakses tanggal 12 Desember
2022.
Sofyan, et.al. (2021). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada Materi Bangun
Ruang Sisi Datar Berbasis Model Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Sigma:
Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 129-142. Tersedia online di:
https://intancendekia.org/jurnal/index.php/JPIn/article/view/119/109.
Diakses tanggal 4 Januari 2023.
Subagis, J., & Setiawan, A. (2022). Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor
Pada Penggunaan Lego dalam Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 39(1), 11-23. Tersedia online di:
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/viewFile/35838/12958.
Diakses tanggal 27 Januari 2023.
Suryani, et.al. (2020). Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan
kemampuan awal matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 9(1), 119-130. Tersedia online di:
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/viewFile/
mv9n1_11/561. Diakses pada 10 Agustus 2022.
75
Yohanes, R. S. (2019). Analisis Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika
Sekolah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun. Journal of the Indonesian Mathematics
Education Society, 1(1), 26-39. Tersedia online di:
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jimes/article/view/4359/pdf. Diakses
tanggal 10 Agustus 2022.
Zunaidah, F. N., & Amin, M. (2016). Pengembangan bahan ajar matakuliah
Bioteknologi berdasarkan kebutuhan dan karakter mahasiswa Universitas
Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(1), 19-30.
Tersedia online di:
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=640201&val=7
984&title=DEVELOPING%20THE%20LEARNING%20MATERIALS%20
OF%20BIOTECHNOLOGY%20SUBJECT%20BASED%20ON%20STUD
ENTS%20NEED%20AND%20CHARACTER%20OF%20NUSANTARA%
20PGRI%20UNIVERSITY%20OF%20KEDIRI. Diakses tanggal 12 Januari
2023.
76
LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Penyusunan Modul Ajar
PINDAI
PINDAI
PINDAI
77
4. Instrumen kevalidan Ahli Materi
PINDAI
PINDAI
6. Instrumen Kepraktisan
PINDAI
78
7. Soal Tes
PINDAI
8. Angket Afektif
PINDAI
PINDAI
79
B. HASIL
1. Hasil Validasi Ahli Media
PINDAI
2. Hasil Validasi Ahli Materi
PINDAI
PINDAI
80
4. Hasil Penilaian Kepraktisan
PINDAI
5. Hasil Soal Tes
PINDAI
PINDAI
81
7. Hasil Observasi Afektif
PINDAI
PINDAI
C. PENDUKUNG PENELITIAN
1. Dokumentasi
PINDAI
82
2. Surat Izin Penelitian
83
4. SK Bimbingan
85
5. Kartu Bimbingan
86
87
D. LAIN-LAIN
RIWAYAT HIDUP
88