Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN ANTE NATAL

Oleh : Waode Suriani, SKM, M. Kes

I. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada usia kehamilan cukup bulan, untuk membedakan
bagian-bagian janin dengan cara palpasi atau secara Leopold. Pemeriksaan Leopold terbagi
4 (empat), yaitu :
1. Leopold I
" Tujuan :
Untuk mengetahui :
 Bagian apa dari janin yang berada di bagian fundus
 Tinggi fundus uteri

" Melakukan palpasi Leopold I, dengan cara:


 Pemeriksa menghadap ke muka ibu
 Uterus di bawah ke tengah
 Apabila kepala janin teraba pada bagian fundus, yang akan teraba adalah : keras,
melenting, bulat dan mudah digerakkan. “ ballotement”
 Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah : lembut,
tidak beraturan/tidak rata, melingkar dan sulit digerakkan

2. Leopold II
" Tujuan :
Untuk mengetahui dimana letak punggung janin.

1
" Melakukan Leopold II, dengan cara:
 Pemeriksa menghadap kemuka ibu.
 Letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, pertahankan uterus dengan
tangan yang satu, dan tangan yang satu melakukan palpasi sisi lain untuk
menentukan punggung janin
 Uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi
tersebut.
 Lakukan cara yang sama pada sisi uterus yang satu lagi.
 Punggung akan teraba jelas, rata, cembung, tidak dapat digerakan.
 Bagian kecil (tangan dan kaki), akan teraba kecil dan menonjol , mungkin dapat
bergerak aktif atau tidak.

3. Leopold III
" Tujuan :
Untuk menentukan bagian apa yang menjadi presentasi atau bagian apa dari janin
yang berada di uterus bagian bawah.

" Melakukan Leopold III dengan cara :


 Tangan kanan diletakkan di atas simpisis dengan ibu jari di sebelah kanan ibu
dan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil menggoyangkan bagian bawah
tersebut kekiri dan kekanan.

2
 Bagian kepala akan teraba keras, melenting, rata dan mudah digerakkan jika
tidak tertahan.
 Bagian bokong akan teraba lembut dan tidak rata.

4. Leopold IV
" Tujuan :
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah dari janin masuk kedalam pintu
atas panggul.

" Melakukan Leopold IV, dengan cara:


 Pemeriksa membelakangi ibu / menghadap kekaki ibu.
 Secara perlahan gerakan jari tangan ke sisi bawah abdomen.
 Palpasi bagian presentasi.
 Tentukan bagian presentasi tersebut : telah masuk pintu atas panggul atau belum.

3
II. Mengukur Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri merupakan salah satu indikator untuk menentukan
kemajuan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi fundus uteri juga dapat menentukan usia
kehamilan.
Pengukuran tinggi fundus uteri harus dilakukan dengan teknik yang tetap dan dengan
menggunakan alat yang sama. Alat ukur yang digunakan adalah pita/ metlen. Posisi yang
dianjurkan saat mengukur adalah klien berbaring dengan kepala sedikit diangkat dengan
menggunakan satu bantal dan lutut diluruskan. Alat ukur (pita/ metlen) diletakan dibagian
abdomen dan diukur mulai batas simpisis pubis hingga batas atas fundus.
Untuk mendapatkan ketepatan hasil pengukuran digunakan Rumus :
McDonal’s rule. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ini dilakukan pada usia kehamilan
trimester II (dua) dan III (tiga)

III. Menghitung Denyut Jantung Janin


Pergerakan janin biasanya dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan:
- 6 minggu (multipara)
- 20 minggu (primipara)
Denyut Jantung Janin dapat didengar dengan menggunakan :
- Doppler (20 minggu)
- Fetoscope (18-20 minggu)
- Ultrasound sthetoscope (awal trimester)
Pemeriksaan USG dapat lebih tepat memperkirakan usia kehamilan.

Auskultasi
- Pastikan tempat yang tepat untuk meletakkan stetoskop pada perut ibu (di daerah
punggung, dekat ke kepala janin).
- Stetoskop diletakkan secara tegak lurus pada dinding perut.
- DJJ normal : 120 – 160 x / menit
- Cara menghitung DJJ :
Dihitung dalam 15" selama waktu 25"
 5" I Dihitung
 5" II Tidak dihitung
 5" III Dihitung
 5" IV Tidak dihitung
 5" V Dihitung
- Jumlahkan detikan selama 3 x 5"  15", kemudian kalikan dengan 4.

4
FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN
PEMERIKSAAN LEOPOLD

NAMA MAHASiSWA :
NIM :
NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
I. TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek catatan medis klien
2. Mencuci tangan
3. Siapkan alat-alat
II. TAHAP ORIENTASI
- Beri salam kepada klien
- Jelaskan tujuan dari pemeriksaan
III. TAHAP PELAKSANAAN
1. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
2. Anjurkan klien untuk buang air kecil
3. Pasang tabir
4. Persilakan klien untuk naik berbaring di tempat
tidur dengan satu bantal dibagian kepala, tutupi
bagian tubuh klien yang tidak diperiksa dengan
kain tenun.

Lakukan pemeriksaan :
a. Leopold I
- Posisi pemeriksa menghadap kemuka ibu
- Letakan kedua tangan diperut ibu
- Uterus diketengahkan, tentukan bagian apa yang
ada diatas fundus
- Ukur Tinggi Fundus Uteri

b. Leopold II
- Posisi pemeriksa menghadap kemuka ibu
- Uterus tetap dipertahankan dengan satu tangan,
tangan yang satu palpasi sisi yang lain untuk
menentukan punggung janin.

c. Leopold III
- Posisi pemeriksa menghadap kemuka ibu
- Letakan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua
sisi abdomen, tepat diatas simpisis

- Minta pasien untk menarik napas dalam dan


5
menghembuskannya
- Pada saat ibu menghembuskan napas, tekan jari
tangan kebawah secara perlahan dan dalam
kesekitar bagian presentasi

d. Leopold IV
- Posisi pemeriksa menghadap kekaki ibu
- Letakan kedua bela tangan dikedua sisi
abdomaen
- Gerakan jari tangan secara perlahan kesisi bawah
abdomen kearah pelvis
- Palpasi bagian presentasi
IV. - Tentukan bagian presentasi, telah masuk pintu
atas panggul atau belum

TAHAP TERMINASI
- Evaluasi kegiatan yang dilakukan
- Menyimpulkan pelaksanaan kegiatan
V. - Mengakhiri hubungan dengan baik
- Cuci tangan

DOKUMENTASI
Catat hasil yang didapat pada status klien
4.

Manokwari, Februari 2022


Dosen Pengajar/ Penguji

Waode Suriani, SKM, M.Kes


Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Dilakukan dengam sempurna

Jumlah Nilai yang Didapat


NILAI = X 100%
Jumlah Aspek yang dinilai

Anda mungkin juga menyukai