Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

M DENGAN PEB, OBESE


MORBID GRADE II UMUR 35 TAHUN USIA GESTASI 37 MINGGU
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO CIDERA PADA JANIN
PADA PERSALINAN KALA I LATEN G2P1A0 RENCANA SC DENGAN
INDIKASI FETAL DISTRESS DI RUANG VK RSUD PROF DR
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Maternitas Profesi Ners

Disusun oleh :
Ismail Aji
2021030035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN PEB, OBESE


MORBID GRADE II UMUR 35 TAHUN USIA GESTASI 37 MINGGU
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO CIDERA PADA JANIN
PADA PERSALINAN KALA I LATEN G2P1A0 RENCANA SC DENGAN
INDIKASI FETAL DISTRESS DI RUANG VK RSUD PROF DR
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun oleh :
Ismail Aji
(2021030035)

Telah disetujui pada tanggal . . . Februari 2022

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Nur Khasanah, S.ST Eka Riyanti, M. Kep, Sp. Kep. Mat

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian................................................................................................1
B. Etiologi....................................................................................................2
C. Batasan Karakteristik...............................................................................2
D. Fokus Pengkajian.....................................................................................3
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan.................................................4
F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul...............................................5
G. Intervensi Keperawatan...........................................................................5
BAB II TINJAUAN KASUS (LAPORAN PERSALINAN)
A. Pengkajian awal.......................................................................................8
B. Kala persalinan..........................................................................................
Kala 1 ......................................................................................................9
1. Analisa data.................................................................................9
2. Intervensi keperawatan..............................................................10
3. Implementasi keperawatan........................................................12
4. Evaluasi ....................................................................................13
Kala 2 ....................................................................................................15
Catatan kelahiran...................................................................................15
Kala 3.....................................................................................................16
Kala 4.....................................................................................................16
BAB III PEMBAHASAN
DAFTAR ISI

ii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Risiko cedera pada janin yaitu berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik
pada janin selama proses kehamilan dan persalinan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018).
2. Etiologi
a. Dilatasi serviks
b. Pengeluaran janin
(SDKI, 2016)

3. Batasan Karakteristik
Gejala dan tanda mayor
a. Subjektif : mengeluh nyeri , perineum terasa tertekan
b. Objektif : ekspresi wajah meringis, berposisi meringankan nyeri,
uterus teraba membulat

Gejala dan tanda minor

a. Subjektif : mual, nafsu makan menurun / meningkat


b. Objektif : tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat,
ketegangan otot meningkat, pola tidur berubah, fungsi berkemih
berubah, diaforesis, gangguan perilaku, perilaku ekspresif, pupil
dilatasi, muntah, fokus pada diri sendiri.
(SDKI, 2016)
4. Fokus Pengkajian
Fokus pengkajian kala 1
a. Fase laten
1) Integritas ego : senang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
a) Kontraksi regular, frekuensi, durasi, dan keparahan
b) Kontraksi ringan masing-masing 5-30 menit berkisar
10-30 menit

1
3) Keamanan : irama jantung janin paling baik terdengar pada
umbilicus
4) Seksualitas
a) Membrane makin tidak pecah
b) Serviks dilatasi 0-4 cm bayi mungkin pada 0
(primigravidarum) atau dari 0- 2 cm (multigravida)
b. Fase aktif
1) Aktivitas / istirahat : dapat menunjukkan bukti kelalahan
2) Integritas ego :
a) Dapat lebih serius dan terhanyut pada proses
persalinan
b) Ketakutan tentang kemampuan pengendalian
pernafasan dan atau melakukan teknik relaksasi
3) Nyeri atau ketidaknyamanan : kontraksi sedang tiap 3,5 – 5
menit berakhir 30-40 menit
4) Keamanan :
a) Irama jantung janin terdeteksi agak kebawah pusat
pada posisi vertex
b) Denyut jantung janin (DJJ) bervariasi dan
perubahan periodik umumnya teramati pada respons
terhadap kontraksi, palpasi abdominal, dan gerakan
janin
5) Seksualitas :
a) Dilatasi serviks dari kira-kira 4 sampai 8 cm (1,5
cm/jam milipara, 1,2 cm/jam nulipara).
b) Perdarahan dalam jumlah sedang
c) Janin turun ± 1-2 cm dibawah tulang iskial
c. Fase transisi
1) Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diatas nilai normal
klien, nadi meningkat
2) Integritas ego :
a) Perilaku peka

2
b) Mungkin mengalami kesulitan mempertahankan
kontrol
c) Memerlukan pengingat tentang pernafasan
d) Mungkin amnestik, dapat menyatakan “saya tidak
tahan lagi”
3) Eliminasi : dorong untuk menghindari atau defekasi melalui
fekal (janin pada posisi posterior)
4) Makanan / cairan : terjadi mual muntah
5) Nyeri atau ketidaknyamanan :
a) Kontraksi uterus kuat setiap 2-3 menit dan berakhir
45-60 detik
b) Ketidaknyamanan hebat pada area abdomen / sakral
c) Dapat menjadi sangat gelisah
d) Menggeliat – geliat karena nyeri atau ketakutan
e) Tremor kaki dapat terjadi
6) Keamanan :
a) DJJ terdengar tepat diatas simphisis pubis
b) DJJ dapat menimbulkan deselarasi lambat (sirkulasi
uterus terganggu) atau deselarasi awal
7) Seksualitas :
a) Dilatasi serviks dari 8-10 cm
b) Perununan janin + 2 - + 4cm
c) Tampilan darah dalam jumlah berlebihan
(Indri, Catur, 2012).
5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Rasa nyeri pada persalinan kala 1 terjadi karena aktvitas besar
didalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai
peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot
rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim
menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung
kemih, rectum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat
dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir

3
juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian
bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut mungkin
juga menyebar ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu
mecapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya. Pada persalinan kala I
sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir
bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini
disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim,
karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal
dari pembuluh darah kapiler yg berada disekitar kanalis servikalis yg peka
akibat pergeseran yg terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada
ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida
sekitar 7 jam. Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap.
Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi
menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his
meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 –
90 detik pada kala pertama. Pada awal persalinan, kontraksi mungkin
terasa seperti nyeri punggung bawah yg biasa atau kram saat haid.
Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya
kira-kira setiap 15-20 menit. Namun, beberapa persalinan dimuali dengan
kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak waniya
yg awalnya merasa sakit dibagian punggung mereka, yg kemudian
merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi
hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan
jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan
atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati, kontraksi akan
bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan wakutnya.

Pathway Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda – tanda inpartu

4
Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi uterus Partus Pelepasan placenta Postpartum

Nyeri Persalinan / Kerja jantung


Nyeri Resiko
nyeri melahirkan
Persalinan / perdarahan
nyeri
melahirkan
Cemas / stressor Kelelahan
meningkat

Gangguan respirasi
Ansietas

Ketidakefektifan
pola nafas

6. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul


a. Ansietas b.d krisis situasional d.d ibu tampak gelisah
b. Ketidakefektifan pola nafas b.d hambatan upaya napas d.d
pernapasan pursed-lip
c. Resiko perdarahan b.d komplikasi pasca partum
7. Intervensi Keperawatan

Tgl/ No. DP Tujuan dan Hasil yg Intervensi TTD


jam diharapkan / Kriteria &
Hasil Nama
D.0079 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan selama 1x1jam (I.08238)
diharapkan nyeri dapat a. Observasi
terkontrol dengaan - Identifikasi
kriteria hasil : lokasi,

5
Tingkat Nyeri karakteristik,
Indikator A T durasi,
- Keluhan 1 4 frekuensi.
nyeri Kualitas,
-Meringis 1 4 intensitas
-Gelisah 1 4 nyeri
- Perineum 1 4 - Identifikasi
terasa skala nyeri
tertekan - Identifikasi
respons nyeri
Keterangan : non verbal
1 : Meningkat - Identifikasi
2 : Cukup meningkat faktor yang
3 : Sedang memperberat
4 : Cukup menurun dan
5 : Menurun memperingan
nyeri
b. Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakolo
gis untuk
mengurangi
rasa nyeri (mis
: TENS,
hipnosis,
akupressur,
terapi musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat atau
dingin, dsb)
- Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri (mis
: suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

6
BAB II
TINJAUAN KASUS
LAPORAN PERSALINAN

I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 01 Oktober 2020 Jam : 09.00 WIB
2. Tanda – tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36, 6°C
P : 20x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : posisi kepala dibawah
4. Hasil pemeriksaan dalam : pembukaan 2 cm
5. Persiapan perineum :
6. Dilakukan klisma (ya / tidak), jelaskan : tidak
7. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : frekuensi sering,
lamanya kurang dari satu menit, kekuatan lemah
8. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : frekuensi 154 , kualitasnya
kuat
9. Status janin (hidup / tidak, jumlah, presentasi) : Hidup dan berjumlah 1,
presentasi puncak kepala

II. KALA PERSALINAN


1. KALA I
a. Ketuban pecah sejak jam : 06.30 WIB mules sejak jam : 06.30 WIB
b. Mulai persalinan : tanggal : 01 Oktober 2020 jam : 09.00
WIB
c. Tanda dan gejala : Kenceng-kenceng, pemeriksaan dalam
menunjukkan pembukaan 2 cm
d. Tanda – tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu :36,6°C
P : 20x/menit
e. Lama kala I
Jam : 1 jam
Menit :
Detik :
f. Keadaan psikososial : ibu mengeluh nyeri, tampak cemas dengan
kondisinya, ibu merasa gelisah.
g. Masalah keperawatan : Ansietas
h. Tindakan : Menenangkan ibu, memberikan motivasi, memposisikan
untuk miring kiri, melakukan CTD

7
i. Pengobatan :
j. Observasi kemajuan persalinan

Tanggal / jam Kontraksi Uterus DJJ Ket.


1 Oktober 2020 1x/ 10 menit, 143x / menit
09.00 durasi ± 10
detik, lemah
09. 10 1x/ 10 menit, 135 x/menit
durasi ± 10
detik, lemah
09. 20 1 x/10 menit, 140 x/menit
durasi ± 10
detik, lemah
09. 30 2 x/10 menit, 143 x/menit
durasi ± 15
detik, lemah
09.40 2-3 x /10menit, 150 x/menit
durasi ± 20
detik, lemah
09.50 2-3 x /10menit, 144 x/menit
durasi ± 20
detik, kuat
10.00 3-4 x/10 menit, 154 x/menit
durasi ± 20
detik, kuat

ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Oktober DS : Nyeri Dilatasi Serviks
2020 - Pasien mengeluh kenceng- melahirkan
Jam 09.00 kenceng, nyeri dirasakan saat
WIB kontraksi datang, nyeri terasa
seperti tertusuk-tusuk,
didaerah vagina dan perut,
skala nyeri 7
- Pasien mengatakan seperti
ingin mengejan
- Pasien mengatakan belum
makan sejak pagi saat mulai
terasa kenceng-kenceng dan
saat di RS pasien hanya mau
minum saja

DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak miring kanan
maupun kiri untuk
mengontrol nyeri
- TD meningkat : 130/80
mmHg

8
1 Oktober DS : Ansietas Krisis Situasional
2020 - Pasien mengatakan khawatir
Jam 09.00 dengan persalinanya
WIB - Pasien mengatakan ini
adalah kelahiran anak
ketiganya
- Pasien mengatakan
suaminyanya tidak bisa
menemani karena sedang
bekerja di luar kota
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak tenang
- Pasien tampak tegang
- Muka tampak pucat
- Frekuensi napas meningkat :
24 x/menit

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S
Ruang : VK
Tgl/jam No. DP Tujuan dan Hasil yg Intervensi TTD &
diharapkan / Kriteria Nama
Hasil
I D.0079 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Oktober tindakan selama 1x1jam (I.08238)
2020 diharapkan nyeri dapat c. Observasi
jam terkontrol dengaan - Identifikasi lokasi,
09.30 kriteria hasil : karakteristik,
WIB Tingkat Nyeri durasi, frekuensi.
Indikator A T Kualitas, intensitas
- Keluhan 1 4 nyeri
nyeri - Identifikasi skala
-Meringis 1 4 nyeri
-Gelisah 1 4 - Identifikasi respons
- Perineum 1 4 nyeri non verbal
terasa - Identifikasi faktor
tertekan yang memperberat
dan memperingan
Keterangan : nyeri
1 : Meningkat d. Terapeutik
2 : Cukup meningkat - Berikan teknik
3 : Sedang nonfarmakologis
4 : Cukup menurun untuk mengurangi
5 : Menurun rasa nyeri (mis :
TENS, hipnosis,
akupressur, terapi
musik,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,

9
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres hangat
atau dingin, dsb)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis :
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

I L.09093 Setelah dilakukan Reduksi Ansietas


Oktober tindakan selama 1x1jam (I.09134)
2020 diharapkan masalah a. Observasi
jam keperawatan anisetas - Monitor tanda-
09.30 dapat diatasi dengan tanda ansietas
WIB kriteria hasil : b. Teraputik
Tingkat ansietas - Ciptakan
Indikator A T suasana
- Perilaku 1 4 terapeutik untuk
gelisah menumbuhkan
-Perilaku 1 4 kepercayaan
tegang - Temani pasien
-Frekuensi 1 4 untuk
pernapasan mengurangi
- Pucat 1 4 kecemasan, jika
memungkinkan
Keterangan : - Pahami situasi
1 : Meningkat yg membuat
2 : Cukup meningkat ansietas
3 : Sedang - Gunakan
4 : Cukup menurun pendekatan yg
5 : Menurun tenang dan
meyakinkan
- Motivasi
mengidentifikasi
situasi yg
memicu
kecemasan
c. Edukasi
- Jelaskan
prosedur,
termasuk sensasi
yg mungkin
dialami
- Informasikan
secara faktual
mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
- Anjurkan

10
keluarga untuk
tetap bersama
pasien, jika perlu
- Latihan teknik
relaksasi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S
Ruang : VK

Tgl / Jam No. DP Tindakan / Respon TTD &


Implementasi Nama
I Oktober D.0079 a. Observasi - Pasien
2020 jam - Mengidentifikasi menyebutkan
09.30 lokasi, lokasi nyeri pada
WIB karakteristik, bagian perut dan
durasi, vagina, nyeri
frekuensi. seperti tertusuk-
Kualitas, tusuk, durasi nyeri
intensitas nyeri hilang timbul dan
- Mengidentifikasi terasa sangat nyeri
skala nyeri ketika kontraksi
- Mengidentifikasi - Pasien
respons nyeri menyebutkan skala
non verbal nyeri 7
b. Terapeutik - Pasien tampak
- Memberikan meringis dan
teknik gelisah
nonfarmakologi - Pasien
s untuk mempraktekkan
mengontrol rasa teknik nafas dalam
nyeri yaitu dan mengucap
dengan teknik istighfar dengan
relaksasi nafas baik
dalam kemudian
dibarengi
dengan
mengucapkan
istighfar
I Oktober L.09093 a. Observasi - Tanda-tanda
2020 jam - Memonitor tanda- ansietas yaitu
09.30 tanda ansietas pasien terlihat
WIB b. Teraputik gelisah, pasien
- Menciptakan terlihat cemas,
suasana pasien mengatakan
terapeutik untuk khawatir dengan
menumbuhkan persalinanya
kepercayaan - Pasien terlihat
- Memahami percaya kepada
situasi yg perawat maupun
membuat bidan yg

11
ansietas menanganinya
c. Edukasi - Pasien ansietas
- Menganjurkan karena ini
keluarga untuk merupakan
tetap bersama persalinan anak
pasien, jika perlu pertamanya dan
- Melatih teknik kemudian pasien
relaksasi nafas juga tidak
dalam dan ditemani oleh
kemudian suaminya
mengucapkan - Keluarga berada
istighfar disamping pasien
- Pasien
mempraktekkan
teknik nafas dalam
dan mengucapkan
istighfar

EVALUASI
Nama Klien : Ny. S
Ruang : VK
Tgl / Jam No. DP Perkembangan TTD &
(SOAP) Nama
1 Oktober D.0079 S:
2020 - Pasien mengeluh
Jam 10.00 kenceng-
WIB kenceng, nyeri
dirasakan saat
kontraksi datang,
nyeri terasa
seperti tertusuk-
tusuk, didaerah
vagina dan perut,
skala nyeri 7
- Pasien
mengatakan
seperti ingin
mengejan
- Pasien
mengatakan
belum makan
sejak pagi saat
mulai terasa
kenceng-kenceng
dan saat di RS
pasien hanya
mau minum saja
O:
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak

12
miring kanan
maupun kiri
untuk mengontrol
nyeri
- TD meningkat :
130/80 mmHg
A : Masalah
keperawatan nyeri
melahirkan belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
- Memberikan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengontrol
rasa nyeri yaitu
dengan teknik
relaksasi nafas
dalam kemudian
dibarengi dengan
mengucapkan
istighfar
1 Oktober L.09093 S:
2020 - Pasien
Jam 10.00 mengatakan
WIB khawatir dengan
persalinanya
- Pasien
mengatakan ini
adalah kelahiran
anak pertamanya
- Pasien
mengatakan
suaminyanya
tidak bisa
menemani karena
sedang bekerja di
luar kota
O:
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
tidak tenang
- Pasien tampak
tegang
- Muka tampak
pucat
- Frekuensi napas
meningkat : 24
x/menit
A : Masalah

13
keperawatan
ansietas belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
- Menganjurkan
keluarga untuk
tetap bersama
pasien
- Melatih teknik
relaksasi nafas
dalam dan
kemudian
mengucapkan
istighfar

14
BAB III

PEMBAHASAN

Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani secara
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya
membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul. (Manuaba, Ida
Bagus, 2013). Dari hasil survey di sebuah rumah bersalin di Kota Bekasi hampir
rata-rata ibu yang bersalin mengatakan nyeri hebat dalam menghadapi persalinan
normal, yang menyebabkan ibu merasa takut dalam menghadapi persalinan
normal. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi
involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada
awal persalinan. Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup
abdomen dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90
detik. Ketika persalinan mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi
meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar (Reeder, dkk, 2014).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis
dan non farmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah
dengan menggunakan obat-obatan kimiawi, sedangkan metode non farmakologis
dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi yaitu dengan
melakukan teknik relaksasi yang mencakup relaksasi napas dalam, relaksasi otot,
masase, musik dan aromaterapi (Tetti & Cecep, 2015). Teknik relaksasi nafas
dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin
secara non farmakologis. Dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada
kontraksi dengan menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan
mengalirkan oksigen ke darah yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan
mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang
alami didalam tubuh (Winny, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
respon nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado
sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 6,respon
nyeri pada ibu inpartu kala I ase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado setelah
diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 4, dan Ada pengaruh

15
teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon nyeri ibu inpartu kala I fase aktif di
Puskesmas Bahu Kota Manado (Kalalo Ribka Novita, dkk 2017)
Selain itu tindakan non medis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan
antara lain pemberian kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi
yang dapat menghambat otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat
meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaan
dan kekuatannya. Kompres hangat adalah suatu metode alternatif non
farmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase
aktif persalinan normal. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kantong
karet diisi dengan air hangat dengan suhu 37º - 41ºC kemudian menempatkan
pada punggung bagian bawah ibu dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres
hangat dilakukan selama 30 menit. enggunaan kompres hangat bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kompres hangat pada ibu inpartu kala I fase aktif. (Dian
Puspita Yani, Uswatun Khasanah. 2012). Berdasarkan penelitian Indrawan tahun
2016 juga di katakan bahwa ada salah satu cara yang dapat diterapkan untuk
mengurangi nyeri pada kala I fase aktif adalah dengan pemberian kompres hangat
pada ibu inpartu atau kala I fase aktif untuk mengurangi nyeri (Namazi, 2014).

16
DAFTAR PUSTAKA

Afroh f, Judha M, Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Cunningham, F. G. (2012). Obstetri Williams. Cetakan 23 . Jakarta: EGC.
Indri, C. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ny K masa hamil sampai dengan masa
nifas , KTI.
Manuaba, I. B. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.
Namazi et all. (2014). Effect of Citrus Aurantium (bitter orange) on the Severity
of First Stage Labor Pain di Ehesti University of Medical Sciences,
Tehran, Iran .
NANDA. (2015). Buku Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC.
Reeder, S. J., Leonide, L. M., Deborah, K. G. (2014). Keperawatan Maternitas :
kesehatan wanita, Bayi & keluarga Ed 18, Voll 1. Jakarta: EGC.
Tetty. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Tetty, S., Cecep, E. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan
Maternitas PT Refika Aditama.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Winny Putri Lestari. (2015). Naskah Publikasi : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase
AKtif di BPM Bidan P KOta Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai