Andi Dzulfahmi1.
1
Implikasi dari penelitian ini adalah koperasi syariah, pemerintah, dan
masyarakat akan memiliki pertimbangan mengenai peningkatan kesejahteraan
melalui Lembaga keuangan syariah baik itu perbankan maupun non perbankan.
ABSTRACT
This study aims to (1) the effect of the implementation of the Qardh Contract
to worse the welfare of the members Al-Ikhlas Sharia Cooperative of the Ministry of
Religious Affairs Sinjai Regency. (2) the effect of the implementation of the
Murabahah Contract to worse the welfare of the members Al-Ikhlas Sharia
Cooperative of the Ministry of Religious Affairs Sinjai Regency. (3) the effect of the
implementation of the Qardh Agreement and the Murabahah Agreement on the
welfare on members of Al-Ikhlas Sharia Cooperative of the Ministry of Religious
Affairs Sinjai Regency.
This study employed the quantitative approach by using a survey. The total
sample of this study was 98 respondents which were selected by using an accidental
sampling technique. The data was obtained by distributing questioners online and
offline, while instruments wre tested by using validity test, realibility test, classical
assumption analysis, determination test, and multiple linear regration test.
The results showed that the application of the Qardh Contract partially had a
positive and significant effect on the welfare of the members of Al-Ikhlas Sharia
Cooperative with a sig. value 0.001 < 0.05. Furthermore, the Murabahah Contract
partially had a positive and significant effect on the welere level of the Sharia
Cooperative members with a sig. value 0.000 < 0.05. Morover, the Qardh Contract
and the Murabahah Contract stimultaneously had a positive and significant effect on
the welfare of Sharia Cooperative members with a sig. value 0.000 < 0.05.
2
This research implied that Sharia cooperatives, government, and society
would have things to be considered in regards to improving welfare throught Sharia
financial institution, both banking and non-banking.
I. Pendahuluan
Indonesia adalah sebuah negara maritim dan tersusun atas gugusan
kepulauan dan lautan yang cukup luas. Jumlah penduduk berdasarkan data yang
didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia telah mencapai angka
59.337.000 jiwa. (Kompas, 2020). Terjadi perkembangan yang cukup signifikan
dimana data jumlah penduduk sebelumnya pada tahun 2015 berada di angka
55.272.000 jiwa. Data yang disajikan oleh BPS menyebutkan bahwasanya sumber
daya manusia Indonesia ditinjau dari kuantitasnya cukuplah besar. Namun perlu
digaris bawahi, sebab Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 34
provinsi dan 514 kabupaten dan kota. Pembagian provinsi dan kota tersebut perlu
diperhatikan apakah angka kenaikan kualitas penduduknya juga stabil, atau masih ada
kesenjangan pertumbuhan penduduk antar kota dan kabupaten (Seraficha, 2020).
Sangat jelas apa yang dimandatkan undang-undang kepada pemerintah
terkait penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Pemerintah diberikan kebebasan dalam mengatur dan mengelola aset sumber daya
alam maupun pemanfaatan sumber daya manusia. Kebebasan tersebut tercermin pada
inisiatif pemerintah dengan mengundang investor asing ke Indonesia untuk
menanamkan modalnya. Bahkan pemerintah berencana akan menerbitkan omnibus law
sebagai kendaraan bagi para investor untuk berinvestasi di berbagai pelosok nusantara.
Bahkan menurut salah satu ekonom Indonesia Faisal Basri mengatakan bahwa saat ini
kebebasan berinvestasi bagi perusahaan asing sudah tidak dibatasi lagi bahkan hampir
tidak ada perbedaan keistimewaan antara investor lokal dan asing. Olehnya itu negara
wajib memenuhi kebutuhan warga negaranya.
3
Sejalan dengan itu, sebuah sistem yang berjalan dengan terorganisir yang
dijalankan oleh suatu institusi maupun fasilitas pelayanan sosial juga disebut dengan
kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial berorientasi agar tercapainya kesetaraan
dalam standar hidup masyarakat baik dari segi, kesehatan, dan perekonomi yang baik
(Walter Friedlander dalam Isbandi Rukminto, 1994).
Salah satu instrumen penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di
daerah adalah lembaga perbankan, lembaga pembiayaan dan koperasi, namun yang
akan saya bahas lebih khusus adalah koperasi dan perkembangannya sebab koperasi
banyak bersentuhan langsung dengan tatanan masyarakat kelas menengah dan
kebawah. Sebagai lembaga keuangan tentunya ada beberapa produk atau akad yang
ditawarkan kepada anggota koperasi syariah diantaranya wadiah (simpanan), qardh
(pinjaman), mudharabah, murabahah (pembiayaan syariah) dan banyak lagi produk
syariah yang telah diinovasikan oleh koperasi syariah. Ada dua akad yang sering
dimanfaatkan oleh anggota koperasi syariah yakni akad qardh (pinjaman syariah) dan
murabahah (pembiayaan syariah) (Paramata 2015).
4
Koperasi syariah yang akan dijadikan oleh peneliti sebagai laboratorium
penelitian adalah Koperasi Syariah Kementerian Agama Kabupaten Sinjai. Jika
ditinjau dari letak geografis, kabupaten Sinjai berada di seblah timur Indonesia,
tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Produk qaradh / mudharabah dan murabahah diharapkan mampu
meningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya anggota Koperasi Syariah
Kementerian Agama Kabupaten Sinjai. Koperasi Syariah Kemenag Agama
Kabupaten Sinjai sejauh ini telah menorehkan prestasi yang cukup baik.
Progres dalam lima tahun terakhir membawa koperasi syariah tersebut menjadi
koperasi bertaraf nasional dan menerima berbagai penghargaan dari
Kementerian Agama Republik Indonesia (Asdar, 2018).
Kesejahteraan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah baik
di sektor pusat maupun daerah. Koperasi syariah beserta produknya sebagai
tangkai dari ilmu ekonomi syariah menjadi warna baru dalam proses perbaikan
perekonomian bangsa. Olehnya itu saya sebagai peneliti ingin mengkaji sejauh
mana eksistensi dan efisiensi koperasi syariah dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat khususnya Koperasi Syariah Kementerian Agama Agama
Kabupaten Sinjai melalui penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan
Akaad Qardh dan Akad Murabahah terhadap Tingkat Kesejahteraan
Anggota Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama (KEMENAG)
Kabupaten Sinjai”.
II. TINJAUAN TEORITIS
1. Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya
kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu
mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang dapat
dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
5
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial (UU No 11 Tahun 2009
pasal 1 dan 2).
Adapun indikator kesejahteraan sosial diantaranya : (1) Kesehatan dan
Gizi. (2) pendidikan. (3) Ketenagakerjaan. (4) Taraf dan Pola Konsumsi.
(5) Perumahan dan Lingkungan.
2. Akad Qardh
Akad qardh merupakan pemberian harta baik dalam wujud uang
tunai maupun barang dengan syarat utama bahwa peminjam wajib
mengembalikan barang yang dipinjam tersebut kepada pemiutang
dengan kondisi seperti semula tanpa ada sedikitpun bagian yang cacat
ataupun bertambah. Peminjam sama sekali tidak dibenarkan tambahan
pengembalian namun juga tidak dilarang apabila ingin memberikan
tambahan namun harus didasari dengan kerelaan tanpa paksaan
sedikitpun serta tidak boleh ada perjanjian sebelumnya (Sjahdeni,
2014).
3. Akad Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli komoditas dengan sistem
pembayaran dicicil atau ditangguhkan (Antonio, 2001). Murabahah dapat
juga diartikan sebagai transaksi jual beli dengan menambahkan harga dari
harga pokok penjualan sebelumnya, namun pihak penjual diwajibkan
memberi informasi yang detail dan jujur kepada calon pembeli, kemudian
kedua belah pihak mulai menentukan keuntungan yang didapatkan pembeli
(Puspopranoto, 2004).
4. Koperasi Syariah
Koperasi Syariah adalah sebuah badan yang berbentuk usaha dan
didalamnya terdiri atas sejumlah anggota serta memiliki payung hukum,
namun penerapannya harus berdasarkan prinsip syariah, serta menjadi roda
penggerak ekonomi kerakyatan dengan asas kekeluargaan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
6
Penelitian ini bertempat di Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama
Kabupaten Sinjai yang bertempat di Jalan Jenderal Sudirman, Biringere, Sinjai
Utara. Lama waktu penelitian yaitu dua bulan, mulai dari 27 maret hingga 20
agustus 2020.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan metode survei lapangan. Penelitian dengan metode
survei biasanya dilakukan dalam proses pemecahan masalah skala besar
maupun sederhana dalam sebuah populasi, olehnya itu diperlukan sample
(Ghozali, 2009). Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
data.
Peneliti kemudian menyusun kuesioner/angket untuk mengukur variabel
atau objek penelitian dengan menggunakan skala linkert dalam mengukur sikap,
persepsi dalam fenomena kehidupan sosial manusia (Sugiyono, 2013). Maka
pengukuran jawaban resonden yang mana instrument penelitian berupa
kuesioner/angket, penulis menggunakan skala Likert dengan nilai 5 Sangat
Setuju (SS), 4 Setuju (S), 3 Netral (N), 2 Tidak Setuju (TS), 1 Sangat Tidak
Setuju (STS).
Metode analisis regresi berganda dilakukan setelah melalui serangkaian uji
materi terlebih dahulu yaitu uji instrumen dan uji asumsi klasik. Selanjutnya
data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, uji data pada
penerapannya peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS.
7
a. Uji Validitas
R Tabel (N=90) Taraf
Variabel Item R hitung Keterangan
Signifikan 0.05%
P1 0.828 0.1986 Valid
P2 0.821 0.1986 Valid
P3 0.847 0.1986 Valid
Akad Qadrh P4 0.469 0.1986 Valid
P5 0.795 0.1986 Valid
P6 0.794 0.1986 Valid
P7 0.847 0.1986 Valid
P8 0.731 0.1986 Valid
P9 0.844 0.1986 Valid
P10 0.742 0.1986 Valid
Akad
P11 0.650 0.1986 Valid
Murabahah
P12 0.702 0.1986 Valid
P13 0.708 0.1986 Valid
P14 0.832 0.1986 Valid
P15 0.659 0.1986 Valid
P16 0.763 0.1986 Valid
P17 0.639 0.1986 Valid
P18 0.657 0.1986 Valid
Kesejahteraa P19 0.730 0.1986 Valid
n Anggota P20 0.719 0.1986 Valid
Koperasi P21 0.794 0.1986 Valid
P22 0.746 0.1986 Valid
P23 0.777 0.1986 Valid
P24 0.792 0.1986 Valid
b. Uji realibilitas
8
Uji reliabilitas merupakan rangkaian pengujian yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi atas jawaban konsisten dan stabil setiap waktu.
Berikut adalah hasil dan uraiannya:
No Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
1. Akad Qadrh (X1) 0.786 Reliabel
2. Akad Murabahah (X2) 0.783 Reliabel
3. Kesejahteraan Masyarakat
0.773 Reliabel
Koperasi (Y)
Data diolah peneliti melalui spss
Merujuk pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua nilai statistik
cronbach alpha (α) > 0.60 olehnya itu akad qadrh (X1) dengan nilai
cronbach’s alpha 0.786 akad murabahah (X2) dengan nilai cronbach’s
alpha 0.783 serta kesejahteraan masyarakat koperasi (Y) dengan nilai
cronbach’s alpha 0.773 maka kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
melalui uji relibitas dinyatakan reliable.
c. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 98
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.78110598
Absolute .088
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .875
9
b. Calculated from data.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian dalam uji multikolinieritas untuk mengetahui tingkat
hubungan linear baik itu yang termasuk kategori sempurna atau hampir
sempurna. Berikut adalah hasil dan uraiannya:
3. Uji Heterokedastisitas
10
Berdasarkan gambar di atas uji heteroskedastisitas yang dilakukan
oleh peneliti ditemukan bahwa terdapat sebaran titik titik scatterplot
dimana penyebarannya tidak berpola atau bisa dikatakan acak serta titik
tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Pola di
atas menunjukkan bahwa tidak ada gangguan heteroskedastisitas pada
model regresi.
B Std. Beta
Error
AKAD
,500 ,148 ,387
QARDH
1
AKAD
MURABAH ,659 ,180 ,418
AH
11
e. Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Model Summaryb
f. Uji Hipotesis
1. Uji T (Uji Parsial)
Coefficients a
12
AKAD
,659 ,180 ,418 3,651 ,000
MURABAHAH
13
disimpulkan bahwa H2 atau hipotesis kedua signifikan jika ditinjau
dari probabilitas 0.05. Artinya ada pengaruh akad murabahah (X2)
terhadap kesejahteraan anggota koperasi (Y), dengan demikian H2
diterima. 3,382
2) Berdasarkan nilai t hitung dengan t tabel
Berdasarkan Nilai thitung variabel akad murabahah, maka
diperoleh nilai sebesar 3,651 (t hitung), jika dibandingkan dengan t
tabel sebesar 0,198525, sehingga t hitung 3,651 > 0,19852 t tabel.
Dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Artinya ada pengaruh akad
murabahah (X2) terhadap kesejahteraan anggota koperasi.
ANOVAa
Total 3389,480 97
14
V. PENUTUP
A. Simpulan
1. Berdasarkan uji F (simultan) didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh
penerapan akad qardh dan akad murabahah terhadap tingkat
kesejahteraan anggota Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama
(KEMENAG) Kabupaten Sinjai secara positif dan signifikan.
2. Berdasarkan uji t (parsial) variabel (X1) penerapan akad qardh terhadap
pengaruh tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Syariah Al-Ikhlas
Kementerian Agama (KEMENAG) Kabupaten Sinjai secara positif dan
signifikan.
3. Hasil uji t (parsial) variabel (X2) penerapan akad murabahah terhadap
tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian
Agama (KEMENAG) Kabupaten Sinjai dengan hasil nilai pengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Syariah Al-Ikhlas
Kementerian Agama (KEMENAG) Kabupaten Sinjai secara positif dan
signifikan.
4. Pengaruh paling signifikan dari pengujian variabel menunjukkan bahwa
variabel akad murabahah jauh lebih dominan pengaruhnya terhadap
tingkat kesejahteraan anggota koperasi.
B. Saran
1. Bagi Akademisi Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan
penelitian lanjutan dengan meneliti faktor-faktor lain yang diperkirakan
dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anggota koperasi seperti akad
mudharabah, muzara’ah, takaful, ijarah, tijarah, serta akad lainnya yang
sesuai dengan prinsip syariah sehingga bisa memberikan nilai yang lebih
tinggi serta dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas terhadap
permasalahan yang diteliti.
15
2. Bagi Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama (KEMENAG)
Kabupaten Sinjai.
a. Agar koperasi berupaya untuk meningkatan pengetahuan nasabah
tentang produk atau akad yang digunakan pada Koperasi Syariah Al-
Ikhlas Kementerian Agama (KEMENAG) Kabupaten Sinjai yang
menerapkan prinsip syariah. Seperti halnya melalui sosialisasi yang
sifatnya normatif dan edukatif kepada anggota dan masyarakat umum
mengenai produk-produk yang dimilikinya.
b. Agar koperasi berupaya untuk melakukan survei pada setiap akad dan
produk yang digunakan oleh koperasi sehingga dapat memberikan
bahan pertimbangan kepada pihak koperasi agar mengutamakan tujuan
utama dari prinsip muamalah islamiah yaitu falah atau biasa kita sebut
kesejahteraan khususnya kesejahteraan para anggota koperasi
meningkatkan pemakaian produk dan layanan yang diberikan oleh
Koperasi Syariah Kementerian Agama Kabupaten Sinjai.
c. Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama Kabupaten Sinjai
sebaiknya memperluas unit usaha pada sektor rill agar tidak
menumpuhkan perolehan keuntungan dari jasa pinjaman ataupun
pembiayaan lagi, sehingga prinsip syariah bisa dilaksanakan lebih
nyata.
d. Koperasi Syariah Al-Ikhlas Kementerian Agama Kabupaten Sinjai
sebaiknya beralih pada sistem tabungan emas yang nilainya lebih
stabil dan sesuai dengan anjuran syariah.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
GoUKM.id. (n.d.). Jumlah Koperasi Syariah di Indonesia Mencapai 150.223.
Disadur dari https://goukm.id/jumlah-koperasi-syariah-di-indonesia-mencapai-
150-223/%0A
Haryono, S. (1996). Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta :
Pustaka Sayyid Sabiq.
Hosen M. Nadratuzzaman. (2008). Kamus Populer dan Keuangan Ekonomi Syariah.
Jakarta : PKES.
Hutasuhut, D.A. (2005). Manajemen dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Riau : UMSU Press..
Ijtihad. (2012). Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam. Jurnal Hukum Dan Ekonomi
Islam, Vol. 6 No., 273–293. Disadur dari https://doi.org/19074514.293
Indriyantoro, N. & Supomo, B. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen.Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta : BPFE.
Kholis, N. (2019). Kesejahteraan Sosial di Indonesia Perspektif Ekonomi Islam.
AKADEMIKA. Vol. 20. Disadur dari
https://www.researchgate.net/publication/326835252_ Kesejahteraan_Sosial_di
Indonesia_Perspektif Ekonomi_Islam.
Kurniawan, A. W., & Z. Puspitaningtiyas. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta : Pandiva Buku.
Kusnandar, V. B. (2018). Inilah PDRB 34 Provinsi di Indonesia Tahun 2018. Disadur
dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/31/inilah-pdrb-34-
provinsi-di-indonesia-pada-2018%0A
Mardani, D. (2012). Fiqh Ekonomi Islam : Fiqh Muamalah. Jakarta : Kencana.
Maulana, C. (2012). Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Simpan Pinjam
pada Koperasi Pegawai Mahkamah Agung. Disadur dari
https://www.academia.edu/33299410/Rancangan_Sistem_Informasi
Penjualan_dan_Simpan_Pinjam_pada_Koperasi_Pegawai_Mahkamah Agung.
Meilia, M. (2019). Implementasi Pembiayaan Murabahah dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Nasabah (Studi di Bank Syariah Mitra Agro Usaha Bandar
Lampung). Majalah Ilmiah BIJAK. Vol. 16. No. 1411-0830. Disadur dari
https://www.researchgate.net/publication/335838362_Implementasi_Pembiayaa
n_Murabahah_dalam_Meningkatkan_Kesejahteraan_Nasabah_Studi_di_Bank_S
yariah_Mitra_Agro_Usaha_Bandar_Lampung.
MUI Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia. (2006). Himpunan Fatwa Dewan
Syariah Nasional MUI (Edisi Revi). Jakarta : DSN-MUI.
Muslim, I. (1998). Shahih Muslim, Kitab Musāqāh, Bab as-Sharf wa Bai’ adz-
Dzahabi bi al-Waraqi Naqdan, No Hadits 2971. Dalam Mausu’ah al-Hadits
asy-Syarif, Versi 2.1. Cairo : Harf Informatio
18
19