Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI “N” KASUS TUMOR SUBMANDIBULAR

DI RUANGAN LONTARA 5 AD K3/B6 RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

Andini Suci Agfira, S.Kep

A1C121012

PERSEPTOR INSTITUSI PERSEPTOR LAHAN

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2021
PROGRAM PROFESI NERS

FORMAT PENGKAJIAN PERAWATAN BAYI

Nama Mahasiswa : andini suci agfira


NIM : A1C121012
Ruangan : Lontara 5 ad
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2022
Tanggan masuk RS : 09 Januari 2022
No. RM : 950168
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Klien
Nama (Inisial) : bayi ”n”
Tempat / Tanggal Lahir : galesong/ 09 mei 2021
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku : makassar
Alamat : jl. Tama’malang barat
2. Orang Tua Klien
a. Ibu
Nama (Inisial) : ny”a”
Umur : 24 tahun
Agama : islam
Suku : makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT (ibu rumah tangga)
Alamat : jl. Tama’malang barat
b. Ayah
Nama (Inisial) : tn “s”
Umur : 27 tahun
Agama : islam
Suku : makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : buruh harian
Alamat : jl. Tama’malang barat
c. Saudara Klien

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

B. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Alasan Kunjungan : leher semain membengkak dengan ciri bercak merah
disekitar pipi
2. Keluhan Utama : bengkak pada leher
3. Riwayat Keluhan Utama : bengkak dialami sejak anak usia 6 bulan
4. Diagnose Medik : tumor submandibular
C. RIWAYAT KESEHATAN KELAHIRAN
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan Kehamilan : 3 Kali
b. Terapi Pemberian Obat : tidak ada
c. Keluhan Selama Hamil : tidak ada
d. Kenaikan BB Selama Hamil : Sebelum hamil 45 Kg, Selama Hamil 56 Kg
e. Imunasi TT : 1 Kali
f. Golongan Darah Ibu/Ayah :A/O
2. Natal
a. Tempat Melahirkan : puskesmas
b. Jenis persalinan : normal
c. Penolong persalinan : bidan
d. Apgar Score : 1 Menit I……… 5 Menit II…….
e. Komplikasi Persalina : tidak ada komplikasi
3. Post Natal
a. Berat Badan Lahir : 3300 Gram
b. Panjang Badan Lahir : 56 cm
c. Riwayat Kesehatan :-
D. RIWAYAT IMUNISASI

No. Jenis Imunisasi Waktu Diberikan / Reaksi Setelah


Pemberian Tidak Pemberian
1. BCG 1 bulan diberikan Tidak ada
(baru lahir – 1 bulan)
2. DPT I, II, III 2,3 dan 4 bulan diberikan demam
(2, 3, 4 bulan)
3. Polio Oral I, II, III, IV 2,3,4, dan 6 bulan diberikan Tidak ada
(2, 3, 4, 6 bulan)
4. Campak Belum diberikan Belum diberikan Belum
(9 bulan) diberikan
5. Hepatitis 0 Belum diberikan Belum diberikan Belum
(1 bulan) diberikan

E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


1. Nutrisi
a. Pemebrian ASI
1) Pertama Kali Di Susui : usia 1 hari lahir
2) Cara Pemberian : menyusui secaraangsung dengan ibu
3) Lama Pemberian : setiap bayi menangis
b. Pemberian Susu Formula
1) Alasan Pemberian :-
2) Jumlah Pemberian :-
3) Cara Pemberian :-
c. Pola Perubahan Nutrisi Tiap Tahap Usia Sampai Saat Ini

No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


.
1. 0 -6 Bulan Asi full 6 bulan
2. 6 – 12 Bulan Asi dan mpasi bubur 6-8 bulan
saring
3. 12 – 24 Bulan - -
4. Saat Ini - -

2. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 3,4 Gram/Kg
b. Panjang / Tinggi Badan : 67 cm
c. Berguling : pasien dapat berguling
d. Duduk : pasien dapat duduk tetapi dengn bantuan bantal
e. Merangkak : belum bisa merangkak
f. Berdiri : beum bisa berdiri
g. Berjalan : belum bisa
62
h. Senyum kepada orang lain : pasien tampak senyum ketika diajak berinteraksi
i. Bicara Pertama Kali : belum dapat bicara
j. Waktu tumbuh gigi : 6 Bulan
k. Berpakaian tampa bantuan : belum bisa
l. Tanggal gigi : Tahun
F. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
27 25
60 65
65
G1

G2
? ? 27 20
?
G3

Komentar :

Generasi I : Kakek dan nenek dari bapak dan ibu klien masih hidup
Generasi II : bapak anak ke 4 dari 4 bersaudara dan ibu anak ke 2 dari 3 bersaudara
Generasi III : Klien anak tunggal
Ket :
: laki-laki ? : tidak diketahui

: perempuan x : meninggal

: garis perkawinan : garis tinggal serumah


: garis keturunan

G. RIWAYAT LINGKUNGAN
1. Kebersihan : ibu pasien mengatakan tinggal di daerah dekat pantai
2. Bahaya : bahaya dengan arus gelobang air laut
3. Polusi :-
H. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Pola pikir dan persepsi klien / keluarga : cemas
2. Hubungan / komonikasi
a. Tempat tinggal
1) Sendiri :
2) Bersama : bersama keluarga
b. Kehidupan dalam keluarga
1) Adat istiadat yang dianut oleh keluarga / klien :
2) Pembuat keputusan dalam keluarga : suami
3) Pola komonikasi dalan keluarga : menggunakan bahasa makassar
4) Pola keuangan dalam keluarga (memadai, kurang) : memadai
5) Hubungan antara anggota keluarga : baik
6) Kesulitan dalam keluarga (apakah hubungan dengan orang tua, hubungan
dengan sanak keluarga, hubungan perkawinan) :tidak adakesulitan
3. Pertahanan koping
a. Yang disukai tentang diri sendiri : dapat menjaga anak
b. Yang ingin diubah dalam kehidupannya : pola nutrisi
c. Yang dilakukan jika stress : berkumpul dan liburan
4. System nilai kepercayaan
a. Kegiatan agama yang dilaksanakan : sholat dan mengaji
b. Kegiatan agama / kepercayaan yang ingin dilaksanakan di RS : mengaji
5. Pengasuh Anak : tidak ada
6. Reaksi Hospitalisasi
a. Orang tua / keluarga
1) Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap anak : anak menjadi rewel
2) Siapa yang menjaga anak selama dalam perawatan : ibu dan ayah bayi
3) Bagaimana perasaan orang tua : cemas dengan keadaan anaknya
4) Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : iya
b. Anak
1) Bagaimana rasanya perawatan di RS :-
I. AKTIFITAS SEHARI-HARI

No Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Selera Makan baik baik
2. Frekuensi Makan 2x sehari 2x sehari
3. Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
4. Cara Makan Di suap Di suap
5. Ritual Saat Makan Nonton hp Tidalk ada

No Cairan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jenis Minuman Asi Asi
2. Frekuensi Minum Setiap saat Setiap saat
3. Kebutuhan Cairan - -
4. Cara Pemenuhan - -

No Eliminasi (BAB) Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat Pembuangan popok popok
2. Frekuensi (waktu) 1x sehari 1x sehari
3. Konsistensi lunak lunak
4. Kesulitan Tidak ada Tida ada
5. Obat Pencahar Tidak ada Tidak ada

No Eliminasi (BAK) Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat Pembuangan popok popok
2. Frekuensi (waktu) 2x sehari 2x sehari
3. Warna kuning kuning
4. Bau khas khas
5. Valume - -
6. Kesulitan - -

No Istirahat / Tidur Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam Tidur Jam 11 Jam 11
2. Pola Tidur Teratur Tidak teratur
3. Kebiasaan Sebelum Tidur Digendong digendong
4. Kesulitan Tidur - -

No Personal Hygiene Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi Di bak tempat khusus Dilap basah 2x sehari
a. Cara bayi 2x sehari
b. Frekuensi
2. Gunting Kuku 1x sebulan 1x sebulan
a. Frekuensi
3. Gosok Gigi -- -
a. Frekuensi

No Kegiatan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Kegiatan Sehari-Hari bermain Tidak ada
2. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
3. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Tidak ada

J. PENGKAJIAN FISIK
1. Kesadaran : GCS 15
2. Keadaan umum : composmentis
3. Tanda – Tanda Vital (TTV)
a. Tekanan Darah : -
b. Denyut Nadi : 126x/menit
c. Pernapasan : 26x/m
d. Suhu Tubuh : 38,0

4. Antropometri
a. Panjang Badan : 65cm
b. Berat Badan : 3,4 kg
c. Lingkar Lengan Atas : 12 cm
d. Lingkar Kepala : 34 cm
e. Lingkar Dada : 43 cm
f. Lingkar Perut : 36cm
5. System Pernapasan
a. Hidung
1) Pernapasan Cuping Hidung : tidak ada
2) Secret : tidak ada
3) Polip : tidak ada
4) Epistaksis : tidak ada
b. Dada
1) Bentuk Dada : normal
2) Gerakan Dinding Dada : simetris
3) Bunyi Nafas : vesikuler
4) Bunyi Nafas Tambahan : tidak ada
5) Clubbing Finger : tidak terdapat clubbing finger
6. System Cardio Vaskuler
a. Konjungtiva : merah
b. Mukusa Bibir : tampak segar
c. Tekanan Vena Jugularis :-
d. Pembesaran Jantung : tidak terdapat pembesaran jantung
e. Bunyi Jantung : normal
f. Bising Aorta : tidak terdapat bising aorta
a. CRT : 2 detik
b. Clubbing Finger : tidak ada
7. System Pencernaan
a. Warna sclera : tampak putih
b. Mukosa bibur : tampak lembab
c. Kelembaban bibir : lembaban bibir normal
d. Jumlah gigi : 2 buah
e. Kemampuan Menelan : bayi mampu menelan dengan normal
f. Gerakan peristaltic : 15x/m
g. Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
h. Kembung : tidak ada
i. Skor dehidrasi : tidak di kaji
j. Warna feses : warna tampak kuning
k. Obstipasi : tidak ada
l. Konstipasi : tidak ada
m. Ruam popok : tidak ada
8. System Indra
a. Mata
1) Warna Kelopak Mata : normal
2) Visus : normal
3) Lapang Pandang : normal
b. Hidung
1) Epistaksis : tidak ada
2) Secret : tidak ada
3) Trauma Pada Hudung : tidak ada
c. Telinga
1) Daun Telingan : normal
2) Serumen : tidak ada
3) Fungsi Pendengaran : normal
4) Kanal Auditorius : tidak di kaji
9. System Saraf
a. Fungsi Cerebral
1) Status mental
a) Orientasi :-
b) Daya Ingat :-
c) Perhatian : normal
2) Kesadaran : GCS / AVPU
3) Bicara
a) Ekspresif : baik
b) Reseptif :-
b. Fungsi Kranial
1) N I :
a) Penciuman : normal
2) N II :
a) Visus : normal
3) N III, IV, VI :
a) Gerakan Bola Mata : normal
b) Pupil : normal
4) N V :
a) Sensorik :
b) Motoric :
5) N VII :
a) Sensorik
b) Motoric
c) Otonom
6) N VIII :
a) Pendengaran : normal
b) Keseimbangan : belum bisa menyeimbangi badan ketika duduk
7) N IX :
a) Pengecapan : normal
8) N X :
a) Gerakan uvula :
b) Rangsangan munta / menelan : normal
9) N XI :
a) Kekuatan Lidah : normal
c. Fungsi Motorik
1) Massa Otot : tdk ada
2) Kekuatan Otot : dapat melawan gravitasi secara normal
d. Fungsi Sensorik
1) Suhu : 38oc
2) Nyeri : tidak ada
e. Fungsi Cerebellum
1) Koordinasi :-
2) Keseimbangan :-
f. Refleks
1) Bisep :normal
2) Trisep : normal
3) Patella : normal
4) Babinski : normal
g. Iritasi Meningen
1) Kaku Kuduk : negatif
2) Laesseq sign : negatif
3) Brudzinski I/II : negatif
10. Sistem muskulo skeletal
a. Kepala
1) Bentuk Kepala : simetris
2) Gerakan : normal
b. Vertebrae
1) Scoliosis :-
2) Lordosis :-
3) Kyphosis :-
4) ROM : normal
5) Fungsi Gerakan : normal
c. Pelvis
1) Gaya jalan : pasien belum bisa berjalan
2) ROM : normal
3) Trendelenberg Test : normal
4) Ortolani / Barlow : -
d. Lutut
1) Bengkak : normal
2) Kaku : normal
3) Memar : tidak ada
e. Kaki
1) Bengkak : tidak ada
2) Gerakan : normal
3) Kemampuan jalan : belum dapat berjalan
f. Tangan
1) Bengkak : tidak ada
2) Gerakan : normal
3) ROM
11. Sistem Integumen
a. Rambut
1) Warna : hitam
2) Mudah tercabut : tidak mudah tercabut
b. Kulit
1) Warna : sawo matang
2) Suhu : 38
3) Kelembaban : normal
4) Erupsi :-
5) Ruam :-
6) Tekstur : elastis
c. Kuku
1) Warna : merah muda
2) Mudah patah : tidak mudah patah
3) Kebersihan : bersih
12. Sistem Perkemihan
a. Oedema palpepra :-
b. Moon face :-
c. Odema anasarka :-
13. System Reproduksi
a. Wanita
1) Payudara
a) Putting : normal
b) Areola mamma : normal
2) Labiya mayora / minora
a) Bersih : bersih
b) Secret : tidak ada
c) Bau : tidak ada
b. Laki-Laki
1) Glans penis
a) Uretra :
b) Kebersihan
2) Testis
a) Sudah turun / belum
14. System Imun
a. Alergi : tidak terdapat alergi obat dan makanan
15. Ekstremitas
a. Atas
1) Jari Tangan : normal
2) Terpasang infus : tidak terpasang
b. Bawah
1) Bentuk kaki : normal
2) Jari kaki : normal
3) Terpasang infus : terpasang infus pada kaki kanan
4) Kulit Kaki
a) Memar : tidak ada memar
b) Lebam : tidak ada lebam
c) Terdapat luka : tidak terdapat luka
K. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan Dengan Menggunakan DDST
1. 0 – 6 Tahun
a. Motoric Kasar : dapat berguling dan merangkak
b. Motoric halus : dapat tersenyum
c. Bahasa : dapat memanggil mama
d. Personal social : dapat menoleh
2. 6 tahun ke atas
a. Perkembangan kognitif :-
b. Perkembangan psikoseksual : -
c. Perkembangan psikososial : -
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Satuan Normal Interpretasi


WBC 23,43 10^3/Ul 6.00-16.00 Leukositosis
PLT 498 10^3/Ul 150-400 Trombositosis
LYMPH 4,86 10^3/Ul 45-78
Mono 0.32 10^3/Ul 2-11

M. TERAPI MEDIS
Obat-Obatan

Nama Obat Dosis Tujuan Indikasi Kontra Efek


Indikasi Samping
80 mg/12 Untuk Pada pasien Pada pasien -
Ceftriaxon jam mencegah bedah yang alergi
terjadinya terhadap
infeksi ceftriaxon
KLASIFIKASI DATA

Data subjektif Data objektif


1. Ibu pasien mengatakan bengkak sejak 6 1. tampak bengkak di daerah pipi pasien
bulan 2. S : 38oC
2. Ibu pasien mengatakan sejak di rumah 3. Kulit teraba hangat
sakit rewel 4. Terdapat bercak merah pada pipi pasien
3. Ibu pasien mengatakan bengkak disertai 5. Pada pemeriksaan lab
bercak merah didaerah pip Pasien trombositosis, leukositosis
4. Ibu pasien mengatakan cemas dengan Lymph : 4,86
keadaan anaknya Mono 0.32

Penyimpangan kdm

Asupan nutrisi, faktor genetic,

Pembengkakan pada mandibula

Terjadi kemerahan pada area


Terjadi peningkatan suhu tubuh
kulit daerah leher

hipertermia
Kerusakan lapisan kulit

Terjadi trombositosis dan


leukositosis
Gangguan integritas kulit

Resiko infeksi
Peningkatan kekhawatiran
pada kondisi anak

Ansietas
Analisa data

No. Data Masalah keperawatan


1. Do : Hipertermi
- Suhu 38,6OC
- Kulit teraba hangat
2. Ds : Gangguan integritas kulit
Ibu pasien mengatakan bengkak sejak umur
6 bulan
Do :
 Bengkak daerah pipi pasien
 Tampak ada bercak merah
4. Do : Resiko infeksi
1. Tampak kemerahan pada area pipi
2. Pemeriksaan lab terjadi leukositosis
dan trombositosis
5. Ds : ansietas (pada ibu)
- Ibu mengatakan cemas dengan
kondisi anaknya
- Ibu mengatakan cemas dengan
keadaan saat anaknya besar nanti

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan
Hipertermi b.d proses penyakit (infeksi)
Gangguan integritas kulit b.d faktor mekanis (pembengkakan)
Resiko infeksi faktor resiko kerusakan integritas kulit
ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan

Rencana keperawatan

No. Diagnosa Kriteria hasil ( SLKI ) Intervensi ( SDKI )


keperawatan
1. Hipertermi b.d Setelah dilakukan Intervensi utama
proses penyakit tindakan keperawatan 3 Manajemen hipertermi
(infeksi) x 8 jam di harapkan
termoregulasi neonatus Observasi :
membaik 1. Monitor suhu tubuh
2. Identifikasi penyebab
Dengan kriteria hasil : hipertermia (mis. Penggunaan
1. Suhu tubuh incubator)
membaik (5) 3. Monitor komplikasi akibat
2. Suhu kulit hipertermi
membaik (5)
3. Ventilasi Terapeutik :
membaik (5) 1. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering
2. Longgarkan atau lepaskan
pakaian pasien

Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
2. Kompres hangat

Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektorit
2. Gangguan integritas Setelah dilakukan Intervensi utama :
kulit b.d faktor tindakan keperawatan 3 Perawatan integritas kulit
mekanis x 8 jam di harapkan
pengbengkakan integritas kulit dan Observasi :
jaringan meningkat Identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit
Dengan kriteria hasil :
1. Kemerahan Terapeutik :
menurun (5) 1. Ubah posisi bayi setiap 2 jam
2. Suhu kulit sekali
membaik (5) 2. Hindari produk berbahan
3. Kerusakan alcohol pada kulit kering
lapisan kulit
menurun (5) Edukasi :
4. Pertumbuhan 1. Anjurkan mandi atau washlap
rambut menurun 2. Anjurkan meminum asi
(5) adekuat
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan Intervensi utama :
faktor resiko tindakan keperawatan 3 Pencegahan infeksi
kerusakan integritas x 8 jam di harapkan
kulit tingkat infeksi menurun Observasi :
Monitor tanda dan gejala infeksi local
Dengan kriteria hasil : dan sistemik
1. Demam menurun
(5) Terapeutik :
2. Kebersihan 1. Batasi jumlah pengunjung
tangan meningkat 2. Berikan perawatan kulit
(5) 3. Pertahankan teknik aseptic
3. Kadar sel darah pada pasien yang beresiko
putih membaik tinggi
(5) Edukasi :
1. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
2. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
5. ansietas b.d Setelah dilakukan Intervensi utama :
kekhawatiran tindakan keperawatan 3 Terapi relaksasi
mengalami x 8 jam di harapkan
kegagalan tingkat ansietas membaik Observasi :
1. Identifikasi penurunan tingkat
Dengan kriteria hasil : energy
1. Pola tidur 2. Identifikasi teknik relaksasi
membaik (5) yang pernah efektif digunakan
2. Pucat menurun 3. Periksa ketegangan otot,
(5) frekuensi nadi, dan suhu
Terapeutik :
1. Gunakan nada suara lembut
2. Gunakan ralaksasi sebagai
strategi penunjang
Edukasi :
1. Anjurkan mengambil posisi
nyaman
2. Jelaskan tujuan relaksasi
3. Anjurkan sering melatih
teknik relaksasi
Implementasi

No. Hari/tanggal Diagnosa keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

1. Senin/ 10 Hipertermi b.d resiko 21.00 Memonitor suhu tubuh, mengidentifikasi S :-


januari 2022 infeksi penyebab hipertermia O : suhu tubuh 38,6OC, kulit
Hasil : S : 38,5OC teraba hangat
Penyebab hipertermi : bengkak di area leher A : suhu tubuh belum
membaik
22.15 Menganjurkan kompres hangat di daerah dahi P : lanjutkan intervensi
hasil : tampak masih teraba hangat 1. Memonitor suhu tubuh
2. Longgarkan pakaian
pasien

21.10 mengidentifikasi penyebab gangguan


Gangguan integritas kulit S :-
b.d kekurangan volume integritas kulit O : suhu kulit belum
cairan hasil : area leher tampak bercak merah dan membaik, tampak tidak
bengkak, suhu kulit 38,6OC kemerahan pada luka post op,
suhu kulit 38,6OC
A : intervensi teratasi
P : pertahankan intervensi
1. Ubah posisi bayi
2. Anjurkan mewaslap
bayi minimal 2x sehari
3. Anjurkan meminum
21.15 air
Resiko infeksi faktor memonitor tanda dan gejala local
resiko efek prosedur hasil : terdapat kemerahan pada bagian leher
invasive d.d adanya luka dan pipi, dan hasil lab terjadi leukositosis S :-
post op ileustomi O: tampak kemerahan pada
daerah pipi dan hasil terdapat
leukositosis
A: intervensi teratasi
P: pertahankan intervensi
1. Monitor tanda dan
gejala infeksi
2. Batasi jumlah
pengunjung
3. Pertahankan Teknik
aseptik
21.20
mengidentifikasi faktor ketegangan,
mengidentifikasi relaksasi yang pernah
digunakan S :-
ansietas b.d kekhawatiran O : kecemasan ibu pada bayi
hasil : Ibu pasien mengatakan tegang melihat
mengalami kegagalan sudah membaik, pola tidur ibu
anaknya dan merasa cemas dengan keadaan
anaknya dimasa mendatang membaik
21.25 A : intervensi teratasi
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam P : lanjutkan intervensi
pada keluarga pasien dengan menggunakan 1. Periksa nadi dan suhu
nada lembut tubuh
hasil : Ibu pasien mengikuti dan mengerti cara 2. Anjarkan reknik
relaksasi nafas dalam relaksasi
3. Anjurkan posisi aman
dan nyaman
2. Selasa, 11 Hipertermi b.d resiko 21.00 Memonitor suhu tubuh, mengidentifikasi S :-
januari 2022 infeksi penyebab hipertermia O : suhu tubuh 38,6OC, kulit
Hasil : S : 38,5OC teraba hangat
Penyebab hipertermi : bengkak di area leher A : suhu tubuh belum
membaik
22.15 Menganjurkan kompres hangat di daerah dahi P : lanjutkan intervensi
hasil : tampak masih teraba hangat 3. Memonitor suhu tubuh
4. Longgarkan pakaian
Gangguan integritas kulit 21.10 pasien
mengidentifikasi penyebab gangguan S :-
b.d kekurangan volume integritas kulit O : suhu kulit belum
cairan hasil : area leher tampak bercak merah dan membaik, tampak tidak
bengkak, suhu kulit 38,6OC kemerahan pada luka post op,
suhu kulit 38,6OC
A : intervensi teratasi
P : pertahankan intervensi
4. Ubah posisi bayi
5. Anjurkan mewaslap
bayi minimal 2x sehari
6. Anjurkan meminum
air

Resiko infeksi faktor 21.15 memonitor tanda dan gejala local


resiko efek prosedur hasil : terdapat kemerahan pada bagian leher S :-
invasive d.d adanya luka dan pipi, dan hasil lab terjadi leukositosis O: tampak kemerahan pada
post op ileustomi daerah pipi dan hasil terdapat
leukositosis
A: intervensi teratasi
P: pertahankan intervensi
4. Monitor tanda dan
gejala infeksi
5. Batasi jumlah
pengunjung
6. Pertahankan Teknik
aseptik
ansietas b.d kekhawatiran 21.20 mengidentifikasi faktor ketegangan,
mengalami kegagalan mengidentifikasi relaksasi yang pernah S :-
digunakan O : kecemasan ibu pada bayi
hasil : Ibu pasien mengatakan tegang melihat sudah membaik, pola tidur ibu
anaknya dan merasa cemas dengan keadaan membaik
anaknya dimasa mendatang A : intervensi teratasi
21.25 P : lanjutkan intervensi
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Periksa nadi dan suhu
pada keluarga pasien dengan menggunakan
tubuh
nada lembut 5. Anjarkan reknik
hasil : Ibu pasien mengikuti dan mengerti cara relaksasi
relaksasi nafas dalam Anjurkan posisi aman dan
nyaman
3. Rabu, 12 Hipertermi b.d resiko 14.15 Memonitor suhu tubuh, mengidentifikasi S :-
Januari 2022 infeksi penyebab hipertermia O : suhu tubuh 36,5OC, kulit
Hasil : S : 36,5OC teraba normal
Penyebab hipertermi : bengkak di area leher A : suhu tubuh membaik
P : intervensi selesai
14.20 Menganjurkan kompres hangat di daerah dahi
hasil : kulit mulai teraba normal

Gangguan integritas kulit 14.25 mengidentifikasi penyebab gangguan S :-


b.d kekurangan volume integritas kulit O : suhu kulit belum
cairan hasil : area leher tampak bercak merah dan membaik, tampak tidak
bengkak, suhu kulit 36,5OC kemerahan pada luka post op,
14.30
suhu kulit 36,5OC
memonitor tanda dan gejala local A : intervensi selesai
hasil : terdapat kemerahan pada bagian leher P :intervensi selesai
dan pipi, dan hasil lab terjadi leukositosis

Resiko infeksi faktor 16.00


resiko efek prosedur mengidentifikasi faktor ketegangan, S :-
invasive d.d adanya luka mengidentifikasi relaksasi yang pernah O: tampak kemerahan pada
post op ileustomi digunakan daerah pipi dan hasil terdapat
hasil : Ibu pasien mengatakan tegang melihat leukositosis
anaknya dan merasa cemas dengan keadaan A: intervensi selesai
anaknya dimasa mendatang P: intervensi selesai

ansietas b.d kekhawatiran 18.00 S :-


mengalami kegagalan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam O : kecemasan ibu pada bayi
pada keluarga pasien dengan menggunakan sudah membaik, pola tidur ibu
nada lembut membaik
hasil : Ibu pasien mengikuti dan mengerti cara A : intervensi selesai
relaksasi nafas dalam P : intervensi selesai

Anda mungkin juga menyukai