Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSNAAN

Nama Pasien : Sdr. B


Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan : Kedua
Waktu : Selasa, 16 Februari 2016, pukul 09.00-09.15 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
DS : Pasien mengatakan
“Saya mendengar suara-suara bisikan”
“Suara itu menakut-nakuti saya, suara orang banyak laki-laki dan
perempuan”
“suara itu saat malam hari sebelum tidur, dan saat saya sendiri dan
melamun”
“Suara itu datang, dari malam sampai pagi, sampai berjam-jam”
“Saat suara itu muncul, saya merasa pusing, saya mondar-mandir dari
ruangan ini keruangan itu, saya bolak-balik ruangan, saya bingung, saya
takut, saya gelisah, saya mencoba tidur tapi susah sekali”
“Suara itu sangat mengganggu”
DO:
 Pasien bingung
 Afek tumpul
 Pasien lesu
 Kontak mata kurang
 Pembicaraan lambat
2. Diagnose Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
3. SP1 Halusinasi
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
b. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien
f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
h. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan pasien

B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, mas B. Saya perawat Yayan dari STIKES Bethesda
Yakkum, saya senang dipanggil Yayan” Saya yang akan merawat mas
B. Nama mas B siapa ? Senang dipanggil siapa ?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mas B hari ini ?”
“Apa keluhan mas B saat ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah mas B sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini
kita akan bercakap-cakap tentang suara yang selama ini mas B
dengar tetapi tak tampak wujudnya dan bagaimana cara mengusir
suara tersebut”
2) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang mas B?”
“Baiklah di tempat ini saja ya”
3) Waktu
“Berapa lama mas B mau berbincang-bincang ?”
“Bagaimana kalau 10 menit ?”
“Baik 10 menit yam as B
2. Fase Kerja
“Apakah mas B mendengar suara tanpa ada wujudnya ? “Apa yang
dikatakan suara itu ?”
“Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu ?”
“Kapan yang paling sering mas B dengar suara itu ?”
“Berapa kali sehari mas B alami ?”
“Pada keadaan apa suara itu terdengar ?”
“Apakah pada waktu sendiri ?”
“Apakah yang mas B rasakan pada saat mendengar suara itu ?”
“Apa yang mas B lakukan saat mendengar suara itu ?”
“Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang ?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mengontrol dan mencegah
suara-suara itu muncul”
“Mas B, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama
dengan cara menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal dan yang Keempat, minum obat dengan teratur”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”
“Apakah mas B bersedia ?”
“Mas B meminta bantuan dari Tuhan dengan berdoa terlebih dahulu
supaya mas B diberi ketenangan hati dan pikiran sehingga mampu
mengusir suara-suara yang tidak ada wujudnya itu”
“Saat suara itu muncul, langsung mas B tutup telinga dan pejamkan mata,
kemudian mas B bilang ‘Saya tidak mau dengar, pergi-pergi kamu tidak
nyata, kamu suara palsu, jangan ganggu saya’, seperti itu berulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi”
“Nah, coba sekarang mas B peragakan seperti yang saya contohkan tadi”
“Bagus sekali mas B, mas B sudah bisa melakukan dengan benar”
“Ayo coba lagi mas B”
“Iya mas B bagus sekali”
“Nah, latih terus yam mas B”
“Mas B sudah bisa melakukan dengan benar, bagaimana kalau kita
masukan dalam jadwal kegiatan mas B ?”
“Mas B mau pukul berapa saja latihan menghardik suara ini ?”
“Oke mas B, nanti lakukan secara teratur”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Bagaimana perasaan mas B setelah kita berbincang-bincang ?”
“Jadi sudah ada berapa cara yang mas B pelajari untuk mencegah
suara itu?”
“Bagus mas B”
2) Objektif
“Coba mas B praktekan lagi cara mengontrol halusinasi atau cara
mengusir suara itu dengan menghardik suara tersebut”
“Baik, bagus sekali mas B”
b. Pesan Tindak Lanjut
“Sesuai dengan kesepakatan kita ya mas B, bila nanti mas B
mendengar suara-suara itu lagi lakukan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik suara sesuai dengan yang telah kita pelajari
tadi ya”. Demikian juga mas B perlu melatih cara menghardik ini
sesuai jadwal yang telah kita sepakati ya”
c. Kontrak
1) Topik
“Baik mas B bincang-bincang kita kali ini sudah cukup.
Bagaimana kalau nanti kita ketemu lagi untuk ngobrol tentang cara
mengontrol halusinasi cara kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain. Bagaimana mas B bersedia ?”
2) Waktu
“Mas B mau jam berapa ?”
“Oke baik Mas B, besok kita ketemu lagi jam 09.00, waktunya
mau berapa lama mas B ? Baiklah, 15 menit ya mas B?”
3) Tempat
“mas B mau berbincang dimana besok ? baik, di ruang TAK
Dewandaru ya”
“Baiklah mas B, besok kita ketemu lagi di Ruang TAK Dewandaru
jam 9 pagi selama 15 menit membahas tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”

Anda mungkin juga menyukai