PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri yang berlangsung secara
sodium tinggi sedangkan asupan sayur dan buah rendah (Aiska, 2016).
menderita hipertensi telah mencapai angka 74,5 juta jiwa. Menurut World
hipertensi di Asia Tenggara telah membunuh 1,5 juta jiwa dan sepertiga
1
2
adalah di Gunung Kidul (33,5%), kemudian pada urutan kedua adalah kota
2018 hingga tahun 2019 angka kejadiannya adalah perempuan lebih tinggi
tidak diatasi juga dapat berupa infark miokard, gagal ginjal, ensefalopati,
buahan yang dapat dikonsumsi yaitu buah apel. Buah apel (Malus
sylvestris) mempunyai kandungan vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, dan
magnesium, kalsium, zat besi, zinc. unsur lainnya seperti fitokimian, tanin,
(Wirakusumah, 2013).
Apel telah diketahui sebagai sumber yang kaya senyawa antioksidan dan
kimia yang disebut flavonoid yang sehat untuk jantung dan baik untuk
tekanan darah juga akan sehat. Kandungan zat gizi yang menonjol pada
wortel (Basith, 2013). Menurut Lubna (2016), salah satu kandungan wortel
tekanan darah adalah kalium. Kalium bersifat sebagai diuretik yang kuat
tekanan darah dapat terkontrol. Penelitian yang dilakukan oleh Tela (2017)
penderita hipertensi.
5
tahun 2018 didapatkan data hipertensi pada lansia perempuan 567 dan
perempuan sebanyak 2.732 dan laki-laki sebanyak 1.702. Sesuai data yang
didapatkan angka kejadian hipertensi pada lansia dari tahun 2018 sampai
tertarik untuk meneliti tentang perbedaan pemberian jus apel dan jus
B. Rumusan Masalah
berikut :
“Adakah perbedaan pemberian jus apel dan jus wortel terhadap tekanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
apel.
apel.
wortel.
wortel.
7
D. Manfaat Penelitian
4. Bagi Penulis
melakukan penelitian.
8
dengan hipertensi.
E. Keaslian Penelitian
Table 1
Keaslian Penelitian
9
No. PENELITI JUDUL METODE HASIL PERSAMAAN PERBEDAAN
3. Analisis data dalam
penelitian ini
menggunakan uji
Wilcoxon,
sedangkan penulis
menggunakan uji
dependent t-test
dan independent t-
test.
2. Siti Khoiroh Pengaruh jus apel 1. Penelitian ini menggunakan 1. Ada pengaruh yang 1. Variable 1. Rancangan
(2017) terhadap penurunan desain quasi eksperimen signifikan antara penelitian yaitu penelitian ini
tekanan darah pada (eksperimen semu) dengan pemberian jus apel tekanan darah menggunakan
lansia hipertensi di menggunakan rancangan pretest dan posttest pada 2. Pemberian jus pretest posttest
Puskesmas Muara pretest posttest with control kelompok intervensi apel with control group,
Kaman group. (Pvalue= 0,000 ; P < 3. Desain penelitian sedangkan penulis
2. Sampel penelitian adalah 0,005). yaitu desain quasi menggunakan
responden hipertensi di 2. Selisih rata-rata tekanan eksperimen pretest posttest
Puskesmas Muara Kaman darah sistolik pada 4. Teknik sampling without control
sebanyak 30 responden kelompok intervensi dan yaitu purposive group.
dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol juga sampling 2. Populasi dalam
15 kelompok intervensi dan memiliki perbedaan 5. Analisis data penelitian ini yaitu
15 kelompok kontrol. yang signifikan (P value yaitu uji lansia hipertensi,
3. Teknik pengambilan sampel = 0,002 ; P < 0,05) dependen t-test sedangkan penulis
dengan cara purposive 3. Selisih rata-rata tekanan dan uji orang dengan
sampling. darah diastolik pada independent t-test hipertensi.
4. Analisis data menggunakan kelompok intervensi dan
uji dependen t-test dan uji kelompok kontrol juga
independent t-test memiliki perbedaan
yang signifikan (P value
10
= 0,039; P< 0,05).
11
3 Irena Tela Pengaruh pemberian 1. Penelitian ini menggunakan 1. Hasil uji Wilcoxon 1. Variable 1. Rancangan
(2017) jus wortel (daucus desain quasi eksperimnetal didapatkan nilai p penelitian penelitian dalam
carota) terhadap dengan rancangan pretest sistolik dan diastolik tekanan darah penelitian ini
perubahan tekanan posttest with control group. kelompok kontrol 0,009 2. Pemberian jus menggunakan
darah pada penderita 2. Sampel ditetapkan (p<0,05) dan 0,601 wortel rancangan pretest
hipertensi di wilayah menggunakan Teknik (p>0,05). 3. Desain penelitian posttest with
kerja UPK nonprobability sampling 2. Nilai p sistolik dan quasi control group,
Puskesmas Pal Tiga dengan purpossive diastolik kelompok eksperimnetal sedangkan penulis
Kecamatan Pontianak sampling. intervensi 0,000 4. Teknik sampling menggunakan
Kota 3. Analisa data menggunakan (p<0,05) dan 0,000 purposive rancangan pretest
uji Wilcoxon pada tiap (p<0,05), yang berarti sampling posttest without
kelompok dan uji dependent Ha diterima dan Ho 5. Uji dependent t- control group
t-test untuk sistolik dan uji ditolak. test 2. Penelitian ini
Mann Whitney untuk 3. Hasil uji t tidak menggunakan uji
diastolik antara dua berpasangan didapatkan Wilcoxon dan uji
kelompok. nilai p sistolik 0,003 mann whitney,
(<0,05) sedangkan penulis
4. Uji Mann Whitney menggunakan uji
didapatkan nilai p dependent t-test
diastolik 0,000 (p<0,05). dan uji independent
5. Terdapat pengaruh t-test
pemberian jus wortel
terhadap perubahan
tekanan darah pada
penderita hipertensi di
Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Pal Tiga
Kecamatan Pontianak
Kota dan terdapat
perbedaan tekanan darah
sistolik dan diastolik
antara kedua kelompok.
12