Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan
pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat, baik
dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat
darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan
hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim
kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk
memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan pasien
gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien gawat
darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit maupun
pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan
secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Primaya Evasari Hospital

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam
memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat
Primaya Evasari Hospital.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

1.1. SEJARAH

1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Primaya Evasari Hospital merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas tempat
tidur, merupakan milik Primaya Group.
Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, Primaya Evasari Hospitalmempunyai
tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Primaya
Evasari agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan
bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta
menyumbang upaya mencerdaskan bangsa

2
BAB III
ORGANISASI PRIMAYA EVASARI HOSPITAL

A. Visi, Misi, Landasan Nilai dan Tujuan

VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang beserta
lingkungan hidupnya sejalan dengan waktu

MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna (preventif, promotif, curatif &
rehabilitatif) yang berkualitas tinggi, berstandar internasional dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan

LANDASAN NILAI

Nilai Primaya Evasari Hospital yaitu PRIMA


 P : Professional
 R : Rapi
 I : Ibadah
 M : Mendengarkan
 A : Asertif

TUJUAN (GOAL)

B. Filosofi

C. Pengertian, Falsafah, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan IGD


1. Pengertian
Instalasi Gawat Darurat : adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Falsafah
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien sesuai
tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras
akan menurunkan angka kematian dan kecacatan.
3. Tugas dan Fungsi

3
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara
terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non medis
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain

4. Tujuan
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui sistem
rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana yang
terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan penderita gawat
darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar
( basic life support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life
support )

D. Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan IGD Primaya Evasari Hospital


VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang melalui
pelayanan gawat darurat yang profesional dan bermutu tinggi, beserta lingkungan
hidupnya sejalan dengan waktu

MISI
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang berkualitas tinggi, berstandar
internasional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan

4
FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat darurat kepada
pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi, agama,
dan ras dengan tujuan menurunkan angka kematian dan kecacatan.

TUJUAN IGD
a. Mencegah kematian dan kecacatan.
b. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien/melakukan rujukan baik
secara horizontal (setingkat) maupun vertikal (ketingkat yang lebih tinggi)
c. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi
didalam maupun diluar rumah sakit.
d. Melakukan penanganan kasus ”true emergency” maupun ”false emergency”.
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan
penderita gawat darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai
kursus yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup
dasar (basic life support) maupun bantuan hidup lanjut (advanced life
support).

5
F. STRUKTUR ORGANISASI IGD

G. URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM IGD

6
H. TATA HUBUNGAN KERJA IGD
RS PRIMAYA EVASARI

IRNA ICU GIZI IRJ KASIR

Logistik Logistik Farmasi


Umum
Instalasi
Admission
Gawat Operator
Darurat

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan


Operasi Medik

7
II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD Primaya Evasari Hospital dengan unit lain.

1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD
memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung
jawab sudah setuju).
(prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).

4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD ( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.

6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD Primaya Evasari Hospital akan diberikan
nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat
disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis
pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission(prosedur
permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO
terlampir).

9
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien,
kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.
(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan
ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien
IGD sesuai SPO terlampir).

9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS (tanpa
menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian operator
dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.

10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir
oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.

11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai dengan
SPO terlampir).

12. Gizi
Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien
dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

10
Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke bagian gizi.

13. Intensive Care Unit (ICU)


Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar,
setelah penanggung jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan
rawat ICU, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang ICU.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi
pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar
oleh perawat IGD ke bagian IRJ.
( Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis yang sedang praktek sesuai
SPO terlampir).

15. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance Primaya Evasari Hospital, bila keadaan memungkinkan ( prosedur
merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir )

16. Umum /Keamanan


Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )

11
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah yang
Formal Sertifikat kualifikasi diperlukan
1 Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter jaga di 1
Gawat Darurat umum IGD minimal 3 thn
(sudah - Memiliki kemampuan
lulus dalam kepemimpinan
PTT ) - Sehat jasmani dan
rohani

2 As Men S1 Kep / Manajemen - Sebagai Ka Ruang 1


Pelayanan setara Pelayanan minimal 2 thn ( S1
Keperawatan D3 Kep Keperawatan Kep/Setara)
- Sebagai Ka Ruang
Minimal 5 thn (D3
Kep)
- Memiliki ketrampilan
dalam Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang lain
serta dapat dipercaya.
- Memiliki Kemampuan
menggunakan
komputer.
- Sehat Jasmani dan
rohani

- Sebagai perawat IGD


minimal 5 th
3. Ka Ruang IGD D3 Kep - Manajemen - Memiliki kemampuan 1
Bangsal dalam Kepemimpinan
- PPGD/ - Memiliki kemampuan
BTCLS dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki kemampuan

12
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

- Sebagai dokter umum


di IGD minimal 2 thn
- Memiliki kemampuan
4. Dokter IGD Dokter ACLS mengenai pasien umum 5
umum dan gawat darurat
( sudah - Memiliki kemampuan
lulus menggunakan alat
PTT ) medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
- Sehat jasmani dan
rohani.

- Sebagai perawat di
IGD minimal 2 thn
- Memiliki minat dan
kepribadian yang baik
- Sehat Jasmani dan
5. Perawat D3 Kep PPGD/ Rohani. 8
Pelaksana IGD BTCLS / BLS

- Sebagi petugas yang


terkait dibidang
keperawatan minimal 2
thn.
- Memiliki minat
TPK kepribadian serta
6. SMU komunikasi yang baik 1
- Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas

13
B. POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah


yang ada
Formal Masa Kerja Sertifikat

1 Ka Instalasi Dokter umum 10 tahun ACLS 1


Gawat Darurat

2 As Men SKM 21 tahun Manajemen Bangsal 1


Pelayanan ICCU
Keperawatan

3. Ka Ruang IGD Ners 8 Tahun BTCLS, BLS 1

4. Dokter IGD Dokter Umum 2 – 12 tahun ACLS, ATLS 5

5. PJ Asuhan Ners 4 tahun BLS 1


Keperawatan

6. Perawat Ners 16 tahun BLS 1


Pelaksana

14
C. Dasar Perhitungan
Ketenagaan IGD adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
i. Dokter spesialis Kebidanan.
ii. Dokter spesialis Penyakit Dalam.
iii. Dokter spesialis Anak.
iv. Doter spesialis Bedah.
Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar jam
praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB –
07.29 WIB keesokan harinya.

2. Dokter jaga IGD


Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio jumlah
kasus di IGD dalam 24 jam
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 2 Shift yaitu :
a. Senin – Minggu :
Shift Pagi : Jam 08.00 – 16.00
Shift Malam : jam 16.00 – 08.00

Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :


b. Senin – Minggu :
Shift pagi : 08.00 – 16.00
Shift sore : 16.00 – 08.00

3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam perawatan
untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien
IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan gabungan rumus dari
Philipine dan lokakarya PPNI :
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %
41 mg x 40 jam

15
Jumlah jam perawatan = 1 jam
Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari
= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 %
164
= 12740 + 10 % = + 8 orang + 1 orang Karu
164
= 9 Orang

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9 orang, yang dibagi dalam 3 Shift
yaitu :
 Dinas pagi : 2 orang
 Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Lepas malam : 2 orang
 Libur / cuti : 1 orang

D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD


I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam Primaya Evasari Hospital sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam Primaya Evasari Hospital sendiri (Internal
resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses
dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar Primaya

16
Evasari Hospital. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat
mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar Primaya Evasari Hospital (external resources)


Proses penarikan calon dari luar Primaya Evasari Hospital dapat dilakukan
dengan cara :
 Dari mulut ke mulut.
 Iklan
 Lembaga-lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

II. Penyaringan/seleksi calon (selection)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :

1. Tes Tertulis

17
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.

2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.

E. Pengembangan SDM IGD


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RS umumnya,
diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat IGD.
Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D3
Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan.

18
Dengan persyaratan : masa kerja di RS Primaya Evasari minimal 2 tahun dan
Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Primaya
Evasari Hospital setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (Jadwal
terlampir)
 Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
 Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2

- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

19
BAB V
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. Tujuan
i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di Primaya Evasari Hospital
ii. Khusus :
a.Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men Pelayanan
Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per dan
kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat
selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka ru.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan
di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

20
BAB VI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di
IGD.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :

1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kec.
Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi, Kec.
Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus
( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).

21
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD

b. Laporan SDM IGD yang meliputi :


1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)

b. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :


i. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
ii. Kondisi alat dan Fasilitas.

c. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :


1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5
menit).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).

e. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:


1. Laporan pendapatan IGD.
2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :

22
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam
1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IGD.

23

Anda mungkin juga menyukai