Anda di halaman 1dari 5

Deskripsi Dusun Slanden, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang

Desa Banjaroya terletak di sebelah utara Kabupaten Kulon Progo,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian besar wilayah Desa

Banjaroya adalah pegunungan yang terkenal dengan sebutan

Pegunungan Menoreh. Berdasarkan artikel Desa Banjaroya, luas

Daerahnya adalah 1.873,9292 Ha. Perbatasan wilayah di sebelah utara

Adalah sungai Progo, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa

Banjarharjo, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sidoharjo

Samigaluh, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Sungai

Progo. Desa Banjaroya terdiri dari 19 pedukuhan atau dusun yaitu

Slanden, Pantog Wetan, Pantog Kulon, Banjaran, Potronalan, Pranan,

Klangon, Beji, Kempong, Semawung, Tonogoro, Puguh, Tanjung,

Dlingseng, Plengan, Duren Sawit, Promasan, Semagung, dan Kajoran.

Sedangkan, lokasi penelitian ini terdapat di dusun Slanden.

Dusun Slanden merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa

Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Secara

geografis letak dusun tersebut memiliki luas wilayah sebesar 15Ha

dengan jumlah penduduknya mencapai 619 jiwa. Mayoritas

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, pekebun, bahkan

pembuat gula jawa.

Di dusun Slanden merupakan salah satu dusun yang

mengembangkan pertanian di Kabupaten Kulon Progo, bahkan


pemerintah Kabupaten Kulon Progo sangat mendukung pengembangan

potensi yang ada di wilayahnya. Salah satu dukungan dari pemerintah

yaitu berkaitan dengan sektor perkebunan kakao. Kepala Bidang

Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Widi Astuti,

mengatakan bahwa produksi kakao di Kulon Progo berkisar 1.043,86

ton pertahunnya. Hasil tersebut berasal dari wilayah Kokap dengan

luas tanah 800, 02 Ha, Kalibawang seluas 754, 45 Ha, dan Girimulyo

seluas 471, 95 Ha (Harian Jogja, 2019).

Di Dusun Slanden hanya ada satu yang menjadi rumah produksi

Untuk pengolahan kakao menjadi suatu olahan produk pangan. Rumah

Produksi tersebut bernama Kelompok Tani Ngudi Rejeki.

2. Indikator Kegiatan Perkebunan Desa Slanden

Dusun Slanden keadaan tanahnya cukuplah subur sehingga

Sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Dengan

Begitu penduduk di dusun Slanden sebagian besar adalah petani. Selain

Bertani, penduduk di dusun Slanden juga bermata pencaharian dalam

Perkebunan. Perkebunan yang diolah oleh penduduk diantaranya

Adalah jagung, singkong, kacang tanah, cabai, buah-buahan, bahkan


Sayur-sayuran.

Dikarenakan di dusun Slanden terkenal dengan rumah produksi

Kakao, maka kegiatan yang sering dilakukan di rumah produksi

Tersebut adalah penanaman kakao dan pemeliharaan tanaman, serta

Proses produksi olahan sehingga dapat menghasilkan suatu produk

Olahan pangan.

a. Penanaman tanaman kakao

Kegiatan yang dilakukan di kebun kakao harus dimulai dari

Kegiatan

a) Persiapan lahan kebun,

b) Memperkirakan jumlah pohon pada luas lahan, baik lahan

Miring dan datar

c) Memperkirakan suatu iklim, seperti curah hujan, sinar

Matahari, dan kadar kelembaban lingkungan tanaman

b. Pemeliharaan tanaman kakao


Menurut Departemen Perindustrian (2007), kegiatan

Pemeliharaan kakao dilakukan beberapa tahap, yang terdiri

Dari:a) Pemangkasan pohon pelindung terhadap cabang-cabang

yang tumbuh rendah.

b) Penyiangan, bertujuan untuk mencegah persaingan

penyerapan air dan unsur hara serta mencegah hama

penyakit.

c) Pemupukan, bertujuan agar tanaman dapat tumbuh subur

dan menghasilkan hasil yang maksimal.

d) Penyiraman, hanya dilakukan ketika tanaman

membutuhkan air, sehingga kondisi tanah menjadi baik.

e) Pemberantasan hama penyakit, dilakukan dengan cara

penyemprotan pestisida dan disesuaikan dengan kondisi

tanaman.

3. Kegiatan Pengolahan Tanaman Kakao

Kebutuhan manusia terjadi karena adanya kebutuhan secara

biologis untuk memenuhi hidup sebagai naluri manusia. Kebutuhan

hidup tersebut meliputi makan, minum, sandang, serta tempat tinggal.

Manusia tidak akan lepas dari kebutuhan hidup tersebut. Kebutuhan

tersebutlah yang timbul dan menjadi salah satu munculnya kegiatan

untuk mengelola sumber daya alam yang diberikan oleh pencipta,

sehingga pemanfaatan sumber daya alam menjadi salah satu kegiatan

manusia untuk mencukupinya.

Tanaman perkebunan merupakan salah satu kegiatan

pengolahan sumber daya alam yang biasa dimanfaatkan oleh

masyarakat. Hasil dari perkebunan tersebut diolah dan biasanya

digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Menurut Sjamsoe’oed Sadjad

dalam bukunya berjudul Empat Belas Tanaman Perkebunan untuk

Agro-industri (1983) menjelaskan bahwa bahan-bahan olahan yang


diperoleh dari sumber daya alam apabila dikelola secara menyeluruh

maka industri tersebut disebut dengan agro-industri. Oleh karena itu,

agro-industri lebih dapat memeratakan kemakmuran masyarakat dan

iap pengolahannya pasti memberikan nafkah yang bermanfaat.

Adapun tanaman perkebunan yang dikemukakannya antara lain: karet,

Tembakau, cengkeh, kapas, rosela, serai wangi, kelapa, kelapa sawit,

Coklat, tebu, teh, kopi, serta kayu manis.

Dalam buku seri Bertani Praktis terjemahan dari buku Better

Farming dijelaskan cara penanaman coklat yang benar dengan iklim

Dan kelembaban udara yang baik, pemilihan benih dan

Penyemaiannya, pemilihan tempat dan persiapan untuk penanaman,

Pemeliharaan, pemanenan, serta pengolahan biji coklat agar

Menghasilkan produksi yang baik semua dibahas sesuai dengan

Kondisi yang terjadi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai